Anda di halaman 1dari 5

Universitas Pancasila

Program S1 Ilmu Komunikasi

ULANGAN TENGAH SEMESTER


Mata Kuliah : Pengantar Kajian Media NIM : 7022210243

Dosen : Tribuana
Nama : Salsa Zalvia Mustofa
Waktu : -

Salah satu organisasi media tradisional yang berevolusi dengan baik adalah
perusahaan film, dengan adanya perusahaan film yang bisa mempertahankan kualitas dan
mengikuti perkembangan zaman pastinya banyak juga memiliki konsekuensi yang cukup
tinggi. Tujuan adanya perusahaan film adalah untuk memproduksi film, menjual film, dan
menayangkan film. Tapi evolusi di perusahaan film tidak menutup kemungkinan untuk
melibatkan teknologi, perubahan dalam prefensi konsumen, dan tantangan ekonomi. Industri
ini terus beradaptasi untuk tetap relevan dan memenuhi tuntutan pasar yang terus berubah.
Tujuan sebuah film diproduksi, baik mainstream ataupun independen, adalah untuk ditonton
oleh khalayak. Baik itu pada akhirnya diapresiasi atau lebih-lebih dikritis. Karena itulah
alasan utama mengapa film itu dibuat, film adalah sebuah media komunikasi yang digunakan
oleh para pembuat film dalam menyampaikan pesannya kepada khalayak. Sehingga apabila
film itu tidak didistribusijan kepada kalayak, maka itu hanyalah sebuah karya yang mubazir
walau berisi wacana gemilang.

Dalam produksi sebuah film pastinya setiap perushaan memiliki proses yang sama,
dari pra-produksi hingga pasca produksi. Tahapan pertama pra-produksi yang di dalamnya
merencanakan produksi film yang akan diproduksi, produser yang terlibat dalam sisi kreatif
dan finansial proyek selama pra-produksi. Selanjutnya ada direktur, yang bertugas untuk
menyutradarai sebuah film. Selain itu sutradara juga menghabiskan waktu pra-produksi untuk
memastikan setiap aspek film akan terlihat dan terdengar sesuai keinginan mereka. Tahapan
setelah pra-produksi adalah produksi yang di dalamnya merencanakan produksi film yang
akan diproduksi, ada direktur yang tugasnya menyutradarai untuk mengambil keputusan di
lokasi syuting. Asisten direktur yang tugasnya sebagai asisten sutradara pertama (AD)
membuat pengambilan gambar harian, berdasarkan rincian naskah dan daftar pengambilan
gambar sutradara. Selanjutnya di bagian produksi ada aktor yang membintangi di bagian atas
lembar panggilan hingga pemain latar, setiap aktor di lokasi syuting bertanggung jawab untuk
menghidupkan pertunjukan. Tahapan terakhir setelah pra-produksi, dan produksi film adalah
pasca produksi yang di dalamnya meliputi editor sebagai pemeran penting di pasca produksi
ini. Karena tahapan editing ini nantinya akan sangat panjang, dari mengedit video, menjahit
video, mengedit suara, menambahkan warna dan masih banyak lagi.
(https://www.backstage.com/magazine/article/film-production-stages-76000/) (chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://e-journal.uajy.ac.id/
157/3/2TA12920.pdf )
Target pasar untuk perusahaan film sangat bervariasi tergantung pada film yang
diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan film sering menggunakan riset pasar dan data
demografis untuk mengidentifikasi dan menjangkau pemirsa yang paling cocok dengan film
mereka (https://chat.openai.com/c/923b2f89-98bd-47a5-a53b-28b45d11d7f7). Perencanaan
pemasaran film yang sukses biasanya mempunyai target penonton, dan berkolaborasi dengan
mitra. Perushaan film ini memiliki target pasar kemitraan dengan organisasi yang dapat
membantu perusahaan menjangkau target audiens dan mempromosikan film, seperti festival
film, dan patner perusahaan distribusi.

 Festival film
- Festival Film Dokumenter (FFD) adalah festival yang fokus pada film
dokumenter. Acara ini mempromosikan dan menghargai karya-karya dokumenter
baik dari dalam maupun luar negeri.
- Festival Film Indonesia (FFI) festival film Indonesia adalah ajang penghargaan
film nasional yang diadakan setiap tahun untuk menghargai prestasi dalam
industri film Indonesia.

Dengan adanya kolaborasi festival-festival ini dengan perushaan memberikan


kesempatan kepada pembuat film, sutradara, dan penonton untuk menjelajahi dan
merayakan keragaman perfilman, serta mempromosikan industri film di Indonesia.
Setiap festival memiliki fokus dan tujuan tertentu, yang menjadikannya bagian
penting dari ekosistem perfilman di Indonesia.

 Patner perusahaan distribusi


- bioskop dan pusat perbelanjaan, perushaan distribusi film ini bekerjasama
dengan bioskop dan pusat perbelanjaan yang memiliki layar bioskop untuk
memutar film yang sudah diproduksi. Ini termasuk perushaan bioskop seperti
XXI, CGV, dan lainnya.
- lembaga pemerintahan, dalam beberapa kasus film-film yang mendapatkan
dukungan atau bantuan dari lembaga pemerintahan dapat memiliki hubungan
khusus dengan lembaga tersebut untuk distribusi film.
- perusahaan distribusi internasional, beberapa film yang diproduksi oleh
perushaan kami juga didistribusikan di pasar internasional melalui perushaan
fistribusi film internasional yang bermitra dengan perusahaan distribusi di
Indonesia perusahan ini.

Pilihan mitra disribusi film bisa sangat bervariasi tergantung pada strategi
pemasaran dan target pasar dari setiap film. Kinerja sama dengan berbagai mitra ini
membantu film-film mencapai lebih banyak penonton dengan berbagai acara.

Industri film adalah salah satu pasar di mana persaingan sangat ketat. Karena pasar ini
dipengaruhi langsung oleh teknologi, pasar menjadi sangat sensitif terhadap penawarnya.
(https://ivypanda.com/essays/eastman-kodak-company-term-paper/). Stasiun televisi adalah
media tradisional yang menjadi pesaing langsung bagi film-film layar lebar, karena perushaan
film dalam hal produksi dan penyiaran hiburan. Selain itu seiring perkembangan teknologi
dan tren digital, beberapa perushaan streaming atau platform seperti aplikasi Video menjadi
pesaing perushaan film karena memproduksi konten orisinal dan menyediakan akses ke
koleksi film dan acara TV yang bersaing dengan film-film bioskop. Apliksi Video juga
sekarang cukup mudah di akses bisa melaui aplikasi dan website yang sudah disediakan
[https://www.vidio.com/categories/52-home-page].

Aplikasi Video

Sumber pendanaan perushaan film saya adalah iklan, iklan merupakan bentuk
komunikasi nonpersonal yang menyangkut suatu organisasi, produk, jasa, maupun ide yang
dibayar oleh sutu sponsor. Iklan juga dapat didefnisikan sebagai pesan penawaran produk
yang ditunjukan kepada masyarakat melalui media (kasali, 2007, p. 9_ perkembangan
teknologi membantu proses penyebaran informasi. Dunia iklan juga mengalama adanya
perkembangan teknologi sekarang iklan dapat dilakukan sebagai media, seperti media cetak
dan media elektronik. Selain iklan perushaan saya juga menggunakan pendanaan internal
yang dimana pendanaan ini berasal dari keuntungan sebelumnya atau investasi pribadi milik
perushaan. Selain itu juga pendanaan eksternal yang di dapatkan dari investor, perusahaan
modal venturam atau lembaga keuangan.
(chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://core.ac.uk/download/pdf/
304744081.pdf)

Masalah dalam perusahaan film ini tidak dapat di hindari atau di tebak, dari mulai
produksi film, saat mendistribusikan film, mendapatkan hak cipta dan lisensi, masalah
hukum, keuangan, perubahaan teknologi, dan masalah internal pasti adanya.

 Produksi film
- keterlambatan produksi sering kali dihadapi oleh perushaan kami, entah itu
tantangan cuaca, jadwal aktor, dan logistik lainnya dapat menyebabkan keterlambatan
produksi.
- overbudget, biaya produksi film dapat melebihi anggaran yang telah ditentukan,
yang dapat berdampak pada keuangan perushaan.
- konflik kreatif, perbedaan pendapat antara sutradara, penulis, dan produser
mengenai arah dan isi film dapat menggangu prduksi
 Pasar dan distribusi
- ketatnya persaingan, industrual film sangat kompetitif, dan perushaan saya harus
bersaing dengan film-film lain untuk mendapatkan perhatian penonton
- pembajakan dan pelanggaran hak cipta, perushaan film saya harus menghadapi
ancaman pembajakan dan pelanggaran hak cipta yang dapat merugikan pendapatan.
 Hak cipta dan lisensi
- negosiasi hak cipta, untuk memperoleh hak cipta untuk materi tertentu seperti musik
atau video klip, dan menegosiasikan lisensi yang tepat bisa menjadi rumit dan mahal.
 Masalah hukum
- kasus hukum, perushaan ini dapat terlihat dalam sengketa hukum, baik itu terkait
hak cipta, kontrak dengan aktor atau kru, atau masalah lainnya.
 Keuangan
- pendanaan terbatas, perushaan ini masih sering kali mendapatkan masala ini
kesulitan dalam mengamankan pendanaan untuk produksi film tertentu atau keuangan
yang terbatas dapat menjadi masalah besar untuk perusahaan ini.
 Perubahan teknologi
- perkembangan teknologi dalam distribusi digital dan streaming memerlukan
adaptasi perushaan film ini untuk memanfaatkan platform-platform tersebut.
 Masalah internal
- konflik tim, produksi atau manajemen perushaan film dapat mengganggu operasi.
(https://www.netralnews.com/menelisik-beragam-masalah-dalam-industri-film-
nasional/QzdleE9CYkF4ZDI0ckhuT3owblZRUT09)
(https://chat.openai.com/c/afaa5728-ae0a-4865-9864-9d07b6065328)

Mengingat perubahan selera yang cepat dalam teknologi persaingan, perusahaan ini
tidak bisa hanya mengandalkan produk yang ada untuk mempertahankan pertumbuhan atau
untuk mempertahankan laba. Saat ini produk yang ditawarkan setiap perushaan semakin
beragam dengan kelebihan masing-masing. Hal ini menyebabkan para konsumen lebih
selektif dalam memilih produk yang sesuai. Perushaan film saya memiliki inovasi untuk
membuat perushaan film tradisional bertahan di masa kini dan masa depan dengan beberapa
cara. Pertama investasi dalam distribusi digital, dalam hal ini masalah yang diatasi adalah
penurunan penjualan tiket dan perubahan perilaku penonton menuju platform digital
memerlukan perushaan untuk berinvestasi dalam distribusi digital. Alasannya karena melalui
distribusi digital, perusahaan dapat mencapai penonton yang lebih luas dan memaksimalkan
pendapatan dari berbagai platform streaming. Kedua bekerjasama dengan platform streaming,
tak bisa dipungkiri sebagai media organisasi tradisional juga harus berinovasi dan
berkembang secara digital dengan cara bekerjasama denan platform streaming karena
bekerjasama dengan platform ini dapat membantu memaksimalkan audiens. Alasannya juga
ini memungkinkan perushaan untuk mengakses audiens global dan meningkatkan
pendapatan. Dan cara melibatkan talenta dan kru terbaik juga menjadi salah satu upaya untuk
perushaan ini tetap bertahan karena untuk bersaing, perusahaan harus menawarkan film
dengan kualitas tinggi dan talent setiap film dapat mempengaruhi kualitas dan penerimaan
film tersebut. Alasannya juga dengan melibatkan aktor, sutradara, penulis, dan kru berbakat,
perushaaan dapat meningkatkan potensi keberhasilan film yang tinggi.

Langkah-langkah ini diambil untuk mengatasi masalah seperti penurunan tiket,


persaingan ketat, oerubahan perilaku penonton, dan peningkatan penggunaan platform digital.
Dengan diverifikasi, beradaptasi dengan perubahan teknologi, dan berfokus pada kualitas,
saya yakin perushaan film tradisional ini dapat tetap relevan dan bekelanjutan di masa depan.
(https://id.scribd.com/document/450027046/JAWABAN-SOAL-UAS)

Anda mungkin juga menyukai