Makna Syahadat
Syahadat Tauhid adalah persaksian seorang hamba kepada Tuhannya setelah
mendapatkan pencerahan dan pemahaman bahwa Rabb adalah Tuhan pencipta, mulia, dan
sumber ilmu
1. Asyhadu an-laa ilaaha illallah Kalimat Laa, disebutlaa nafiyah lil-jinsi, yang berfungsi
menafikan segala jenis.
a. Ilaaha berasal dari kata ilaahun, maknanya ma’buda bi haqqin (yang berhak
disembah). Al-Ma’bud tersebut mengandung aspek perbuatan: hubb (mencintai),
ta’dzim (mengagungkan), tha’ah (mentaati), tahkim (memberi hak menetapkan
hukum).
b. Illa (pengecualian) dan penetapan (al-itsbaat).
c. Allah, yang ditetapkan (al-matsbuut).
2. Hakikat ucapan Laa ilaha illallah adalah laa ma’buda bi haqqin illallah (tidak ada yang
berhak disembah kecuali Allah).
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah
kami mohon pertolongan.” (QS. al-Fatihah [1]: 5)
“Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak
kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan
sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain
sebagai tuhan selain Allah.’ Jika mereka berpaling, maka katakanlah
kepada mereka: ‘Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah).” (QS. Ali Imran [3]: 64).
Makna kalimat diatas :
a. Laa mu’adzama illallah (Tidak mengagungkan kecuali kepada Allah)
Dalilnya :