Anda di halaman 1dari 21

1

UJI SIFAT MEKANIK


BATUAN INSITU
Pendahuluan
(#)

 Hasil Laboratorium sering tidak dapat diaplikasikan secara


langsung untuk perhitungan
 Kelebihan uji pada massa batuan / insitu  dilakukan pada
lingkungan massa batuan di mana konstruksi akan dilakukan
 Uji insitu skala besar :
 Uji beban (rock loading test / jacking test)

 Uji kuat tekan (compression test)

 Uji geser (shear test)

 Uji triaksial

 Goodman jack

 Radial jacking test


Jenis Uji Sifat Mekanik Insitu

JENIS UJI PARAMETER YANG DIPEROLEH PENGGUNAAN


Uji beban batuan Roack Parameter deformasi Kemantapan lubang bukaan
loading test / Jacking test Parameter kekuatan Kemantapan lereng
Uji kuat tekan Kuat tekan Desain pilar
Uji geser blok Selubung Kekuatan batuan Kemantapan lubang bukaan
Kohesi Kemantapan lereng
Sudut geser dalam
Uji triaksial insitu Modulus Deformasi (E) Kemantapan lubang bukaan
Kemantapan lereng
Goodman jack Modulus Deformasi (E)

6
4
5 Uji Beban Batuan / Rock Loading
Rock Loading Test
6

 Mendapatkan modulus deformasi atau modulus elastisitas


massa batuan
 Dilaksanakan dalam test Adit
 Ditentukan melalui pengujian beban dengan cara
mendongkrak batuan (jacking test)
 Dongkrak menekan atap dan lantai atau dinding lubang
bukaan dengan bagian kontaknya merupakan permukaan
pelat yang rata
 Hasil : deformasi atap atau dinding
 Diukur dengan dial gauge dan extensometer
Penentuan Modulus
(#)

 Perhitungan modulus hasil uji

 D d = penambahan perpindahan (increment of displacement)


 E = modulus deformasi / elastisitas
 D F = penambahan beban (increment of load)
 n = nisbah Poisson
 r = jari-jari plat distribusi
Peralatan uji beban
(#)
Peralatan Uji Beban
(#)
Grafik
(#)
11 Uji Geser Insitu
Uji Geser Insitu
(#)

 Mendapatkan nilai kuat geser dan parameter deformasi di


daerah geser (shear zone) / massa batuan yang banyak
mengandung bidang diskontinuitas
 Pengujian pada test adit  beban normal dengan penekanan
pada atap
 Pengujian pada lereng  beban normal dengan menambah
beban di atas material yang akan diuji
 Uji geser insitu bawah tanah  pada daerah yang strukturnya
merupakan bagian dari konstruksi bawah tanah
Sampel uji geser insitu
(#)

 Dimensi sampel :
 Sebesar mungkin, tidak kurang dari 40 x 40 x 20 cm
 Jika lebih besar dari 40 x 40 cm  panjang : lebar ;
tinggi = 2 : 2 : 1
 Landasannya berupa blok berukuran : 0,7 x 0,7 cm
atau 1 x 1 m
Alat Uji Geser Insitu
(#)
Uji geser insitu pada lereng
(#)
Alat Uji Geser Skala Besar
(#)
Hasil Geser Insitu Lereng (Baczynski, 1989)
(#)
18 Uji Triaksial Insitu
Uji triaksial insitu
(#)

 Mendapatkan
 karakteristik deformasi & kekuatan batuan pada kondisi triaksial
 Nilai kuat geser dan parameter deformasi di daerah geser (shear zone0
 Pengujian biasa dilakukan di dalam lubang bukaan bawah tanah
 Kontak dengan permukaan lantai, atap, dinding akan dikenakan
beban berukuran sekitar 1 x 1 m
Alat Uji Triaksial Insitu
(#)

 Beban vertikal  dongkrak hidrolik


 Beban horisontal  flat jack (dengan menggali bagian lantai)
 Pengukuran deformasi  3 buah bore hole extensometer
sepanjang masing-masin 1 meter
 Pengukuran displacement vertikal dan horisontal  electric
displacement transducer atau linear variable differential
transducer (LVDT)
Alat Uji Triaksial Insitu
(#)

Anda mungkin juga menyukai