Narator
Narator
Al ma’mun: wahai para pencari ilmu yang diberkahi allah swt telah berlalu waktu yang sangat lama sejak
dibangunnya bait al hikmah ini oleh ayahku yg mana perpustakaan ini menjadi pusat ilmu oleh dunia dan
melahirkan banyak nama2 besar maka dari itu bolehkah aku mengetahui apa saja penemuan2 besar yg
sudah ditemukan oleh ilmuwan2 kita yg hadir dalam perkumpulan ini?
Ibnu sina: saya baginda!! Alhamdulillah atas izin allah sy telah merangkai banyak kitab salah satunya
adalah kitab yg sy namai al qanun fi al thibb yg didalamnya terdapat berbagai macam metode
pengobatan yg baru dan dalam proses membuatnya sy menghimpun karya2 ahli lainnya seperti
hippocrates dan galen lalu sy menyocokkannya dengan pengetahuan medis islam karena sebab buku
inilah masyarakat memanggilku sebagai bapak kedokteran
Al kindi: sy jg baginda!! Alhamdulillah atas izin allah sy dapat membuat lebih dari 250 buku yg dalam
proses penyusunannya banyak yg sy ambil dari menerjemahkan manuscrip2 kuno yunani dan juga sy
telah berhasil menemkan bilangan hindu-arab yg kini banyak digunakan dalam berbagai hal
Al ma’nun: terima kasih wahai para pencari ilmu yg diberkati oleh allah swt perjuangan kalian akan terus
diingat dalam bentuk karya2 yg kalian temukan
Al farabi: sy jg telah banyak belajar baginda hingga sy bisa menyusun banyak buku tentang filsafat yg atas
izin allah sy akhirnya bisa membuatnya adapun dalam penemuan ini sy banyak melibatkan ahli filsuf
yunani karena menurut sy karena filsafat nya masuk akal dan bisa diterima dengan logika
Al ghozali: baginda sy tidak setuju dengan pendapat al farabi karena filsafat yunani sangat
mengedepankan logika sedangkan ajaran islam kita banyak diajarkan untuk mengakui hal yg batin
Al ma’nun: sudahlah perbedaan pendapat memanglah hal yg wajar diantara pencari ilmu dan janganlah
kalian jadikan ini sebagai faktor pemecah kita
Narator: setelah bertahun2 islam maju dimulai dari dibangunnya bait al hikmah yang menjadi pusat
keilmuan di dunia kini telah meluas sampai ke eropa seperti spanyol. Tpi kejayaan tersebut tidak
bertahan selama lamanya
[scene 3]
Visual sebuah ruangan yg sedang terjadi perbincangan hulagu khan dengan seorang tentara
Hulagu khan: wahai para prajuritku yg setia sejak aku meneruskan perjuangan kakekku genghis khan
untuk memperluas wilayahnya hingga banyak yg sudah kita kuasai salah satunya adalah pasukan
hasashiyah lalu kota selanjutnya yang akan kita kuasai adalah baghdad
Hulagu khan: jadilah utusanku dan pergilah kepada al ma’mun sampaikanlah padanya untuk tunduk
kepadaku jika dia tidak mau maka bersiaplah untuk menghadapi kehancuran
Tentara:baik jenderal!!
[scene 5]
Al ma’mun: wahai utusan yg berasal dari pasukan yg besar apa maksud kedatanganmu ke sini?
Utusan: wahai penguasa baghdad tujuanku kemari untuk menyampaikan pesan dari jenderal kami
hulagu khan bahwa beliau memintamu untuk tunduk kepadanya dan jika kamu tidak mau melakukannya
bersiaplah untuk menghadapi kehancuran
Al ma’mun: wahai utusan samapaikanlah pada org yg mengutusmu sampaikanlah padanya bahwa aku
tidak akan pernah tunduk pada siapapun kecuali di hadapan allah yg maha agung dan tidaklah ada
kehancuran melainkan atas kehendaknya
Utusan: maka bersiaplah untuk menghadapi kehancuran yg kamu tunggu wahai al ma’mun segera
setelah aku menyampaikannya pada jenderal kami
Al ma’mun: baiklah lakukan sesukamu dan sekarang aku persilahkan engkau untuk pergi wahai utusan
[scene 5]
Hulagu khan: apa hasil dari pendapat mereka wahai utsanku yg setia
Utusan: wahai jenderalku yg perkasa ketahuilah bahwa al ma’mun menolak dengan tegas peringatanmu
kepada mereka dan dia menantangmu untuk membuktikan akan menghancurkan negeri ini dengan
membawa nama tuhannya
Hulagu khan: dasar sombong!! Mereka telah melampaui batas dan tidak tahu batasan kemampuana
mereka jika mereka sangat ingin untuk dihancurkan maka akan aku hancurkan mereka sehancur
hancurnya
[scene 6]
Hulagu khan: wahai pemimpin kota baghdad pikirkan sekali lagi perbuatanmu yg telah kau lakukan agar
kau tidak menyesal ketika berakhir
Al ma’nun: demi allah yg tidak memberikan keraguan dalam hatiku maka jika negeri ini hancur hari ini
maka hancurlah negeri ini atas kehendaknya
[terjadilah perang]
[perang usai]
[scene 7]
Visual seorang prajurit yg lari dengan membawa buku tersebut ke pada suatu observatorium di
azerbaijan dan terjadilah perbincangan dengan kepala bservatorium
Kepala observatorium: wahai ilmuwan yg terkenal namanya di seluruh benua apa yg angkau lakukan
disini
Al tusi: wahai kepala observatorium yg megah ini sungguh telah hancur bait al hikamh yg dikenal sebagai
pusat ilmu pengetahuan di baghdad oleh serangan dari tentara mongol dan kini aku membawa beberapa
buku yg sempat aku selamatkan dari hancurnya perpustakaan itu
Kepala observatorium: kami turut berduka cita atas runtuhnya pusat ilmu pengetahuan yg sangatt
berperan besar bagi sejarah keilmuwan dan sungguh suatu kehormatan bagi kamiuntuk menjadi salah
satu tempat sebagai tempat terakhir pengetahuan yg sangat berharga yg tersisa
Al tusi: terima kasih wahai kepala observatorium telah menerima sedikt buku yg dapat aku selamatkan
dari hancurnya beribu2 buku yg lebih berharga disana
Narator: kini buku2 tersebutlah yg menjadi cikal bakal penemuan2 baru yg kemudian ditemukan oleh
ilmuwan2 non uslim dan di klaim sebagai temuannya bgaimankah perasaan kalian di zaman ini sebagai
umat islam setelah melihat begitu banyak ilmu pengetahuan yg ditemukan oleh ilmuwan2 muslim hilang
dalam 1 malam?