Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ILMU KALAM

Disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah Ilmu Kalam
Dosen pengampu :
Ro’fat Hilmi, M. S. I.

Disusun oleh :
Ahmad Dzakiyyul Fuadi

PROGRAM STUDI AHWAL AS-SYAKHSIAH


FAKULTAS SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikuum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur keharirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq hidayah serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Ilmu Kalam”
dengan tepat waktu. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan kepada
Baginda Rosulullah SAW semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di akhir
kelak.
Penulis mengucapkan terima kasih sebayak-banyaknya kepada bapak Ro’fat
Hilmi, M. S. I. Selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kalam yang telah
membimbing penulis dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan
didalamnya.. untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk makalah ini agar nantinya penulis dapat membuat makalah
dengan baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk para
pembaca, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada banyak kesalahan pada
makalah ini. Atas perhatianya penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmaatullahi Wabarokatuh.

Pati, 10 Oktober 2021

Ahmad Dzakiyyul Fuadi


DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN :
Sejarah timbulnya ilmu kalam ............................................................... 2
BAB III PENUTUP :
A. Kesimpulan ....................................................................................... 4
B. Kritik dan Saran ................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan dengan
menggunakan dasar – dasar naqliyah dan argumentasi rasional (aqliyah).
Dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan serta memahami
sejarah bagaimana munculnya ilmu kalam dan faktor apa saja yang
mempengaruhinya.
Begitu banyak aliran dalam ilmu kalam menurut para ulama’ sehingga
perlu bagi kita untuk mengetahui hal tersebut. Di Indonesia sendiri hanya
beberapa aliran yang diajarkan, dengan demikian makalah ini di buat salah
satunya untuk mengulas hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
Sejarah timbulnya Ilmu Kalam
C. Tujuan
Untuk mengetahui sejarah munculnya Ilmu Kalam dan faktor – faktor
yang mempengaruhinya
BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah Timbulnya Ilmu Kalam

Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan, ilmu kalam
sendiri sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. akan tetapi setelah masa ke-
khalifahan tepatnya pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib timbullah beberapa
aliran ilmu kalam.

Kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib penuh dengan kontra mulai dari
pengangkatan dan pengesahan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang pada
masa itu masih dalam suasana berduka atas meninggalnya khalifah ke – 3 yaitu
Utsman bin Affan. Sehingga menimbulkan rasa tidak puas bagi beberapa pihak
masa itu.

Setelah resmi diangkat menjadi khalifah, kemudian berlanjut konflik dengan


Zubair dan Talhah yang ingin merebut posisi sebagai khalifah dan ini menjadi
faktor yang melatar belakangi terjadinya perang Jamal atau disebut perang Unta.
Perang Unta ini terjadi pada tahun 36 H.1

Setelah terjadinya perang Jamal, lalu berlanjut dengan konflik yang memicu
terjadinya perang Shiffin. Konflik yang melatar belakangi perang Shiffin adalah
karena Pemerintahan Ali tidak diterima di Suriah, di mana pihak oposisi dipimpin oleh
Muawiyah dari ibukotanya di Damaskus. Utsman adalah kerabatnya dan sebagai kepala
baru Dinasti Umayyah, tugasnya sebagai pemimpin bangsa Arab adalah membalaskan
kematian Utsman.Ia didukung oleh suku-suku Mekah yang kaya dan orang-orang Arab
Suriah yang menghargai pemerintahannya yang kuat dan bijaksana. Ali kemungkinan
besar merasakan simpati atas posisi Muawiyah, dan pada awalnya tidak mengambil
langkah apa pun terhadapnya. Adalah memalukan jika para kerabat dan sahabat Nabi
1
Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, Buku Pintar Sejarah Islam: Jejak Langkah Peradaban
Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, diterjemahkan oleh Zainal Arifin dari al-Mausu’ah al-
Muyassarah fi alTarikh al-Islami, Jakarta: Zaman. 2014, hlm. 226-227
saling menyerang satu sama lain, dan itu sesuatu yang amat tidak mengenakkan. Misi
Muhammad adalah untuk mempromosikan kesatuan di antara Muslim dan untuk
memadukan umat Islam sehingga mencerminkan keesaan Tuhan. 2

Sebelum perang Shiffin terjadi, Ali sudah sering mengutus utusan kepada Muawiyah
untuk berdamai, namun selalu saja utusan yang diutus Ali tidak menghasilkan apa-apa.
Kalau dibiarkan, Ali melihat orang ini akan sangat berbahaya. 3 Kemudian situasi sudah
semakin memanas dan Ali mengirimkan 50.000 pasukan untuk pergi Suriah dan terjadi
lah perang Shiffin pada tahun 37 H. Namun, atas inisiatif dan usulan panglima perang
Muawiyah, Amr bin Ash mengusulkan untuk mengacungkan al-Quran dengan
tombaknya, yang mempunyai arti bahwa mereka mengajak berdamai dengan
menggunakan al-Quran.Khalifah Ali mengetahui bahwa hal tersebut adalah tipu
muslihat, namun karena didesak oleh pasukannya, khalifah menerima tawaran
tersebut.4

Setelah perang Shiffin yang di akhiri dengan tahkim, muncullah konflik baru yaitu
perbedaan aliran menjadi 3 bagian yaitu Golongan Muawiyah, Golongan Syiah (Pengikut
Ali bin Abi Thalib), dan golongan Khawarij. Golongan Khawarij ini adalah para pembaca
dan penghafal Al – Qur’an atau dikenal dengan nama al-qurra. Mereka adalah murid –
murid dari Imam Ali.

Dari peristiwa – peristiwa diatas terbagi lah ajaran ilmu kalam menjadi tiga bagian
yaitu :

1. Aliran Khawarij yang mengatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir,
dalam arti keluar dari Islam, atau tegasnya murtad dan wajib dibunuh.
2. Aliran Murjiah yang menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar tetap
mukmin dan bukan kafir. Adapun soal dosa yang dilakukannya terserah kepada
Allah untuk mengampuni atau tidak mengampuninya.
3. Aliran Mu’tazilah yang tidak menerima pendapat-pendapat di atas. Bagi mereka,
orang yang berdosa besar bukan kafir, tetapi bukan pula mukmin. Orang yang
serupa ini mengambil posisi di antara ke dua posisi mukmin dan kafir, yang dalam
bahasa Arab terkenal dengan istilah al-manzilah bain al-manzilatain (posisi di
antara dua posisi).5
2
Karen Armstrong, Islam: Sejarah Singkat,hlm.48-49
3
ESOTERIK: Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume 1, No.1, Januari-Juni 2015
4
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 98
5
Abdul Rozakdan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2012, hlm. 35.
Setelah ketiga aliran di atas, lalu muncul pula dua aliran Ilmu Kalam yang terkenal
dengan nama Qadariyah dan Jabariah. Menurut Qadariyah manusia memiliki
kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya.Sebaliknya, Jabariyah berpendapat
bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya. 6

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang
melatar belakangi timbulnya ilmu kalam serta pembagiannya. Ilmu Kalam
adalah ilmu yang membahas tentang ketuhanan dengan menggunakan
dasar – dasar naqliyah dan argumen rasional (Aqliyah). Aliran ilmu kalam di
bagi menjadi tiga bagian yaitu Aliran Khawarij, Aliran Murjiah, dan Aliran
Mu’tazilah. Setelah terbagi menjadi tiga muncul lagi dua aliran yaitu Aliran
Qadariyah dan Jabariyah.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah ini dibuat, penulis meminta maaf jika ada kesalahan
penulisan. Diharap kritik dan saran untuk membangun penulis supaya lebih
sempurna lagi saat membuat makalah berikutnya, terima kasih.

6
Ibid., hlm. 35-36.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Qasim A. dan Muhammad A. Saleh, 2014, Buku Pintar Sejarah Islam: Jejak
Langkah Peradaban Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, diterjemahkan oleh Zainal
Arifin dari al-Mausu’ah al-Muyassarah fi al-Tarikh al-Islami, Jakarta: Zaman.

Penyusun, 1997, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.

Yatim, Badri, 1994, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Supriyadi, Dedi, 2008, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia.

Audah, Ali, 2013, Ali bin Abi Talib, Sampai kepada Hasan dan Husain: Amanat
Perdamaian, Keadilan dan Persatuan, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa.

Armstrong, Karen, 2002, Islam: Sejarah Singkat, diterjemahkan oleh Fungky Kusnaendy
Timur dari Islam: A Short History, Yogyakarta: Penerbit Jendela.

Anda mungkin juga menyukai