Minggu XV
Kecepatan starter ini terkait dengan prinsip kerja motor Diesel, untuk
memulai proses pembakaran memerlukan panas yang diperoleh dari panas
udara yanng dikompresikan. Apabila starter kecepatan rendah, maka terlalu
banyak waktu yang menyebabkan panas udara terserap oleh dinding ruang
pembakaran. Sementara itu kecepatan starter terkait langsung dengan tekanan
kompresi. Semakin tinggi kecepatan motor setarter, maka akan semakin tinggi
tekanan kompresi yang dihasilkan. Rasionalnya semakin tinggi tekanan kompresi,
makan akan semakin tinggi pula temperatur udara yang dikompresikan. Dengan
demikian semakin tinggi kecepatan motor starter, maka akan semakin mudah
terjadinya proses pembakaran bahan bakar di dalam silinder.
Motor starter ini banyak digunakan pada motor Diesel berukuran kecil
dan menengah. Motor listrik yang dipergunakan jenis DC baik
Arus listrik untuk memutar motor starter disuply oleh battery. Battery
tersebut dapat diisi kembali menggunakan generator atau alter- nator dengan
perlengakapan pengatur besarnya arus yang diperlukan. Konstruksi motor starter
elektrik dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
Motor bensin dapat memutar motor Diesel lebih cepat dibanding- kan
dengan motor starter elektrik. Motor bensin yang dimanfaatkan sebagai motor
starter dapat dua atau empat silinder dan tenaganya ter- gantung pada motor
Diesel yang akan diputar. Sistem ini dipergunakan pertama kali pada motor Diesel
berukuran kecil seperti traktor dan grader.
Motor starter jenis ini memanfaatkan tekanan minyak. Dilihat dari cara
untuk mendapatkan tekanan minyaknya, maka sistem ini dapat dikelompokan
menjadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Salah satu motor Diesel
yang menggunakan motor starter hidrolis dengan sistem terbuka adalah “General
Motor”. Rangkaian motor starter ini seperti terlihat pada gambar 3 berikut ini.
Sistem ini terdiri dari motor starter, accumulator tipe piston, pompa
hidrolis manual, Pompa hidrolis yang digerakan mesin, dan tabung reservoir. Pada
sistem ini tekanan hidrolis ditentukan pada tabung accumulator dan tekanan
didapatkan dari pompa oli baik yang manual atau yang diputar mesin. Saat
handel starter dioperasikan, maka katup kontrol terbuka dan menyebabkan
minyak bertekanan menggerakkan motor starter hidrolis.
Sistem starter dengan tekanan udara ini lebih banyak diper- gunakan
pada motor Diesel berukuran besar. Salah satu cara yang dipergunakan adalah
dengan menekan udara kedalam silinder mesin sehingga cukup untuk mendorong
piston. Proses ini terus berlangsung hingga piston mencapai kompresi yang dapat
digunakan untuk pem- bakaran. Range tekanan yang dihasilkan untuk start adalah
250 sampai 600 psi. Cara ini yang dipergunakan pada Motor Diesel Fairbanks
Morse. Komponennya meliputi katup kontrol, distributor udara tekan, tangki
udara, pilot air tubing, dan check valve sarter pada setiap silinder.
Udara bertekanan tinggi akan mengalir kemotor starter, saat relay valve
terbuka oleh tombol starter yang ditekan. Dengan demikian udara bertekanan
masuk kedalam starter yang konstruksinya seperti terlihat pada gambar 6 berikut
ini.