Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK 1

WEEK 3
Team 3 Member(s)

1. ROMUAL DOLY WIRATAMA -


2. CINDHY TAMARA RAMADHYANA - 2502157111
3. SHALAHUDDIN ALIF GHIFARI -
4. MUHAMMAD AMIN - 2502155005
5. MUHAMMAD JUNAIDI - 2502157931

1. Apa yang dimaksud dengan real interest rate dan nominal interest rate? Apa perbedaan
diantara keduanya?

JAWAB:

● Suku Bunga Nominal:

Suku bunga nominal adalah suku bunga yang dinyatakan secara eksplisit dalam
kontrak pinjaman atau investasi, tanpa memperhitungkan inflasi atau perubahan daya beli
uang. Tingkat bunga nominal tidak mempertimbangkan faktor apa pun yang mungkin
mempengaruhi tingkat bunga atau pengembalian investasi, termasuk inflasi. Hal ini tidak
terlalu membantu dalam mendapatkan gambaran tentang keuntungan sebenarnya.

● Suku Bunga Riil:

Suku bunga riil adalah suku bunga yang diperoleh setelah mempertimbangkan
dampak inflasi, yang merupakan cara untuk memperoleh pengembalian berbagai simpanan,
pinjaman, dan uang muka yang disesuaikan dengan inflasi. Ini mencerminkan suku bunga
aktual setelah mempertimbangkan perubahan daya beli uang selama periode tertentu.
Dengan menggunakan tingkat bunga nominal, seseorang dapat mengurangi tingkat inflasi
aktual atau yang diantisipasi untuk mendapatkan tingkat riil investasi tersebut.

Rumus =

Suku Bunga Riil = Suku Bunga Nominal – Tingkat Inflasi Aktual atau yang
Diantisipasi

● Perbedaan Utama:
a) Suku bunga nominal adalah suku bunga yang dinyatakan tanpa mempertimbangkan
inflasi, sementara suku bunga riil adalah suku bunga setelah mempertimbangkan inflasi.
b) Suku bunga nominal adalah angka yang sering digunakan dalam kontrak dan iklan,
sedangkan suku bunga riil memberikan gambaran yang lebih realistis tentang nilai uang
seiring berjalannya waktu.

Financial Management
c) Suku bunga riil dapat memberikan pandangan yang berbeda tentang investasi atau
pinjaman dibandingkan dengan suku bunga nominal, terutama dalam situasi inflasi atau
deflasi yang signifikan.

2. Jelaskan secara singkat teori berikut tentang bentuk umum kurva imbal hasil (yield curve):

JAWAB:

➢ Informasi mengenai ekspektasi short term rates di masa mendatang dapat


digambarkan pada yield curve.
➢ Yield curve atau kurva imbal hasil, adalah grafik yang menggambarkan hubungan
antara tingkat bunga (imbal hasil) dari sekuritas berjangka waktu tertentu dan waktu
jatuh tempo dari sekuritas tersebut.
○ Normal yield curve merupakan upward-sloping yield curve yang
mengindikasikan bahwa suku bunga jangka panjang umumnya lebih tinggi
daripada suku bunga jangka pendek.
○ Inverted yield curve merupakan downward-sloping yield curve yang
mengindikasikan bahwa suku bunga jangka pendek umumnya lebih tinggi
dibandingkan suku bunga jangka panjang.
○ Flat yield curve merupakan yield curve yang mengindikasikan bahwa suku
bunga tidak berbeda signifikan untuk tenor yang berbeda.
➢ Terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskan bentuk umum dari yield curve, di
antaranya adalah:
a. Expectations Theory, (Teori Ekspektasi): Teori ini mengasumsikan bahwa
tingkat bunga jangka panjang adalah hasil dari ekspektasi pasar terhadap tingkat
bunga jangka pendek di masa depan. Dalam hal ini, jika pasar mengharapkan
bahwa tingkat bunga jangka pendek akan naik di masa depan, maka yield curve
akan cenderung naik.

● upward-sloping yield curve mengindikasikan ekspektasi naiknya suku


bunga.
● downward-sloping yield curve mengindikasikan ekspektasi turunnya suku
bunga.
b. Liquidity Preference Theory, (Teori Preferensi Likuiditas): Teori ini
menyatakan bahwa investor cenderung lebih memilih memiliki sekuritas likuid
(mudah diperjualbelikan) dibandingkan dengan sekuritas yang memiliki jangka
waktu lebih panjang. Oleh karena itu, untuk meyakinkan investor untuk
memegang obligasi jangka panjang, tingkat bunga jangka panjang harus lebih
tinggi daripada tingkat bunga jangka pendek.

c. Market Segmentation Theory, (Teori Segmen Pasar): Teori ini berpendapat


bahwa tingkat bunga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar
obligasi dengan jangka waktu tertentu. Jika investor cenderung lebih suka
berinvestasi dalam obligasi dengan jangka waktu pendek, maka yield curve
akan mencerminkan kondisi permintaan dan penawaran di segmen tersebut.

Financial Management
Bentuk khusus dari yield curve, seperti kurva normal (normal yield curve), kurva
terbalik (inverted yield curve), atau kurva datar (flat yield curve), dapat memberikan
indikasi tentang kondisi ekonomi dan ekspektasi pasar. Sebagai contoh, kurva terbalik
seringkali dianggap sebagai indikator resesi yang potensial, sedangkan kurva normal
mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Teori-teori ini membantu analis dan
investor dalam memahami pola pergerakan tingkat bunga dan mengambil keputusan
investasi yang tepat.

3. Jika pengembalian yang diminta pada obligasi berbeda dari tingkat kuponnya, jelaskan
perilaku harga obligasi dari waktu ke waktu saat obligasi bergerak menuju jatuh tempo.

JAWAB:

Dalam kedua kasus di atas, perilaku harga obligasi bergerak ke arah yang
berlawanan dengan perubahan tingkat bunga pasar. Ini dikenal sebagai prinsip dasar
obligasi: ketika tingkat bunga naik, harga obligasi turun, dan sebaliknya. Namun, harga
obligasi tidak akan turun atau naik secepat itu. Perubahan harga akan lebih mencerminkan
perbedaan antara tingkat kupon obligasi dan tingkat bunga pasar serta jangka waktu hingga
jatuh tempo. Semakin jauh jatuh tempo obligasi, semakin besar potensi perubahan harga
ketika tingkat bunga pasar berfluktuasi.

Oleh karena itu, perilaku harga obligasi selama periode waktu tertentu akan
mencerminkan dinamika antara tingkat kupon, tingkat bunga pasar, dan sisa jangka waktu
obligasi tersebut. Semua faktor ini akan berdampak pada harga obligasi dan memberikan
gambaran tentang bagaimana harga tersebut akan berubah seiring berjalannya waktu
menuju jatuh tempo obligasi. Perilaku harga obligasi dari waktu ke waktu saat obligasi
bergerak menuju jatuh tempo dipengaruhi oleh perbedaan antara tingkat pengembalian
yang diminta (yield to maturity atau YTM) dan tingkat kupon obligasi tersebut. Perbedaan
ini akan memengaruhi apakah harga obligasi akan meningkat atau menurun seiring
berjalannya waktu.

Berikut adalah beberapa skenario yang mungkin terjadi:

 Obligasi Dijual dengan Premi (Premium Bond):

Jika YTM lebih rendah daripada tingkat kupon obligasi, maka harga obligasi
biasanya akan lebih tinggi daripada nilai nominalnya (par value) saat pertama kali
diterbitkan. Ini karena obligasi ini memiliki kupon yang lebih tinggi daripada YTM yang
saat ini diharapkan oleh investor. Harga obligasi ini mungkin cenderung bergerak menuju
nilai nominalnya saat mendekati jatuh tempo.

 Obligasi Dijual dengan Diskon (Discount Bond):

Jika YTM lebih tinggi daripada tingkat kupon obligasi, maka harga obligasi
biasanya akan lebih rendah daripada nilai nominalnya saat pertama kali diterbitkan. Ini
karena obligasi ini memiliki kupon yang lebih rendah daripada YTM yang diharapkan oleh
investor. Harga obligasi ini mungkin cenderung bergerak menuju nilai nominalnya saat
mendekati jatuh tempo.

Financial Management
 Obligasi Dijual dengan Nilai Par (Par Bond):

Jika YTM sama dengan tingkat kupon obligasi, maka harga obligasi akan tetap sama
dengan nilai nominalnya selama masa berlakunya. Harga obligasi ini tidak akan bergerak
menuju nilai nominal sampai jatuh tempo.

Selama masa berlakunya, harga obligasi biasanya akan fluktuatif karena perubahan
dalam tingkat suku bunga pasar yang memengaruhi YTM yang diharapkan oleh investor.
Saat suku bunga pasar naik, harga obligasi biasanya akan turun, terutama bagi obligasi
dengan kupon yang lebih rendah daripada YTM baru yang diharapkan. Sebaliknya, saat
suku bunga pasar turun, harga obligasi biasanya akan naik, terutama bagi obligasi dengan
kupon yang lebih tinggi daripada YTM baru yang diharapkan.

4. Jelaskan keterkaitan antara keputusan keuangan, pengembalian, risiko, dan nilai saham.

JAWAB:

Keterkaitan antara keputusan keuangan, pengembalian (return), risiko, dan nilai


saham adalah inti dari analisis keuangan perusahaan. Berikut adalah penjelasan tentang
keterkaitan ini:

● Keputusan Keuangan: Ini adalah keputusan yang diambil oleh perusahaan terkait uang dan
asetnya. Ini termasuk bagaimana cara menghabiskan uang (investasi), cara mendapatkan
uang (pembiayaan), dan bagaimana membagi uang yang dihasilkan (dividen).
● Pengembalian (Return): Pengembalian adalah hasil dari keputusan keuangan yang telah
diambil. Ini bisa berupa keuntungan dari penjualan produk atau jasa, bunga dari investasi,
atau kenaikan nilai saham. Pengembalian adalah imbalan yang diharapkan oleh perusahaan
atas investasi dan operasinya.
● Risiko: Setiap keputusan keuangan membawa risiko. Risiko adalah ketidakpastian terkait
dengan hasil keuangan. Ini bisa berupa risiko pasar (perubahan harga saham, fluktuasi mata
uang), risiko kredit (ketidakmampuan pelanggan membayar), atau risiko operasional
(kesalahan produksi). Manajemen risiko adalah usaha untuk mengendalikan risiko ini.
● Nilai Saham: Nilai saham mencerminkan bagaimana pasar melihat perusahaan. Jika
perusahaan memiliki pengembalian yang baik dan risiko yang dikelola dengan baik, maka
nilai sahamnya cenderung tinggi. Ini karena investor cenderung tertarik pada perusahaan
yang menghasilkan keuntungan dan memiliki risiko yang terkendali.

Keterikatan dapat terjadi jika dibarengi dengan keputusan keuangan yang baik, yang
menghasilkan pengembalian yang baik, dan pada saat yang sama mengelola risiko dengan
baik, akan meningkatkan nilai saham perusahaan. Hal ini membuat investor lebih tertarik
untuk membeli saham perusahaan, yang pada gilirannya akan menguntungkan perusahaan
dan pemegang sahamnya. Sebaliknya, jika keputusan keuangan buruk atau risiko tidak
dikelola dengan baik, ini dapat merugikan nilai saham perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan harus selalu mempertimbangkan konsekuensi keputusan keuangan terhadap

Financial Management
pengembalian, risiko, dan nilai sahamnya dalam rangka mencapai tujuan jangka
panjangnya.

5. Dengan asumsi bahwa semua variabel lainnya tetap tidak berubah, apa pengaruh masing-
masing variabel berikut terhadap harga saham?

(a) Premi risiko perusahaan meningkat.

JAWAB:

Jika premi risiko perusahaan meningkat, maka risiko investasi dalam saham perusahaan
tersebut menjadi lebih tinggi. Dalam kasus ini, investor mungkin akan mengharapkan
pengembalian yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko yang lebih besar. Sebagai
akibatnya, harga saham perusahaan tersebut dapat turun karena investor lebih berhati-hati
dan lebih memilih investasi yang kurang berisiko.

(b) Pengembalian yang diminta perusahaan menurun.

JAWAB:

Penurunan pengembalian yang diminta atau disebut juga tingkat diskonto yang digunakan
untuk menghitung nilai saham dapat meningkatkan nilai saham. Ketika tingkat diskonto
menurun, nilai sekarang dari arus kas masa depan (seperti dividen) menjadi lebih tinggi,
yang dapat mengakibatkan harga saham naik.

(c) Dividen yang diharapkan tahun depan menurun.

JAWAB:

Jika dividen yang diharapkan tahun depan menurun, hal ini mungkin akan mengurangi daya
tarik saham bagi investor, terutama bagi mereka yang mencari pendapatan dividen. Ini dapat
menyebabkan penurunan harga saham, karena ekspektasi pendapatan yang lebih rendah.

(d) Tingkat pertumbuhan dividen diharapkan meningkat.

Peningkatan dalam tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan dapat meningkatkan nilai
saham. Jika investor mengharapkan perusahaan akan membagikan dividen yang lebih tinggi
di masa depan, ini dapat meningkatkan harga saham karena investor menilai lebih tinggi
potensi pendapatan yang dapat diterima di masa depan.

KASUS

6. Dengan menggunakan excel hitunglah :

a. Tuan Harsya hendak menghitung nilai sekarang dari obligasi PT.ABC berumur
10 tahun dengan par value Rp. 1.000.000 yang membayar bunga (coupon rate)

Financial Management
semi-annually 6%. Required annual return dari obligasi tersebut adalah 8%.
Berapakah nilai dari obligasi tersebut?

Hasil dari sel C22 akan memberikan nilai dari obligasi PT.ABC dengan parameter-
parameter yang telah diberikan.

b. Hitunglah YTM untuk obligasi yang bernilai Rp 900.000, par value Rp.
1.000.000, coupon rate 8%, dengan pembayaran bunga semi annually, dan
berumur 10 tahun

7. PT. DEF selalu memberikan dividen pada investornya sejak 10 tahun yang lalu, dividen di
tahun pertama adalah $1, 10 tahun kemudian dividen perusahaan menjadi $3. Peningkatan
dividen ini dapat diasumsikan konstan untuk masa yang akan datang. Dengan discount
rate 6%, hitunglah nilai dari saham PT. DEF.

8. Apabila PT. HIJ tahun ini membagi dividen senilai $10. Diasumsikan pada 3 tahun
kedepan dividennya akan meningkat 25%, dan setelahnya (tahun ke 4 dan seterusnya)
dividen hanya akan meningkat 5%. Hitunglah berapa nilai dari saham PT. HIJ?

Financial Management
***

Referensi

1.https://www.wallstreetmojo.com/real-interest-rate/#h-formula
2.https://djpb.kemenkeu.go.id/direktorat/pkn/images/pkn/doc/
Fixed_Income_Risk_and_Portfolio_Mangement.pdf
3.https://artikel.bibit.id/keuangan1/inilah-risk-and-return-manajemen-keuangan-
yang-perlu-kamu-tahu
4.https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/wealth-101-suku-bunga-harga-dan-yield-
obligasi-apa-hubungannya

***

Financial Management

Anda mungkin juga menyukai