Anda di halaman 1dari 35

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: Sri Hayin Maadi S.Pd
Asal Institusi: SMAN 1 Paguyaman Pantai

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

1. Penanganan siswa Kajian Literatur Setelah dilakukan


bermasalah dan analisis terhadap hasil
berkebutuhan 1. Omeri, Nopan. (2015). Pentingnya Pendidikan kajian literatur dan
Karakter Dalam Dunia Pendidkan.
khusus Pendidikan bisa dianggap sebagai proses yang hasil wawancara dapat
1.1 Peserta didik terjadi secara sengaja, direncanakan, didesain, dan diketahui analisis
yang lambat diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku ekplorasi penyebab
belajar terutama perundang - undangan yang disepakati masalah adalah:
1.2 Materi yang masyarkat. Pendidikan sebagai sebuah kegiatan 1. Peserta didik
disampaikan sulit dan proses aktivitas yang disengaja merupakan
dipahami peserta berkebutuhan
gejala masyarakat Ketika sudah mulai disadari
didik khusus memiliki
pentingnya upaya untuk membentuk,
1.3 Banyak peserta mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana perbedaan dengan
didik tidak dicita-citakan masyarakat rata-rata anak
memperhatikan https://ejournal.unib.ac.id/index.php/manajerpend seusianya atau
guru idikan/article/view/1145/0 anak-anak pada
menjelaskan 2. Fakhiratunnisa,S,A., Ningrum,T.K. (2022). umumnya
1.4 Peserta didik Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus.
yang sibuk 2. Proses
Jurnal Pendidikan dan Sains, 2(1), 26-42.
sendiri pertumbuhan dan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menjadi
1.5 Peserta didik sorotan masyarakat maupun pemerintah selama perkembangan
yang sibuk hampir satu dekade terakhir. Baik dari segi layanan yang mengalami
sendiri Pendidikan, layanan terapi, aksesibilitas umum kelainan atau
dan berbagai hal terkait dengan pemenuhn hak penyimpangan
bagi Anak Berkebutuhan Khusus baik secara fisik,
https://ejournal.yasin- mental intelektual,
alsys.org/index.php/masaliq/article/download/83/
66/ sosial maupun
3. Menurut Mangunsong dalam (Pitaloka, 2022) emosi.
Konsep Dasar Anak 3. Pendidikan
Berkebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan dan membantu peserta
Sains, 2(1), 26-42 didik
Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada berkebutuhan
sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam diri
khusus untuk
anak tersebut. Mereka memiliki perbedaan dengan
rata-rata anak seusianya atau anak-anak pada menumbuh
umumnya. Perbedan yang dialami Anak kembangkan
berkebutuhan khusus (ABK) ini terjadi pada potensi
beberapa hal, yaitu proses pertumbuhan dan
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

perkembangan yang mngalami kelainan atau 4. Guru melakukan


penyimpangan baik secara fisik, mental komunikasi secara
intelektual, sosial maupun emosi. personal atau
https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jp
melakukan
icb/index
4. Purwandari. (2009). Pendidikan Inklusif: pendekatan secara
Masalah Ketenagaan dan Peran Serta pribadi
Perguruan Tinggi dalam Penyelenggaraan
Sekolah Inklusif. Jurnal Rehabilitas &
Remediasi, 21 (1), 19-28.
bahwa anak-anak berkebutuhan khusus
mendapatkan perlakuan yang berbeda dalam hal
layanan Pendidikan, karena mereka dipandang
memiliki hambatan dalam beberapa dimensi
kehidupan, sehingga dalam layanan
Pendidikannya harus terpisah dari anak-anak yang
“normal” supaya proses pembelajaran tidak
terganggu
5. Aedy,H.H. (2009). Karya Agung Sang Guru
Sejati. Alfa Beta
Pendidikan adalah suatu bentuk usaha
memanusiakn manusia. Pendidikan bermaksud
membantu manusia untuk menumbuh
kembangkan potensi yang terdapat pada diri
manusia tersebut.
https://doi.org/10.38048/jpicb.v1i1.2107

6. Wawancara dengan Guru Biologi (Linda Dama


S.Pd)
Melakukan komunikasi secara personal atau
melakukan pendekatan secara pribadi seperti kita
sebagai orang tuanya di sekolah. Biasanya dengan
melakukan pendekatan seperti itu peserta didik
bisa lebih terbuka.
2. Membangun relasi Kajian literatur Setelah dilakukan
dengan siswa 1. Boynton, M., & Boynton, C. (2005). The analisis terhadap hasil
2.1 Guru kurang educator’s guide to preventing and solving kajian literatur dan
dekat dengan discipline problems. ASCD hasil wawancara dapat
peserta didik Guru memiliki pengaruh yang sangat besar diketahui analisis
2.2 Peserta didik terhadap siswanya. Pengaruh atau kekuasaan ini ekplorasi penyebab
tidak terbuka dapat secara signifikan mempengaruhi lingkungan masalah adalah:
dengan guru belajar, yang pada gilirannya mempengaruhi 1. Guru memiliki
2.3 Cara mengajar prestasi siswa di sekolah. Senjata paling ampuh pengaruh yang
guru sulit yang dimiliki guru, ketika mencoba mendorong sangat besar
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

dipahami peserta iklim belajar yang kondusif, adalah relasi yang terhadap speserta
didik positif dengan siswanya didik
2.4 Siswa tidak betah 2. Goddard, R. D., Tschannen-Moran, M., & Hoy, 2. Guru dapat
didalam kelas W. K. 2001\. A multilevel examination of the menjadi motivator
dan tidak distribution and effects of teacher trust in students yang kuat dan
mengerjakan Relasi siswa yang positif dengan guru dapat sangat berarti bagi
tugas menjadi motivator yang kuat dan sangat berarti peserta didik
2.5 Kurangnya bagi siswa, utamanya bagi anak sekolah yang 3. Kurangnya
hubungan baik menghabiskan sebagian besar waktu mereka motivasi
antara peserta disekolah dan berinteraksi dengan satu atau hanya merupakan
didik dan guru beberapa guru. Relasi positif guru-siswa rintangan besar
menyediakan sumber daya tambahan dan bantuan dalam
untuk siswa, sedangkan relasi negatif dapat pembelajaran di
menjadi hambatan bagi keberhasilan akademis dan sekolah
sosial 4. Pentingnya
https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jpicb membangun
/index hubungan yang
3. Brown, K. L. Z. (2005). An examination of the baik antara guru
relationship between school culture and student dan siswa agar
achievement on Ohio Sixth-Grade Proficiency proses
Tests pembelajaran
Tantangan dalam proses pembelajaran dan dapat berjalan
pendidikan saat ini adalah bagaimana dengan baik
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi para 5. Guru harus
siswa agar memiliki antusiasme untuk belajar dan menciptakan
mencapai prestasi akademik, karena kurangnya pembelajaran
motivasi merupakan rintangan besar dalam menjadi
pembelajaran di sekolah dan menjadi penyebab menyenangkan,
kemunduran standar pendidikan guru juga harus
4. Wilibertus Wuju (2020) Hubungan Antara Guru bersikap ramah
dan Siswa Dalam Meningkatkan Proses Belajar dengan siswa agar
Mengajar Siswa sekolah menjadi
Hubungan antara guru dan siswa dalam melakukan
tempat yang
kegiatan belajar-mengajar dapat dilihat dari hal-hal
sebagai berikut: menyenangkan
1) Tanya jawab atau dialog antara guru dan siswa bagi siswa.
serta siswa dengan siswa.
2) Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami
kesulitan belajar, baik secara individual
maupun kelompok.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

3) Guru selalu ada dalam situasi belajar-mengajar


sebagai asilitator belajar.
4) Adanya kesempatan mendapat umpan balik
secara Berkesinambungan dari hasil belajar
yang diperoleh siswa.
https://cendikia.ikippgrikaltim.ac.id/index.php/cend
ikia/article/download/79/16/78
5. Mar 2023 — MEMBANGUN HUBUNGAN
YANG BAIK ANTARA GURU DAN SISWA.
March 2023; Kurikula Jurnal Pendidikan
7(2):98-105
Dalam proses pembelajaran guru dan siswa
memiliki peranan yang sangat penting, karena
berhasil atau tidaknya suatu tujuan pendidikan
ditentukan oleh peran keduanya. Jika guru dan
siswa mengetahui serta menjalankan perannya
dengan baik tentunya tidak ada kesulitan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
1) Pentingnya membangun hubungan yang
baik antara guru dan siswa agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik,
2) Beberapa upaya yang harus dilakukan oleh
guru untuk mewujudkan hubungan yang
baik tersebut dengan memahami
kemampuan siswa, menghargai pendapat
dan saran siswa, membangun kerja sama
yang baik antar siswa dan juga adil dalam
memperlakukan siswa.
https://www.researchgate.net/publication/369439357
_MEMBANGUN_HUBUNGAN_YANG_BAIK_A
NTARA_GURU_DAN_SISWA
6. Wawancara bersama guru Bahasa indonesia
(Ariyati Matawu S.Pd)
Guru harus menciptakan pembelajaran menjadi
menyenangkan, guru juga harus bersikap ramah
dengan siswa agar sekolah menjadi tempat yang
menyenangkan bagi siswa. Disekolah mereka
mendapatkan pelayananan yang baik dalam
bidang pendidikan.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

3. Melakukan disiplin Kajian Literatur Setelah dilakukan


positif analisis terhadap hasil
3.1 Peserta didik 1. Wijaya, Ign. Dharta Ranu. (2015). “Disiplin kajian literatur dan
sering terlambat Positif dalam Pengasuhan dan Pendidikan”. hasil wawancara dapat
dalam proses Berbagai riset yang menunjukkan jika hukuman diketahui analisis
pembelajaran dan kekerasan tidak akan memberikan dampak ekplorasi penyebab
berlangsung positif apapun. Sebaliknya hukuman malah masalah adalah:
3.2 Kurangnya sikap memberikan dampak negatif jangka panjang yang 1. Hukuman
saling merugikan bagi anak. memberikan
menghargai http://documents.tips/documents/bukupanduan- dampak negatif
3.3 Kurangnya disiplin-positif.html kepada peserta
tanggung jawab 2. Tumewu, Sabrina. (2017). “Contoh Penerapan didik
peserta didik Metode Disiplin dalam Kehidupan sehari-hari”. 2. Guru mampu
3.4 Pengaruh Disiplin positif diharapkan dapat menjadi menciptakan
lingkungan yang jembatan untuk anak menjadi manusia yang lebih situasi kelas yang
kurang baik, teguh dalam jangka panjang serta membantu nyaman
mendukung anak merasa diterima di komunitasnya. 3. Peserta didik
3.5 Guru kesulitan Disarankan, untuk menciptakan situasi kelas yang diharapkan mampu
merubah nyaman berdasarkan pada komunitas dan berprilaku yang
kebiasaan lama kerjasama yang dapat meningkatkan kemampuan baik didalam
peserta didik akademis, menggunakan dorongan positif untuk lingkungan sekolah
meningkatkan afisasi motivasi intrinsik, ataupun diluar
menciptakan keterampilan hidup sosial dan 4. Adanya kerja sama
emosional (socialand emotional life skills) dan antara guru, orang
perilaku positif dan bukan mencari-cari tua dan peserta
kekurangan anak. didik
http://mhbali.com/contohpenerapan-metode- 5. pentingnya
disiplin-positif/ mengajarkan anak
3. Nelson, Jane. 2016. Positive Discipline: Creating untuk mengambil
Respectful relationship at Home and School. tanggung jawab
Metode disiplin positif adalah suatu program yang atas tindakan
didesain untuk mendidik anak muda agar menjadi mereka
anggota masyarakat yang bertanggung jawab, 6. Disiplin positif
santun, cerdas. melibatkan
(http:www.positivediscipline.com) kerjasama antara
4. Barakat, I. & Clark, J. 1998. Positive discipline orang tua dan anak,
and child guidance. University of Missouri dengan
Extension Publication #GH 6119. memberikan
Dengan metode disiplin positif diharapkan anak batasan yang jelas
akan bertanggung jawab pada perilakunya sendiri,
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

perilaku yang baik diharapkan dilakukan di dalam dan konsekuensi


dan luar sekolah, perilaku yang baik akan yang adil
membimbing pada kebiasaan positif dalam jangka
panjang, mereka akan konsekuen dengan
perilakunya sendiri apabila mereka melanggar
peraturan sekolah
5. Tumewu, Sabrina. (2017). “Melatih Disiplin dari
Hati dengan Metode Disiplin Positif”.
Disiplin adalah mengajar atau melatih seseorang
untuk mematuhi kode perilaku dan peraturan yang
diharapkan dalam jangka pendek dan jangka
panjang. Metode Disiplin Positif menerapkan tujuh
prinsip:
1) Menghormati anak;
2) Mendorong perilaku sosial yang positif;
3) Disiplin diri dan karakter anak;
4) Memaksimalkan partisipasi anak;
5) Menghormati tumbuh kembang anak dan
kebutuhan akan kehidupan yang layak;
6) Menghormati motivasi dan tujuan hidup
anak
7) Menegakkan keadilan dan
8) Mempromosikan solidaritas.

http://mhbali.com/disiplin-positif-melatihdari-hati/

6. Menurut Guru senior CGP (Melpin Puadji


S.Pd)
Disiplin positif melibatkan kerjasama antara orang
tua dan anak, dengan memberikan batasan yang
jelas dan konsekuensi yang adil.
Menekankan pentingnya mengajarkan anak untuk
mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka

4. Pemberian Kajian literatur Setelah dilakukan


feedback 1. Menurut Suhadi (2008), Umpan Balik dalam analisis terhadap hasil
4.1 Guru kurang Pembelajaran kajian literatur dan
memberikan Feedback (umpan balik) merupakan suatu bagian hasil wawancara dapat
keaktifan penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Umpan diketahui analisis
peserta didik balik sangat mempengaruhi motivasi dan minat ekplorasi penyebab
dengan berbagai masalah adalah:
belajar siswa/mahasiswa.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

pertanyaan http://www.suhadinet.wordpress.com. 1. Umpan balik


pematik 2. Zubaidah. 2015 : 4 . Pengaruh Corrective sangat berpengaruh
4.2 Guru Feedback Penilaian Formatif dan Self- Esteem pada motivasi
memberikan Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa belajar peserta
umpan balik Sekolah Menengah Pertama dengan Mengontrol didik
yang terlalu Pengetahuan Awal Matematika. Disertasi. 2. Umpan balik dapat
spesifik Pontianak: Universitas Negeri Jakarta dilakukan pada
4.3 Guru sering lupa
Tentunya masih banyak cara yang perlu dicoba proses
melakukan
agar peserta didik menjadi tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan
kegiatan umpan
pembelajaran matematika. Salah satunya adalah akhir pembelajaran
balik pada akhir
pembelajaran dengan pemberian umpan balik. Umpan balik 3. Pemberian
4.4 Kurangnya merupakan pemberian informasi secara feedback peserta
interaksi pada terprogram, interaktif dan menggunakan teknik didik lebih
akhir tertentu dalam merespon hasil kinerja siswa. termotivasi dan
pembelajaran 3. Suryana, A. 2009. Pengaruh Bentuk Umpan lebih aktif
4.5 Guru kesulitan Balik dan Gaya Kognitif Terhadap Minat pada 4. Pemberian
merubah Mata Kuliah Kalkulus III. Jakarta: Tesis feedback
kebiasaan lama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan memotivasi peserta
peserta didik Alam Universitas Indraprasta PGRI.. didik ke arah
Penelitian Suryana(2009) Mengungkapkan perbaikan dan
terdapat perbedaan yang signifikan antara minat peningkatan
mahasiswa pada bentuk umpan balik segera dan prestasi belajar
minat mahasiwa pada bentuk umpan balik peserta didik
tertunda. Dengan kata lain minat mahasiswa pada 5. Umpan balik dapat
umpan balik segera lebih tinggi daripada minat memberikan
mahasiswa pada umpan balik tertunda. motivasi kepada
4. Slameto (2002: 190) telah mengatakan bahwa peserta didik ke
“Umpan balik dalam belajar adalah segala arah perbaikan dan
informasi dari guru yang diberikan kepada siswa peningkatan
tentang kemajuan belajarnya, termasuk kemajuan prestasi belajar
hasil belajarnya”, adalah dasar untuk menjelaskan peserta didik
bahwa umpan balik dalam pembelajaran bisa
dilaksanakan dalam dua kondisi belajar yaitu: (1)
umpan balik dalam proses pembelajaran dan (2)
umpan balik setelah proses pembelajaran. Dari
pandangan itu, dapat dipahami bahwa umpan balik
dalam pembelajaran bisa diberikan saat proses dan
setelah hasil belajar didapat oleh siswa.
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/sendratasik/ar
ticle/viewFile/102758/101138
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

5. Menurut Hounsell (2008: 28)


Bahwa peer feedback dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk: 1) siswa dapat memberikan
feedback satu sama lain pada draf atau rencana
tugas, misalnya dengan membuat komentar
evaluasi dan menawarkan saran perbaikan, 2)
siswa dapat memberikan komentar pada karya
tertulis atau presentasi yang dirancang untuk
duduk bersama, atau melengkapi, feedback tertulis
dari tutor, 3) siswa dapat berdiskusi dengan satu
sama lain terhadap tugas ataupun hasil evaluasi, 4)
siswa dapat diajak untuk membahas dan
mengusulkan kriteria dari tugas yang akan dinilai
oleh tutor. Sehingga dengan pemberian peer
feedback siswa lebih termotivasi, lebih aktif, lebih
cepat di akses dan lebih bebas untuk
mengungkapkan ide atau gagasannya dalam
memberikan komentar, lebih meningkatkan
kepercayaan diri, lebih memahami kelebihan dan
kekurangannya.
https://core.ac.uk/download/pdf/267884772.pdf
6. Hasil Wawancara dengan Guru Ekonomi
(Memy Suna S.Pd)
Umpan balik (feedback) adalah suatu teknik atau
cara pengembalian hasil pekerjaan atau tes soal
peserta didik yang diharapkan dapat memberikan
motivasi kepada peserta didik ke arah perbaikan
dan peningkatan prestasi belajar peserta didik.

5. Metode Kajian literatur Setelah dilakukan


pembelajaran 1. Moh. Durori, Model Melajar Mandiri, analisis terhadap hasil
5.2 Guru masih (Purwokerto: Mitra Mas, 2002) hal: 3 kajian literatur dan
menggunakan Metode merupakan suatu alat dalam pelaksanaan hasil wawancara dapat
metode ceramah pendidikan, yakni yang digunakan dalam diketahui analisis
5.3 Metode penyampaian materi tersebut. Materi pelajaran ekplorasi penyebab
pembelajaran yang mudah pun kadang-kadang sulit berkembang masalah adalah:
yang digunakan dan sulit diterima oleh peserta didik, karena cara 1. Materi yang sulit
belum bervariasi atau metode yang digunakannya kurang tepat. untuk diterima
5.4 Guru masih Namun, sebaliknya suatu pelajaran yang sulit akan peserta didik
menggunakan mudah diterima oleh peserta didik, karena
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

metode penyampaian dan metode yang digunakan mudah 2. Metode yang


pembelajaran dipahami, tepat dan menarik. digunakan harus
yang tidak https://media.neliti.com/media/publications/1046 mendidik murid
memotivasi 63-ID-peranan-metode-pembelajaran-terhadap- dalam teknik
peserta didik min.pdf belajar sendiri
5.5 Guru kurang 2. Menurut Ahmadi dalam Zulfiani, dkk (2009, 3. Metode yang
melakukan hlm. 96-97) diguanakan guru
pembelajaran Dalam memilih metode mengajar perlu harus bervariasi
diferensiasi diperhatikan hal-hal berikut : 11 1. Metode 4. Peserta didik
5.6 Kurang mengajar yang digunakan harus dapat yang pemalu,
kolaborasi guru membangkitkan motif, minta, atau gairah belajar tidak percaya diri,
dan peserta didik siswa. 2. Metode mengajar yang digunakan harus dan tidak
dapat menjamin perkembangan kegiatan memiliki
kepribadian siswa. 3. Metode pembelajaran yang keberanian
digunakan harus memberikan kesempatan bagi 5. Metode
siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4. Metode pembelajaran
mengajar yang digunakan harus merangsang yang efektif harus
keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, berfokus pada
melakukan eksplorasi dan inovasi. 5. Metode yang siswa. Pemberian
digunakan harus mendidik murid dalam teknik kesempatan bagi
belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan siswa untuk aktif
melalui usaha pribadi. 6. Metode mengajar yang terlibat dalam
digunakan bersifat pengalaman atau situasi nyata proses belajar,
yang bertujuan. 7. Metode mengajar yang berfikir kritis
digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama
yang diharapkan dalam kebiasaan bekerja yang
baik dalam kehidupan sehari-hari.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12
3456789/61944/1/11150162000013_LARASWA
TI%20OKTAVIA%20PT.pdf

3. Metode pembelajaran menurut Handayani, 2009,


Strategi Belajar Mengajar dengan ICM ”suatu
cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan’. Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode diperlukan oleh guru agar
penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin
dicapai setelah pengajaran berakhir.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/02/18/sta
tegi-belajaraktif.html
4. Sudrajat, A. (2011). Model Pembelajaran
Langsung.
Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk
menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak
suka membaca atau yang tidak memiliki
keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan
informasi. i) Secara umum, ceramah adalah cara
yang paling memungkinkan untuk menciptakan
lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres
bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya
diri, dan tidak memiliki keberanian
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27
/modelpembelajaran-langsung/
5. S Suyatno · 2015
Salah satu metode pembelajaran, yakni metode
CTL (Contextual Teaching Learning) yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk
menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkanya dengan situasi kehidupan nyata
sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dalam
hal ini, metode mutlak memegang peranan yang
sangat penting selain komponen kurikulum,
materi, sarana dan prasarana. Tanpa Metode yang
efektif dan disenangi oleh siswa, pembelajaran
kurang harmonis antara guru dan siswa, sehingga
dalam kegiatan pembelajaran tidak merasa nyaman
dan kurang efektif. Dari lingkungan sekolah, guru,
misalnya di samping mengajar juga memberikan
motivasi belajar siswa. Banyak siswa yang tidak
termotivasi sehingga hasil belajarnya menurun.
http://dx.doi.org/10.30998/deiksis.v4i01.447
6. E Diana · 2020 · Dirujuk 77
kali — Jurnal Review Pendidikan Dan
Pengajaran (JRPP), 3(2), 336–342
Metode penelitian yang digunakan adalah studi
kasus dengan jenis penelitian kualitatif deskriftif.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

Pengumpulan data dilakukan dengan data primer


dan sekunder. Data primer diambil melalui
wawancara mendalam yang dilakukan secara
virtual. Sedangkan data sekunder diambil melalui
dokumen dan perangkat pembelajaran seperti RPP.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.ph
p/jrpp/article/view/1356
7. Wawancara wakasek kurikulum (Abd Muiz S.Pd)
Banyak guru percaya bahwa metode pembelajaran
yang efektif harus berfokus pada siswa. Pemberian
kesempatan bagi siswa untuk aktif terlibat dalam
proses belajar, berfikir kritis, dan
mengembangkan keterampilan mandiri dianggap
penting

6. Masalah motivasi Kajian literatur Setelah dilakukan


6.1 Peserta didik 1. Anggraini, S., & Sukartono, S. (2022). Upaya analisis terhadap hasil
yang lambat Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar kajian literatur dan
belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal hasil wawancara dapat
6.2 Kurang Basicedu, 6(3), 5287–5294. diketahui analisis
keinginan untuk Tiap peserta didik memiliki motivasi yang
belajar ekplorasi penyebab
beragam saat mengikuti pembelajaran di sekolah.
6.3 Kurang Dengan adanya keberagaman motivasi belajar masalah adalah:
keseriusan peserta didik menimbulkan permasalahan 1. Rendahnya
dalam belajar pengajaran bagi guru. Sebab setiap peserta didik motivasi belajar
6.4 Kurang membawa motivasi yang berbeda ketika siswa
melibatkan mengikuti pembelajaran dan ketika peserta didik
2. Guru sebagai
teman sebaya tidak memiliki motivasi belajar maka hanya akan pendidik
dalam ada sedikit kemungkinan untuk peserta didik
pembelajaran berkewajiban
melakukan aktivitas belajar. Hal ini menandakan
6.5 Guru kurang bahwa aktivitas yang akan dilakukan tidak untuk
memberikan menyentuh kebutuhan. Untuk menyentuh membangkitkan
reword kepada kebutuhan peserta didik akan belajar maka perlu motivasi peserta
peserta didik dilakukan sesuatu yang menarik minat peserta didik dalam belajar
didik untuk belajar, baik itu dorongan dari dalam
3. orang tua memberi
dirinya sendiri maupun dorongan dari luar dirinyapengaruh utama
atau lingkungan.
dalam memotivasi
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.3071
belajar seorang
2. Simamora, L., & Simamora, H. J. (2022). Upaya anak
Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. 4. guru hurus bisa
Pendidikan Bahasa Indonesia Dan Sastra memberikan energi
(Pendistra), I(1), 92–102.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

Guru sebagai pendidik berkewajiban untuk pembelajaran


membangkitkan motivasi peserta didik dalam berupa:
belajar, prestasi peserta didik yang dapat 1) Motivasi dan
dikatakan bergantung pada bagaimana guru pancadaya
tersebut dapat memberi stimulus peserta didik (daya taqwa,
daya cipta, daya
dalam belajar, sehingga prestasi belajar peserta
rasa, daya karsa
didik pun meningkat dan daya karya),
Https://Doi.Org/10.54367/Pendistra.V4i2.1617 2) Pembawaan dan
3. Wlodsowski & Jaynes (2004:24) pengaruh perbedaan
motivasi belajar individu
1) Budaya. Masing-masing kelompok atau etnis 5. Kurangnya
telah menetapkan dan menyatakan secara tidak perhatian orang tua
langsung nilai-nilai yang berkenaan dengan sehingga membuat
pengetahuan baik dalam pengertian akademis
siswa tidak tepat
maupun tradisional. Nilai-nilai itu terungkap
melalui pengaruh agama, undang-undang waktu datang ke
politik untuk pendidikan serta melalui sekolah
harapan-harapan orang tua yang berkenaan
dengan persiapan anak-anak mereka dalam
hubungannya dengan sekolah. Hal–hal ini
akan mempengaruhi motivasi belajar anak.
2) Keluarga. Berdasarkan penelitian orang tua
memberi pengaruh utama dalam memotivasi
belajar seorang anak. Pengaruh mereka
terhadap perkembangan motivasi belajar anak-
anak memeberi pengaruh yang sangat kuat
dalam setiap perkembangannya dan akan terus
berlanjut sampai habis masa SMA dan
sesudahnya.
3) Sekolah. Ketika sampai pada motivasi belajar,
para gurulah yang membuat sebuah
perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak
sekuat seperti orang tua. Tetapi mereka bisa
membuat kehidupan sekolah mnjadi
menyenangkan atau menarik. Dan kita bisa
mengingat seorang guru yang memenuhi
ruang kelas dengan kegembiraan dan harapan
serta membukakan pintu-pintu kita untuk
menemukan pengetahuan yang
mengagumkan.
4) Diri anak itu sendiri
5) Murid-murid yang mempunyai kemungkinan
paling besar untuk belajar dengan serius,
belajar dengan baik dan masih bisa menikmati
belajar, memiliki perilaku dan karakter pintar,
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

berkualitas, mempunyai identitas, bisa


mengatur diri sendiri sudah pasti
mempengaruhi motivasi belajarnya
4. Abdul Majid (2008). Perencanaan Pembelajaran,
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: Remaja Rosdakarya Untuk mendukung
kerja sama yang baik maka guru dan orang tua
harus mengetahui apa yang bisa mereka lakukan
untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Guru
harus menempatkan usaha memotivasi siswa pada
perencanaan pembelajarannya.
https://inlislite.undiksha.ac.id/opac/detail-
opac?id=2803
5. Menurut Prayitno. (2009). Dasar teori dan
praksis pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Sebagai komponen yang secara langsung
berhubungan dengan rendahnya motivasi belajar
siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal
yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, diantaranya guru hurus bisa
memberikan energi pembelajaran berupa:
1) Motivasi dan pancadaya (daya taqwa, daya
cipta, daya rasa, daya karsa dan daya
karya),
2) Pembawaan dan perbedaan individu
https://books.google.co.id/books?id=w9DtLvg_zB0C
&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
6. Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bagian
Kurikulum
Keseringan siswa lebih cenderung bermain
gadget pada malam hari tanpa melihat waktu.
Kurangnya perhatian orang tua sehingga membuat
siswa tidak tepat waktu datang ke sekolah
(terlambat)

7 Materi HOTS Kajian Literatur Setelah dilakukan


(High Order analisis terhadap hasil
Thinking Skills) 1. Widodo, T., & Kadarwati, S. (2013). Higher order kajian literatur dan
7.1 Kemampuan thinking berbasis pemecahan masalah untuk hasil wawancara dapat
pemecahan soal- meningkatkan hasil belajar berorientasi diketahui analisis
soal HOTS masih pembentukan karakter siswa. Jurnal Cakrawala ekplorasi penyebab
rendah Pendidikan, 5(1), 161–171. masalah adalah:
Mengatakan bahwa dengan higher order thinking
peserta didik dapat membedakan ide atau gagasan
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

7.2 Guru jarang secara jelas, berargumen dengan baik, mampu 1. Peserta didik
mengajak siswa memecahkan masalah, mampu mengkonstruksi mampu penjelasan,
untuk melakukan penjelasan, mampu berhipotesis dan memahami mampu
analisis terhadap hal-hal kompleks menjadi lebih jelas. berhipotesis dan
pemecahan suatu https://doi.org/10.21831/cp.v5i1.1269 memahami hal-hal
masalah 2. Bakhri, S., & Supriadi. (2007). Peran Problem- kompleks menjadi
7.3 Kurang kesiapan Based Learning (PBL) dalam upaya lebih jelas
peningkatan higher order thingking skiil
peserta didik 2. pembelajaran
(HOTS) siswa pada pembelajaran Matematika.
dalam menerima Seminar matetematika Uny, 717-722 berbasis HOTS
pembelajaran Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dengan bantuan
HOTS berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking model
7.4 Perancangan soal skills (HOTS) siswa adalah salah satu tujuan pembelajaran
HOTS tidak utama pembelajaran pada abad 21. HOTS berbasis masalah
dilaksanakan merupakan suatu proses berpikir peserta didik pada materi
dalam level kognitif yang lebih tinggi yaitu
7.5 Guru belum translasi
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
memahami berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan 3. erpikir kreatif
secara utuh cara berargumen, dan kemampuan mengambil dalam
melakukan keputusan. Untuk mengetahui kemampuan HOTS memecahkan
pembelajaran matematika siswa, dibutuhkan instrumen yang suatau masalah
yang berbasis memenuhi kriteria HOTS dan instrumen tersebut menggunakan
HOTS dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan yang
kemampuan HOTS siswa. Oleh karena ini,
dimiliki serta
penelitian ini bertujuan untuk menciptakan
instrumen pembelajaran berbasis HOTS dengan membuat
bantuan model pembelajaran berbasis masalah keputusan dalam
pada materi translasi. Instrumen yang situasi-situasi yang
dikembangkan memenuhi kriteria valid dan kompleks
efektif sehingga diharapkan instrumen ini bisa 4. Dengan
menjadi inspirasi bagi guru dan mahasiswa
mengerjakan soal-
calon pendidik matematika. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan dengan soal Higher Order
menggunakan prosedur ADDIE (Analysis, Thinking Skills,
Design, Development, Implementation, maka siswa akan
Evaluation). Hasil dari penelitian ini berupa mencapai level-
RPP, LKPD, instrument asesmen berupa soal level pada
HOTS, dan meningkatnya kemampuan HOTS kemampuan
siswa yang terlihat dari hasil perbandingan nilai
matematika dari
siswa sebelum dan setelah diterapkannya model
pembelajaran berbasis masalah-HOTS. Selain level yang terendah
itu, siswa menjadi terbiasa berpikir tingkat sampai level
tinggi sehingga mampu menyelesaikan setiap tertinggi.
permasalahan matematika yang diberikan.
Karakteristik produk pembelajaran berbasis
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

masalah-HOTS yang dikembangkan adalah 1)


mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
dimana dibutuhkan kreativitas siswa dalam
menyelesaikan soal-soal HOTS, 2) berbasis
kontekstual, dan 3) menggunakan bentuk soal
yang beragam.
https://pdfs.semanticscholar.org/1e9a/2a00cc361ab1
59116cb0e3540ec3a73c314a.pdf

3. Saputra, H. Dafik., & Diah, N. 2014. Soal


Matematika dalam PISA Kaitannya dengan
Literasi Matematika dan Keterampilan Berfikit
Tingkat Tinggi. In Prosiding Seminar Nasional
Matematika. Jember
Berfikir tingkat tinggi adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan berfikir siswa pada
level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan
dengan kemampuan berfikir kritis dalam
menerima segala jenis informasi, berpikir kreatif
dalam memecahkan suatau masalah
menggunakan pengetahuan yang dimiliki serta
membuat keputusan dalam situasi-situasi yang
kompleks
https://ejournal.alqolam.ac.id/index.php/intaj/articl
e/view/206/201
4. IANT Widhiyani · 2019 pengembangan soal
higher order thinking skills untuk
pengkategorian kemampuan pemecahan masalah
HOTS merupakan suatu proses berpikir seseorang
yang tidak hanya mampu menghafal namun
mampu me-maknai suatu permasalahan yang me-
merlukan analisis, ide-ide kreatif, meng-asosiasi
hingga menarik kesimpulan dari berbagai
informasi baru yang diperoleh. Adapun tujuan dari
HOTS yaitu membantu siswa meningkatkan
kemampuan dalam menganalisis atau memahami
suatu per-masalahan berupa informasi secara lebih
kritis dan kreatif dalam memperoleh hasil akhir
https://ejournal-
pasca.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/
2854
5. MI Nafi'an · (2019) Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah
Kemampuan memecahkan masalah siswa dalam
mengerjakan soal tipe Higher Order Thinkimg
Skills (HOTS). Kemampuan memecahkan masalah
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

merupakan salah satu kemampuan yang penting


untuk dikembangkan dan harus dimiliki oleh siswa.
Dengan mengerjakan soal-soal Higher Order
Thinking Skills, maka siswa akan mencapai level-
level pada kemampuan matematika dari level yang
terendah sampai level tertinggi.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
/article/view/15050
6. Wawancara dengan guru CGP guru sosiologi
(Adnan Una S.Pd)
Guru dapat merancang pertanyaan yang
memerlukan pemikiran kritis, analitis, dan sintetis
dari siswa. Pertanyaan semacam itu mendorong
siswa untuk tidak hanya mengingat informasi,
tetapi juga untuk menganalisis, mengevaluasi, dan
menciptakan konsep-konsep baru.
8 Literasi dan Kajian Literatur Setelah dilakukan
Numerasi analisis terhadap hasil
8.1 Kurangnya minat 1. D Darwanto (2020) Jurnal Padegogik, 3(2), 111- kajian literatur dan
membaca Peserta 117. Pusat Asesmen dan Pembelajaran Penguatan hasil wawancara dapat
didik literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi diketahui analisis
8.2 Guru harus merupakan usaha yang penting dilakukan dalam ekplorasi penyebab
banyak mencari meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Era masalah adalah:
referensi dan Digital dan Era Disrupsi. Indonesia berada sangat 1. Literasi, numerasi,
banyak jauh tertinggal dari negara-negara lainnya dalam dan adaptasi
membaca, dan hal kemampuan tersebut. Pemerintah dan juga teknologi
berliterasi pihak terkait (Sekolah, Perguruan Tinggi, Lembaga merupakan usaha
8.3 Guru harus Penjamin Mutu Pendidikan, dan Orang Tua) harus yang penting
banyak mencari berperan serta dalam penguatan literasi, numerasi, dilakukan dalam
referensi dan dan adaptasi teknologi bagi Peserta didik dan juga meningkatkan
banyak pendidik di Indonesia. Salah satu kegiatannya kualitas sumber
membaca, dan adalah mengintegrasikan kegiatan literasi, daya manusia
berliterasi numerasi, dan teknologi dalam pembelajaran baik 2. Literasi yaitu
8.4 Kurang di Sekolah atau di Rumah. kemampuan
membiasakan https://media.neliti.com/media/publications/384
peserta didik mengakses,
693-none-eaf0c2b8.pdf memahami, dan
mengerjakan
soal 2. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menggunakan
8.5 Rendahnya Menengah. 2018. Menumbuhkan Budaya sesuatu secara
kemampuan Literasi Nasional. Desain Induk Gerakkan cerdas melalui be
pemecahan Literasi Sekolah rbagai aktivitas,
masalah pada Konsep sederhana mengenai definisi literasi antara lain
numerasi yaitu kemampuan seseorang dalam membaca, melihat,
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

soal – soal mengaplikasikan operasi hitung pada menyimak,


Numerasi kehidupannya sehari-hari. Selain itu, numerasi juga menulis, dan
berperan pada kemampuan seseorang berbicara
menerjemahkan suatu informasi yang bersifat 3. Siswa belum
kuantitatif di lingkungan sekitar dan merumuskan mampu
hasil analisis. Numerasi tidak sama dengan memberikan solusi
kompetensi matematika, seseorang dengan penyelesaian dari
kemampuan matematika saja tidak dapat dikatakan soal, dan pada level
literasi numerasi karena tidak diaplikasikan pada penalaran siswa
kehidupan nyata. Mengacu pada hal tersebut dapat belum mampu
disimpulkan literasi numerasi yaitu suatu menganalisis dan
kecakapan dan pengembangan ilmu pengetahuan menyelesaikan soal
matematika diseluruh aspek kehidupan yang
berorientasi pada pembentukan pengetahuan,
keterampilan, analisis dan sikap positif.
https://www.kompasiana.com/mohammads
olehudin5835/61492fc8010190680
04e0d52/literasi-dan-numerasidalam-dunia-
pendidikan-indonesia
3. Marimbun, A., & Tambunan, W. (2022).
pengaruh gerakan literasi sekolah dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 11(2), 78-82.
Literasi yaitu kemampuan mengakses, memahami,
dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan
berbicara. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah,
atau dengan istilah GLS di SMA PGRI Ge’tengan
tersebut belum terlaksana secara optimal karena
masih memiliki beberapa faktor penghambat yang
belum teratasi yaitu belum tersedianya ruang
perpustakaan beserta fasilitas di dalamnya, juga
waktu yang digunakan oleh siswa belum optimal
sehingga belum memiliki dampak yang positif
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
https://doi.org/10.33541/jmp.v11i2.4171
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

4. Sutrianto (2016) gerakan literasi sekolah di


sekolah menengah atas
Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan mengembangkan gerakan literasi
sekolah (GLS) yang melibatkan semua pemangku
kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga
satuan pendidikan. Selain itu, pelibatan unsur
eksternal dan unsur publik, yakni orang tua peserta
didik, alumni, masyarakat, dunia usaha dan industri
juga menjadi komponen penting dalam GLS. GLS
merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
https://repositori.kemdikbud.go.id/55/1/Panduan-
Gerakan-Literasi-Sekolah-di-SMA.pdf
5. Setianingsih · 2022 · Vol 11 No 3
(2022): Jurnal Mathedunesa Volume 11 Nomor 3
Tahun 2022. Section. Articles. Abstract Views:
2668
Siswa dengan kemampuan numerasi rendah pada
level pemahaman menentukan informasi dari
bacaan dengan tepat, pada level penerapan siswa
belum mampu memberikan solusi penyelesaian
dari soal, dan pada level penalaran siswa belum
mampu menganalisis dan menyelesaikan soal.
Siswa dengan kemampuan numerasi sedang pada
level pemahaman mendapatkan informasi dari
bacaan dengan tepat, pada level penerapan siswa
memberikan solusi penyelesaian dari soal, dan
pada level penalaran siswa cukup mampu dalam
menganalisis dan menyelesaikan soal dan disertai
alasan yang tepat. Sedangkan siswa dengan
kemampuan numerasi tinggi pada level
pemahaman mendapatkan informasi dari bacaan
dengan tepat sehingga siswa memahami soal, pada
level penerapan siswa memberikan solusi
penyelesaian dari soal, dan pada level penalaran
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

siswa mampu menganalisis dan menyelesaikan


soal disertai alasan yang tepat.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/mathedunes
a/article/view/47800
6. Wawancara dengan Guru Geografi (Sri Winda
Katili S.Pd)
Pentingnya literasi kritik yang melibatkan
kemampuan untuk membaca secara kritis,
memahami untuk membaca secara kritis,
memahami konteks sosial, dan berpartisipasi dalam
dialog kritis.

9 Miskonsepsi Kajian Literatur Setelah dilakukan


9.1 Peserta didik analisis terhadap hasil
banyak yang 1. MB Permatasari · 2022 · Analisis Miskonsepsi Si kajian literatur dan
mengalami swa Pada Materi Kesetimbangan Kimia Men hasil wawancara dapat
miskonsepsi ggunakan Tes Diagnostik Two Tier Multiple diketahui analisis
9.2 Gaya belajar Choice ekplorasi penyebab
siswa kurang Miskonsepsi merupakan masalah besar yang telah masalah adalah:
tepat menjadi pusat perhatian bagi para pendidik dan 1. Miskonsepsi
9.3 Kurangnya peneliti pendidikan pada mata pelajaran ilmu banyak terjadi
pengetuan pengetahuan alam, khususnya kimia. Salah satu pada materi
konsep peserta materi dalam kimia yang dianggap siswa cukup materi
didik sulit sehingga tinggi kemungkinannya untuk kesetimbangan
9.4 Kurangnya terjadi miskonsepsi adalah materi kesetimbangan kimia
keterlibatan kimia. Miskonsepsi pada siswa perlu diidentifikasi 2. Pemahaman
peserta didik dengan cepat supaya dapat segera ditangani konsep oleh siswa
dalam sehingga tidak menganggu pembelajaran yang tidak sesuai
pembelajaran selanjutnya dengan konsep
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/art kimia yang benar
icle/view/29407 3. Miskonsepsi
2. RI Izza · 2021 Penelitian ini bertujuan untuk dapat terjadi
mengidentifikasi miskonsepsi dan penyebab karena adanya
miskonsepsi kesalahan
Kesalahan pemahaman konsep oleh siswa secara pengolahan
konsisten akan mempengaruhi proses belajar konsep antara
selanjutnya dari siswa yang bersangkutan. pendidik dan
Pemahaman konsep oleh siswa yang tidak sesuai peserta didik.
dengan konsep kimia yang benar menurut para ahli 4. Miskonsepsi yang
kimia, disebut sebagai miskonsepsi kimia. dalam paling sering
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

pembelajaran di sekolah. Para peneliti miskonsepsi terjadi pada


menemukan berbagai hal yang menjadi penyebab peserta didik
miskonsepsi pada siswa. Secara garis besar, adalah dari buku
miskonsepsi disebabkan karena siswa, guru, buku Sedangkan guru
teks, konteks, dan metode mengajar. tidak bisa
https://ejournal.unib.ac.id/alotropjurnal/article/do meluruskan
wnload/16487/7955/42951
3. Rohmah, M., Priyono, S., & Septika Sari, R.
(2023). analisis faktor-faktor penyebab
miskonsepsi peserta didik sma. utility: Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dan Ekonomi, 7(01), 39–47.
Miskonsepsi dapat terjadi karena adanya kesalahan
pengolahan konsep antara pendidik dan peserta
didik. Maksud dari kesalahan pengolahan konsep
yaitu adanya ketidak sesuaian antara penyampaian
konsep oleh guru dengan penerimaan konsep yang
diolah oleh peserta didik. Miskonsepsi dipandang
sebagai faktor utama yang dapat menghambat
peserta didik dan rujukan bagi pendidik dalam
pembelajaran dan pengajaran.
https://doi.org/10.30599/utility.v7i01.2165
4. T Amelia · 2022 · Perspektif Ilmu Kimia: Jurn
al ISTEK ,. 2017: 10(1): 170-193. [2].
Pengaruh miskonsepsi yang terjadi pada siswa
sangat berdampak pada pemahaman siswa untuk
materi yang akan diterima kedepannya, selain itu,
miskonsepsi inilah yang sering menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa tidak
seperti yang diharapkan.
https://ejournal.unib.ac.id/alotropjurnal/article/d
ownload/25099/11344
5. Didik Mukti Nugroho, (2019).
Identifikasi Miskonsepsi pada Materi Asam
Basa Menggunakan Tes Diagnostik
Siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi
asam basa dengan rata-rata jumlah miskonsepsi
pada setiap sub konsep asam basa sebesar 49%.
Hasil identifikasi mengenai letak miskonsepsi yang
dialami oleh siswa kelas XII di SMA Negeri 1
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

Sragen pada tiap sub konsep dalam materi Asam


Basa adalah sebagai berikut:
1) Subkonsep sifat elektrolit dan nonelektrolit
pada larutan asam basa.
2) Subkonsep larutan asam dan basa.
3) Subkonsep asam kuat dan asam lemah.
4) Subkonsep reaksi netralisasi.
5) Subkonsep kekuatan asam.
6) Subkonsep perkembangan teori asam basa.

https://jurnal.uns.ac.id/JPKim/article/view/28246

6. Wawancara dengan guru matematika (Arton


Ibrahim S.Pd)
Miskonsepsi yang paling sering terjadi pada peserta
didik adalah dari buku (sumber belajar), karena ada
buku tidak bisa menjelaskan dengan clear,
sedangkan gurunya tidak bisa meluruskan. Sebagai
guru ini harus diperhatikan.

10 Pemanfaatan Kajian Literatur Setelah dilakukan


teknologi dalam 1. N Agustian · 2021 Pengembangan analisis terhadap hasil
pembelajaran dan pemanfaatan teknologi pembelajaran kajian literatur dan
Perkembangan teknologi informasi yang semakin
10.1 Guru kurang hasil wawancara dapat
pesat pada era globalisasi saat ini tidak mampu
mengembangka dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia diketahui analisis
n teknologi pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia ekplorasi penyebab
inovatif dalam pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan masalah adalah:
pembelajaran perkembangan teknologi terhadap usaha dalam 1. Perkembangan
10.2 Kurangnya peningkatan mutu pendidikan, terutama teknologi telah
keseterdiaan penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan memunculkan
komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya pada
jaringan model
proses pembelajaran. Penilitian ini merupakann
10.3 Kurangnya metode penelitian kepustakaan (library research). pembelajaran
pengembangan Teknologi pendidikan merupakan penerapan yang inovatif dan
konten yang pengetahuan ilmiah pada pembelajaran yang kreatif dalam
menarik akibatnya tujuan pembelajaran bisa tercapai secara proses
10.4 Keterbatasan efektif dan efisien, yang tidak hanya sebatas alat pembelajaran
jaringan internet dan barang atau perangkat keras (hadware) namun 2. Pengaruh
juga software, dan brainware. Dalam
untuk peserta perkembangan
pengembangan dan pemanfaatan teknologi
didik pembelajaran masih ada tiga prinsip dasar, yaitu: ilmu pengetahuan
10.5Kurangnya 1) Pendekatan sistem (system approach), dan teknologi
pemahaman guru yang sangat cepat
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

dalam 2) Berorientasi pada peserta didik (learner memberikan


pemanfaatan IT centered), dampak positif
3) Pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan dan dampak
bervariasi (utilizing learning resources.
negatif
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/islamika/article
/download/1047/752 3. pemilihan media
pembelajaran pun
2. Effendi · 2019 · pemanfaatan teknologi sangat penting
dalam proses pembelajaran. menuju pembelaja agar pesan yang
ran abad 21 di sampaikan
Perkembangan teknologi telah memunculkan guru terhadap
model pembelajaran yang inovatif dan kreatif
peserta didik
dalam proses pembelajaran. Sistem pembelajaran
dalam jaringan (SPADA) telah membantu dapat
pendidik dalam menghadapi tantangan tersampaikan
perkembangan teknologi.Salah satu model secara maximal
pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam dan peserta didik
perkembangan teknologi adalah blendedlearning dapat memahami
yang merupakan gabungan keunggulan pesan yang di
pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka
sampaikan oleh
dan secara virtual.
https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/Pro guru.
sidingpps/article/view/2977/2799 4. Teknologi
merupkan alat
3. E Mukaromah · 2020.Pemanfaatan tegnologi yang sering di
Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pakai untuk di
penggerak utama perubahan saat ini mengalami jadikan media
kemajuan yang luar biasa, terutama berkaitan
dengan teknologi informasi dan komunikasi. pembelajaran
Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat ini memberikan
dampak positif dan dampak negatif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdampak positif dengan semakin terbuka dan
tersebarnya informasi dari dan ke seluruh dunia
menembus batas ruang dan waktu. Dampak
negatifnya adalah terjadinya perubahan nilai,
norma, aturan dan moral kehidupan yang
bertentangan dengan yang sudah berlaku.
Kehidupan masyarakat terus menerus mengalami
perubahan sebagai akibat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk pendidikan.
Pendidikan perlu mengantisipasi perubahan
tersebut untuk menyiapkan sumber daya manusia
yang mampu berkompetisi dalam masyarakat
global.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ijemar/article/do
wnload/4381/3450

4. D Suminar · 2019 Pemanfaatan TIK yang telah


merambah dalam bidang pendidikan
Teknologi merupkan alat yang sering di pakai
untuk di jadikan media pembelajaran selain dari sisi
praktis, penggunaan teknologi dalam pembelajaran
pula termasuk ke dalam tuntutan dunia pendidikan,
penggunaan teknologi juga menjadi daya tarik
tersendiri bagi peserta didik karena peserta didik
cenderung lebih antusias dalam belajar. Media
merupakan jalan penyalur amanat antara guru dan
peserta didik, amanat di sini berarti materi pelajaran
yang di dalamnya terdapat pesan yang harus di
mengerti oleh peserta didik, maka dari itu
pemilihan media pembelajaran pun sangat penting
agar pesan yang di sampaikan guru terhadap
peserta didik dapat tersampaikan secara maximal
dan peserta didik dapat memahami pesan yang di
sampaikan oleh guru.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/arti
cle/viewFile/5886/4220
5. I Santosa · 2021. pemanfaatan teknologi
pembelajaran dalam pengajaran
Perkembangan teknologi telah mempengaruhi
setiap aspek, terutama dalam bidang pendidikan.
Hal ini juga merangsang guru untuk menggunakan
teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meninjau
penggunaan teknologi, khususnya teknologi
pembelajaran dalam kegiatan pengajaran
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika/article/
view/11305
6. Wawancara dengan kepala sekolah (Hasnawati
Abdullah S.Pd)
Dalam kompetensi pendagogik dijelaskan bahwa
guru harus mampu menggunakan dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

guru tidak boleh terpaku pada model pembelajaran


tatap muka di kelas, namun juga harus dapat
menggunakan media yang memudahkannya untuk
menyampaikan materi pelajaran.

11 Asesmen 1. KAPISKA · 2022 · "pelaksanaan. asesmen pemb Setelah dilakukan


11.1Hasil asesmen elajaran ipa dalam ktsp." Indonesian Journal of analisis terhadap hasil
peserta didik Conservation kajian literatur dan
masih rendah Asesmen pembelajaran merupakan bagian integral hasil wawancara dapat
11.2Guru belum dari keseluruhan proses pembelajaran, sehingga diketahui analisis
benar-benar kegiatan asesmen harus dilakukan tenaga pendidik ekplorasi penyebab
memberikan sepanjang rentang waktu berlangsungnya proses masalah adalah:
asesmen atau pembelajaran. Manfaat dari asesmen sendiri ialah 1. Kemampuan untuk
penilaian yang untuk memberikan penjelasan secara lengkap melakukan
maksimal tentang suatu target pembelajaran tentang asesmen
11.3Kurangnya bagaimana peningkatan pengetahuan peserta didik, merupakan
kesadaran siswa pemahaman serta sikap dan kemajuan peserta kemampuan yang
11.4Guru dididk dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, dipersyaratkan
memberikan kemampuan untuk melakukan asesmen merupakan bagi setiap tenaga
nilai yang tidak kemampuan yang dipersyaratkan bagi setiap tenaga pendidik.
sesuai rubrik pendidik. 2. Asesmen atau
11.5Guru masih Evaluasi Hasil
nyaman dengan http://repository.radenintan.ac.id/20261/1/COVER% Belajar Dalam
metode penlian 20BAB%201%20BAB%202%20DAPUS.pdf merencanakan
lama 2. J Juhairiyah · 2017 · Dirujuk 3 kali — Keempat asesmen atau
mata pelajaran ini. Page 2. Jurnal Pedagogik, evaluasi hasil
Vol. 04 No. 01, Januari-Juni 2017. ISSN : 2354- belajar
7960 3. asesmen harus
Asesmen atau Evaluasi Hasil Belajar Dalam dilakukan pengajar
merencanakan asesmen atau evaluasi hasil belajar, sepanjang rentang
Pendidik perlu melakukan setidaknya empat hal, waktu
yaitu: a. Merumuskan tujuan dilakukannya berlangsungnya
asesmen atau evaluasi, termasuk merumuskan proses
tujuan terpenting dari diadakannya asesmen. Hal pembelajaran.
ini perlu dilakukan agar arah proses asesmen jelas. 4. Asesmen
Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah mendukung
aspek kognitif, afektif, atau psikomotor. c. Memilih pengembangan
dan menentukan teknik yang akan digunakan. pembelajaran yang
Pendidik bisa menentukan jenis teknik assesmen
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

berupa tes atau non-tes. Dari sejumlah teknik tes berkelanjutan


atau non tes yang ada, Pendidik juga harus disekolah
menentukan pilihan teknik tersebut yang akan
digunakan dengan memperhatikan ciri-ciri dari
masing-masing teknik serta memahami beberapa
kelebihan dan kekurangannya. d. Merancang
instrumen yang akan digunakan untuk
mengevaluasi proses dan hasil belajar para peserta
didik. Beberapa instrumen yang dapat digunakan
meliputi soal tes (test item), daftar cek (check list),
rating scale, pedoman wawancara, dan lain-lain.

https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogi
k/article/viewFile/8/8

3. Arikunto (2013)
Mengemukakan bahwa tujuan umum dari asesmen
(penilaian) adalah untuk menentukan seberapa
banyak indikator kompetensi yang telah
direncanakan dalam suatu mata pelajaran telah
tercapai. Adapun tujuan lainnya adalah sebagai
berikut:
1) Menilai kemampuan individual melalui tugas
tertentu
2) Menentukan kebutuhan pembelajaran
3) Membantu dan mendorong siswa
4) Membantu dan mendorong guru untuk
mengajar yang lebih baik
5) Menentukan strategi pembelajaran
6) Akuntabilitas lembaga
7) Meningkatkan kualitas pendidikan
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/B
AB21414162106.pdf
4. Kinerja (2015) jurnal.
Asesmen dan evaluasi pembelajaran merupakan
bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen harus
dilakukan pengajar sepanjang rentang waktu
berlangsungnya proses pembelajaran. Itulah
sebabnya, kemampuan untuk melaksanakan
asesmen merupakan kemampuan yang
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

dipersyaratkan bagi setiap tenaga pengajar. Hal


ini terbukti bahwa dalam semua referensi yang
berkaitan dengan tugas pembelajaran, selalu
ditekankan pentingnya kemampuan melakukan
asesmen.
https://www.researchgate.net/profile/Jenny-
Indrastoeti-Siti-Poerwanti-Poerwanti-
2/publication/327039589_ASESMEN_DAN_EV
ALUASI_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH_
DASAR/links/5caaf055a6fdcca26d065e7c/ASES
MEN-DAN-EVALUASI-PEMBELAJARAN-
DI-SEKOLAH-DASAR.pdf
5. Waseso, Iksan. dkk. 2012
Penggunaan istilah penilaian, dikenal dengan kata
asesmen yang artinya suatu proses untuk
mengumpulkan informasi dan mengambil
keputusan yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar di sekolah. Setiap hari guru melakukan
asesmen (penilaian), seperti contoh merencanakan
suatu perencanaan program, yaitu
memperhitungkan sasaran yang akan dicapai serta
kecapaian program.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEUJ/article/downl
oad/22680/9213/
6. Wawancara Wakasek kesiswaan (Idris Dai
S.Pd)
Penerapan asesmen yang efektif tidak hanya
memberikan gambaran tentang pencapaian siswa
tetapi juga mendukung pengembangan
pembelajaran yang berkelanjutan disekolah

12. Interaksi orang tua 1. S Al Linnas · 2022 — Interaksi yang baik Setelah dilakukan
dengan siswa antara orangtua Vol 6, No 3. analisis terhadap hasil
12.1Kurang menjalin Interaksi yang baik antara orang tua dan anak dapat kajian literatur dan
komunikasi baik membantu perkembangan kognitif anak seperti hasil wawancara dapat
antara siswa dan persepsi, ingatan, pikiran, penalaran, dan diketahui analisis
orang tua pemecahan masalah. Begitu juga sebaliknya, ekplorasi penyebab
12.2Orang tua interaksi yang buruk antara orangtua dan anak masalah adalah
memiliki dapat menyebabkan anak menjadi penakut, tidak 1. Interaksi yang baik
kesibukan percaya diri, menjadi sosok yang pemarah, depresi, antara orang tua
12.3Orang tua serta yang paling parah dapat menganggu dan anak dapat
menyerahkan perkembangan otak. Begitu pentingnya interaksi membantu
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

tanggung jawab antara orangtua dan anak, namun masih sangat perkembangan
anaknya kepada sedikit penelitian terkait hal ini. kognitif anak
guru https://jim.usk.ac.id/FKep/article/view/22156 2. membangun
12.4Orang tua tidak 2. Dewi, W. A. F. (2020) Jurnal Ilmu Pendidikan interaksi yang baik
mau terlibat Hubungan guru dan orangtua dalam pembelajaran dan mendukung
dalam proses daring termasuk dalam kriteria yang positif dan dari serta memotivasi
perkembangan aspek interaksi komunikasi menunjukkan anak
pembelajaran hubungan guru dan orangtua dalam pembelajaran 3. komunikasi yang
anak daring juga termasuk dalam kriteria yang positif. baik dan
12.5Kurangnya Maka, dapat disimpulkan bahwa dalam berinteraksi setiap
komunikasi guru pelaksanaan pembelajaran daring pola interaksi hari dapat
dan orang tua guru dan orangtua sudah terjalin dengan baik. menjadikan anak
mengenai https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/ makin percaya diri
perkembangan article/view/37936 4. Orang tua
anak 3. I Sanusi · 2020 · Hal. 181-194. Permasalahan harus memberikan
dalam berinteraksi sosial dukungan kepada
Keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita anak anak karena
bangsa atau orang tua dalam meraih masa depan
dukungan dapat
yang gemilang merupakan harapan semua manusia,
memiliki anak yang berprestasi dan sukses membantu
tentunya menjadi idaman setiap orang tua yang meningkatkan
membuat mereka bangga dengan apa yang motivasi anak
diperolehnya. Setiap orang tua berharap agar dalam belajar
anaknya menjadi orang yang nomor satu, bahkan
orang tua rela berkorban banting tulang demi
anaknya yang menempuh pendidikan agar masa
depannya menjadi yang terbaik. Pendidikan
merupakan ujung tombak dalam keberhasilan
seseorang karena dengan pendidikan anak-anak
bisa memahami ilmu dan orang tua bisa bekerja
lebih semangat
https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida/article/do
wnload/153/316

4. KZ Putro · 2020 Pola Interaksi Anak


dan Orang tua Selama. Kebijakan
Pembelajaran di Rumah. Fitrah: Journal of
Islamic Education, 1(1).124-140.
Pola interaksi yang terjalin secara baik maka
menciptakan suasana yang indah dan berdampak
positif untuk perkembangan anak tersebut.
Dikarenakan jika Ibu dan Bapak dari seorang anak
membangun interaksi yang baik dan mendukung
serta memotivasi anak supaya tetap semangat
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

dalam pembelajaran walaupun dilakukan dirumah


akan membangkitkan motivasi anak dan emosional
anak agar lebih semangat dalam belajar dan tidak
mudah mengeluh dalam situasi yang terjadi saat ini.
https://jurnal.staisumatera-
medan.ac.id/index.php/fitrah/article/download/12/8/8
08

5. Kurniawan, D. (2020). Pola Interaksi Anak dan


Orang tua Selama Kebijakan Pembelajaran di
Rumah. Fitrah: Journal of Islamic Education,
1(1).124-140.
Orang tua dituntut sebisa mungkin untuk dapat
menjaga komunikasi, berinteraksi setiap hari dan
mendidik anak kearah kreativitasnya, karena di
samping kreativitas bermakna baik untuk
pengembangan diri maupun untuk pembangunan
masyarakat, juga merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan
diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi
manusia supaya anak tidak menjadi terasingkan.
Karena dengan komunikasi yang baik dan
berinteraksi setiap hari dapat menjadikan anak
makin percaya diri, dengan percaya diri dapat
menjadikan anak menemukan bentuk-bentuk kasih
sayang. Karena anak butuh akan perhatian,
pembinaan, penghargaan dan lingkungan yang
menunjang, lingkungan yang dapat memberi arti
dan dapat menumbuhkan kreativitas verbal si anak.
Selain terbentuknya kreativitas, orang tua perlu
menumbuh kembangkan anak, supaya anak dapat
menemukan jati dirinya, mengarahkan pada situasi-
situasi yang penuh dengan nuansa komunikatif
dalam keluarga.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/8586-
Full_Text.pdf
6. Wawancara dengan guru geografi (Sri winda
katili S.Pd)
Orang tua harus memberikan dukungan kepada
anak karena dukungan dapat membantu
meningkatkan motivasi anak dalam belajar.
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

Dengan memberikan pujian, dorongan, dan


perhatian positif, orang tua dapat membantu anak
merasa percaya diri dan termotivasi untuk
mencapai kesuksesan akademik. Dan pembentukan
karakter atau kebiasaan.

13. Menggunakan 1. AR Tibahary 2018: model-model pembelajaran Setelah dilakukan


model-model inovatif 54-64 analisis terhadap hasil
pembelajaran Pendekatan yang berpusat pada pendidik kajian literatur dan
inovatif memiliki banyak kelemahan. Sementara itu, hasil wawancara dapat
13.1Proses belajar pendekatan yang berpusat pada peserta didik diketahui analisis
mengajar dikelas (student centered), peran guru adalah membantu ekplorasi penyebab
belum benar siswa menemukan fakta, konsep, atau prinsip bagi masalah adalah
benar menarik diri mereka sendiri. Oleh karena itu, untuk 1. Dipelukan
13.2Kurangnya guru merujuk pada upaya pembelajaran menuju implementasi
mempersiapkan pembentukan karakter siswa yang kreatif, model-model
model model interaktif, inovatif, dan inspiratif dalam proses pembelajaran
pembelajaran pembelajaran di kelas, maka dipelukan berbasis inovatif
yang inovatif implementasi model-model pembelajaran 2. Lemahnya
13.3Kursng optimal berbasis inovatif. Sudah saatnya guru pemahaman guru
dalam mengimplementasikan model-model terhadap konsep
penggunaan pembelajaran berpusat pada siswa sebagai salah pembelajaran
model satu inovasi pembelajaran yang menjadikan siswa inovatif
pembelajaran sebagai sentral pendidikan. Model-model 3. Pembelajaran
13.4Peserta didik pembelajaran inovatif diharapkan siswa dapat inovatif diciptakan
sulit beradaptasi mengembangkan potensinya, dan kemampuannya dengan
terhadap model untuk pengembangan masyarakat, bangsa dan mempetimbangkan
pembelajaran negara. karakteristik siswa,
inovatif https://media.neliti.com/media/publications/3220 kondisi lingkungan
13.5Kurang kesiapan 93-model-model-pembelajaran-inovatif- siswa, dan sarana-
guru dalam 0b0c9f0f.pdf prasarana yang
mempariasikan 2. A Khawani · 2020 pengembangan model tersedia
model pembelajaran inovatif. hal: 33 – 61 4. Menganalisis
pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian interaksi proses
pengembangan yang dimaksudkan untuk
belajar mengajar
menghasilkan model layanan pengembangan
pembelajaran inovatif berbasis TIK yang sesuai antara guru dan
Kurikulum 2013 melalui pendampingan jarak siswa di kelas
jauh. Berdasarkan survei awal diperoleh 5. Guru harus
informasi bahwa para guru masih banyak Menggunakan
menghadapi kesulitan dalam menerapkan model- model-model
model pembelajaran inovatif. Kondisi yang
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

demikian inilah yang menyebabkan pentingnya pembelajaran


dilaksanakan penelitian ini. Langkah-langkah inovatif karena
pengembangan mencakup: analisis kebutuhan, dapat
perancangan, penyiapan bahan, pembuatan
meningkatkan
contoh rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
pengembangan aplikasi, dan uji coba aplikasi. keterlibatan siswa
Dari hasil analisis kebutuhan diperoleh informasi
bahwa secara umum guru sudah berusaha
menerapkan model pembelajaran inovatif sesuai
tuntutan Kurikulum 2013 sekalipun masih
mengalami kesulitan, masih dirasakan kurangnya
contoh-contoh dan pelatihan implementasi model
pembelajaran inovatif menyebabkan masih
lemahnya pemahaman guru terhadap konsep
pembelajaran inovatif, guru masih memerlukan
tambahan pengetahuan dan bimbingan dalam
penerapan pembelajaran inovatif, guru juga
menyatakan siap untuk memanfaatkan aplikasi
pendampingan pembelajaran inovatif apabila
tersedia, dan guru Duta Rumah Belajar (DRB)
menyatakan kesiapannya membantu guru lainnya
mengatasi kesulitan mengembangkan model-
model pembelajaran inovatif.
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/downloa
d/4280/pdf
3. I Deviyanti · 2021 ·Pembelajaran inovatif
Pembelajaran inovatif adalah suatu model
pembelajaran yang kreatif dan unik yang
cenderung melibatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran inovatif
diciptakan dengan mempetimbangkan
karakteristik siswa, kondisi lingkungan siswa, dan
sarana-prasarana yang tersedia, sehingga lebih
menantang dan menggairahkan siswa untuk
belajar secara mandiri, serta mempermudah
pencapaian tujuan belajar yang diinginkan.
Jumlah dan ragam model pembelajaran inovatif
sangat tidak terbatas tergantung dari kemampuan
(kreativitas dan inovasi) guru dalam berkarya
untuk menciptakan model-model pembelajaran
yang baru. Yang terpenting dalam dunia
pendidikan, model pembelajaran inovatif harus
mampu memotivasi/ membangkitkan semangat
belajar siswa dan mempermudah siswa mencapai
tujuan belajar. Di samping itu, model
pembelajaran inovatif harus bisa membiasakan
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

siswa berperilaku positif dan produktif untuk


kepentingan hidup mereka maupun orang lain
http://eprints.umsida.ac.id/8442/1/12.%20DEVI
YA%20ok.pdf

4. Y Indarta · 2022 pengembangan model


pembelajaran inovatif
Penelitian studi pustaka ini bertujuan untuk
mencari tahu: menganalisa peranan model-model
pembelajaran inovatif student-centered pada
bidang Pendidikan Teknologi Kejuruan di Era
New Normal. Analisa yang dilakukan terhadap
model-model pembelajaran dan implementasinya
di dalam kelas yang telah dikondisikan. Metode
yang digunakan untuk penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian kualitatif dimana data dianalisis
dengan menggunakan metode deep argumentasi
dan analisis disajikan secara deskriptif. Data yang
dibutuhkan dikumpulkan melalui studi kasus
berbagai referensi yang ada melalui jurnal-jurnal
nasional dan internasional. Data yang terkumpul
dianalisis secara analitis yang komprehensif
untuk mendapatkan temuan. Temuan dari
penelitian ini menunjukkan beberapa model
model pembelajaran inovatif dapat digunakan dan
cocok digunakan untk pembelajaran pasca
pandemic atau new normal . Model pengajaran
yang dipilih didasarkan pada saat ini pendekatan
bahasa yang dikembangkan. Observasi kelas
menunjukkan bahwa model pengajaran sudah
cukup efektif dalam meningkatkan kompetensi
siswa. Penggunaan model pengajaran yang tepat
untuk meningkatkan kompetensi siswa mereka.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/vie
w/2721
5. M Sururuddin · 2013 Model-model
pembelajaran
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1) Identifikasi model pembelajaran yang sering
digunakan oleh guru pada ,mata pelajaran
matematika, sains, dan bahasa Indonesia;
2) Mengidentifikasi penerapan pembelajaran
inovatif menggunakan kegiatan Lesson Study
pada mata pelajaran matematika, sains, dan
bahasa Indonesia;
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

3) Menganalisis silabus dan RPP yang digunakan


oleh guru pada ,mata pelajaran matematika,
sains, dan bahasa Indonesia;
4) Menganalisis interaksi proses belajar
mengajar antara guru dan siswa di kelas pada
mata pelajaran matematika, sains, dan bahasa
Indonesia;
5) Merancang instrumen berupa lembar
observasi, angket, dan tes.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sebagaian guru belum mengetahui tentang
Lesson Study dan tidak terbiasa memanfaatkan
sumber belajar yang tersedia, tersusunnya
perangkat pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan guru dan kesepakatan guru dan
peneliti pada mata pelajaran matematika,
sains, dan bahasa Indonesia.
https://ejournal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edc/arti
cle/download/11/264
6. Wawancara dengan guru CGP (Abdul Muiz
S.Pd)
Guru harus Menggunakan model-model
pembelajaran inovatif karena dapat meningkatkan
keterlibatan siswa dan mempersiapkan mereka
untk tuntutan dunia nyata, sementara yang lain
mungkin menilai keefektifannya yang diukur
secara kuantitatif. Penting sekali bagi guru untuk
menyesuaikan model-model pembeljaran inovatif
14. Masalah terkait Kajian Literatur Setelah dilakukan
lainnya yang analisis terhadap hasil
menjadi tugas 1. J Pertiwi · 2021 Guru juga kurang mampu kajian literatur dan
keseharian guru memberikan penjelasan kepada peserta didik hasil wawancara dapat
berdasarkan Dalam pembelajaran dikelas guru berhadapan diketahui analisis
pengalaman Anda dengan banyak peserta didik yang semuanya ingin ekplorasi penyebab
saat menjadi guru diperhatikan. Peserta didik akan berkembang masalah adalah
14.1Kurang secara maksimal apabila guru memperhatikannya 1. Guru berperan
perhatian guru dengan positif, dan sebaliknya perhatian negatif sebagai
terhadap peserta akan menghambat perkembangan peserta didik. pembimbing dan
didik Peserta didik akan senang apabila dipuji oleh teladan bagi
14.2Guru mengajar gurunya atas apa yang telah dikerjakan nya, dan siswanya
tidak sesuai merasa kecewa apabila guru mengabaikannya. sehingga siswa
langkah – Guru yang peduli dan memberi perhatian lebih dapat
langkah RPP kepada siswanya akan membuat siswa tak segan
mengajak gurunya untuk berdiskusi tentang
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

14.3 Guru berbagai hal. Guru juga berperan sebagai mengembangkan


memerlukan pembimbing dan teladan bagi siswanya sehingga kemampuannya
pemahaman siswa dapat mengembangkan kemampuannya 2. Guru tidak pernah
dalam dalam menghadapi masalah pribadi maupun mengikuti
penggunaan IT masalah yang ada dilingkungannya serta mampu pelatihan, guru
yang sesuai menyelesaikan masalah tersebut. tidak memiliki
http://repository.uinsu.ac.id/13488/1/jayanti- waktu untuk
14.4Guru dikonversi.pdf menyusun RPP,
memerlukan 2. Erni (2019) dan. Nurasiah (2018) menemukan usia guru yang
pemahaman bahwa guru sulit menentukan tujuan sudah tua
yang mendalam pembelajaran dan penilaian 3. rendahnya minat,
mengenai Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam
motivasi,
menyusun RPP adalah: guru tidak pernah
penilaian kualifikasi
mengikuti pelatihan, guru tidak memiliki waktu
14.5 Kurangnya untuk menyusun RPP, usia guru yang sudah tua. jenjang
kolaborasi Strategi yang digunakan guru dalam mengatasi pendidikan, dan
antara guru kesulitan yang dihadapi: menggunakan RPP yang pengalaman guru
sudah ada, menggunakan buku guru sebagai salah
satu pedoman dalam menyusun RPP Kurikulum
2013, melakukan diskusi dengan guru yang pernah
mengikuti pelatihan dan workshop.
https://media.neliti.com/media/publications/40879
2-analisis-kesulitan-guru-dalam-mengembang-
e1ca5e83.pdf
3. HR Budiana · 2015 · Dirujuk 144
kali — Dalam proses pembelajaran tersebut
TIK sebagai sarana yang dapat membantu
tugas para guru
Permasalahan yang muncul seiring dengan
pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan adalah
faktor penguasaan TIK oleh para guru.
Sebagaimana kita ketahui, dalam pendidikan di
sekolah guru adalah motor utama penggerak
dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran tersebut TIK sebagai sarana yang
dapat membantu tugas para guru agar proses
belajar mengajar baik di dalam mupun diluar
kelas menjadi lebih baik. Oleh karenanya
penguasaan TIK oleh para guru menjadi
keharusan dalam rangka meningkatkan
profesionalisme guru
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

https://media.neliti.com/media/publications/408
792-analisis-kesulitan-guru-dalam-
mengembang-e1ca5e83.pdf

4. DY Sari · 2022 · Dirujuk 9 kali — Berdasarkan


penelitian tersebut maka dapat
diasumsikan pemahaman guru terhadap
proses penilaian
Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang
dilakukan melibatkan sebanyak tiga orang guru.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya
mengungkapkan bahwa guru hanya melakukan
dua (2) tahap proses penilaian yaitu pengamatan
dan pelaporan kemudian tingkat pemahaman guru
dalam proses penilaian berada pada tingkat
menafsirkan, menyimpulkan dan menjelaskan, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam
melakukan proses penilaian perkembangan anak
yaitu masih rendahnya minat, motivasi, kualifikasi
jenjang pendidikan, dan pengalaman guru.
https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/per
nik/article/download/7910/5757/16727

5. M Roykhan · 2022 · Dirujuk 5


kali — Selanjutnya dalam pernyataan Afdal,dkk
(2021) menyimpulkan bahwa
pemelejaran kolaborasi orang tua
siswa dengan guru
Guru memberikan materi pada anak yang diterima
oleh orang tua bersama anak, selanjutnya orang tua
mengiplementasikan dengan pelaksanaan
pembelajaran kepada anak yang dibimbing
langsung oleh orang tua. Dalam kolaborasi ini
membuahkan sebuah dampak bagi siswa, guru dan
orang tua. Siswa lebih memahami materi serta guru
terbantu akan adanya kolaborasi ini.
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/jpi/article/view
File/7202/3126
6. Wawancara dengan bagian Wakases (Idris Dai
S.Pd)
Masalah yang telah Analisis eksplorasi
No Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah

Kolaborasi guru merupakan sarana bagi guru


untuk meningkatkan kompetensinya baik berupa
pengetahuan, ketrampilan maupun pengalaman.
Kompetensi dibutuhkan guru untuk menunjang
kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk
menelaah peningkatan kompetensi guru melalui
pendekatan kolaborasi guru.

Anda mungkin juga menyukai