Anda di halaman 1dari 7

Efektifitas Peanut Ball Terhadap Penurunan Nyeri

persalinan Kala I Pada Primigravida di RSUD dr.


Soeselo Kabupaten Tegal

Proposal Skripsi Mahasiswa

Oleh :
PUTRI SULISTYOWATI
P1337424423189

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN


PROFESI BIDAN SEMARANG
KELAS ALIH JENJANG KABUPATEN TEGAL
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal yang disusun oleh:

Nama : Putri Sulistyowati

NIM : P1337424423189

Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan Dan Profesi Bidan Semarang


Kelas Alih Jenjang Kabupaten Tegal

Judul : Efektifitas Peanut Ball Terhadap Penurunan Nyeri persalinan


Kala I Pada Primigravida di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal

Telah disetujui oleh pembimbing pada:

Hari :

Tanggal :

Untuk dipertahankan di hadapan penguji Proposal Skripsi Program Studi


Sarjana Terapan Kebidanan Dan Profesi Bidan Semarang Kelas Alih Jenjang
Kabupaten Tegal Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Pembimbing I Pembimbing II

( ) ( )
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal yang disusun oleh:

Nama : Putri Sulistyowati

NIM : P1337424423189

Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan Dan Profesi Bidan Semarang


Kelas Alih Jenjang Kabupaten Tegal

Judul : Efektifitas Peanut Ball Terhadap Penurunan Nyeri persalinan


Kala I Pada Primigravida di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal

Untuk dipertahankan di hadapan penguji Proposal Skripsi Program Studi


Sarjana Terapan Kebidanan Dan Profesi Bidan Semarang Kelas Alih Jenjang
Kabupaten Tegal Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Pada:

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji:

1. Penguji Utama : ......................

2. Penguji II : ......... .............

3. Penguji III : ...... ................


A. Latar Belakang
Sektor kesehatan yang tertuang dalam Integrasi pembangunan
nasional yang berkelanjutan dalam Sustainable Developent Goals (SDGs)
merupakan tujuan penting dalam SDGs tentang menjamin kehidupan
yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala
usia.1 Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan
bagi semua orang adalah mengurangi angka kematian ibu (AKI) dibawah
70 per 100.000 kelahiran hidup, mengakhiri kematian bayi dan balita yang
dapat dicegah dengan menurunkan angka kematian neonatal hingga 12
per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian balita (AKB) 25 per 1.000
kelahiran hidup.1
Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat angka kematian
ibu pada tahun 2022 berkisar 183 per 100 ribu kelahiran. Beberapa factor
penyebab AKI diindonesia yaitu factor langsung meliputi Perdarahan
(30,1%), Hipertensi (26,9%), Infeksi (5,6%), Partus Lama (1,8%), Abortus
(1,6%) dan Penyebab lain (34,5%) dan factor tidak langsung meliputi
factor “4 terlalu dan 3 terlambat”.2 Salah satu upaya penurunan AKI
adalah pelayanan kesehatan ibu hamil dan ibu melahirkan. Pelayanan
kesehatan ibu hamil menjadi sangat penting untuk menentukan status
kesehatan, kesejahteraan ibu dan janin, sedangkan pelayanan ibu
melahirkan menjadi tolak ukur untuk menentukan penurunan AKI.3
Berdasarkan data tersebut, partus lama merupakan salah satu faktor
yang ikut berkontribusi dalam menyumbangkan angka kematian ibu di
Indonesia.
Pada ibu dengan partus lama lebih berisiko terjadi perdarahan
karena atonia uteri, robekan jalan lahir, infeksi, syok dan kelelahan,
sedangkan pada janin dapat meningkatkan risiko trauma cerebral,
asfiksia berat, infeksi dan cedera akibat tindakan /intervensi yang sering
dilakukan diantaranya adalah induksi persalinan, vakum ekstraksi dan
Sectio Caesar (SC) dan dapat dipastikan intervensi ini meningkatkan
morbiditas ibu dan bayi.4 Faktor yang mempengaruhi persalinan
diantaranya yaitu passage (jalan lahir),Passanger: hasil konsepsi (janin
dan plasenta) Power: kekuatan ibu (his dan tenaga mengejan),Psyche:
psikologis ibu (kecemasan dan kesiapan menghadapi persalinan),
Position: posisi ibu saat bersalin, Penolong. Persalinan merupakan
serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup
bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu.Selama proses bersalin, tubuh akan
mengalami perubahan secara fisiologis yaitu munculnya rasa nyeri saat
terjadi kontraksi. Proses persalinan sendiri terbagi menjadi beberapa
tahap yaitu kala I, kala II, kala III dan kala VI.5
Persalinan kala I dapat menjadi tolak ukur sebagai bahan
penilaian dapat dilakukannya persalinan normal atau tindakan khusus
dikarenkan adanya komplikasi atau penyulit persalinan.Persalinan kala I
merupakan tahapan yang paling panjang durasinya yaitu pada primipara
berlangsung 12 jam, dan pada multipara berlangsung kurang lebih
selama 8 jam. Persalinan Kala I terbagi menjadi fase laten dan fase aktif.
Fase laten pada umunya berlangsung selama 8 jam, yang dimulai sejak
awal kontraksi yang menyebabkan pembukaan sampai pembukaan 3 cm.
Fase aktif berlangsung kurang lebih selama 6 jam dengan terbagi menjadi
3 diantaranya ada fase akselerasi dimana dari pembukaan 3 cm akan
meningkat menjadi pembukaan 4 cm. Fase dilatasi maksimal yaitu
pembukaan servik akan berangsung cepat dari pembukaan 4 cm menjadi
pembukaan 9 cm. Fase deselerasi yaitu pembukaan servik menjadi
lambat hingga pembukaan mencapai 10 cm.5
Kemajuan persalinan pada kala I fase aktif merupakan periode
yang melelahkan dan berat bagi ibu. Ibu mulai merasakan sakit dan nyeri
apabila terjadi kontraksi. Pada fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit
yang hebat karena kegiatan uterus mulai lebih aktif.Salah satu efek
adrenalin adalah kontraksi pembuluh darah sehingga suplai oksigen ke
janin menurun. Penurunan aliran darah juga menyebabkan melemahnya
kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya proses persalinan hingga
dapat menyebabkan persalinan lama. Berbagai upaya fisiologis dilakukan
untuk membantu kelancaran dan persalinan dan mencegah persalinan
lama, seperti senam hamil, teknik relaksasi aromaterapi, pijat, rebozo,dan
gym ball. Salah satu gym ball yang dapat digunakan adalah bola kacang
(peanut ball). Peanut ball adalah Bola yang digunakan dalam terapi fisik
atau latihan sederhana yang berbentuk seperti kacang. Penggunaan
peanut ball diletakkan tepat di antara kaki wanita sehingga kedua kaki
dapat membuka otot panggul untuk meningkatkan kemajuan persalinan
dan memfasilitasi penurunan kepala janin.6 Penggunaan peanut ball untuk
wanita sudah menjadi umum di rumah sakit di Amerika Serikat. Banyak
perawat percaya bahwa peanut ball dapat membantu mengurangi durasi
persalinan dan waktu mengejan, bahkan mungkin mengurangi risiko
kelahiran sesar. Peanut ball untuk melahirkan dengan berbagai bentuk
telah digunakan selama persalinan dan kelahiran sejak akhir 1990-an.
Perubahan posisi selama persalinan dapat meningkatkan pembukaan
saat persalinan, peanut ball ini terdapat berbagai ukuran jenis tertentu
dari bola bersalin yang dibentuk sedemikian rupa sehingga bola-bola ini
bisa ditempatkan diantara kedua kaki ibu saat persalinan, meskipun
peanut ball ini dapat digunakan dalam berbagai cara. Dan ketika
ditempatkan diantara kaki ibu saat berada diposisi lateral, peanut ball
dianggap memfasilitasi pembukaan panggul. Peanut ball juga dapat
meningkat kemampuan janin untuk terlibat dan berputar turun kedalam
panggul.10 Terdapat banyak manfaat dari Bola kacang di antaranya
mendukung posisi-posisi yang dapat melancarkan jalannya proses
persalinan yang nyaman dan minim trauma, membantu optimalisasi posisi
janin, membantu mengurangi nyeri kontraksi serta salah satu sarana
induksi alami.6 sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dianita
Primihastuti, et al. Dalam Penggunaan Peanut Ball Untuk Mengurangi
Nyeri Persalinan Dan Memperlancar Proses Penurunan Kepala Janin
Pada Persalinan Kala I Di Bpm Wilayah Surabaya didapatkan terdapat
perbedaan signifikan penurunan kepala janin antara ibu bersalin yang
menggunakan peanut ball dan yang tidak menggunakan peanut ball.
Penggunaan peanut ball yang merupakan teknik non farmakologi
bermanfaat dalam mempercepat penurunan kepala janin. Ibu bersalin
kala I fase Aktif yang menggunakan peanut ball sebagian besar (60%)
penurunan kepala janin berada pada 1 /5 bagian yang artinya sekitar 80%
bagian janin telah masuk PAP sehingga terapi ini berpengaruh dalam
mempercepat proses persalinan. Dalam pelaksanaan bola kacang dapat
dilakukan dengan maksimal disertai dengan adanya pijatan untuk
mengurangi nyeri hebat yang muncul selama proses persalinan.9
Mayoritas persalinan disertai rasa nyeri yang mulai timbul sejak
persalinan kala I fase laten. Murray melaporkan bahwa kejadian nyeri
pada 2700 ibu bersalin yaitu 15% mengalami nyeri ringan, 35 dengan
nyeri sedang, 30% dengan nyeri hebat dan 20% disertai nyeri sangat
hebat.7 Nyeri persalinan turut mempengaruhi kemajuan persalinan. Nyeri
yang terjadi juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu berupa
kelelahan, rasa takut, khawatir dan menimbulkan stress. Stress dapat
menyebabkan melemahnya kontraksi rahim dan berakibat pada
persalinan yang lama. Metode non farmakologis dapat memberikan efek
relaksasi kepada pasien dan dapat membantu meringankan ketegangan
otot dan emosi serta mengurangi nyeri persalinan serta dapat
meningkatkan kepuasan selama persalinan. Salah satu pijat dalam
persalinan yaitu pijat effleurage. Teknik pijat effleurage dapat
menimbulkan efek distraksi dan relaksasi, sehingga membantu ibu
menjadi lebih rileks, menciptakan perasan nyaman, enak dan respon
nyeri akan menurun. Tindakan utama effleurage massage merupakan
aplikasi dari teori Gate Control yang dapat “menutup gerbang” untuk
menghambat perjalanan rangsang nyeri pada pusat yang lebih tinggi
pada system saraf pusat.8 Effleurage merupakan salah satu metode non
farmakologis untuk mengurangi nyeri selama persalinan yang terdaftar
dalam Summary of pain relief measures during labor, dimana pada kala I
fase laten (pembukaan 0-3 cm) dan fase aktif (pembukaan 4-7 cm)
aktivitas yang bisa dilakukan oleh ibu persalinan adalah effleurage.
Effleurage adalah pijatan ringan dengan menggunakan jari tangan,
biasanya pada perut, seirama dengan pernapasan saat kontraksi.
Effleurage dapat dilakukan oleh ibu bersalin sendiri atau pendamping
persalinan selama kontraksi berlangsung. Hal ini digunakan untuk
mengalihkan perhatian ibu dari nyeri saat kontraksi.8 dalam penelitian
yang dilakukan oleh Maliha Amin, et al. Teknik Massage Effleurage Untuk
Mengurangi Nyeri Melahirkan Kala I Di Rumah Sakit Swasta Palembang
melalui teknik Effleurage berhasil dalam menurunkan nyeri perlsalinan.11
Studi pendahuluan yang dilakukan di RS Soeselo Slawi Tegal,
didapatkan hasil jumlah persalinan pada tahun 2020 jumlah ibu bersalin
spontan ada 1.918 orang, partus dengan vakum eksraksi (VE) ada 295
orang, partus SC 480 orang. Bulan Januari – Maret 2021 total ibu bersalin
sejumlah 764 yang terdiri dari partus spontan 542, partus VE 73, dan SC
149. Kemudian pada bulan Mei-Juni tahun 2023 didapatkan partus
spontan 262 orang dan partus VE 49 orang. Tindakan vakum ekstraksi
dilakukan karena ibu mengalami partus lama dan ibu bersalin mengalami
nyeri yang berkepanjangan. Upaya yang dilakukan oleh Bidan di RS
Soeselo Slawi untuk menangani pasien yang mengalami partus lama
adalah diberikan intervensi untuk mengurangi rasa nyeri dengan
memberikan makan, minum saat tidak ada kontraksi, teknik relaksasi
dengan tarikan nafas dalam, menganjurkan ibu bersalin kala I untuk
mobilisasi jalan-jalan disekitar tempat bersalin, bila tidur dengan posisi
miring kekiri. Dalam hal ini bidan memberikan asuhan kebidanan yaitu
asuhan sayang ibu. Namun upaya yang telah dilakukan belum dapat
menangani permasalahan yang ada. Untuk itu perlu dilakukan upaya lain
yang dapat diterapkan secara mandiri dan berkesinambungan.
Berdasarkan fenomena diatas, dan sehubungan dengan adanya inovasi
baru yang dilakukan di ruang bersalin RSUD dr. Soeselo Kabupaten
Tegal, sehingga peneliti akan melakukan penelitian tentang Efektifitas
Peanut Ball Terhadap Penurunan Nyeri persalinan Kala I Pada
Primigravida di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalah


bagaimana “Efektifitas Peanut Ball Terhadap Penurunan Nyeri persalinan
Kala I Pada Primigravida di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal”?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui Efektifitas


Peanut Ball Terhadap Penurunan Nyeri persalinan Kala I Pada
Primigravida di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif


sebelum diberikan Peanut Ball Pada Primigravida di RSUD dr.
Soeselo Kabupaten Tegal.
b. Mendeskripsikan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif
sesudah diberikan Peanut Ball Pada Primigravida di RSUD dr.
Soeselo Kabupaten Tegal.
c. Menganalisa Efektifitas Peanut Ball Terhadap Penurunan Nyeri
persalinan Kala I Pada Primigravida di RSUD dr. Soeselo
Kabupaten Tegal.

Anda mungkin juga menyukai