Anda di halaman 1dari 5

Usulan Teknis

BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTER PLAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL


BIDANG JALAN

4
Bab

TA N G G A PA N D A N S A R A N T E R H A D A P K A K , P E R S O N E L

D A N FA S I L I TA S P E N D U K U N G

Kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Master Plan Pengelolaan Jabatan Fungsional Bidang
Jalan secara umum bertujuan untuk (1) merancang Master Plan untuk pengembangan JF
agar mampu diandalkan untuk mendukung kebutuhan dan perkembangan tuntutan
pekerjaan terkait bidang Teknik Jalan dan Jembatan dan disain program bimbingan teknis
dan penunjang teknis untuk Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memastikan bahwa kompetensi yang dibutuhkan tiap
tiap tingkat keahlian JF dapat terpenuhi; (2) menyusun SOP Pengembangan Profesi
Jabatan Fungsional Bidang Jalan; dan (3) melaksanakan program bimbingan teknis dan
penunjang teknis.

Dari kegiatan ini, diharapkan dapat menghasilkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan
penyelenggaraan jabatan fungsional Teknik Jalan dan Jembatan yang mencakup di
antaranya kamus kompetensi keterampilan dan keahlian JF Bidang Jalan, standar
kompetensi keterampilan dan keahlian, panduan pengukuran kompetensi keterampilan dan
keahlian, dan dokumen program pengembangan karier.

Untuk mencapai sasaran kegiatan, kegiatan ini akan melakukan serangkaian kegiatan
secara sistematis yang mencakup: (1) pengumpulan data sekunder pengelolaan JF Teknik
Jalan dan Jembatan; (2) studi pusataka; (3) patok banding dengan JF lain; (4) melakukan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait; (5) membuat prototype setiap program intervensi; (6)
penyusunan dan finalisasi standar kriteria penilaian JF Bidang Jalan; (7) penyusunan dan
finalisasi Juklak dan Juknis JF Bidang Jalan; (8) penyusunan kamus kompetensi
keterampilan dan keahlian; (9) penyusunan standar kompetensi keterampilan dan keahlian;
(10) penyusunan panduan pengukuran kompetensi keterampilan dan keahlian; (11)
penyusunan program pengembangan kompetensi keterampilan dan keahlian; (12)
penyusunan program pengembangan karir (career path); (13) Penyusunan dan pelaksanaan
program internalisasi untuk tercapainya perubahan mindset, melalui sosialisasi dan
mengundang narasumber; dan (14) penyusunan SOP terkait jabatan fungsional bidang jalan
untuk jenjang jabatan keterampilan dan keahlian.

IV - 1
Usulan Teknis
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTER PLAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG JALAN

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan komprehensif, kegiatan ini dilaksanakan oleh
berbagai personil pelaksana kegiatan yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang
mumpuni dibidangnya masing-masing. Penggunaan personil pelaksana kegiatan tersebut
melingkupi beberapa tenaga ahli, seperti: 1 (satu) orang tim leader dengan kualifikasi Ahli
Teknik Jalan Raya; 1 (satu) orang Teknik Jalan Raya; 2 (dua) orang Ahli Manajemen
Sumber Daya Manusia; dan 1 (satu) orang Ahli Kelembagaan. Tenaga ahli akan dibantu
oleh Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung. Asisten Tenaga Ahli terdiri dari Asisten
Ahli Teknik Jalan, Asisten Ahli Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Asisten Ahli
Kelembagaan. Tenaga Pendukung terdiri dari Sekretaris, Operator Komputer, Pesuruh
Kantor dan Pengemudi.

Setiap hasil keluaran pekerjaan tersebut akan tersusun dalam sistematika pelaporan
kegiatan yang dilaksanakan dan dikumpulkan sesuai dengan instruksi Pemberi Tugas dalam
KAK kegiatan. Secara umum KAK kegiatan ini sudah dapat dipahami dan sudah jelas
secara substansial, namun konsultan merasa perlu memberikan tanggapan positif terkait
substansi KAK tersebut. Sehingga konsultan akan menanggapi beberapa substansi KAK
sebagai berikut.

1.1. TANGGAPAN ATAU SARAN TERHADAP LATAR BELAKANG KEGIATAN

Latar belakang kegiatan menyinggung perlunya peningkatan profesionalisme Aparatur Sipil


Negara (ASN). Pembinaan aparatur sipil negara (ASN) saat ini diarahkan kepada
pengembangan potensi human capital untuk mendorong agar ASN berkinerja optimal.
Peningkatan profesionalisme dan kompetisi serta pembinaan karier dilakukan secara
sistematis, kontinyu dan berkelanjutan. Jabatan Fungsional merupakan sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu. Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Direktorat
Jendral Bina Marga, Kementerian PUPR merupakan unit kerja yang bertanggung jawab
untuk membina Jabatan Fungsional (JF) Teknik Jalan dan Jembatan.

Selanjutnya, adanya Perubahan Nomenklatur Kementerian PUPR terkait dimana


dialihkannya jabatan struktural pengawas yang menjadi Jabatan Fungsional, memberikan
tantangan tersendiri bagi pengelolaan jabatan fungsional di Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dalam rangka meningkatkan peran Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan di
Direktorat Jenderal Bina Marga dan meningkatkan kinerja Jabatan Fungsional Teknik Jalan
dan Jembatan, dipandang perlu menyusun Master Plan terkait dengan Pengembangan
Kompetensi para Jafung.

IV - 2
Usulan Teknis
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTER PLAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG JALAN

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Subdit Pengelolaan Jabatan Fungsional Bidang


Jalan dan Pengembangan Profesi akan menyusun Pola Induk Pengelolaan Pengembangan
teknis dan penunjang teknis (capacity building), termasuk mengubah mindset terhadap
peran Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan untuk tahun 2021 dan
menyelenggarakan program bimbingan teknis bagi para Pejabat Fungsional melalui
berbagai kegiatan yang berbasis kompetensi sesuai dengan tingkat keahlian setiap jenjang
Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan.

Latar belakang kegiatan sudah menjelaskan secara singkat dan jelas terkait alasanyang
mendasari pelaksanaan kegiatan, yaitu perlunya menyiapkan pola induk pengelolaan
jabatan fungsional guna mendukung peningkatan profesionlisme dan kinerja jafung Teknik
Jalan dan Jembatan.

1.2. TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

Sebagaimana disebutkan dalam KAK, maksud dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah
untuk memberikan dukungan kepada Subdit Pengelolaan Jabatan Fungsional dan
Pengembangan Profesi dalam melaksanakan tugas pokok maupun tugas lainnya. Dukungan
yang diharapkan dapat dilakukan terkait aspek Keteknikan Jalan dan Jembatan, aspek
Sumber Daya Aparatur Sipil Negara, dan aspek Kelembagaan antara lain dalam tugas
penyiapan bahan penyusunan dan pengembangan norma, standar, prosedur, dan kriteria
serta program terkait pengelolaan JF Bidang Jalan dan Pengembangan Profesi.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah (1) merancang Master Plan untuk pengembangan JF agar
mampu diandalkan untuk mendukung kebutuhan dan perkembangan tuntutan pekerjaan
terkait bidang Teknik Jalan dan Jembatan dan disain program bimbingan teknis dan
penunjang teknis untuk Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga untuk memastikan bahwa kompetensi yang dibutuhkan tiap
tiap tingkat keahlian JF dapat terpenuhi; (2) menyusun SOP Pengembangan Profesi
Jabatan Fungsional Bidang Jalan; dan (3) melaksanakan program bimbingan teknis dan
penunjang teknis.

Sasaran dari kegiatan ini secara umum adalah dihasilkannya dokumen rencana induk
pengelolaan jabatan fungsional bidang jalan.

Konsultan merasakan maksud, tujuan, dan sasaran tersebut sudah sejalan dengan latar
belakang yang relatif mengarah pada kegiatan penyiapan bahan penyusunan dan

IV - 3
Usulan Teknis
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTER PLAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG JALAN

pengembangan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta program terkait pengelolaan JF
Bidang Jalan dan Pengembangan Profesi.

1.3. TANGGAPAN TERHADAP RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan yang tertulis dalam KAK sudah dapat menggambarkan berbagai
kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya mencapai maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan.
Konsultan memandang bahwa ruang lingkung kegiatan sudah mencukupi untuk dapat
mencapai sasaran dan keluaran kegiatan secara optimal.

1.4. TANGGAPAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Sebagaimana tertulis dalam KAK, jangka waktu penyelesaian pekerjaan akan dilaksanakan
selama 9 (sembilan) bulan kalender sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Dengan jangka waktu/durasi kegiatan yang diberikan tersebut dirasakan sudah
mencukupi terutama jika dikaitkan dengan volume pekerjaan yang dilakukan. Namun
demikian, jika terdapat perubahan volume atau cakupan pekerjaan, maka konsultan
menyarankan agar perlu dilakukan penyesuaian durasi pelaksanaan kegiatan.

1.5. TANGGAPAN TERHADAP PELAKSANA KEGIATAN

Penggunaan sumber daya manusia pada kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Master Plan
Pengelolaan Jabatan Fungsional Bidang Jalan harus memiliki kualifikasi dan pengalaman
seperti yang diisyaratkan. Kegiatan ini mensyaratkan beberapa orang tenaga ahli, seperti :
(1) Seorang Ketua Tim dengan kualifikasi Ahli Teknik Jalan Raya, (2) dua orang Ahli Teknik
Jalan Raya; (3) dua orang Ahli Manajemen Sumber Daya Manusia; dan (4) seorang Ahli
Kelembagaan. Tenaga ahli akan dibantu oleh Asisten Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung.
Asisten Tenaga Ahli terdiri dari Asisten Ahli Teknik Jalan, Asisten Ahli Manajemen Sumber
Daya Manusia, dan Asisten Ahli Kelembagaan. Tenaga Pendukung terdiri dari Sekretaris,
Operator Komputer, Pesuruh Kantor dan Pengemudi.

Untuk mendapatkan hasil kegiatan yang optimal, ketua tim dari kegiatan ini seharusnya
dipegang seorang tenaga ahli yang memahami pengelolaan sumber daya manusia. Oleh
karena itu, konsultan mengusulkan agar ketua tim diisi oleh Ahli Manajemen Sumber Daya
Manusia.

IV - 4
Usulan Teknis
BANTUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTER PLAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG JALAN

IV - 5

Anda mungkin juga menyukai