Anda di halaman 1dari 17

BAB III

HASIL DAN ANALISIS

JSA Pemeriksaan dan Pengujian

No Aktifitas Pekerjaan Bahaya yang ditimbulkan Tindakan Pencegahan


1 Persiapan Kecelakaan akibat -Melakukan safety talk sebelum
Pemeriksaan penggunaan APD yang bekerja
& Pengujian instalasi salah -Memastikan APD dalam kondisi laik
penyalur petir digunakan
2 Pelaksanaan Terpleset saat menaiki Memegang besi tangga saat menaiki
Pemeriksaan & tangga tangga gedung
Pengujian
instalasi Terjatuh saat membawa Tidak membawa pearalatan dengan
penyalur petir peralatan ke atas gedung kedua tangan bersamaan saat
menaiki tangga
Terjatuh diarea ketinggian Menjaga posisi berada dalam area
yang
tidak dipinggir gedung
Terkena sambaran petir Melakukan pengujian dalam kondisi
cuaca panas/tidak mendung
Kepala terbentur saat Menggunakan APD helmet
proses
pengukuran
Tergores kabel grounding Menggunakan APD sarung tangan
saat proses pengukuran
3 Persiapan Tersengat aliran listrik saat -Melakukan safety talk sebelum
Pemeriksaan & menggunakan APD yang bekerja
Pengujian instalasi salah -Memastikan APD dalam kondisi laik
pemanfaatan digunakan
Tersengat aliran listrik saat -Melakukan safety talk sebelum
menggunakan peralatan bekerja
pengujian yang salah -Memastikan peralatan pengujian
dalam kondisi laik digunakan
4 Pelaksanaan Tersengat listrik saat Menggunakan APD saat proses
Pemeriksaan & proses pengujian
Pengujian pengujian listrik
instalasi Tertimpa peralatan listrik Menggunakan APD sepatu safety
pemanfaatan Kepala terbentur saat Menggunakan APD helmet
proses
Pengukuran
1. Hasil pemeriksaan Visual Instalasi Pemanfaatan
a) Hasil Temuan Positif
Saat dilakukan pemeriksaan visual terdapat beberapa temuan positif
yaitu: Tabel 3. 1 Temuan Positif Instalasi Pemanfaatan

No Dokumentasi Temuan Standard

1 Pintu ruang PUTR PUIL 2011 2.13.4.3.b


terbuka kearah luar dimaksudkan sebagai jalan
sehingga jika ada keluar personil meninggalkan
kondisi darurat daerah sekitar PHBK, harus
pekerja dapat mudah membuka ke arah luar dari
dalam proses PHBK
evakuasi

2 Potensi adanya PUIL 2011 511.2.3.1 Di


kesalahan identifikasi beberapa tempat yang jelas
panel diruang dan mudah terlihat pada sirkit
LVMDP dapat arus PHBK dipasang pengenal
dihindari mengingat yang jelas sehingga
sudah di lengkapi : memudahkan pelayanan dan
- Pengenal nama pemeliharaan
panel
- Lampu
indikator power
input
- Penandaan
pada gawai
kendali
3 Panel PUTR PUIL 511.6.2 Instrumen ukur
dan indicator harus jelas untuk
Terdapat instrument
memudahkan pelayanan dan
ukur dan indicator pemeliharaan
lampu sehingga
mudah dalam
mengidentifikasi
masalah
4 Ruangan PUTR telah Permenakel no 2 tahun 1983
Pasal 5 Tiap perlengkapan
dilengkapi dengan
listrik yang memiliki luas
system fire alarm permukaan 1.5 m persegi
harus dipasang smoke
dengan sensor detector.
smoke detector.

5 Terdapat pengenal PUIL 511.2.3.1 Di beberapa


tempat yang jelas dan mudah
pada tiap dipanel
terlihat pada sirkit arus PHBK
sehingga potensi dipasang pengenal yang jelas
sehingga memudahkan
kesalahan identifikasi pelayanan dan pemeliharaan
dapat dihindari

6 Terdapat kabel PUIL 511.3.3.1.2 Pintu PHBK


harus diamankan dengan jalan
bonding pada pintu
membumikannya melalui
panel sehingga konduktor fleksibel.
potensi terkena kejut
listrik jika ada
kebocoran arus pada
jaringan kelistrikan
dapat Dihilangkan
7 Panel dilengkapi PUIL 2012 511.2.2.6 PHBK
harus dipasang di tempat yang
lampu penerangan
jelas terlihat dan mudah
dengan system dicapai. harus dilengkapi
dengan tanda pengenal
menyala otomatis
seperlunya dan pencahayaan
saat kondisi pintu yang cukup
panel dibuka

8 Nilai resistansi PUIL 2000 3.18.3.2 Nilai


resistansi grounding maksimum
grounding pada panel
5 ohm
PHBK < 5 Ohm
sehingga
meminimalisir
kerusakan pada
perlengkapan dan
peralatan listrik
b) Hasil Temuan Negatif
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat beberapa temuan negative
yaitu: Tabel 3. 2 Hasil Temuan Negatif Instalasi pemanfaatan
No Dokumentasi Temuan, Standar
Resiko Bahaya & d
Rekomendasi
1 Temuan : PUIL 511.2.2.5 Dalam
Di depan pintu akses ke ruang Perlengkapan
ruang PTUTR terdapat Hubung Bagi dan Kendali
beberapa barang yang (PHBK) tidak boleh
dapak mengganggu akses
diletakkan barang yang
ke ruangan tersebut
mengganggu
Resiko Bahaya :
kebebasan bergerak
Menghalangi akses
Permen PU No 26 tahun
evakuasi saat kondisi
2008
darurat.
6.9.5 jalur evakuasi tidak
dihalangi atau ditutupi.
Rekomendasi :
Memindahkan barang
di depan pintu PUTR
yang
menghalangi jalur evakuasi.
2 Temuan : Permenaker No. 5 tahun
Banyak sarang laba laba di 2018 Pasal 28 bangunan
tray kabel gedung yaitu dinding,
langit-langit dan atap
Resiko Bahaya : keadaan bersih dan
Berpotensi menjadi bahan terpelihara
bakar saat terjadi
kebakaran

Rekomendasi :
Dilakukan
pembersihan secara
berkala
3 Temuan : PUIL 2011 556.6.7
1. Terdapat lampu Dalam ruangan atau rute
Emergency, setelah di penyelamatan dengan
beberapa luminer
cek, namun tidak
pencahayaan darurat,
berfungsi dengan baik
luminer harus dikawati dari
2. Pencahayaan
sekurang- kurangnya dua
kurang dari standard
sirkit terpisah sehingga
Resiko Bahaya :
tingkat iluminasi
Kesulitan untuk melakukan dipertahankan.
ketika listrik padam atau PUIL 2011 8.2.1.4
keadaan emergency Ruang kerja listrik harus
mempunyai pencahayaan
Rekomendasi : yang baik dan tepat
1. Perbaikan atau
penggantian
lampu
emergency
2. Penambahan titik lampu
penerangan
4 Temuan : PUIL 511.2.3.6 Pada
Tidak ada label penanda gawai kendali harus ada
yang jelas pada MCB tanda pengenal dan
yang terpasang keterangan yang jelas dan
mudah dilihat sehingga
Resiko Bahaya : memudahkan pelayanan.
Kesulitan untuk
identifikasi pengecekan,
perawatan dan
perbaikan

Rekomendasi :
Memberikan label yang
jelas serta wiring diagram
untuk
memudahkan maintenance
5 Temuan : PUIL 511.2.3.3.
Tidak ada wiring diagram Untuk memudahkan
pada panel pelayanan dan
pemeliharaan harus
dipasang bagan sirkuit PHB
Resiko Bahaya :
yang mudah dilihat
Terjadi kesalahan dalam 2.1.2.2 Desain instalasi
troubleshooting karena tidak listrik harus dibuat dengan
adanya wiring diagram jelas, serta mudah dibaca
dan dipahami
Rekomendasi : oleh para teknisi listrik.
Setiap Panel dilengkapi wiring
Untuk itu harus diikuti
diagram untuk memudahkan
ketentuan dan standar
pengecekan saat terjadi
masalah yang berlaku.

6 Temuan : - PUIL 2011 511.2.2.6, PHBK


Pencahayaan tidak atau MDP (Main Distribution
sesuai standar 133,1 Panel) harus dipasang di tempat
yang jelas terlihat dan mudah
lux
dicapai, tempat itu harus
dilengkapi dengan tanda
Resiko Bahaya : pengenal seperlunya dan
Kesulitan untuk pencahayaan yang cukup
identifikasi - SNI 03-6197-2000,
permasalahan Standar
karena iluminasi ruang kerja
penglihatan perkantoran adalah 350 lux
kurang

Rekomendasi :
Melakukan
perbaikan dan
penggantian
peralatan
pencahayaan
dengan
pencahayaan
minimal 350 Lux
2. Hasil Pengukuran Instalasi Pemanfaatan
a. Hasil Pengukuran Keseimbangan Beban Instalasi Pemanfaatan :
- Load pada Jam 09:15
- Ir = 214,8 A Is = 207,0 A It = 204,4 A
Maka :
I rata-rata = (214.8+207+204.4) = 208.73 𝐴
3

Ifl (sekunder) = 909.3 A

Perhitungan % Pembebanan

Trafo :
𝐼 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 208.7
= 𝑥100% = 𝑥100% = 22.95 %
𝐼𝑓𝑙 909.3

Kesimpulan
:
% Pembebanan Trafo (22.95 %) masih di bawah standar 80%,
maka dapat disimpulkan pemakaian Trafo aman.

b. Perhitungan arus Unbalance Instalasi Pemanfaatan


214.8
𝑎= = 1.02
208.73

207
𝑏= = 0.99
208.73
204.4
𝑐= = 0.97
208.73

% 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
[|𝑎 − 1| + |𝑏 − 1| + |𝑐 − 1|]
= 𝑥100%
3
[|1.02 − 1| + |0.99 − 1| + |0.97 − 1|]
= 𝑥100%
3
0.06
= 𝑥100% = 2%
3

 Kesimpulan: % Keseimbangan arus unbalance 2% dibawah standart


20% (sesuai standart IEEE 519 - 2014), maka dapat disimpulkan arus
unbalance aman.
c. Perhitungan KHA kabel penghantar dari Trafo ke Panel
PUTR Kabel terpasang di sekunder trafo per phase:
NYY 2x1x240 mm2
KHA penghantar terpasang:
= 2 x 612A
= 1224 A
 I rata-rata PUTR trafo penghantar = 208.73 A (pengukuran)
 Beban full load trafo = 909.3 A
(nameplate) Perhitungan dengan Beban
Penuh:
KHA=125% x Ifl
=125% x 909.3
=1136,625 A
 Kesimpulan: Ukuran kabel yang terpasang NYY 2x1x240 mm2
sudah sesuai dengan tabel KHA (1224 A) (Ref. PUIL 2011).

d. Pengukuran Grounding
Dilakukan pengukuran nilai tahanan instalasi grounding dengan menggunakan alat
Clamp Earth tester pada :
a. Body Panel hasil pengukuran 0.06 Ohm
Berdasarkan PUIL 2000.3.13.2.10, nilai tahanan grounding maksimal adalah 5
ohm sehingga sistem grounding pada instalasi Koneksi kabel grounding ke Body
Panel (Bonding) 0.06 ohm..

Gambar 3. 2 Hasil Pengukuran Body Panel


e. Pengukuran lntensitas Cahaya

Gambar 3. 3 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya

Dilakukan pengukuran intensitas cahaya dengan menggunakan alat Lux


Meter pada area kerja ruang Transformer hasilnya adalah 103.7 lux. Menurut
PUIL 2011 511.2.2.6, PHBK atau MDP (Main Distribution Panel) harus dipasang
di tempat yang jelas terlihat dan mudah dicapai, tempat itu harus dilengkapi
dengan tanda pengenal seperlunya dan pencahayaan yang cukup. Dan menurut
SNI 03-6197-2000, Standar iluminasi ruang kerja perkantoran adalah 350 lux.
Sehingga nilai iluminasi ruang Main Transformers tidak memenuhi standar.
f. Pengukuran suhu terminal konduktor

Gambar 3. 4 Hasil Thermograph konduktor


Dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan alat infrared thermography
pada titik terminal konduktor ialah 33.4 derajat celcius. Menurut PUIL 2011
511.6.3.2 Nilai suhu pada rel konduktor tidak lebih dari 65 derajat Celsius. Dari
hasil pengukuran suhu konduktor normal.
3. Hasil pemeriksaan Visual Penyalur Petir
a) Hasil Temuan Positif
Saat dilakukan pemeriksaan visual terdapat beberapa temuan positif
yaitu: Tabel 3. 3 Hasil Temuan Positif Penyalur Petir

No Dokumentasi Temuan Regulasi

1 Hasil grounding menunjukkan Peraturan Menteri


dibawah 2,45 ohm dan Tenaga Kerja No. 02
menggunakan kabel BC Tahun 1989 - Pasal
dengan diameter 50 mm 54 Sistem pembumian
tidak boleh lebih dari 5
Ohm

2 Daerah coverage area peraturan Menteri


penyalur petir mencapai Tenaga Kerja No. 02
39,388 M2 sedangkan luasan Tahun 1989 - Pasal
area gedung hanya 990 M2 10 Seluruh area atap
harus dalam
perlindungan penyalur
petir
b) Hasil Temuan Negatif
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat beberapa temuan negative
yaitu: Tabel 3. 4 Hasil Temuan Negatif Instalasi Penyalur Petir

No Dokumentasi Temuan, Standa


Resiko Bahaya & rd
Rekomendasi
1 Temuan : Permenaker No. 2 Th
Tidak tersedia gambar rencana 1989
instalasi penyalur petir pasal 15 :
Setiap rencana instalasi
Resiko Bahaya : penyalur petir dilengkapi
Adanya kesalahan dengan gambar instalasi
dalam mengidentifikasi
instalasi penyalur petir

Rekomendasi :
Dibuatkan gambar instalasi
penyalur petir :
- Jenis air terminal, jenis atap ,
gambar detail instalasi
2 Temuan : Permenaker No. 2 Th
Penutup Bak control 1989 pasal 52 :
grounding penyalur petir Pemeriksaan berkala
tidak bisa ditutup dengan harus
baik ( Miring ) memperhatikan
kerusakan- kerusakan
Resiko Bahaya :
Petugas terjatuh saat
menginjak penutup bak
kontrol

Rekomendasi :
Dilakukan perbaikan bak control
agar dapat tertutup dengan
sempurna dan kuat
3 - Temuan : Permenaker No. 2 Th
Tidak ada bukti pemeriksaan 1989
grounding secara berkala pasal 53 :
oleh petugas Setiap pemeriksaan dan
pengujian tahanan harus
Resiko Bahaya : dicatat dalam buku
Tidak bisa menjamin fungsi khusus
dari grounding penyalur
petir

Rekomendasi :
Dibuatkan jadawal
dan checksheet
pemeriksaan
grounding secara berkala
4 - Temuan : Permenaker No. 2 Th
Posisi kabel sambungan 1989 pasal 52 :
down kunduktor tidak Pemeriksaan berkala
teridentifikasi sehingga sulit
dalam melakukan maintain harus
koneksi sambungan memperhatikan
kerusakan- kerusakan
Resiko Bahaya :
Instalasi penyalur petir tidak
dapat berfungsi dengan baik

Rekomendasi :
Diidentifikasi lokasi Titik
sambungan kabel down
konduktor untuk mempermudah
dilakukan maintain.
4. Hasil Pengukuran Instalasi Penyalur Petir
4.1 Perkiraan Bahaya Hotel Luminor terhadap Angka Index Petir
A Macam struktur Bangunan Hotel 2
bangunan
B Konstruksi Bangunan Bangunan Beton 3
bertulang, Kerangka besi
dan atap
bukan logam
C Tinggi bangunan ±48 meter 6
D Situasi Bangunan Ditanah datar 0
E Pengaruh Kilat > 6000 Kali dalam 7
setahun (data
September 2022) Ref.
BMKG
Jumlah 18

R = A+B+C+D+E Perkiraan Bahaya Pengamanan


18 SANGAT BESAR SANGAT PERLU

Kesimpulan :
Sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1989 Bahwa
Hotel Luminor sesuai pehitungan angka index petir “Sangat Perlu”
dilakukan pemasangan Instalasi Penyalur petir dan kondisi saat ini SUDAH
TERPASANG penyalur petir sehingga sudah COMPLY terhadap
peraturan.

4.2 Perhitungan Radius Proteksi Penyalur Petir Hotel Luminor


Data umum Hotel Luminor :
A. Tinggi Bangunan : 48 m
B. Panjang Bangunan : 55 m
C. Lebar Bangunan : 18 m
D. Luas Bangunan : 990
m2
E. Sudut Perlindungan : 112 C
F. Tinggi air terminal dengan atap :8m
Gedung
Perhitungan coverage Area :
𝒄 𝒂
=
𝐬𝐢𝐧 𝟓𝟔 𝑪 𝐬𝐢𝐧 𝟑𝟒𝑪
𝒐

𝒄 𝟓𝟔
=
𝟎. 𝟖 𝟎. 𝟓
𝒄 = 𝟏𝟏𝟐 𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓 (𝟑𝟗. 𝟑𝟖𝟖 𝒎𝟐)

Kesimpulan :
Dengan luasan area Hotel Luminor seluas 990 m2 dan hasil coverage
area dari instalasi petir mampu melindungi sampai radius 39,388 M 2 maka
area PT. Hotel Luminor secara keseluruhan terlindung dari Instalasi
Penyalur Petir

4.3 Pengujian tahanan grounding Penyalur Petir


Data teknis umum penyalur petir Hotel Luminor :
A. Type Penyalur petir : Elektrostatik
B. Kabel Penyalur : BC Ø 50 mm2
C. Jumlah sambungan : 1 sambungan
D. Jumlah Bak control : 1 Box control

Hasil Pengujian :
a. Pengukuran Grounding

Gambar 3. 5 Hasil Pengukuran Grounding Penyalur Petir

Dilakukan pengukuran nilai tahanan instalasi grounding


dengan alat Clamp Earth pada system grounding penyalur petir
dengan hasil 2.45 Ohm.
Kesimpulan :
Sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun
1989 standard dari pengujian tahanan grounding Maksimal adalah
5 Ohm dan hasil pengujian grounding penyalur petir Hotel luminor
adalah 2,45 Ohm sehingga sudah COMPLY terhadap peraturan
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil kegiatan pemeriksaan yaitu:
a) Hotel Luminor sudah dilengkapi instalasi petir yang memiliki
tahanan grounding yang baik sehingga memenuhi standard
peraturan pemerintah.
b) Sistem pemeliharaan penyalur petir belum dilakukan dengan baik
c) Tidak memiliki design gambar teknis instalasi penyalur petir
d) Area tata ruang panel pemanfaatan sudah memenuhi peraturan
pemerintah
e) Instalasi pemanfaatan masih belum memenuhi standard peraturan
khusunya terkait dengan kelengkapan wiring diagram dan identitas
pada setiap breaker.
f) Kapasitas kabel KHA Penghantar dari tafo ke panel PUTR sudah
sesuai dan aman
g) Perhitungan arus anbalance instalasi pemanfaatan sudah sesuai dan
aman

2. Saran
Saran yang diperoleh dari hasil kegiatan pemeriksaan diruang trafo yaitu :
a) Dibuatkan jadwal dan pelaksanaan maintenance secara rutin
instalasi penyalur petir.
b) Melengkapi gambar instalasi design penyalur petir untuk
mempermudah dalam Melakukan perawatan.
c) Pembumian diletakan ditempat terbuka untuk mempermudah
pengukuran.
d) Melengkapi wiring diagram serta identitas pada setiap panel
breaker untuk mempermudah proses maintenance instalasi listrik.
DAFTAR PUSTAKA

Visero. (2020, Maret). Retrieved from https://visero.co.id/product/ampere-


meter-dt- 266/

Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI). (2011). Persyaratan Umum


Instalasi Listrik 2011. Standar Nasional Indonesia.

Jakarta Hardware . (20022). Retrieved from


https://www.jakartahardware.com/products/kyoritsu-4200-digital-
earth- clamp-tester-6065.aspx

Paid, A. (2017). PEMANTAUAN THERMOGRAPHY INFRAMERAH . ISSN.

Wibawa, I. M. (2018). PERANCANGAN DAN PEMBUATAN LUX METER


DIGITAL BERBASIS SENSOR CAHAYA EL7900. ISS.

YOKOGAWA. (2011, September). Digital Earth Tester . Japan

Anda mungkin juga menyukai