agama dan sains pada pelajaran PAI SMA kelas X berupa dua paket tes yang
masing-masing terdiri dari 25 item soal dengan 5 item soal sebagai anchor (item
peserta didik kelas X pada mata pelajaran PAI. Cakupan materi tes merupakan
hasil pengembangan dari silabus mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi
materi tes yang mengintegrasikan agama dan sains meliputi: (1) kontrol diri,
prasangka baik dan persaudaraan, (2) larangan pergaulan bebas dan perbuatan
zina, (3) asmaul husna, dan (4) rukun haji, zakat dan wakaf. Berikut ditampilkan
kisi-kisi dan matriks tes terintegrasi agama dan sains pada pelajaran PAI untuk
pengembangan instrumen.
73
Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Tes Terintegrasi Agama dan Sains untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA Kelas X
74
Materi Integrasi Agama dan
No Ranah berpikir Kritis Indikator Soal
Sains
Problem sosial (rokok) Mengkaitkan problem sosial yang terjadi ketika meminum khamr dalam kehidupan sehari-hari
Menghindari pergaulan bebas Memproyeksikan Menghindari diri dari pergaulan bebas yaitu narkoba ditinjau dari segi sains
dan kesehatan
Berpakaian yang syar’i Menggabungkan Memakai pakaian yang tidak sesuai dengan syariat Islam dalam hubungan
sehari-hari dengan kaitan sains
Asmaul husna Membuktikan Asmaul husna dengan proses alam yang ada di darat maupun di laut
4. Kontrol diri dan puasa Memerinci makna puasa dari segi sains (kesehatan)
Kontrol diri dan puasa Mengradasi Hadis kontrol diri dengan konsep menahan amarah dalam kaitan sains
Q.S al-Hujurat ayat 10 dan 12 Memilih Hadis berprasangka baik dengan konsep kesehatan mental.
Q.S al- Isra’ ayat 32 Memerinci Q.S al-Isra’ /17: 32 tentang larangan berbuat zina dikaitkan dengan manfaat dari
larangan berbuat zina
Problem sosial (khmr) Memerinci Q.S al-Isra’/17: 32 tentang larangan berbuat zina dikaitkan dengan kondisi yang ada
dalam kehidupan sehari-hari
Mengevaluasi
Problem sosial (rokok) Memilih mudharat yang terdapat di dalam khamr sesuai dengan Q.S al-Baqarah ayat 219
dengan kaitannya dalam sains
Menghindari pergaulan bebas Memilih menghindari diri dari pergaulan bebas yaitu narkoba ditinjau dari segi sains dan
kesehatan
Berpakaian yang syar’i Membuktikan kembali memakai pakaian yang tidak sesuai dengan syariat Islam dalam
hubungan sehari-hari dengan kaitan sains
Asmaul husna Merangkum Asmaul husna dengan proses alam yang ada di darat maupun di laut
5 Kontrol diri dan puasa Menyimpulkan Hadis kontrol diri dengan konsep menahan amarah dalam kaitan sains
Kontrol diri dan puasa Menelaah Makna Q.S al-Hujurat ayat 10 dan 12 dengan konsep psikis dalam diri
Q.S al-Hujurat ayat 10 dan 12 Menyimpulkan Q.S al-Isra’ /17: 32 tentang larangan berbuat zina dikaitkan dengan manfaat
dari larangan berbuat zina
Q.S al- Isra’ ayat 32 Menyimpulkan Q.S al-Isra’/17: 32 tentang larangan berbuat zina dikaitkan dengan kondisi
Menyimpulkan yang ada dalam kehidupan sehari-hari
Problem sosial (khmr) Menelaah Problem sosial yang terjadi ketika meminum khamr dalam kehidupan sehari-hari
Problem sosial (rokok) Menelaah Problem sosial tentang rokok dengan kaitan sains
Asmaul husna Menelaah Asmaul husna dengan konsep sains yang terjadi di sekitar kita
Asmaul husna Menyimpulkan Asmaul husna dengan proses alam yang ada di darat maupun di laut
Rukun haji dan thawaf Menelaah Rukun haji thawaf dengan kejadian sains yang linear
75
Tabel 7. Matriks Persebaran Soal Instrumen Tes Terintegrasi Agama dan Sains untuk Mengukur Kemampun Berpikir Kritis SMA kelas X
membandingkan
menghubungkan
Menyimpulkan
mengevaluasi
menganalisis
Jumlah
No Materi integrasi materi agama dan sains
Soal
76
Instrumen awal hasil pengembangan ini kemudian diseminarkan untuk
perbaikan difokuskan kepada model awal instrumen yang berupa pilihan ganda
beralasan terbuka menjadi pilihan ganda beralasan tertutup, selain itu pedoman
penskoran terhadap kunci jawaban tes mengalami perubahan pula. Tindak lanjut
dilakukan uji coba terbatas terhadap instrumen yang sudah dibuat ke beberapa
sekolah.
sepuluh siswa kelas X yang dipilih secara acak. Setelah uji coba terbatas terhadap
instrumen yang dibuat, didapatkan hasil sebanyak 20% peserta didik yang mengisi
pilihan ganda dan alasan secara lengkap, 70% peserta didik yang hanya mengisi
pilihan ganda tanpa menuliskan alasan, dan 10% peserta didik yang mengisi
dan oleh ahli kemudian merubah model instrumen dari pilihan ganda beralasan
terbuka menjadi pilihan ganda beralasan tertutup. Instrumen tes dengan pilihan
77
ganda beralasan tertutup kemudian diperdalam analisisnya berdasarkan penilaian
ahli secara kualitatif terkait aspek substansi, konstruksi dan bahasa serta secara
para ahli yang bersifat kualitatif serta dari hasil analisis validitas isi dilakukan
perbaikan terhadap enam item soal yang meliputi item soal yakni paket A item
nomor 2, 3 dan 9, paket B item nomor 14 dan pada item anchor pada nomor 5 dan
23.
kemudian diujicobakan kepada 563 peserta didik SMA kelas X yang berasal dari
tujuh sekolah di Kota Yogyakarta. Uji coba tes dilakukan bekerja sama dengan
kepala sekolah dan guru mata pelajaran PAI. Uji coba dilaksanakan sesuai dengan
Waktu uji coba tes pada setiap kelas dilakukan selama dua jam pelajaran (90
1. Uji Pra-Analisis
TES PAI
N 563
Positive .034
Negative -.044
Kolmogorov-Smirnov Z 1.045
78
Asymp. Sig. (2-tailed) .225
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa respon peserta didik terhadap tes
berdistribusi normal.
dari tingkat kesukaran item tes terintegrasi agama dan sains yaitu
Nilai hasil tingkat kesukaran tiap item tes dijabarkan pada tabel 9
sebagai berikut
79
Tabel 11. Besaran tingkat kesulitan dan fit model
80
Tingkat kesulitan INFIT Item
Butir Kesimpulan
Hasil Keterangan MNSQ fitness
Butir 43 -0.76 Sedang 0.94 Fit Baik
Butir 44 0.42 Sedang 0.94 Fit Baik
Butir 45 -0.16 Sedang 0.93 Fit Baik
mengenai validitas item-item dalam tes yang berupa item fitness menurut
besaran infit MNSQ. Item dikatakan fit jika besaran infit MNSQ bernilai
diantara 0,77 sampai 1,30 (Adams & Kho, 1996). Berdasarkan pada jabaran
Tabel 9 seluruh item tes masuk dalam kategori fit, dapat dikatakan bahwa
instumen tes yang disusun mampu memberikan skor yang valid (akurat).
keseluruhan item tes berada pada rentang -2 dan +2 yang mana tingkat
Curve (ICC)/ kurva karakteristik butir soal. Butir soal yang diambil adalah
81
Masing-masing garis pada kurva menunjukkan kategori penilaian
untuk butir soal nomor 40. Kategori 1 pada soal diberi skor 0, kategori 2
diberi skor 1, kategori 3 diberi skor 2, dan kategori 4 diberi skor 3. Kurva
oleh peserta didik dengan ability 3. Tingkat ability grafik ICC berada pada
sampai dengan tinggi. Grafik ICC untuk butir soal yang lain dapat dilihat
pada lampiran 9.
Quest sebesar 0,70. Hasil ini masuk dalam kategori andal (Hair et. al,
fungsi informasi total dan SEM didapatkan estimasi reliabilitas berada pada
instrumen tes fit (cocok) untuk siswa dengan rentang kemampuan tersebut.
82
Gambar 3. Kurva Fungsi Informasi Total dan SEM
C. Revisi Produk
pada ranah materi agama dan sains yang tercakup dalam materi menurut
dianalisis kembali besaran validitas isi tes secara kuantitatif menurut indeks
Aiken. Validitas item berada pada rentang 0,75 sampai dengan 1 (Lampiran
3). Menurut Yaghmaie (2003: 26), validitas isi instrumen dengan besaran
koefisien tersebut tergolong tinggi sehingga skor yang diperoleh peserta tes
83
dapat diinterpretasikan secara tepat sebagai ukuran kemampuan pemahaman
peserta didik terhadap materi integrasi agama dan sains yang termuat dalam
subjek uji coba dalam alokasi waktu yang telah ditentukan sehingga tidak
perlu revisi jumlah item tes untuk alokasi waktu tersebut. Berdasar analisis
hasil uji coba instrumen, diketahui bahwa keseluruhan item fit dengan PCM.
Hasil perbaikan konstruksi tes secara lengkap pada penelitian ini dicetak
84
Tabel 12. Hasil Pernyataan Guru PAI Sampel Pengguna dan Penilai
Kelayakan Instrumen Tes
Pernyataan Kelayakan
No. Guru PAI Nama Sekolah Instrumen
Layak Tidak Layak
1. Guru PAII SMAN A √ -
2. Guru PAI II SMAN B √ -
3. Guru PAI III SMAN C √ -
4. Guru PAI IV SMAN D √ -
5. Guru PAI V SMAN E √ -
6. Guru PAI VI SMAN F √ -
7. Guru PAI VII SMAN G √ -
didik SMA kelas X terhadap materi PAI pada setiap sekolah sampel.
instrumen tes terintegrasi agama dan sains ditunjukkan oleh tabel 13.
Tabel 13. Estimasi kemampuan berpikir kritis berdasar teori respon butir
85
Dari Tabel 13 nampak bahwa kemampuan pemahaman peserta didik
ditunjukkan oleh SMAN E dengan θ skor 0,14. Hasil ini dapat menjadi
Kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik
kemampuan berpikir tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, berbagai
didik terutama guru PAI dapat melakukan evaluasi serta menentukan tindak
kemungkinan hasil penelitian ini sejalan dengan hasil tes bidang sains
didik terhadap integrasi agama dan sains belum sesuai harapan, ditandakan
oleh rerata skor hasil tes yang tergolong rendah. Berkaitan dengan hal ini,
86
memperhatikan aspek berpikir kritis peserta didik dalam proses
salah satu prinsip dan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum
sekolah dasar (BSNP, 2006; Permendikbud No.65 Th. 2013). Di sisi lain,
Pada masa ini, secara umum peserta didik telah memiliki kemampuan
peserta didik sebagai dasar penguasaan jenjang kognitif yang lebih tinggi
87
komprehensif dalam proses pembelajaran misalnya dengan pendekatan
inkuiri sebagaimana diarahkan oleh BSNP sejak tahun 2006 (KTSP) yang
lebih menekankan pada pengalaman belajar kepada peserta didik. Selain itu,
dengan kualitas yang hampir sama pada setiap sekolah dengan mengikuti
kemampuan berpikir kritis) peserta didik kelas X SMA. Ada sekolah yang
memiliki kemampuan berpikir kritis rata-rata siswa yang jauh lebih tinggi
potensi anak khususnya dalam hal ini pada kemampuan berpikir kritis.
Selanjutnya, skor tes pemahaman materi terintegrasi agama dan sains yang
juga dengan aspek berpikir kritis peserta didik terhadap materi PAI yang
88
E. Keterbatasan Penelitian
sampel penelitian yang heterogen atau tidak dapat dikontrol secara ketat sehingga
belum dapat dipastikan bahwa hasil uji coba terbebas bebas dari adanya bias item.
penilaian yang adil, instrumen tes harus bebas dari adanya unsur bias item. Oleh
karena itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk menganalisis bias item berdasarkan
aspek tertentu.
Waktu pelaksanaan tes ini sebelum ujian akhir semester genap sehingga
masih dalam situasi formatif dan guru serta peserta didik dapat segera
data dari tujuh sampel sekolah yang tidak dilakuakan secara serentak juga
juga dapat diabaikan karena secara keseluruhan materi terintegrasi agama dan
sains pada instrumen tes telah selesai dibelajarkan pada semester genap sesuai
Standar Isi Kurikulum 2013, dan pengumpulan data dilakukan pada semester
penelitian ini tidak dikontrol secara ketat sehingga pengaruhnya dapat diteliti
lebih lanjut.
89