ABSTRAK
Birthball memiliki arti bola lahir yang dapat digunakan pada ibu inpartu kala I ke posisi yang biasa
membantu kemajuan persalinan. Birthball dapat merangsang dilatasi dan memperlebar outlet panggul.
Duduk lurus di atas bola maka gaya gravitasi bumi akan membantu janin atau bagian terendah janin
untuk segera turun ke panggul. Tujuan penelitian ini yaitu untuk hubungan terapi birthball dengan
kemajuan persalinan kala I fase aktif pada ibu primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra Kudus. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan Desain yang digunakan
adalah retrospektif kohort study. Berdasarkan teknik total sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak
30 responden. Hasil penelitian menunjukkan;1). Ibu primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra Kudus
yang melakukan terapi birthball sebanyak 19 orang (63,3%),2) ibu primigravida di Klinik Pratama Lidya
Sifra Kudus yang mengalami kemajuan persalinan kurang dari 1,2 cm per jam sebanyak 18 orang
(60,0%) dan 3). Ada hubungan terapi birthball dengan kemajuan persalinan kala I fase aktif pada ibu
primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra Kudus, dengan p value 0,001 < 0,05. Diharapkan dapat
bermanfaat dalam upaya menambah ilmu pengetahuan tentang terapi birthball dengan kemajuan
persalinan kala I fase aktif pada ibu primigravida.
Kata kunci : kala I, kemajuan peralinan primigravida dan terapi birthball
ABSTRACT
Birthball has the meaning of a birth ball that can be used on first-stage inpartum mothers to a position
that usually helps the progress of labor. Birthball can stimulate dilatation and widen the pelvic outlet.
Sitting straight on the ball, the earth's gravity will help the fetus or the lowest part of the fetus to
immediately descend to the pelvis. The purpose of this study is to determine the relationship between
birth ball therapy and the progress of the first stage of labor in the active phase of primigravida mothers
at the Lidya Sifra Kudus Primary Clinic. The type of research used in this study is an analytic survey
with a retrospective cohort study. Based on the total sampling technique, the number of samples
obtained was 30 respondents. The results showed; 1). There were 19 primigravida mothers at the Lidya
Sifra Kudus Primary Clinic who performed birth ball therapy (63.3%), 2) 18 people (60 ,0%) and 3).
There is a relationship between birth ball therapy and the progress of active phase I labor in
primigravida mothers at the Lidya Sifra Kudus Primary Clinic, with p value 0.001 < 0.05. It is hoped
that it can be useful in an effort to increase knowledge about birth ball therapy with the progress of the
first stage of labor in the active phase of primigravida mothers.
Keywords: first stage, progress of primigravida labor and birthball therapy,
karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Rasa Klinik Pratama Lidya Sifra Kudus
tidak nyaman dan nyeri akan dirasakan oleh ibu merupakan salah satu PMB yang menerapkan
bersalin seiring kemajuan persalinan. Lamanya teknik birthing ball untuk membantu kemajuan
waktu yang diperlukan pada kala I dan Kala II kala I persalinan, yang mana terapi teknik
akan menambah bahaya kematian janin, birthing ball ini masih kurang familiar di
sehingga perlu menyelesaikan persalinan dengan masyarakat, tetapi dikilin Pratama Lidya Sifra
tindakan segera baik induksi maupun Sectio Kudus telah menerapkan terapi birthing ball
Cesarea (Dewi ES, 2016). yang bertujuan untuk membantu kemajuan
Birthball memiliki arti bola lahir yang persalinan kala I.
dapat digunakan pada ibu inpartu kala I ke posisi Berdasarkan hasil survei awal yang telah
yang biasa membantu kemajuan persalinan. dilakukan peneliti di Klinik Pratama Lidya Sifra
Adapun keuntungan dari pemakaian birthball ini Kudus dengan cara wawancara kepada 5 ibu
adalah meningkatkan aliran darah ke rahim, bersalin primigravida kala I fase aktif didapatkan
plasenta dan bayi, meredakan tekanan dan dapat hasil sebagai berikut 2 ibu mengatakan bahwa ini
meningkatkan ouilet panggul sebanyak 30%, adalah persalinan pertamanya, ibu mengatakan
serta dapat memberikan rasa nyaman pada lutut merasa khawatir dan cemas dengan proses
dan pergelangan kaki, memberikan persalianannya saat ini. Ibu mengatakan saat
kontratekanan pada perineumdan paha, bekerja menunggu pembukaan lengkap dianjurkan ibu
dengan gravitasi yang mendorong turunnya bayi untuk melakukan terapi birth ball sehingga ibu
sehingga mempercepat proses persalinan merasa lebih rileks dan tidak merasakan sakit
(Rosmaria, 2021). yang berlebih. Proses persalinan ibu berjalan
Birthing ball merupakan alat bantu yang lancar setelah ibu melakukan terapi birth ball.
bisa digunakan untuk melakukan olah tubuh Sedangkan 3 ibu lainnya mengatakan bahwa
pada masa kehamilan, namun penggunaannya selama trimeseter III ibu sudah sering melakukan
membutuhkan perhatian lebih agar ibu tidak terapi gym ball dan saat proses persalinan bidan
terjatuh pada saat menggunakannya, mengingat menganjurkan ibu untuk melakukan terapi birth
bentuk bola yang bundar dan keseimbangan ibu ball untuk mengurangi nyeri persalinannya dan
dengan membawa beban besar dibagian perut. ibu mengalami kelancaran proses persalinan.
Birthing ball membantu untuk pemijatan bagian Berdasarkan fenomena diatas peneliti
perineum ibu hamil. Birthing ball dapat tertarik untuk melakukan penelitian yang
membantu ibu dalam posisi tegak, tetap tegak berjudul “Hubungan Terapi Birth Ball dengan
ketika dalam proses persalinan akan Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu
memungkinkan rahim untuk bekerja seefisien Primigravida Di Klinik Pratama Lidya Sifra
mungkin dengan membuat bidang panggul lebih Kudus”.
luas dan terbuka. Dengan kata lain dapat Tujuan umum penelitian ini adalah untuk
merangsang dilatasi dan memperlebar outlet menganalisis hubungan terapi birth ball dengan
panggul. Duduk lurus di atas bola maka gaya kemajuan persalinan kala I fase aktif pada ibu
gravitasi bumi akan membantu janin atau bagian primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra
terendah janin untuk segera turun ke panggul Kudus. Adapun tujuan khususnya adalah untuk
(Riyanti, 2018). mengidentifikasi terapi birth ball pada ibu
Penelitian ini sejalan dengan penelitian primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra
yang dilakukan oleh Siregar (2020) yang Kudus, untuk mengidentifikasi kemajuan
berjudul “Pengaruh pelaksanaan teknik birth persalinan kala I fase aktif pada ibu primigravida
ball kemajuan persalinan” dengan hasil di Klinik Pratama Lidya Sifra Kudus, untuk
penelitian menyatakan bahwa yan rata-rata menganalisis hubungan terapi birth ball dengan
kemajuan persalinan untuk status birth ball kemajuan persalinan kala I fase aktif pada ibu
dilaksanakan dan tidak dilaksanakan adalah primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra
berbeda dimana status birth ball dilaksanakan Kudus
lebih cepat 224,3 menit dibandingkan dengan
status birth ball tidak dilaksanakan dan ada METODE
pengaruh yang bermakna dengan pelaksanaan Jenis penelitian yang digunakan adalah
tehnik birth ball kepada kemajuan persalinan survey analitik dengan pendekatan Cross-
dengan nilai p-value 0,0000 < 0,05.
Sectional. Ruang lingkup penelitian ini termasuk partograp. Pengolahan data dilakukan dengan
dalam lingkup ilmu persalinan. Variabel cara editing, coding, scoring dan tabulasi data.
independen adalah terapi birth ball, sedangkan Sedangkan analisis data meliputi uji univariat
variabel dependen adalah kemajuan persalinan dan bivariat dengan korelasi chi square.
kala I. Populasi seluruh ibu bersalin yang
melakukan prenatal terapi birth ball di klinik HASIL
Lidya Sifra sebanyak 30 orang ibu bersalin kala 1. Analisis Univariat
I primigravida., sampel sebanyak 30 ibu bersalin a. Terapi BirthBall
yang diambil dengan teknik total sampling.
Instrumen yang digunakan cheklist dan
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Terapi Birth Ball Ibu Primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra Kudus (n=30)
Terapi Birt Ball Frekuensi Persen (%)
melakukan 19 63.3
tdk melakukan 11 36.7
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ibu yang tidak melakukan terapi birt ball
sebagian besar ibu primigravida di Klinik sebanyak 11 orang (36,7%). Frekuensi Motivasi
Pratama Lidya Sifra Kudus melakukan terapi
b. Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif
birt ball sebanyak 19 orang (63,3%) sedangkan
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Primigravida di Klinik Pratama Lidya
Sifra Kudus (n=30)
Kemajuan Persalinan Frekuensi Persen (%)
Pembukaan kurang dari 1 cm per jam 10 33.3
Kurang dari 1,2 cm per jam 18 60.0
Lebih dari 12 jam sejak pembukaan 4 cm sampai pembukaan
2 6.7
lengkap
Total 30 100.0
Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian panggul yang bertanggung jawab untuk
besar ibu primigravida di Klinik Pratama Lidya mengsekresi endorphin.
Sifra Kudus melakukan terapi birt ball sebanyak Birthing ball dapat membantu ibu
19 orang (63,3%) 16 orang diantaranya dengan dalam posisi tegak, tetap tegak ketika dalam
ibu primigravida dengan kemajuan persalinan proses persalinan akan memungkinkan
kurang dari 1,2 cm per jam (53,3%), ibu rahim untuk bekerja seefisien mungkin
primigravida dengan kemajuan persalinan
dengan membuat bidang panggul lebih luas
pembukaan kurang dari 1 cm per jam sebanyak
dan terbuka. Dengan kata lain dapat
3 orang (10,0%) sedangkan tidak ada (0,0%) ibu
primigravida yang mengalami pembukaan lebih merangsang dilatasi dan memperlebar
dari 12 jam sejak pembukaan 4 cm sampai outlet panggul. Duduk lurus di atas bola
pembukaan lengkap. Ibu primigravida di Klinik maka gaya gravitasi bumi akan membantu
Pratama Lidya Sifra Kudus yang tidak janin atau bagian terendah janin untuk
melakukan terapi birt ball sebanyak 11 orang segera turun ke panggul (Riyanti, 2018).
(36,7%) 7 orang (23,3%) diantaranya ibu Berdasarkan hasil penelitian
primigravida dengan kemajuan persalinan diketahui bahwa sebagian besar ibu bersalin
kurang dari 1 cm per jam, 2 orang (6,7%) ibu di Klinik Pratama Lidya Sifra Kudus
primigravida dengan kemajuan persalinan melakukan terapi birt ball, yang dilakukan
kurang dari 1,2 cm per jam dan 2 orang (6,7%) pada kala I persalinan yang didampingi oleh
ibu primigravida mengalami pembukaan lebih tenaga kesehatan atau suami dan keluarga
dari 12 jam sejak pembukaan 4 cm sampai
dengan tujuan agar membantu kontraksi
pembukaan lengkap.
Hasil uji hubungan dengan Chi square di rahim lebih efektif dalam membawa bayi
dapatkan hasil nilai chi square hitung 13,301 > melalui panggul pada ibu bersalin.
chi square tabel 5,991 dan p value 0,001 < 0,05 Penelitian ini sejalan dengan
artinya Ha diterima dan Ho ditolak, berarti ada penelitian yang dilakukan oleh Wilda
hubungan Terapi Birth Ball dengan Kemajuan Wahyuni Siregar, dkk (2020) dengan judul
Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu “Pengaruh Pelaksanaan Teknik Birth ball
Primigravida di Klinik Pratama Lidya Sifra terhadap Kemajuan Persalinan”, dengan
Kudus. hasil penelitian diketahui bahwa terdapat
pengaruh yang bermakna antara
PEMBAHASAN pelaksanaan tehnik birth ball terhadap
1. Terapi Birt Ball kemajuan persalinan, dimana rata-rata
Birth ball (bola kelahiran) adalah kemajuan persalinan untuk status birth ball
bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu dilakukan dan tidak dilakukan adalah
kala I ke posisi yang membantu kemajuan berbeda (two-tailed) dan lebih cepat sebesar
persalinan. Sebuah bola terapi fisik dapat 9,13 menit dibandingkan status birth ball
digunakan dalam berbagai posisi. Dengan tidak dilakukan dengan nilai p-value
duduk di bola dan bergoyang-goyang sebesar 0,00000 > 0,05.
membuat rasa nyaman dan membantu Berdasarkan hasil penelitian diatas
kemajuan persalinan dengan menggunakan dapat disimpulkan bahwa birth ball
gravitasi, sambil meningkatkan pelepasan merupakan salah satu metode yang dapat
endorphin karena elastisitas dan membantu ibu dalam posisi proses
lengkungan bola merangsang reseptor di persalinan pada kala I dengan melakukan
birth ball akan memungkinkan rahim untuk
bekerja seefisien mungkin dengan membuat ibu primigravida di Klinik Pratama Lidya
bidang panggul lebih luas dan terbuka. Sifra Kudus ditandai dengan ditandai
Dengan kata lain dapat merangsang dilatasi dengan kontraksi teratur yang progresif
dan memperlebar outlet panggul. Selain hal dengan peningkatan frekuensi dan durasi,
tersebut terapi birth ball bermanfaat untuk selama fase aktif dalam persalinan,
mengurangi rasa tidak nyaman dan nyeri kecepatan pembukaan serviks paling sedikit
yang dirasakan oleh ibu bersalin kala I fase 1,2 cm per jam (dilatasi serviks berlangsung
aktif ibu primigravida di Klinik Pratama atau ada di sebelah kiri garis waspada) dan
Lidya Sifra Kudus. serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah
2. Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif janin.
Sondakh (2013), menyatakan bahwa 3. Hubungan Terapi Birth Ball dengan
kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif
kala I ditandai dengan kontraksi teratur pada Ibu Primigravida di Klinik Pratama
yang progresif dengan peningkatan Lidya Sifra Kudus
frekuensi dan durasi, selama fase aktif Menurut teori yang dikemukakan
dalam persalinan, kecepatan pembukaan oleh Aprilla (2014) yang menyatakan
serviks paling sedikit 1 cm per jam (dilatasi bahwa kala I persalinan akan beragam pada
serviks berlangsung atau ada di sebelah kiri setiap ibu. Semakin seorang ibu merasa
garis waspada) dan serviks tampak dipenuhi relaks dan semakin mobile maka akan
oleh bagian bawah janin. semakin singkat waktu yang diperlukan
Proses kemajuan persalinan kala I untuk menuju ke pembukaan lengkap. Di
fase aktif pada primigravida dipengaruhi awal proses persalinan sebaiknya ibu tidak
oleh dilatasi servik dan penurunan kepala hanya berbaring di tempat tidur. Mengganti
janin ke dasar panggul. Nyeri persalinan posisi setiap setengah hingga dua jam sekali
disebabkan oleh kontraksi yang akan sangat membantu proses persalinan.
berlangsung secara regular dengan Ibu dapat jongkok atau menggunakan
intensitas yang semakin lama semakin kuat birthing ball atau beanbag chair untuk
dan semakin sering. Kemajuan persalinan bersandar dan menggoyangkan panggul.
pada kala I fase aktif merupakan saat yang Dengan bola ditempatkan di tempat tidur,
paling melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu dapat berdiri dan bersandar dengan
ibu mulai merasakan sakit atau nyeri, dalam nyaman di atas bola, mendorong dan
fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit mengayunkan panggul untuk mobilisasi.
yang hebat karena kegiatan rahim mulai Dengan bola di lantai atau tempat tidur, ibu
lebih aktif. Rasa tidak nyaman dan nyeri dapat berlutut dan membungkuk dengan
akan dirasakan oleh ibu bersalin seiring berat badan tertumpu di atas bola, bergerak
kemajuan persalinan. Lamanya waktu yang mendorong panggul dan dapat membantu
diperlukan pada kala I dan Kala II akan bayi berubah ke posisi yang benar (posisi
menambah bahaya kematian janin, belakang kepala) sehingga memungkinkan
sehingga perlu menyelesaikan persalinan kemajuan persalinan menjadi lebih cepat
dengan tindakan segera baik induksi Salah satu upaya untuk mempercepat
maupun Sectio Cesarea (Dewi ES, 2016). proses persalinan yaitu menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian birthing ball. Pada saat ibu bersalin
diketahui bahwa sebagian besar ibu bersalin menggunakan birthing ball, posisi tubuh
mengalami kemajuan persalinan baik yaitu memungkinkan gravitasi mempercepat
setelah pemubukaan 4 ibu mengalami dilatasi serviks. Birthing Ball dapat
kemajuan persalinan rata 1 cm per jam membantu mempersingkat lama kala I fase
sehingga dari pembukaan 4 sampai aktif dimana ibu bersalin akan duduk diatas
pembukaan 10 berlansung selama kurang bola dengan gerakan memutar pinggul.
lebih 3-4 jam. Kemajuan persalinan pada Birthing Ball dapat dilakukan pada kala I