Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA KELAS

XII MIPA NURUL AMAL PALEMBANG UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM FILM OUR PLANET
PADA MATA PELAJARAN EKOLOGI

SKRIPSI

DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU


SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA S1

Disusun Oleh :

Dilla Octaviani

NIM. 2120207044

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PALEMBANG


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHU AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT karena
rahmat dan karunia-Nyalah memungkinkan penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini tepat waktu. Shalawat dan salam senantiasa diucapkan kepada junjungan nabi
besar kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga dan pengikutnya yang
menjadikan contoh dan tetap teguh di jalan-Nya.
Skripsi ini, berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Siswa Kelas
XII MIPA Nurul Amal Palembang Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Dalam Film Our Planet Pada Mata Pelajaran Ekologi ", ditulis sebagai upaya untuk
memenuhi beberapa persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan dan
mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan
Biologi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurun Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT Allah SWT, yang memberikan kekuatan dan kasih sayang
yang tak terbatas kepada penulis.
2. Ibunda dan Ayahanda yang selalu mendoakan, mendukung, mencintai,
dan mendorong penulis.
3. Ibu Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si Selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Zainuri, M.Pd.I. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
5. Bapak Dr. Muh. Win Afgani, S.Si,M.Pd. Selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Fisika
6. Ibu Kris Setyaningsih, SE.,M.Pd.I. Selaku Ketua Lab. Microteaching
7. Bapak Dini Afriansyah S.Pd selaku Dosen Pembimbing
8. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen sert staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Fatah Palembang.

ii
9. Ibu Desi Julianti S.Pd selaku kepla sekolah SMA Nurul Amal
Palembang.
10. Bapak-bapak dan ibu-ibu serta staf sekolah SMA Nurul Amal
Palembang.
11. Serta teman-teman yang tercinta yang senantiasa memberikan
dukungan secara materil dan moril.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk membantu
memperbaikannya di masa depan. Penulis juga berharap skripsi ini bermanfaat
bagi orang yang membacanya.

Palembang, Desember
2023
Penulis

Dilla Octaviani
NIM. 2120207044

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
E. Metode Penelitian........................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................8
A. Deskripsi Teori.............................................................................................8
1. Model Pembelajaran........................................................................8
2. Model Pembelajaran Interaktif........................................................8
3...................................... Unsur-Unsur Model Pembelajaran Interaktif
.............................................................................................................9
4............................................................................ Media Pembelajaran
...........................................................................................................10
5.............. Kekurangan dan Kelebihan Media Pembelajaran Interaktif.
...........................................................................................................11
B. Media Pembelajaran Film Dokumentari....................................................12
C. Materi Ekologi Hewan...............................................................................13
1. Pengertian Ekologi Hewan.............................................................13
2. Sejarah Ekologi...............................................................................14
3. Peran Ekologi Dalam Kehidupan....................................................15
D. Hasil Belajar...............................................................................................16
E. Problem Solving.........................................................................................16
F. Hipotesis Penelitian...................................................................................17
BAB III METODOLOGI PENDIDIKAN.........................................................18
A. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................18

iv
B. Jenis Penelitian...........................................................................................18
C. Rancangan Penelitian.................................................................................18
D. Variabel Penelitian.....................................................................................19
E. Populasi dan Sampel..................................................................................19
F. Teknik Pengumpula Data...........................................................................19
G. Instrumen Penelitian..................................................................................19
H. Analisis Data Pengmatan...........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan, menurut Ki Hadjar Dewantara, adalah upaya untuk
mendorong pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter),
pikiran, dan pertumbuhan anak.1 Untuk membantu anak-anak tumbuh
menjadi manusia dan menjadi anggota masyarakat yang penuh
keselamatan dan kebahagiaan, pendidikan memanfaatkan segala kekuatan
alam yang ada pada mereka.
Menurut UU RI NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
bertakwa kepada Allah yang maha esa, mengendalikan diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan diri, masyarakat, dan bertanggung
jawab atas bangsa dan negara mereka (Depdiknas, 2003).2
Sasaran pembangunan pemerintah dan masyarakat adalah
pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengubah sifat masyarakat melalui
pengalaman setiap orang dalam interaksi dengan lingkungannya, yang
berdampak pada psikomotorik, kognitif, dan efektif. Oleh karena itu,
agama Islam menegaskan bahwa pendidikan sangat penting dan kewajiban
bagi seluruh umat muslim. Sebagaimana dalam surat At-Taubah ayat 122,
Allah SWT berkata:
‫ۚٗة‬
‫ِّديِن‬11‫ة ِّلَيَتَفَّقُه وْا ِفي ٱل‬ٞ ‫َو َم ا َك اَن ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَن ِلَينِفُر وْا َك ٓاَّف َفَلۡو اَل َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفۡر َقٖة ِّم ۡن ُهۡم َطٓاِئَف‬
‫َو ِلُينِذُر وْا َقۡو َم ُهۡم ِإَذ ا َر َج ُعٓو ْا ِإَلۡي ِهۡم َلَعَّلُهۡم َيۡح َذ ُروَن‬
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam

1
Nuri, S, A. (2016). JUDUL. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), hal. 130
2
UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL, No.20
(2003).

1
2

pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”

Menurut ayat di atas, seseorang yang memahami agama harus tetap


teguh pada agamanya dan melaksanakan syari'at yang telah ditetapkan,
bukan untuk merasa lebih baik daripada umat muslim lainnya. Menurut
ayat di atas, pesannya adalah bahwa setiap muslim mempersiapkan
kemaslahatan yang dia dapatkan untuk kebaikan seluruh umat dan
menyebarkan kemaslahatan itu. Mereka terus berusaha untuk berbuat baik
dan tidak berpaling dari hal-hal yang akan menjauhkan mereka darinya,
sehingga semua kebaikan dapat dirasakan oleh semua umat muslim.
Kemaslahatan agama dan dunia mereka adalah yang paling penting,
meskipun ada banyak hambatan di sepanjang jalan. Karena sesungguhnya
keputusan Allah adalah segalanya. oleh karena itu, orang yang keluar
untuk menuntut ilmu adalah jihadis.
Model pembelajaran sangat mempengaruhi hasil proses
pembelajaran. Ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mendukung belajar peserta didik di kelas. Dunia pendidikan akan
terus berkembang sepanjang masa, dan perkembangan peserta didik, yang
saat ini adalah generasi milenial, pasti juga akan mengikutinya.3
Pembelajaran interaktif dapat digunakan dalam model
pembelajaran yang menggunakan teknologi sebagai medianya. Media
seperti audio, radio, video, TV, dan mutimedia memungkinkan siswa
untuk belajar, dan mereka juga dapat mengaksesnya melalui komputer,
internet, atau proyektor.4 Dengan menggunakan model pembelajaran
interaktif, pendidikan menjadi lebih berfokus pada cara siswa berpikir
kritis dan memahami apa yang diajarkan. 5 Model pembelajaran interaktif
menekankan keterampilan anak; itu dimaksudkan agar siswa bertanya dan
3
Kartini, S. K., Putra, A. T. N. I. (2020). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia, 3(2), 8-9
4
Utami, P. Y., Dewi, S. P. (2020). Model Pembelajaran Interaktif SPLDV dengan Aplikasi Rumah
Belajar. Jurnal Mathema, 2(1), 45
5
Widiyanto, B. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Interaktif dengan Media MiniatuR Untuk
Peningkatan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar. Jurnal IPA Sekolah Dasar, 3(1), 49
3

mencari sendiri jawaban untuk pertanyaan mereka.6 Stimulus yang


mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menunjukkan rasa
ingin tahu mereka tentang materi yang akan dipelajari dapat menghasilkan
komunikasi.7
Dengan berkembangnya dunia teknologi, tentunya tidak sulit bagi
pendidik utuk menerapkan berbagai macam pendekatan seperti model,
metode, dan media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan
perkembangan zaman dan diharapkan dapat menciptakan suasana belajar
yang lebih menarik perhatian perserta didik.8Film adalah media audio
visual yang dapat membantu siswa belajar. Yang dapat meningkatkan
antusiasme siswa untuk belajar. Seiring perkembangan zaman, film dapat
digunakan sebagai media belajar yang menyenangkan karena membuat
siswa lebih tertarik untuk menggunakan media audio visual saat belajar.
Ini karena film dapat memberikan gambaran langsung tentang masalah
yang dihadapi. Selain itu, film dirancang untuk meningkatkan kemampuan
kognitif siswa dan memberi mereka kemampuan untuk berpikir kritis,
yang dapat mendukung kegiatan belajar di dalam kelas. Film juga dapat
menampilkan informasi seperti tulisan, gambar, kilasan, animasi, dan
suara, yang meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran.9
Rangkaian gambar bergerak yang membentuk suatu cerita disebut
film, juga disebut movie atau video. Ada banyak keistiewaan untuk media
film, termasuk:
1. Film dapat menimbulkan pengaruh emosional yang kuat.
2. Film dapat menunjukkan kontras visual secara langsung.
3. Film dapat berkomunikasi dengan penontonnya tanpa batas.
6
Octavia, A. S. (2020). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish
7
Widianto, N., Harjono, N. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 7(3), 201
8
Panjaitan, P., G., R., Titin, Santoso, R. (2019). Film Dokumenter Pemanfaatan Tumbuhan
Berkhasiat Obt Sebagai Media Pembelajaran Materi Sistem Pencernaan. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, 7(2), 122
9
Maharani, I., Fridani, L., Akbar, Z. (2019). Efektivitas Penggunaan Media Film Bertema
Pendidikan Dalam Layanan Informasi Bimbingan Klasikal. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 6(2), 136-
137
4

4. Film dapat meningkatkan pikiran kritis peserta didik.10


Dalam penelitian ini, kami akan menggunakan film dokumenter
sebagai media pembelajaran untuk peserta didik kelas XII MIPA yang
belajar materi ekologi. Hal ini dilakukan karena penggunaan film
dokumenter sebagai media pembelajaran masih jarang digunakan dalam
pembelajaran, terutama dalam mata pelajaran biologi. Selain itu, sekolah
yang dipilih sebagai tempat penelitian, Nurul Amal Palembang, belum
pernah menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran
terutama pada mata pelajaran biologi.11
Penelitian ini didasarkan pada observasi di SMA Nurul Amal
Palembang. Peneliti melihat bagaimana guru mengajar siswa, terutama
dalam mata pelajaran biologi, melalui metode ceramah. Dalam situasi ini,
guru membacakan materi yang didasarkan pada bahan buku ajar dan siswa
mendengarkan, memperhatikan, dan menyimak penjelasan guru. Setelah
itu, guru menunjuk salah satu siswa untuk memberikan kesimpulan dari
materi tersebut, dan kemudian guru meminta siswa mengerjakan soal-soal
yang ada dalam buku ajar.
Pada proses pembelajaran, peneliti menemukan bahwa beberapa
siswa mengantuk, melamun, menghabiskan waktu sendiri, dan berbicara
dengan teman sebangkunya. Oleh karena itu, peneliti ingin tahu apakah
metode dan model yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat
ditingkatkan atau menarik perhatian peserta didik selama proses
pembelajaran. sehingga tidak ada lagi siswa mengantuk atau tertidur
selama proses pembelajaran.
Diharapkan bahwa film dokumenter dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam mata pelajaran biologi materi ekologi hewan.
Ini karena media ini memungkinkan peserta didik menjadi lebih aktif

10
Apriliany, L., Hermiati. (2021). Peran Media FILM Dalam Pembelajaran Sebagai Pembentuk
Pendidikan Karakter. Proiding Seminar Nasional, hal. 193
11
Saufi, M., A., I., Rizka, A., M. (2021). Analisis Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter
Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran, 6(1), 56
5

dalam pembelajaran dan membuat mereka tidak bosan dengan berbagai


video dan suara yang diputar.12
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan konteks yang telah disebutkan di atas, beberapa
rumusan masalah dapat ditemukan, di antaranya untuk memperjelas
penelitian dan mendapatkan hasil yang lebih fokus dan terarah, penafsiran
penelitian harus sama, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran interaktif media
film dokumenter our planet pada kekreatifitasan dan berpikiran kritis
peserta didik dalam proses pembelajaran terkhususnya di kelas XII
MIPA Nurul Amal Palembang?
2. Bagaimana penggunaan model pembelajaran interaktif pada ranah
problem solving pada film dokumenter our planet?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran interaktif yang
menggunakan film dokumentari mempengaruhi keaktifan dan pemikiran
kritis siswa dalam pelajaran biologi materi ekologi di kelas XII di MIPA
Nurul Amal Palembang.
D. Manfaat Penelitian
Dengan mengingat bahwa tujuan penelitian yang diharapkan telah
tercapai dengan baik, penilitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu
pengetahuan tentang penelitian model pembelajaran interaktif yang
berkaitan dengan hasil belajar siswa. Ini akan bermanfaat untuk

12
Eko, W., Afandi., Wolly, C. (2021). Kelayakan Film Dokumenter Pada Materi Jenis-Jenis Bahan
Baku Pakan Kelas X SUPM Negeri Pontianak. Jurnal Ilmiah Biologi, 7(2), 249
6

penelitian yang akan datang karena akan menambah jenis ilmu


pengetahuan ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang
model pembelajaran interaktif.
2) Bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang
metode mengajar yang efektif, menarik, dan
menyenangkan.
b. Bagi Peserta Didik
1) Dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik
tentang model pembelajaran interaktif.
2) Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk memecahkan masalah dengan cara yang
lebih kritis.
3) Dapat menumbuhkan semangat kerja sama dan
kolaborasi antara teman.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
sekolah meningkatkan dan mengembangkan metode
pembelajaran biologi yang lebih baik dan berkualitas.
E. Metode Penelitian
Metode kualitatif menggunakan hipotesis, analisis data, dan
kesimpulan sampai peneliti menggunakan aspek kecenderungan,
wawancara mendalam, dan analisis isi. 13Jenis-jenis konseptual utama yang
digunakan dalam pendekatan kualitatif termasuk makna, akal sehat,
pengertian, batasan situasi, fakta kehidupan sehari-hari, proses, kontruksi
sosial, dan sebagainya. Pendekatan ini biasanya berasal dari obyek

13
Astuti, T., Nurrachmat, L., Junaedi, A., Muianingsih, F. (2022). Model Pembelajaran Interaktif
Sebagai Upaya Implementasi Merdeka Belajar Pada Siswa SD Masa Pandemi COVID-19. Jurnal
Unpn Kediri Efektor, 9(1), 77-78
7

penelitian alamiah dan membiarkan konsep tetap tidak diubah atau


diubah.14 Fokus penelitian ini adalah film dokumenter "Our Planet", yang
memberikan deskripsi tentang model pembelajaran interaktif di kelas yang
digunakan dalam penelitian ini. dan menggunakan model penyelesaian
masalah “problem solving”.
Penelitian jenis ini didasarkan pada penelitian library reseach atau
kajian pustaka (juga disebut penelitian kepustakaan, penelitian teoritis,
referensi, dan literatur ilmiah) tentang nilai dan norma yang berkembang
di lokasi penelitian. Kesimpulannya adalah bahwa penelitian ini adalah
proses mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan berbagai
sumber daya yang ada, seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya,
artikel, dan berbagai jurnal yang membahas topik penelitian serta tanya
jawab dengan peserta didik saat proses pembelajaran.

14
Musianto, S., L. (2020). Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam
Metode Penelitian. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 4(2), 125-129
2
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1. Model pembelajaran
Belajar adalah suatu tindakan mental tau psikis yang
dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap baru. 15 Model
pembelajaran mencakup lingkungan pembelajaran dan perilaku
guru yang diterapkan dalam pembelajaran. Model pembelajaran
sangat berguna untuk perencanaan pembelajaran dan kurikulum
serta pembuatan program multimedia.16
Model pembelajaran sangat efektif untuk meningkatkan
kegiatan belajar karena diharapkan menggunakan keterampilan
berpikir yang luar biasa, membangun kolaborasi, dan kemampuan
kerja sama.17
2. Model pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktif, yang mengarah pada
konstruktivisme, adalah salah satu model pembelajaran pilihan
yang dapat membantu siswa mengungkapkan keingintahuan dan
18
ketidaktahuan mereka tentang materi. Konsep belajar bebas
membantu kita memahami bahwa belajar tidak hanya dapat
dilakukan di kelas; itu juga dapat dilakukan di tempat lain dengan

15
Kristanto, A. (2021). Media Pembelajaran. Jawa Timur: Tim Penerbit
16
Azzahra, U., Arsih, F., Alberida, H. (2023). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT-BASED
LEARNING (PJBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN BIOLOGI: LITERATURE REVIEW. Jurnal of Science Education, 3(1), 50 of 60
17
Mayasari, A., Arifudin, O. (2023). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NILAI MELALUI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA. Jurnal Antologi Kajian
Multidisiplin Ilmu, 1(1), 47
18
Hakim, R., F. (2021). Urgensi Model Pembelajaran Interaktif Dalam Meningkatkan Prestasi Dan
Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama
Islam, 15(1), 2
9

menggunakan berbagai media dan model pembelajaran


yang kreatif dan interaktif.
Jika pendidik menggunakan pendekatan pembelajaran
interaktif, suasana belajar akan menyenangkan. Siswa dapat
mencapai kemampuan afektif dan psikomotorik tanpa
mengorbankan kemampuan kognitif mereka.19 Komponen belajar
adalah komponen penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajar lainnya.20
Model pembelajaran interaktif didasarkan pada komunikasi
dua arah dan membutuhkan guru untuk menciptakan situasi
pembelajaran interaktif di mana siswa terlibat secara aktif. Model
ini menunjukkan bagaimana interaksi terbentuk antara guru dan
siswa sepanjang proses pembelajaran. Semua siswa harus
menggunakan semua kemampuan mereka, termasuk psikomotorik,
pikiran, pendengaran, dan penglihatan. Namun, guru harus
memastikan bahwa siswa selalu menyimak materi yang diajarkan,
menyediakan media ajar yang dapat dilihat, dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menulis, bertanya, dan
memberikan tanggapan. Dengan menggunakan model
pembelajaran interaktif ini, proses belajar mengajar dapat lebih
bervariasi dan interaktif.21
3. Unsur-unsur model pembelajaran interaktif
Media interaktif adalah media yang dapat diterima
sekaligus memberikan feedback kepada siswa saat mereka
berinteraksi dengannya. Kelebihan dari media interaktif adalah
19
Malanuwa, A., Sulangi, R. V., Salajang, M. S. (2023). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS
ADOBE FLASH PADA MATERI LINGKARAN. Jurnal Social Humaniora Sigli (JSH), 6(1), 77
20
Hendri, N. 2020. Merdeka Belajar: Antara Retorika dan Aplikasi. E-Tech Journal. Volume 8
Nomor 1.
21
Sartika, D., A., Cindika, A. P., Bella, S. B., Anggraini, I. L., Wulandari, P., Indayana, E. ( 2023).
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Interaktif Pada
Mata Pelajaran IPAS SD/MI. Jurnal of Development and Research in Education, 3(2), 52-53
10

gabungan elemen mutimedia seperti teks, audio, gambar, animasi,


navigasi tombol, dan video, yang akan membuatnya lebih menarik.
Peserta didik akan berkembang di era baru yang memiliki
budaya teknologinya sendiri, dan mereka akan hidup di dunia yang
lebih kompleks dan bersaing.22
4. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting
dalam proses belajar dan mengajar. Guru sering menggunakan
media pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan
materi kepada siswa sehingga mereka dapat memahaminya.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat
memiliki efek psikologis terhadap pembelajaran, menumbuhkan
minat dan keinginan baru, dan meningkatkan motivasi.
Untuk mencegah siswa bosan dan jenuh dalam proses
belajar, guru memerlukan perantara, juga disebut media
pembelajaran.23
pemilihan media harus benar-benar tepat agar tujuan
pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dengan mudah. Yang
dimana dengan pemanfaatan media pembelajaran ini, akan
menunjang efektivitas, efisiensi dan juga daya tarik dalam
pembelajaran. oleh sebab itu, guru perlu melakukan perencanaan
secara matang ketika merancang pembelajaran di kelas. Dan
menyadari pentingnya media pembelajaran dalam prose belajar
mengajar. Guru juga sudah seharusnya memahami bahwa tanpa
adanya media pembelajaran.24

22
Soflatun., Wijayanti, R., Aini, N. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numberes Head Together (NHT) Berbantuan Media Interaktif Berbasis Animasi Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa UPTD SMP Negeri 1 Kokop. Jurnal of Basic Educational Studies,
4(1), 150
23
Ibid; halaman 2
24
Ibid; halaman 3
11

5. Kekurangan dan kelebihan media pembelajaran interaktif


Sebuah media pembelajaran memiliki kekurangan dan
kelebihan, jadi seorang guru harus berhati-hati saat memilihnya.
Pembelajaran video sangat efektif, tetapi juga memiliki
kekurangan. Pilihan media pembelajaran video ineraktif pasti
memiliki keuntungan dan kerugian.
Ada beberapa keuntungan menggunakan video sebagai
media pembelajaran:
1) Mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk
mengakses internet secara jarak jauh.
2) Video yang diberikan dapat diulang dan digunakan
dalam jangka waktu yang lama.
3) Materi yang disampaikan mudah diingat.
4) Dapat mengembangkan pemikiran dan imajinasi siswa
serta pendapat mereka.
5) Dapat menarik perhatian siswa.
6) Volumenya dapat diatur secara pelan atau ketas.
7) Objek yang sedang dipelajari dapat dipertahankan.
8) Mengembangkan kreativitas.
Kekurangan menggunakan media pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1) Waktu yang digunakan untuk membuat video sangat
lama karena harus diulang-ulang.
2) Komunikasi hanya satu arah, sehingga pengajar harus
lebih kreatif.
3) Biaya relatif mahal.
4) Memerlukan perangkat elektronik seperti HP, laptop,
dll25.

25
Widya, W. A., Oktaviana, V., Utari, D. A., (2021). Penggunaan Video Pembelajaran Interaktif
Sebagai Media Pembelajran di Masa Pandemi. Jurnal Jendela Pendidikan, 1(4), 294
12

B. Media Pembelajaran Film Dokumentari


Film dokumenter berisi berita tentang peristiwa nyata. Banyak
program dokumenter berfokus pada keadaan nyata (keadaan nyata), tetapi
beberapa di antaranya bersifat abstrak dan menunjukkan aspek
tersembunyi dari realitas. Program dokumenter juga dapat menceritakan
peristiwa saat ini atau masa lalu. Namun, film pertama Lumiere Brothers,
yang berkisah tentang perjalanan, disebut sebagai dokumenter pada tahun
1890-an.26
Film dokumenter masih jarang digunakan untuk pembelajaran
sejarah di sekolah tinggi.Termasuk mata pelajaran biologi. 27 Film
dokumenter, sebagai media informasi, bekerja dengan baik, seperti yang
ditunjukkan oleh uji validitas penggunaan media film, yang mendapatkan
nilai 93,75%, yang menunjukkan bahwa mereka sangat layak untuk
digunakan sebagai media pembelajaran.28
Keterampilan berpikir kritis dan analitis dapat ditingkatkan dengan
menggunakan film sebagai sumber belajar. Siswa diajak untuk melihat dan
mengevaluasi berbagai aspek film, seperti plot, karakter, pengaruh budaya,
dan pesan yang disampaikan, saat mereka menganalisis film. Mereka
belajar memahami naskah, menemukan pesan tersembunyi, dan
membandingkan versi film mereka dengan film aslinya. Hal ini membantu
siswa memperoleh keterampilan berpikir kritis yang sangat penting untuk
kehidupan mereka. Selama proses pembelajaran, film memungkinkan
orang untuk berbicara dan berinteraksi satu sama lain. Setelah menonton
film, siswa dapat berbicara tentang tema, pesan, atau isuisu yang muncul.

26
Assidiqi, M., Joebagio, H., Purwanta, H. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Guided
Discovery Learning Media Film Dokumenter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan High Order
Thinkings Skills (HOTS) dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri Boyolali Tahun
Ajaran 2018/2019. Jurnal Candi, 19(1), 83.
27
Aura, S. F., Dewi, P. D. (2023). ASPEK SOSIA BUDAYA MASYARAKAT PADA FILM DOKUMENTER
"ORANG RIMBA" (THE LIFE SUKU ANAK DALAM). Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol.4, 315-316
28
Sofiyah, S., Hadi, Q. N., Fikriyah, A., Rakhmawan, A. (2023). Pengembangn Film Dokumentari
Berbasis Audio Visual Sebagai Media Pembelajran Pada Materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal
Nat9ural Science Educational Research, 6(1), 8-9
13

Diskusi seperti ini dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang film,


mendorong mereka untuk berpikir lebih dalam, dan membuka mata
mereka.29
C. Materi Ekologi Hewan
1. Pengertian Ekologi Hewan
Secara khusus, ekologi hewan adalah bidang biologi yang
mempelajari interaksi antar hewan seperti cara perkembang biakan,
pengelompokan jenis hewan berdasarkan jenis makanan, dan
distribusi tingkat pelimpahan.
Ekologi hewan adalah bidang yang mempelajari bagaimana
organisme berinteraksi dengan lingkungannya. Ekologi hewan
pada dasarnya mencakup beberapa hal, seperti:
a. Individu:
setiap satuan organisme dari setiap jenis atau
spesies tertentu yang hidup di suatu tempat tertentu.
b. Populasi
Suatu kelompok orang sejenis yang tinggal
di suatu tempat pada waktu tertentu disebut
populasi. Contoh populasi adalah populasi manusia,
burung, rumput, dll.
c. Komunitas
Suatu kelompok makhluk hidup yang terdiri
dari beberapa populasi dan berinteraksi satu sama
lain secara teratur disebut komunitas. Contoh
komunitas adalah padang rumput. Di sana ada
populasi rumput, belalang, burung, ular, dan
populasi lainnya.
d. Ekosistem

29
Shaleha, U. P., Sumantri, P., Hatauruk, F., A, Amalsyah, G. P., (2023). Analisis Proses
Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah dengan Pemanfaatan Media Film Sebagai Sumber BELAJAR
Sejarah di SMA Negeri 11 Medan. Jurnal Education and Learning, 3(2), 188
14

Ekosistem adalah tempat di mana makhluk


hidup berhubungan satu sama lain dan saling
bergantung. Ekosistem hutan dan air laut adalah
contohnya.
e. Biosfer
Biosfer adalah tingkat organisasi biologi
yang paling besar, dan di dalamnya terdapat semua
kehidupan yang ada di Bumi. Di dalam biosfer juga
terjadi interaksi yang luas antara lingkungan fisik.
f. Ruang lingkup global
Berfokus pada pertukaran energi regional dan
dampak materi pada fungsi dan distribusi organisme
di tingkat biosfer. 30
2. Sejarah Ekologi
Ekologi berasal dari kata Yunani "oikos", yang berarti
"rumah," dan "logos", yang berarti "ilmu," atau "penelitian." Oleh
karena itu, ekologi didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang
bagaimana makhluk hidup (organisme) berhubungan dengan
lingkungannya. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ekosistem
adalah jejaring komunitas atau hubungan jejaring individu yang
membentuk satu kesatuan yang terorganisir secara mandiri dengan
banyak pola dan proses yang kompleks. Ada dua jenis ekosistem:
biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Abiotik
terdiri dari benda mati seperti batu, udara, sinar matahari, dan air;
serta komponen kimia-fisik seperti gravitasi, suhu, curah hujan,
dan salinitas. Biodiversitas (keragaman hayati) adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan bagaimana ekosistem

30
Noufal, M., Roedam, R., Kurniawan, P. A., (2023). Perancang Game Flow Aplikasi Virtual
Learning Pengenlan Ekologi Hewan Untuk Siswa Sekolah Dasar Negeri Pelita Karta 02 Subang.
Jurnal Pendidikan, 9(3), 1448-1449
15

memberikan berbagai sumber daya kepada organisme yang hidup


di dalamnya.31
Para ahli filsafat Yunani seperti Hippocrates dan Aristoteles
mengamati evolusi alam hewan dan tumbuhan, yang kemudian
disebut ekologi. Ekologi modern berfokus pada sejarah alam, yang
muncul pada akhir abad ke-10. Teori evolusi Charles Darwin dan
konsep adaptasi yang diajukan pada tahun 1859 adalah dasar teori
ekologi modern.32
3. Peran Ekologi Dalam Kehidupan
Ekologi tidak berarti apa pun tentang alam, sejarah alam,
atau ilmu lingkungan. Fisiologi, evolusi, genetika, dan perilaku
sangat terkait dengan ekologi. Studi ekologi berfokus pada
pemahaman tentang bagaimana fungsi ekologis dipengaruhi oleh
keragaman hayati, atau biodiversitas. Setiap fungsi ekosistem
membantu hidup di Bumi, termasuk pengaturan iklim, penyaringan
air, pembentukan tanah (pedogenesis), pangan, serat, obat-obatan,
pengontrol erosi, dan nilai sejarah, sosial, estetika, dan ilmiah.
Ekosistem
Ekologi berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan
berikut.
a. Proses hidup dan adaptasi
b. Distribusi dan kelimpahan organisme
c. Perpindahan materi dan energi melalui komunitas hidup
d. Perkembangan ekosistem yang berkelanjutan
e. Kelimpahan dan distribusi biodiversitas dalam konteks
lingkungan
Biologi konservasi, manajemen sumber daya alam
(pertanian, kehutanan, dan perikanan), perencanaan kota (ekologi
31
Wahyuni, S. H., (2023). Efektivitas Pemberian Asesmen Diagnostik Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Materi Ekologi Pada Siswa Kelas 7C SMPN 1 Jabung Semester 2 Tahun Pelajaran
2022/2023. Jurnal Pembelajaran dan Riset Pendidikan, 3(3)
32
Ibid; halaman 2
16

kota), kesehatan masyarakat, ekonomi, ilmu dasar dan terapan, dan


penyediaan kerangka konseptual untuk memahami dan meneliti
interaksi sosial manusia (ekologi manusia) adalah semua contoh
aplikasi ekologi dalam dunia nyata.33

D. Hasil Belajar
Situsi intraksi tindak mengjar menentukan hasil belajar. Hasil
belajar merupakan puncak proses belajar dari perspektif siswa, sedangkan
dari perspektif guru, evaluasi menjadi titik akhir dari tindakan mengajar.
Proses perubahan baru dianggap sebagai hasil belajar jika terjadi secara
sadar, bersifat fungsional, aktif dan positif, dan mencakup semua aspek
tingkah laku, bukan hanya sementara, bertujuan, dan terarah. Aspek
kognitif memungkinkan evaluasi hasil pembelajaran.34
Hasil belajar terkait dengan kemampuan untuk mencapai tujuan
khusus yang direncanakan. Hasil belajar terdiri dari pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian, sikap, apresiasi, dan keterampilan. Pernyataan
khusus tentang hasil belajar dinyatakan dalam perilaku dan penampilan
dan ditulis untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.35
E. Problem Solving
Problem solving adalah model pemecah masalah yang menuntut
siswa untuk dapat memecahkan masalah baik secara kelompok maupun
individu. Guru dapat menggunakan model ini untuk mendorong siswa
mereka untuk mencari dan memecahkan masalah.
Di antara berbagai alasan mengapa memecahkan masalah adalah
metode yang baik untuk menyelesaikan masalah pembelajaran, salah

33
Pratama, R. A., Roedavan, R., Kurniawan, P. A., (2023). Peranangan Konseptual Desain pada
Aplikasi Media Interaktif tentang pengenalan Sistem Ekologi Hewan bagi Siswa/Siswi Sekolah
Dasar Negeri 02 Pelita Karya Subang. Jurnal eProceedings of Applied Science, 9(3), 1452
34
Herefa D. (2022a). EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(1), 83-84.
35
Harefa, D. (2022a). Catatan berbagai metode & pengalaman mengajar dosen di perguruan
tinggi.
17

satunya adalah untuk melatih cara berpikir dan berpikir seseorang saat
memecahkan masalah.36
F. Hipotesis Penelitian
Adapun rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Ha: Ada hubungan antara model pembelajaran interaktif yang
menggunakan film dokumentari dan peningkatan kemampuan
berpikir kritis siswa di SMA Nurul Amal, khususnya siswa
kelas XII MIPA, dalam proses pembelajaran biologi.
Ho: Tidak ada hubungan antara model pembelajaran interaktif
yang menggunakan film dokumentari dan peningkatan
berpikir krtitis dalam proses pembelajaran biologi di SMA
Nurul Amal, khususnya siswa kelas XI MIPA.

36
Ulya, H. (2016). Prodil Kemampuan Pemecah Masaah Siswa Bermotivasi Belajar Tinggi
Berdasarkan Ideal Problem Solving. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 2(1), 91
BAB III
METODLOGI PENDIDIKAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Studi ini dilakukan di SMA Nurul Amal Palembang, yang
berlokasi di Jalan Gersik, 9 Ilir, Kecamatan Ilir Tim. II, Kota Palembang,
Sumatera Selatan.
Penelitian kedua dilakukan dari 11 Desember 2023 hingga 13
Desember 2023, dengan dua pertemuan.
B. Jenis Penelitian
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini
adalah penelitian pustaka atau kajian pustaka. Proses pengumpulan data
dan informasi dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber daya yang
ada, seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya, artikel, dan
berbagai jurnal yang membahas subjek penelitian, serta tanya jawab
dengan siswa selama pembelajaran.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model
pembelajaran intraktif yang menggunakan film dokumenter memengaruhi
pembelajaran biologi materi ekologi. Penelitian dilakukan dengan
mengkaji isi film Our Planet. Dalam tahap ini, peneliti akan menonton
film tersebut sebelum melakukan analisis data.
Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran interaktif
yang mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah dihasilkan dari
analisis yang dilakukan pada berbagai adegan dan dialog. Metode
pengumpulan data yang melibatkan memperhatikan atau mengamati secara
menyeluruh dan fokus pada satu aspek secara khusus.
Kegiatan ini tidak hanya harus mencatat informasi penting tentang
objek penelitian, tetapi juga harus memahami artinya dengan cermat, teliti,
dan kritis. Dalam hal ini, peneliti menemukan dan menjelaskan adegan
penting dari film Our Planet.

18
19

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah fitur, sifat, atau nilai seseorang, objek,
atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan dari penelitian tersebut.
dua jenis variabel: variabel bebas (x) dan variabel terikat (Y).
X : Model pembelajaran interaktif media film documenter
Y : Hasil belajar peserta didik
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas XII SMA Nurul
Amal Palembang yang mengikuti kurikulum merdeka, yang
terdiri dari dua kelas dengan total 56 siswa.
2. Sampel
Menurut wawancara, sampel penelitian pertama diajarkan
oleh guru yang berbeda, menggunakan metode dan
kurikulum yang berbeda, dan memiliki nilai yang berbeda.
Oleh karena itu, keputusan untuk menggunakan sampel
purposive dibuat karena teknik ini bertujuan untuk
menghitung nilai rata-rata kelas.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data menggunakan
pendekatan observasi, yang berarti melakukan pengamatan menyeluruh,
terfokus pada satu aspek, dan menganalisis dokumen yang dibuat oleh
orang lain tentang subjek yang diteliti.
G. Instrumen Penelitin
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk sekolah dan kelas
termasuk dalam instrumen penelitian ini. Angket digunakan sebagai data
utama, dan lembar observasi digunakan sebagai data pendukung. Kedua
data ini berfokus pada aktivitas belajar peserta didik. Ini dilakukan dengan
menggunakan model pembelajran interaktif media film dokumenter untuk
20

melihat bagaimana peserta didik berpartisipasi dalam proses pembelajaran


dan berpikir kritis.
H. Analisis Data Pengamatan
Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran interaktif
yang mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah dihasilkan dari
analisis yang dilakukan pada berbagai adegan dan dialog. Metode
pengumpulan data yang melibatkan memperhatikan atau mengamati secara
menyeluruh dan fokus pada satu aspek secara khusus.
Kegiatan ini tidak hanya harus mencatat informasi penting tentang
objek penelitian, tetapi juga harus memahami artinya dengan cermat, teliti,
dan kritis. Dalam hal ini, peneliti menemukan dan menjelaskan adegan
penting dari film Our Planet.
DAFTAR ISI

Apriliany, L., Hermiati. (2021). Peran Media FILM Dalam Pembelajaran


Sebagai Pembentuk Pendidikan Karakter. Proiding Seminar Nasional, hal.
193
Astuti, T., Nurrachmat, L., Junaedi, A., Muianingsih, F. (2022). Model
Pembelajaran Interaktif Sebagai Upaya Implementasi Merdeka Belajar
Pada Siswa SD Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Unpn Kediri Efektor,
9(1), 77-78
Azzahra, U., Arsih, F., Alberida, H. (2023). PENGARUH MODEL
PEMBELAJARAN PROJECT-BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN BIOLOGI: LITERATURE REVIEW. Jurnal of
Science Education, 3(1), 50 of 60
Assidiqi, M., Joebagio, H., Purwanta, H. (2019). Penerapan Model
Pembelajaran Guided Discovery Learning Media Film Dokumenter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan High Order Thinkings Skills (HOTS)
dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri Boyolali
Tahun Ajaran 2018/2019. Jurnal Candi, 19(1), 83.
Aura, S. F., Dewi, P. D. (2023). ASPEK SOSIA BUDAYA MASYARAKAT
PADA FILM DOKUMENTER "ORANG RIMBA" (THE LIFE SUKU
ANAK DALAM). Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol.4, 315-316
Eko, W., Afandi., Wolly, C. (2021). Kelayakan Film Dokumenter Pada Materi
Jenis-Jenis Bahan Baku Pakan Kelas X SUPM Negeri Pontianak. Jurnal
Ilmiah Biologi, 7(2), 249
Hakim, R., F. (2021). Urgensi Model Pembelajaran Interaktif Dalam
Meningkatkan Prestasi Dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 15(1), 2
Herefa D. (2022a). EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING
CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. Jurnal
Pendidikan Biologi, 4(1), 83-84.

21
Harefa, D. (2022a). Catatan berbagai metode & pengalaman mengajar dosen
di perguruan tinggi.
Kartini, S. K., Putra, A. T. N. I. (2020). Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia, 3(2), 8-9
Kristanto, A. (2021). Media Pembelajaran. Jawa Timur: Tim Penerbit
Maharani, I., Fridani, L., Akbar, Z. (2019). Efektivitas Penggunaan Media
Film Bertema Pendidikan Dalam Layanan Informasi Bimbingan Klasikal.
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 6(2), 136-137
Musianto, S., L. (2020). Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan
Kualitatif dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 4(2), 125-129
Mayasari, A., Arifudin, O. (2023). PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN NILAI MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA. Jurnal Antologi Kajian
Multidisiplin Ilmu, 1(1), 47
Malanuwa, A., Sulangi, R. V., Salajang, M. S. (2023). PENGEMBANGAN
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS
ADOBE FLASH PADA MATERI LINGKARAN. Jurnal Social
Humaniora Sigli (JSH), 6(1), 77
Nuri, S, A. (2016). JUDUL. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2), hal.
130
Noufal, M., Roedam, R., Kurniawan, P. A., (2023). Perancang Game Flow
Aplikasi Virtual Learning Pengenlan Ekologi Hewan Untuk Siswa
Sekolah Dasar Negeri Pelita Karta 02 Subang. Jurnal Pendidikan, 9(3),
1448-1449
Octavia, A. S. (2020). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish
Panjaitan, P., G., R., Titin, Santoso, R. (2019). Film Dokumenter Pemanfaatan
Tumbuhan Berkhasiat Obt Sebagai Media Pembelajaran Materi Sistem
Pencernaan. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 7(2), 122

22
Pratama, R. A., Roedavan, R., Kurniawan, P. A., (2023). Peranangan
Konseptual Desain pada Aplikasi Media Interaktif tentang pengenalan
Sistem Ekologi Hewan bagi Siswa/Siswi Sekolah Dasar Negeri 02 Pelita
Karya Subang. Jurnal eProceedings of Applied Science, 9(3), 1452
Saufi, M., A., I., Rizka, A., M. (2021). Analisis Pengaruh Media Pembelajaran
Film Dokumenter Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pembelajaran, 6(1), 56
Sartika, D., A., Cindika, A. P., Bella, S. B., Anggraini, I. L., Wulandari, P.,
Indayana, E. ( 2023). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Menggunakan Model Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPAS
SD/MI. Jurnal of Development and Research in Education, 3(2), 52-
Soflatun., Wijayanti, R., Aini, N. (2023). Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numberes Head Together (NHT) Berbantuan Media
Interaktif Berbasis Animasi Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa
UPTD SMP Negeri 1 Kokop. Jurnal of Basic Educational Studies, 4(1),
150
Sofiyah, S., Hadi, Q. N., Fikriyah, A., Rakhmawan, A. (2023). Pengembangn
Film Dokumentari Berbasis Audio Visual Sebagai Media Pembelajran
Pada Materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal Nat9ural Science
Educational Research, 6(1), 8-9
Shaleha, U. P., Sumantri, P., Hatauruk, F., A, Amalsyah, G. P., (2023).
Analisis Proses Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah dengan Pemanfaatan
Media Film Sebagai Sumber BELAJAR Sejarah di SMA Negeri 11
Medan. Jurnal Education and Learning, 3(2), 188
UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL, No.20 (2003).
Utami, P. Y., Dewi, S. P. (2020). Model Pembelajaran Interaktif SPLDV
dengan Aplikasi Rumah Belajar. Jurnal Mathema, 2(1), 45
Ulya, H. (2016). Prodil Kemampuan Pemecah Masaah Siswa Bermotivasi
Belajar Tinggi Berdasarkan Ideal Problem Solving. Jurnal Konseling
GUSJIGANG, 2(1), 91

23
Widiyanto, B. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Interaktif dengan
Media MiniatuR Untuk Peningkatan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar.
Jurnal IPA Sekolah Dasar, 3(1), 49
Wulandari, P. A., Salsabila, A. A., Cahyani, K., Nurazizah, S. T., Ulfiah, Z.
(2023). Pentingnya Medi Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar.
Jurnal on Education, 5(2), 3929-3930
Widya, W. A., Oktaviana, V., Utari, D. A., (2021). Penggunaan Video
Pembelajaran Interaktif Sebagai Media Pembelajran di Masa Pandemi.
Jurnal Jendela Pendidikan, 1(4), 294
Wahyuni, S. H., (2023). Efektivitas Pemberian Asesmen Diagnostik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Ekologi Pada Siswa Kelas 7C
SMPN 1 Jabung Semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023. Jurnal
Pembelajaran dan Riset Pendidikan, 3(3)

24

Anda mungkin juga menyukai