Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN HUKUM DAN PEMBINAAN

PEDAGANG KAKI LIMA (PEKERJA SEKTOR INFORMAL)


DI KOTA BALIKPAPAN

PROTECTION LAW AND POLICY GUIDANCE TRADERS FIVE FEET (INFORMAL


SECTOR WORKERS)IN THE CITY BALIKPAPAN

Muhammad Soleh Pulungan


Peneliti pada Balitbangda Kab. Kutai Kartanegara Provinsi Kaltim
e-mail: solehpulungan66@gmail.com

ABSTRACT

!"# $%&'()*+# ,"-.'(# $,# /"(0# *..(*-.$/"# 1"-*2,"# '&# .!"$(# $%3"4"%3"%-"# $%# -("*.$%5# 6'1,# *%3# 4('/$3$%5# 5''3,# 7#
,"(/$-",#-',.8#9","*(-!#42(4',",:#;<=## '#*%*+0>"##*?!0#.!"#,.("".#/"%3'(,#;@AB=#,!'2+3#5".#+"5*+#4('."-.$'%#
*%3#52$3*%-"#'&#.!"#C'/"(%)"%.8#;D=8# '#*%*+0>"#!'?#4'+$-$",#E*+$F4*4*%#G$.0#C'/"(%)"%.#$%#.!"#!*%3+$%5#*%3#
-'*-!$%5#;@AB=#$%#E*+$F4*4*%H8#I".!'3,# !$,#,.230#$,#")4$($-*+#62($,3$-.$'%J#$%#*33$.$'%#.'#("/$"?$%5#.!"#?($.."%#
+*?J#*+,'#"K*)$%",#.!"#+"5*+#*,4"-.,#$%#.!"#L"+3#'&#*44+$"3#'(#$)4+")"%."38#9","*(-!#(",2+.:#M%#.!"#-'%,.$.2.$'%*+#
($5!.,#'&#-$.$>"%,#.'#-!'',"#*%#'--24*.$'%#52*(*%.""3#10#.!"#,.*."#$%#*--'(3*%-"#?$.!#N(.$-+"#DO#4*(*5(*4!#;D=#
'&#.!"#<PQR#G'%,.$.2.$'%#,.*.",#ST/"(0#-$.$>"%#!*,#.!"#($5!.#.'#?'(F#*%3#*#3"-"%.#+$/$%5#&'(#!2)*%$.08#N(.$-+"#<U#'&#
B*?#V'8#WP#X"*(#<PPR#("5*(3$%5#Y)*++#E2,$%",,J#,.*."3#.!"#C'/"(%)"%.#,!*++#&',."(#*#12,$%",,#-+$)*."#$%#.!"#
*,4"-.#'&#4('."-.$'%J#10#",.*1+$,!$%5#("52+*.$'%,#*%3#4'+$-$",8# !"("&'("#$%#.!"#E*+$F4*4*%#G$.0#%""3,#.'#",.*1+$,!#
("5$'%*+#("52+*.$'%,#5'/"(%$%5#.!"#I*%*5")"%.#*%3#Z"/"+'4)"%.#'&#,.("".#/"%3'(,#;@AB=8

Keywords:#@ABJ#@('."-.$'%J#C2$3*%-"J#E2,$%",,J#9"52+*.$'%8

ABSTRAK

Sektor informal sangat menarik karena kemandiriannya dalam menciptakan lapangan kerja dan menyediakan
barang/jasa murah. Tujuan Penelitian; (1) untuk menganalisas mengapa para pedagang kaki lima (PKL)
harus mendapat perlindungan hukum dan pembinaan dari Pemerintah. (2). Untuk menganalisis bagaimanakah
kebijakan Pemerintah Kota Balikpapan dalam penanganan dan pembinaan (PKL) di Kota Balikpapan ?. Metode
Penelitian bersifat 02($3$,#")4$($,, selain mengkaji hukum tertulis, juga mengkaji hukum dari aspek terapan atau
implementasi di lapangan. Hasil Penelitian; konstitusi menjamin hak-hak untuk memilih pekerjaan sesuai Pasal
27 ayat (2) UUD 1945 menyebutkan ”Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan. Pasal 13 UU No. 09 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil, dinyatakan Pemerintah wajib
menumbuhkan iklim usaha dalam aspek perlindungan, dengan menetapkan regulasi dan kebijaksanaan. Karena
itu di Kota Balikpapan perlu membentuk Peraturan Daerah yang mengatur Penataan dan Pembinaan pedagang
kaki lima (PKL).

Kata kunci: PKL, Perlindungan, Pembinaan, Usaha, Regulasi.

PENDAHULUAN yang tidak terpisahkan dari perkembangan


Sektor informal sangat menarik karena kota. Berdasarkan data Asosiasi Pedagang
kemandiriannya dalam menciptakan lapangan Kaki Lima yang ada di Indonesia (APKLI)
kerja dan menyediakan barang/jasa murah pada tahun 2014 diperkirakan sebanyak
serta reputasinya sebagai katup pengaman 22,9 juta orang. Padahal saat ini jumlah
yang dapat meminimalisir pengangguran dan pengusaha mikro yang ada dan tersebar
keresahan sosial. Menurut Todaro dan Stilkind di Indonesia mencapai 53,1 juta orang. Ini
(1994) bahwa terdapat beberapa gejala yang artinya, hampir (50 %) pengusaha mikro
dihadapi oleh negara-negara berkembang, di negeri ini merupakan pengusaha yang
termasuk Indonesia. Kehadiran Pedagang bergerak di sektor PKL. Usaha kecil seperti
kaki lima di kota-kota besar merupakan bagian pedagang kaki lima merupakan asset ekonomi

!"#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$
bangsa Indonesia, yang memberi andil besar sektor informal itu sendiri. Pedagang Kaki
dalam hal ketenaga kerjaan, pengentasan Lima (PKL) seringkali dilihat dari sisi tingkat
kemiskinan dan menjadi katup pengaman gangguan yang ditimbulkan karena dipandang
ekonomi kerakyatan. menghambat lalu lintas, merusak keindahan
Munculnya sektor informal di Indonesia kota, dan membuat lingkungan menjadi kotor.
yaitu sekitar tahun 1724. Berawal dari Batavia Tetapi pandangan ini harus lebih adil dan
(Jakarta), saat itu di Batavia sepanjang jalan objektif bahwa pada pelaku PKL telah menjadi
kota terdapat penjual-penjual yang berkeliling sumber keuntungan yang tidak ternilai ketika
membawa segala macam barang seperti; mampu manampung jutaan tenaga kerja dan
sayuran, porselen, kain, barang kerajinan, memberikan kesejahteraan yang sepadan.
makanan, bunga, pakaian, dll. Praktek Pedagang kaki lima (PKL) kerap
berjualan yang seperti itu awalnya dilarang menjadi pekerjaan rumah yang hingga saat ini
oleh VOC, lalu akhirnya pada tahun 1973 masih belum terselesaikan di beberapa kota
diperbolehkan oleh VOC. Sistem penjajahan besar di Indonesia, termasuk di Kalimantan
telah berdampak pada perekonomian di Timur. Melihat kondisi tersebut kita harus
Indonesia yang memunculkan sektor informal. melihat dari sudut pandang yang objektif.
Tradisi warga Batavia yang berbelanja di Permasalahan PKL saat ini merupakan
dekat rumahnya telah membuka peluang tugas berkelanjutan, baik pemerintah kota,
usaha baru sejak abad ke-19, kemudian terus baik provinsi maupun kabupaten/kota.
berkembang hingga saat ini menjadi sektor PKL, pemerintah seakan kurang berdaya
informal. menghadapi para PKL yang terus menjamur,
Ditinjau dari aspek pemerataan sehingga diperlukan komitmen kepala daerah
ekonomi, penyerapan tenaga kerja PKL untuk dapat mengatasinya.
cukup besar. Beberapa penelitian di Jakarta Di kota-kota besar keberadaan
menyebutkan bahwa PKL menyumbang sekitar (PKL) merupakan suatu fenomena kegiatan
(60 %) dari total tenaga kerja. Selain itu, sektor perekonomian rakyat kecil. Akhir-akhir ini
informal menurut survei BPS DKI Jakarta fenomena penggusuran terhadap para PKL
ternyata mampu menyerap 193 ribu tenaga marak terjadi, seolah-olah mereka tidak
kerja (Koran Tempo, 13 Feb. dalam Suyanto, memiliki hak asasi manusia (HAM) dalam
2006). Tetapi, disisi lain menurut Firdausy bidang ekonomi sosial dan budaya . Mestinya
dalam (Alisyahbana: 2003) mengatakan pemerintah memberikan ruang dan solusi
dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan terbaik bagi para PKL. Sediakan lahan
dengan maraknya sektor informal PKL antara khusus di setiap sudut kota atau di setiap
lain; meningkatnya biaya penyediaan fasilitas pusat keramaian. Tinggal bagaimana teknis
umum perkotaan, mendorong lajunya arus pengelolaannya yang harus berjalan sesuai
imigrasi dari desa ke kota, menjamurnya aturan. PKL ini juga timbul dari akibat dari
pemukiman kumuh dan meningkatnya tingkat tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang
kriminalitas perkotaan. Dampak lain yang cukup bagi rakyat kecil yang tidak memiliki
ditimbulkan yakni terganggunya kebersihan kemampuan dalam berproduksi. Pemerintah
dan keindahan perkotaan, kemacetan sarana dalam hal ini sebenarnya memiliki tanggung
lalu lintas perkotaan dan makin terbatas ruang jawab di dalam melaksanakan pembangunan
terbukan hijau (RTH). bidang pendidikan, bidang perekonomian dan
Oleh sebab itu, sudah sewajarnya penyediaan lapangan pekerjaan. Ketentuan
bila permasalahan yang ditimbulkan oleh ini diatur dalam konstitusi negara yaitu UUD
PKL ditangani bersama dengan cara 45, hal ini sejalan dengan negara Indonesia
melakukan penertiban tanpa “membunuh” sebagai negara hukum yang mengatur

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ !;#
kewenangan, hak dan kewajiban, serta menempatkan hukum sebagai hal yang
sanksi. tertinggi (supreme). Supremasi Hukum yaitu
Satjipto Rahardjo (2006) Ketertiban upaya untuk memberikan jaminan terciptanya
adalah sesuatu yang dinamis. Ketertiban dan keadilan bagi semua pihak. Oleh sebab itu
kekacauan sama-sama ada dalam asas proses dalam menata dan memberikan perlindungan
sosial yang bersambungan (continuum). terhadap pedagang kaki lima (PKL) harus di
Keduanya tidak berseberangan, tetapi sama- dasarkan terhadap aturan-aturan yang hukum
sama ada dalam satu asas kehidupan sosial. yang memberikan perlindungan hukum dan
Ketertiban bersambung dengan kekacauan pembinaan terhadap pedagang kaki lima.
dan kekacauan membangun ketertiban baru, UUD 1945 menyatakan bahwa,
demikian seterusnya. Dalam ketertiban ada “Negara Indonesia merupakan negara hukum”.,
benih-benih kekacauan, sedangkan dalam konsekuensi sebagai negara Hukum adalah
kekacauan tersimpan bibit-bibit ketertiban. mengimplementasikan peraturan perundang-
Keduanya adalah dua sisi mata uang yang undangan yang sudah ada, membentuk
sama. peraturan yang belum ada dalam rangka
Menurut Haryono (1989) berpendapat untuk menciptakan terwujudnya tujuan negara
bahwa Pedagang Kaki Lima (PKL) ialah dalam kontek mensejahterakan masyarakat.
orang yang dengan modal yang relatif sedikit Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 41
berusaha di bidang produksi dan penjualan Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan
barang-barang atau jasa-jasa untuk memenuhi Pemberdayaan PKL menyebutkan pedagang
kebutuhan kelompok tertentu di dalam kaki lima adalah pelaku usaha yang melakukan
masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan usaha perdagangan dengan menggunakan
pada tempat-tempat yang dianggap strategis sarana usaha bergerak, maupun tidak
dalam suasana lingkungan yang informal. bergerak, menggunakan prasarana kota,
Mereka yang masuk dalam kategori pedagang fasilitas sosial, fasilitas umum, lahan dan
kaki lima ini mayoritas berada dalam usia kerja bangunan milik pemerintah dan/atau swasta
utama (4($)"[*5") Soemadi (1993). Tingkat yang bersifat sementara/tidak menetap.
pendidikan yang rendah dan tidak adanya Teori Utilitarianisme; Prinsip-prinsip
keahlian tertentu menyebabkan mereka sulit dasar ajaran Jeremy Bentham dalam Erwin
menembus sektor formal. Bidang informal (2011) Tujuan hukum dapat memberikan
berupa pedagang kaki lima menjadi pilihan jaminan kebahagiaan kepada individu-individu
terbaik untuk tetap mempertahankan hidup. orang banyak. Ajaran ini menghendaki bahwa
Teori negara hukum “Menurut Albert manusia bertindak untuk memperbanyak
Venn Dicey, dalam S. Praja (2014) bahwa kebahagiaan dan mengurangi penderitaan.
Negara hukum adalah negara yang mempunyai Prinsip utama pemikiran teori ini adalah adalah
.!"#(2+"#'&#+*?8##Konsep ini menekankan pada kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi
tiga tolak ukur dari Negara hukum, yaitu; (1) sebagian terbesar rakyat atau bagi seluruh
supremasi aturan-aturan hukum (,24(")*-0# rakyat.
'&# +*?); (2) kesetaraan dihadapan hukum Konsep Kebijakan menurut Marzuki
;"\2*+$.0# 1"&'("# .!"# +*?=:# ;U=# konstitusi yang (2005) atau biasa disebut dengan 4'+$-0, erat
didasarkan atas hak-hak asasi manusia (the kaitannya dengan kewenangan, kewenangan
-'%,.$.2.$'%#1*,"3#'%#$%3$/$32*+#($5!=8 berkaitan dengan jabatan, kebijakan
Negara hukum; (("-!.,,.**.7(2+"# '&# hanya dapat dilakukan oleh karena adanya
+*?= juga berarti bahwa penyelenggaraan kewenangan yang melekat. Sementara
kekuasaan pemerintahan di dasarkan itu, Mahfud MD (2010) mengungkapkan
atas hukum. Negara berdasar atas hukum bahwa S+"5*+# 4'+$-0]# atau garis (kebijakan)

!<#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$
resmi tentang hukum yang akan diberlakukan Pasar misalnya; di Pasar Klandasan mewakili
baik dengan pembuatan hukum baru maupun lokasi, lapangan merdeka dan Melawai pada
dengan penggantian hukum lama, dalam lokasi fasilitas umum kota, dan spot PKL di
rangka mencapai tujuan negara. Dalam lokasi simpul transportasi kota, yaitu Dermaga
menata dan membina para PKL tentu tidak Unocal, Jl. Soekarno-Hatta Km. 22,5, Pasar
terlepas dari kebijakan Pemerintah Daerah Sepinggan, Pasar Manggar dll.
yang mengacu pada Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku diatasnya, sehingga METODE PENELITIAN
regulasi tersebut tidak bertentangan dengan Jenis penelitian ini bersifat 02($3$,#
Regulasi yang lebih tinggi secara hirarkis. empiris. Karena penelitian ini selain mengkaji
Kota Balikpapan yang dijuluki dengan hukum tertulis dari berbagai aspek, juga
kota minyak merupakan pintu gerbang Kaltim. mengkaji hukum dari aspek terapan atau
Balikpapan dikenal luas sebagai kota yang implementasinya dilapangan, atau sering
terbersih di Indonesia dan juga bahkan disebut dengan istilah penelitian 02($3$,#
se-ASEAN. Tidak salah kiranya apabila empiris.
Balikpapan yang dijuliki juga sebagai kota
Pendekatan yang digunakan dalam
ADIPURA karena telah berhasil meraih 4 penelitian ini menggunakan; (1) pendekatan
(empat) Penghargaan Adipura Kencana dan
peraturan perundang-undangan (statute
19 Penghargaan Adipura. Kota Balikpapan
approach), dan (2) pendekatan perbandingan
juga berhasilan menyabet 3 (tiga) kategori
;-')4*(*.$/"# *44('*-!=8# Pendekatan
dalam ajang ASEAN T%/$('%)"%.*++0#
peraturan perundang-undangan (statute
Y2$,.*$%*1+"# G$.$",# ;TYG=# N?*(3# DW<Q
approach) akan memeriksa regulasi yang
untuk semua kategori yakni clean land, clean
terkait dengan kebijakan penataan dan
water dan clean air sehingga layak menjadi
pembinaan PKL. Pendekatan komparatif
Kota Terbersih di ASEAN.
(-')4*(*.$/"# *44('*-!) dilakukan dengan
Kemudian Balikpapan dihargai
membandingkan Regulasi yang berlaku di
sebagai Kota Nyaman Huni, dengan
Balikpapan atau di Samarinda terkait dengan
memiliki penataan transportasi yang baik dan
penataan dan pembinaan (PKL).
tertib dengan meraih Penghargaan Wahana
Berdasarkan uraian latar belakang
Tata Nugraha (WTN). Sejak tahun 1992
yang dikemukakan di atas maka penulis
hingga 2014 Kota Balikpapan berhasil meraih
WTN sebanyak 18 kali. Beberapa prestasi tertarik untuk mengangkat Permasalahan
sebagai berikut: (1) Mengapa para pedagang
dan penghargaan prestius lainnya juga layak
kaki lima (PKL) harus mendapat perlindungan
diterima kota Balikpapan baik penghargaan
hukum dan pembinaan dari Pemerintah ?
Nasional maupun Internasional. Prestasi
(2). Bagaimanakah kebijakan Pemerintah
terkini yang cukup fenomenal yakni Kota
Kota Balikpapan dalam rangka penanganan
Balikpapan berhasil menempati Ranking
dan pembinaan para PKL di kota Balikpapan
I dalam kampanye ^"# B'/"# G$.$", yang
Provinsi Kalimantan Timur?
merupakan rangkaian dari inisiatif Earth
Tujuan Penelitian yang ingin dicapai
_'2(# G$.0# G!*++"%5" (EHCC), dan berhak
adalah; (1) untuk menganalisas mengapa para
menyandang gelar ` !"# I',.# B'/"*1+"# G$.0#
pedagang kaki lima (PKL) harus mendapat
DW<Ra.
perlindungan hukum dan pembinaan
Dalam kaitannya dengan pembinaan
dari Pemerintah. (2). Untuk menganalisis
PKL, Kota Balikpapan memiliki Preferensi
bagaimanakah kebijakan Pemerintah
PKL yang tersebar dan berlangsung cukup
Kota Balikpapan dalam penanganan dan
lama, baik di sekitar Pasar maupun di luar

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ !:#
Tabel 1. DATA PEKERJA INFORMAL MENURUT JENIS PEKERJAAN ( 2008 & 2012)
No. JENIS PEKERJAAN TAHUN 2008 TAHUN 2012
1. Tenaga Profesional, teknisi dan yang sejenis 228.264 143.608
2. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan 27.390 7.748
3. Tenaga tata usaha dan tenaga yang sejenis 88.454 116.466
4 Tenaga usaha penjualan 13.800.533 13.689.282
5. Tenaga usaha jasa 1.072.075 1.239.923
6. Tenaga usaha pertanian, perburuan, perikanan 33.675.823 37.262.160
7. Tenaga produksi operator alat-alat angkutan, pekerja
kasar 8.448.864 11.351.476
8. Lainnya – 484
Jumlah 57.341.403 63.811.147
Sumber: Sakernas 2008 dan 2012 – BPS.

pembinaan PKL di kota Balikpapan Provinsi Pada tabel 1 menunjukkan bahwa


Kalimantan Timur? sektor informal mempunyai peran yang
penting dalam perkeonomian Indonesia.
Analisis yang digunakan dalam
Terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja
penelitian ini adalah analisis isi ;-'%."%#
untuk beberapa jenis pekerjaan yaitu tenaga
*%*+$,$,= terhadap Peraturan perundang-
profesional dan sejenisnya, tenaga usaha
undangan yang berlaku, yang dikaitkan dengan
penjualan, jasa, tenaga usaha pertanian,
dengan obyek penelitian berbagai hasil liputan perburuhan, perikanan, tenaga produksi
media massa yang dimuat, berbagai kebijakan operator angkutan dan pekerja kasar, dll.
Pemerintah Kota Balikpapan mengenai Penyerapan tenaga kerja tahun 2008 relatif
penataan dan pembinaan PKL khususnya di tinggi dan meningkat pada tahun 2012.
kota Balikpapan. Dari tabel 2 dapat kita simpulkan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semakin rendah presentasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam mendirikan usaha informal. Presentase
Urbanisasi merupakan perpindahan
pekerja informal tinggi bagi seseorang yang
penduduk dari desa ke kota. Perpindahan
berpendidikan rendah. Seseorang yang
tersebut terjadi karena masyarakat yang tinggal
berpendidikan tinggi cenderung bekerja pada
di desa ingin mencari suatu pekerjaan dengan sektor formal karena menurut mereka bekerja
penghasilan yang lebih tinggi di kota. Namun dalam sektor formal jauh lebih menjanjikan
bagi mereka yang tidak berhasil memperoleh daripada sektor informal. Dengan demikian
pekerjaan formal dikota karena keterbatasan dapat terdapat hubungan positif antara peran
keterampilan dan keahlian, akhirnya mereka sektor informal dengan tingkat pendidikan
mencari alternatif membuka usaha sektor pekerja, baik pada tahun 2008 maupun pada
informal termasuk PKL.Hasil usaha PKL pada tahun 2012.
umumnya dikelola sendiri ;,"+&[")4+'0"3=,
cukup dengan satu orang tenaga kerja, artinya Urgensi Perlindungan Hukum Bagi
cenderung tidak tergantung pada bantuan Pedagang Kaki Lima
Maraknya penertiban dan penggusuran
pihak lain. Bukti di lapangan menunjukkan
terhadap pedagang kaki lima diberbagai
PKL menunjukkan sifat-sifat khas “one-man
tempat, tentu harus menjadi perhatian semua
enterprise” dan S&*)$+0# "%."(4($,"], dengan
pihak. Disatu sisi mereka ingin mencari
jenis pekerjaan yang cukup banyak dan
nafkh untuk menghidupi keluarga dengan
menyerap tenaga kerja cukup tinggi.

!=#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$
Tabel 2. DATA PEKERJA INFORMAL MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN (2008 & 2012)
No. TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2008 TAHUN 2012
1. Tidak Pernah Sekolah 6.710.659 6.210.376
2. Tidak/Belum Tamat SD 13.095.750 12.760.576
3. Sekolah Dasar 24.081.274 27.961.272
4 SMTP 7.708.620 10.213.713
5. SMTA Umum 3.726.196 4.183.259
6. SMTA Kejuruan 1.583.889 1.957.879
7. Diploma I/II/III 175.968 226.570
8. Universitas 259.047 297.502
Jumlah 57.341.403 63.811.147
Sumber: Sakernas 2008 dan 2012 -BPS.

cara mandiri tanpa dukungan dan fasilitas bertanggung jawab atas penyediaan
Pemerintah, namun disisi lain lokasi para fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pedagang sering melanggar ketentuan yang pelayanan umum yang layak. Oleh sebab
telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. itu pemerintah bertanggung jawab atas
Ketentuan hak-hak perlindungan hukum warga negara yang berada di bawah garis
bagi para PKL terdapat pada Pasal 27 ayat kemiskinan melalui cara-cara pemberdayaan
(2) UUD 1945 menyebutkan ”Tiap-tiap warga terhadap masyarakat yang lemah dan tidak
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan mampu sesuai dengan martabat sebagai
yang layak bagi kemanusiaan”. Klausul manusia.
tersebut menjelaskan bahwa setiap warga Hak-hak warga negara untuk
negara mempunyai hak untuk bekerja dalam memperoleh pekerjaan juga tercantum
bidang apapun selama tidak bertentangan dalam Pasal 11 UU No. 39/1999 mengenai
dengan undang-undang agar dapat mencukupi Hak Asasi Manusia (HAM) dinyatakan bahwa
kebutuhan hidup yang layak bagi keluarganya. : “ setiap orang berhak atas pemenuhan
Apabila kehidupan masyarakatnya telah kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan
mencukupi, tentu Pemerintah tidak akan berkembang secara layak.” Selanjutnya
kesulitan dalam memperbaiki ekonomi negara. dalam dalam Pasal 38 UU No. 39/1999
Hal tersebut dapat terwujud bila pemerintah mengenai Hak Asasi Manusia (HAM): (1)
mampu mengatasi masalah pedagang kaki “Setiap warga negara, sesuai dengan bakat,
lima (PKL) dengan bijak dan santun. Namun, kecakapan dan kemampuan, berhak atas
apabila Pemerintah gagal menciptakan pekerjaan yang layak. (2). Setiap orang
lapangan pekerjaan terutama membina berhak dengan bebas memilih pekerjaan
dan menata para PKL yang berdampak yang disukainya dan ...” Dengan demikian
pada meningkatnya masalaha sosial maka, Pemerintah wajib dan bertanggung jawab
persoalan ini akan menjadi tanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan,
Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam dan memajukan HAM yang diatur dalam
konstitusi negara. peraturan perundang-undangan yang
Mengacu pada Pasal 34 UUD 1945, berlaku di negara Republik Indonesia.
khususnya ayat (2) Negara mengembangkan Mengenai hak-hak yang termasuk kategori
sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat hak-hak ekonomi dan sosial mencakup
dan memberdayakan masyarakat yang hak-hak: a. hak untuk bekerja; b. hak untuk
lemah dan tidak mampu sesuai dengan mendapatkan upah yang sama; c. hak untuk
martabat kemanusiaan. Pada ayat (3) Negara tidak dipaksa bekerja; d. hak untuk cuti; e. hak

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ !>#
atas makanan; f. hak atas perumahan; g. hak adalah sesuatu yang dinamis. Ketertiban dan
atas kesehatan; dan h. hak atas pendidikan. kekacauan sama-sama ada dalam asas proses
Penataan dan Pembinaan terhadap PKL sosial yang bersambungan (continuum).
oleh Pemerintah Keduanya tidak berseberangan, tetapi sama-
Salah satu bentuk pembinaan sama ada dalam satu asas kehidupan sosial.
terhadap para PKL tersebut adalah dengan Dari Teori ini dapat dipahami bahwa ketertiban
pendataan oleh instansi terkait serta pejabat akan berlangsung secara dinamis dan tidak
yang ditunjuk, dan pemberian bimbingan bersifat permanen, tetapa ketertiban akan
serta penyuluhan secara berkesinambungan mengikuti perkembangan situasi yang ada.
kepada para PKL. Namun, dalam faktanya Apabila kondisi para PKL dalam memperoleh
tidak semua PKL merasa telah mendapat penghasilan cukup normal untuk membiayai
pembinaan dari aparat pemerintah. Bahkan kehidupan mereka, kemungkinan mereka
banyak PKL merasa tidak ada pembinaan akan mempertahankan lokasi berjualan,
secara nyata terhadap keberadaannya, yang namun sebaliknya apabila hasil yang dicapai
ada adalah penggusuran, pelarangan tanpa tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari,
memberikan solusi alternatif. maka mereka harus kreatif mencari peluang-
Padahal hak-hak mereka sebagaimana peluang usaha lain yang dapat menambah
tercantum dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 penghasilan yang justru dapat menimbulkan
menyebutkan ”Tiap-tiap warga negara berhak ketertiban dan keteraturan yang bermasalah.
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak Berdasarkan hasil analisis Tugas Pokok
bagi kemanusiaan”. Apabila dikaitkan dengan dan Fungsi SKPD dijajaran Pemerintah Kota
Teori Negara hukum yang dikemukakan oleh Balikpapan, seyogianya Pemerintah Daerah
AV. Dicey dalam S. Praja (2014) negara dapat melibatkan berbagai pihak untuk
hukum juga berarti bahwa penyelenggaraan berbagi peran dalam melakukan penataan
kekuasaan pemerintahan di dasarkan dan pembinaan terhadap para PKL antara
atas hukum. Negara berdasar atas hukum lain:
menempatkan hukum sebagai hal yang a) Unsur Bappeda sebagai perencana dalam
tertinggi (supreme). Supremasi Hukum yaitu pendirian tempat dan lokasi PKL.
upaya untuk memberikan jaminan terciptanya
b) Unsur Satpol PP sebagai tim penertiban
keadilan bagi semua pihak. Hukum dalam
terhadap PKL yang menempati lokasi ter-
hal ini Peraturan Pemerintah harus ada
keberpihakan terhadap para pedagang PKL tentu yang dilarang oleh pemerintah;
dimana mereka, harus ditata dan ditempatkan
c) Unsur Badan Kesbangpol untuk mengeta-
di lokasi yang berpeluang memberikan
hui pengaruh sosial yang timbul;
penghasilan yang wajar bagi mereka, bukan
di tempat yang jauh dari para konsumen. d) Unsur Dinas Perhubungan sebagai pen-
Dalam konteks melakukan penataan, gelola retribusi parkir dan jalan;
penertiban, dan pembinaan terhadap para
e) Unsur Dinas PU dalam mendukung sa-
pedagang kaki lima pihak Pemerintah harus
rana dan prasarana penataan PKL;
melakukan pendekatan secara persuasif dan
melakukan sinergitas dengan stakeholder
f) Unsur Dinas Lingkungan Hidup sebagaui
yang ada agar terjalin koordinasi yang baik dan
unsur penataan lingkungan;
terhindar dari tindakan kesewang-wenangan.
Sejalan dengan penertiban dan g) Unsur Dinas Pasar sebagai Pengelola re-
pembinaan terhadap para pedagang PKL tribusi terhadap PKL;
menurut Satjipto Rahardjo (2006) ketertiban

!?#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$
h) Unsur Bagian umum, dan Bagian Hukum Daerah dalam penertiban para PKL, agar leb-
Setda; ih manusiawi dan penertiban dilakukan ter-
lebih dahulu dengan cara persuasive. Tetapi
i) Unsur Kantor Pelayanan terpadu untuk
disisi lain juga para PKL harus memperhatikan
masalah perijinan lokasi PKL;
dan mengikuti ketentuan yang telah ditetap-
kan Pemerintah dalam regulasi dengan tetap
j) Unsur Kodim, dan Unsur Polres sebagai
menyampaikan aspirasi secara tertib dan kon-
pengamanan, dan unsur kecamatan;
struktif.
Fenomena pembongkaran para PKL
Pasal 13 UU No. 09 Tahun 1995 Tentang
ini seringkali tidak manusiawi. Pemerintah
Usaha Kecil : “ Pemerintah menumbuhkan
selalu menggunakan kata penertiban
iklim usaha dalam aspek perlindungan,
dalam melakukan pembongkaran. Sangat
dengan menetapkan peraturan perundang-
disayangkan ternyata didalam melakukan
undangan dan kebijaksanaan untuk : (1)
penertiban sering kali terjadi hal-hal yang
menentukan lokasi tempat usaha di pasar,
ternyata tidak mencerminkan kata-kata
ruang pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi
tertib itu sendiri. Kalau kita menafsirkan kata
pertanian rakyat, lokasi pertambangan rakyat,
penertiban itu adalah suatu proses membuat
dan lokasi yang wajar bagi pedagang kaki
sesuatu menjadi rapi dan tertib, tanpa
lima, serta lokasi lainnya. (2) memberikan
menimbulkan kekacauan atau masalah baru.
bantuan konsultasi hukum dan pembelaan.
Pemerintah dalam melakukan
Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
penertiban sering kali tidak memperhatikan,
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
ketentuan tentang perlindungan hukum .
13, meliputi langkah implementasi aspek
Padahal hak milik ini telah dijamin oleh UUD
perlindungan dalam bidang hukum, penetapan
45 dan UU No. 39 tahun 1999 mengenai
dan penentuan tempat usaha yang wajar dan
Hak Asasi Manusia. Diantaranya dinyatakan
potensial, dan memberikan konsultasi hukum
sebagai berikut :
dan pembelaan.
a. Pasal 28 G ayat (1) UUD 45, dinyatakan
“setiap orang berhak atas perlindungan Dengan adanya beberapa ketentuan
diatas, pemerintah dalam menyikapi
diri pribadi; keluarga; kehormatan; marta-
fenomena adanya pedagang kaki lima, harus
bat; dan harta benda yang dibawah kekua-
lebih mengutamakan penegakan keadilan
saannya , serta berhak atas rasa aman
dan perlindungan dari ancaman ketakutan bagi rakyat kecil. Walaupun didalam Perda
K3 (Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban)
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
terdapat pelarangan Pedagang Kaki Lima
yang merupakan hak asasi.”
untuk berjualan di trotoar, jalur hijau, jalan,
Selanjutnya di dalam UU No. 39 tahun dan badan jalan, serta tempat-tempat yang
1999 mengenai HAM, dinyatakan : bukan peruntukkannya, namun pemerintah
b. Pasal 36 ayat (2) ; tidak seorang pun boleh harus mampu menjamin perlindungan dan
dirampas hak miliknya dengan sewenang- memenuhi hak-hak ekonomi pedagang kaki
wenang.” lima .
Hak-Hak PKL dalam Konteks Menjalankan
c. Pasal 40 ; “ setiap orang berhak untuk
Usaha
bertempat tinggal dan berkehidupan yang
Pemerintah di dalam melakukan
layak.”
penertiban harusnya memperhatikan dan
menjunjung tinggi hak milik para PKL atas
Regulasi tersebut di atas seharusnya
barang dagangannya. Untuk itu Pemerintah
menjadi S?*(%$%5] bagi aparatur Pemerintah

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 75#
Kota harus menata dalam Peraturan Daerah Satuan Polisi (PP) Kota Balikpapan
tentang, perintah, larangan, dan sanksi. dibentuk sesuai dengan Perda No. 2 Tahun
Apabila hanya tempat-tempat yang dilarang 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
saja yang disebutkan, maka pemerintah Satuan Polisi (PP) Kota Balikpapan dan
sama saja dengan menghilangkan hak-hak Peraturan Walikota Balikpapan No. 40 Tahun
rakyat dalam mengakses pendapatan dari 2013 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata
perputaran kegiatan ekonomi di suatu tempat Kerja. Tugas Satpol PP yakni melaksanakan
yang strategis. Secara hukum para PKL ini penyelenggaraan di bidang ketentraman,
sudah dijamin hak nya dalam mendapatkan ketertiban umum, dan penegakan peraturan
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi perundang-undangan dan perlindungan
kemanusiaan. masyarakat. Sedangkan Fungsi Satuan Polisi
Apabila dikaitkan dengan Teori Pamong Praja adalah sebagai berikut:
Utilitarianisme ajaran Jeremy Bentham 1. Penyusunan program dan pelaksanaan
dalam Erwin (2011) Tujuan hukum dapat penegakan Peraturan Daerah dan Per-
memberikan jaminan kebahagiaan kepada aturan Walikota, penyelenggaraan ketert-
individu-individu orang banyak. Prinsip iban umum dan ketenteraman masyarakat
utama pemikiran teori ini adalah adalah serta perlindungan masyarakat;
kesejahteraan yang sebesar-besarnya
2. Pelaksanaan kebijakan penegakan Per-
bagi seluruh rakyat. Oleh sebab itu dalam
aturan Daerah dan Peraturan Walikota;
penataan dan pembinaan para PKL harus
dilandasi dengan aturan hukum (Peraturan
3. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan
Daerah) yang memiliki keberpihakan kepada
ketertiban umum dan ketenteraman di
para pelaku ekonomi lemah (kecil) agar
kota;
mereka pada saatnya dapat mandiri dan
berdaya. 4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan ma-
syarakat;
Kebijakan Teknis dalam Penataan
Pembinaan pedagang PKL di kota 5. Pelaksanaan koordinasi penegakan Per-
aturan Daerah dan Peraturan Walikota
Balikpapan
serta penyelenggaraan ketertiban umum
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004
dan ketenteraman masyarakat dengan
jo PP No. 32 Tahun 2004 Satpol PP diberi
kewenangan oleh Pemerintah Kota Balikpapan Kepolisian Negara R.I, Penyidik PNS,
dan/atau aparatur lainnya;
guna memelihara ketentraman dan ketertiban
masyarakat. Tugas Satpol PP memelihara
6. Pengawasan terhadap masyarakat,
dan menyelenggarakan ketentraman dan
aparatur, atau badan hukum agar mema-
ketertiban umum, serta menegakkan Perda
tuhi dan mentaati penegakan Peraturan
dan Peraturan Walikota. Sebagaimana
Daerah dan Peraturan Walikota; dan
yang telah ditetapkan di dalam Peraturan
Pemerintah R.I No. 6 Tahun 2010 Tentang 7. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan
Satpol PP, pada Pasal 2 ayat (1) yang oleh pimpinan sebagai berikut :
menyatakan “Untuk membantu kepala daerah
8. Mengikuti proses penyusunan peraturan
dalam menegakkan Peraturan Daerah,
perundangundangan serta kegiatan pem-
penyelenggaraan ketertiban umum dan
binaan dan penyebarluasan produk hu-
ketenteraman masyarakat, di setiap provinsi,
kum daerah;
kabupaten dan kota dibentuk Satuan Polisi
Pamong Praja”.
9. Membantu pengamanan dan pengawalan

7!#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$
tamu VVIP termasuk pejabat dan tamu pengelolaan pasar dengan fungsi antara lain:
negara; perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pengelolaan pasar; retribusi, pengembangan
10. Melaksanakan pengamanan dan penert-
pasar dan pendapatan, serta kebijakan teknis
iban aset yang belum teradministrasi ses-
bidang kebersihan dan ketertiban.
uai dengan ketentuan peraturan perun-
Sebenarnya dari tugas pokok dan fungsi
dang-undangan;
Dinas terkait di Kota Balikpapan sudah cukup
baik dalam menata dan menyelenggarakan
11. Membantu pengamanan dan penertiban
kebijakan dalam penataan dan pembinaan
penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada;
pedagang PKL. Tetapi yang terpenting adalah
12. Membantu pengamanan dan penertiban bagaimana menjalin koordinasi diantara Dinas
penyelenggaraan keramaian daerah dan/ dan stakeholder terkait agar kebijakan yang
atau kegiatan yang berskala massal; dirumuskan dapat diimplementasikan dengan
efektif. Namun, salah satu yang masih diang-
Peranan Dinas Teknis Bidang
gap belum lengkap adalah belum adanya Per-
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
aturan Daerah (PERDA) tentang penataan
Untuk menata perumusan kebijakan tek-
dan pembinaan pedagang PKL di kota Balik-
nis di bidang Perindustrian, Perdagangan dan
papan sebagai landasar hukum dibawah Per-
Koperasi sesuai dengan rencana strategis
aturan Pemerintah.
yang ditetapkan Pemerintah Kota Balikpa-
pan telah membentuk Peraturan Daerah Kota Dalam pandangan Soerjono
Balikpapan No. 17 Tahun 2008 Tentang Or- Soekanto, proses penegakan hukum
ganisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah. dipengaruhi oleh lima faktor. @"(.*)*;
Pada Pasal 32 ayat (1) Kedudukan Disper- faktor hukum atau peraturan perundang-
indagkop merupakan unsur pelaksana peny- undangan. Kedua; faktor aparat penegak
elenggaraan urusan Pemerintahan di bidang hukumnya, yakni pihak-pihak yang terlibat
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. dalam proses pembuatan dan penerapan
Disperindagkop Kota Balikpapan mempunyai hukumnya, yang berkaitan dengan masalah
tugas melaksanakan urusan pemerintahan di mentalitas. Ketiga; faktor sarana atau
bidang Perindustrian, Perdagangan dan Ko- fasilitas yang mendukung proses penegakan
perasi berdasarkan asas otonomi dan tugas hukum. A"")4*.: faktor masyarakat, yakni
pembantuan. lingkungan sosial di mana hukum tersebut
berlaku atau diterapkan; berhubungan dengan
Pasal 34 dinyatakan untuk
kesadaran dan kepatuhan hukum yang
menyelenggarakan tugas sebagaimana
!"!#!$%&' ' ' ()*) ' ' ' +!"&*)$,' )%-)")$)./''
dimaksud dalam Pasal 33 Disperindagkop Kota
A"+$)*:# faktor kebudayaan, yakni hasil
Balikpapan mempunyai fungsi : (a) Perumusan
karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada
kebijakan teknis di bidang Perindustrian,
karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
Perdagangan dan Koperasi sesuai dengan
Kondisi Empiris Kebijakan Penataan PKL
rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah
di kota Balikpapan
Kota; dan (b) Perumusan, perencanaan,
Pembangunan yang baik selalu
pembinaan, dan pengendalian kebijakan
didukung oleh masyarakat, dan bentuk
teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan
itu seringkali disebut dengan partisipasi
dan Koperasi.
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
Sedangkan pada Pasal 53 Dinas
mengetahui sebenarnya permasalahan
Pasar mempunyai tugas membantu Walikota
yang ada dalam masyarakat dan kebutuhan
melaksanakan di bidang pembinaan dan

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 77#
masyarakat itu sendiri. Sebagai salah satu yang sampai saat ini dihadapi oleh PKL di
upaya untuk mengetahui keinginan atau Lapangan Merdeka ini adalah belum adanya
kebutuhan masyarakat tersebut, maka perlu ijin dari pihak Pertamina sebagai pemilik
diketahui terlebih dahulu preferensi mereka lahan Lapangan Merdeka. Oleh sebab itu,
terhadap lingkungannya. tindakan dari Pemkot sendiri juga melarang
Demikian pula halnya dengan upaya PKL berjualan di Lapangan Merdeka. Aspirasi
penataan pedagang kaki lima di pasar dan di para PKL mereka ingin diperlakukan secara
luar pasar Kota Balikpapan. Preferensi PKL di adil sama halnya dengan PKL yang berada
beberapa lokasi dapat dijadikan pertimbangan di lokasi Taman Bekapai, Lapangan Persiba,
dalam penataan PKL ini. Masing-masing dan Melawai (lesehan).
preferensi PKL di lokasi berikut dapat I"+*?*$# ('.'*(: Meskipun tidak
dianggap mewakili tiap tipologi spot lokasi ditetapkan menjadi salah satu obyek wisata
PKL di Kota Balikpapan. Preferensi PKL Pasar di Kota Balikpapan, secara umum kawasan
Klandasan mewakili lokasi PKL di lingkungan Melawai saat ini banyak dikunjungi oleh
pasar, Lapangan Merdeka dan Melawai pada masyarakat Kota Balikpapan. Lokasi Melawai
lokasi fasilitas umum kota, dan spot PKL di ini menjadi salah satu lokasi pilihan bagi
lokasi simpul transportasi kota, yaitu Dermaga warga yang hanya sekedar ingin bersantai
Unocal serta Jl. Soekarno-Hatta Km. 22,5. saja. Artinya, kawasan Pantai Melawai ini
@*,*(# A+*%3*,*%:# Dengan padatnya memiliki peluang potensi yang tinggi sebagai
PKL yang berlokasi disini dan tingginya salah satu tempat wisata di Kota Balikpapan.
intensitas aktivitas di Pasar Klandasan, maka Permasalahan yang dialami oleh PKL yang
peluang apapun yang ada sudah seharusnya berlokasi di pelataran trotoar Melawai, yaitu:
dapat dimanfaatkan. Adapun, peluang yang Minimnya hiburan pendukung, dan kurangnya
dimaksud disini adalah bahwa PKL yang fasilitas penerangan/listrik. Aspirasi yang
berada di sekitar Pasar Klandasan, baik muncul dari PKL secara umum mereka
PKL campuran maupun PKL buah musiman memiliki preferensi agar kawasan Melawai
mempunyai keinginan untuk ditata demi dijadikan salah satu obyek rekreasi di Kota
kemajuan mereka. Balikpapan. Dengan mengambil contoh
Permasalahan yang terjadi di lokasi konsep wisata pada Pantai Losari di Makassar
PKL ini serupa dengan lokasi-lokasi PKL yang serta Malioboro di Yogyakarta.
lain, yaitu kurangnya keamanan pada tempat Sementara itu, dari PKL di Melawai
berjualan. Dalam arti, tempat berjualan yang (lesehan/rumput), permasalahan yang ada
tidak menentu apalagi PKL buah musiman saat ini adalah bahwa perlunya penataan
mengakibatkan seringnya terkena razia lokasi PKL yang dapat dinikmati oleh
dari pihak Pemkot (Satpol PP). Oleh sebab konsumen. Dengan demikian, kawasan Pantai
itulah, aspirasi yang muncul dari PKL Pasar Melawai akan bertambah indah, bersih dan,
Klandasan yaitu penataan tempat jualan nyaman untuk dikunjungi. Adapun aspirasi
yang teratur dan nyaman. Pada dasarnya, yang muncul dari PKL di Melawai (lesehan)
sebagai warga kota juga PKL ingin agar lebih ini adalah agar PKL bisa maju bersama
diperhatikan oleh pemerintah Kota Balikpapan. perkembangan kota, tidak menjadi momok
B*4*%5*%# I"(3"F*: Potensi khas bagi aparat pemerintah kota. Keberadaan PKL
yang dimiliki oleh lokasi PKL Lapangan di Melawai juga bisa dipertahankan dan dan
Merdeka adalah letaknya yang berada di dilindungi oleh pemerintah Kota Balikpapan
pinggir lapangan dan jalan. Terlebih lagi lokasi sejajar dengan pasar-pasar modern yang ada,
ini menjadi salah satu sarana olah raga di karena PKL di lokasi ini memiliki ciri tradisional
Kota Balikpapan. Adapun, permasalahan dan menu nusantara yang khas.

7"#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$
@*,*(# Z"()*5*# b%'-*+: Peluang )4$ Angkutan yang cukup jauh untuk memba-
dan Permasalahan yang ada yaitu: wa hasil buah dari kebun ke lokasi jualan.
)4$ Pemandangan laut/tepi pantai yang men-
-4$ Pemasaran dan pengolahan hasil yang
arik untuk dinikmati.
tidak ada alternatif pengolahan lain.
-4$ Tempat strategis dan mudah dijangkau,
karena dekat dengan simpul transportasi @4$ Estetika lingkungan menjadi kurang tera-
kota. tur, dan para pedagang PKL mengusul-
kan penambahan kios baru untuk me-
@4$ Harga makanan dan minuman lebih ter-
nampung PKL baru.
jangkau pengunjung menengah-bawah.
Salah satu aspirasi yang diusulkan
A4$ Tempat berjualan digunakan juga untuk
oleh Pengurus Asosiasi Pedagang Kaki
parkir kendaraan yang akan berangkat
Lima (APKLI) Balikpapan agar setiap event
menggunakan kapal laut ke luar kota.
Tahunan HUT kota Balikpapan, semua elemen
,4$ Keberadaan PKL di lokasi simpul trans- masyarakat dilibatkan, termasuk PKL dalam
portasi yang padat lalau lalang kendaraan, acara Balikpapan Fair, jangan sampai nasib
akhirnya ikut andil dalam mengakibatkan (PKL) seperti dikucilkan. Masyarakat kecil
tundaan sirkulasi dan bahkan kemacetan. dalam hal ini pedagang kecil (PKL) tidak dapat
terlibat dalam kegiatan ini dikarenakan harga
B4$ Sering dijadikan segelintir orang yang ti-
stan kuliner yang dijual Rp. 3,5 juta cukup
dak bertanggung jawab untuk peredaran
mahal sehingga mempersulit para PKL untuk
narkoba,miras, PSK, dan lain-lain.
berpartisipasi dalam meraih penghasilan.
.4$ Iklim yang tidak bersahabat, seperti hujan, Oleh sebab itu pengurus APKLI Balikpapan
angin rebut, ataupun pengaruh gelom- meminta agar Dinas terkait dan Pihak Panitia
bang air pasang, penerangan yang masih memberikan kemudahan dalam rangka
pakai genset, dan sumber air air yang ter- memberdayakan PKL di kota Balikpapan.
baas.

Pada dasarnya, khusus PKL di sekitar Prospektif Penataan pedagang PKL di


Dermaga Unocal, sangat mengerti dan Kota Balikpaan
menyadari benar bahwa berjualan diatas Dampak positif dari penataan PKL
trotoar adalah melanggar peraturan (ilegal). di kota Balikpapan diproyeksikan dapat
Oleh sebab itulah, mereka memiliki beberapa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
aspirasi dalam upaya penataan maupun jika (PAD). Pemerintah Kota Balikpapan
ada relokasi PKL oleh Pemkot Balikpapan berencana memungut pajak restoran dari
harus memiliki nilai strategis. (PKL) maksimal sebesar 10% guna memacu
Peluang potensi yang dimiliki oleh (PAD). Hal ini diungkapkan Kepala Dispenda
lokasi PKL di Jl. Soekarno-Hatta Km. 22,5 Kota Balikpapan Tirta Dewi mengatakan
adalah merupakan jalan arteri primer Kota salah satu pertimbangan pemungutan pajak
Balikpapan yang menjadi kerangka utama tersebut yakni terkait dengan omset. Tirta
kota. Sedangkan, potensi dari segi jenis barang menyebutkan omset PKL yang bisa dikenai
dagangannya adalah buah-buahan, seperti pajak restoran yakni yang mencapai di atas Rp.
salak, cempedak, lai, rambutan, pisang, buah 42 juta/tahun. “Perhitungannya omset di atas
naga dan buah-buahan musiman. sesuai dengan pajak restoran yang berkisar
Adapun, permasalahan yang dialami (5% - 10%). Tentunya tidak semua PKL yang
PKL di Jl. Soekarno-Hatta Km. 22,5 antara dapat dipungut pajak, tetapi bagi PKL yang
lain : .!*)0' )%,$' ()*) ' %.)1()"' $,)*&2$)%&' -)13'

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 7;#
ditetapkan. Pemko Balikpapan seyogianya dalam aspek perlindungan, dengan
memiliki Peraturan Daerah tentang pungutan menetapkan peraturan perundang-undangan
pajak, agar tidak ada permasalahan tuntutan dan kebijaksanaan untuk : (1) menentukan
warga yang merasa diberatkan dengan peruntukan tempat usaha di pasar, ruang
pungutan pajak tersebut. pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi
Peraturan Daerah memiliki kedudukan pertanian rakyat, lokasi pertambangan rakyat,
yang strategis dalam penyelengaraan dan lokasi yang wajar bagi (PKL), serta lokasi
pemerintahan bagi suatu daerah otonom lainnya. Intinya fungsi Pemerintah harus
berdasarkan prinsip otonomi dan prinsip mampu berperan sebagai fasilitator, inisiator,
tugas pembantuan. Sedangkan konsep mediator, sehingga para pedagang PKL dapat
kebijakan menurut Marzuki (2005) atau biasa tumbuh dan berkembang dengan mitra UMKM
disebut dengan 4'+$-0, erat kaitannya dengan lainnya dengan prinsip saling menguntungkan.
kewenangan, kebijakan muncul karena Pemerintah Kota Balikpapan harus
adanya kewenangan yang melekat, oleh lebih lebih serius menangani permasalahan
sebab itu Pemko Balikpapan yang memiliki PKL, melalui sinergitas diantara stakeholders
kewenangan membentuk Perda tentang yang ada seperti, Dinas Perindagkop, Dinas
penataan dan pembinaan PKL harus dijadikan Pasar, dan Satpol PP, dalam melakukan
sebagai prioritas. penataan dan pembinaan terhadap PKL,
terutama di daerah pasar, dan lokasi yang
SIMPULAN DAN REKOMENDASI diperuntukkan bagi para PKL. Penertiban tidak
Sektor informal yang ada di Indonesia dapat dilakukan dengan cara insidentil, tetapi
memiliki peran yang sangat penting dalam sebagai negara hukum harus didasarkan atas
perekonomian Indonesia, terutama dalam Peraturan Daerah, tidak berlaku sewenang-
hal penyerapan tenaga kerja. Sektor wenang. Penertiban bukan berarti menghapus,
informal merambah semua jenis pekerjaan akan tetapi menata dan menempatkan sesuai
yang menurut data APKLI (2014) mampu dengan tempatnya agar tidak ada yang
menampung sebanyak 22,9 juta tenaga kerja. dirugikan, baik orang lain pengguna jalan
Oleh sebab itu sektor informal perlu dilindungi, maupun pihak para PKL itu sendiri. Penataan
ditata dan dibina oleh Pemerintah Daerah PKL ini bisa dijadikan upaya memberdayakan
melalui ketentuan perundang-undangan. pedagang, karena mereka memiliki peranan
Perlindungan hukum bagi para PKL penting dalam menciptakan lapangan kerja
wajib dilakukan oleh Pemerintah, karena hal dan mensejahterakan masyarakat.
ini sesuai dengan amanat konstitusi Pasal
27 ayat (2) UUD 1945 menyebutkan ”Tiap- DAFTAR PUSTAKA
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan Alisjahbana. (2003). b(1*%#_$33"%#T-'%')0[#
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. @"(*%# "(,")12%0$# Y"F.'(# M%&'()*+#
Klausul tersebut menjelaskan bahwa setiap @"(F'.**% Surabaya: Lembaga
warga negara mempunyai hak untuk memilih Penelitian ITS.
dan bekerja dalam bidang apapun, termasuk
PKL selama tidak bertentangan dengan UU Bagong, Suyanto, 2005. A*(*F."($,.$F# # @AB.
agar dapat mencukupi kebutuhan hidup yang Prenada Media, Jakarta.
layak. C. M. Firdausy. Jakarta, Z"?*%#9$,".#V*,$'%*+#
Kewajiban Pemerintah ini relevan 3*%# E*44"%*,# @2,+$.1*%5# TF'%')$#
dengan Pasal 13 UU No. 09 Tahun 3*%#@")1*%52%*%#BM@M.
1995 Tentang Usaha Kecil: “Pemerintah Mahfud MD, 2010, @"(52+*.*%# @'+$.$F# 3*%#
berkewajiban menumbuhkan iklim usaha _2F2)# 3$# M%3'%",$*, Gama Media,

7<#$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$
Yogyakarta.
Marzuki HM, Laica, (2005), E"(6*+*%[6*+*%# 3$#
9*%*!# _2F2)J# @$F$(*%[4$F$(*%# B"4*,#
@('&8# Z(8# _8I8# B*$-*# I*(>2F$J# Y8_.,
Konpress, Jakarta.

Rahardjo, Satjipto (2006) I")1"3*!# _2F2)#


@('5(",$&. Kompas, Jakarta
Todaro., M.P., (1994), @")1*%52%*%#TF'%')$#
di Dunia Ketiga (terjem. , LP3ES,
Jakarta.
Muh. Fajar Pramono dkk, Penataan dan
Pembinaan Pedagang Kaki Lima
dalam Perspektif Komunikasi
Pembangunan Di Surakarta, Jurnal
Kanal Vol. 1 No. 2 Maret 2013
Undang-undang R.I Nomor 9 Tahun 1995
Tentang Usaha Kecil.
(PP) Republik Indonesia No. 6 Tahun 2010
Tentang Satuan Polisi Pamong
Praja
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
Permendagri No. 41 Tahun 2012
tentang Pedoman Penataan dan
Pemberdayaan PKL
Perda Kota Balikpapan No. 17 Tahun 2008
Tentang Org. dan Tata Kerja Dinas-
Dinas Daerah
Perda Kota Balikpapan No. 2 Tahun 2013
Tentang Tata Kerja Satpol PP Kota
Balikpapan
Perwali Balikpapan No. 40 Tahun 2013
Tentang Uraian Tugas Satpol PP Balikpapan

“Gerbang Etam”

%&'()*$+,'-)(.$/0)1$23*4$!5$634$7$8)9&($75!:$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ 7:#

Anda mungkin juga menyukai