MANAJEMEN PENDIDIKAN
Disampaikan pada perkuliahan Filsafat Manajemen Pendidikan, Program S3 Prodi Manajemen Pendidikan, SPs Unpak
PENDAHULUAN DAN
ORIENTASI PERKULIAHAN
1. Deskripsi Singkat Mata Kuliah
2. Tujuan Pembelajaran
3. Pokok Bahasan
4. Rasional Perkuliahan
5. Pendekatan, Model, Metode
6. Penilaian
Deskripsi Singkat Mata Kuliah
Mata kuliah ini memperkenalkan inti permasalahan dalam filsafat
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen
pendidikan. Topik kuliah tentang hakikat metode ilmiah, teori
kebenaran, teori justifikasi, demarkasi sains dan pengetahuan,
rasionalitas perubahan teori, dan realisme ilmiah. Mahasiswa
akan diperkenalkan dengan pemikir utama dalam filsafat ilmu
pengetahuan yang relevan dengan manajemen pendidikan. Topik
khusus akan mencakup bagaimana ilmuwan menghasilkan
pengetahuan melalui observasi, eksperimen, dan simulasi; logika
dan fallacy dalam objektivitas ilmiah; sifat komunitas ilmiah yang
mengoreksi diri; evolusi sejarah manajemen; hubungan antara
pendidikan dan perkembangan kemanusiaan; dan peran etika
dalam komunitas ilmiah dan pendidikan.
Tujuan Pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa teori-teori ilmiah berubah dari
waktu ke waktu. Mahasiswa dapat membuat sketsa perkembangan ilmu
pengetahuan dari filsafat abad ke abad sehingga mahasiswa mampu
menyadari bahwa ilmu pengetahuan bukanlah upaya yang terisolasi, tetapi
terletak dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas.
b. Mahasiswa memahami pengertian-pengertian kunci dalam filsafat, seperti
teori, inferensi, empirisme-rasionalisme, positivisme, fenomenologi, tesis-
antitesis-sintesis, dan model deduktif-hipotetis, dll, yang mampu
diproyeksikan dalam ruang lingkup manajemen pendidikan.
c. Mahasiswa dapat mengetahui pemikir-pemikir (filsuf-filsuf) utama dalam
filsafat ilmu pengetahuan khususnya dalam konteks manajemen pendidikan
dan kontribusinya di bidang ini dan mampu menempatkan mereka dalam
sejarah filsafat
Pokok Bahasan
P POKOK-POKOK MATERI PEMBELAJARAN/KULIAH
P–1 Pendahuluan dan orientasi perkuliahan
Hubungan filsafat, pengetahuan, ilmu pengetahuan (sains),
P–2
dan agama
P–3 Teori dan inferensi dalam pengetahuan
Justification Theory dan hakikat kebenaran dalam ilmu
P–4
pengetahuan
P–5 Logical Fallacy
P–6 Silogisme Kategoris
P–7 Socrates, Plato, dan Aristoteles
P–8 Rasionalisme vs Empirisme
P–9 Revolusi Kopernikan Immanuel Kant
P – 10 Dialektika (Tesis-Antitesis-Sintesis) Friedriech Hegel
P – 11 Positivisme Auguste Comte
P – 12 Evolusi sejarah manajemen
P – 13 Teori etika normatif dalam manajemen dan pendidikan
P – 14 Manajemen Pendidikan sebagai disiplin ilmu pengetahuan
Rasional Perkuliahan
Perkuliahan dilaksanakan secara daring dan luring
menggunakan LMS E-Learning dengan variasi aktivitas.
Dalam setiap pertemuan perkuliahan dapat
memanfaatkan LMS dengat fitur-fitur yang telah
disediakan dosen seperti pengisian daftar hadir, paparan
materi, chat, forum diskusi, tugas, kuis, UTS, UAS, forum
tatap maya dengan menggunakan Zoom yang link nya
dimuat ke E-Learning.
Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pelaksanaan perkuliahan menggunakan prinsip student
centered learning yang mengacu pada berbagai teknik
pembelajaran aktif melalui proses belajar interaktif,
holistik, integratif, saintifik, kontekstual, dan tematik,
serta dikelola secara efektif dengan mengusung prinsip
kolaboratif dan diintegrasikan dengan kegiatan penelitian
dan PkM. Pembelajaran dilakukan secara blended
learning (off dan on-line), menggunakan LMS dengan
moda synchronous dan asynchronous. Pembelajaran
dilakukan dalam bentuk perpaduan antara ceramah,
penugasan dan diskusi kelompok dan problem based
learning.
Asesmen Pembelajaran
12.Stephen J. Farenga, and Daniel Ness, Encyclopedia of Education and Human Development.
New York: Myron E. Sharpe, 2005
13.Ted Benton and Ian Craib, The Philosophical Foundations of Social Thought. New York:
Palgrave, 2011
APA ITU FILSAFAT?
PERTANYAAN YANG BESAR
q Bebas.
Bebas dari prasangka-prasangka sosial, historis, kultural
ataupun religius.
Berfikir dengan bebas itu bukan berarti sembarangan, sesuka
hati, atau anarkhi, sebaliknya bahwa berfikir bebas adalah
berfikir secara terikat, akan tetapi ikatan itu berasal dari
dalam, dari kaidah-kaidah, dari disiplin fikiran itu sendiri.
Dengan demikian pikiran dari luar sangat bebas, namun dari
dalam sangatlah terikat
CIRI-CIRI BERPIKIR FILSAFAT
1. Mengajarkan cara berpikir kritis, sehingga tidak terjebak ke dalam sifat taqlid
(mempercaya/meyakini/mencintai secara secara buta).
2. Akal terdiri atas 3 bagian: ma’rifatullah (memahami Allah melalui ilmu
pengetahuan), tha’atullah (taat terhadap Allah yang didasari oleh pemahaman
yang mendalam ), shobru an-ma’siyatullah (sabar terhadap segala ujian Allah).
3. Dinamika terus berkembang, sehingga diperlukan penggunaan akal yg
proporsional.
4. Membuka wawasan berpikir menuju ke arah verstehen (penghayatan).
5. Akal merupakan salah satu sarana utk memahami kekuasaan Allah (‘Ulil
albaab).
Ali-Imron: 190-191.
Pendobrak
Peranan Filsafat Mendobrak tembok-tembok tradisi (dongeng,
takhayul, dan mitos) yang begitu sakral.
1
Pembebas
Pembimbing
Membimbing manusia dari cara berpikir mistis dan mitis menjadi berpikir
rasional, dari cara berpikir yang picik dan dangkal menjadiberpikir luas dan
lebih mendalam (radikal).
4
3 Pengarah
Mengarahkan manusia dari cara berpikir tidak teratur dan tidak
jernih ke arah berpikir sistematis dan logis, dan dari cara berpikir
yang tak utuh dan fragmentaris ke arah berpikir secara integral dan
koheren
PENUTUP
Dengan demikian filsafat merupakan
ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu.
Dengan bantuan filsafat, manusia
berusaha menangkap makna,
hakikat, hikmah dari setiap pemikran,
realitas dan kejadian.
Filsafat mengantarkan manusia untuk
lebih jernih, mendasar danbijaksana
dalam berfikir, bersikap, berkata,
berbuat dan mengambil kesimpulan.
PENUTUP