2. Pengertian disabilitas :
pengertian disabilitas memiliki arti cacat atau ketidakmampuan, istilah ini berasal dari
bahasa inggris dgn asal kata different ability yang bermakna manusia yg memiliki
kemampuan yg berbeda.
sedangkan menurut pasal 1 ayat 1 uu nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas
disebutkan bahwa “penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami
keterbatasan fisik, intelektual, mental dan atau sensorik dlm jangkan waktu lama dalam
berinteraksi dgn lingkungan dapat mengalami hambatan dan kssulitan untuk berpartisipsi scr
penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
3. Penanganan disabilitas :
Penanganan dan pendampingan yang diberikan pada penyandang disabilitas berbeda-beda,
tergantung dari jenis disabilitasnya. Berikut adalah penjelasan pada masing masing jenis
disabilitas :
1. Disabilitas Fisik
Penyandang disabilitas fisik akan diberikan alat bantu seperti kursi roda agar lebih mudah
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Ketika berhadapan dengan penyandang disabilitas
fisik, sebaiknya mengutamakan untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum membantu atau
saat akan menyentuh alat bantunya.
2. Disabilitas Intelektual
Penyandang disabilitas intelektual cenderung membutuhkan waktu, kesabaran, serta
perhatian lebih dari orang-orang di sekitarnya. Jadi, yang bisa dilakukan adalah mengajarkan
instruksi dasar pada difabel dalam bahasa sederhana dan mudah dimengerti.
Kemudian, usahakan difabel menghindari lingkungan yang terlalu ramai atau berisik karena
dapat mengganggu konsentrasi dan menyebabkan stres. Selain itu, difabel juga perlu dibantu
untuk menyadari hal-hal yang terjadi di sekitarnya, serta usahakan supaya difabel tidak
berada pada lingkungan yang dapat memberikannya tekanan atau stres.
3. Disabilitas Mental
Menghadapi orang dengan disabilitas mental terkadang menjadi tantangan tersendiri.
Pasalnya, situasi yang tidak nyaman dapat memperburuk emosinya secara signifikan. Jadi,
cara menghadapi orang dengan masalah mental, seperti depresi, sebaiknya dilakukan
dengan kesabaran dan pikiran yang terbuka.
Kemudian, sebisa mungkin jauhkan difabel mental dari kondisi yang rentan membuatnya
merasa stres dan tertekan. Saat akan menyampaikan informasi, sebaiknya gunakan
pemilihan kata yang mudah dimengerti.
4. Disabilitas Sensorik
Cara menangani orang dengan disabilitas sensorik adalah mempelajari cara khusus untuk
berinteraksi dengannya. Misalnya, untuk berinteraksi dengan penyandang tuna rungu dan
tuna wicara, diperlukan keahlian dalam berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat atau
menulis kalimat di atas kertas.
Selain itu, berbicaralah dengan tempo yang sedikit lebih lambat agar penyandang tuna rungu
dan tuna wicara dapat lebih mudah mengerti dan mengikuti pembicaraan dari
lawan bicaranya.