Abstract
The purpose this: 1) to know the interaction among that happen in palu city, Donggala
regency, and the society of Sigi regerency; and 2) to know the factor that cause a happen the
interaction among Palu city, Donggala society and Sigi regency society. The population this
research are 440.125 people in research area by using Sloving Formula with crisis value is 10% i.
Interaction is bigger happen between gunung Bale Area Palu City . The higher interaction in the
both area because that’s trade area, and the measure lie is near relative with status way is higher
than other area, the population indicate is more than other if compare with other area; 2) to fulfill
the needs the staplefood,facility, and basic service, preparing the raw materials, human resource
for indusrty, trade and economic activity become encourage factors cause make economic
interaction among Palu city society, Donggala regency society and Sigi regency Society.
Keywords: Interaction, economic, society, urban, and rural
197
198 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 197-210 ISSN: 2302-2019
pertanian, peternakan ataupun perikanan darat disekitar produsen. Frekwensi gerakan antara
(Tahawila, 2011: 177). produsen dan konsumen dipengaruhi oleh
Dalam kenyataannya hal ideal tersebut prinsip optimasi, oleh persyaratan Treshold
kadang-kadang tidak terwujud karena adanya atau saingan-saingan yang ada serta jarak
beberapa pembatas. Jumlah penduduk yang ditempuh oleh oleh produsen dan
semakin meningkat, tidak terkecuali di konsumen (Tahawila 2011: 178).
pedesaan. Padahal, luas lahan pertanian sulit Di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan
bertambah, terutama di daerah yang sudah Kabupaten Sigi yang menjadi lokasi
lama berkembang. Peningkatan hasil penelitian penulis, ada cenderung terdapat
pertanian hanya dapat diusahakan melalui pola interaksi di antara masyarakat Kota Palu,
intensifikasi budidaya di bidang ini. Akan masyarakat Kabupaten Donggala dan
tetapi, pertambahan hasil pangan yang masyarakat Kabupaten Sigi. Hal ini ditandai
diperoleh melalui upaya intensifikasi ini, dengan keterkaitan antar kelas masyarakat,
tidak sebanding dengan pertambahan jumlah pola kekerabatan, keterkaitan pergerakan
penduduk, sehingga pada suatu saat hasil penduduk, interaksi kelompok sosial,
pertanian suatu daerah pedesaan hanya cukup banyaknya didirikan pusat-pusat
untuk memenuhi kebutuhan penduduknya perbelanjaan, pasar-pasar tradisional, tumbuh
saja, tidak kelebihan yang dapat dijual lagi. kembangnya lapangan-lapangan usaha di
Dalam keadaan semacam ini, kota terpaksa sektor formal dan informal yang menarik
memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah keinginan masyarakat Kabupaten Donggala
lain, bahkan kadang-kadang terpaksa dan Sigi untuk berinteraksi ke wilayah Kota
mengimpor dari luar negeri. Peningkatan Palu dalam rangka memenuhi kebutuhan
jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan pokok, memasarkan hasil-hasil pertanian,
perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya ataupun memperbaiki taraf kehidupan
berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak ekonomi mereka (Sumber: Hasil Observasi
orang yang tidak mempunyai mata Penulis, 2012).
pencaharian tetap. Mereka ini merupakan Demikian pula halnya potensi ekonomi
kelompok pengangguran, baik sebagai yang ada di wilayah Kabupaten Donggala,
pengangguran penuh maupun setengah seperti adanya PT. Pelabuhan Indonesia IV
pengangguran (Adisasmita, 2006: 13). (Persero) Cabang Donggala yang bergerak di
Interaksi antara desa dan kota dapat bidang pelayanan jasa Peti Kemas,
terjadi karena berbagai faktor atau unsur yang terdapatnya pasar untuk kegiatan
ada dalam desa, dalam kota dan diantara desa perdagangan, adanya terminal
dan kota. Kemajuan masayarakat desa, pemberangkatan penumpang dan barang serta
perluasan jaringan jalan desa ke kota, pusat-pusat perkantoran pemerintah menjadi
integrasi atau pengaruh kota terhadap desa, sebuah daya tarik tersendiri bagi masyarakat
kebutuhan timbal balik desa dan kota telah Kota Palu untuk berinteraksi ke wilayah
memacu interaksi desa-kota secara bertahap Kabupaten Donggala dalam rangka
dan efektif. Interaksi antara desa dan kota memperbaiki taraf kehidupan ekonomi
pada umunya dapat digambarkan sebagai mereka dengan bekerja pada kantor-kantor
interaksi antara produsen dan konsumen pemerintahan ataupun berdagang pada pasar
beserta pola pergerakan orang dan barang, yang ada di Kabupaten Donggala.
interaksi ini menunjukkan adanya gerakan Selain itu potensi ekonomi bidang
(movement) produsen yang pada umumnya pertanian di wilayah Kabupaten Sigi, seperti
terletak disuatu tempat tertentu dalam ruang terdapatnya lahan-lahan pertanian yang
geografi sedang para konsumen atau memproduksi berbagai macam ragam
langganannya tersebar dengan berbagai jarak kebutuhan pokok pangan masyarakat, dapat
Muhammad Aqshah, Analisis Interaksi Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan Kota Palu .…………… 199
pula menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut
masyarakat Kota Palu untuk berinteraksi ke (P. Amborse, 1970 dalam Bintarto, 1983: 87):
wilayah Kabupaten Sigi dalam rangka Pi . Pj
memperbaiki taraf kehidupan ekonomi I ij =
mereka dengan membeli hasil-hasil pertanian (D ij)2
di wilayah Kabupaten Sigi untuk kemudian di Dimana:
pasarkan kembali di wilayah Kota Palu I ij = Jumlah interaksi ekonomi antara
Disamping itu, interaksi masyarakat tempat i dan j
Kota Palu, masyarakat Kabupaten Donggala P i = Jumlah penduduk di tempat i
dan masyarakat Kabupaten Sigi terjadi karena P j = Jumlah penduduk di tempat j
adanya aliran arus barang dan jasa yang D ij = jarak antara tempat i dan tempat j
memberikan implikasi pada peningkatan Untuk memecahkan rumusan masalah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) masing- kedua dalam penelitian ini yaitu
masing wilayah. mempertanyakan faktor-faktor apa saja yang
Dari uraian latar belakang yang telah menyebabkan terjadinya interaksi antara
dikemukakan tersebut diatas, maka dapat masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten
dirumuskan masalah penelitian sebagai Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi,
berikut: maka digunakan wawancara mendalam (depth
1. Bagaimana interaksi yang terjadi antara interview) terhadap informan kunci (key
masyarakat Kota Palu, masyarakat informan) yaitu Kepala Dinas Perdagangan
Kabupaten Donggala dan masyarakat dan Perindustrian di ketiga wilayah penelitian
Kabupaten Sigi ? (Kota Palu, Kabupaten Donggala dan
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Kabupaten Sigi) serta informan biasa yang
terjadinya interaksi antara masyarakat Kota dinilai mengetahui secara mendalam interaksi
Palu, masyarakat Kabupaten Donggala dan masyarakat kota dan masyarakat desa di
masyarakat Kabupaten Sigi ? ketiga wilayah penelitian.
frekuensi hubungan sosial, ekonomi dan perbedaan daya beli penduduk dan
budaya warga desa dan warga kota, dengan sebagainya.
menggunakan alat transportasi sebagai salah Uraian di atas menunjukkan bahwa
satu sarana pendukung untuk melakukan kekuatan hubungan atau interaksi antara
interaksi. Disisi lain, pengaruh negatif yang masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten
dapat dilihat di daerah perdesaan, diantaranya Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi,
terbukanya kesempatan kerja dan daya tarik berbanding lurus dengan besarnya
kota di berbagai bidang telah banyak (banyaknya) penduduk Kota Palu, penduduk
menyerap pemuda desa, sehingga desa Kabupaten Donggala dan penduduk
kekurangan tenaga kerja potensial di bidang Kabupaten Sigi dan berbanding terbalik
pertanian, perluasan kota dan masuknya dengan jarak antara Kota Palu, Kabupaten
orang-orang kota, berharta ke daerah Donggala dan Kabupaten Sigi. Jadi, makin
perdesaan telah banyak mengubah tata guna banyak jumlah penduduk antara Kota Palu,
lahan di perdesaan terutama di tepian kota Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi,
yang berkaitan dengan kota. Banyak daerah maka semakin besar interaksinya, tetapi
hijau telah menjadi daerah permukiman atau sebaliknya semakin jauh jarak Kota Palu,
bangunan lainnya. Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi,
Interaksi antar kelompok masyarakat makin kecil interaksinya.
perkotaan dengan kelompok masyarakat Hasil perhitungan model gravitasi
perdesaan dalam konteks sebagai produsen interaksi antara masyarakat Kota Palu,
dan konsumen beserta barang-barang yang masyarakat Kabupaten Donggala dan
diperlukan, menunjukkan adanya gerakan masyarakat Kabupaten Sigi, dapat dipaparkan
(movement). Produsen sesuatu barang pada sebagai berikut:
umumnya terletak di sebuah tempat tertentu Interaksi Kota Palu – Kecamatan Banawa
dalam ruang geografi (geographical space), Kabupaten Donggala
sedangkan para konsumennya tersebar dengan Berdasarkan pada data jumlah
berbagai jarak di sekitar produsen. Sebelum penduduk dan jarak Kota Palu ke Kelurahan
transaksi terjadi harus ada gerakan terlebih Gunung Bale Kabupaten Donggala, maka
dahulu. Frekuensi gerakan antara produsen dapat dihitung besarnya interaksi dari kedua
dan konsumen dipengaruhi oleh prinsip wilayah tersebut sebagai berikut:
optimasi, oleh persyaratan treshold atau oleh Diketahui:
saingan-saingan yang ada dan jarak. Treshold a. Jumlah Penduduk Kota Palu (Pi) =
adalah jumlah minimal penduduk yang 336.532 Jiwa.
diperlukan, dalam hal ini konsumen. b. Jumlah Penduduk Kecamatan Banawa
Berdasarkan hal ini maka luas sempitnya Kabupaten Donggala (Pj) = 32.242 Jiwa.
areal interaksi tergantung pada tinggi c. Jarak Kota Palu – Kelurahan Gunung Bale
rendahnya treshold, padat tidaknya suatu (D ij) = 35 Km
kawasan dan perbedaan kultur serta d. Formula Gravitasi
=
Pi . Pj
I ij
(D ij ) 2
=
336.532 x 32.242 10.850.764.744
I ij
=
(35 ) 2 1.225
=
8.857.522
Muhammad Aqshah, Analisis Interaksi Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan Kota Palu .…………… 201
Interaksi Kota Palu – Desa Wani Kabupaten a. Jumlah Penduduk Kota Palu (Pi) =
Donggala 336.532 Jiwa.
Berdasarkan pada data jumlah b. Jumlah Penduduk Desa Wani Kabupaten
penduduk dan jarak Kota Palu ke Desa Wani Donggala (Pj) = 1.568 Jiwa.
Kabupaten Donggala, maka dapat dihitung c. Jarak Kota Palu – Desa Wani Kab.
besarnya interaksi dari kedua wilayah tersebut Donggala (D ij) = 27 Km
sebagai berikut: d. Formula Gravitasi
Diketahui:
=
Pi . Pj
I ij
(D ij ) 2
=
Pi . Pj
I ij
(D ij ) 2
336.532 x 27.385 9.215.928.820
= =
I ij
(65 ) 2 4.225
=
2.181.285
Interaksi Kota Palu – Kecamatan Kulawi a. Jumlah Penduduk Kota Palu (Pi) =
Kabupaten Sigi 336.532 Jiwa.
Berdasarkan pada data jumlah b. Jumlah Penduduk Kecamatan Kulawi
penduduk dan jarak Kota Palu ke Kecamatan Kabupaten Sigi (Pj) = 14.172 Jiwa.
Kulawi Kabupaten Sigi, maka dapat dihitung c. Jarak Kota Palu – Kecamatan Kulawi (D
besarnya interaksi dari kedua wilayah tersebut ij) = 100 Km
sebagai berikut: d. Formula Gravitasi
Diketahui:
202 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 197-210 ISSN: 2302-2019
=
Pi . Pj
I ij
(D ij ) 2
Secara lebih rinci hasil perhitungan besarnya di atas dapat dilihat pada Tabel 1. berikut ini:
nilai interaksi dari keempat wilayah tersebut
Selain ditampilkan dalam bentuk tabel, keempat wilayah penelitian dapat pula dilihat
hasil perhitungan besarnya nilai interaksi pada Gambar 1. berikut ini:
Gambar 1.
Interaksi Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Perdesaan
Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi
Hasil Analisis Dengan Formula Gravitasi
Muhammad Aqshah, Analisis Interaksi Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan Kota Palu .…………… 203
Secara lebih rinci gambaran interaksi Donggala dan Kabupaten Sigi dapat dilihat
antara masyarakat Kota Palu, Kabupaten pada Tabel 2. dan 3. berikut ini:
Tabel. 2. Interaksi Masyarakat Kota Palu, Kabupaten. Donggala dan Kabupaten Sigi.
Wilayah Tujuan
Kabupaten Donggala Kabupaten Sigi
No Lokasi
Kec.
Desa Wani Kec. Banawa Kec. Palolo
Kulawi
Perkebunan
Jasa (cargo), Sosial
Industri (Coklat)
(perj. Pegawai) dan Pertanian
1 Kota Palu (Rotan) dan dan
Perdagangan (Bahan (Coklat)
Perdagangan Pertanian
Campuran/keb.pokok)
(Padi)
Sumber : Hasil analisis
Tabel. 3. Interaksi Masyarakat Kota Palu, Kabupaten. Donggala dan Kabupaten Sigi.
Wilayah Tujuan
No Lokasi
Kota Palu
Jasa (tenaga Guru, tenaga medis atau
1 Desa Wani
kesehatan, tenaga montir)
Jasa (sopir, buruh bangunan, karyawan
2 Kec. Banawa Kab. Donggala
toko) dan perdagangan (pedagang ikan)
Jasa (sopir, buruh bangunan, tenaga
3 Kec. Palolo Kab. Sigi montir, karyawan toko) dan perdagangan
(pedagang coklat)
Jasa (sopir, buruh bangunan, tenaga
4 Kec. Kulawi Kab. Sigi montir, karyawan toko) dan perdagangan
(pedagang coklat)
Sumber: Hasil analisis
hasil wawancara penulis dengan Bapak Ganti Kecamatan Banawa pula mendorong
Pattakali, (Kepala Bidang Perdagangan) besarnya interaksi masyarakat Kota Palu dan
Dinas Perdagangan Kabupaten Donggala, masyarakat Kabupaten Donggala, karena
juga didorong oleh kegiatan perdagangan setiap harinya terutama pada hari-hari pasar
melalui keberadaan TPI (Tempat Pelelangan banyak masyarakat yang berprofesi sebagai
Ikan) di Kecamatan Banawa. Dengan adanya pedagang mendatangi pasar induk tersebut
tempat pelelangan ikan ini, maka banyak untuk berdagang dengan menggunakan alat
masyarakat Kota Palu yang berprofesi sebagai transportasi berupa mobil-mobil kampas.
pedagang ikan (pedagang pengumpul ikan) Disisi lain, besarnya interaksi antara
mendatangi langsung tempat pelelangan ikan masyarakat Kabupaten Donggala dan
tersebut dengan menggunakan alat masyarakat Kota Palu, di mata masyarakat
transportasi mobil pick up milik pribadi untuk Kabupaten Donggala didorong oleh faktor
secara langsung membeli ikan-ikan yang di jasa dan perdagangan yang menjadi daya tarik
lelang di tempat pelelangan ikan tersebut Kota Palu sebagai pusat pemerintahan
untuk kemudian mereka pasarkan kembali Provinsi Sulawesi Tengah. Mengingat Kota
pada pasar-pasar tradisional yang berada di Palu merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi
wilayah Kota Palu, seperti Pasar Inpres Tengah maka Kota Palu dikenal sebagai kota
Manonda, Pasar Inpres Masomba dan Pasar pusat perdagangan di Provinsi Sulawesi
Tua Bambaru. Hal ini menunjukkan bahwa Tengah. Sebagai bukti Kota Palu sebagai
keberadaan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di pusat perdagangan adalah banyaknya berdiri
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala pusat-pusat perbelanjaan mulai dari pasar-
turut pula mendorong besarnya interaksi pasar tradisional sampai kepada pusat-pusat
antara masyarakat Kota Palu dengan perbelanjaan yang modern seperti toko-toko,
masyarakat Kabupaten Donggala. swalayan-swalayan dan yang paling modern
Faktor perdagangan lainnnya seperti saat ini di Kota Palu adalah pusat
keberadaan pelabuhan peti kemas di perbelanjaan Ramayana Departement Store
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala yang dimanfaatkan untuk keperluan
juga turut mendorong besarnya interaksi berbelanja sekaligus berekreasi dengan
masyarakat Kota Palu dan masyarakat mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan
Kabupaten Donggala, dimana banyak tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil
masyarakat Kota Palu berinteraksi ke wawancara penulis dengan Ibu Haeriyati A.
Kabupaten Donggala dalam rangka Atjo (Kepala Dinas) Perindakop Kota Palu,
memanfaatkan jasa peti kemas tersebut untuk dengan petikan wawancara sebagai berikut:
kebutuhan pengiriman barang ke wilayah- “Ketertarikan masyarakat Donggala
wilayah di luar daerah Provinsi Sulawesi mengunjungi Kota Palu untuk
Tengah. Keberadaan terminal induk di kebutuhan berbelanja karena di Kota
Kabupaten Donggala yang sangat Palu banyak berdiri pusat-pusat
mempermudah mobilisasi penumpang dan perbelanjaan modern sehingga
barang dari Kota Palu ke Kabupaten masyarakat Donggala selain
Donggala demikian pula sebaliknya, juga mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan
turut mendorong tingginya frekuensi interaksi tersebut untuk berbelanja kebutuhan
antara masyarakat Kota Palu dengan hidup mereka sekaligus berekreasi di
masyarakat Kabupaten Donggala. pusat-pusat perbelanjaan modern,
Masih menurut hasil wawancara penulis karena pusat-pusat perbelanjaan modern
dengan Bapak Pattakali, (Kepala Bidang di Kota Palu seperti swalayan besar dan
Perdagangan) Dinas Perdagangan Kabupaten Ramayana Departement Store
Donggala, keberadaan pasar induk di Desa menyediakan fasilitas rekreasi seperti
206 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 197-210 ISSN: 2302-2019
sarana bermain untuk anggota keluarga daerah pemasaran di wilayah Kota Palu,
masyarakat yang datang berbelanja”. seperti Pasar Petobo, Pasar Masomba dan
Berdasarkan hasil perhitungan model Pasar Inpres. Hal inilah yang menjadi
gravitasi juga akan di bahas kecilnya interaksi penyebab kecilnya interaksi antara
yang terjadi antara masyarakat Kota Palu masyarakat Kota Palu dan masyarakat
dengan masyarakat Kecamatan Kulawi Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi karena
Kabupaten Sigi yang disebabkan jarak masyarakat Kota Palu yang memiliki
tempuh diantara kedua wilayah tersebut relatif pekerjaan sebagai pedagang pengumpul hasil-
jauh yaitu 100 Km. Jarak tempuh kedua hasil bumi tidak perlu lagi ke Kecamatan
daerah ini merupakan jarak tempuh yang Kulawi untuk membeli hasil-hasil pertanian
terjauh dibanding dengan daerah-daerah masyarakat Kulawi dikarenakan masyarakat
lainnya di wilayah Kabupaten Donggala dan Kulawi sendiri yang secara langsung menjual
Kabupaten Sigi yang ditetapkan sebagai hasil-hasil pertanian mereka kepada para
lokasi penelitian penulis. Selain memilih jarak pedagang pengumpul yang berdomisili di
tempuh yang jauh, jalan yang Kota Palu. Disebabkan karena para pedagang
menghubungkan Kota Palu dengan pengumpul hasil-hasil pertanian tersebut telah
Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi bukan menunggu hasil-hasil pertanian masyarakat
merupakan jalan negara disebabkan karena petani di Kecamatan Kulawi yang biasanya di
pengembangan pembangunan di wilayah pasarkan masyarakat Kulawi secara langsung
Provinsi Sulawesi Tengah mengarah ke poros di pasar Petobo, pasar Masomba dan pasar
jalan yang menghubungkan Kota Palu dengan Inpres Manonda. Hal ini sejalan dengan hasil
Kabupaten Donggala. Hal ini disebabkan wawancara penulis dengan Ibu Yulianty,
karena secara historis Kota Palu dan (Kepala Bidang Perdagangan) Perindakop
Kabupaten Donggala memiliki hubungan Kabupaten Sigi, dengan petikan wawancara
kedekatan karena sama-sama dikenal sebagai sebagai berikut:
kota perdagangan dengan jarak tempuh yang “Masyarakat petani di Desa Kulawi
relatif dekat. Kabupaten Sigi secara langsung
Kecilnya nilai interaksi antara menjual hasil-hasil pertanian mereka
masyarakat Kota Palu dan masyarakat seperti Coklat pada beberapa pasar di
Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi wilayah Kota Palu seperti Pasar Petobo,
disebabkan karena frekuensi hubungan antara Pasar Masomba dan Pasar Inpres
kedua daerah tersebut terendah dibanding Manonda karena di Desa Kulawi sendiri
interaksi antara masyarakat Kota Palu dengan belum ada pasar induk atau pasar
masyarakat di daerah-daerah lainnya yang mingguan yang menampung hasil-hasil
berada di wilayah Kabupaten Donggala dan pertanian masyarakat”.
Kabupaten Sigi. Hal ini disebabkan karena Seperti halnya masyarakat di
selain memiliki jarak tempuh yang jauh, Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi, belum
aksesibilitas masyarakat ke Kecamatan adanya pasar induk dan pasar mingguan
Kulawi tergolong sulit karena dukungan membuat masyarakat di Kecamatan Palolo
infrastruktur jalan yang belum memadai, Kabupaten Sigi cenderung menjual secara
belum adanya fasilitas-fasilitas penunjang langsung hasil-hasil pertanian mereka seperti
kegiatan ekonomi seperti belum ada pasar sayur-sayuran dan ubi-ubian ke beberapa
induk atau pasar mingguan yang menampung daerah pemasaran di Kota Palu seperti Pasar
hasil-hasil pertanian sehingga masyarakat Petobo, Pasar Masomba dan Pasar Inpres
petani di Kecamatan Kulawi yang langsung Manonda, sehingga masyarakat Kota Palu
mengantar hasil-hasil pertanian mereka yang berprofesi sebagai pedagang maupun ibu
seperti Kepala, Cengkeh, Coklat ke daerah- rumah tangga mendatangi pasar-pasar
Muhammad Aqshah, Analisis Interaksi Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan Kota Palu .…………… 207
Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi, masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten
ditandai dengan kemudahan masyarakat Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi,
mengunjungi daerah-daerah yang menjadi ditandai dengan banyaknya jumlah kunjungan
wilayah penelitian untuk melakukan interaksi perhari masyarakat ke daerah-daerah yang
di sektor pertanian, jasa, sosial, industri, dan menjadi wilayah penelitian untuk melakukan
perdagangan karena dukungan dari interaksi di sektor pertanian, jasa, sosial,
keberadaan fasilitas infrastruktur seperti jalan, industri, dan perdagangan.
jembatan dan lain sebagainya. Disamping itu, kondisi daerah
Faktor jumlah kendaraan yang menjadi perdesaan yang kurang menguntungkan
pendorong terjadinya interaksi antara dibanding dengan daerah perkotaan, dalam
masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten hal penyediaan lapangan kerja, lahan usaha,
Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi, serta sarana dan prasarana pelayanan dasar di
ditandai dengan tingginya volume lalu lintas perdesaan yang mendorong faktor-faktor
kendaraan dengan nilai kelayakan penyebab terjadinya interaksi antara
berdasarkan pada hasil uji emisi yang masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten
membantu kemudahan mobilisasi masyarakat Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi.
mengunjungi daerah-daerah yang menjadi Kemudian disisi lain, jumlah penduduk yang
wilayah penelitian untuk melakukan interaksi besar di daerah perdesaan dengan jarak
ekonomi di sektor pertanian, jasa, sosial, tempuh yang terjangkau merupakan pasar
industri, dan perdagangan. potensial untuk produk yang dihasilkan di
Faktor kondisi jalan yang menjadi daerah perkotaan, disamping daerah
pendorong terjadinya interaksi antara perdesaan juga menyediakan input bagi sektor
masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten produksi dan konsumsi di daerah perkotaan.
Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi, Selanjutnya daerah perkotaan merupakan
ditandai dengan keadaan status jalan sebagai sumber inovasi dan teknologi yang dapat
infrastruktur pendukung yang membantu meningkatkan produktivitas masyarakat
kemudahan mobilisasi masyarakat perdesaan. Hal-hal inilah yang mendukung
mengunjungi daerah-daerah yang menjadi adanya jalinan kaitan di berbagai sektor
wilayah penelitian untuk melakukan interaksi kehidupan antara daerah perdesaan dan
di sektor pertanian, jasa, sosial, industri, dan perkotaan (forward dan blackward linkages)
perdagangan. Keadaan status jalan sebagai yang saling menguntungkan yang juga
infrastruktur pendukung yang dimaksudkan menjadi faktor-faktor pendorong yang
adalah status jalan negara dengan jenis menyebabkan terjadinya interaksi antara
permukaan jalan telah diaspal, kondisi jalan masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten
yang baik dan kelas jalan termasuk dalam Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi.
kategori arteri primer. Berdasarkan keseluruhan hasil
Faktor jumlah muatan yang menjadi pembahasan di atas, dapat dipaparkan bahwa
pendorong terjadinya interaksi antara jumlah penduduk, aksesibilitas, jumlah
masyarakat Kota Palu, masyarakat Kabupaten kendaraan, kondisi jalan, jumlah muatan,
Donggala dan masyarakat Kabupaten Sigi, frekuensi kunjungan dan jarak menjadi faktor-
ditandai dengan volume muatan orang dan faktor penyebab terjadinya interaksi antara
barang perhari ke daerah-daerah yang menjadi masyarakat kota dan desa. Dengan adanya
wilayah penelitian untuk melakukan interaksi interaksi antara masyarakat kota dan desa
di sektor pertanian, jasa, sosial, industri, dan karena faktor-faktor tersebut di atas maka dari
perdagangan. segi kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
Faktor frekuensi yang menjadi terdapat berbagai manfaat yang ditimbulkan
pendorong terjadinya interaksi antara akibat dari adanya interaksi di antara
Muhammad Aqshah, Analisis Interaksi Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan Kota Palu .…………… 209
masyarakat kota dan desa tersebut, Kota Palu dan masyarakat Kecamatan
diantaranya adanya pola-pola pasar, rantai Banawa Kabupaten Donggala. Tingginya
aliran produk barang jadi dan setengah jadi interaksi di kedua wilayah ini dikarenakan
yang berkaitan dengan produksi, adanya dikenal sebagai kota perdagangan, jarak
interaksi dalam pola konsumsi dan belanja tempuh relatif dekat dengan status jalan
konsumen, adanya aliran pendapatan di sektor antara kedua wilayah tersebut adalah jalan
industri, perdagangan, jasa-jasa dan sosial, negara dengan kelas jalan yang tertinggi
adanya aliran modal dan adanya pemenuhan diantara daerah-daerah lainnya dalam
lapangan kerja di sektor formal dan informal. lokasi penelitian ini, jumlah penduduk di
Demikian pula halnya potensi ekonomi kedua wilayah ini (Kota Palu dan
yang ada di wilayah Kabupaten Donggala, Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala)
seperti adanya PT. Pelabuhan Indonesia IV menunjukkan angka jumlah penduduk
(Persero) Cabang Donggala yang bergerak di terbesar dibanding jumlah penduduk di
bidang pelayanan jasa Peti Kemas, daerah-daerah lainnya dalam lokasi
terdapatnya pasar untuk kegiatan penelitian ini, dan lokasi perkantoran di
perdagangan, adanya terminal Kecamatan Banawa, sebagian besar dihuni
pemberangkatan penumpang dan barang serta oleh PNS dan tenaga honorer yang
pusat-pusat perkantoran pemerintah menjadi berdomisili di Kota Palu.
faktor-faktor yang menimbulkan daya tarik 2. Jumlah Penduduk, Aksesibilitas, jumlah
tersendiri sebagai penyebab terjadinya kendaraan, kondisi jalan, jumlah muatan
interaksi masyarakat Kota Palu ke wilayah frekuensi kunjungan dan jarak menjadi
Kabupaten Donggala dalam rangka faktor-faktor pendorong yang
memperbaiki taraf kehidupan ekonomi menyebabkan terjadinya interaksi antara
mereka dengan bekerja pada kantor-kantor masyarakat Kota Palu, masyarakat
pemerintahan ataupun berdagang pada pasar Kabupaten Donggala dan masyarakat
yang ada di Kabupaten Donggala. Kabupaten Sigi.
Selain itu potensi ekonomi bidang
pertanian di wilayah Kabupaten Sigi, seperti Rekomendasi
terdapatnya lahan-lahan pertanian yang
memproduksi berbagai macam ragam 1. Diharapkan kepada Pemerintah Daerah
kebutuhan pokok pangan masyarakat, dapat Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten
pula menjadi faktor-faktor yang memberikan Donggala dan Kabupaten Sigi untuk lebih
daya tarik tersendiri sehingga menjadi meningkatkan kualitas dari keberadaan
penyebab terjadinya interaksi masyarakat sarana dan prasarana infrastruktur jalan di
Kota Palu ke wilayah Kabupaten Sigi dalam daerah-daerah yang menjadi lokasi
rangka memperbaiki taraf kehidupan ekonomi penelitian. Hal ini penting menjadi bahan
mereka dengan membeli hasil-hasil pertanian perhatian pemerintah daerah disebabkan
di wilayah Kabupaten Sigi untuk kemudian di karena sesuai dengan rumus gravitasi
pasarkan kembali di wilayah Kota Palu. ditemukan adanya hubungan antara besar
kecilnya interaksi ekonomi dengan jarak
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI tempuh dan jumlah penduduk di daerah-
daerah yang menjadi lokasi dalam
Kesimpulan penelitian ini.
2. Kepada peneliti-peneliti selanjutnya yang
1. Hasil perhitungan dengan menggunakan tertarik mengadakan penelitian serupa,
model gravitasi, memperlihatkan bahwa diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
interaksi tertinggi terjadi antara masyarakat sebagai salah satu bahan referensi dalam
210 e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 1, Januari 2013 hlm 197-210 ISSN: 2302-2019