30
Rambu-Rambu Allah
َ َات
َالخفََردَ خ
(Kosakata)
1
❖ Pelajaran yang bisa diambil dari hadits no. 30
1. Kewajiban seorang mukmin : melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan yang
diharamkan oleh Allah
➢ Fardhu kifayah : kewajiban yang harus dilaksanakan secara kolektif, yang mana
jika sebagian orang telah melaksanakannya, maka kewajiban tersebut telah
gugur
Contoh : proses pengurusan jenazah, baik berupa memandikan jenazah,
mengafani, menshalatkan maupun menguburkan
3. Allah ta’ala telah mengharamkan beberapa perkara, yang mana perkara tersebut
tidak boleh dilanggar/dikerjakan, seperti membunuh, mencuri, berzina, dan
sebagainya
4. Larangan membicarakan hal-hal yang didiamkan oleh Allah, yaitu ketika Allah
tidak memfardhukan dan tidak mewajibkannya serta tidak mengharamkannya. Jika
kita mengalami kesulitan tentang hukum suatu, apakah ia wajib atau tidak,
sedangkan kita tidak menjumpai dasar kewajibannya, maka ia termasuk perkara
yang dimaafkan oleh Allah
5. Ketika Allah mendiamkan suatu perkara, bukan berarti Allah lupa terhadap hal
tersebut, melainkan rahmat dari Allah dalam bentuk keringanan untuk hambaNya.
Karena Allah ta’ala adalah rabb maha sempurna yang jauh dari sifat kekurangan,
Allah berfirman :
ِ (َلَي
)ض ُّلَرِبَوَلَي نسى
2
“Tuhanku tidak akan salah dan tidak (pula) lupa” (Q.S. Thaha : 52)
6. Menafikan sifat lupa dari Allah, merupakan bentuk dari kesempurnaan ilmuNya,
dan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia tidak lupa
terhadap apa yang diketahuiNya, dan ilmuNya tidak didahului oleh ketidaktahuan.
Akan tetapi Dia Maha Mengetahui segala sesuatu sejak azali untuk selama-
lamanya.
Hakikat Zuhud
ََ(اِزهد:َف قال،اس ِ ِ
َوأحبنَالن خ،َدل ِنَعلىَعملَإذاَعَملتخهخَأحب ِنَللاخ،
ِ ََيَرسول:وسلمَف قال
َللا خ خ
.َحديثَحسنَرواهَابنَماجةَوغيهَأبسانيدَحسنة
َات
الخفرد خ
(Kosakata)
ِخ
Allah akan mencintaimu : ُيبكَللا َ خدل ِنَعل
tunjukilah aku kepada : ى
jika : إِذا
3
ِ َفِيما
apa yg dimiliki oleh : عندَالناس
manusia
❖ Terjemahan :
Dari Abul ‘Abbas, Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi radhiallahu 'anhu, ia berkata: “Seorang laki-
laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah,
tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang jika aku mengerjakannya, maka aku dicintai
Allah dan dicintai manusia’. Maka sabda beliau : ‘Zuhudlah engkau pada dunia, pasti Allah
mencintaimu dan zuhudlah engkau pada apa yang dicintai manusia, pasti manusia
mencintaimu”. (HR. Ibnu Majah dan yang lainnya, Hadits hasan)
2. Para ulama mengatakan, manusia yang paling berakal adalah orang-orang yang
berzuhud. Karena mereka mencintai apa yang dicintai oleh Allah dan membenci
apa yang dibenci oleh Allah, berupa mengumpulkan dunia
4. Barangsiapa yang zuhud didunia, niscaya dia akan dicintai oleh Allah, karena
zuhud di dunia sudah pasti mencintai akhirat
4
Hadits Arba’in no. 32
ِ دريَرضيَللاَعنهَأنَرسول
ََللاَصلىَللاَعليه ِ عدَب ِنَمالِكَب ِن
ِ َسنانَالخ ِ عنَأبَسعيدَس
خ
ِ َ(َلَضررَوَل:وسلمَقال
َ )ََضرار
ََمرسلًَعنَعمروَب ِنَُيَيَعنَأبِي ِهَعنَالنبَصلىَللاِ ٌ َِورواهخَمال،ًَوالدارقط ِنَوغيخ خُهاَ خمسندا،ح ِديثَحس ٌنَرواهخَاب خنَماجة
كَِفَالخوطأ خ
َ الفردات
(Kosakata)
Janganlah : ََل
membahayakan : َضرر
ِ
saling merugikan : َضَرار
❖ Terjemahan :
Dari Abu Sa'id, Sa’ad bin Malik bin Sinan Al Khudri radhiyallahu anhu, sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Janganlah engkau
membahayakan dan saling merugikan”.
(HR. Ibnu Majah, Daraquthni dan lain-lainnya, Hadits hasan. Hadits ini juga diriwayatkan
oleh Imam Malik dalam Al Muwaththa sebagai Hadits mursal dari Amr bin Yahya dari
bapaknya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa menyebut Abu Sa’id. Hadits ini
mempunyai beberapa jalan yang saling menguatkan)
5
❖ Pelajaran yang bisa diambil dari Hadits no. 32 :
Menurut bahasa : diambil dari kata yang sama yaitu ( َالض ُّر atau َُّر
ُّ ) الضyang
bermakna : antonim/lawan kata dari manfaat
Menurut syariat : ulama berbeda pendapat tentang makna keduanya. Ada yang
mengatakan keduanya bermakna sama, dan ada yg membedakan makna keduanya.
Dan pengertian yang lebih tepat :
➔ Dharar adalah : Memberikan kemudharatan/kerugian kepada orang lain
dengan status dia yang memulai
Contoh : menyetel musik dengan keras yang mengganggu tetangga, membuang
sampah sembarangan
2. Dharar dan Dhiraar adalah bentuk kezhaliman, dan kezhaliman itu haram dilakukan,
sebagaimana firman Allah di hadits qudsi:
3. Zhalim adalah : meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, lawan katanya adalah Adil
6
4. Kezhaliman yang terbesar adalah : berbuat syirik/menyekutukan Allah, karena
meletakkan ibadah yang seharusnya hanya kepada Allah dan meletakkannya kepada
selainNya, firman Allah di surat Luqman ayat 13 :
“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran
kepadanya, Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya
menyekutukan Allah adalah benar-benar kezhaliman yang besar” (QS: Luqman : 13).
ِ ِ
َ )َْيَعلىَمنَأنكر الَأموالَقومَو ِدم خ
َوالي ِم خ،َولك ِنَالبيِنةخَعلىَالخدعي،اءهم بِدعو خ
ٌ اهمََلدعىَ ِرج
َ .حديثَحسنَرواهَالبيهقيَهكذاَبعضهَِفَالصحيحْي
َ الفردات
(Kosakata)
7
yang mengingkari : َعلىَمنَأنكر bukti : البيِن َةخ
tuduhan ِ علىَالخد
penuduh : َعي
َالي ِم خ
sumpah : ْي
❖ Terjemahan :
Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
Sallam bersabda : “Sekiranya setiap tuntutan orang dikabulkan begitu saja, niscaya orang-
orang akan menuntut darah orang lain atau hartanya. Akan tetapi, haruslah ada bukti atau
saksi bagi yang menuntut dan bersumpah bagi yang mengingkari (dakwaan)”.
(HR. Baihaqi, hadits Hasan, sebagian lafazhnya ada pada riwayat Bukhari dan Muslim)
[Baihaqi (Sunan Baihaqi 10/252), dan yang lain, juga sebagian lafaznya ada di shahih
Bukhari dan Muslim]
2. Kewajiban menunaikan hak orang lain dengan cara yang adil tanpa penambahan
atau pengurangan
8
4. Sedangkan yang tertuduh hanya membutuhkan sumpah untuk menolak tuduhan
terhadap dirinya
Contoh : seperti contoh diatas, jika Zaid tidak bisa menunjukkan bukti berupa
catatan hutang Umar, maka hakim akan berkata pada Umar: “Bersumpahlah
untuk menafikan apa yang dituduh oleh Zaid”. Jika Umar bersumpah, maka ia
telah bebas dari segala tuduhan
5. Seandainya orang yang tertuduh tersebut mengingkari tuduhan, tetapi tidak mau
bersumpah, maka ia dihukumi sebagai orang yang membangkang karena ia
menolak melakukan hal yang diwajibkan atas dirinya yaitu bersumpah.
(Menyingkirkan Kemunkaran)
.َرواهَمسلم
َ َات
الخفرد خ
(Kosakata)
ِمن خ
dari kalian/diantara kalian :َكم melihat :َرأى
9
maka dengan lisannya :َفبِلِسانِ ِه sebuah kemungkaran :ًَخمنكرا
maka dengan hatinya :َفبِقلبِ ِه hendaklah ia ubah :َف ليخ غِيهخ
ِ فَا ِإلْي
selemah-lemahnya iman:َان أضع خ ِ فِإنََلَيست
jika ia tidak bisa :َطع
❖ Terjemahan :
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : “Barang siapa di antaramu melihat
kemungkaran, hendaklah ia merubahnya (mencegahnya) dengan tangannya
(kekuasaannya) ; jika ia tak sanggup, maka dengan lidahnya (menasihatinya) ; dan jika
tak sanggup juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju) , dan
demikian itu adalah selemah-lemah iman”. [Muslim no. 49]
10
Ma’ruf adalah : Segala sesuatu yg memilik kebaikan yg diketahui dari segi
syariat maupun akal. Misalnya : shalat, puasa, dll
Munkar adalah : Segala sesuatu yg diingkari dan dilarang oleh syariat atau
segala sesuatu yg telah disepakati oleh ulama tentang status haramnya.
Misalnya : pembunuhan, perjudian, dll
5. Imam Ibnu Daqiq al-‘Id berkata : “Orang yang menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah yang munkar semestinya melakukan hal itu dengan lemah lembut agar
lebih dekat memperoleh apa yang dituju”. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
َ َُّواَمنَحولِك
ِ بََلن فض ِ فبِماَرحة َِمن
ِ َاَّللَلِنتََلخمَولوَ خكنتَفظًّاَغلِيظَالقل
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan
menjauhkan diri dari sekitarmu”. (Q.S : Ali ‘Imran : 159)
11
Hadits Arba’in no. 35
بَام ِرىء ِ
َمنَالش ِرَأنَُي ِقرَأخاهخَالخسلِم َ،خك ُّلَالخ ِسلِ ِمَ يَ إِلَصد ِرهَِثلثَمرات ََِِ -بس ِ ِ
ويخش خ
رواهَمسل َم
اتَ َ
الخفرد خ
)(Kosakata
12
ِ ِِبس
cukuplah seseorang itu :َبَام ِرىء bersaudara :ًَإِخوان
❖ Terjemahan :
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
bersabda : “Kamu sekalian, satu sama lain Janganlah saling mendengki, saling menipu,
saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar
orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang
muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzhaliminya,
menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya
menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina
13
saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain,
demikian juga harta dan kehormatannya”.
2. Seorang muslim dengan muslim ibarat satu tubuh, jika satu mengalami sakit maka
yang lainnya akan sakit juga. Dan seorang muslim dengan muslim yang lainnya
ibarat batu bata yang saling susun menyusun untuk melengkapi satu dengan yang
lainnya sehingga terciptalah suatu bangunan yang kokoh.
14
Yaitu membelakangi saudaranya, tidak mengindahkannya, tidak
menyapanya, tidak menghiraukannya, dan sebagainya
➔ Larangan menjual barang yang sedang dalam proses transaksi / tawar menawar
Misalnya : Abdullah menjual barang pada Ahmad dengan harga 5 juta,
kemudian Ahmad menawar barang tersebut dengan harga 4 juta. Datanglah
Salman dan langsung menawar barang tersebut dengan harga 7 juta pada
Abdullah, dan Abdullah langsung menjualnya pada Salman.
Hal ini juga berlaku pada meminang wanita yang sudah dipinang,
menyewa sesuatu yg sudah disewa, dan sebagainya
5. Yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang bertaqwa, dan taqwa adalah gelar
tertinggi yang dicapai seorang muslim.
ََعلىَمعسرَيسرَللاَعل ِيه
خ ِ َالدنياَن فسَللاخَعنهخَ خكربةً َِمنَكر
َومنَيسر،بَيومَالقيام ِة ُّ ب ِ ِمنَ خكر
ِ َللاَِفَالدنياَو ِ
ِ ونَالع
َبدَماَكان ِ َوللاَِفَع،اآلخرة
خ ُّ َمسلِماًَسَتهخ ُّ
َومنَ َسَت خ،ِفَالدنياَواآلخرة
ِ َفيه
ََوما،َعلماًَسهلَللاخَلهخَبِ ِهَطريقاًَإِلَاجلن ِة ِ َومنَسلكَطريقاًَيلت ِمس،َأخيه
ِ ون ِ العب خدَِفَع
خ
15
َللاَيتلونَكِ ِ ِ
تابَللاَويتدارسونهخَبين خهمَإَِلَن زلتَعل خ
يهمَالسكينةَ ومَِفَبيت َِمن ِ
َبيوت َِ اجتمعَق ٌ
سبخهخ)َ َ
َبهَن َ وغشيتهمَالرحةَوحفتهمَاللئِكةَوذكرهمَللاَفيم ِ
نَعندهخَ،ومنَبطأَبِ ِهَعملخهخََلَيس ِرع ِ
خ خ خ خخ
ظ
رواهَمسلمَهبذاَاللف َ
اتَ َ
الخفرد خ
)(Kosakata
ِ
علماًَilmu : ب ُّ
َالدنياَkesusahan/kesempitan : خكر ِ
dunia
سهلَmemudahkan :
meringankan يسرَ:
وماَdan tidaklah :
مع ِ
سرَorang yg kesulitan : خ
اجتمعَberkumpul :
سَتَmenutupi :
16
rahmat :َالرحة mereka saling :َسونهخ
ي تدار خ
mempelajarinya
mereka mengelilingi :َحفت خهم
diantara mereka :َب ي ن خهم
lambat :َبطأ
ketenangan :َالس ِكي نة
ِ َلَيس ِرع
nasabnya tidak akan :ََبهَنسبخهخ خ
ِغ
meliputi mereka :َشي ت خهم
mempercepatnya
❖ Terjemahan :
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau
bersabda : “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah
akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang
menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan
di akhirat. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi
aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-
Nya itu suka menolong saudaranya. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari
ilmu, pasti Allah memudahkan baginya jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu kaum
di salah satu masjid untuk membaca Al Qur’an secara bergantian dan mempelajarinya,
niscaya mereka akan diliputi sakinah (ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi
17
malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk-makhluk lain
di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak akan dipercepat kenaikan
derajatnya”. (Lafazh riwayat Muslim)
18