DOI: http://dx.doi.org/10.31289/publika.v7i2.2969
http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma
Abstrak
Arus urbanisasi dikota-kota besar terus mengalami peningkatan, hal ini tentunya bukan hanya
mempengaruhi sosial ekonomi akan tetapi juga mempengaruhi perubahan sosial budaya terutama
diwilayah permukiman kumuh. Urbanisasi tidak hanya terdiri dari satu budaya akan tetapi terdiri dari
beraga jenis budaya hal ini akan mempengaruhi keberagaman budaya di wilayah dengan tingkat
urbanisasi yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial
budaya masyarakat di permukiman kumuh akibat urbanisasi di kota Palembang. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui survei dan wawancara. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan data reduction, data display dan conclusion drawing/verfication.
Hasil penelitianmenemukanbahwa kondisi sosial budaya masyarakat di permukiman kumuh akibat
urbanisasi mengalami perubahan dari segi gaya hidup yang mulai bersifat modern karena banyaknya
budaya luar, kekerabatan antar masyarakat mulai memudar karena tingginya aktivitas masyarakat di
kota-kota besar, pergaulan terutama para remaja yang sering kali tidak menghormati orang yang lebih
tua, kebiasaan masyarakat yang bersifat sosial saat ini telah berubah menjadi komersial.
Abstract
The flow of urbanization in big cities continues to increase, this is certainly not only affecting the
socioeconomic but also affecting socio-cultural changes, especially in the slums. urbanization not only
consists of one culture but consists of various types of culture this will affect cultural diversity in areas
with high levels of urbanization. Therefore, this study aims to determine the socio-cultural conditions of
people in slums due to urbanization in the city of Palembang. The method used is a qualitative method by
collecting data through surveys and interviews. Data analysis was performed using data reduction, data
display and conclusion drawing / verification. the results of the study found that the social and cultural
conditions of the people in the slums due to urbanization experienced changes in lifestyle aspects that
began to be modern because of the many cultures outside, kinship between communities began to fade
because of the high activity of people in the citiesbig, relationships especially teenagers who often
disrespect older people, the current social habits of society have turned commercial.
How to Cite : Taufik, M., dkk. (2019). Perubahan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Permukiman
Kumuh Akibat Urbanisasi Di Kota Palembang, 7 (2) : 12-25
*Corresponding author: P-ISSN-2549-9165
E-mail: umma.niar@ymail.com e-ISSN -2580-2011
12
PUBLIKAUMA, Jurnal Ilmu Administrasi Publik 7 (2) (2019): 12-25
diartikan sebagai transformasi yaitu tetapi hal ini harus dilakukan secara lebih
perubahan (Munthe & Hadriana, 2007). terperinci seperti halnya melakukan
Dengan demikian, dapat dikatakan survei pada lokasi dan masyarakat di
bahwa meskipun kehidupan masyarakat daerah tersebut dan juga melakukan
sudah bersifat modern terutama pada wawancara mendalam terhadap
generasi muda, akan tetapi kebudayaan masyarakat yang bersangkutan dan juga
tetap ada baik dilingkungan sekitar masyarakat yang benar-benar memahami
maupun didalam diri masyarakat itu permasalahan tersebut. seperti halnya
sendiri meskipun saat ini sudah sangat dikemukakan oleh (Soekanto R. , 1997)
jarang dilaksanakan. Artinya ada sebagian perubahan sosial hanya bisa diketahui
besar masyarakat yangmengalami melalui pengamatan, pemahaman, dan hal
perubahan secara statis dan dinamis. yang dapat dikemukakan oleh seseorang
Secara prinsip antara masyarakat dinamis melalui pengamatan struktur dan institusi
dan masyarakat statis memiliki suatu perikehidupan tertentu dimasa lalu,
kemampuan untuk merubah dirinya dan sekalipun membandingkan dengan
sendiri, artinya tidak ada masyarakat di susunan, struktur dan institusi suatu
dunia ini secara sosial tidak mengalami perikehidupan di masa kini. Terdapat
perubahan (Soeprapto, 2002). Tentunya beberapa perubahan dalam aspek sosial
hal ini tidak terlepas dari adanya tekanan budaya akibat urbanisasi di permukiman
urbanisasi yang ada di kota-kota besar. kumuh, dapat dijelaskan di bawah ini.
Perubahan sosial budaya akibat Pertama, perubahan akibat adanya
urbanisasi di permukiman kumuh urbanisasi dapat dilihat dari segi aspek
Sosial budaya mengalami gaya hidup karena perkembangan zaman
perubahan atau tidak adalah sesuatu hal yang sangat pesat menyebabkan tingginya
yang cukup sulit untuk diamati secara kebtuhan masyarakat dari berbagai hal
kasat mata, karena perubahannya tidak terutama kebutuhan akan rumah, fasilitas
serta merta dapat terlihat secara nyata umum dan semua hal-hal yang bersifat
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal modern. Menurut (Djoko, 1977)
ini tentu ada beberapa hal yang dapat mengatakan bahwa pertambahan jumlah
dilakukan untuk mengetahui adanya penduduk kota yang disebabkan oleh
perubahan pada sosial budaya. Akan pertambahan alami maupun karena
18
PUBLIKAUMA, Jurnal Ilmu Administrasi Publik 7 (2) (2019): 12-25
dan lainnya. Sedangkan disisi negatifnya Masalah Sosial Budaya yang Muncul
terutama dikalangan remaja akibat urbanisasi
menyebabkan kurangnya rasa hormat Arus urbanisasi umumnya banyak
terhadap orang yang lebih tua, munculnya terjadidi kota-kota besar, hal ini terjadi
kesenjangan berinteraksi antara generasi karena berpusatnya kegiatan ekonomi di
muda dan orang yang lebih tua. kota-kota besar. Dikemukakan oleh
Keempat, perubahan akibat (Effendi, 1985) bahwa mobilitas
urbanisasi juga terjadi pada kebiasaan penduduk berfungsi sebagai salah satu
masyarakat yang bersifat sosial berubah sarana penduduk desa untuk ikut
menjadi komersial. Hal ini terjadi karena menikmati buah pembangunan.
dua hal yaitu pertama dipengaruhi oleh Menyebabkan banyak pihak tertarik untuk
faktor ekonomi, tinggi rendahnya melakukan urbanisasi terutama
perekonomian masyarakat dapat masyarakat kecil guna memperbaiki
menyebabkan berkurangnya jiwa sosial ekonomi keluarga, meskipun harus
masyarakat. Kedua, dipengaruhi oleh meninggalkan daerah kelahiran, rumah,
waktu karena keterbatasan waktu keluarga dan juga anak istri. Bahkan ada
mengharuskan masyarakat bersikap juga beberapa di antara masyarakat
komersial terhadap segala sesuatu yang memilih untuk melakukan urbanisasi
biasanya dapat dilakukan secara gotong bersama dengan keluarga dan
royong. meninggalkan tempat tinggal yang
Seperti halnya contoh dalam terbilang cukup baik.
kehidupan, seperti halnya dalam Kondisi ini dipengaruhi oleh
masyarakat yang sedang berduka maka adanya anggapan masyarakat bahwa di
dalam kegiatan memandikan jenazah, perkotaan untuk mendapatkan berbagai
pengkafanan dan juga penggalian kubur macam jenis fasilitas umum sangat mudah
tidak lagi dilakukan secara tolong- di dapatkan karena lengkapnya fasilitas
menolong atau secara gratis, melainkan yang ada di kota seperti jaringan internet,
tolong-menolong dilakukan dengan cara kebutuhan hiburan, tempat berlibur dan
membayar atau memeberikan upah. tersedianya alat transportasi umum yang
akan memudahkan masyarakat
melakukan aktifitas.
20
PUBLIKAUMA, Jurnal Ilmu Administrasi Publik 7 (2) (2019): 12-25
23
PUBLIKAUMA, Jurnal Ilmu Administrasi Publik 7 (2) (2019): 12-25
24
PUBLIKAUMA, Jurnal Ilmu Administrasi Publik 7 (2) (2019): 12-25
25