Anda di halaman 1dari 7

Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA

Volume 6 (No 2) Tahun 2020 (Hal 190 s.d 196) ISSN: 2715-470X (Online) / 2477-6181 (cetak)

Filosofi dalam Islamisasi Pembelajaran Fisika


Sylvina Tebriani Abstract: The fast flow of secularization in the world of
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol education is often an important issue to be aware of in the world
Padang, Indonesia of education. The negative side of technological development is
E-mail: tebriani_syilvina@gmail.com related to the degeneration of human morals. The development of
science and technology is considered not linear with moral
improvement. There is a moral and spiritual crisis in it. This is
due to the fact that science tends to see things only from worldly
perspectives. Islamization in physics learning is needed to
overcome the negative side of the development of science. With
Islamization in learning, it is hoped that a process of thinking will
be created regarding the relationship between moral and divine
science to science. This thinking process is a form of philosophy
in education. Philosophy helps everyone understand the moral
and normative side of an event that can be related to the teaching
material to be explored. With the process of thinking,
contemplating, connecting, and drawing correct conclusions
about a physical theory, it is hoped that it can help students
understand concepts more easily and are easier to remember.

Intisari: Derasnya arus sekulerisasi dalam dunia pendidikan


seringkali menjadi masalah yang penting untuk diwaspadai dalam
dunia pendidikan. Sisi negative dari perkembangan teknologi
berkaitan dengan kemerosotan akhlak manusia. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dianggap tidak linear dengan
perbaikan akhlak. Terdapat krisis moral dan spiritual di
dalamnya. Hal tersebut diakibatkan karena ilmu pengetahuan
cenderung hanya malihat sasuatu berdasarkan kacamata duniawi.
Islamisasi dalam pembelajaran fisika sangat dibutuhkan untuk
mengatasi sisi negative dari perkembangan ilmu pengetahuan.
Dengan islamisasi dalam pembelajaran, diharapkan tercipta
proses berfikir akan kaitan ilmu moral dan ketuhanan terhadap
ilmu pengetahuan. Proses berfikir ini merupakan bentuk filosofi
dalam pendidikan. Filosofi membantu setiap orang memahami
sisi moral dan normatif dari suatu kejadian yang dapat dikaitkan
dengan bahan ajar yang akan didalami. Dengan proses berfikir,
merenung, menghubungkan, serta mengambil kesimpulan yang
tepat tentang suatu teori fisika, diharapkan dapat membantu siswa
dalam memahami konsep secara lebih mudah dan mudah untuk
diingat.

Keywords: pembelajaran, fisika, islamisasi, filosofi

PENDAHULUAN baik. Ilmu juga dijadikan sebagai


pengontrol perilaku manusia Allah
Ilmu pengetahuan merupakan salah menempatkan ilmu sebagai suatu hal yang
satu komponen utama dalam kehidupan tidak boleh ditinggalkan. Dalam Al qur’an
manusia. Hukum mencari ilmu adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 terdapat perintah
fardu ‘ain bagi setiap muslim. Orang yang Allah untuk menuntut ilmu. Allah swt juga
berilmu akan mempunyai kehidupan yang

190
191 | S y l v i n a T e b r i a n i , F i l o s o f i d a l a m I s l a m i s a s i P e m b e l a j a …

berjanji akan meninggikan derajat orang- Al-Faruqi dan Syed M. Naquib Al-Attas.
orang yang berilmu. Perkembangan ilmu pengetahuan dianggap
Agama Islam diyakini memiliki telah jauh melenceng dari ajaran-ajaran
peranan yang penting dalam mewarnai Islam. Kedua tokoh besar tersebut
bangunan ilmu pengetahuan. Namun menawarkan beberapa opsi dalam
kenyataannya, masyarakat muslim seolah melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan.
dipaksa untuk melaksanakan ajaran sekuler Diantara opsi tersebut Syed M.Naquib Al-
dalam kehidupan lantaran derasnya arus Attas menawarkan dua opsi dalam
sekularisasi (Adnan, 2017). Agar melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan,
kehidupan di dunia menjadi lebih baik, yang pertama dengan melakukan
maka setiap manusia perlu mempunyai pemisahan konsep-konsep kunci yang
ilmu pengetahuan. Berbagai masalah membentuk kebudayaan dan peradaban
dalam kehidupan dapat diatasi dengan Barat. Yang kedua, dengan memasukan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan konsep kunci Islam ke dalam setiap cabang
teknologi yang canggih. Setiap orang perlu ilmu pengetahuan masa kini yang relevan
mewaspadai sisi negatif dari (Sholeh, 2017).
perkembangan teknologi yang berkaitan Penerapan filsafat ilmu pada
dengan akhlak. Kebanyakan yang terjadi, diskusi akademik ilmu-ilmu keislaman
perkembangan ilmu pengetahuan dan harus dilakukan, karena filsafat ilmu saling
teknologi tidak mampu menumbuhkan berkaitan dengan sosiologi ilmu
akhlak yang mulia. Dibalik ragam pengetahuan. Dua cabang ilmu
kebermanfaatan yang telah dihadirkan lmu pengetahuan ini jarang didiskusikan dan
pengetahuan, ternyata terdapat tidak pernah dimasukan dalam tradisi ilmu
problematika yang serius yakni yaitu krisis keIslaman yang ada. Sebuah kenyataan
moralitas dan spiritualitas. Hal tersebut bahwa ada sebagian masyarakat, yang
disebabkan oleh worldview Fisikawan memahami secara kurang tepat hubungan
yang sekuler, dimana Tuhan dan agama antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu
menjadi tidak terpusat (sentral) dalam pengetahuan. Seakan ada distansi di antara
aktivitas ilmiah (Pradhana, 2019). keduanya yang tidak bisa disatukan dalam
Dengan kata-kata lain nilai-nilai metode tertentu. Selanjutnya dipahami
dalam kehidupan menjadi terkikis akibat bahwa agama hanya mengurusi wilayah-
corak sekuler yang melahirkan ilmu wilayah ketuhanan, kenabian, aqidah, fiqh,
pengetahuan yang jauh dari nilai-nilai tafsir, hadîth, dan semisalnya, yang pada
spritual, moral dan etika. gilirannya ilmu pengetahuan diletakan
Menurut Hadi (2020) ilmu di Barat dalam bangunan lain di luar bangunan
dengan perkembangannya hanya berusaha ilmu-ilmu agama. Kemudian dimasukan ke
mengungkap segala sesuatu yang tampak dalamnya misalnya ilmu biologi, fisika,
dan bersifat fenomena (duniawi) saja dan matematika, kedokteran, dan sejenisnya.
bukan merupakan dasar pijakan konsep Hal inipun berlanjut dengan didukung pula
ilmu dalam worldview Islam. Oleh karena kebijakan pendidikan pemerintah yang
itu Islamisasi ilmu pengetahuan dalam dikotomik. Apa yang terjadi selama ini
pandangan para pemikir Islam merupakan adalah dikotomi yang cukup tajam antara
suatu hal yang mesti dan harus dirumuskan keilmuan sekuler dan keilmuan agama
dalam mengatasi krisis masyarakat modern (ilmu keislaman). Keduanya seolah
(Alwi, 2017). mempunyai wilayah yang terpisah antara
Sholeh (2017) mengemukakan satu dengan yang lain. Hal ini juga
tentang Islamisasi pengetahuan yang berimplikasi pada model pendidikan di
dikemukakan dua cendekiawan muslim Indonesia yang memisahkan antara kedua
yang mencetuskan gagasan Islamisasi ilmu jenis keilmuan ini (Siswanto, 2013).
pengetahuan. Mereka adalah Ismail Raji
Sylvina Tebriani , Filosofi dalam Islamisasi Pembelaja… | 192

KONSEP PENDIDIKAN diciptakan. Guru atau tutorlah yang


Secara sederhana pendidikan dapat menciptakannya guna membelajarkan
dikatakan sebagai bentuk upaya manusia siswa atau peserta didik. Tutor yang
untuk membentuk kepribadiannya sesuai mengajar dan peserta didik yang belajar.
dengan norma-norma yang berlaku dalam Perpaduan dan kedua unsur manusiawi ini
kehidupan. Secara bahasa definisi lahirlah interaksi edukatif dengan
pendidikan mengandung arti bimbingan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya.
yang dilakukan oleh seseorang (orang Di sana semua komponen pengajaran
dewasa) kepada anak-anak, untuk diperankan secara optimal guna mencapai
memberikan pengajaran, perbaikan moral tujuan pengajaran yang telah ditetapkan
dan melatih intelektual. Bimbingan kepada sebelum pangajaran dilaksanakan (Afandi,
anak-anak dapat dilakukan tidak hanya 2013).
dalam pendidikan formal yang
diselenggarakan pemerintah, akan tetapi ISLAMISASI DALAM PENDIDIKAN
peran keluarga dan masyarakat dapat Islamisasi ilmu pengetahuan pada
menjadi lembaga pembimbing yang dasarnya adalah suatu respons terhadap
mampu menumbuhkan pemahaman dan krisis masyarakat modern yang disebabkan
pengetahuan (Sholichah, 2018). Menurut karena pendidikan Barat yang bertumpu
Undang- undang RI No. 20 Tahun 2003 pada suatu pandangan dunia yang lebih
pendidikan adalah usaha sadar dan bersifat materialistis, sekularistik,
terencana untuk mewujudkan suasana relativistis; yang menganggap bahwa
belajar dan proses pembelajaran agar pendidikan bukan untuk membuat manusia
peserta didik secara aktif mengembangkan bijak yakni mengenali dan mengakui posisi
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan masingmasing dalam tertib realitas, akan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, tapi memandang realitas sebagai sesuatu
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, yang bermakna secara material bagi
serta keterampilan yang diperlukan manusia, dan karena itu hubungan manusia
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. dengan tertib realitas bersifat eksploitatif
Pendidikan dapat digolongkan atas bukan harmonis. Ini adalah salah satu
pendidikan formal dan informal. penyebab penting munculnya krisis dalam
Pendidikan formal diperoleh melalui modernisasi (Mukhibat, 2013).
lingkungan sekolah, dilaksanakan oleh Menurut penelitian yang dilakukan
guru sebagai pendidik serta siswa sebagai Ahmad (2017), penerapan pembelajaran
peserta didik. Dalam memainkan perannya fisika berbasis integrasi sains-islami pada
sebagai pendidik, guru wajib membentuk mata pelajaran fisika konsep fluida dapat
perencanaan pembelajaran mengenai meningkatkan hasil belajar, sikap religius
bahan ajar (tujuan, isi) serta metoda yang dan sikap sosial. Sikap religius, sikap
akan digunakan, agar tercapai tujuan yang sosial dari siswa meningkat. Indikator yang
diharapkan. Semua upaya tersebut menjadi kekuatan adalah kejujuran dan
digunakan dalam bentuk upaya belajar kerjasama siswa. Dalam penelitiannya
yang dilakukan oleh guru dan siswanya. Ahmad melakukan proses pelaksanaan
Upaya belajar merupakan bentuk interaksi (acting) dengan peran guru sebagai sumber
yang dilakukan oleh pendidik (guru, dosen, motivator dalam merenungi ciptaan Allah,
tutor dan lainnya) dengan peserta didik menumbuhkan sikap saling jujur dan
yang dilakukan dengan rencana (proyek) peduli antar siswa, serta meminta peserta
yang terstruktur untuk meningkatkan didik menemukan ayat-ayat Alqur’an yang
kemampuan siswa. Belajar dapat dilakukan berkaitan dengan materi pembelajaran.
dimana saja dan kapan saja. Islamisasi ilmu pengetahuan bukan
Kegiatan belajar mengajar adalah hanya sekedar memberikan label Islam
suatu kondisi yang dengan sengaja pada wacana ilmu pengetahuan yang saat
193 | S y l v i n a T e b r i a n i , F i l o s o f i d a l a m I s l a m i s a s i P e m b e l a j a …

ini telah digunakan oleh banyak pihak. siswa terampil dan menguasai proses sains.
Islamisasi ilmu pengetahuan adalah Tujuan pembelajaran fisika adalah agar
pembangunan epistemologi yang berakar siswa mempunyai sikap keilmuan. Dalam
pada wahyu Allah yang disampaikan pikiran kebanyakan praktisi pendidikan
melalui Muhammad (Ummatun, 2015). makna dan hakekat belajar seringkali
Budi Handrianto dalam hanya diartikan sebagai penerimaan
penelitiannya, mengemukakan gagasan informasi dari sumber informasi (guru dan
dari berbagai cendekiawan muslim pada buku pelajaran). Akibatnya guru masih
proses islamisasi ilmu pengetahuan. memaknai mengajar sebagai kegiatan
Menurutnya belum pada wujud nyata dari transfer informasi dari guru ke siswa
gagasan sebuah proyek. Sedangkan (Handono, 2010).
penelitian yang telah dilakukan Budi telah Al-qur’an juga mengisyaratkan
menuangkan aplikasi sains islam dalam bahwa kejadian-kejadian yang terjadi di
ilmu fisika (Handrianto, 2019). alam dapat dijadikan pelajaran bagi kaum
yang berfikir. Hal tersebut terungkap
FILOSOFI DAN ISLAMISASI DALAM dalam Al-qur’an surat Al-Baqarah ayat
PEMBELAJARAN FISIKA 164:

Filosofi berperan membantu dalam


mengetahui sisi normatif, moral, estetika,
dan melakukan kritik (Suprihatin, 2007)
Fisika merupakan salah satu cabang dari
IPA yang mengkaji perihal fenomena
alam yang menjadi dasar perkembangan
teknologi maju dan konsep hidup harmonis
yang sesuai dengan alam. Selain itu fisika "
juga memberikan pelajaran yang baik
Sesungguhnya pada penciptaan
kepada manusia untuk hidup selaras
langit dan bumi, pergantian malam dan
berdasarkan hukum alam (Sari, 2015).
siang, kapal yang berlayar di laut dengan
Dalam islamisasi pembelajaran
(muatan) yang bermanfaat bagi manusia,
fisika, terkait dengan proses filosofi.
apa yang diturunkan Allah dari langit
Menurut Kneller (2000), filosofi
berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-
merupakan usaha berpikir secara sistematis
Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia
mengenai semua kenyataan yang berkaitan
tebarkan di dalamnya bermacam-macam
dengan alam semesta. Semua itu dilahirkan
binatang, dan perkisaran angin dan awan
oleh adanya rasa keingin tahuan manusia.
yang dikendalikan antara langit dan bumi,
Mereka yang berfikir dengan filosofi
(semua itu) sungguh, merupakan tanda-
disebut sebagai filsuf. Para filsuf
tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang
cenderung menemukan beberapa pola yang
yang mengerti." (QS. Al-Baqarah : 164)
membuatnya mampu memahami
kesimpulan tentang sesuatu. Filosofi Dari ayat Al quran diatas
membantu manusia dalam meng- menjelaskan bahwa seluruh fenomena
organisasikan gagasannya dan menemukan yang terjadi di alam dapat dijadikan
makna dalam pikiran maupun tindakan. sebagai sumber pembelajaran bagi kaum
Pembelajaran fisika bertujuan agar yang berfikir. Apapun yang terjadi dalam
siswa dapat memahami dan menerapkan kehidupan ini dapat menjadi bahan
ilmu yang dimiliki sesuai dengan tingkat pemikiran (berfilosofi) untuk mengem-
perkembangan dan tingkat pendidikannya bangkan ilmu pengetahuan alam.
dari aspek kemampuan melakukan proses, Dalam proses belajar mengajar,
tujuan pembelajaran fisika adalah agar pendidik perlu melakukan teknik khusus
Sylvina Tebriani , Filosofi dalam Islamisasi Pembelaja… | 194

dengan perencanaan yang terstruktur guna Dalam mempelajari ilmu umum


mendukung siswa dalam memahami (sains dan sosial), kita dituntut untuk
konsep-konsep keilmuan yang diajarkan memahami segala seluk beluk tentang
oleh pendidik dan tercapai hasil belajar ciptaan Allah. Mulai dari sifat fisiknya,
yang memuaskan. Teknik yang dilakukan bagaimana komponen penyusunnya, apa
oleh pendidik bermacam-macam. Hasil saja proses yang terjadi padanya, dan
belajar digolongkan dalam tiga ranah yakni bagaimana upaya untuk memahami proses
kognitif, efektif, dan psikomotor. Ranah tersebut dari sisi psikologi dan
kognitif mencakup hasil belajar yang sosiologinya. Artinya apa yang dipelajari
berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, ilmu umum (sains dan sosial) sebenarnya
dan kemampuan intelektual. Ranah efektif merupakan wujud implementasi
mencakup hasil belajar yang berhubungan pelaksanaan perintah alquran. Sehingga
dengan sikap, nilai-nilai, perasaan, dan dapat dikatakan bahwa antara ilmu fisika
minat. Ranah psikomotor mencakup hasil dan ilmu agama sangat memiliki
belajar yang berhubungan dengan keterkaitan.
keterampilan fisik atau gerak yang Kegiatan mempelajari ilmu fisika
ditunjang oleh kemampian psikis dalam Islam semestinya diupayakan tidak
(Purwanto , 2007) sekedar mengetahui dan mengambil
Untuk mendukung upaya siswa menfaat dari ilmu fisika itu saja, melainkan
dalam menyerap dan memahami apa yang dengan tujuan yang lebih utama yakni
diajarkan oleh gurunya atau pendidiknya, lebih mengenal konsep keislaman melalui
diperlukan teknik-teknik tertentu agar konsep fisika. Dalam firmannya Allah
menarik minat siswa sehingga tercapai SWT akan mengangkat derajat orang yang
hasil belajar yang baik. Untuk tercapainya beriman dan berilmu pengetahuan
hasil belajar yang baik dan memuaskan, beberapa derajad. Berangkat dari
dalam mata pelajaran yang bersifat umum penjelasan sederhana itu, maka guru ilmu
seperti sains (khususnya fisika) perlu fisika dimaksud menjadi paham dan juga
disisipkan ilmu agama sehingga apa yang memberi pemahaman pada muridnya,
diajarkan oleh guru memiliki nilai yang bahwa kegiatan belajar fisika yang
lebih dan mudah dipahami dalam proses dilakukan siswa selama ini merupakan
belajar. Merenungkan keterkaitan konsep sebagian upaya dalam melaksanakan
agama (islam) dengan ilmu fisika perintah al Qur'an. Dengan demikian, ilmu
merupakan salah satu bentuk menggali fisika dan agama akan terlihat punya
filosofi dalam fisika. keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan.
Anggapan yang berkembang Hal ini diharapkan dapat menjadi suatu
sampai saat ini, fisika merupakan ilmu nilai lebih yang harus disadari siswa.
yang bersifat umum dan terpisah dengan Menurut Abu Hamid, secara umum
ilmu agama. Keterkaitan antara ilmu fisika pembelajaran Fisika meliputi hal-hal
dengan ilmu agama jarang dipelajari, sebagai berikut (Sulistyono, 1998 : 12) :
bahkan dalam proses belajar mengajar, 1. Proses belajar Fisika bersifat untuk
guru fisika tidak pernah menyinggung menentukan konsep, prinsip, teori,
keterkaitan antara ilmu fisika dengan ilmu dan hukum-hukum alam, serta
agama. Hal tersebut didorong oleh untuk dapat menimbulkan reaksi,
pemahaman yang masih membatasi bahwa atau jawaban yang dapat dipahami
kajian sains itu tidak dapat dihubungkan dan diterima secara objektif, jujur
dengan kajian keagamaan. Agama dan rasional.
bersumber dari al Qur'an, sementara ilmu 2. Pada hakikatnya mengajar Fisika
fisika berasal dari hasil observasi, merupakan suatu usaha untuk
eksperimentasi, dan penalaran logis dan memilih model mendidik dan
mendalam. mengajar yang sesuai dengan
195 | S y l v i n a T e b r i a n i , F i l o s o f i d a l a m I s l a m i s a s i P e m b e l a j a …

materi yang akan disampaikan, dan Pendidikan Barat menganggap bahwa


upaya untuk menyediakan kondisi- pendidikan bukan untuk membuat manusia
kondisi dan situasi belajar Fisika bijak, tetapi memandang realitas sebagai
yang kondusif, agar murid secara suatu yang bermakna secara material bagi
fisik dan psikologis dapat manusia. Pandangan Barat tersebut yang
melakukan proses eksplorasi untuk kemudian menjadi salah satu penyebab
menemukan konsep, prinsip, teori munculnya krisis masyarakat modern.
dan hukum-hukum alam serta Penekanan terhadap teori dasar
menerapkannya dalam kehidupan sangat diperlukan dengan mengemukakan
sehari-hari. konsep dengan bantuan filosofi yang
3. Pada hakikatnya hasil belajar Fisika berkaitan, sehingga siswa akan lebih
merupakan kesadaran murid untuk mudah dalam memahami arti fisis. Ini juga
memperoleh konsep dan jaringan berkaitan dengan islamisasi ilmu
konsep Fisika melalui eksplorasi pengetahuan khususnya fisika. Islamisasi
dan eksperimentasi, serta kesadaran pengetahuan pada dasarnya adalah salah
murid untuk menerapkan satu bentuk usaha pembebasan
pengetahuannya untuk pengetahuan dari asumsi dunia barat yang
memecahkan masalah yang mempunyai dampak buruk.
dihadapi dalam kehidupan sehari- Tantangan yang dihadapi dalam
hari. proses pembelajaran fisika diatas dapat
diatasi dengan pembentukan sikap positif
Menurut penelitian (Abbas, 2018) terhadap materi fisika. Sikap positif dapat
ada beberapa faktor yang mempengaruhi diawali dengan perencanaan pembelajaran
kesulitan belajar pesera didik yaitu faktor yang sesuai dengan tujuan untuk mencapai
internal dan faktor eksternal. Diantara hasil kompetensi, terbentuk cara berpikir, cara
penelitian Abbas 2018 terdapat beberapa hidup dan sikap positif (Hinduan, 2003).
faktor internal yang dapat kita soroti lebih Setiap orang berkewajiban untuk
dalam yakni (1) kurangnya minat peserta memahami, mengerti fisika,
didik dalam belajar fisika yang menjadikannya bagian dari dirinya,
menyebabkan mereka cepat mengantuk, memanfaatkan, dan menjadikannya
mengeluh, asyik melakukan hal yang ia sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan
sukai dengan mengambar-gambar dibuku di dunia maupun di akhirat (Fauzi, 2009).
tulis, malas mencatat dan malas masuk
kelas, (2) kemampuan sebagian dari PENUTUP
peserta didik yang sangat kurang, terutama Filosofi merupakan suatu hal yang
dalam penguasaan konsep, rumus dan dapat dilakukan siapa saja, dimana saja.
perhitungan matematikanya yang masih Dalam proses mengajar, seorang pendidik
sangat rendah (3) cara menyampaikan guru tentu akan berusaha semaksimal mungkin
yang terkadang kurang jelas. agar materi yang dijelaskannnya dapat
Alwi (2017) dalam tulisannya juga dipahami dengan baik. Mensisipkan
menyebutkan bahwa keselarasan antara filosofi dalam belajar fisika, diharapkan
Islam dan sains modern memberikan dapat membantu siswa dalam proses
penekanan tentang sejauhmana sains dapat berfikir dan memudahkannya untuk
bermanfaat bagi umat Islam. Islamisasi mengingat teori. Selain itu siswa dapat
ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah memahami arti-arti yang tersembunyi dari
suatu respon terhadap krisis masyarakat sebuah kejadian dan dapat
modern yang disebabkan karena menghubungkannya dengan ilmu yang
pendidikan Barat yang bertumpu pada sedang dipelajarinya.
suatu sudut pandangan dunia yang lebih
berdasar pada paham materialisme.
Sylvina Tebriani , Filosofi dalam Islamisasi Pembelaja… | 196

REFERENSI Keguruan dan Ilmu Tarbiyah 02, Juni


2017, UIN Raden Intan Lampung.
Abbas, dkk. 2018. Faktor-Faktor Kesulitan
Belajar Fisika Pada Peserta Didik Mukhibat, 2013. Islamisasi Pengetahuan
Kelas IPA Sekolah Menengah Atas, dan Model Pengembangannya pada
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 6 No. Madrasah, Jurnal Pendidikan Islam
1, Maret 2018. Vol. 7, Nomor 2, Oktober 2013

Afandi, M, dkk. 2013. Model dan Metode Pradhana, A, dkk, 2019. Worldview Islam
Pembelajaran di Sekolah. Semarang : sebagai Basis Pengembangan Ilmu
UNISSULA Press. Fisika, Jurnal Tsafaqah Vol 15 No. 2,
November 2019
Albiruni, AA. 2017. Konsep Islamisasi
Ilmu Pengetahuan Menurut Al Faruqi Purwanto, N. 2010. Prinsip-Prinsip dan
Dalam Buku Islamisasi Ilmu Teknik Evaluasi Pembelajaran.
Pengetahuan dan Implikasinya di Bandung: Remaja Rosdakarya.
Indonesia [skripsi]. Surakarta :
Sholeh. 2017. Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Institut Agama Islam Negeri
(Konsep Pemikiran Ismail Raji Al-
Surakarta.
Faruqi dan Syed Muhammad Naquib
Alwi, M. 2017. Islamisasi Ilmu Al-Attas. Jurnal Al-hikmah Vol. 14,
Pengetahuan Kontribusi Dalam No. 2, Oktober 2017.
Mengatasi Krisis Masyarakat Modern
Sholichah, s. 2018. Teori-teori Pendidikan
dalam Jurnal Lentera Pendidikan,
dalam Al-Qur’an. Jurnal Pendidikan
Volume VI, Nomor 2, Juli -
Islam Vol 07, No. 1
Desember 2017.
Sumarjono. 2005. Fisika Dasar 1. Malang:
Hadi, S. 2020. Mendudukkan Kembali
UM Press
Makna Ilmu dan Sains dalam Islam.
Jurnal Pemikiran Islam, Tasfiyah. Suprihatin, EW. 2007. Filosofi Sebagai
Unida Gontor, Vol. 4 No. 1, Februari Landasan Pengembangan Kurikulum
2020. dalam Jurnal Manajemen Pendidikan
No. 01/ Th III/ April/2007.
Handrianto, B. 2010. Islamisasi Sains:
Sebuah Upaya Mengislamkan Sains Ummatun, N. 2015. Pemikiran Islamisasi
Barat Modern, Pustaka Al Kautsar, Ilmu Pengetahuan Agus Purwanto
Tasik Malaya. dalam Buku Ayat-ayat Semesta dan
Nalar Ayat Semesta [thesis].
Kneller, George F. (2000). Foundations of
Surakarta, Universitas
Education. New York: John Willey
Muhammadiyah.
& Son Inc

Khoiri, A, dkk. 2017. Penumbuhan


Karakter Islami melalui
Pembelajaran Fisika Berbasis
Integrasi Sains-Islam, Jurnal

Anda mungkin juga menyukai