Anda di halaman 1dari 2

RESUM DARI JURNAL BOOK CHAPTER OF PROCEEDINGS JOURNEY-LIASION ACADEMIA

AND SOCIETY

THE NATURE OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION IN TE CONTEXT OF


SCIENCE AND TECHNOLOGY
(HAKIKAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM RANAH KONTEKS ILMU SAINS DAN
TEKNOLOGI)
Khairul Ameer (Vol.1, April 2022 Hal 206-216)

Dalam Islam, seseorang tidak hanya diperintahkan untuk mempelajari ilmu agama, tetapi juga
harus diimbangi dengan mempelajari ilmu umum atau sains. Karena ilmu pengetahuan sudah menjadi
kebutuhan dasar setiap manusia untuk menghadapi persaingan dunia saat ini. Selain itu, sains juga menjadi
indikator kemajuan suatu bangsa karena hampir semua aspek kehidupan membutuhkan sains. Mulai saat
ini setiap muslim harus berusaha mempelajari dan menguasai ilmu agar dapat menyesuaikan diri dengan
zamannya karena pada dasarnya segala sesuatu di alam semesta ini kembali kepada Allah SWT, ilmu
pengetahuan dan banyak ilmu lainnya sebenarnya termasuk dalam Al-Qur'an. Ilmu agama Islam dan sains
(ilmu pengetahuan) merupakan dua komponen yang sangat diperlukan yang tidak dapat dipisahkan selama
hidup di dunia dan kehidupan di akhirat. Ilmu agama Islam digunakan untuk mencapai jalan kebahagiaan
di akhirat, sedangkan ilmu pengetahuan atau ilmu umum berfungsi sebagai pedoman untuk menghadapi
tantangan dan memecahkan masalah (sehari-hari) kehidupan.

Selain mempermudah kehidupan dan pekerjaan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi
memegang peranan penting dalam Islam. Oleh karena itu, ada keterkaitan antara Islam dan sains yang harus
seimbang yaitu persoalan dikotomi antara ilmu agama Islam dan ilmu (umum). Masih banyak yang
berpendapat bahwa ilmu agama itu harus dicari dan ilmu ilmiah tidak terlalu perlu dicari bagi umat Islam.
Sehingga banyak umat Islam yang lebih tertarik untuk mencari dan mempelajari ilmu agama daripada ilmu
umum. Padahal, ajaran Islam tidak pernah menunjukkan pemisahan antara sains dan agama. Sains dan
agama merupakan entitas ilmiah yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tuhan memberi manusia
pikiran untuk menganalisis dan mempelajari apa yang harus diajarkan alam kepada manusia sebagai
pelajaran. Sains dan agama merupakan ilmu yang lengkap dan saling berkaitan, ilmu tersebut tidak dapat
dipisahkan dari ilmu Al-Qur'an dan Hadits yang tidak diragukan lagi.

Tetapi beberapa ilmuwan mengatakan bahwa mereka menganggap sains dan agama sebagai sikap
mereka sendiri karena sains bergantung pada pengetahuan yang didukung secara empiris untuk memastikan
kebenaran sains. Agama, di sisi lain, ingin menerima yang abstrak dan yang tidak pasti hanya berdasarkan
variabel keyakinan yang konkret. Agama dan sains harus hidup berdampingan secara independen satu sama
lain. Dengan demikian, integrasi antara sains dan agama hampir tidak cocok sebagai kriteria ilmiah untuk
mengakui asumsi ini sebagai nyata, karena ditegaskan bahwa terjadi proses kanibalisasi antara keduanya,
agama sangat penting bagi kesejahteraan individu untuk mencari harmoni kehidupan. Sampai saat ini masih
terdapat kesenjangan antara yang seharusnya dengan yang sebenarnya. Munculnya ambivalensi dan
keruntuhan ilmu pengetahuan, menimbulkan dikotomi keilmuan dalam segala aspeknya. Muhammad
Fethullah Gülen atau sering disebut Hocaefendi adalah salah satu dari sekian banyak tokoh Islam di dunia
yang berasal dari Turki dan memiliki minat yang besar terhadap pendidikan Islam dan telah menjadi tokoh
yang berpengaruh di dunia khususnya di tempat kelahirannya.
Muhammad Fethullah Gülen mencoba mendamaikan nilai-nilai Islam dengan kehidupan modern
dan ilmu pengetahuan. Dia berpendapat bahwa kita perlu menjelaskan Islam dengan sains dan fakta ilmiah
untuk berdebat dengan orang-orang materialistis dan anti-agama yang mencoba menggunakan sains untuk
menantang agama dan mempertahankan gagasan mereka lebih bergengsi daripada yang seharusnya.
Pencapaian dan kesuksesan terbesar Muhammad Fethullah Gülen adalah mendidik generasi muda dalam
ilmu pengetahuan dan agama untuk menghilangkan kebodohan dan memberdayakan mereka dari penyakit
mental. Pendidikan Islam menurut Muhammad Fethullah Gülen adalah sistem pendidikan yang
memungkinkan seseorang menjalani kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, sehingga dengan mudah
membentuk kehidupannya sesuai dengan ajaran Islam. Pengertian ini mengacu pada perkembangan
kehidupan manusia ke depan tanpa meniadakan prinsip-prinsip Islam yang disyariatkan oleh Allah agar
manusia dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Menurut Gülen, pendidikan Islam adalah pendidikan yang komprehensif, menyeluruh dan
tidak terpisahkan.

ARGUMEN
Beberapa kesimpulan dari artikel tersebut adalah:

• Pendidikan agama Islam harus diadaptasi dengan perkembangan sains dan teknologi yang terus
berkembang, agar relevan dan mampu memberikan pemahaman yang benar tentang hubungan
antara agama dan sains.
• Dalam konteks pendidikan agama Islam, sains dan teknologi dapat menjadi sarana untuk
memperdalam pemahaman dan aplikasi ajaran agama, sehingga tercipta kesinambungan antara
agama dan kehidupan modern.
• Pendidikan agama Islam yang dilengkapi dengan pemahaman tentang sains dan teknologi dapat
membantu membentuk generasimuda yang mampu berkontribusi pada pembangunan dan
kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, sekaligus memperkuat nilai-nilai agama dalam
kehidupan mereka.

Anda mungkin juga menyukai