Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR BUAH-BUAHAN,BINATANG


DAN OLAHRAGA PADA ANAK USIA SEKOLAH

Oleh Kelompok 2

Elwia Nenci,S.Kep

Gita Monica,S.Kep

Karnando,S.Kep

Mesi Oktaviani,S.Kep

Popi Ariska,S,Kep

Revina Kesi Abita,S.Kep

Titi Sapitri,S.Kep

Widya Susanti,S.Kep

Wina Suryani,S.Kep

Yulinar Safitri,S.Kep

Zulhartoni,S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN ANAK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
PADANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR BUAH-BUAHAN,BINATANG


DAN OLAHRAGA PADA ANAK USIA SEKOLAH

Padang, 02 Januari 2020

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Monna Widyastuti, M.Kep)


BAB I

A. LATAR BELAKANG

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman


traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress
hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan
orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa
nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis,
teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang
diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan
suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan
kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional
dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan
bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak
serta suara.
Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami
akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat dialihkan
(distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini
mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman,
kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang
mendapat kesempatan bermain
Anak-anak yang bisa mengikuti terapi bermain ini adalah anak-anak yang
menderita anak ALL. Karena terapi bermain mewarnai tidak terlalu berat untuk aktifitas
atau di aplikasikan di ruangan selama masa perawatan di Rs.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan terapi bermain mewarnai kepada Anak usia sekolah
diharapkan kreativitas anak-anak berkembang baik dan dapat membantu mengurangi
tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diajak bermain selama 30 menit, diharapkan:
a. Anak dapat mewarnai gambar yang disediakan
b. Kognitif Anak berkembang
c. Anak dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
d. Anak lebih ceria dan merasa senang di rumah sakit
e. Anak dapat mengurangi stress atau kecemasan akibat pengobatan dan perawatan di
rumah sakit
BAB II
SAP
TERAPI BERMAIN “MEWARNAI”

Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Topik/pokok bahasan : Mewarnai

Suptopik/subpokok bahasan : Mewarnai Gambar Buah-buahan,binatang dan olahraga

Hari : Kamis

Tanggal : 02-Januari-2020

Waktu : 12.00 Wib-12.20 Wib

Tempat : Ruang tempat bermain kanak-kanak

Umur : 6-12 tahun(usia sekolah)


A. STRATEGI PELAKSANAAN

NO Kegiatan
Tahapan Waktu Perawat Klien

1. Fase pembukaan 5 Menit a) Mengucapkan salam a. Menjawab


b) Memperkenalkan: salam
b. Menyimak
-Pembingmbing
Akademik
-Pembimbing Klinik
-Anggota Kelompok

a. Menyampaikan
tujuan bermain a. Menyimak
2. Fase Kerja 20 Menit b. Menyimak
b. Menyampaikan c. Menyimak
cara permainan yaitu
mewarnai gambar
c. Membimbing klien
mewarnai gambar

3. Fase Penutup 5 Menit a. Menyimpulkan a. Menyimak.


manfaat dari aktivitas b. Menjawab.
bermain anak. c. Menyimak.
b. Memberikan evaluasi d. Klien merasa
secara lisan. senang.
c. Memberikan rencana
tindak lanjut.
d. Memberikan reward
B. Organisasi dan Uraian Tugas
a. Struktur organisasi
Moderator : Zulhartoni,S.Kep
Presenter : Popy Ariska, S.Kep
Fasilitator :Elwia Nenci, S.Kep
Gita Monica, S.Kep
Revina Kesy Abita, S.Kep
Titi Sapitri, S.Kep
Widya Susanti, S.Kep
Wina Suryani, S.Kep
Yulinar Safitri, S.Kep

Observer :Karnando, S.Kep

Mesi Oktaviani, S.Kep

b. Uraian Tugas
1. Moderator
a) Menjelaskan tujuan bermain
b) Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok
c) Menjelaskan aturan bermain pada anak
d) Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan

2. Presenter
a) Mendemonstrasikan dan menjelaskan tentang terapibermain

3. Fasilitator
a) Menyiapkan alat-alat permainan
b) Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang
dijelaskan.
c) Mempertahankan kehadiran anak
d) Mencegah gangguan/hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam.

4. Observer
a) Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal.
b) Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan prilaku,
c) Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain
d. Evaluasi yang di harapkan

1. 80% Anak mengikuti kegiatan dengan baik


2. 80% Anak merasa senang dan terhibur
3. 80% Anak tidak merasa takut terhadap perawat atau petugas kesehatan
4. 80% Orang tua terlibat aktif dalam mendampingi anak
5. 80% Orang tua mengungkapkan perasaan senang dan manfaat yang dirasakan dari
terapi bermain
BAB III
Penutup

1. Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan mewarnai adalah suatu kegiatan memberikan
warna pada suatu bidang yang memiliki bentuk seperti binatang, orang, tumbuhan dan
sebagainya dengan menggunakan pewarna yang telah tersedia (Nurul, 2014).

2. Saran
Bermain dapat digunakan sebagai media psiko terapi atau pengobatan terhadap anak
yang dikenal dengan sebutan Anak dapat mengekspresikan perasaannya dengan cara
menggambar, ini berarti menggambar bagi anak merupakan suatu cara untuk berkomunikasi
tanpa menggunakan katakata (Suparto, 2003, dalam Paat, 2010 ). Dengan menggambar atau
mewarnai gambar juga dapat memberikan rasa senang karena pada dasarnya anak usia
sekolah sudah sangat aktif dan imajinatif selain itu anak masih tetap dapat melanjutkan
perkembangan dengan menggambar meskipun masih menjalani perawatan di rumah sakit.
LAMPIRAN

1. KONSEP TEORI BERMAIN


a. Pengertian
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
menampilkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi
kreatif mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa.
(azis alimul, 2009)
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa,dan merupakan aspek
terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satuan cara yang paling efektif
untuk menurunkan stres pada anak, dan penting untuk kesejahteraan mental dan
emosional anak (chambell dan glaser ,2005)
Bermanain adalah cerminan kemampuan fisik,intelektual,emosional dan sosial
dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain,
anak akan berkata kata, belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan. (wong,
2000)
b. Fungsi Bermain
1. Perkembangan Sensori
a. Memperbaiki keterampilan motorik kasar dan halus serta koordinasi
b. Meningkatkan perkembangan semua indera
c. Mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia
d. Memberikan pelampiasan kelebihan energi
2. Perkembangan yang intelektual
a. Memberikan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk pembelajaran
b. Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna.
c. Pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang, konsep abstrak
3. Perkembangan sosialisasi dan moral.

2. KONSEP MEWARNAI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ Mewarnai” merupakan kata kerja
yang berasal dari kata dasar “ warna”, artinya memberi warna: mengecat dan
sebagainya; menandai ( dengan warna tertentu). Kegiatan mewarnai adalah kegiatan
yang dilakukan menggunakan berbagai macam media seperti krayon, spidol, pensil
warna dan pewarna makanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan mewarnai adalah
suatu kegiatan memberikan warna pada suatu bidang yang memiliki bentuk seperti
binatang, orang, tumbuhan dan sebagainya dengan menggunakan pewarna yang telah
tersedia (Nurul, 2014).

1. Manfaat kegiatan mewarnai


a. Dengan mewarnai, anak akan mengenal warna-warna yang berbeda
b. membentuk perkembangan psikologi anak
c. Mengasah kemampuan motirik halus anak melalui kegiatan mewarnai.
d. Melatih konsentrasi, ketekunan dan kesabaran anak
e. Anak juga bisa mengenali berbagai objek (bentuk gambar)
f. Imajinasi dan kreatifitas anak jadi terasah
2. Tujuan mewarnai
a. Membiasakan diri berfikir secara mendalam untuk menata, mengembangkan, dan
menciptakan sesuatu.
b. Terlibat secara lansung dalam mengelola, menata dan memperindah gambar
sesuai warna yang melekat pada gambar.
c. menggali dan mengembangkan jiwa seni sehingga mampu berfikir jernih dalam
mencapai kehalusan budi.

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini
tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat
di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak
menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa
stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan
anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
(distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan
fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas
anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi
mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan
kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit
(Wong, 2009).
Anak-anak yang bisa mengikuti terapi bermain ini adalah anak-anak yang
menderita anak ALL. Karena terapi bermain mewarnai tidak terlalu berat untuk
aktifitas atau di aplikasikan di ruangan selama masa perawatan di Rs.

2. TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

Hospitalisasi merupakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan dapat


menimbulkan trauma dan stres pada klien yang baru mengalami rawat inap di rumah sakit.
Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau
darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangan kembali kerumah (Supartini, 2004). Menurut Wong (2000),
hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah
sakit sehingga anak harus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit. Perasaan cemas
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak karena menghadapi stressor
yang ada dilingkungan rumah sakit. Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi
sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak nyaman dan
merasakan sesuatu yang menyakitkan (Supartini, 2004). Kecemasan merupakan perasaan
paling umum yang dialami oleh pasien anak terutama usia anak sekolah.Potter & Perry
(2005) menyatakan usia sekolah merupakan masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 6-12
tahun. Dampak dari hospitalisasi dan kecemasan yang dialami anak usia sekolah berisiko
dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan proses penyembuhan pada anak (Wong,
2004). Anak usia sekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang
menakutkan. Ketika anak menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan dilarang
untuk banyak bergerak dan harus banyak beristirahat. Hal tersebut tentunya akan
mengecewakan anak sehingga dapat meningkatkan kecemasan pada anak (Samiasih,
2007). Untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh anak dapat diberikan terapi
bermain. Bermain dapat dilakukan oleh anak yang sehat maupun sakit. Walaupun anak
sedang mengalami sakit, tetapi kebutuhan akan bermain tetap ada (Katinawati, 2011).
Bermain merupakan salah satu alat komunikasi yang natural bagi anak-anak. Bermain
merupakan dasar pendidikan dan aplikasi terapeutik yang membutuhkan pengembangan
pada pendidikan anak usia dini (Suryanti, 2011). Bermain dapat digunakan sebagai media
psiko terapi atau pengobatan terhadap anak yang dikenal dengan sebutan Anak dapat
mengekspresikan perasaannya dengan cara menggambar, ini berarti menggambar bagi
anak merupakan suatu cara untuk berkomunikasi tanpa menggunakan katakata (Suparto,
2003, dalam Paat, 2010 ). Dengan menggambar atau mewarnai gambar juga dapat
memberikan rasa senang karena pada dasarnya anak usia sekolah sudah sangat aktif dan
imajinatif selain itu anak masih tetap dapat melanjutkan perkembangan dengan
menggambar meskipun masih menjalani perawatan di rumah sakit

3. PERENCANAAN
a. Jenis program bermain Mewarnai gambar
b. Karakteristik permainan
1. Melatih kemampuan kognitif
2. Mengembangkan pengetahuan umum
3. Melatih ketelitian anak
c. Karakteristik peserta
Usia 6-12 tahun
d. Keadaan umum baik dan kesadaran penuh
e. Peserta kooperatif
f. Alat atau media yang digunakan
1. Buku yang berisikan gambar
2. Pensil warna

LAPORAN HASIL TERAPI BERMAIN


Hari : Kamis
Jam : 12.00 Wib-12.30 Wib

Evaluasi hasil :

1. 80% Anak mengikuti kegiatan dengan baik


2. 80% Anak merasa senang dan terhibur
3. 80% Anak tidak merasa takut terhadap perawat atau petugas kesehatan
4. 80% Orang tua terlibat aktif dalam mendampingi anak
5. 80% Orang tua mengungkapkan perasaan senang dan manfaat yang dirasakan dari
terapi bermain

Anda mungkin juga menyukai