Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

SOSIALISASI ANTI KEKERASAN, ANTI PERUNDUNGAN


DAN ANTI NARKOBA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

SD NEGERI WARU LOR

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI WARU LOR
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat, rahmat, dan karunia-Nya dalam penyusunan
Laporan Kegiatan Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba Tahun Pelajaran
2023/2024 ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik tanpa halangan yang memberatkan. Ucapan
terimakasih yang setingi-tingginya dihaturkan kepada semua pihak yang turut andil menyumbangkan
pikiran dan tenaga dalam penyusunan laporan kegiatan ini demi suksesnya penyelenggaraan acara
Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba tersebut.

Kami menyadari banyaknya kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan laporan kegiatan ini,
maka kami dengan segala kekurangan dan kerendahan hati tidak menutup diri untuk menerima saran
dan masukan demi penyempurnaan program di masa yang akan datang. Akhirnya semoga laporan
kegiatan ini bermanfaat banyak dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Waru Lor, 04 November 2023


Kepala Sekolah SDN Waru lor

TRI LESTARI, S.Pd.SD


NIP.19730316 199803 2 005

2
Daftar Isi

Judul
Kata Pengantar.............................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Tujuan Kegiatan..................................................................................................................6
C. Bentuk dan Materi Kegiatan.................................................................................................6
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................................................6
E. Peserta Kegiatan.................................................................................................................6
F. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan.........................................................................................6
G. Hasil Kegiatan.....................................................................................................................7
H. Penutup..............................................................................................................................7
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................................... 8

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang disengaja dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap
seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah (Soetjipto, 2012).
Salah satu riset yang telah dilakukan oleh LSM Plan International dan International Center for
Research on Women (ICRW) yang di unggah awal Maret 2015 ini menunjukkan hasil fakta
mencengangkan terkait kekerasan anak di sekolah. Di tingkat Asia, kasus bullyingyang terjadi
pada siswa di sekolah mencapai angka 70% (Qodar, 2015). Kasus bullying kini marak terjadi,
tidak hanya di masyarakat namun kasus ini terjadi di dunia pendidikan yang membuat berbagai
pihak semakin prihatin termasuk komisi perlindungan anak.

Berbagai cara dilakukan untuk meminimalisir kejadian bullying di sekolah termasuk


salah satunya komnas perlindungan anak mendesak ke pihak sekolah untuk lebih melindungi
dan memperhatikan murid-muridnya. Menurut Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Indonesia
merupakan negara dengan kasus bullying di sekolah yang paling banyak pelaporan masyarakat
ke komisi perlindungan anak. KPAI mencatat 369 pelaporan terkait masalah tersebut.25 % dari
jumlah tersebut merupakan pelaporan di bidang pendidikan 2 yaitu sebanyak 1.480 kasus.
Kasus yang dilaporkan hanya sebagian kecil dari kasus yang terjadi, tidak sedikit tindak
kekerasan terhadap anak yang tidak dilaporkan (Setyawan, 2015).

Menurut Semai Jiwa Amini (Sejiwa, 2008) dampak yang terjadi akibat perilaku bullying
ialah menyendiri, menangis, minta pindah sekolah, konsentrasi anak berkurang, prestasi
belajar menurun, tidak mau bersosialisasi, anak jadi penakut, gelisah, berbohong, depresi,
menjadi pendiam, tidak bersemangat, menyendiri, sensitif, cemas, mudah tersinggung, hingga
menimbulkan gangguan mental. Bullying tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pada
pelaku.Tindakan mengintimidasi itu juga berakibat buruk bagi korban, saksi, bahkan bagi si
pelakunya itu sendiri. Kemajuan berbagai alat bantu audio visual di era sekarang telah
menyebabkan perubahan progresif dalam pendidikan yang melibatkan lebih banyak ilustrasi
dan demonstrasi, alat bantu audiovisual menjadi penting dalam menyampaikan informasi yang
diperlukan.

Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai perspektif siswa tentang
penggunaan alat bantu audiovisual dalam pengajaran (Souza,2014). Pendidikan kesehatan
melalui audiovisual sangat berpengaruh dalam pemahaman responden tentang perilaku
bullying (Suryaningseh, 2016). Hal ini juga sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010)
bahwa pendidikan merupakan suatu dasar penting dalam kehidupan manusia, karena semakin
tinggi pendidikan, 3 maka semakin mudah untuk menerima hal baru dan lebih mudah
menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Tidak hanya memahami tentang bullying tetapi
diperlukan juga norma subjektif, norma subjektif merupakan suatu keyakinan seseorang
terhadap apa yang individu atau kelompok lain inginkan agar seseorang perbuat (Azwar,
2016). Didalam penelitian yang dilakukan Nadia (dalam Amalia, 2010) norma subjektif tidak
4
terlalu berpengaruh karena motivasi internal lebih dominan dibandingkan dengan motivasi
eksternal. Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan
membawakakepada hasil yang diinginkan, keyakinan mengenai apa yang bersifat normatif
(Azwar,2016).

Menurut penelitian yang dilakukan Heirman (2012) tentang norma subjektif mendukung
anggapan bahwa remaja peduli dengan pendapat orang lain yang signifikan, dengan remaja
merasakan tekanan sosial negatif terhadap bullying, maka sebagai remaja dapat menunjukkan
niat yang lebih rendah untuk melakukan itu.

Selain itu penyalahgunaan narkoba dapat merusak mental bahwa narkoba mempunyai
gangguan terhadap sistem syaraf manusia. Sehingga dapat berdampak kepada kualitas mental
dan fisik. Hal ini dapat dilihat secara kasat mata baik itu perilaku maupun fisik bagi pengguna.
Ciri-ciri pemakai narkoba dapat dikenali secara umum. Dengan begitu, ciri-ciri pengguna
narkoba dapat diidentifikasi. Tentunya keberagaman narkoba tidak menimbulkan efek yang
sama. Setiap narkoba memiliki kandungan, bentuk dan efek yang berbeda-beda. Hal ini cukup
mengkhawatirkan.

Sebab jumlah pemakai bertambah terus, jenis kelompok pemakai semakin bervariasi,
daerah penyebaran semakin meluas, meningkatnya arus globalisasi menguatkan arus
peradaran narkoba dengan berbagai cara, penyakit penyerta pemakai semakin berbahaya,
jenis/kualitas dan jumlahnya semakin meningkat, sindikat semakin kuat/piawai dan profesional
serta dampak negatif yang semakin meluas Sedangkan kepanjangan narkoba yang tepat
adalah narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya1 . Pada awalnya narkotika hanya
digunakan sebagai alat bagi ritual keagamaan dan disamping itu juga dipergunakan untuk
pengobatan, adapun jenis narkotika pertama yang digunakan pada mulanya adalah candu atau
lazim disebut sebagai madat atau opium2 .

Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, narkoba tidak selalu digunakan untuk
hal-hal negatif, di dunia kedokteran narkotika banyak digunakan khususnya dalam proses
pembiusan sebelum pasien dioperasi. Seiring dengan perkembangan zaman juga, seseorang
yang pada awalnya awam terhadap narkotika berubah menjadi seorang pecandu yang sulit
terlepas dari ketergantungannya. Dari laporan perkembangan situasi narkoba dunia tahun
2014, diketahui angka estimasi pengguna narkoba di tahun 2012 adalah antara 162 juta hingga
324 juta orang atau sekitar 3,5%- 7%. Perbandingan estimasi prevalensi tahun 2012 (3,5%-
7%)2 dengan estimasi tahun 2010 yang kisarannya 3.5%-5.7% menunjukkan kecenderungan
prevalensi penyalahgunaan narkoba relatif stabil. J

Jenis yang paling banyak digunakan adalah ganja, opiod, cocain atau type
amphetamine dan kelompok stimulant. Penggunaan polydrugs yang merupakan campuran
penggunaan dari dua zat atau lebih secara bersamaan baik menjadi perhatian yang serius baik
konsekuensi kesehatan masyarakat dan kaitannya dengan program pengendalian peredaran
narkoba. Di Indonesia diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba setahun terakhir sekitar 3,1
juta sampai 3,6 juta orang atau setara dengan 1,9% dari populasi penduduk berusia 10-59
5
tahun di tahun 2008. Hasil proyeksi angka prevalensi penyalahguna narkoba akan meningkat
sekitar 2,6% di tahun 2013 (BNN, 2011).3 Fakta tersebut di dukung oleh adanya
kecenderungan peningkatan angka sitaan dan pengungkapan kasus narkoba. Data
pengungkapan kasus di tahun 2006 sekitar 17.326 kasus, lalu meningkat menjadi 26.461 kasus
di tahun 2010. Demikian pula data sitaan narkoba untuk jenis utama yaitu ganja, shabu,
ekstasi, dan heroin.

Akibat maraknya perdagangan ilegal narkoba, terjadi peningkatan dampak (biaya


kerugian) akibat narkoba baik dampak sosial, kesehatan dan ekonomi. Penyalahgunaan
narkoba berdampak sosial sangat besar, mendorong tindak kejahatan dan meningkatan
kerawanan sosial. Dari sisi penyalah-guna, kebutuhan ekonomi untuk membiayai pemakaian
narkoba yang berharga mahal mendorong mereka melakukan tindak kejahatan seperti
pencurian dan perampokan (Goode, 1999)3 .

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan
Anti Narkoba peserta didik SD Negeri Waru Lor adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan kepada peserta didik SD Negeri Waru Lor apa itu kekerasan
seksual dan perundungan
2. Meningkatkan rasa empati dari peserta didik SD Negeri Waru Lor agar tidak terjerumus
dalam kekerasan seksual dan perundungan
3. Memberikan pengetahuan kepada peserta didik SD Negeri Waru Lor dampak dan bahaya
penggunaan narkoba

C. Bentuk dan Materi Kegiatan


Bentuk kegiatan ini adalah Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba
Peserta Didik. Kegiatan ini disampaikan oleh perwakilan dari Polsek Kecamatan Wiradesa.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari : Jumat

Tanggal : 20 Oktober 2023

Pukul : 08.30 s.d selesai

Tempat : Ruang Kelas 2 & 3 SD Negeri Waru Lor

E. Peserta Kegiatan
Peserta dalam Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba adalah seluruh
Peserta Didik SD Negeri Waru Lor serta Kepala Sekolah, guru, dan staff SD Negeri Waru Lor.

F. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba Peserta Didik SD
Negeri Waru Lor ini dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

1. Pembukaan Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba di SDN Waru Lor
oleh Kepala Sekolah, Ibu Tri Lestari, S.Pd.SD
2. Penyampaian materi dilakukan oleh perwakilan Polsek Wiradesa
6
G. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba yang telah
dilaksanakan SDN Waru Lor dapat disimpulkan bahwa masih banyak peserta didik yang
mengganggap remeh masalah perundungan (bullying) serta bahaya narkoba serta macam-
macamnya. Diharapkan dari kegiatan ini peserta didik dapat lebih memahami apa itu
kekerasan/perundungan dan bahaya mengkonsumsi narkoba serta dampak negatif nya
terhadap masyarakat dan juga akibat yang akan timbul dimasa depan jika
melakukan/mengkonsumsi hal tersebut.

H. Penutup
Demikianlah laporan kegiatan Sosialisasi Anti Kekerasan, Anti Perundungan dan Anti Narkoba
kami buat, semoga bermanfaat untuk pedoman pembuatan laporan kedepannya.

Waru Lor, 04 November 2023

Mengetahui

Kepala Sekolah Sekretaris

Tri Lestari, S.Pd.SD Meyke Mukaromah


NIP. 19730316 199803 2 005 NIP. -

7
LAMPIRAN-LAMPIRAN

8
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI WARU LOR
Alamat: Jl. Raya Waru Lor no 66 Desa waru Lor Kecamatan Wiradesa Kode pos 51152

KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI WARU LOR
NOMOR : 421.2 / 037 / 2023

Tentang :

PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN (TPPK)


DI LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN
MASA BHAKTI 2023-2027

Menimbang : a. bahwa guna melindungi dan mencegah peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan warga satuan pendidikan lainnya dari kekerasan dan
melakukan kekerasan yang terjadi pada lingkungan satuan pendidikan, dan
melaksanakan ketentuan Pasal 30 Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan,
perlu membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di
Lingkungan Satuan Pendidikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Keputusan Kepala SD Negeri Waru Lor tentang
Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di
Lingkungan Satuan Pendidikan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 42), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6856);
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46
Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
595);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan
Tahun 2014 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan
9
Nomor 41), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah
Kabupaten Pekalongan Tahun 2017 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Pekalongan Nomor 69);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di
Lingkungan Satuan Pendidikan, dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di Lingkungan Satuan
Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut:
1. melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan pada satuan pendidikan;
2. memastikan pemenuhan hak pendidikan atas peserta didik yang terlibat kekerasan di
satuan pendidikan;
3. memfasilitasi pemenuhan hak pendidikan atas anak yang berhadapan dengan
hukum;
4. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pencegahan dan penanganan
kekerasan di lingkungan satuan pendidikan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun; dan
5. melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten
setiap 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, TPPK sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah;
KEEMPAT : Masa tugas TPPK sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU selama 4
(empat) tahun dan dapat diangkat kembali.
KELIMA : Biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini, dibebankan pada BOS.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Waru Lor


Pada Tanggal : 26 September 2023

Kepala SDN Waru Lor,

Tri Lestari, S.Pd.SD


NIP 19730316 199803 2 005

Tembusan: disampaikan kepada, Yth.:


1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan;
2. Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kabupaten Pekalongan;
3. Korwil Wilayah Kecamatan Wiradesa Bidang Pedidikan;
4. Angota tim yang bersangkutan.

10
Lampiran Keputusan
Kepala SDN Waru Lor
Nomor : 421.2 / 037 / 2023
Tanggal : 26 September 2023

SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN (TPPK)
DI LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN
SD NEGERI WARU LOR
TAHUN 2023

No Nama Perwakilan Unsur Kedudukan Dalam Keterangan


TIM
1. TRI LESTARI, S.Pd.SD Kepala Sekolah Koordinator

2. KHOTIJAH, S.Pd.SD Guru Kelas V Anggota

3. MOH. BURHANUDIN, S.Pd Guru PJOK Anggota


Anggota
4. NUR TRI SUNDAYANTI, S.Pd.SD Guru Kelas IV
Anggota
5. HERNI PURNAMASARI, S.Pd Guru Kelas VI
Anggota
6. MOHAMAD. SUBUKHI, S.Pd.I Guru PABP
Anggota
7. LAELATUN NADHIFAH, S.Pd Guru Kelas I
Anggota
8. ZULFA FAUZY. S.Pd Guru Kelas II
Anggota
9. NIDA’UL KHASANAH, S.Pd Guru Kelas III
Anggota
10. SITI KHOIRIYAH Tenaga Administrasi
Anggota
11. MEYKE MUKAROMAH Tenaga Administrasi
MUHAMMAD RIZAL TITIS Anggota
12. Penjaga Sekolah
AMINATAN
Anggota
13. SUGINO, SH Komite Sekolah

Waru Lor, 26 September 2023


Kepala Sekolah

Tri Lestari, S.Pd.SD


NIP.19730316 199803 2 005

11
FOTO KEGIATAN SOSIALISASI ANTI KEKERASAN, ANTI PERUNDUNGAN DAN ANTI NARKOBA

12
13

Anda mungkin juga menyukai