Artinya:
(Nabi SAW bersabda "Maukah kau kuajar yang pernah Jibril AS ajarkan
padaku? Ketika kau mempunyai hajat (keperluan) pada orang sangat pelit lagi kikir,
atau penguasa jair (tidak adil), atau orang hutang berat yang jahat, maka berdoalah:
Artinya:
Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar.Sedangkan saya HambaMu
yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah,
tundukkanlah........(1) padaku, sebagaimanaKau telah menundukkan
Fir’aun pada Musa AS. Danluluhkan hatinya untukku, sebagaimana Kau telah
meluluhkan besi untuk Daud AS. Karena sungguh dia takkan berbicara kecuali
dengan IzinMu. Ubun-ubunnya dalam GenggamanMu, dan hatinya di TanganMu.
Pujian WajahMu telah Agung, wahai yang lebih sayang para penyayang.
Arabnya:
َِي ََل َح ْو َل َو ََل قُ َّوة ْ ف الذَّ ِل ْي ُل الَّذ َ اللَّ ُه َّم إِنَّكَ أَ ْنتَ ا ْلعَ ِز ْي ُز ا ْل َك ِب ْي ُر َوأَنَا
َّ ع ْب ُدكَ ال
ُ ض ِع ْي
سى َولَيِ ْن ِل ْي قَ ْلبَهُ َك َما َ س َّخ ْرتَ فِ ْرع َْو َن ِل ُم ْو َ س ِخ ْر ِل ْي فُ ََلنا ً َك َما َ اللَّ ُه َّم، َإِ ََّل بِك
َضتِكَ َوقَ ْلبُهُ فِ ْي يَ ِدك
َ اصيَتُهُ فِ ْي قَ ْب ِ َق ِإ ََّل ِب ِإ ْذنِكَ ن
ُ َاو َد فَ ِإنَّهُ ََل يَ ْن ِط
ُ لَيَّ ْنتَ ا ْل َح ِد ْي َد ِلد
اح ِم ْي َن َّ َج َّل ثَنا َ ُء َو ْج ِهكَ يَا أَ ْر َح َم
ِ الر
(1)
Ada yang bertanya “Bolehkah setelah Allaahumma sakhkhirlii ….titik-titiknya
diisi lafal 'qalba (lalu) (nama orang yang diaksud)?” Saya menjawab, “Tidak boleh,
itu salah besar. Yang benar Haditsnya, langsung sebut namanya, tidak perlu
ditambahi lafal 'tersebut'."
Meskipun banyak yang melakukan demikian, tetap salah. Karena Jibril mengajarkan
pada nabi SAW, untuk menundukkan orang (bukan hati), dan meluluhkan hati. Jadi,
kalau hati diluluhkan, kalau orang ditundukkan. Dalam kaidah bahasa Arab,
"Sakhkhara, atau 'sakhkhir',"Adalah penundukan yang bisa dinikmati.
Sepertisakhkhara lanaa haadzaa. Atau penundukan pada yang bisa diperintah.
Penjelasan ini bisa dirujukkan pada Firman:
1. ‘{18 :ق} [ص ِ اْل ْش َرا ِ ْ سبِحْ نَ بِ ْالعَشِي ِ َو
َ ُس َّخ ْرنَا ْال ِجبَا َل َمعَهُ ي َ ’]إِنَّا.
2. ‘{65 :ض َو ْالفُ ْلكَ تَجْ ِري فِي ْالبَحْ ِر ِبأ َ ْم ِرهِ} [الحج ِ س َّخ َر لَ ُك ْم َما فِي ْاْل َ ْر َّ ’]أَلَ ْم ت ََر أ َ َّن.
َ ََّللا
3. ‘{20 :اطنَة} [لقمانِ َظاه َِرة َوب َ ض َوأ َ ْسبَ َغ
َ ُعلَ ْي ُك ْم نِعَ َمه ِ ت َو َما فِي ْاْل َ ْر ِ س َم َاواَّ س َّخ َر لَ ُك ْم َما فِي ال َّ ’]أَلَ ْم ت ََر ْوا أ َ َّن.
َ ََّللا
ْ َي ْالفُ ْلكُ فِي ِه بِأ َ ْم ِر ِه َو ِلت َ ْبتَغُوا ِم ْن ف
4. ‘{ 12 :ض ِل ِه َولَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُرونَ } [الجاثية َ س َّخ َر لَ ُك ُم ْال َبحْ َر ِلتَجْ ِر
َ َّللاُ الَّذِي
َّ ]’.
5. ‘{13 :س َّخ َر لَنَا َهذَا َو َما ُكنَّا لَهُ ُم ْق ِرنِينَ } [الزخرف
َ ]’.
6. 'Lafal 'sukhriyyaa' dalam Al-Qur'an, berasal dari 'kata' yang sama. Biasanya diartikan
perintah: 32 :س ْخ ِريًّا} [الزخرف ُ { ِليَت َّ ِخذَ َب ْع:']قَ ْولُهُ ت َ َعالَى.
ُ ض ُه ْم َب ْعضا