Adanya paradigma integrasi-interkoneksi ini muncul karena adanya dikotomi Pendidikan agama, sains, dan juga filsafat. Hal ini juga disebabkan karena adanya perilaku manusia yang berperilaku tidak sesuai dengan semestinya. Ditambah pula adanya krisis lingkungan energi. Fakta terkait dikotomi pendidikan yang menjadi pangkal dari segala faktor yang munculnya paradigma integrasi-interkoneksi ini. Maka diharapkan agar dapat mencapai keterpaduan ilmu Pendidikan agama, sains, dan juga filsafat serta krisis lingkungan energi paling tidak berkurang.
Landasan Integrasi Interkoneksi
1. Landasan Normatif-teologis Memahami sesuatu dengan menggunakan ajaran yang diyakini yang berasal dari Tuhan dan bersifat mutlak. Karena dalam hal ini Al-Qur’an dan As-sunnah tidak membedakan antara ilmu agama (islami) dan ilmu umum (sains-teknologi dan sosial humaniora). 2. Landasan Filosofis Perpaduan ilmu agama dengan ilmu umum, sehingga dapat memahami kompleksitasi kehidupan manusia. 3. Landasan Cultural Pendidikan dalam hal ini tidak boleh mengabaikan budaya lokal. Apabila budaya lokal tidak dijadikan basis pengembangan keilmuan maka terjadi proses elitism ilmu, yang membuat ilmu menjadi kurang berfungsi dalam kehidupan nyita. 4. Landasan Psikologis Muncul karena adanya parsial yang menyebabkan perpecahan kepribadian. Oleh sebab itu diharapkan bisa mengubah menjadi pembacaan secara terpadu dan menyeluruh guna memperkuat kepribadian 5. Landasan Historis Di abad modern tekanan dari ilmu agama mulai berkurang, karena ilmu umum ini mampu berkembang pesat, namun mengabaikan norma-norma agama dan juga etika kemanusiaan 6. Landasan Sosiologis Muncul karena adanya anggapan kurang mampu untuk menyelesaikan masalah di masyarakat Ragam Paradigma 1. Paradigma Integrasi sains dan Agama Fakta bahwa sejarah islam pernah melahirkan banyak ilmuwan besar erupakan bukti yang terbantahkan bahwa nilai-nilai islam merupakan faktor pendorong utama dari kemajuan integrasi sains, sehingga pendidikan islam harus dibangun dengan menjadikan sains dan ilmu pengetahuan lainnya sebagai pilar-pilar penyusunnya. 2. Paradigma Integrasi filsafat dan Agama Secara umum, cara pandang sekelompok masyarakat dapat mempengaruhi cara berpikirnya (filsafat). Oleh karena itu, orang islam harus harus melihat realitas keilmuan melalui kaca mata islam yang berlandaskan al-qur’an dan sunnah sehingga pengembangan ilmu pengetahuan yang dilandaskan oleh cara berpikir masyarakat ini sesuai untuk masyarakat islam
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita