Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN DIARE PADA ANAK

STASE KEPERAWATAN KELUARGA


DI DESA ANJIR SERAPAT MUARA

SYARIFAH SALMAH
1814901210187

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS B
BANJARMASIN, 2019
LAPORAN PENDAHULUAN
DIARE

A. Definisi/deskripsi Penyakit
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi
dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari. (Depkes RI, 2005 dalam Lestari, 2016)

B. Pathway
Definisi: (Depkes RI, 2005
dalam Lestari, 2016) Diagnosa Keperawatan:
Diare adalah suatu penyakit (Nurjannah & Tumanggor,
dengan tanda-tanda adanya 2017)
perubahan bentuk dan 1. Gangguan integritas
konsistensi dari tinja, yang kulit perianal
melembek sampai mencair dan 2. Ketidakseimbangan
bertambahnya frekuensi buang nutrisi kurang dari
air besar biasanya 3 kali atau kebutuhan tubuh
lebih dalam sehari. 3. Kekurangan volume
1. cairan

Etiologi: (Lestari, 2016)


1. Faktor infeksi
2. Faktor Malabsorbsi
3. Faktor makanan Kekurangan volume
4. Faktor psikologis cairan
NOC :Setelah dilakukan
intervensi 1x6 jam
Manifestasi Klinis: (Sodikin,
kekurangan volume cairan
2011)
klien teratasi dengan kriteria
Frekuensi BAB pada bayi
hasil:
lebih dari 3 x/hari, bentuk cair
 Tidak ada tanda-tanda
pada BAB kadang-kadang
dehidrasi
disertai lendir dan darah, nafsu
makan menurun, warnanya  Elastisitas turgor baik,
lama-kelamaan kehijauan membran mukosa
karena bercampur empedu, lembab, tidak ada rasa
muntah, dan rasa haus. haus berlebihan
NIC:
 Fluid management
Komplikasi: (Lestari, 2016)  Hypovolemia
Dehidrasi, hipokalemia, management
hipoglikemia, intoleransi
laktosa sekunder, kejang,
malnutrisi.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Gangguan integritas kulit kebutuhan tubuh
perianal NOC: Setelah dilakukan
NOC:Setelah dilakukan intervensi 1x6 jam ketidak
intervensi 1x6 jam gangguan seimbangan nutrisi kurang
integritas kulit perianal klien dari kebutuhan tubuh
teratasi dengan kriteria hasil: klien teratasi dengan
(Lestari, 2016) indikator:
 Tidak ada kerusakan
lapisan kulit (dermis)  Nutritional status :
 Tidak ada gangguan food and fluid
Pemeriksaan penunjang:
permukaan kulit  Intake
(Nurarif & Kusuma, 2015)
(epidermis) Penatalaksanaan:  Nutritional status :
1. Analisis feses
NIC : (Lestari, 2016) nutrient intake
2. HDL (Hitung Darah
 Pressure Management 1. Pemberian cairan Lengkap  Weight control
 Insision site care 2. Pengobatan 3. CT Scan NIC :
 Dialysis Acces diuretik 4. Radiografi sinar-x lambung  Nutrition Management
Maintenance 3. Obat-obatan  Nutrition Monitoring
C. Pemeriksaan Penunjang (Nurarif & Kusuma, 2015)
1. Analisis feses: makroskopis dan mikroskopis, pH dan kadar gula dalam tinja dan biakan
dan resistesi feses (colok dubur)
2. HDL (Hitung Darah Lengkap): analisis gas darah apabila didapatkan tanda-tanda
gangguan keseimbangan asam basa (pernapasan kusmaul)
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat
5. CT Scan
6. Radiografi sinar-x lambung

D. Penatalaksanaan (Lestari, 2016)


1. Pemberian cairan
2. Pengobatan diuretik
3. Obat-obatan

E. Daftar Pustaka
Lestari, Titik (2016). Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika.

Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.

Nurjannah, Intan Sari & Tumanggor, Roxsana Devi. (2017). Nursing Intervention
Classification (NIC). Indonesia: Elsevier Singapore Pte Ltd.

Nurjannah, Intan Sari & Tumanggor, Roxsana Devi. (2017). Nursing Outcomes
Classification (NOC). Indonesia: Elsevier Singapore Pte Ltd.

Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan


Hepatobilier. Jakarta : Salemba Medika.
Barito Kuala, Desember 2019

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(.......................................) (.......................................)

Anda mungkin juga menyukai