Rekomendasi :
Dilakukan
pembersihan secara
berkala
3 Temuan : PUIL 2011 556.6.7
1. Terdapat lampu Dalam ruangan atau rute
Emergency, setelah di penyelamatan dengan
beberapa luminer
cek, namun tidak
pencahayaan darurat,
berfungsi dengan baik
luminer harus dikawati dari
2. Pencahayaan
sekurang- kurangnya dua
kurang dari standard
sirkit terpisah sehingga
Resiko Bahaya :
tingkat iluminasi
Kesulitan untuk melakukan dipertahankan.
ketika listrik padam atau PUIL 2011 8.2.1.4
keadaan emergency Ruang kerja listrik harus
mempunyai pencahayaan
Rekomendasi : yang baik dan tepat
1. Perbaikan atau
penggantian
lampu
emergency
2. Penambahan titik lampu
penerangan
4 Temuan : PUIL 511.2.3.6 Pada
Tidak ada label penanda gawai kendali harus ada
yang jelas pada MCB tanda pengenal dan
yang terpasang keterangan yang jelas dan
mudah dilihat sehingga
Resiko Bahaya : memudahkan pelayanan.
Kesulitan untuk
identifikasi pengecekan,
perawatan dan
perbaikan
Rekomendasi :
Memberikan label yang
jelas serta wiring diagram
untuk
memudahkan maintenance
5 Temuan : PUIL 511.2.3.3.
Tidak ada wiring diagram Untuk memudahkan
pada panel pelayanan dan
pemeliharaan harus
dipasang bagan sirkuit PHB
Resiko Bahaya :
yang mudah dilihat
Terjadi kesalahan dalam 2.1.2.2 Desain instalasi
troubleshooting karena tidak listrik harus dibuat dengan
adanya wiring diagram jelas, serta mudah dibaca
dan dipahami
Rekomendasi : oleh para teknisi listrik.
Setiap Panel dilengkapi wiring
Untuk itu harus diikuti
diagram untuk memudahkan
ketentuan dan standar
pengecekan saat terjadi
masalah yang berlaku.
Rekomendasi :
Melakukan
perbaikan dan
penggantian
peralatan
pencahayaan
dengan
pencahayaan
minimal 350 Lux
2. Hasil Pengukuran Instalasi Pemanfaatan
a. Hasil Pengukuran Keseimbangan Beban Instalasi Pemanfaatan :
- Load pada Jam 09:15
- Ir = 214,8 A Is = 207,0 A It = 204,4 A
Maka :
I rata-rata = (214.8+207+204.4) = 208.73 𝐴
3
Perhitungan % Pembebanan
Trafo :
𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 208.7
= 𝑥100% = 𝑥100% = 22.95 %
𝐼𝑓𝑙 909.3
Kesimpulan
:
% Pembebanan Trafo (22.95 %) masih di bawah standar 80%,
maka dapat disimpulkan pemakaian Trafo aman.
207
𝑏= = 0.99
208.73
204.4
𝑐= = 0.97
208.73
% 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
[|𝑎 − 1| + |𝑏 − 1| + |𝑐 − 1|]
= 𝑥100%
3
[|1.02 − 1| + |0.99 − 1| + |0.97 − 1|]
= 𝑥100%
3
0.06
= 𝑥100% = 2%
3
d. Pengukuran Grounding
Dilakukan pengukuran nilai tahanan instalasi grounding dengan menggunakan alat
Clamp Earth tester pada :
a. Body Panel hasil pengukuran 0.06 Ohm
Berdasarkan PUIL 2000.3.13.2.10, nilai tahanan grounding maksimal adalah 5
ohm sehingga sistem grounding pada instalasi Koneksi kabel grounding ke Body
Panel (Bonding) 0.06 ohm..
Rekomendasi :
Dibuatkan gambar instalasi
penyalur petir :
- Jenis air terminal, jenis atap ,
gambar detail instalasi
2 Temuan : Permenaker No. 2 Th
Penutup Bak control 1989 pasal 52 :
grounding penyalur petir Pemeriksaan berkala
tidak bisa ditutup dengan harus
baik ( Miring ) memperhatikan
kerusakan- kerusakan
Resiko Bahaya :
Petugas terjatuh saat
menginjak penutup bak
kontrol
Rekomendasi :
Dilakukan perbaikan bak control
agar dapat tertutup dengan
sempurna dan kuat
3 - Temuan : Permenaker No. 2 Th
Tidak ada bukti pemeriksaan 1989
grounding secara berkala pasal 53 :
oleh petugas Setiap pemeriksaan dan
pengujian tahanan harus
Resiko Bahaya : dicatat dalam buku
Tidak bisa menjamin fungsi khusus
dari grounding penyalur
petir
Rekomendasi :
Dibuatkan jadawal
dan checksheet
pemeriksaan
grounding secara berkala
4 - Temuan : Permenaker No. 2 Th
Posisi kabel sambungan 1989 pasal 52 :
down kunduktor tidak Pemeriksaan berkala
teridentifikasi sehingga sulit
dalam melakukan maintain harus
koneksi sambungan memperhatikan
kerusakan- kerusakan
Resiko Bahaya :
Instalasi penyalur petir tidak
dapat berfungsi dengan baik
Rekomendasi :
Diidentifikasi lokasi Titik
sambungan kabel down
konduktor untuk mempermudah
dilakukan maintain.
4. Hasil Pengukuran Instalasi Penyalur Petir
4.1 Perkiraan Bahaya Hotel Luminor terhadap Angka Index Petir
A Macam struktur Bangunan Hotel 2
bangunan
B Konstruksi Bangunan Bangunan Beton 3
bertulang, Kerangka besi
dan atap
bukan logam
C Tinggi bangunan ±48 meter 6
D Situasi Bangunan Ditanah datar 0
E Pengaruh Kilat > 6000 Kali dalam 7
setahun (data
September 2022) Ref.
BMKG
Jumlah 18
Kesimpulan :
Sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1989 Bahwa
Hotel Luminor sesuai pehitungan angka index petir “Sangat Perlu”
dilakukan pemasangan Instalasi Penyalur petir dan kondisi saat ini SUDAH
TERPASANG penyalur petir sehingga sudah COMPLY terhadap
peraturan.
𝒄 𝟓𝟔
=
𝟎. 𝟖 𝟎. 𝟓
𝒄 = 𝟏𝟏𝟐 𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓 (𝟑𝟗. 𝟑𝟖𝟖 𝒎𝟐)
Kesimpulan :
Dengan luasan area Hotel Luminor seluas 990 m2 dan hasil coverage
area dari instalasi petir mampu melindungi sampai radius 39,388 M 2 maka
area PT. Hotel Luminor secara keseluruhan terlindung dari Instalasi
Penyalur Petir
Hasil Pengujian :
a. Pengukuran Grounding
1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil kegiatan pemeriksaan yaitu:
a) Hotel Luminor sudah dilengkapi instalasi petir yang memiliki
tahanan grounding yang baik sehingga memenuhi standard
peraturan pemerintah.
b) Sistem pemeliharaan penyalur petir belum dilakukan dengan baik
c) Tidak memiliki design gambar teknis instalasi penyalur petir
d) Area tata ruang panel pemanfaatan sudah memenuhi peraturan
pemerintah
e) Instalasi pemanfaatan masih belum memenuhi standard peraturan
khusunya terkait dengan kelengkapan wiring diagram dan identitas
pada setiap breaker.
f) Kapasitas kabel KHA Penghantar dari tafo ke panel PUTR sudah
sesuai dan aman
g) Perhitungan arus anbalance instalasi pemanfaatan sudah sesuai dan
aman
2. Saran
Saran yang diperoleh dari hasil kegiatan pemeriksaan diruang trafo yaitu :
a) Dibuatkan jadwal dan pelaksanaan maintenance secara rutin
instalasi penyalur petir.
b) Melengkapi gambar instalasi design penyalur petir untuk
mempermudah dalam Melakukan perawatan.
c) Pembumian diletakan ditempat terbuka untuk mempermudah
pengukuran.
d) Melengkapi wiring diagram serta identitas pada setiap panel
breaker untuk mempermudah proses maintenance instalasi listrik.
DAFTAR PUSTAKA