Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anisa Nurul Fatma

Kelas : 6A
NIM : 2001095029
IDI TM 9

Integrasi Ilmu Dalam Objek Ilmu

Integrasi ilmu dalam Islam melibatkan harmonisasi antara agama Islam dan pengetahuan ilmiah
modern. Ia berpendapat bahwa Islam memiliki sumber-sumber kebenaran yang berasal dari
wahyu, yaitu Al-Quran dan Sunnah, namun juga memandang bahwa pengetahuan ilmiah yang
diperoleh melalui observasi dan eksperimen juga memiliki nilai dan kontribusi yang penting.

Objek ilmu mengacu pada bidang pengetahuan atau subjek yang diteliti dan dipelajari dalam
konteks ilmiah. Setiap objek ilmu memiliki ciri khas, metode penelitian, dan kerangka
konseptual yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan fenomena yang terkait dengan
objek tersebut.

Sifat Objek Ilmu


1. Objek ilmu juga dapat bersifat objektif, artinya Objek ilmu harus dapat diamati
2. Objek ilmu harus dapat diukur dan dinyatakan dalam ukuran atau angka yang terukur.
3. Objek ilmu harus memiliki pola, hukum, atau prinsip yang dapat diidentifikasi dan
dijelaskan.
4. Objek ilmu harus konsisten dalam perilaku atau karakteristiknya
5. Objek ilmu harus konsisten dalam perilaku atau karakteristiknya
6. Objek ilmu sering kali berubah seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi.
7. Objek ilmu seringkali melibatkan interaksi dan integrasi antara berbagai disiplin ilmu yang
berbeda.

Konsep dan Ruang Lingkup Integrasi Ilmu dan Objek Ilmu


Konsep integrasi ilmu mengacu pada upaya untuk menggabungkan berbagai bidang pengetahuan
dan disiplin ilmu secara sinergis untuk memperoleh pemahaman yang lebih holistik dan
komprehensif tentang suatu topik atau fenomena. Ini melibatkan mengintegrasikan berbagai
perspektif, metode, teori, dan temuan dari disiplin ilmu yang berbeda dalam rangka memperluas
pengetahuan kita dan menjawab pertanyaan yang kompleks.

Integrasi ilmu pada objek ilmu dapat dilakukan dalam berbagai cara. Beberapa pendekatan yang
umum meliputi:
1. Pendekatan multidisipliner: Menggabungkan disiplin ilmu yang berbeda dalam satu
konteks tanpa terlalu banyak mengintegrasikan teori atau metode antardisiplin. Setiap
disiplin tetap mempertahankan pendekatannya sendiri dan memberikan kontribusi secara
terpisah.
2. Pendekatan interdisipliner: Menggabungkan beberapa disiplin ilmu dengan
mengintegrasikan konsep, teori, dan metode antardisiplin. Terdapat upaya untuk
menemukan persamaan atau keterkaitan antara disiplin ilmu tersebut, sehingga
memungkinkan adanya pemahaman yang lebih menyeluruh.
3. Pendekatan transdisipliner: Melebihi batasan disiplin ilmu yang sudah ada dan
menciptakan kerangka konseptual yang baru yang melintasi disiplin ilmu. Tujuannya
adalah menghasilkan pengetahuan yang lebih holistik dan terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai