FAKULTAS ILMU SOSIAL DEPARTEMEN GEOGRAFI PROGRAM STUDI GEOGRAFI 2023 PENANGGULANGAN KEMISKINAN ERA PRESIDEN MEGAWATI
A. Program Presiden Megawati dalam pengentasan kemiskinan ada 2 yaitu:
1. Pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan Komite Penanggulangan Kemiskinan adalah salah satu keputusan presiden RI No 34 tahun 2002 atas perubahan keputusan presiden No 124 tahun 2001 tentang Komite Penanggulangan Kemiskinan. Langkah-langkah yang ditempuh Komite Penanggulangan Kemiskinan untuk mempercepat pengurangan jumlah penduduk miskin, sebagai berikut: a. Pemberdayaan dan pengembangan kemampuan manusia yang berkaitan dengan aspek pendidikan, kesehatan dan perbaikan kebutuhan dasar. b. Pemberdayaan dan pengembangan yang berkaitan dengan aspek lingkungan pemukiman, perumahan dan prasarana lainnya. Komite Penanggulangan Kemiskinan yang diketuai oleh mentri ekonomi, mentri kesehatan dan mentri social. Terdapat beberapa program dari komite tersebut, yaitu; padat karya, raskin, JPS dan BOS. Target dari komite tersebut adalah masyarakat miskin di daerah tertinggal. 2. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan Program ini terkonsentrasi di Pulau Jawa. Tahap pertama dari proyek ini adalah dirancang untuk mengatasi kemiskinan penduduk perkotaan yang tinggal di kota- kota besar seperti, Jakarta, bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.. Program ini bertujuan memperkuat tujuan kapabilitas lembaga lokal untuk membantu masyarakat miskin.
B. Evaluasi Program Presiden Megawati dengan Program Saat ini
C. Program Penanggulangan Kemiskinan berdasarkan Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Penetapan wilayah prioritas kemiskinan ekstrim 2021-2024. Pemilihan wilayah prioritas penurunan angka kemiskinan ekstrem menggunakan pendekatan penetapan prioritas intervensi berdasarkan wilayah atau lebih dikenal dengan penargetan geografis. Indikator yang digunakan ada dua, yaitu persentase penduduk miskin ekstrem dan jumlah penduduk miskin ekstrem menurut kabupaten/kota dengan persentase 50:50. Pertimbangan dari pendekatan ini yaitu: 1) Jika hanya menggunakan persentase penduduk miskin, konsentrasi wilayah akan berada di Indonesia bagian timur. 2) Jika hanya menggunakan jumlah penduduk miskin, konsentrasi wilayah berada di Jawa. 3) Kombinasi persentase dan jumlah penduduk miskin esktrem merupakan alternatif yang lebih optimal untuk mengatasi kedua masalah tersebut. Indeks yang terbentuk disebut indeks kemiskinan ekstrem. Penetuan wilayah prioritas bertujuan untuk memfokuskan alokasi sumber daya yang terbatas dan memastikan koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah. Program penghapusan kemiskinan ekstrem ini secara umum dibagian menjadi dua kategori, yaitu: 1. Program jangka pendek, implemetasi tahap I berupa bantuan langsung tunai tambahan. 2. Program jangka menengah, implemetasi tahap II, III dan IV berupa pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelaksanaan program pengurangan beban serta peningkatan kinerja pensasaran melalui perbaikan data kemasyarakatan.
Dalam upaya pengentasan kemiskinan, konsep pemberdayaan masyarakat dapat
digunakan sebagai salah satu kebijakan pengentasan kemiskinan. Salah satu kebijakan dengan menggunakan kebijakan pemberdayaan masyaraka desa. Pemberdayaan masyarakat dengan cara memperdayakan potensi desa melalui pembangunan desa di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Memperlancar intervensi program pengentasan kemiskinan ekstem. Dengan empat scenario utama pemerintah, yaitu: 1. Pemulihan pertumbuhan ekonomi 2. Stabilitas harga kebutuhan bahan pokok 3. Tingkat akurasi sasaran yang tinggi 4. Kolaborasi dan komplementaritas pelaksanaan program Lima scenario program intervensi untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem, yaitu sebagai berikut: 1. Memperluas program sembako 2. Menggalakkan program Padat Karya Tunai Desa (PKDT) 3. Program PKDT K/L 4. Pemasangan daya listrik 5. Konvergensi sembako, PKDT dan PKDT K/L Strategi kolaborasi pusat dan daerah untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim. Terdapat tiga unsur kolaborasi untuk pengentasan kemiskinan ekstrem yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Dalam program ini, pemerintah daerah dapat berperan sebagai pusat koordinasi dengan tugas sebagai berikut: 1. Memastikan program penanggulangan kemiskinan ekstrem menjadi program prioritas daerah 2. Menyelaraskan program penanggulangan kemiskinan ekstrem pemerintah daerah dan desa dengan program milik kementerian dan lembaga 3. Melibatkan unsur non-pemerintah (swasta, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan unsur lainnya) untuk mengambil peran masing-masing dalam program ini 4. Bersama aparat kecamatan/desa, fasilitator lokal, dan perguruan tinggi menyatukan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan ekstrem di daerah-daerah. Data sebagai kunci keberhasilan penghapusan kemiskinan ekstrem. data merupakan aset penghapusan kemiskinan ekstrem, pada tahun 2021 data penerima manfaat terdapat exclusion dan inclusion error, dimana terdapat orang yang tidak berhak menerima manfaat menerima bantuan dan orang yang berhak tidak menerima. Untuk meminimalisir hal tersebut terdapat program penanggulangan, yaitu; 1. Identifikasi karakteristik sosio ekonomi masyarakat miskin ekstrim dari aspek demografi kesehatan, pendidikan, pekerjaan, kepemilikan aset dan hunian. 2. Pemeringkatan data pendataan keluarga (PK) BKKBN dan dilengkapi data dari DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial)
Upaya Penanggulangan Kemiskinan Indonesia Telah Dilakukan Dan Menempatkan Penanggulangan Kemiskinan Sebagai Prioritas Utama Kebijakan Pembangunan Nasional