BAB II
PEMBAHASAN
Hukum Kekekalan Energi adalah salah satu konsep penting dalam fisika yang
menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan
hanya dapat diubah bentuknya dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Hukum ini
memiliki faktor-faktor yang memengaruhi, antara lain massa atau berat benda,
1
percepatan atau gaya gravitasi bumi, kecepatan benda, dan ketinggian benda[1].
Jenis-jenis Hukum Kekekalan Energi terdiri dari energi potensial, energi kinetik,
dan energi mekanik.
Rumus Hukum Kekekalan Energi terdiri dari rumus energi kinetik dan energi
potensial. Energi kinetik didefinisikan sebagai energi yang dimiliki oleh suatu
benda karena gerakannya, sedangkan energi potensial didefinisikan sebagai energi
yang dimiliki oleh suatu benda karena posisinya dalam medan gaya. Rumus
energi kinetik adalah 1/2mv^2, di mana m adalah massa benda dan v adalah
kecepatan benda. Sedangkan rumus energi potensial tergantung pada jenis medan
gaya yang mempengaruhi benda, seperti medan gravitasi atau medan listrik.
Berikut adalah empat contoh soal mengenai Hukum Kekekalan Energi beserta
pembahasannya:
Contoh Soal 1
2
Pembahasan Soal 1
Rumus energi kinetik adalah 1/2mv^2. Dalam soal ini, massa benda (m)
adalah 0,5 kg dan kecepatan benda (v) adalah 10 m/s. Maka, energi kinetik bola
saat dilemparkan adalah ½ x 0,5 x 10^2 = 25 J.
Contoh Soal 2
Pembahasan Soal 2
Contoh Soal 3
3
Pembahasan Soal 3
Energi total bola saat dilemparkan adalah jumlah energi kinetik dan energi
potensialnya. Pada saat bola dilemparkan, energi kinetiknya adalah ½ x 0,5 x 10^2
= 25 J. Pada saat bola mencapai ketinggian maksimum, energi kinetiknya menjadi
nol dan seluruh energi berubah menjadi energi potensial. Maka, energi potensial
bola saat mencapai ketinggian maksimum adalah ½ x 0,5 x 10^2 = 25 J. Jadi,
energi total bola saat dilemparkan adalah 25 J + 25 J = 50 J.
Contoh Soal 4
Pembahasan Soal 4
Energi kinetik bola saat dilemparkan adalah ½ x 0,5 x 10^2 = 25 J. Pada saat
bola mencapai ketinggian maksimum, energi kinetiknya menjadi nol dan seluruh
energi berubah menjadi energi potensial. Maka, energi potensial bola saat
mencapai ketinggian maksimum adalah ½ x 0,5 x v^2, di mana v adalah
kecepatan bola saat mencapai ketinggian maksimum. Karena energi total bola saat
dilemparkan adalah 50 J, maka energi potensial bola saat mencapai ketinggian
maksimum juga harus 50 J. Maka, ½ x 0,5 x v^2 = 50 J, sehingga v^2 = 100, dan
v = 10 m/s. Ketinggian maksimum bola dapat dihitung menggunakan rumus
energi potensial, yaitu Ep = mgh. Dalam soal ini, massa benda (m) adalah 0,5 kg,
percepatan gravitasi bumi (g) adalah 9,8 m/s^2, dan energi potensial bola saat
mencapai ketinggian maksimum adalah 50 J. Maka, ketinggian maksimum bola
adalah h = Ep/mg = 50/(0,5 x 9,8) = 5,1 m.
4
5