Anda di halaman 1dari 7

KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI

PROGRAM PELAYANAN JANTUNG TERPADU


RUMAH SAKIT JEJARING KARDIOVASKULAR
DI RSUD RAJA AHMAD TABIB

Disusun untuk memenuhi Pengusulan DUPAK

DISUSUN OLEH :

DIAN JUNIARNASA
NIP. 19860617 200904 2 001
FUNGSIONAL ADMINISTRATOR KESEHATAN AHLI MUDA
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia telah masuk dalam era globalisasi dan liberalisasi dalam
berbagai bidang, termasuk dalam bidang pelayanan kesehatan dan
pendidikan kedokteran, dimulai dengan ASEAN Framework of Services
(AFAS) pada tahun 2008, World Trade Organization (WTO) pada tahun 2011
dan ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2016.
Menurut berbagai survei Kementerian Kesehatan, penyakit jantung dan
pembuluh darah menjadi penyebab nomor satu kematian di Indonesia, dan
penyakit arteri koroner merupakan kontributor utama. Penyumbatan total
pada arteri koroner dalam hitungan menit akan menimbulkan kematian sel-
sel otot jantung (miokard), sehingga jantung berkurang kekuatannya bahkan
gagal berfungsi sebagai pompa sirkulasi darah ke seluruh tumbuh. Kejadian
ini disebut infark miokard akut, yang oleh awam dikenal sebagai “serangan
jantung”. Infark miokard akut seringkali menimbulkan kematian mendadak,
dan kini semakin banyak menyerang usia produktif yang menjadi tulang
punggung keluarga.
Menurut data RISKESDAS tahun 2018 angka prevalensi penyakit jantung
coroner di Indonesia sebesar 1,5% adalah angka yang sangat tinggi.
Permasalahan yang timbul adalah kisaranan 30 % dari jumlah diatas sangat
mungkin mendapat serangan Acute Coronary Syndrome (ACS) dan belum
mendapatkan pelayanan sesuai dengan pedoman praktek klinik yang baik.
Sejalan dengan komitmen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (6
pilar transformasi sistem kesehatan) dimana salah satu poinnya adalah
Transformasi Layanan Rujukan, yaitu meningkatkan akses dan mutu layanan
sekunder dan tersier.
Transformasi berfokus pada 9 penyakit prioritas yang menyebabkan
kematian tertinggi dan pembiayaan besar pada 10 tahun terakhir
(berkontribusi pada > 80 % pembiayaan) yaitu jantung, Stroke, Tubercolosis,
Kesehatan Ibu dan Anak, Kanker, Infeksi Emerging, DM, Hepar dan Ginjal.
Untuk saat ini, fokus utama dari pelayanan ini adalah 4 penyakit yaitu
Jantung, Stroke, Kanker dan Ginjal. Kedepan, 9 penyakit ini akan menjadi
sasaran dari pengampuan jejaring rujukan.
RSUD Raja Ahmad Tabib sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Provinsi
Kepulauan Riau yang sudah di tetapkan sebagai rumah sakit rujukan dengan
stratifikasi layanan tingkat Utama oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia untuk layanan Kardiovaskular (Jantung). Dimana persyaratan
untuk menjadi rumah sakit yang menyediakan layanan tingkat adalah SDM,
alat kesehatan dan tersedianya layanan Laboratorium Kateterisasi Jantung
(Cathlab).

B. Tujuan
Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mengetahui kesiapan Rumah
Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib untuk menjadi rujukan Pelayanan
Jantung Terpadu Rumah Sakit Jejaring Kardiovaskular di wilayah Provisi
Kepulauan Riau.
BAB II HASIL

Berdasarkan hasil self asesment, RSUD Raja Ahmad Tabib masih berada
di tingkat Madya, meskipun pelayanan cathlab belum berjalan tapi SDM,
sarana dan prasarananya sudah terpenuhi.
Persiapan RSUD Raja Ahmad Tabib untuk menjadi rujukan Pelayanan
Jantung Terpadu Rumah Sakit Jejaring Kardiovaskular di wilayah Provisi
Kepulauan Riau :
1. Sumber Daya Manusia
Kebutuhan SDM untuk pelayanan bedah jantung terbuka antara lain :
a. Dokter Spesialis Jantung yang telah mengikuti pendidikan fellowship.
b. Dokter Spesialis Bedah Torak Kardiovaskular
c. Dokter Intensivis ICU-KIC
d. Dokter Kardiak Anestesi
e. Perfusionis
f. Perawat bedah
g. Perawat anestesi
h. Perawat intensivis
Untuk kebutuhan SDM ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
akan menyelenggarakan program Fellowship Bagi Dokter Spesialis dan
Pendamping Fellowship Dokter Spesialis tahun 2022. Rumah sakit yang
terdata sebagai jejaring dapat mengusulkan nama - nama peserta sesuai
dengan kriteria dan persyaratan peserta yang sudah ditetapkan.
Program Fellowship yang diberikan yaitu :
A. Fellowship Dokter Spesialis
1. Anestesi Kardiovaskular
2. Bedah Jantung Dewasa
3. Kardiologi Intervensi Non Bedah
B. Fellowship Pendamping Dokter Spesialis
1. Pelatihan ICU Bedah Jantung
2. Pelatihan Keperawatan Anestesi Kardiovaskular
3. Pelatihan Keperawatan Scrub Nurse Bedah JAntung Dewasa
4. Pelatihan Scrub Nurse Intervensi Non Bedah
5. Pelatihan Perfusi
6. Pelatihan Keperawatan Intensif Care Pasca Bedah Jantung
7. Pelatihan Teknik Radiodiagnostik Ruang Cathlab
Berdasarkan data diatas, maka diusulkan 11 orang tenaga kesehatan
RSUD Raja Ahmad Tabib untuk mengikuti diklat dimaksud, diantaranya :

Lama
No Nama Peserta Program Center Program
Pelatihan
Fellowship
1 dr. Erik Efendi, Sp.An Anestesi RSJPDHK 1 tahun
Kardiovaskular
Perawatan
Intensif Pasca
2 dr. Farah Soraya, Sp.An RSJPDHK 6 bulan
Bedah Jantung
Dewasa (Dokter)
3 Rusmin, AMK Anestesi RSJPDHK 3 bulan
Ns. Endang Purnamasari, S.
4 Anestesi RSJPDHK 3 bulan
Kep
Perawatan
Intensif ICU
5 Ade Novianty, Amd. Kep RSJPDHK 3 bulan
Dewasa Pasca
Bedah
Perawatan
Intensif ICU
6 Sri Riawati, Amd.Kep RSJPDHK 3 bulan
Dewasa Pasca
Bedah
Perawatan
Intensif ICU
7 Feni Tika Susanti RSCM 3 bulan
Dewasa Pasca
Bedah
Perawatan
Ade Kurniawan, Amd. Kep Intensif ICU
8 RSCM 3 bulan
Dewasa Pasca
Bedah
Perawatan
Intensif ICU
9 Ilham Sujandi, Amd. Kep RSCM 3 bulan
Dewasa Pasca
Bedah
Scrub Nurse
Arief Rachmat Agustian,
10 Bedah jantung RSJPDHK 3 bulan
AMK
Dewasa
Scrub Nurse
11 Fery Irawan Bedah jantung RSJPDHK 3 bulan
Dewasa
12 dr. M. Anugerah Rizky Lubis Perfusi RSJPDHK 3 bulan

2. Kebutuhan Alat Kesehatan


Alat - alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pelayanan bedah jantung
terbuka diusulkan di Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2023. Beberapa
alat kesehatan yang sudah ada yaitu mesin Cathlab merk Philips, IVUS dan
FFR/RFR (dianggarkan di APBD RSUD Raja Ahmad Tabib tahun anggaran
2022).
Pemerintah juga memberikan bantuan dalam kegiatan BANPER yang
akan dianggarkan untuk tahun 2022 ini, adapun alat kesehatan yang berhasil
diusulkan untuk anggaran BANPER antara lain :
 Heart Lung Machinie
 IABP
 Set Kamar OK
 Set Bedah Jantung
 Optical Coherence Tomography (OCT)
Adapun usulan alat kesehatan yang di DAK TA 2023 antara lain :
 ECG
 Rotablator
BAB III PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal


diantaranya :
1. Berdasarkan hasil pemetaan dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia maka telah di tetapkan bahwa RSUD Raja Ahmad Tabib maka
akan menjadi rumah sakit jejaring layanan rujukan dengan tingkat Utama,
sementara berdasarkan hasil self assesment RSUD Raja Ahmad Thabib
masih berada di tingkat madya.

2. Pemenuhan SDM dilaksanakan melalui diklat dan felowship.

3. Pemenuhan Alat Kesehatan dilaksanakan melalui pengusulan anggaran di


APBD, DAK dan BANPER.

Tanjungpinang, 30 Juni 2022

Administrator Kesehatan Ahli Muda

Dian Juniarnasa, S.Kep


NIP. 19860617 200904 2 001

Anda mungkin juga menyukai