LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 20

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Sri Kuswartini


Instansi / Unit Kerja : SMK BINA UTAMA KENDAL
No. UKG : 201503021326

Masalah yang
No telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap Siswa kurang aktif mengikuti
1. Izzah, F dkk (2022) menyatakan faktor-faktor penyebab proses pembelajaran, disebabkan:
rendahnya aktivitas belajar peserta didik adalah faktor internal 1. Kurangnya minat dan motivasi siswa,
dan eksternal. Analisis kurang tertarik terhadap materi atau cara
1) faktor internal, yaitu : pembelajaran yang disampaikan.
• Minat yang rendah Terhadap mata pelajaran sangat 2. Merasa tidak terlibat secara emosional dalam pembelajaran
mempengaruhi keinginan peserta didik dalam tersebut.
mengikuti aktivitas belajar, Analisis beberapa siswa merasa di kucilkan
• Bantuan dari orang tua, guru, atau lingkungan
sekitar yang kurang mendukung sehingga
mempengaruhi keinginan peserta didik dalam
Siswa kurang mengikuti aktivitas belajar,
aktif mengikuti
1 • Masalah kesehatan fisik atau mental peserta didik
proses
dalam mengikuti aktivitas belajar,
pembelajaran
2) faktor eksternal, yaitu :
• metode mengajar guru yang kurang memuaskan,
• kemampuan guru dalam mengajar,
• kurangnya penggunaan alat pelajaran,

2. Prijanto, J. H., dkk (2021) menyatakan yang mempengaruhi


keaktifan belajar peserta didik adalah faktor internal dan faktor
eksternal.
1. Faktor internal yang mempengaruhi keaktifan belajar yaitu :
• faktor fisiologis berupa keadaan fisik (panca indra),
PPG Dalam Jabatan Tahun 2023
Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
• Keterlibatan guru yang tinggi dan motivasi untuk
melibatkan siswa.
• Tingkat motivasi siswa terhadap mata pelajaran
menjadi faktor pendukung keaktifan belajar peserta
didik.
• Kemampuan guru dalam mengelola komunikasi

2. Faktor eksternal yang memengaruhi keaktifan belajar yaitu :


• Fasilitas/sarana dan prasarana
• Guru,keluraga dan teman sebaya.

3. Irene Priskila Sareong (2020) menyatakan Komunikasi


interpersonal guru dan siswa yang baik, mampu
memengaruhi keaktifan siswa dalam mengalami, transaksi
belajar dan dalam proses mengatasi masalah.

Wawancara :
1. Teman sejawat (Wisnu Antoro Y, S.T. rekan sejawat
Produktif PPLG)
Faktor penyebab rendahnya keaktifan belajar:
1) Siswa belum memahami fungsi kegunaan materi yang
dipelajari tentang perangkat lunak
2) Ada beberapa siswa yang merasa terasing atau tidak
termasuk dalam kelompok sosial di kelas merasa enggan
untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
3) Kurangnya alat praktek yang memadai

2. Kepala Sekolah (Santi Larasati, S. Pd)

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
Faktor penyebab rendahnya keaktifan belajar:
1) Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang
menarik dan kurang sesuai dengan kebutuhan siswa
2) Guru kurang responsif / kurang tanggap
3) teman satu kelas kurang aktife

3. Pakar (M. Irkham, M.Pd., Dosen Mata Kuliah Pemograman


Berorientasi Objek di ITBS Kendal)
Faktor penyebab rendahnya keaktifan belajar:
1) Minat dan motivasi siswa dalam belajar masih rendah
2) Metode mengajar guru yang kurang sesuai
3) Siswa kurang konsentrasi dalam belajar

Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap Siswa lebih senang


menonton video dari pada membaca, disebabkan:
1. Pratiwi, E. M dkk (2022) menyatakan bahwa :
2. Mereka lebih terbiasa dengan penggunaan gadget,
1. Video pembelajaran memungkinkan visualisasi yang lebih akses internet, dan berbagai platform video
sehingga keterampilan yang mereka miliki
baik
membuat mereka lebih nyaman dan terampil dalam
Siswa lebih 2. Video pembelajaran yang interaktif, dengan menggunakan menonton video dibandingkan dengan membaca
senang
2 menonton animasi, simulasi, atau uji coba
Analisis : siswa nyaman dengan gadget tidak dingan buku
video dari pada 3. Kelebihan video pembelajaran adalah dapat diakses kapan
membaca 1) Setiap siswa memiliki preferensi atau gaya belajar
saja dan di mana saja.
yang berbeda. Video menawarkan visualisasi yang
4. Video pembelajaran dapat menyajikan materi dengan cara lebih jelas dan dapat membantu siswa membangun
pemahaman yang lebih baik.
yang berbeda
5. Pengaruhnya juga dipengaruhi oleh kesulitan teknis dalam Analisis : setiap siswa mempunyai daya tangkap materi
yang berbeda beda
PPG Dalam Jabatan Tahun 2023
Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
memutar video atau ketersediaan akses teknologi.
2. Magfirah, N. (2021). menyatakan bahwa :

1. YouTube merupakan platform video yang dapat


diakses secara global.
2. YouTube menyediakan beragam konten
pembelajaran,
3. Video menyajikan informasi dalam format visual
yang menarik dan mudah dipahami,
4. Siswa dapat mengakses konten YouTube kapan
saja dan di mana saja
5. Video di YouTube memungkinkan interaksi
melalui komentar, diskusi, dan kolaborasi antara siswa
atau pengguna dengan pembuat konten atau sesama
pembelajar.

3. Catur Hari Bagus Wicaksono dkk (2022) menyatakan


bahwa Tujuan penelitian ini adalah
1). Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran
Kewirausahaan siswa kelas XI Tata Boga SMK Negeri 2
Bagor sebelum menggunakan model pembelajaran Media
Youtube (Video Vlog).
2). Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
Kewirausahaan siswa kelas XI Tata Boga SMK Negeri 2
Bagor sesudah menggunakan model pembelajaran Media
Youtube (Video Vlog).
3). Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mata
pelajaran Kewirausahaan siswa kelas XI Tata Boga SMK
Negeri 2 Bagor sebelum dan sesudah menggunakan model
pembelajaran Media Youtube (Video Vlog).
Wawancara:
1. Menurut M Ali Romdhin (siswa):
a. Video banyak gambarnya yang menarik
b. Lebih cepat paham
c. Ada suaranya jadi lebih senang

2. Teman sejawat (Luwih Widiyanto, A.Md. rekan sejawat


Produktif PPLG)
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar rendah:
1) Siswa lebih nyaman terutama saat menonton dari
gadgetnya sendiri
2) Lebih cepat memperoleh bermacam video karena
semakin banyaknya jumlah video dari berbagai sumber
3) Karena sudah terbiasa dengan kondisi pergaulan siswa
3. Pakar (M. Irkham, M.Pd., Dosen Mata Kuliah
Pemograman Berorientasi Objek di ITBS Kendal)
Faktor yang mempengaruhi
Siswa lebih senang menonton video dari pada membaca:

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
1. Video di YouTube merupakan platform video yang
dapat diakses secara global.
2. Video di YouTube menyediakan beragam konten
pembelajaran,
3. Video di YouTube menyajikan informasi dalam
format visual yang menarik dan mudah dipahami,

Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap Diferensiasi siswa di kelas,


disebabkan:
1. Fitria Martanti dkk (2022) menyatakan bahwa :
1. Guru menghadapi tantangan dalam menerapkan
1) Pendekatan diferensiasi dapat memfokuskan pada
strategi diferensiasi yang efektif di dalam kelas.
pengembangan keterampilan sosial, kritis, dan
analitis, yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila
Analisis : tantangan sebagai guru untuk belajar dengan
seperti gotong royong, demokrasi, dan keadilan
siswa yang berdiferensiasi
sosial.,
2) Melalui diferensiasi, pengembangan karakter yang
2. Guru dihadapkan pada keterbatasan waktu dan sumber
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila seperti
daya yang terbatas dalam menghadapi perbedaan siswa di
kejujuran, disiplin, dan toleransi dapat dipromosikan
kelas.
secara lebih efektif.,
Diferensiasi 3) endekatan diferensiasi memungkinkan evaluasi
3 Analisis : guru memberikan materi yang mudah di pahami
siswa di kelas yang lebih personal, berfokus pada kemajuan
dengan pendekatan indivdual
individu.
4) Siswa didorong untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran..

2. Ainiyah Melani Firdaus dkk (2022) menyatakan bahwa:

1) Melakukan evaluasi awal untuk memahami


kebutuhan dan tingkat pemahaman individu siswa
dalam mata pelajaran tertentu. Ini membantu dalam
merancang pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing siswa.

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
2) Menyediakan berbagai metode pembelajaran seperti
diskusi kelompok, proyek-proyek berbasis masalah,
pembelajaran daring, atau penggunaan teknologi
untuk memfasilitasi pemahaman siswa dengan gaya
belajar yang berbeda.
3) Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang
membutuhkan bantuan ekstra melalui pendekatan
individual atau kelompok kecil. Ini memungkinkan
siswa untuk mendapatkan bimbingan lebih intensif
sesuai kebutuhan mereka.
4) Menerapkan alat bantu pembelajaran yang beragam
seperti video, gamifikasi, atau aplikasi pembelajaran
untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang
menarik dan merangsang minat siswa.

3) Ilham Farid dkk (2022) menyatakan bahwa kebutuhan


belajar peserta didik dipenuhi melalui kegiatan
pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran
yang berbeda berdasarkan minatatau profil belajar
yangmereka miliki. Selanjutnya, penulis menemukan tiga(3)
komponen strategi pembelajaran diferensiasi, yaitukonten,
proses,danproduk. Proses strategi pembelajaran diferensiasi
juga dapat memberikan ruang yang luas kepada peserta
didikuntuk mendemostrasikan apa yang telah mereka
pelajari,sehingga penerapan strategi pembelajaran
diferensiasi secara tidak langsung mendorong kreativitas
peserta didik.

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
Wawancara
1. Pakar (Vera All Hasanah, M.M Dosen Mata Kuliah
Kewirausahaan di ITBS Kendal)
1) Beberapa siswa mungkin memerlukan waktu lebih
lama untuk memahami dan menguasai materi,
sementara yang lain dapat belajar lebih cepat
2) Beberapa siswa memerlukan perhatian khusus dan tidak
termasuk kategori siswa berkebutuhan khusus.
3) Beberapa siswa mungkin lebih memahami dan terlibat
dalam pembelajaran melalui pendengaran, sementara
yang lain lebih suka belajar melalui visualisasi atau
pengalaman praktis.
2. Kepala Sekolah (Santi Larasati, S. Pd)
Menyatakan bahwa:
1) Siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda
terhadap materi pelajaran, sehingga pendekatan
pembelajaran perlu disesuaikan.
2) Diferensiasi memungkinkan penggunaan metode yang
sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa
3) Perencanaan pembelajaran yang dapat disesuaikan dan
fleksibel memungkinkan guru untuk merancang strategi
pembelajaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
siswa.
3. Pakar (M. Irkham, M.Pd., Dosen Mata Kuliah Pemograman
Berorientasi Objek di ITBS Kendal)
Faktor yang mempengaruhi
1) Tiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda
PPG Dalam Jabatan Tahun 2023
Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
2) Tiap siswa memiliki tujuandan motivasi yang berbeda-
beda.
Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap Siswa kurang
1. Novitalia dkk (2023) dalam PENGARUH POLA ASUH perhatian dari orang tua karena orang tua kerja,
ORANG TUA TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA disebabkan:
antara lain: 1. Mereka mungkin sibuk dengan pekerjaan dan
1) Pola Asuh Otoriter pola asuh yang cenderung didasarkan Memiliki jadwal yang padat, sehingga memiliki
pada kontrol yang ketat dan otoritas yang kuat dari waktu yang terbatas untuk berinteraksi dan
orang tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka.
2) Pola Asuh Demokratis pola asuh yang didasarkan pada
partisipasi aktif anak dalam pengambilan keputusan, Analisis: anak anak butuh perhatian dalam kegiatan
didukung dengan komunikasi terbuka, penghargaan dirumah sebagai dasar kedisiplinan di sekolah
terhadap perasaan dan pendapat anak, serta
memberikan otonomi dalam batas-batas yang wajar.
3) Pola Asuh Permisif pendekatan dalam pengasuhan anak
yang ditandai dengan pemberian kebebasan yang sangat
Siswa kurang
luas kepada anak-anak tanpa batasan atau pengawasan
perhatian dari
yang memadai. 2. Orang tua yang bekerja di luar negeri mungkin
orang tua
4 menghadapi beban kerja yang tinggi dan tekanan
karena orang
2. Reza Pahlevi dkk (2022) yang ditanamkan keluarga dalam yang besar. Mereka harus fokus dan
tua bekerja
menumbuhkan karakter berkonsentrasi penuh pada pekerjaan mereka
diluar negeri
pada anak pada lingkupnya meliputi
(1) jujur; Analisis : Orang tua yang bekerja sebisa mungkin
(2)peduli/empati; meluangkan waktu memberikan perhatian ke anak
(3) mandiri;
(4) disiplin;
(5) tanggung jawab;
(6) kerja keras;
(7) sederhana;
(8) berani;
(9) adil;
(10) sabar;
(11) religius;
(12) toleransi;
(13) kepemimpinan.

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
Kesemua nilai-nilai karakter tersebut diajarkan orang tua kepada
anak-anaknya dalam kehidupan sehari hari.

3) Listari, M., dkk (2022) menunjukkan bahwa kerjasama yang


telah dilakukan oleh orang tua dan guru dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa di UPTD SDN 1 Campakasari

• dengan mengadakan pertemuan di awal tahun


ajaran baru,
• menjalin komunikasi dengan baik,
• mengadakan buku penghubung. Hasil dan
peningkatan adalah perubahan peningkatan
kedisiplinan, adanya rasa tanggung jawab,
• kunjungan ke rumah siswa,
• mengadakan rapat orang tua di sekolah,
• mengadakan surat menyurat antara keluarga dan
sekolah

Wawancara
1. Teman sejawat (Luwih Widiyanto, A.Md. rekan sejawat
Produktif PPLG)
Faktor penyebab rendahnya kemandirian belajar:
1) Tiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda
2) Tiap siswa memiliki tujuan dan motivasi yang
berbeda-beda
2. Guru (Windriastuti, S.Pd, S(BK))
Faktor penyebab rendahnya kemandirian belajar:
1. Beberapa siswa mungkin memerlukan waktu lebih
lama untuk memahami dan menguasai materi,
sementara yang lain dapat belajar lebih cepat

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
2. Beberapa siswa mungkin lebih memahami dan
terlibat dalam pembelajaran melalui pendengaran,
sementara yang lain lebih suka belajar melalui
visualisasi atau pengalaman praktis.
3. Beberapa siswa memerlukan perhatian khusus dan
tidak termasuk kategori siswa berkebutuhan khusus.
3. Pakar (M. Irkham, M.Pd., Dosen Mata Kuliah
Pemograman Berorientasi Objek di ITBS Kendal)
Faktor penyebab rendahnya ORANG TUA TERHADAP
DISIPLIN BELAJAR SISWA:
1. Orang tua memberikan kebebasan yang sangat luas
kepada anak-anak tanpa batasan atau pengawasan
yang memadai.
2. Tidak adanya panutan di keluarga.

Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap siswa lebih mahir


menggunakan teknologi- teknologi terbaru di gadget,
1. Siti Irna Solehah dkk (2022) menyatakan berdasarkan hasil disebabkan :
siswa lebih penelitiannya diperoleh teknologi gadget sering di gunakan 1. Siswa terbiasa dengan teknologi sejak usia dini
mahir untuk Keberadaan teknologi yang ada di lingkungan
menggunakan mereka memungkinkan siswa untuk lebih cepat
5 teknologi- 1. Komunikasi menguasai dan menggunakan teknologi terbaru
teknologi 2. Mencari Informasi di gadget.
terbaru di 3. Hiburan
gadget 4. Aplikasi Analisis : revolusi 4.0 memberikan kemudahan
5. Penyimpanan Data akses teknologi sehingga anak suka mencari
6. Petunjuk Arah informasi yang baru
7. Aktifitas Belajar

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
2. Teknologi terbaru di gadget menawarkan
pengalaman interaktif dan menarik Aplikasi
2. Rohman, A (2020) menyatakan
animasi, game edukatif, simulasi, dan multimedia
1. bahwa dunia terus mengalami perubahan, dulu di saat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
ingin membutuhkan sesuatu, kita harus mencari dan
datang ke tempat yang kita perlukan, tetapi di zaman Analisis : dengan teknologi baru anak lebih
revolusi digital ini hal tersebut dapat mudah diperoleh tertantang untuk mencoba dan mencoba yang
nantinya di arahkan ke kegiatan yang baik.
tanpa kita meninggalkan tempat. Sungguh Revolusi Digital
di era informasi ini mampu meningkatkan relasi,Tidak ada
pilihan untuk berubah mengikuti teknologi. Teknologi
adalah kunci, Jika kita tidak menguasai teknologi, kita
akan ditinggalkan. Namun problemnya lagi, hari ini
kita menguasai satu teknologi, satu detik berikutnya bisa
jadi ada teknologi baru. Berarti hal yang dibutuhan
bukanlah hal teknisnya, namun kemampuan untuk terus
belajar hal yang baru.itulah yang akan membuat kita akan
relevan di manapun dan kapanpun.

3. Widya Nurfiani, dkk (2023) menyatakan bahwa


• Untuk Sekolah disarankan agar sekolah merencanakan
kegiatan atau pelatihan untuk membantu menyelesaikan
masalah terkait kecanduan penggunaan Gadget pada
siswa. Selain berguna untuk mengatasi permasalahan
tersebut, siswa dapat mengurangi tingkat penggunaan
Gadget dan lebih mendorong sisiwa untuk memiliki

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
interaksi yang baik .
• Untuk Guru BK Guru Bimbingan dan Konseling di
Sekolah memberikan layanan informasi bagi siswa
mengenai pentingnya berinteraksi sosial di lingkungan
Sekolah terutamanya dan bagi siswa yang memiliki
tingkat kecanduan Gadget yang tinggi guru dapat
memberikan edukasi dan layanan mengenai cara-cara
mengatasi kecanduan gadget dan siswa dapat
menggunakan penggunaan gadget sesuai manfaatnya.
• Untuk orang tua Sangat disarankan agar orang tua
mengawasi pertumbuhan pribadi anak-anak mereka.
Untuk mengurangi tingkat kecanduan penggunaan
gadget siswa, anak-anak yang merasa kecanduan
penggunaan teknologi.
• Untuk siswa diharapkan mampu meningkatkan
interaksi sosialnya di lingkungan sekolah maupun
rumah ke arah yang positif sehingga mengurangi
tingkat kecanduan penggunaan gadget.
Wawancara
1. Teman sejawat (Luwih Widiyanto, A.Md. rekan sejawat
Produktif PPLG)
Peserta didik:
1) Akses yang mudah didapatkan, akses internet sudah
sangat merata hampir di seluruh wilayah.

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
2) Banyak aplikasi yang menarik dan inovatif sehingga
siswa tidak cepat bosan dalam menggunakan gadget
.
2. Guru (Windriastuti, S.Pd, S(BK))
Peserta didik
mahir menggunakan teknologi- teknologi terbaru di
gadget:
1) Sisiwa saat ini adalah generasi yang lahir dan berada
dilingkungan era digital sehingga terbiasa dengan
lingkungan dan kebiasaan digital yang tidak
mungkin terelakkan lagi
2) Banyak sumber belajar dan berbagai sumber hiburan
yang banyak dari internet
3. Pakar (M. Irkham, M.Pd., Dosen Mata Kuliah
Pemograman Berorientasi Objek di ITBS Kendal)
mahir menggunakan teknologi- teknologi terbaru di
gadget:
1) Banyak aplikasi yang menarik dan inovatif sehingga
siswa tidaka cepat bosan dalam menggunakan
gadget Kemampuan berfikir peserta didik
2) Munculnya teknologi baru yang menyesuaikan
gadget

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap tidak tepatnya waktu
penyelesaikan tugas siswa, disebabkan:
1. Bestari Laia (2020) Berdasarkan hasil pengamatan peneliti
sendiri, faktor-faktor terjadinya prokrastinasi ini 1. Kurangnya keterampilan manajemen waktu, Siswa kesulitan
disebabkan karena dua faktor yakni faktor internal dan dalam mengatur waktu mereka dengan efisien.
faktor eksternal. Mereka sibuk dengan kegiatan lain yang akhirnya menghambat
mereka dalam menyelesaikan tugas
faktor internal :
Analisis : siswa suka menunda menjadikan pekerjaan yang
• kondisi fisik dan menumpuk.

• kondisi psikologis. 2. Kurangnya pemahaman terhadap materi tugas, siswa tidak


memahami sepenuhnya dasar tugasnya.
faktor eksternal :
Analisis : siswa kadang meremehkan materi dan apabila di
Siswa tidak • Lingkungan Masyarakat. berikan tugas kebingungan untuk mengerjakan
tepat waktu
6 saat • faktor pola asuh orang tua . 3. Siswa kurang percaya diri, sebenarnya mereka bisa
menyelesaikan mengerjakan namun merasa tidak percaya diri, takut salah.
tugas • situasi Covid-19
Analisis : guru memotivaasi siswa tersebut dengan memberikan
pengarahan yang benar nantinya anak percaya diri dengan
2. Fazaiz Khoirotun Chisan dkk (2021) Tujuan menjadi dirinya
seorang siswa secara akademik salah satunya adalah
mencapai hasil belajar yang baik dan maksimal. Terdapat
empat hal yang dapat menghambat siswa dalam mencapai
tujuannya sepertimenyelesaikan tugas akademik (Wijaya &
Tori, 2018).

1. faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri


siswa yaitu
• Pertama, menunda.
• Kedua, konsisten dan komitmen.
• Ketiga, berhenti untuk mengerjakan.

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
• Keempat, tidak terlalu memaksakan diri.
3) Yuanita Dwi Krisphianti dkk (2023) menyatakan bahwa
Prokrastinasi adalah kegiatan menunda-nunda pekerjaan
atau aktivitas tertentu atau tugas yang sudah diketahui
dari awal. Guru BK di SMK menghadapi beberapa
permasalahan terkait Prokrastinasi peserta didik, termasuk
kurangnya pemahaman tentang pengalaman siswa,
kesulitan dalam memberikan penanganan yang tepat, dan
kekurangan alat ukur yang sesuai. Dalam mencapai tujuan,
tim pengabdian masyarakat menerapkan metode
ABCD (Asset-Based Community Development) . dalam
aplikasinya, metode tersebut dilakukan mulai dari
menentukan kekuatan, memetakan, mengidentifikasi dan
analisis, memobilisasi,serta memonitoring dan evaluasi.
Wawancara
1. Teman sejawat (Luwih Widiyanto, A.Md. rekan sejawat
Produktif PPLG)
Faktor penyebab :
1. Siswa kurang paham dengan tugasnya
2. Kurang tertarik dengan tugas karena kurang tahu
maksud kegunaannya
2. Pakar (Vera All Hasanah, M.M Dosen Mata Kuliah
Kewirausahaan di ITBS Kendal)
Faktor penyebab:
1. kurang bisa mengatur waktu
2. waktu yang ada hanya digunakan untuk kegiatan yang
disukai saja
3. Pakar (M. Irkham, M.Pd., Dosen Mata Kuliah
Pemograman Berorientasi Objek di ITBS Kendal)
Faktor penyebab:

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
1. Kesulitan dari sebuah tugas merupakan tantangan bagi
Sebagian siswa. Tetapi bagi seorang siswa yang
memiliki pengendalian diri yang rendah, akan mudah
untuk membuat alasan untuk berhenti mengerjakan.

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah Melani Firdaus, & Masub Bakhtiar, A. (2022). STRATEGI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI UNTUK MENGATASI KEBERAGAMAN
TINGKAT KETANGGAPAN SISWA – SISWI DI UPT SDN 25 GRESIK. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 8(2), 2135 - 2147.
http://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/529

Catur Hari Bagus Wicaksono, Juminto, & Hariyono. (2022). PEMANFAATAN MEDIA YOUTUBE (VIDEO VLOG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN . Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi, 3(2).
https://journal.stkipnganjuk.ac.id/index.php/jipe/article/view/424

Fazaiz Khoirotun Chisan, Miftakhul Jannah, Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNESA, Vol 8 N0 5 (2021): Caracter:jurnal Penelitian Psikologi
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/41321

Farid, I. ., Yulianti, R. ., Hasan, A. ., & Hilaiyah, T. . (2022). Strategi Pembelajaran Diferensiasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Belajar Peserta Didik di Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 11177–11182.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10212

Irene Priskila Sareong1)Tri Supartini2)*(2020). Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan Siswa Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di SMA Kristen
Pelita Kasih Makassar.
https://ojs.sttjaffray.ac.id/jitpk/article/view/466/0

Izzah, F., Khofshoh, Y., Sholihah, Z., Nurningtias, Y., & Wakhidah, N. (2022). ANALISIS FAKTOR–FAKTOR PEMICU TURUNNYA KEAKTIFAN
SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPA DI MASA PANDEMI. PENSA: E-JURNAL PENDIDIKAN SAINS, 10(1), 150-
154.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/43965

Krisphianti, Y. D., Hanggra, G. S., Sancaya, S. A., Khususiyah, K., Ratnawati, V., Ariyanto, R. D., & Andrianie, S. (2023). Pelatihan Asesmen Prokastinasi
untuk Guru BK SMK Kota Kediri. Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 249-258.
https://doi.org/10.55506/arch.v2i2.58

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
Laia, B. ., Zagoto, S. F. L. ., Fau, Y. T. V. ., Duha, A. ., Telaumbanua, K. ., Lase, ndah P. S. ., Ziraluo, M. ., Duha, M. M. ., Laia, B. ., Luahambowo, B. ., Fai,
S. ., Hulu, F. ., Telaumbanua, T. ., & Harefa, D. . (2022). PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN NIAS SELATAN.
Jurnal Ilmiah Aquinas, 5(1), 162–168.
https://doi.org/10.54367/aquinas.v5i1.1654

Listari, M., Imam Tabroni, & Nurjanah, E. (2022). Kerjasama Orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di UPTD SDN 1 Campakasari.
EL Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education, 4(2), 200-212.
https://doi.org/10.33367/jiee.v4i2.2944

Magfirah, N. (2021). PERANAN VIDEO YOUTUBE SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN DI MASAPA PANDEMI. Jurnal Riset Dan
Inovasi Pembelajaran, 1(2), 51-58.
https://doi.org/10.51574/jrip.v1i2.29

Martanti, Fitria., Widodo, J., Rusdarti, R., Priyanto, A.S. (2022). Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Pembelajaran Diferensiasi Pada Mata Pelajaran
IPS di Sekolah Penggerak.Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana.2022, 412-417.
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/view/1504/988

Novitalia, Umbu Tagela, Yustinus Windrawanto. PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWAJurnal Mahasiswa
BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Volume 9 Nomor 1 Tahun 2023
http://dx.doi.org/10.31602/jmbkan.v9i1.9524

Prijanto, J. H., & Kock, F. de. (2021). Peran Guru Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dengan Menerapkan Metode Tanya Jawab Pada Pembelajaran
Online. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 11(3), 238–251.
https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/4318

Pratiwi, E. M., Gunawan, G., & Ermiana, I. (2022). Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa. Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 7(2), 381–386.
https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2.466

Pahlevi, R., Utomo, P., Septian, M.R. (2022). Orang Tua, Anak dan Pola Asuh: Studi Kasus tentang Pola layanan dan Bimbingan Keluarga terhadap
Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Hawa: Studi Pengarus Utamaan Gender dan Anak, 4(1), 91-102
http://dx.doi.org/10.29300/hawapsga.v4i1.6888

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal
Rohman, A., Asbari, M., & Rezza, D. (2023). Literasi Digital: Revitalisasi Inovasi Teknologi . Journal of Information Systems and Management (JISMA),
3(1), 6–9.
https://doi.org/10.4444/jisma.v3i1.742

Siti Irna Solehah, Sulaeman Deni Ramdani (2022). Kecenderungan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam penggunaan smartphone di Provinsi
Banten.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/VENS/article/view/15764

Widya Nurfiani, K., Grahito Wicaksono, A., & Adi Putro, E. (2023). Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan Kecanduan Penggunaan Gadget pada Siswa.
Jurnal Wahana Konseling, 6(1), 75–83.
https://doi.org/10.31851/juang.v6i1.12273

PPG Dalam Jabatan Tahun 2023


Sri Kuswartini,S.Kom_SMKS BINA UTAMA Kendal

Anda mungkin juga menyukai