Anda di halaman 1dari 34

TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.

07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 1 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

PERENCANAAN DAN TROUBLESHOOTING PLUNGER LIFT

1. TUJUAN
Menghitung jumlah gas yang diperlukan, siklus plunger per hari dan tekanan casing maksimum untuk
ukuran plunger lift tertentu.

2. METODE DAN PERSYARATAN


2. 1. METODE
Metode Grafis Foss dan Gaul
2. 2. PERSYARATAN
Perbandingan gas - minyak total minimum 3000 SCF/bbl

3. LANGKAH KERJA
3. 1 DENGAN TAMBAHAN GAS DARI LUAR
1. Siapkan data penunjang :
• Laju produksi maksimum yang diharapkan (q)
• Perbandingan gas-minyak sendiri (PGM)
• Ukuran tubing (d)
• Kedalaman sumur (D)
• Tekanan kepala sumur
2. Berdasarkan ukuran tubing, plunger dan tekanan kepala sumur, pilih salah satu grafik yang
sesuai dari Gambar 1 sampai dengan 18
3. Plot kedalaman sumur pada sumbu tegak gambar kiri.
4. Dari titik kedalaman sumur tersebut, tarik garis mendatar ke kanan sampai memotong garis laju
aliran yang dikehendaki. (Garis putus-putus adalah garis laju produksi)
5. Tarik garis tegak ke atas dari titik potong di langkah 4, dan baca tekanan casing rata-rata.
6. Baca beban slug (L, bbl) yang diperoleh.
7. Hitung siklus maksimum per hari (N) yaitu :
Q
N=
L (1)

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 2 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

8. Lanjutkan menarik garis datar kedalaman sumur sampai memotong garis beban slug ke gambar
kanan (diperoleh dari langkah 6).
9. Dari titik potong di langkah 8 buat garis tegak ke atas dan baca jumlah gas yang diperlukan, qg
(MCF/siklus) pada skala di atas.
10. Hitung jumlah keperluan gas keseluruhan menurut
Qgtotal = N × qg (2)
11. Hitung jumlah tambahan gas per hari yaitu :
Tambahan gas per hari = Qgtotal – q × PGM (3)

3. 2. BILA DIGUNAKAN GAS DARI FORMASI


1. Siapkan data penunjang yaitu :
• Laju produksi yang diharapkan (q, bbl/hari)
• Perbandingan gas-minyak (PGM, MCF/STB)
• Ukuran tubing (d, in)
• Kedalaman sumur (D, ft)
• Tekanan kepala sumur
2. Berdasarkan ukuran tubing plunger lift dan tekanan kepala sumur, pilih salah satu grafik yang
sesuai dari Gambar 1 sampai dengan 18
3. Hitung jumlah gas yang tersedia (Qg, MSCF/hari) yaitu :
Qg = q × PGM (4)
4. Anggap jumlah gas per siklus yaitu (MSCF/siklus)
5. Hitung jumlah siklus per hari (N) yaitu :
Qg
N= (5)
Q ga

6. Hitung beban cairan (L, bbl/hari) yaitu :


q
L= (6)
N
7. Berdasarkan gambar yang dipilih dari langkah 3 tentukan jumlah gas yang diperlukan per siklus
dengan menggunakan grafik gambar kanan sebagai berikut :
• plot kedalaman sumur (D) di sumbu tegak dan tarik garis mendatar ke kanan sampai memotong
garis beban slug (L) yang diperoleh dari langkah 6.
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 3 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

• baca jumlah gas per siklus yang diperlukan (qge) di skala atas
8. Bandingkan qga (dari langkah 4) dan qge (dari langkah 7), apabila perbedaannya kurang dari 1%,
lanjutkan ke langkah 9. Apabila perbedaannya lebih dari 1%, ulangi perhitungan dengan
menganggap qga baru dan kembali ke langkah 5.
9. Jumlah gas yang diperlukan adalah :
qg = qgev dan beban slug sebesar L
10. Tentukan tekanan casing rata-rata dipermukaan (Pc) dengan menggunakan grafik di gambar kiri
sebagai berikut :
• Plot kedalaman (D) pada sumbu tegak
• Buat garis datar ke kanan sampai memotong garis beban slug (L, dari langkah 9)
• Baca tekanan casing rata-rata di permukaan (Pc) yang dicari di skala atas

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 4 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

4. DAFTAR PUSTAKA
1. Foss, D. L, and Gaul, R, B.: "Plunger Lift Performance Criteria with operating Experience-Ventura
Avenue Field", API Drilling and Production Practice (1965), pp 124-14-0
2. Brown, K. E.: "The Technology of Artificial Lift Methods", Vol. 2A, PennWell Publishing Co,
Tulsa, Oklahoma.
3. Brown, K. E.: "The Technology of Artificial Lift Methods". Vol. 4, PennWell Publishing Co,
Tulsa, Oklahoma.

5. DAFTAR SIMBOL
D = panjang tubing, ft
K = konstanta
L = beban slug cairan, bbl
Pc = tekanan casing di permukaan rata-rata, psi
Pt,min = tekanan tubing minimum, psi
P1h = tekanan yang diperlukan untuk mengangkat cairan ke permukaan, psi
P1f = tekanan untuk mengatasi kehilangan tekanan, psi

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 5 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

6. LAMP I RAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Plunger lift adalah metode pengangkatan buatan yang menggunakan piston sebagai pendorong
cairan ke permukaan. Piston didorong oleh gas yang berasal dari formasi atau dari injeksi gas.
Susunan peralatan instalasi plunger lift ditunjukkan pada Gambar 19.

Pada saat proses pendorongan cairan ke permukaan plunger atau piston membatasi slug cairan dari
gas pendorong, sehingga jumlah cairan yang jatuh kembali (liquid fall back) dapat dikurangi.
Keuntungan lain yang diperoleh dengan penggunaan piston adalah pemakaian gas akan lebih
efektif, penurunan tekanan aliran dalam pipa akan berkurang, sehingga tekanan aliran di dasar
sumur rendah. Sebagai akibatnya lebih banyak fluida yang mengalir ke lubang sumur.
Instalasi plunger lift dapat pula digunakan pada sumur gas yang memproduksi cairan (kondensat)
tinggi. Apabila kecepatan aliran gas di bawah kecepatan kritis, maka butir-butir kondensat akan
jatuh dan terakumulasi di dasar sumur. Akumulasi kondensat di dasar sumur dapat menyebabkan :
1. terjadinya aliran slug dalam tubing yang dapat mengakibatkan kondisi "heading"
2. sumur akan mati

Apabila jumlah gas dari formasi cukup besar, maka gas tersebut dapat digunakan sebagai
pendorong piston. Tetapi apabila jumlah gas kurang dari minimum, maka perlu penambahan gas
dengan cara menginjeksikannya secara intermiten atau kontinu.

Siklus plunger dapat berupa siklus kontinu apabila gerakan plunger tidak terputus. Siklus dapat
pula berupa siklus intermiten yang apabila sumur ditutup, maka tekanan di dasar sumur dan di
casing meningkat, yang dapat mendorong slug cairan ke permukaan.

Gambar 20, menunjukkan contoh siklus plunger lift yang dapat diuraikan sebagai berikut :
• Kurva teratas menunjukkan perubahan laju aliran gas.
• Kurva kedua dari atas menunjukkan perubahan tekanan aliran di dasar sumur.
• Kurva ketiga dari atas menunjukkan perubahan tekanan casing di permukaan.
• Kurva terbawah menunjukkan perubahan tekanan tubing di permukaan.
Pada Gambar 20 titik 1 sampai dengan 6 dapat diterangkan sebagai berikut :

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 6 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

• Titik - 1 : Sumur mula-mula ditutup sehingga tekanan di dasar sumur dan tekanan casing
tinggi. Tekanan ini akan mendorong plunger ke permukaan. Proses pendorongan
ini tercermin pada penurunan tekanan casing dan juga penurunan tekanan dasar
sumur.

• Titik 1-1’: Slug cairan telah mencapai permukaan - dan mengalir ke pipa salur, ditandai
dengan naiknya tekanan tubing secara tajam dan kemudian turun kembali.
Pada contoh Gambar 20, plunger bekerja dengan menggunakan time-cycle
controller. Setelah plunger mencapai permukaan, plunger tertahan di kepala
sumur dan fluida dari formasi mengalir ke lubang sumur.

Tekanan casing juga menurun sampai harga minimum pada saat yang sama gas
mengalir ke dalam tubing dan kemudian tekanannya akan meningkat kembali
disebabkan naiknya kolom cairan dalam tubing.

•Titik - 2 : Mulai titik ini sumur ditutup.


Fluida dari formasi mengalir ke dalam sumur. Tekanan dasar sumur, tekanan
casing dan tekanan tubing di permukaan akan meningkat.

• Titik - 3 : Tubing terbuka untuk berproduksi dan siklus sebelumnya terulang kembali. Pada
kurva tekanan tubing di permukaan, ditunjukkan penurunan dan kenaikan tekanan
yang tajam. Hal ini disebabkan gerakan plunger ke permukaan. Waktu yang
diperlukan plunger ke permukaan sebesar 12 menit.

• Titik - 4 : Sumur ditutup dan periode build-up dimulai lagi.

• Titik - 5 : Periode build-up telah selesai dan tubing dibuka dan plunger bergerak ke atas dan
periode produksi dimulai. Pada kurva tekanan tubing terjadi dua kali kenaikan
tekanan. Kenaikan tekanan yang pertama menunjukkan slug cairan yang didorong
plunger telah sampai di pipa salur, dan kenaikan kedua menunjukkan adanya
tambahan produksi cairan pada saat plunger sampai di permukaan.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 7 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

• Titik - 6 : Periode produksi telah selesai dan periode shut-in dimulai kembali.

Perhitungan perencanaan instalasi plunger lift meliputi :


1. Penentuan Tekanan Rata-Rata Casing
Pada dasarnya instalasi plunger lift dapat beroperasi untuk selang tekanan casing yang besar.
Tetapi supaya memperoleh laju aliran fluida dari formasi yang besar, maka diperlukan tekanan
casing minimum, karena tekanan casing langsung mempengaruhi tekanan aliran dasar sumur.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung tekanan rata-rata dalam casing adalah sebagai
berikut :
D
Pc = 1.05{5 + Pt min + ( P1h + P1t ) L} + (1)
K
Untuk menghitung harga Pc diperlukan :
• Kecepatan piston/plunger dan cairan = 1000 ft/menit
• Ukuran beban slug (L, bbl)
• Tekanan dalam tubing minimum (Ptmin, psi)
P1h + P1f serta K yang harga-harganya tergantung ukuran tubing sebagai berikut :

Ukuran
1.995 2.441 2.992
Tubing
(P1h+P1f) 165 102 63
K 33500 45000 57600

Persamaan (1) tersebut diturunkan berdasarkan anggapan-anggapan sebagai berikut :


• °API minyak sebesar 30°
• Gradien tekanan = 0.39 psi/ft
• Kecepatan piston/plunger dan cairan = 1000 ft/menit
• Temperatur rata-rata = 150 °F
• Tekanan yang diperlukan untuk mengangkat plunger = 5 psi
Untuk perhitungan cepat, telah disiapkan nomograph yang tercantum pada bagian kiri dari
Gambar 1 sampai dengan 16.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 8 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

2. Penentuan Jumlah Gas yang diperlukan


Gas yang diperlukan untuk operasi instalasi plunger lift merupakan jumlah dari :
• volume gas dalam tubing sesaat sebelum katup pipa salur terbuka.
• volume gas yang mendahului plunger dan cairan di atas plunger pada saat plunger
bergerak ke atas.
• volume gas yang melewati plunger sesaat setelah plunger sampai di permukaan tetapi
katup pengatur injeksi gas belum tertutup. Jumlah gas yang diperlukan ini dapat ditentukan
dengan menggunakan grafik di bagian kanan dari Gambar 1 sampai dengan 18. Data yang
diperlukan adalah ukuran tubing.

3. Penentuan Siklus Maksimum


Waktu minimum yang diperlukan untuk memenuhi satu siklus adalah jumlah waktu yang
diperlukan plunger bergerak dari dasar sumur ke permukaan ditambah waktu yang
diperlukan plunger untuk turun melalui kolom gas dan kolom cairan di dalam tubing ke
dasar sumur. Berdasarkan hal tersebut di atas telah diturunkan persamaan maksimum per
hari yaitu :
1440
Siklus maksimum per hari = (2)
D× A
1.5
1000

(panjang 1bbl beban cairan) × (ukuran beban)


A=
172

6.2 PERAWATAN DAN TROUBLESHOOTING PLUNGER

Perawatan plunger dengan baik akan menambah efisiensi dan menambah laju produksi. Bagian yang
perlu dirawat secara periodik adalah plunger dan lubricator spring.

Plunger
Efisiensi dari plunger seal sangat penting dalam memperoleh laju produksi yang maksimum. Dengan
bertambahnya waktu, plunger akan rusak karena gesekan dengan tubing dan diameternya mengecil.
Pengecilan diameter menyebabkan penurunan efisiensi seal. Kebanyakan plunger harus di ganti setiap
6 bulan – 1 tahun, tergantung pada tipe plunger, jumlah siklus, tipe fluida dan GLR.
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 9 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Lubricator Spring
Lubricator spring menyurangi tumbukan di permukaan. Setiap 6 bulan – 1 tahun operasi, pegas
menjadi fatigued, sehingga menyebabkan plunger mengalami kerusakan lebih cepat karena tumbukan
keras dipermukaan. Lubricator yang bagus akan menambah umur plunger dan mengurangi biaya
operasi, meskipun harga spring biasanya 1/2 – 1/8 dari harga plunger. Faktor penyebab kerusakan
spring adalah jumlah siklus, tipe fluida, GLR, berat plunger dan kecepatan plunger.

Control Valve
Control valve jarang memerlukan perawatan kecuali dioperasikan di lingkungan corrosive. Kebocoran
valve akan menyebabkan sumur tidak dapat ditutup dengan benar, sehingga pressure buildup di casing
tidak terjadi, atau menyebabkan masuknya liquid dalam sumur selama shut in dan memperbesar
ukuran liquid slug.

Elektronika
Komponen plunger lift termasuk modul kontrol elektronik, latch valve, battery, plunger sensor dan
solar panel. Komponen ini biasanya jarang yang rusak. Tetapi peralatan ini perlu di perbaiki setiap 2
tahun. Lacth valve mungkin lebih sering rusak jika gasnya tidak kering dan bersih.

Survival Kit
Banyak sumur terdapat di remote area, jika sumur plunger lift rusak memerlukan waktu yang berjam-
jam. Sebaiknya perlu membawa ”plunger survival kit”. Kit ini meliputi surface spring, plunger, o-
ring, filter, sekering, wire clip, plunger sensor, pembersih dan pelumas untuk sensor, motor valve seat,
controller module serta lacth valve.

Tracking Maintenance
Perawatan tracking dan kerusakan plunger sangat penting seperti tracking pada pengangkatan buatan
lainya. Dengan data yang lebih banyak pada sumur tertentu, troubleshooting dapat dengan mudah
dilakukan. Masalah tracking dan kerusakan dapat dijadikan pattern operasional yang akan
meningkatkan produksi. Tracking yang baik akan mengindikasikan penggantian plunger lebih awal.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 10 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Troubleshooting
Untuk mengidentifikasikan masalah bisa dipakai chart dalam troubleshooting sumur plunger lift.
Beberapa masalah yang sering terjadi ketika instalasi dan operasi plunger lift adalah sebagai berikut:

! Masalah Tubing
Termasuk tubing bocor, crimpded tubing dan seting tubing terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Keberadaan masalah ini menyebabkan kerusakan plunger. Tubing bocor dapat dideteksi dari
tekanan tubing atau tekanan casing. Kedalam tubing harus berada ditengah atau sedikit ke
atas dari setengah perforasi (atau kedalaman lainya jika ada aliran gas). Pengecekan
kerusakan tubing dapat dilakukan dengan wireline gauge ring sebelum dilakukan operasi
plunger lift.

! Masalah Wellhead
Masalah yang bisa timbul adalah kebocoran atau perbedaan internal diameter dalam
wellhead. Kebocoran wellhead dapat dideteksi dengan inspeksi. Variasi ID menyebabkan
plunger tidak bisa sampai dipermukaan dan dapat dideteksi dengan sensor plunger. Jika ID
wellhead lebih besar dari tubing, gas dapat menerobos plunger masuk ke wellhead, dan
plunger tidak pernah sampai di lubricator. Jika ID wellhead lebih kecil, plunger bisa
tersangkut di komponen wellhead. Penanggulangannya adalah mengganti komponen di
wellhead sehingga ID seragam dari tubing sampai lubricator spring.

! Error pada Plunger Sensor


Plunger sensor adalah komponen akustik atau magnetik yang mendeteksi kedatangan
plunger. Ketika plunger sampai di lubricator (biasanya kecepatannya 800 fpm) maka akan
ada tumbukan yang keras. Sensor ini mendeteksi suara tersebut dan mencatat kedatangan
plunger. Jika rangkaian elektronik tidak mendeteksi kedatangan plunger, maka tidak dapat
menjaga operasi plunger lift dengan efisien. Kerusakan sensor meliputi: sensor rusak, kabel
putus dalam sensor, sensor sticking sensing mode, komponen kotor, penyetelah yang kurang
sensitif dan penyambungan sensor yang tidak benar. Dengan sensor magnetik kemungkinan
sensor bisa terjepit di wellhead yang menyebabkan pembacaan plunger setiap saat.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 11 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

! Controller Setting yang Tidak Tepat


Kontroler elektronik didisain untuk mengoptimasi plunger lift, tetapi setting kontroler tetap
diprogram oleh operator dengan benar. Setting tersebut adalah sangat penting untuk travel
time window setting, incremental change setting dan initial shut in serta afterflow setting.

Travel time window setting terdiri atas fast trip time, slow trip time dan no-trip time. Setting
ini berdasarkan kedalaman sumur dan kecepatan plunger yang diinginkan (biasanya 600 –
900 fpm). Jika kontroler elektronik mendeteksi kedatangan plunger diluar window time,
maka penyesuaian akan dilakukan. Jika setting window tidak benar, maka kontroller akan
membuat penyesuaian yang tidak perlu.

Incremental change setting mengontrol seberapa besar penambahan atau pengurangan dari
shut-in atau after flow time, jika plunger tidak datang dalam selang travel time window. Jika
kenaikan terlalu besar (lebih dari 15 – 20 min), maka plunger tidak akan pernah mencapai
selang yang tepat. Jika setting terlalu kecil (kurang satu menit), kontroler akan memerlukan
waktu yang lama untuk menjalankan sistem dengan efisien.

Initial shut in dan afterflow setting adalah dimana plunger mulai beroperasi. Setting ini
harus diset sedekat mungkin antara shut-in dan afterflow. Pada permulaan, shut-in time yang
panjang dan afterflow time yang lebih pendek untuk memastikan plunger beroperasi.

! Plunger Tidak Bisa Naik


Hal ini dapat dilihat pada chart aliran gas dan pressure record seperti penurunan tekanan
yang menerus dari tekanan tubing dan pembukaan intermittent valve. Penyebabnya
kemungkinan plunger terjepit atau energi gas lift tidak cukup. Hal ini bisa dilihat jika ada
kenaikan perbedaan tekanan casing dan tubing.

! Plunger naik dengan cepat/laju produksi kecil


Kemungkinan plunger tidak sampai didasar sumur. Perjalanan plunger yang tidak sempurna
mengidentifikasikan bahwa shut-in time terlalu cepat atau adanya pengecilan diameter
dalam tubing.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 12 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Gabungan dengan kerusakan lubricator dan plunger, menunjukkan bahwa liquid slug terlalu
kecil, kenaikan tekanan yang terlalu besar atau adanya siklus pengulangan. Sehingga
kecepatan plunger tinggi karena beban fluida yang ringan.

! Beda tekanan tubing-casing yang tinggi dan laju produksi gas kecil (50 – 100 Mcfd)
Kondisi ini umumnya untuk formasi gas yang tight. Kecepatan gas dan volume selama
perioda maksimum tidak mencukupi. Siklus menjadi panjang karena variasi ukuran slug dan
plunger kemungkinan tidak sampai ke atas dengan kenaikan tekanan normal. Penggunaan
bottom-tubing standing valve disarankan untuk memungkinkan tubing ditempatkan dekat
perforasi. Kinerja tipe plunger ini bisa diperbaiki dengan penggunaan injeksi foam surfactant.
Sekitar 0.1 % foam surfactan dari laju alir air diinjeksikan ke anulus.

6.3. CONTOH SOAL


6.3.1. Penentuan jumlah siklus per hari dan gas yang diperlukan untuk memperoleh laju produksi
maksimum.
Diketahui :
Data sumur sebagai berikut :
• Laju produksi yang diharapkan : 50 bbl/hari
• Perbandingan gas-minyak dari produksi = 5 MCF/bbl
• Ukuran tubing = 2.441"
• Kedalaman sumur = 9300 ft
• Tekanan di kepala sumur = 100 psi

Tentukan :
1. Siklus maksimum per hari
2. Jumlah gas keseluruhan, dan tambahan gas yang diperlukan.
Perhitungan :
1. Berdasarkan data :
• ukuran tubing : 2.441"
• tekanan pipa salur : 100 psig. Pilih Gambar 10 yang akan digunakan dalam perhitungan.
2. Gunakan grafik pada bagian kiri Gambar10

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 13 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

• Plot kedalaman sumur, 9300 ft pada sumbu tegak sebelah kiri,


• Dari titik tersebut tarik garis ke kanan sampai memotong garis laju aliran 50 bbl/hari
• Dari titik potong tersebut tarik garis tegak ke atas sampai memotong sumbu datar di
bagian atas grafik
• Pada titik potong tersebut terbaca tekanan casing di permukaan rata-rata = 195 psig
• Juga pada titik potong tersebut baca ukuran beban cairan, yaitu sebesar 0.5 bbl
3. Siklus maksimum per hari dapat dihitung sebagai berikut :
50
Siklus Maksimum = = 100 siklus per hari
0 .5
4. Jumlah gas keseluruhan yang diperlukan, ditentukan sebagai berikut :
• Gunakan bagian kanan Gambar 10
• Plot kedalaman pada sumbu tegak, 9300 ft
• Tarik garis mendatar sampai memotong garis beban slug (bbl), sebesar 0.5 bbl.
• Dari titik potong tersebut tarik garis tegak sampai memotong garis datar di bagian atas
gambar
• Baca gas yang diperlukan, yaitu sebesar 5 MCF per siklus
5. Jumlah gas keseluruhan yang diperlukan :
= (100 siklus/hari) × (5.0 MCF/siklus) = 500 MCF/hari
6. Jumlah. gas tambahan per hari adalah :
500 - (50 bbl/hari)(5 MCF/bbl) =250 MCF/hari

6.3.2. Perhitungan siklus maksimum per hari dan tekanan casing di permukaan rata - rata, apabila
tambahan gas tidak diperlukan.

Diketahui :
Data sumur seperti pada contoh soal 6. 2. 1.

Tentukan :
1. Siklus maksimum per hari
2. Tekanan casing di permukaan rata-rata supaya diperoleh laju produksi 50 bbl/hari dengan
menggunakan gas dari formasi.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 14 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Perhitungan :
1. Hitung jumlah gas yang tersedia, yaitu = 50 × 5 = 250 MCF/hari
2. Anggap jumlah gas per siklus, sebesar 8 MCF/siklus
3. Hitung jumlah siklus per hari yaitu :
250
= 31.2 siklus /hari
8
4. Hitung beban cairan yaitu :
5. Gunakan Gambar 10 bagian kanan untuk menentukan jumlah gas yang diperlukan per
siklus, yaitu sebagai berikut :
• plot kedalaman, 9300 ft, pada sumbu tegak
• tarik garis ke kanan dari kedalaman tersebut sampai memotong garis beban slug : 1.6
bbl/siklus
• dari perpotongan tersebut tarik garis tegak ke atas sampai memotong sumbu datar
• baca titik potong tersebut; diperoleh jumlah gas per siklus = 8.7 MCF/siklus
6. Bandingkan hasil langkah 5 dengan harga anggapan di langkah 2. Ternyata perbedaan
cukup besar; ulangi perhitungan.
7. Hasil perhitungan trial-error ini adalah sebagai berikut :

Anggapan Gas Per Siklus Beban Cairan,bbl Gas per Siklus Perhitungan Keterangan
8 1.6 8.7 Ulangi Perhitungan
10.5 2.1 10.4 Hasil Cukup Mendekati

8. Dengan demikian diperlukan gas per siklus = 10.4 MCF


9.Tentukan tekanan casing dengan menggunakan grafik di bagian kiri gambar 10
berdasarkan harga kedalaman sumur, 9300 ft, dan beban cairan 2.1 bbl, diperoleh tekanan
casing = 403 psig.

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 15 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

6.4 GAMBAR YANG DIGUNAKAN

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 16 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 17 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 18 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 19 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 20 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 21 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 22 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 23 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 24 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 25 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 26 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 27 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 28 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 29 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 30 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 31 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 32 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 33 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu


TEKNIK PRODUKSI NO : TP.03.07
JUDUL : SISTEM PENGANGKATAN
Halaman : 34 / 34
BUATAN Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Perencanaan dan Troubleshooting
Plunger Lift

Manajemen Produksi Hulu

Anda mungkin juga menyukai