Anda di halaman 1dari 21

Kontrol Temperatur dalam

Mineralisasi Alterasi

By Dudi Nasrudin
Menurut Corbett dan Leach (1996)

Temperatur dan pH fluida merupakan dua faktor


yang paling utama yang mempengaruhi
mineralogi sistem hidrotermal
(Corbett dan Leach, 1996) membagi kelompok
alterasi menjadi 7 group utama :

Group Mineral Silika / Kuarsa.


1. Merupakan mineral yang stabil pada pH rendah < 2.
2. Pada kondisi yang sangat asam ini, silika opalin,
kristobalit, dan tridimit terbentuk pada suhu <100
C.
3. Kuarsa merupakan fase utama pada suhu yang
tinggi.
4. Pada kondisi pH fluida yang lebih tinggi, silika amorf
terbentuk pada suhu yang lebih dingin.
Group Mineral Alunit (KAl3(SO4)2(OH)6)
1. Alunit ternentuk pada pH yang sedikit lebih besar
dari 2
2. Terbentuk bersama dengan group silika dalam rentang
temperatur yang besar.
3. Berasosiasi dengan andalusit pada temperatur yang
tinggi (> 300-350C) dan korundum hadir pada suhu
yang lebih tinggi lagi.
4. Ada 4 macam alunit, alunit steam-heated, alunit
supergen, alunit magmatic, dan alunit liquid.
GROUP MINERAL KAOLINIT
1. Dijumpai pada pH sekitar 4, biasa hadir bersama group
alunit-andalusit-korundum pada pH 3-4.
2. Halloysit merupakan produk supergene utama group ini.
3. Kaolinit terbentuk pada kedalaman dangkal dan temperatur
yang rendah.
4. Sedikit terbentuk pada suhu yang tinggi dan pada suhu yang
lebih tinggi lagi akan terbentuk pirophilit.
5. Diaspor setempat-setempat dijumpai dalam zona silifikasi
yang intens dengan group alunit dan/atau kaolinit.
Karakteristik
1. Kaolinit adalah mineral tanah liat
2. komposisi kimia Al2Si2O5 (OH) 4
3. mineral silikat berlapis, satu lembar
tetrahedral terhubung melalui atom oksigen
dan satu lembar oktahedral alumina
oktahedra
4. Rocks yang kaya kaolinit dikenal sebagai
kaolin atau tanah liat cina
Group Mineral Illit
(K 0.65Al 2.0[Al 0.65Si 3.35O 10](OH) 2)

1. Terbentuk pada fluida dengan pH yang lebih tinggi (4-6).


2. Smektit terbentuk pada temperatur < 100°-150ºC,
3. interlayer illit-smektit (100°-200ºC), illit (200°-250ºC),
serisit (muskovit) >200-250 C, phengit >250-300C.
4. Kandungan smektit pada interlayer illit smektit akan
berkurang bersamaan dengan naiknya temperature.
5. 22 Interlayer illit-smektit dapat menunjukkan temperatur
fluida hidrothermal padakisaran 160-220 C (Lawless dan
White, 1997).
Tambahan Informasi
a) Alterasi dengan mineral alterasi yang dominan illit
menunjukkan temperatur fluida pada kisaran 220-
270 C (Lawless dkk, 1997).
b) Sebagaimana illit umumnya stabil pada temperature
lebih tinggi dari 220 C, berkurangnya temperatur
akan meningkatkan stabilitas smektit.
c) Pada umumnya illit banyak dijumpai pada zona
permeabel dan permeabilitas berkurang dengan
bertambahnya mineral klorit (Lawless dkk, 1997).
Group Mineral Klorit
Chemistry: (Fe, Mg, Al)6(Si, Al)4O10(OH)8, Iron
Aluminum Magnesium Silicate Hydroxide.

1. Pada kondisi pH yang sedikit asam mendekati


netral, fase klorit-karbonat menjadi dominan,
2. dimana mineral ini terbentuk bersama dengan
group illit pada lingkungan transisi pH 5-6.
3. interlayer klorit-smektit akan terbentuk pada
temperatur rendah, dan klorit akan dominan
pada suhu yang lebih tinggi.
Tambahan
Klorit bukan merupakan mineral yang baik
untuk indikator paleo temperatur, karena
dapat dijumpai pada temperatur rendah
sampai temperatur lebih tinggi dari 300 C,
tetapi mineral ini merupakan mineral yang
baik untuk menunjukkan pH pembentukan
yang mendekati netral 6-7 (Lawless dan White,
1997).
• Amesite (Mg, Fe)4Al4Si2O10(OH)8
• Baileychlore (Zn, Fe+2, Al, Mg)6(Al, Si)4O10(O, OH)8
• Chamosite (Fe, Mg)3Fe3AlSi3O10(OH)8
• Clinochlore (kaemmererite) (Fe, Mg)3Fe3AlSi3O10(OH)8
• Cookeite LiAl5Si3O10(OH)8
• Corundophilite (Mg, Fe, Al)6(Al, Si)4O10(OH)8
• Daphnite (Fe, Mg)3(Fe, Al)3(Al, Si)4O10(OH)8
• Delessite (Mg, Fe+2, Fe+3, Al)6(Al, Si)4O10(O, OH)8
• Gonyerite (Mn, Mg)5(Fe+3)2Si3O10(OH)8
• Nimite (Ni, Mg, Fe, Al)6AlSi3O10(OH)8
• Odinite (Al, Fe+2, Fe+3, Mg)5(Al, Si)4O10(O, OH)8
• Orthochamosite (Fe+2, Mg, Fe+3)5Al2Si3O10(O, OH)8
• Penninite (Mg, Fe, Al)6(Al, Si)4O10(OH)8
• Pannantite (Mn, Al)6(Al, Si)4O10(OH)8
• Rhipidolite (prochlore) (Mg, Fe, Al)6(Al, Si)4O10(OH)8
• Sudoite (Mg, Fe, Al)4 - 5(Al, Si)4O10(OH)8
• Thuringite (Fe+2, Fe+3, Mg)6(Al, Si)4O10(O, OH)8
Group Mineral Kalksilikat
Group kalksilikat terbentuk pada kondisi pH netral sampai
alkali, pada temperatur rendah membentuk zeolit-klorit-
karbonat, dan epidot diikuti amfibol (umumnya aktinolit)
terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi. Di beberapa
sistem prehnit atau pumpellyit dijumpai berasosiasi dengan
epidot. Epidot dengan kristalinitas yang rendah terbentuk
pada suhu 180-220 C, pada kristalinitas yang lebih baik pada
suhu yang lebih tinggi (>220-250 C). Amfibol sekunder
(aktinolit) terbentuk pada suhu 280-300 C. Biotit umumnya
tersebar luas di dalam atau di sekitar intrusi porfiri dan
terbentuk pada suhu 300-325 C.
Phase Mineral Lain
Mineral Karbonat terbentuk pada range pH (> 4) dan
temperatur yang lebih luas, dan berasosiasi dengan phase
kaolin, illit, klorit, dan kalk-silikat. Mineral yang termasuk
dalam kelompok ini adalah siderit, rhodokrosit, ankerit,
kutnahorit, dolomit, magnesian-kalsit, dan kalsit. Mineral
Feldspar umumnya berassosiasi dengan phase klorit dan kalk-
silikat, terbentuk pada pH netral sampai basa. Mineral yang
termasuk kelompok ini adalah albit, adularia, dan orthoklas.
Mineral Sulfat terbentuk pada hampir semua suhu dan
temperatur dalam hidrothermal system. Mineral yang
termasuk dalam kelompok ini adalah anhidrit, gipsum, dan
jarosit.

Anda mungkin juga menyukai