TINJAUAN TEORI
Caring adalah fenomena yang umum dalam keperawatan, hal ini dapat dimengerti
dan diterima sebagai nilai yang mendasar yaitu sebuah disiplin dalam pengetahuan
adalah inti dari praktik keperawatan. Teori ini setuju bahwa kepedulian merupakan
Caring merupakan sebagai sikap peduli yang memudahkan untuk memperoleh status
kesehatan dan pemulihan. Caring adalah manifestasi dari perhatian kepada orang lain,
berpusat pada orang, menghormati harga diri dan kemanusiaan, dan berkomitmen
konsentrasi dan menghormati orang lain. Caring dalam keperawatan adalah fenomena
transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staff, dan kelompok lain.
Caring bukan semata-mata perilaku tetapi cara yang memiliki makna dan motivasi
Perilaku caring yang diharapkan dalam keperawatan ada 5 konsep dasar yang
orang lain, mampu membantu orang lain dengan tulus, memberikan ketenangan
terjadinya komplikasi
c. Komponen kebersamaan, ada secara emosional dengan orang lain, bisa berbagi
kompeten
Caring adalah aplikasi dari proses keperawatan sebagai bentuk kinerja oleh seorang
keterampilan adalah faktor penting yang bisa berpengaruh terhadap perilaku dan
motivasi. Faktor ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman
c. Faktor Organisasi Faktor organisasi yang bisa berpengaruh dalam perilaku caring
Faktor yang mempengaruhi perilaku caring perawat antara lain beban kerja yang
stress yang terjadi pada perawat sehingga menurunkan motivasi perawat untuk
melakukan caring. Beban kerja yang tinggi menyebabkan kelelahan pada perawat
beban kerja menyebabkan perawat memiliki waktu sedikit untuk memahami dan
b. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang nyaman akan menimbulkan kenyamanan dalam berkerja
kerja tidak hanya terpaku pada lingkungan fisik saja, namun lebih dari itu, iklim
caring.
Seperti telah disebutkan, bahwa caring tidak tumbuh dengan sendirinya di dalam
Dikatakan sebagai alat ukur pertama yang dikembangkan untuk mengkaji caring.
CBA disempurnakan didasari dari teori Watson dan memakai 10 faktor karatif.
subskala yang disesuaikan 10 faktor karatif Watson. Tiga faktor karatif pertama
CBC dirancang untuk mengukur ada atau tidak perilaku caring (observasi). CPC
adalah kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui respon
pasien terhadap perilaku caring perawat. Dua alat ukur ini digunakan bersama-
sama untuk melihat proses caring. CBC terdiri dari 12 item perilaku caring. Alat
selama 30 menit. Rentang nilai 0 (nol) sampai 12 (dua belas), nilai paling tinggi
pasien setelah diobservasi. Alat ukur ini terdiri dari 10 item dengan 6 rentang
skala. Rentang skor 10 sampai 60, dimana skor tertinggi menunjukkan derajat
perilaku caring yang ditunjukkan yang dipersepsikan pasien bernilai tinggi begitu
Dengan menggunakan teori caring Swanson (suatu middle range theory yang
keguguran). CPS terdiri dari dua subskala analitik yaitu Compassionate Healer
dan Competent Practitioner, yang berasal dari dari 5 komponen caring Swanson
p< 0,001). Nilai estimasi Alpa Cronbach untuk konsistensi internal digunakan
Alat ukur ini dirancang untuk penelitian deskriptif korelasi. CAT memakai
konsep teori Watson dan mengukur 10 kuratif. Alat ukur ini terdiri dari 100 item
dengan menggunakan skala Likert dari 1 (caring rendah) sampai 5 (caring tinggi),
sehingga kemungkinan skor total berkisar antara 100 sampai 500. Sampel
penelitian yang digunakan saat itu adalah 86 pasien medikal bedah. Duffy
ukur ini menambahkan pertanyaan kualitatif pada versi CAT original, dan masih
full-time, dan di dapatkan nilai Alpa Cronbach sebesar 0,98. Lalu pada tahun
dan magister. CAT-edu terdiri dari 95 item pertanyaan dengan 5 poin skala Likert.
Merupakan alat ukur terbaru yang menguji hubungan caring dan cinta universal
mengkaji penggunaan caring fisik, mental dan spiritual yang dilaporkan oleh
pasien yang mereka rawat. CSF disempurnakan oleh Karen Drenkard, John
Nelson, Gene Rigotti dan Jean Watson dengan bantuan program riset dari
Inovahealth di Virginia. Alat ukur ini pada awalnya terdiri dari 20 item lalu
caritas. CFS menggunakan skala Likert dari 1 sampai 7. Skala terendah (1-3)
mengindikasi tidak setuju, 7 sangat setuju, dan 4 netral. Semua item pertanyaan
bersifat positif, ditujukan kepada pasien atau keluarga pasien: Nilai Alpa
B. KONSEP KEPUASAN
1. Definisi Kepuasan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang dirasakan setelah
membandingkan antara kinerja (hasil) dengan yang harapkan, jika kinerja berada
dibawah harapan maka pelanggan tidak puas, namun sebaliknya jika memenuhi
harapan pelanggan merasa puas dan jika kinerja melebihi harapan pelanggan merasa
Kepuasan pasien adalah tingkat kepuasan dari persepsi pasien dan keluarga terhadap
pelayanan kesehatan dan merupakan salah satu indikator kinerja rumah sakit.
Masyarakat miskin juga memiliki hak yang sama dengan golongan masyarakat lain
tertentu. Elemen kepuasan pasien sebenarnya merupakan yang paling penting atau
utama. Jika pasien tidak puas dengan pelayanan yang diberikan pasien tidak akan
mencari layanan tersebut walaupun layanan tersebut sudah tersediah atau mudah
2018) :
(pasien) dan kesiapannya melayani suatu prosedur dan bisa memenuhi harapan
pelanggan (pasien) kebanyakan ditentukan oleh sikap para front-line staff. Petugas
kesehatan secara langsung berhubungan dengan Pasien dan keluarga Pasien, baik
melalui tatap muka, komunikasi non verbal, langsung atau melalui telepon.
b. Reabillity
c. Assurance
Assurance berkaitan dengan pengetahuan, kesopanan dan sifat petugas yang dapat
d. Empathy
Empathy berkaitan dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus tenaga kesehatan
e. Tangible
langsung oleh pasien dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang
memadahi.
a. Sikap dan pendekatan perawat dengan pasien dimana pada saat memberikan
asuhan keperawatan, Perawat harus bersikap ramah dan care kepada pasien,
d. Fasilitas yang disediakan oleh Rumah sakit, meliputi peralatan dan kebersihan
a. Aspek kenyamanan, klien merasakan kenyamanan dari berbagai fasilitas yang ada
di sebuah Rumah Sakit, dari lokasinya yang mudah dijangkau, kenyamanan akan
b. Aspek hubungan klien dengan perawat, meliputi sikap perawat selama memberi
yang efektif dari perawat serta kejelasan informasi yang diberikan oleh pasien.
yang dimiliki oleh perawat serta pengalaman perawat dalam memberikan asuhan
perawatan serta pembiayaan lain yang dibebankan pada pasien selama menjalani
perawatan.
a. Indikator Kenyamanan
Bagian dari aspek kenyamanan berupa : lokasi rumah sakit, kebersihan rumah
Bagian dari aspek ini berupa: keramahan, komunikasi, responstatif, suportif, dan
cekatan.
c. Indikator Kompetisi Teknis Petugas
Bagian dari aspek ini berupa: keberanian bertindak, pengalaman, gelar, terkenal
dan kursus. Indikator Biaya Bagian dari aspek ini berupa: mahalnya pelayanan,
sebanding dengan yang didapatkan, terjangkau atau tidak, adanya keringanan atau
Pengukuran tingkat kepuasan dimulai dari penentuan pasien, kemudian dimonitor dari
tingkat kualitas yang diinginkan dan akhirnya merumuskan strategi (Hidayati, 2022).
menyediakan kotak saran, kartu komentar dan lain-lain. Informasi dari para
pelanggan ini akan memberikan masukan dan ide-ide bagi perusahaan agar
timbul. Sehingga perusahan akan tahu apa yang dikeluhkan oleh pelanggannya
dan segera memperbaikinya. Metode ini berfokus pada indentifikasi masalah dan
produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga bisa 30 mengamati cara
penanganan terhadap setiap keluhan yang ada, baik oleh perusahaan yang
pelangganya yang telah berhenti membeli produk atau yang telah pindah
merumuskan pelanggannya.
survei, baik survei melalui pos, telepon, email, website, maupun wawancara
secara langsung (feedback) dari pelanggan dan juga memberikan kesan positif
Tingkat kepuasan pasien dapat diukur dengan beberapa metode diatas. Data yang
saran. Alasannya ketika pasien memberikan keluhan dan saran mereka dalam keadaan
yang sesuai dengan apa yang telah dialaminya berkaitan dengan pelayanan yang
diberikan petugas rumah sakit sehingga didapatkan hasil yang lebih spesifik.
C. PENELITIAN TERKAIT
1. Menurut hasil penelitian Baringbing, 2020, Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Dr. Doris Sylvanus masih ditemukan, perawat kurang informative, dan
keperawatan, perawat kurang terampil menangani pasien, dan kurangnya respon cepat
pasiennya, kurang ramah. Sehingga pasien dan keluarga pasien memberikan penilaian
responden merupakan pasien di IGD Rumah Sakit Umum Dr. Doris Sylvanus.
Analisis bivariat yang digunakan analisis chi square. Menunjukkan bahwa caring
Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baji
Makassar diperoleh hasil sebagian besar responden menyatakan bahwa perawat sudah
memiliki parilaku caring sebanyak 35 orang (77,8%) dan ada 6 orang (13,3%) yang
menyatakan perawat belum caring sama halnya dengan kepuasan sebagian besar
responden sudah merasa puas dengan pelayanan perawat yaitu sebanyak 39 orang
(86,7%) dan yang tidak puas ada 6 orang (13.3%) dari hasil di atas dapat
disimpulakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat
dengan kepuasan pasien dimana nilai p=0.001 < ɑ (ɑ 0,05) (Belladona et al., 2020).
3. Dari hasil penelitian safaatul, dkk (2023), diperoleh Mayoritas responden memiliki
penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara perilaku caring perawat dengan
tingkat kecemasan keluarga pasien di ICU dengan p value = 0,004. Penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai data dan informasi dasar dalam melakukan
Kerangka teori adalah penggambaran suatu hubungan antara berbagai variable guna
menjelaskan sebuah fenomena. Kerangka teori berasal dari paparan berupa teori yang
menjelaskan hubungan antara berbagai variable yang bertujuan menjelaskan sebab dan
akibat yang terdapat dalam tinjauan pustaka (Masturoh, 2018). Kerangka teori pada
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variable yang satu dengan variable
yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2018).Kerangka konsep dalam
F. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sementara berdasarkan teori yang belum dibuktikan dengan
data fakta (Masturoh & Nauri Anggita, 2018). Terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis
nol (Ho) dan hipotesi alternatif (Ha). Hipotesis Ho merupakan hipotesis yang tidak ada
perbedaan dan dibuat dengan tujuan untuk menolak. Sedangkan Ha menyatakan ada
perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok hipotesis yang menyatakan ada
hubungan antara satu variable dengan variable lainnya. Adapun hipotesis pada penelitian
ini yaitu :
Ha : ada Hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di IGD RSUD
Ho : tidak ada Hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien di IGD RSUD