Sejarah, Perkembangan
dan Ruang Lingkup
Dedi Afandi
Pada awalnya masyarakat menganggap penyakit sebagai
misteri, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat
menjelaskan secara benar tentang mengapa suatu penyakit
menyerang seseorang dan tidak menyerang lainnya.
Memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang, karena dipercayai sebagai wakil Tuhan untuk
membuat undang-undang di muka bumi.
Undang-undang yang mereka buat memberi ancaman hukuman yang berat, misalnya hukuman potong
tangan bagi seseorang yang melakukan pekerjaan dokter dengan menggunakan metode yang
menyimpang dari buku yang ditulis sebelumnya, sehingga orang enggan memasuki profesi ini.
Mesir pada tahun 2000 SM tidak hanya maju di bidang kedokteran tetapi juga memiliki hukum kesehatan.
Konsep pelayanan kesehatan sudah mulai dikembangkan dimana
penderita/psien tidak ditarik biaya oleh petugas kesehatan yang
dibiayai oleh masyarakat.
Peraturan ketat diberlakukan bagi pengobatan yang bersifat
eksperimen.
Tidak ada hukuman bagi dokter atas kegagalannya selama buku
standar diikuti.
Profesi kedokteran masih di dominasi kaum kasta pendeta dan bau
mistik tetap saja mewarnai kedokteran.
1) Adanya pemikiran untuk melindungi masyarakat dari
penipuan dan praktek kedokteran yang bersifat
coba-coba;
2) Adanya keharusan dokter untuk berusaha
semaksimal mungkin bagi kesembuhan pasien serta
adanya larangan untuk melakukan hal-hal yang
Hippocrates 3)
dapat merugikannya;
Adanya penghormatan terhadap makhluk insani
melalui pelarangan terhadap euthanasia dan aborsi;
4) Menekankan hubungan terapetik sebagai hubungan
di mana dokter dilarang mengambil keuntungan;
5) Adanya keharusan memegang teguh rahasia
kedokteran bagi setiap dokter.
The History of Legal Medicine
• Hukum menjadi terlibat lebih erat dalam praktik medis di abad ke-20.
• Secara historis, hukum kedokteran, atau kedokteran forensik, adalah bidang yang dikhususkan
untuk penggunaan obat di ruang sidang, terutama dalam dua pengaturan: patologi forensic
(kedokteran forensik) dan psikiatri forensik.
• Ahli patologi secara tradisional diminta untuk menentukan dan bersaksi tentang penyebab
kematian dalam kasus dugaan pembunuhan dan aspek berbagai cedera yang melibatkan
kejahatan seperti penyerangan dan pemerkosaan.
• Kesaksian medis mungkin juga diperlukan dalam kasus-kasus perdata yang melibatkan,
misalnya, cedera akibat kerja, cedera karena kelalaian, kecelakaan mobil, dan tuntutan ayah.
• Demikian pula, ketika seorang terdakwa mengaku gila sebagai pembelaan, seorang psikiater
diminta untuk memeriksa terdakwa dan bersaksi tentang keadaan mentalnya pada saat
kejahatan.
Perkembangan Pada Awal
Abad ke 19
• Dokter dan pengacara tidak selalu bergaul lebih baik
pada tahun 1812 daripada yang mereka lakukan hari
ini, terutama karena litigasi malpraktik medis.
• Herman Melville tahun 1851, mahakarya metaforis
Massachusetts, Moby-Dick, melambangkan
pandangan banyak dokter, dulu dan sekarang, litigasi
malpraktik medis adalah paus putih: jahat, di mana-
mana, dan tampaknya abadi.
• Kedokteran dan hukum tetap sering dipandang
sebagai dua profesi utama, dan bagi para dokter
terkemuka saat itu, hubungan antara obat dan hukum
adalah intelektual yang hebat dan lebih bersifat
praktis.
Hukum Kedokteran ->
Hukum Kesehatan
Periode II
• Struktur pembiayaan perawatan
kesehatan yang berkembang
termasuk:
• rencana asuransi kesehatan
swasta,
• Medicare dan Medicaid,
• perawatan terkelola,
• asuransi kesehatan pertukaran
dan organisasi perawatan yang
akuntabel
• didorong oleh the Affordable Care Act,
antitrust regulation, langkah-langkah
untuk mencegah penipuan dan
penyalahgunaan, dan persyaratan
pengungkapan keuangan
Perkembangan Health Law
Periode ke III
• penerapan hukum kesehatan
dalam bidang:
• hak asasi manusia internasional,
• hak atas kesehatan,
• regulasi penelitian tentang subyek
manusia, dan
• peran dokter dalam perang dan
konflik sipil
Bolam v Friern Hospital
Management Committee (1957)
• Kasus dokter Setyaningrum merupakan tonggak sejarah lahirnya hukum kesehatan di Indonesia.
• Kasus dokter Setyaningrum ini terjadi pada awal tahun 1979.
• Dokter Setyaningrum adalah dokter di Puskesmas Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
• Pengadilan Negeri Pati di dalam Keputusan P.N. Pati No.8/1980/Pid.B./Pn.Pt tanggal 2 September 1981 memutuskan bahwa
dokter Setyaningrum bersalah melakukan kejahatan tersebut pada pasal 359 KUHP.
• Atas dasar keputusan Pengadilan Negeri Pati tersebut Pengadilan Tinggi di Semarang melalui Putusan No. 203/1981/Pid/P.T.
Semarang tanggal 19 Mei 1982 telah memperkuat putusan Pengadilan Negeri Pati tertanggal 2 September 1981 No.
8/1980/Pid.B/Pn.Pt, dan sekaligus menerima permohonan banding Jaksa Penuntut Umum.
• Mahkamah Agung telah membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah di Semarang tanggal 19 Mei 1982 No. 203/1981
No. 8/1980/Pid.B/PT. Semarang dan putusan Pengadilan Negeri Pati tertanggal 2 September 1981 No. 8/1980/Pid.B/Pn.PT
Hukum Kesehatan di Indonesia
• Berawal dari tragedi tersebut, kemudian lahirlah sebuah disiplin ilmu hukum yang
mempelajari hubungan hukum dan segala aspek yang berkaitan dengan kesehatan, seperti
hubungan Dokter-Pasien, Dokter-Rumah Sakit, Pasien-Perawat, dan lain sebagainya.
• Disiplin ilmu yang baru terbentuk di Indonesia tersebut disebut dengan Hukum Kesehatan
(Health Law).
• Di Indonesia perkembangan hukum kesehatan dimulai dari terbentuknya Kelompok studi
untuk Hukum Kedokteran FK-UI/RS Ciptomangunkusumo di Jakarta tahun 1982.
• Perhimpunan untuk Hukum Kedokteran Indonesia (PERHUKI), terbentuk di Jakarta pada tahun
1983 dan berubah menjadi Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI) pada
kongres I PERHUKI di Jakarta pada tahun 1987.
Definisi Hukum Kesehatan
• W.B. Van Der Mijn.
• Hukum Kesehatan diratikan sebagai hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan kesehatan, meliputi: penerapan perangkat hukum perdata, pidana dan tata
usaha negara.
• H.J.J. Leenen.
Hukum kesehatan sebagai keseluruhan aktivitas yuridis dan peraturan hukum di bidang
kesehatan serta studi ilmiahnya.
• KEMENKUM-HAM
Hukum kesehatan adalah aturan tertulis mengenai hubungan antara pihak pemberi pelayanan
kesehatan dengan masyarakat atau anggota masyarakat.
PERHUKI
• Semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung
dengan pemeliharaan/ pelayanan kesehatan dan
penerapannya.
• Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baik dari perorangan
dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan
kesehatan dalam segala aspeknya, organisasi, sarana,
pedoman standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan
kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lainnya.
• Hukum kedokteran merupakan bagian dari hukum
kesehatan, yaitu yang menyangkut asuhan/ pelayanan
kedokteran (medical care / service).
Hukum dan etik terkait dengan
hukum kesehatan
• Obyek hukum adalah segala hal yang mempunyai manfaat bagi “subjek
hukum” serta dapat menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi
para subjek hukum, dimana objek hukum tersebut dikuasai oleh subjek
hukum.
• Obyek hukum kesehatan adalah perawatan kesehatan/pelayanan
kesehatan (health care) yang merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan, maupun kelompok
atau masyarakat secara keseluruhan.
Persamaan Hukum Kesehatan dengan Etika
Kesehatan
Perbedaan
Hukum
Kesehatan
dengan Etika
Kesehatan
Sumber Hukum Kesehatan
Peraturan perundangundangan terkait
dengan kesehatan
Istilah di bidang penyelenggaraan
Kesehatan
• Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social
dan ekonomis.
• Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas
pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Istilah di bidang penyelenggaraan
Kesehatan
• Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
• Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Istilah di bidang penyelenggaraan
Kesehatan
• Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
• Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Istilah di bidang penyelenggaraan
Kesehatan
• Teknologi kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode yang ditujukan untuk
membantu menegakkan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan kesehatan
manusia.
• Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
• Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
• Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.
Istilah di bidang penyelenggaraan Kesehatan
• Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang
ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit,
atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
• Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
• Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Kedudukan Hukum Kesehatan
TERIMA KASIH