Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL MAKANAN KHAS MODIFIKASI

“RAINBOW ONDE PISANG COKLAT”

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) yang diampu
oleh Ibu Rufaidah Izzatun Nuha, S.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK :
KELAS : XII MIPA 7
ANGGOTA :
1. Jaisyul 'Usrah (15)
2. Mohamad Rafly Pramudya (20)
3. Putri Mega Nurhidayati (25)
4. Yan Daffa Putra Liandhie (35)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN WILAYAH JEMBER
SMA NEGERI 2 LUMAJANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal usaha makanan khas modifikasi “Rainbow
Onde Pisang Coklat”.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Selain itu, proposal ini bertujuan untuk menambah
wawasan pembaca dan juga penulis tentang perencanaan dan pengembangan usaha makanan.
Terlebih dahulu, kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Rufaidah Izzatun Nuha, S.Pd,
selaku guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami kerjakan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Lumajang, 19 Januari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan Usaha
1.3 Bisnis Makanan Khas Modifikasi 3
1.4 Analisa SWOT Error! Bookmark not defined.
BAB II RENCANA KERJA 7
2.1 Aspek Produksi 7
2.2 Aspek Keuangan 8
2.3 Aspek Pemasaran Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP 12
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari keseluruhan daerah Provinsi di Indonesia, tentunya memiliki keberagaman
budaya, mulai dari bahasa, pakaian adat, termasuk juga makanan khas daerah.
Berbagai macam makanan khas daerah di Indonesia mempunyai cita rasa lezat dan
unik, dengan menggunakan bahan, bumbu dan rempah-rempah khas daerah masing-
masing. Tidak sedikit juga makanan khas Indonesia mendapatkan apresiasi dari
kalangan dunia. Bahkan, banyak makanan Indonesia yang berhasil dinobatkan sebagai
salah satu makanan paling enak di dunia.

Setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing yang bisa dibanggakan dari
daerah tersebut. Oleh karena itu, muncul istilah makanan khas daerah. Istilah tersebut
muncul karena memang makanan yang ada di setiap daerah memiliki cita rasa yang
berbeda-beda. Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu
daerah dan cocok dengan lidah masyarakat setempat. Biasanya, setiap daerah
memiliki cita rasanya masing-masing yang membuatnya menjadi suatu ciri khas dari
daerah tersebut.

Jajanan pasar ini aslinya bukan dari Indonesia. Kue berusia ratusan tahun ini pertama
kali dikenalkan pada tahun 1045-256 SM, tepatnya di era Dinasti Zhou, China. Onde-
onde adalah sejenis makanan ringan yang populer di Indonesia. Kue ini sangat
terkenal di kota Mojokerto. Onde-Onde telah ada sejak zaman Majapahit. Mojokerto
sendiri telah dikenal sebagai kota Onde-Onde sejak bertahun-tahun yang lalu. Ketika
Anda pergi ke Mojokerto belum lengkap jika Anda belum mencicipi Onde-Onde. Ada
berbagai variasi, yang paling terkenal adalah Onde-Onde yang terbuat dari tepung
beras ketan dengan isi kacang hijau.

1.2 Tujuan Usaha


Setiap usaha yang dilakukan tentu tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan usaha ini memiliki tujuan yaitu :
a. Membuat produk inovatif dan modifikasi dari makanan khas daerah
Mojokerto, yakni onde-onde.
b. Mengembangkan usaha sesuai peluang usaha dari produk onde-onde rainbow.
c. Mengetahui opini publik mengenai inovasi makanan dari onde-onde.
d. Membantu pemerintah dalam pengembangan minat pada makanan khas
daerah.
e. Meningkatkan produk ekonomi daerah.
f. Meningkatkan ekonomi dengan keuntungan yang diterima.

3
1.3 Bisnis Makanan Khas Modifikasi
A. Identitas makanan
Nama Makanan : Rainbow Onde Pisang Coklat
Harga : Rp 12.000 / bungkus

B. Biaya Perencanaan Usaha


● Biaya Penyusutan

ALAT JUMLAH BIAYA

Blender 1 Rp 130.000

Penggorengan 1 Rp 165.000

Spatula 2 Rp 15.000

Wajan 1 Rp 40.000

JUMLAH Rp 340.000

Penyusutan alat (12 bulan) = Rp 340.000 : 12 = Rp 28.400

● Biaya Tetap

KEBUTUHAN JUMLAH BIAYA

Pajak Lahan 1 Rp 500.000

Gaji Karyawan 4 Rp 200.000

Token Listrik 1 Rp 20.000

JUMLAH Rp 720.000

● Biaya Tidak Tetap

ALAT JUMLAH BIAYA

Tepung Ketan 500 gr Rp 12.000

Pewarna Makanan 3 warna Rp 6.000

Kentang 150 gr Rp 10.000

Gula Halus 250 gr Rp 7.000

Garam 1 sdt Rp 500

4
Pisang 1 sisir Rp 15.000

Saus Coklat 250 gr Rp 14.000

Wijen 250 gr Rp 7.000

Minyak Rp 15.000

JUMLAH Rp 86.500

C. Logo

D. Kemasan

E. Peluang Bisnis
Usaha kue onde-onde merupakan salah satu makanan khas yang digemari oleh
masyarakat karena cukup menyehatkan dan mengenyangkan. Dengan
dimodifikasi bentuknya menjadi ukuran mini, membuat onde-onde ini lebih
berpeluang untuk menarik minat konsumen. Bisnis ini menjadi salah satu ide
usaha yang mudah dikembangkan dengan untung yang cukup banyak.

1.4 Analisa SWOT


1) Strength (Kekuatan) :
a. Kompetitor masih sedikit.
b. Modal untuk memulai usaha kecil.
c. Bahan baku banyak tersedia di Lumajang.

5
d. Produksi rumahan.
e. Kemasan yang lebih menarik.
f. Isian onde onde yang sebelumnya kacang kedelai diganti dengan pisang dan
pasta coklat memberikan kesan yang baru terhadap jajanan tradisional.
2) Weakness (Kelemahan) :
a. Jumlah tenaga produksi terbatas.
b. Masih termasuk industri bisnis baru.
c. Partner dan channel promosi masih terbatas.
d. Dengan digantinya isian onde onde menjadi pisang dan pasta coklat
menimbulkan kemungkinan coklat akan meluber saat di gigit.
3) Opportunity (Peluang) :
a. Dengan adanya inovasi mengganti isian onde onde yang awalnya kacang
kedelai menjadi pisang dan coklat dapat menarik minat kalangan muda.
b. Harga tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh semua
kalangan.
4) Threats (Ancaman) :
a. Daya saing yang semakin ketat.
b. Munculnya produk-produk makanan yang lebih menarik.
c. Produk mudah dibuat sehingga sebagian masyarakat memilih untuk membuat
sendiri di rumah.
d. Munculnya usaha yang serupa dapat mengancam produk ini.

6
BAB II
RENCANA KERJA

2.1 Aspek Produksi


1) Sumber Daya Pendukung
a. MAN, adalah manusia. Manusia merupakan sumberdaya yang sangat penting
dalam mewujudkan tujuan suatu perusahaan. Bahkan manusia disebut sebagai
penentu. (Pemilik usaha, pegawai atau karyawan usaha)
b. MONEY, adalah uang. Merupakan unsur penggerak yang mendukung
kegiatan dari perusahaan. (Modal awal, penghasilan, laba, rugi)
c. MATERIAL, berkaitan dengan fisik yakni bahan-bahan yang diproses oleh
perusahaan. (Pisang yang digunakan sangat terjangkau dan mudah ditemukan
di Lumajang)
d. MACHINE, berkaitan dengan teknologi yang digunakan perusahaan dalam
mengelola material. (Mesin Spin minyak dan Blender)
e. METHOD, berkaitan dengan cara dalam mengatur kinerja perusahaan agar
tepat waktu dan tepat guna. (Dengan metode pengawetan digoreng lalu
ditiriskan dengan menghabiskan minyak)
f. MARKET, berkaitan dengan pasar yakni tempat perusahaan menjual
produknya. (Terdapat pada bagian A. strategi pemasaran, kemasan yang akan
digunakan terdapat pada ilustrasi di bagian akhir nanti)

2) Alat Mesin
Mesin yang kami gunakan adalah “Blender” yang kami gunakan untuk melumatkan
Pisang dan Kentang. Kami juga menggunakan pengering minyak untuk mengurangi
kadar minyak dalam onde-onde agar menjadi lebih awet.

3) BB, Kemasan

4) Cara Pengolahan
a. Bahan kulit:
- 500 gr tepung ketan putih
- 100 gr gula halus
- 1 sdt garam
- 150 gr kentang kukus, haluskan
- 80-90 ml air hangat
- Pewarna makanan atau pasta perisa secukupnya
b. Bahan isi:
- 1 sisir pisang
c. Bahan saus:

7
- Saus coklat
d. Cara membuat isi:
- Kupas dan lumatkan pisang dalam wadah
e. Cara membuat kulit:
- Campur semua bahan kecuali air hangat dan aduk rata. Masukkan air hangat
secara bertahap sambil diaduk rata (jangan sekaligus) hingga didapatkan
adonan yang lembut dan kalis.
- Hentikan penambahan air jika adonan sudah pas. Bagi adonan dan beri
warna sesuai selera.
f. Penyelesaian:
- Ambil adonan secukupnya, beri isi. Bulatkan. Celup ke air, gulingkan ke
wijen, padatkan. Lakukan sampai habis.
- Nyalakan api kecil, jika minyak mulai hangat masukkan onde-onde (tidak
menunggu minyak panas) dan diamkan hingga terlihat minyak mulai
mengeluarkan gelembung dan onde-onde mengapung.
- Goreng sambil aduk perlahan sampai mengembang, api bisa dibesarkan
sedikit dan goreng hingga kokoh, permukaan kering dan keemasan.
- Jika sudah matang, matikan kompor, tiriskan dan onde-onde siap
dihidangkan dengan cocolan saus coklat.

2.2 Aspek Keuangan


1) Inventaris Alat
ALAT JUMLAH BIAYA

Blender 1 Rp 130.000

Penggorengan 1 Rp 165.000

Spatula 2 Rp 15.000

Wajan 1 Rp 40.000

JUMLAH Rp 340.000

Penyusutan alat (12 bulan) = 340.000 : 12 = 28.400/bulan

8
2) Biaya Variabel
ALAT JUMLAH BIAYA

Tepung Ketan 500 gr Rp 12.000

Pewarna Makanan 3 warna Rp 6.000

Kentang 150 gr Rp 10.000

Gula Halus 250 gr Rp 7.000

Garam 1 sdt Rp 500


1
Pisang /3 sisir Rp 5.000

Saus Coklat 100 gr Rp 6.000

Wijen 100 gr Rp 7.000

Minyak 250 ml Rp 7.000


1
Gas /8 tabung Rp 2.250

Kemasan 15 pcs Rp 7.000

JUMLAH Rp 69.750

Dalam 1 hari dapat berproduksi sampai 3 kali, dengan produk jadi 15 porsi/produksi.
Sehingga diperoleh 1 kali produksi 45 porsi.

3) Biaya Tetap
KEBUTUHAN JUMLAH BIAYA

Pajak Lahan 1 Rp 500.000

Gaji Karyawan 2 Rp 500.000

Token Listrik 1 Rp 100.000

JUMLAH Rp 1.100.000

4) Biaya Total (1 Bulan)


Rp 1.100.000 + Rp 28.400 + Rp (69.750 × 90) = Rp 7.405.900

1) HPP
a. Perhitungan Total Biaya Produksi (1 bulan) :
Rp 1.100.000 + Rp 28.400 + Rp (69.750 × 90) = Rp 7.405.900
Total Biaya Produksi = Rp 7.405.900

9
b. Perhitungan Total Biaya Produksi (1 tahun) :
Rp 7.405.900 × 12 = Rp 88.870.800
Total Biaya Produksi = Rp 88.870.800

c. Perhitungan Harga Pokok Penjualan :


HPP = Total Biaya Produksi : Jumlah Produk
= 7.405.900 : 1.350
= 5.486

2) Harga Jual
TVC (1 bulan) = biaya tidak tetap × jumlah produksi
= 69.750 × 90
= 6.277.500

TFC (1 bulan) = 1.100.000 + 28.400


= 1.128.400

TC (1 bulan) = TFC + TVC


= 6.277.500 + 1.128.400
= 7.405.900

AC = TC/Q
= 7.405.900 / 1.350
= 5.486

3) Laba (70%)
AR/P = AC + Laba
= 5.486 + 3.841
= 9.327 ~ 10.000

4) BEP
AVC = TVC/Q
= 6.277.500 / 1.350
= 4.650

BEP Rupiah = FC / (P-AVC) / P


= 1.100.000 / (10.000 - 4.650) / 10.000
= 1.100.000 / 0.535
= 2.056.075

BEP Unit = TVC / (P – AVC)


= 6.277.500 / (10.000 - 4.650)
= 1.173,36 ~ 1.174 unit

10
2.3 Aspek Pemasaran
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan strategi dengan cara
konsinyasi yaitu menitipkan produk di kantin, toko atau warung dan menjualnya secara
online di media sosial. Sistem pembayaran yang akan kami lakukan adalah dengan
pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu.
a. Produk
1. Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet)
2. Melalui proses pembuatan yang sehat dan higienis
3. Kemasan produk lebih menarik dan unik
b. Harga
Harga jual = Rp. 12.000

c. Media promosi
1. Dari mulut ke mulut / word of mouth marketing
2. Melalui brosur / selebaran
3. Menggunakan media online, seperti whatsapp, twitter, dan instagram

11
12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi
seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Untuk
peluang pasar sendiri dapat terlihat dari Analisis SWOT, dimana masih jarang
pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan kualitas
serta rasa dari produk, apalagi dengan tambahan modifikasi produk. Bahan yang
digunakan pun sama sekali tidak menggunakan bahan kimia atau pengawet serta
penyedap rasa instan. Oleh karena itu, diharapkan onde-onde rainbom pisang coklat
ini mampu menarik minat pasar serta dapat menggugah selera bagi masyarakat yang
kurang suka makanan tradisional ataupun buah pisang menjadi suka, dengan
mengkonsumsi onde rainbow pisang coklat ini. Dari analisis keuangan, dapat dilihat
bahwa titik impas (penghasilan = total biaya) melalui perhitungan BEP (Break Event
Point) adalah sebanyak 45 bungkus.

3.2 Saran
1. Kedepannya nanti onde rainbow pisang coklat ini perlu adanya inovasi baik dari
segi rasa, bentuk maupun kemasan, karena selera dari konsumen seiring
perubahan waktu pasti akan berubah.

13

Anda mungkin juga menyukai