Anda di halaman 1dari 154

RESUME MATERI DAN PENYUSUNAN SOAL PREDIKTIF BERDASARKAN KISI-KISI UP

PPG DALJAB LPTK UIN SUNAN AMPEL SURABAYA


NO MATERI SUB INDIKATOR ESENSIAL Lev Tin RANGKUMAN MATERI RUMUSAN SOAL A B C D E Ja
MATERI el gka wa
co t ba
gni kes n
tif ulit Be
an nar

1 Sikap Sikap 1. Menunjukkan Pendidikan dalam Alam mampu memenuhi Memanfaat Memanfaat Memanfaat Meminimalka Menjamin B
Cinta nasionali kesetiaan, kepedulian, mengembangkan sikap kebutuhan manusia, namun kan sumber kan sumber kan sumber n ketersediaan
Tanah sme. dan penghargaan yang nasionalisme merupakan alam tidak mampu daya alam daya alam daya alam penggunaan sumber daya
Air tinggi terhadap bahasa, upaya untuk membentuk memenuhi keserakahan sesuai sesuai sesuai sumber daya alam untuk
lingkungan fisik, sosial, dan menanamkan nilai-nilai manusia. Berkenaan keinginan kebutuhan kekuatan alam yang kehidupan
budaya, ekonomi, dan kepribadian dan moral cinta dengan itu, pesan yang wilayah tersedia
politik bangsanya dalam tanah air seseorang perlu disampaikan oleh
mendidik, mengajar, sehingga mampu guru kepada peserta diidik
membimbing, mencerminkan pribadi yang adalah ….
mengarahkan, melatih, baik, berakhlak mulia, jujur,
menilai, dan disiplin, kecerdasan
mengevaluasi peserta emosional, dan
didik. bertanggung jawab dalam
kehidupan bernegara.
Sikap nasionalisme
bertujuan untuk
meningkatkan proses dan
hasil dari mencintai semua
yang berkaitan dengan
negeri dan akhlak mulia
serta rasa ingin memajukan
negara

2 2. Mempertahankan Mempertahankan Dalam mendidik, mengajar, Mengutama Menghorm Memperkua Mengabaikan Menjaga B
persatuan, kesatuan, persatuan, kesatuan, serta membimbing, an kan ati t nilai-nilai kestabilan
serta kepentingan dan kepentingan dan mengevaluasi peserta kepantinga keberagam perpecahan kebangsaan sosial
keselamatan bangsa keselamatan bangsa dan didik, penting bagi pendidik n pribadi an
dan negara sebagai negara merupakan prinsip untuk mengutamakan
kepentingan bersama di fundamental dalam persatuan, kesatuan, serta
atas kepentingan pribadi pendidikan. Dalam konteks kepentingan dan
dan golongan dalam ini, pendidik memiliki keselamatan bangsa dan
mendidik, mengajar, tanggung jawab besar negara sebagai
membimbing, dalam membimbing peserta kepentingan bersama di
mengarahkan, melatih, didik menuju kesadaran atas kepentingan pribadi
menilai, dan akan pentingnya dan golongan Hal ini
mengevaluasi peserta memprioritaskan merupakan landasan
didik. kepentingan bersama di penting dalam membentuk
atas kepentingan pribadi generasi muda yang cinta
dan golongan. Persatuan tanah air, memiliki rasa
dan kesatuan bangsa persatuan, dan siap
mencerminkan integrasi menjaga keselamatan serta
dan keharmonisan antara keutuhan bangsa.
beragam suku, agama,
budaya, dan latar belakang
sosial masyarakat
Yang harus dilakukan
Indonesia. Dalam
peserta didik untuk
pendidikan, fokus harus
mendukung persatuan,
diberikan pada
kesatuan dan kepentingan
pembentukan generasi
bangsa dan negara adalah
muda yang memiliki

kesadaran nasional, rasa
cinta tanah air, dan
kesiapan untuk menjaga
keselamatan serta
keutuhan bangsa.
Pendidikan harus
mengajarkan nilai-nilai
kebangsaan, menghormati
keberagaman, serta
memupuk semangat
persatuan melalui
pendekatan yang inklusif
dan menggalakkan rasa
kebersamaan. Penting bagi
pendidik, orang tua, dan
masyarakat secara
keseluruhan untuk
mendukung pendidikan
yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan
bangsa. Dengan demikian,
generasi muda dapat
tumbuh sebagai individu
yang menghargai
keberagaman, memahami
pentingnya persatuan, dan
siap menjaga keutuhan
negara demi masa depan
yang lebih baik

3 Sikap 3. Menjunjung tinggi Dalam mendidik peserta Sebagai pendidik, guru Mempromo Mengabaik Menekanka Mengajarkan Mengedepank D
patriotis keunggulan bangsa didik, guru memiliki peran memiliki peran penting sikan an sejarah n nilai-nilai an persaingan
me. Indonesia dalam penting dalam menciptakan dalam menciptakan sikap persaingan dan budaya perbanding kebangsaan, global tanpa
mendidik, mengajar, sikap patriotisme yang patriotisme yang individual nasional an negatif sejarah, dan memperhatika
membimbing, menjunjung tinggi menjunjung tinggi dan dengan budaya n identitas
mengarahkan, melatih, keunggulan bangsa keunggulan bangsa keunggulan negara lain Indonesia bangsa
menilai, dan Indonesia. Guru harus Indonesia. pribadi
mengevaluasi peserta mengajarkan nilai-nilai
didik. kebangsaan, sejarah, dan
budaya Indonesia kepada
Yang dilakukan seorang
peserta didik, sehingga
guru dalam mewujudkan
mereka dapat merasa sikap patriotisme pada
terhubung dengan identitas peserta didik adalah ....
nasional mereka dan
merasa bangga dengan
keunggulan bangsa
Indonesia. Hal ini
membantu membangun
rasa cinta dan kebanggaan
pada tanah air dan budaya
sendiri serta meningkatkan
kesadaran akan peran
individu dalam kemajuan
dan kejayaan bangsa.

4 4. Mengembangkan Rela berkorban memiliki Saat sementara Melanjutka Meninggalk Melanjutka Menyuruh Bersegera ke A
sikap rela berkorban arti bersedia dengan ikhlas pembimbingan siswa n an siswa n siswa rumah sakit
untuk kepentingan memberikan atau persiapan lomba tingkat pembimbin yang pembimbin bimbingan mengurus
melakukan sesuatu dengan
negara dan bangsa nasional, tiba-tiba guru gan karena sementara gan dan untuk pulang anak yang
tujuan yang baik serta
dalam mendidik, merelakan mendahulukan pembimbing mendapat anaknya di bimbing secepatnya dan belajar sakit
mengajar, membimbing, kepentingan orang lain atau kabar anaknya sakit dan yang sakit dan di menyelesai mandiri di
mengarahkan, melatih, kelompok ketimbang sementara di tangani sudah ada menyuruhn kan rumah
menilai, dan kepentingan diri sendiri. suaminya beserta yang ya untuk pembimbin
mengevaluasi peserta Sebagai seorang pendidik pengasuhnya di antar ke menangani, kembali ke gan
didik. bersedia mengorbankan rumah sakit, sikap guru nanti rumah meskipun
waktu, tenaga dan pikiran
pembimbing tersebut dalam setelah waktunya
demi kemajuan bangsa dan
negara. berpartisipasi aktif mengembangkan sikap selesai belum
dalam pembangunan rela berkorban untuk pembimbin maksimal
masyarakat, bangsa dan kepentingan negara dan gan guru
negara dalam hal mendidik bangsa dalam mendidik, tersebut ke
dan mencerdaskan anak mengajar, membimbing, rumah sakit
bangsa. mengarahkan, melatih, untuk
Ciri-Ciri Sikap Rela menilai, dan mengevaluasi mengurus
Berkorban peserta didik seharusnya anaknya
yaitu ….
1. Mendahulukan
kepentingan orang
banyak atau
kepentingan orang
lain. ...
2. Menghindari sikap
egois (sikap mau
menang sendiri) ...
3. Tidak masa
bodoh dengan ling
kungan, baik
lingkungan sosial
maupun lingkungan
fisik. ...
4. Bersikap sabar
dalam menghadapi
persoalan hidup.

5 Sikap 5. Menciptakan Era globalisasi mengubah Proses Proses Proses Proses Poses A
menghar persamaan derajad, cara berinteraksi dan integrasi isolasi konflik kolonialisasi liberalisasi
gai persamaan hak dan berdagang dengan negara- ekonomi, ekonomi, ekonomi, ekonomi, ekonomi,
Perbeda kewajiban asasi setiap negara lain. Yang politik, dan politik, dan politik, dan politik, dan politik, dan
an manusia, tanpa memungkinkan pertukaran budaya budaya budaya budaya antar budaya antar
membeda- bedakan budaya, teknologi, dan ide- antar antar antar negara negara
suku, keturrunan, ide antar negara dengan negara negara negara
agama, kepercayaan, lebih mudah. Selanjutnya
jenis kelamin, globalisasi juga telah
kedudukan sosial, dan menciptakan kesempatan
warna kulit dalam baru bagi pertumbuhan
mendidik, mengajar, ekonomi dan perdagangan
membimbing, internasional, dan juga
mengarahkan, melatih, telah menimbulkan
menilai, dan ketidaksetaraan ekonomi
mengevaluasi peserta antara negara-negara maju
didik. dan berkembang, yang
merupakan pemaknaan
secara luas arti dari
globalisasi adalah….

6 Sikap 6. Mengkarakteristikkan Mengkarakteristikkan Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap E


Menguta keputusan yang diambil keputusan yang diambil Berani Nasionalis patriotisme menghargai mengutamaka
makan harus dapat harus dapat me perbedaan n kepentingan
Kepentin dipertanggungjawabkan dipertanggungjawabkan bersama
gan secara moral kepada
Bersama secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
persatuan dan kesatuan kepentingan bersama
demi kepentingan dalam mendidik, mengajar,
bersama dalam membimbing,
mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih,
membimbing, menilai, dan mengevaluasi
mengarahkan, melatih, peserta didik.
menilai, dan
mengevaluasi peserta
didik.
Karakter diatas
menunjukkan sikap ….

7 Sikap 7. Mempertahankan Sebagai bangsa yang kaya Sebagai bangsa yang kaya Mengelola Membimbin Menjual Ikut menjaga Penanaman B
mempert kekayaan alam akan sumber daya alam, akan sumber daya alam, Sumber g peserta produk- laut dari hutan
ahankan Indonesia dalam penting bagi kita untuk penting bagi kita untuk daya alam didik untuk produk penangkapa mangrove
mempertahankan kekayaan
kekayaa mendidik, mengajar, mempertahankan kekayaan dengan peduli yang n ikan dipinggir
alam Indonesia.
n alam membimbing, Memelihara sumber daya alam Indonesia cara terhadap berasal dari nelayan pantai
Indonesi mengarahkan, melatih, alam berarti menjaga penanaman lingkungan alam negara lain.
a. menilai, dan ketahanan ekonomi, Bagaimakah peran guru kepada
mengevaluasi peserta lingkungan, dan budaya dalam mempertahankan hidroponik peserta
didik. negara kita. kekayaan alam Indonesia didik.
Mempertahankan melalui proses pendidikan?
Kekayaan Alam dalam
Pendidikan

Dalam proses pendidikan,


guru dapat menggunakan
pendekatan interaktif yang
mengintegrasikan
pengetahuan tentang
kekayaan alam Indonesia
ke dalam kurikulum,
menjadikannya relevan dan
menarik bagi siswa.

Siswa dapat diajak untuk


belajar langsung di lokasi-
lokasi alam Indonesia yang
menakjubkan, seperti
taman nasional atau
padang savana, untuk lebih
menghargai keindahan
alam dan memahami
pentingnya menjaganya

Guru dapat menciptakan


aktivitas kreatif, seperti
membuat poster, lukisan,
atau model, yang
memvisualisasikan
kekayaan alam Indonesia,
sehingga siswa dapat
melibatkan imajinasi
mereka dalam belajar.

Memiliki pemimpin yang


peduli dengan alam sangat
penting. Pelatihan
kepemimpinan lingkungan
di sekolah dapat membantu
siswa mengembangkan
keterampilan
kepemimpinan dan
kesadaran akan kekayaan
alam Indonesia

8 Mengapr 8. Mengapresiasi Sikap cinta tanah air adalah Seorang guru menjelaskan Agar siswa Agar siswa Agar siswa Agar siswa Agar siswa C
esiasi kekayaan budaya sikap positif, loyal, dan kepada siswa-siswanya menjadi dapat bisa menjadi lebih dapat
kekayaa bangsa lain sehingga kasih sayang yang dimiliki tentang pentingnya lebih tahu mengikuti merasa internasional meningkatkan
n memperkuat jati diri seseorang terhadap negara memahami budaya bangsa tentang tren global bangga dalam nilai ujian
budaya bangsa Indonesia dalam dan bangsa tempat mereka lain untuk memperkaya budaya dengan pemikiran sejarah
bangsa mendidik, mengajar, lahir, tinggal, atau merasa pemahaman mereka bangsa lain budaya mereka
lain membimbing, memiliki keterikatan tentang budaya Indonesia. Indonesia
sehingga mengarahkan, melatih, emosional dan identitas. Guru tersebut juga
memper menilai, dan Sikap ini mencakup menekankan bahwa
kuat jati mengevaluasi peserta penghargaan terhadap budaya Indonesia memiliki
diri didik. budaya bangsa dengan banyak persamaan dengan
cara mengapresiasi budaya negara-negara lain.
bangsa kekayaan budaya bangsa
Indonesi lain, dengan cara ini dapat
a. membantu memperkuat jati
Berdasarkan deskripsi
diri bangsa Indonesia
diatas, tujuan guru
dengan cara yang positif.
mejelaskan budaya bangsa
Ini membantu seseorang
lain kepada siswa adalah
merasa lebih bangga
….
dengan budaya Indonesia
mereka sendiri, karena
mereka memahami
kekayaan budaya bangsa
yang dimilikinya.
9 Sikap Sikap 9. Menunjukkan Berani membela kebenaran Salah satu tugas guru piket A B C D E D
berwiba berwiba keberanian dalam dan keadilan adalah adalah membuat surat
wa, wa. membela kebenaran dengan tidak menutup- keterangan pemberian poin Tidak Hanya Membuatka Membuat Membuat
pelanggaran bagi guru, membuat memberika n surat keterangan
tegas, dan keadilan pada nutupi sutau tindak
karyawan, dan siswa yang surat n teguran keterangan keterangan poin
disiplin, proses pelanggaran / kejahatan. datang terlambat. Poin
penuh mendidik,mengajar, Misalnya dalam kegiatan keterangan lisan agar poin poin pelanggaran
pelanggaran tersebut pada
panggila membimbing, belajar mengajar di sekolah jumlah tertentu akan diberi poin di hari pelanggara pelanggaran dan
n jiwa, mengarahkan,melatih, atau madrasah ada peserta sanksi sesuai kesepakatan pelanggara berikut n namun sesuai aturan melaporkan
dan menilai dan didik yang melakukan Ketika Anda menjadi guru n tidak mengurangi kepada kepala
samapta mengevaluasi peserta pelanggaran atas tata tertib piket seorang peserta didik terlambat poin madrasah
datang terlambat 30 menit lagi
. didik. madrasah maka, sebagai
dan sesuai aturan harus
pendidik harus memberikan dibuatkan surat keterangan
didikan yang baik, pelanggaran 30 point,
melakukan pembinaan sementara peserta didik
kepadanya sesuai dengan tersebut adalah anak dari
aturan yang sudah kepala madrasah anda
disepakati bersama tanpa sendiri.
pilih kasih kerena peserta
Tindakan yang harus anda
didik tersebut adalah anak
lakukan adalah . . . .
dari kepala madrasah atau
anak teman guru kita.

10 10. Mengembangkan Guru yang Dalam profesinya sebagai Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap cinta B
pribadi yang taat serta mengembangkan pribadi guru di Madrasah Aliyah mempertah pribadi Mengutama membela tanah air dan
menghormati hukum yang taat dan menghormati Jayakarta, Pak Fulan ankan yang taat kan tanah air dan dan
dan aturan pada proses hukum memahami memperlakukan setiap kekayaan serta Kepentinga patriotisme nasionalisme
mendidik, mengajar, pentingnya mematuhi siswa dengan hormat. alam menghorm n Bersama
membimbing, hukum pendidikan dan Memberikan kesempatan Indonesia ati hukum
mengarahkan, melatih, peraturan sekolah yang yang sama untuk sukses dan aturan
menilai dan berlaku. Mereka harus tanpa memandang latar
mengevaluasi peserta memiliki pengetahuan yang belakang siswanya. Ia
didik. kuat tentang undang- memulai dengan memberi
undang pendidikan dan setiap siswa kesempatan
peraturan yang mengatur yang sama untuk
pendidikan di wilayah atau berpartisipasi, belajar, dan
negara mereka. Ini berkembang. Tanpa
mencakup pengetahuan memandang ras, agama,
tentang hak dan kewajiban atau latar belakang lainnya.
guru, hak-hak peserta didik, Sehingga siswa merasa
serta aturan-aturan yang nyaman dan tentram serta
berkaitan dengan privasi tercipta lingkungan
dan keamanan di kondusif dalam kegiatan
lingkungan sekolah. belajar.

Guru yang taat hukum juga


memiliki pemahaman yang
mendalam tentang kode Berdasarkan narasi
etik guru yang biasanya tersebut, Bentuk sikap yang
ditetapkan oleh badan atau ditunjukkan oleh guru
organisasi pendidikan terhadap siswa adalah ….
tertentu. Kode etik ini
memberikan pedoman etika
tentang bagaimana guru
seharusnya berperilaku
dalam interaksi mereka
dengan peserta didik, rekan
guru, dan orang tua. Guru
yang taat etika akan
menghormati prinsip-prinsip
kode etik ini, seperti
integritas, profesionalisme,
dan rasa hormat terhadap
peserta didik.

Selain memahami hukum


dan etika, guru juga harus
menjalankan praktik
pendidikan yang
mendukung kepatuhan
terhadap hukum dan
aturan. Ini mencakup
menjaga ketertiban dalam
kelas dan di lingkungan
sekolah, memastikan
bahwa semua peserta didik
diperlakukan dengan adil
dan tanpa diskriminasi,
serta menjalankan proses
evaluasi dan penilaian
dengan transparan dan
objektif.

Ketika guru mengevaluasi


peserta didik, mereka harus
melakukannya dengan
keadilan dan objektivitas.
Guru harus memastikan
bahwa kriteria penilaian
telah ditetapkan dengan
jelas dan bahwa peserta
didik memahami
bagaimana penilaian
tersebut akan dilakukan. Ini
membantu menghindari
ketidakadilan atau
diskriminasi dalam
penilaian. Pengembangan
pribadi guru melibatkan
pemahaman yang
mendalam tentang peran
mereka sebagai agen
pembentuk karakter siswa
dan tanggung jawab
mereka untuk
melaksanakan praktik
pendidikan yang etis dan
sesuai dengan hukum.

11 Sikap 11. Mengatakan benar . Sikap Tegas: Tentu, berikut adalah soal A. Memberi B. C. D. E. D.
tegas. atau salah sesuai Ali pujian Mengabaik Memberika Memberikan Menyerahkan
dengan yang Dalam kelasnya, Guru atas an perilaku n Ali Ali penentuan
sebenarnya dalam Maria selalu menjaga perilakunya Ali dan hukuman konsekuensi konsekuensi
- Sikap tegas adalah kedisiplinan siswanya.
mendidik,mengajar, . melanjutka yang tidak yang sesuai kepada Ali
kemampuan untuk Suatu hari, salah satu
membimbing, n pelajaran sesuai dengan
membuat keputusan dan siswa, Ali, terus menerus
mengarahkan,melatih, aturan
bertindak tanpa ragu-ragu, mengganggu teman-
menilai dan kelasnya.
ketika diperlukan. temannya selama
mengevaluasi peserta
didik. pelajaran, bahkan setelah
- Tegas bukan berarti
diperingatkan berkali-kali.
keras, tetapi mencerminkan
Guru Maria akhirnya
kemampuan untuk
memutuskan untuk
memegang prinsip dan
mengambil tindakan. Guru
standar yang telah
Maria seharusnya
ditetapkan.
melakukan apa untuk
- Membantu menciptakan menunjukkan sikap tegas
ketertiban, efisiensi, dan yang sebenarnya dalam
keadilan. mendidik?

sikap ini menjadi salah satu


prinsip penting dalam
berbagai aspek kehidupan,
mulai dari lingkungan
profesional hingga
kehidupan sehari-hari. Ini
membantu membentuk
karakter, memberikan
keberhasilan, dan
mendukung pencapaian
tujuan.

12 12. Menampilkan Bersikap tegas di Salah satu tugas guru piket Memenuhi Tetap Tetap Tetap Tetap D
perilaku yang bijaksana lingkungan sekolah adalah membuat surat permintaan membuat membuat membuat membuat surat
meskipun dalam situasi maupun di lingkungan lain keterangan pemberian poin teman surat surat surat keterangan
yang sulit pada proses bukan pekerjaan yang pelanggaran bagi guru, Anda keterangan keterangan keterangan poin
mendidik,mengajar, mudah, meskipun pada karyawan, dan siswa yang karena poin poin poin pelanggaran
membimbing, dasarnya sikap seperti ini dapat terlambat.Poin alasannnya pelanggara pelanggara pelanggaran kepada
mengarahkan,melatih, akan jauh lebih pelanggaran tersebut pada masuk akal n sesuai n baik baik kepada keduanya dan
menilai dan menguntungkan. Saat jumlah tertentu akan diberi tetapi Anda aturan, kepada teman Anda melaporkan
mengevaluasi peserta seseorang terbiasa sanksi sesuai laporkan tetapi teman dan juga kepada kepala
didik. bersikap tegas di sekolah, kesepakatan.Ketika Anda kasus hanya Anda dan anaknya sekolah atas
maka kebanyakan guru lain menjadi guru piket ada tersebut untuk juga sesuai aturan kasus ini
justru kerap merasa kurang seorang guru dan anaknya kepada anaknya anaknya
nyaman dan menjauhkan (kebetulan anak tersebut kepala dan meskipun
diri dari orang tersebut. sekolah di sekolah Anda) sekolah dilaporkan jumlah poin
Namun sebaliknya, sikap datang terlambat 30 kepada dikurangi
yang tidak tegas juga menit.Sesuai aturan datang kepala
sering dianggap sebagai terlambat 30 menit harus sekolah
kesempatan untuk diberi poin pelanggaran
memanfaatkan sebanyak 30 poin.Tiba –
seseorang.Pada dasarnya, tiba teman Anda yang
sikap tegas memang terlambat tersebut meminta
dibutuhkan untuk kepada Anda agar dia dan
membangun karakter dan anaknya tidak dibuatkan
membuat segala sesuatu surat keterangan poin
yang terkait dengan pelanggaran karena
pekerjaan di sekolah bisa terlambat bangun pagi
berjalan dengan lebih
seimbang. Orang yang
bersosok tegas biasanya
Sikap yang harus
akan lebih profesional dan
dilaksanakan oleh guru
bisa menangani
piket adalah . . . .
pekerjaannya dalam porsi
yang tepat, meskipun guru
lainnya kerap menganggap
sosok seperti ini sedikit
menyebalkan

13 Sikap 13. Memberikan Memberikan penghargaan Di Madrasah Tsanawiyah Guru Guru kedua Siswa Pendekatan Guru pertama D
disiplin. penghargaan atau atau hukuman kepada At-Taqwa, ada dua siswa pertama terlalu harus yang lebih
hukuman kepada peserta didik sesuai tata yang melakukan memberika lembut dan selalu berbeda cenderung
peserta didik sesuai tata tertib sekolah adalah pelanggaran serupa. Guru n contoh kurang diberi dapat bersikap adil
tertib sekolah dalam tindakan yang dilakukan pertama memberikan yang buruk tegas kesempata memberikan dibandingkan
mendidik, mengajar, oleh pendidik atau staf hukuman yang tegas, dalam dalam n kedua hasil yang guru kedua.
membimbing, sekolah untuk memberikan sementara guru kedua memberika memberika tanpa berbeda
mengarahkan, melatih, respons terhadap perilaku lebih suka memberikan n hukuman. n pengecuali pada siswa.
menilai, dan peserta didik sesuai peringatan dan konsekuen an.
mengevaluasi peserta dengan peraturan dan kesempatan kedua. si.
didik. norma-norma yang berlaku Setelah beberapa waktu,
di lingkungan pendidikan. siswa yang mendapat
Ini merupakan bagian hukuman tegas tampak
penting dalam menjaga lebih patuh, sementara
disiplin, ketertiban, serta siswa yang mendapat
menciptakan lingkungan kesempatan kedua justru
belajar yang aman, positif, semakin sering melanggar
dan efektif. peraturan.

 Penghargaan: Pelajaran yang dapat


Penghargaan adalah diambil dari situasi tersebut
tindakan memberikan di atas adalah ....
apresiasi, pujian, atau
hadiah kepada peserta
didik yang telah
menunjukkan perilaku
positif, pencapaian
akademik, atau
kontribusi positif
terhadap lingkungan
sekolah. Penghargaan
bertujuan untuk
memotivasi peserta
didik agar terus
melakukan tindakan
positif, merasa dihargai,
dan merasa termotivasi
untuk berpartisipasi aktif
dalam kehidupan
sekolah.

 Hukuman: Hukuman
adalah tindakan yang
diberikan kepada
peserta didik sebagai
akibat dari pelanggaran
tata tertib sekolah atau
perilaku yang tidak
sesuai dengan norma
yang berlaku. Hukuman
dapat berupa teguran,
tugas tambahan, waktu
tambahan di sekolah,
penangguhan, atau
tindakan disiplin lainnya.
Tujuan dari hukuman
adalah untuk
mengajarkan peserta
didik tentang
konsekuensi dari
perilaku negatif,
mendisiplinkan mereka,
serta menjaga tata tertib
sekolah.

Tindakan ini mencakup


berbagai aspek penting
dalam proses pendidikan,
seperti berikut:

1. Mendidik dan
Mengajar: Pada tahap
awal pendidikan,
memberikan
penghargaan dan
hukuman membantu
menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif.
Penghargaan diberikan
untuk memotivasi
peserta didik dalam
belajar,
mengembangkan minat
mereka dalam proses
pembelajaran, dan
mengapresiasi prestasi
akademik yang baik.
Hukuman, di sisi lain,
digunakan untuk
mengajarkan
konsekuensi dari
perilaku yang tidak
sesuai, yang dapat
mengganggu
pembelajaran individu
atau kelompok.
2. Membimbing dan
Mengarahkan: Dalam
fungsi pembimbingan
dan pengarahan,
memberikan
penghargaan dan
hukuman dapat
membantu peserta didik
memahami etika,
norma-norma perilaku,
dan tanggung jawab
dalam kehidupan sehari-
hari. Ini memungkinkan
mereka untuk
mengembangkan
kemampuan sosial,
kepemimpinan, dan
tanggung jawab diri.

3. Melatih dan
Mengembangkan
Keterampilan: Saat
melatih peserta didik
dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti
olahraga, seni, atau
keterampilan praktis,
penghargaan digunakan
sebagai bentuk
pengakuan atas upaya
keras dan prestasi
peserta didik. Hukuman
dapat digunakan dalam
latihan untuk
memperbaiki
keterampilan dan
perilaku yang tidak
diinginkan.

4. Menilai dan
Mengevaluasi: Dalam
penilaian dan evaluasi,
pemberian penghargaan
dan hukuman dapat
memengaruhi motivasi
peserta didik untuk
berprestasi.
Penghargaan dapat
diberikan sebagai
bentuk pengakuan atas
pencapaian atau
peningkatan yang
signifikan. Hukuman,
seperti penalti atau
perbaikan, dapat
digunakan sebagai
respons terhadap
ketidakpatuhan
terhadap tata tertib atau
kualitas kinerja yang
kurang memuaskan.

Dalam konteks pendidikan,


memberikan penghargaan
atau hukuman harus
dilakukan secara bijaksana,
adil, dan konstruktif.
Tujuannya adalah untuk
menciptakan lingkungan
pendidikan yang aman,
positif, dan kondusif yang
mendukung perkembangan
peserta didik, memotivasi
mereka untuk berprestasi,
dan mengajarkan nilai-nilai
etika serta tanggung jawab.

14 Sikap 14. Menampilkan sikap Guru merupakan sebutan Guru mempunyai tugas A. B. C. D. E. B
penuh senang dan nyaman bagi seseorang yang yang sangat komplit dan
panggila dalam mendidik, dianggap mempunyai ilmu menyeluruh yakni sebagai beban kewajiban Aktualisasi Kebanggaan Tugas utama
n jiwa. mengajar, membimbing, pengetahuan dan keahlian pendidik, pembimbing, tugas dan dan sumber diri seorang diri seorang seorang guru
mengarahkan, melatih, yang lebih dibanding pelatih, pengarah dan tanggungja kebahagiaa guru guru
menilai, dan dengan yang lainnya. Guru penilai bagi setiap anak wab n
mengevaluasi peserta juga merupakan sosok didiknya.
didik. yang mempunyai peranan
penting dalam suatu proses
pembelajaran dan
Seorang guru yang
pelaksanaan pendidikan.
menjadikan tugas mengajar
Dengan kata lain makna
sebagai panggilan jiwa
guru disini dapat dimaknai
maka didalam mengajar
sebagai seseorang yang
akan dilakukan dengan
mengabdikan dirinya dalam
penuh ketulusan hati,
bidang pendidikan melalui
keikhlasan dan totalitas,
hubungan interaksi edukatif
sehingga mengajar akan
antara guru siswa, yang
menjadi ….
dilakukan secara
terstruktur, formal dan
sistematis.

Guru dengan beragam


peranan yang
dilakonkannya dalam dunia
pendidikan merupakan
sosok seseorang yang
digugu dan ditiru, dalam arti
kata bahwa seorang guru
harus dapat dipercaya dan
ditiru setiap hal positif yang
dilakukannya, dapat
menjadi contoh suri teladan
baik dibidang keilmuan
yang dimilikinya hingga
sikap dan etikanya saat
berada disekolah ataupun
diluar sekolah. Karena
seorang guru tidak hanya
mengemban tugas sebagai
pengajar saja, akan tetapi
mempunyai tugas yang
sangat komplit dan
menyeluruh yakni sebagai
pendidik, pembimbing,
pelatih, pengarah dan
penilai bagi setiap anak
didiknya.

Ketika menjadi seorang


guru merupakan panggilan
jiwa maka profesi guru
akan dihayati dengan
sedemikian rupa, dinikmati
dengan segenap semangat
pengabdian dan prestasi,
serta sanggup
mengalahkan godaan-
godaan profesi lain yang
secara materi lebih
menjanjikan. Seorang guru
harus bersedia berpikir
bagaimana seharusnya
sistem pendidikan
dibangun dan
dikembangkan. Bila
diperlukan, siap
mengabdikan dirinya
sebagai guru di daerah
terpencil dan mampu
berprestasi, baik secara
akademis maupun materi.

15 Sikap 15. Menunjukkan sikap Pak Haris adalah guru Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap disiplin A
samapta kesiap-siagaan dalam Akidah Akhlak, beliau samaptaan penuh kesepenuh kemurahhati
. proses mendidik, menagajar dengan secara panggilan hatian an
mengajar, membimbing, professional. Sebelum jiwa
mengarahkan, melatih, mengajar beliau telah
menilai, dan menyiapkan media dan
mengevaluasi peserta bahan ajar serta rubric
didik. penilainya. Sehingga saat
melaksanakan
pemebelajaran di kelas,
proses pembelajaran
sangat menarik dan
menyenangkan.

Prilaku yang di tampilkan


oleh pak haris sebagai
guru Akidah Akhlak
menunjukan sikap….
16 Membia Sikap 16. Menampilkan Dalam mendidik, mengajar, Untuk menanggapi hasil memberika mendengar memberika Memberikan Memberikan A
sakan kesepen tanggapan membimbing, pembelajaran, Guru n refleksi, kan empati n umpat komunikasi dorongan diri
sikap uhhatian sebagaimana yang mengarahkan, melatih, memberikan bantuan evaluasi dan balik dan terbuka
kesepen . dihayati peserta didik menilai, dan mengevaluasi peserta didik untuk dan bertanya membuat
uhhatian dalam mendidik, peserta didik, sangat merenung tentang perbaikan dengan ruang
dan mengajar, membimbing, penting untuk memahami tanggapan mereka sendiri tepat aman
kemura mengarahkan, melatih, dan merespons tanggapan terkait proses pelaksanaan
hhatian menilai, dan yang dihayati oleh peserta pembelajaran serta
sebagai mengevaluasi peserta didik. Berikut adalah mengajak mereka untuk
pendidik didik. beberapa langkah mempertimbangkan
yang tanggapan yang dapat bagaimana tanggapan
memeso membantu pendidik dalam tersebut dapat
na melakukan hal ini: memengaruhi
pembelajaran dan
dalam pertumbuhan mereka.
mendidi Selanjutnya guru
k, 1. Mendengarkan
melakukan peninjauan dan
mengaja dengan Empati:
perbaikan dari respon
r, Salah satu langkah
peserta didik tersebut.
membim paling penting
bing, dalam merespons
mengar tanggapan peserta
ahkan, didik adalah Dari deskripsi tanggapan
melatih, mendengarkan guru tersebut, Langkah
menilai, dengan empati. yang di lakukan oleh guru
dan Jadilah pendengar adalah …
mengev yang baik, berikan
aluasi perhatian penuh
peserta saat peserta didik
didik. berbicara, dan
tunjukkan bahwa
Anda peduli
dengan apa yang
mereka katakan
dan rasakan.

2. Bertanya dengan
Tepat: Ajukan
pertanyaan yang
relevan dan
membantu untuk
memahami lebih
dalam tanggapan
peserta didik.
Pertanyaan terbuka
dapat membantu
peserta didik
merinci pemikiran
dan perasaan
mereka.

3. Memberikan
Umpan Balik
Konstruktif: Setelah
mendengarkan,
berikan umpan
balik yang
konstruktif.
Pastikan umpan
balik Anda
mendukung
pertumbuhan dan
perkembangan
peserta didik, dan
hindari kritik yang
merendahkan.

4. Membuat Ruang
Aman: Pastikan
bahwa peserta
didik merasa aman
untuk berbicara
tentang tanggapan
mereka.
Menciptakan
lingkungan yang
bebas dari
hukuman atau
hinaan dapat
membantu peserta
didik merasa
nyaman berbagi
pemikiran dan
perasaan mereka.

5. Menyesuaikan
Pendekatan:
Berbeda peserta
didik mungkin
merespons dengan
cara yang berbeda
terhadap metode
pendidikan dan
pembimbingan.
Cobalah untuk
mengidentifikasi
preferensi dan
kebutuhan individu
peserta didik dan
sesuaikan
pendekatan Anda
secara sesuai.

6. Mendorong
Refleksi: Bantu
peserta didik untuk
merenung tentang
tanggapan mereka
sendiri. Ajak
mereka untuk
mempertimbangka
n bagaimana
tanggapan tersebut
dapat
memengaruhi
pembelajaran dan
pertumbuhan
mereka.

7. Evaluasi dan
Perbaikan: Selalu
tinjau dan evaluasi
bagaimana Anda
merespons
tanggapan peserta
didik. Apakah
pendekatan Anda
efektif? Apakah
ada perubahan
yang dapat
meningkatkan
respon Anda?

8. Berkomunikasi
Terbuka: Buatlah
komunikasi terbuka
dan transparan
dengan peserta
didik. Berbicaralah
tentang harapan,
tujuan
pembelajaran, dan
proses evaluasi
sehingga peserta
didik memiliki
pemahaman yang
jelas.

9. Menunjukkan
Keterbukaan pada
Perubahan: Jika
tanggapan peserta
didik menunjukkan
perlunya
perubahan dalam
pendekatan Anda,
bersedia untuk
beradaptasi dan
mengubah strategi
Anda demi
kebaikan peserta
didik.

10. Dukung Diri


Sendiri: Selain
merespons
tanggapan peserta
didik, penting juga
bagi pendidik untuk
merespons diri
sendiri.
Pertimbangkan
bagaimana Anda
merespons
terhadap
tanggapan peserta
didik, dan pastikan
Anda juga
merenung tentang
bagaimana
pengalaman
tersebut dapat
membantu Anda
berkembang
sebagai pendidik
yang lebih baik.

10 hal tersebut Merupakan


kunci dalam pendidikan
untuk memahami dan
merespons tanggapan
peserta didik secara efektif,
karena hal ini dapat
membantu menciptakan
lingkungan pembelajaran
yang mendukung
pertumbuhan dan
perkembangan mereka.

17 Sikap Sikap 17. Merancang berbagai Merancang berbagai usaha Guru banyak Saya Siswa Saya Saya Saya A
Cinta kesepen usaha untuk untuk menuntaskan menggunakan ceramah memanfaat menugaska bekerja meminta mengemukaka
Tanah uhhatian menuntaskan pekerjaan pekerjaan dalam mendidik, dalam kegiatan kan alam n siswa sama siswa untuk n persoalan
Air . dalam mendidik, mengajar, membimbing, pembelajaran karena tidak sekitar membuat dengan belajar di tersebut
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, tersedia media dan sumber sekolah media dan orang tua/ kelas dengan kepada
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi belajar. Kondisi tersebut sebagai sumber wali murid tenang dan beberapa guru
menilai, dan peserta didik mengakibatkan prestasi media dan belajar untuk memperhatik dan tetap
mengevaluasi peserta belajar siswa rendah. sumber yang memberika an mengajar
didik Menghadapi situasi belajar menunjang n penjelasan seperti
tersebut, bagaimana cara untuk topik sumbangan guru dengan biasanya
Anda menyelesaikannya? mengaktifk pembelajar dalam baik agar
an kegiatan an pengadaan berprestasi
belajara sehingga media dan
siswa mereka sumber
lebih aktif di belajar
kelas

18 Sikap 18. Menunjukkan Menunjukkan kepedulian Selain mempersiapkan Guru Guru Guru Guru Guru E
kemurah kepedulian yang tinggi yang tinggi terhadap semua perangkat menyiapka menyiapka menemuka menemukan memperhatika
hatian. terhadap kebutuhan kebutuhan peserta didik pembelajaran yang akan n modul n modul n ada ada peserta n ada peserta
peserta didik dalam dalam mendidik, mengajar, digunakan dengan baik dan ajar dengn ajar dengn peserta didik yang didik yang
mendidik, mengajar, membimbing, maksimal, seorang guru memperhati memperhati didik yang kurang melamun
membimbing, mengarahkan, melatih, juga harus memperhatikan kan segala kan segala kurang semangat ketika belajar
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi kebutuhan belajar peserta aspek yang aspek yang semangat belajar kemudian guru
menilai, dan peserta didik. didik serta kesiapan belajar terkait. terkait belajar kemudian mancingnya
mengevaluasi peserta peserta didik agar bisa untuk kemudian peserta didik agar aktif &
didik. memberikan pengalaman memenuhi peserta tersebut focus.
belajar yang bermakna. kebutuhan didik diberikan
administras tersebut sanksi/huku
i diberikan man yang
pembelajar tugas mendidik.
Terkait uraian di atas yang
an. tambahan
menunjukkan kepedulian
agar lebih
yang tinggi terhadap
rajin
kebutuhan peserta didik
belajar.
dalam mengajar adalah ….
19 Sikap 19. Mendeteksi situasi Penjelasan lebih rinci: Seorang siswa dalam kelas Memarahi Mengabaik Mengamati Meminta Memberi tugas C.
kemurah yang membutuhkan Anda tampak tidak tertarik siswa di an perilaku siswa siswa tambahan agar
hatian. bantuan dalam pada materi pelajaran dan depan siswa secara tersebut siswa lebih
mendidik, mengajar, sering berbicara dengan seluruh tersebut lebih keluar dari fokus
Mendeteksi situasi yang
membimbing, teman sekelasnya selama kelas agar dan mendalam kelas
membutuhkan bantuan: Ini
mengarahkan, melatih, pelajaran. Apa yang ia lebih melanjutka untuk sebagai
mengacu pada
menilai, dan seharusnya Anda lakukan berkonsentr n pelajaran. memahami hukuman.
kemampuan pendidik atau
mengevaluasi peserta berdasarkan kemampuan asi. penyebab
pelatih untuk mengenali
didik. mendeteksi situasi yang perilaku
tanda-tanda atau indikasi
membutuhkan bantuan tersebut
bahwa peserta didik
dalam mendidik? dan
menghadapi kesulitan atau
kemudian
tantangan dalam
mencari
memahami materi
cara untuk
pelajaran, menghadapi
membantu.
masalah pribadi, atau
memerlukan perhatian
khusus dalam proses
pembelajaran.

Mendidik, mengajar,
membimbing,
mengarahkan, melatih: Ini
mencakup berbagai peran
dan tugas seorang pendidik
atau pelatih. Mereka harus
mampu memberikan
pengajaran yang efektif,
memberikan bimbingan,
arahan, dan pelatihan yang
sesuai kepada peserta
didik. Ini mencakup
memberikan informasi,
menjelaskan konsep,
memberikan latihan, dan
mengarahkan peserta didik
menuju pemahaman yang
lebih baik.

Menilai dan mengevaluasi


peserta didik: Seorang
pendidik atau pelatih juga
harus mampu menilai
kemajuan peserta didik dan
melakukan evaluasi
terhadap pencapaian
mereka. Hal ini termasuk
dalam mengukur sejauh
mana peserta didik telah
mencapai tujuan
pembelajaran dan menilai
keberhasilan dalam proses
belajar-mengajar.

Dengan kemampuan ini,


seorang pendidik atau
pelatih dapat secara efektif
mengidentifikasi peserta
didik yang membutuhkan
bantuan tambahan, dan
kemudian menyediakan
dukungan yang sesuai,
termasuk penyesuaian
metode pengajaran,
rencana pembelajaran
khusus, atau dukungan
emosional. Dengan cara
ini, kesamaptaan pendidik
atau pelatih dalam
mendukung perkembangan
peserta didik dapat
ditingkatkan, dan
pembelajaran yang efektif
dapat dijamin

20 20. Mendemonstrasikan Sikap tanggung jawab : Ilham adalah Siswa Kelas tanggung tanggung tanggung tanggung tanggung B
sikap tanggung jawab X MAN Lamandau, dia Jawab Jawab Jawab Jawab Jawab kepada
pribadi terhadap situasi 1. Tanggung jawab anak yang rajin, selalu kepada kepada kepada kepada bangsa dan
merupakan kesadaran berangkat sekolah tepat Tuhan diri sendiri keluarga lingkungan negara
yang membutuhkan seseorang terhadap waktu, tidak pernah dan
bantuan dalam pekerjaannya baik di membolos, selalu masyarakat
mendidik, mengajar, lingkungan keluarga, menyelesaikan tugas
membimbing, masyarakat, ataupun yang diberikan oleh guru,
mengarahkan, melatih, sekolah. Sekolah Ketika di beri PR selalu
menilai, dan menjadi wadah peserta dikerjakan dan
mengevaluasi peserta didik untuk menempuh mengumpulkannya.
didik. pendidikan yang lebih
tinggi dari sebelumnya.
Keberhasilan
pendidikan akan Dari deskripsi diatas sikap
tercapai jika ada usaha Ilham termasuk …
untuk meningkatkan
mutu pendidikan.

2. karakteristik tanggung
jawab belajar yang
perlu ditanamkan
dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu:

a. Melakukan sesuatu
yang seharusnya
dilakukan dalam
belajar
b. Selalu
menunjukkan
ketekunan,
kerajinan, dan terus
berusaha dalam
belajar
c. Selalu melakukan
yang terbaik untyuk
dirinya dan orang
lain Selalu disiplin
dan mengontrol diri
dalam keadaan apa
pun saat belajar
d. Selalu mengkaji,
menelaah, dan
berpikir sebelum
bertindak
e. Mempertimbangka
n dan
memperhitungkan
semua
konsekuensi dari
hasil belajar.
3. Bentuk-bentuk
Tanggung Jawab:
a. tanggung Jawab
kepada Tuhan
b. tanggung Jawab
kepada diri sendiri

c. tanggung Jawab
kepada keluarga
d. tanggung Jawab
kepada lingkungan
dan masyarakat
e. tanggung Jawab
kepada bangsa dan
negara
4. Ciri-ciri dari Sikap
Bertanggung Jawab:
a. Selalu berhati-hati.
b. Disiplin untuk
menepati janji yang
telah dibuatnya.
c. Berusaha
melakukan tugas
dengan
semaksimal
mungkin.
d. Mampu
menangung risiko
atas ucapan dan
perbuatannya.
e. Memiliki komitmen
yang tinggi
terhadap sesuatu.
f. Rela berkorban.
g. Jujur dalam
melakukan
sesuatu.
h. Berani menangung
risiko.
i. Peduli dengan
kondisi lingkungan
sekitarnya.

21 2.1.1 2.1.1.2 Disajikan narasi terkait C4 MU Kegunaan ilmu Asbab al- Asbabun nuzul surat Al- Membantu Mengetahui Membatalk Mengetahui Menghilangka D
Nuzulul kegunaa asbab nuzul suatu DA Nuzul: Muthaffifin ayat 1-17 memahami hikmah an adanya n keraguan
Al- n Asbab ayat atau surah, H berkaitan dengan kondisi ayat dan dibalik kebiasaan kekhususan seseorang
Quran al-Nuzul mahasiswa dapat a. Membantu memahami penduduk Arab yang sering dapat pemberlaku buruk dan konteks yang
dan menganalisis kegunaan ayat dan dapat mencurangi timbangan menghilang an sebuah akhlak jelek (sebab) yang memahami
Asbab sabab nuzul ayat menghilangkan ketika berniaga dan kan hukum yang melatar ayat hanya
al-Nuzul surah sebelum kekeliruan pemahaman berdagang. Berkenaan kekeliruan mendomina belakangi dari sisi zhahir
pembukuan. seorang mufassir dengan hal itu, turunlah pemahama si turunnya
b. Mengetahui hikmah surat Al-Muthaffifin sebagai n seorang masyarakat ayat
dibalik pemberlakuan teguran kepada mereka. mufassir jahiliyah
sebuah hukum
c. Membatalkan kebiasaan
buruk dan akhlak jelek Berikut ini yang BUKAN
yang mendominasi kegunaan asbabun nuzul
masyarakat jahiliyah yang terdapat pada surat
al-Muthaffifin ayat 1-17
d. Menghilangkan keraguan
tersebut adalah ….
seseorang yang memahami
ayat hanya dari sisi zhahir
semata.

22 2.1.1 2.1.1.3 Disajikan suatu contoh C4 SE Karakteristik Makkiyah Ayat 2:177 adalah salah Regulasi Kehidupan Aturan- Peraturan- Pedoman- B
Makkiya karakteri penafsiran ayat atau DA dan Madaniyah satu contoh ayat Makiyyah sosial dan sehari-hari aturan peraturan pedoman
h dan stik surah al-quran yang NG dalam al-Qur'an. Ayat ini hukum- dan nilai- ekonomi khusus untuk ibadah dan
Madaniy makkiya termasuk kelompok Dalam sejarah turunnya al- terdapat dalam Surah Al- hukum nilai moral dan umat Islam di ritual
yah h dan Makiyyah atau Qur’an dikenal dua periode Baqarah (2:177) dan Islam perdagang Madinah
dalam madaniy Madaniyah, mahasiswa yang masing-masing membahas tentang an
penafsir dapat menganalisis memiliki ciri tersendiri yaitu kebajikan, keadilan, dan
an ah karakteristik makiyyah periode makkiyah dan memberikan kepada orang-
alquran dan madaniyah sesuai madaniyah. orang yang membutuhkan.
dengan ayat atau surat Ayat ini mengajarkan nilai-
dimaksud nilai moral dan etika
kepada umat Islam dan
Ayat-ayat yang diturunkan
memberikan pedoman
pada pereode makkiyah
tentang bagaimana
hampir seluruhnya
bersikap adil dan berbelas
menjelaskan persoalan-
kasih terhadap sesama
persoalan akidah yang
manusia.
pada umumnya
menjelaskan tentang
orang-orang musyrik,
memuat banyak ibarat dan Karakteristik ayat-ayat
perumpamaan (al-’ibrah wa Makkiyyah biasanya
al-amtsal), serta mencakup ….
mengarahkan mereka
kepada perubahan pola
pikir dari peninggalam
nenek moyang mereka.

Sementara ayat-ayat yang


diturunkan pada periode
madaniyah umumnya
mengarah kepada
pembentukan dan
pembinaan kehidupan
sosial sehingga ayat-
ayatnya dominan berkaitan
dengan persoalan-
persoalan hukum dalam
hubungan sosial
kemasyarakatan, seperti
hukum kekeluargaan dan
hubungan antara orang
Islam dan non-Islam.

Karakteristik surah
makkiyah dan Madaniyah

23 2.1.1 2.1.1.4 Disajikan suatu contoh C5 SE Manfaat mengetahui ayat Ada banyak manfaat Berisi Berisi Diawali Berisi kisah Berisi tentang C
Makkiya Fungsi penafsiran ayat atau DA atau surat makkiyah dan mengetahui studi ayat hukum hukum dengan para nabi panggilan
h dan studi surah al-quran yang NG madaniyah adalah makiyah dan madaniyah. ibadah pidana huruf tahajji (Nida’)
Madaniy makkiya termasuk kelompok sebagai berikut: Diantaranya mengetahui Berisi Nida’
yah h dan Makiyah atau perbedaan uslub-uslub
dalam madaniy Madanyah, mahasiswa (gaya bahasa) al-Quran.
penafsir ah dapat menganalisis
a)Mengetahui perbedaan
an dalam fungsi studi Makkiyah
uslub-uslub (gaya
alquran penafsir dan Madaniyyah
bahasa) al-Quran Yang merupakan contoh
an dalam penafsiran al-
b)Mengetahui dialektika al- uslub (gaya bahasa) ayat
quran
Quran dengan makiyah adalah ….
masyarakatnya, dalam
transformasi dan
konstruksi system
masyarakat baru dalam
wahyu ilahi
c)Mudah mengenali ayat
atau surat yang turun
lebih dahulu dan yang
belakangan dan mudah
mengenali (mungkin) di-
nasakh (diganti), dan ayat
yang me-nasakh
d)Mengetahui prinsip-
prinsip umum (kulliy) dari
isi ayat-ayat atau
suratsurat makkiyah, dan
prinsip khusus (juz’iy) dari
isi ayat-ayat atau surat-
surat madaniyah
e)Mengetahui sejarah
pembentukan dan
penerapan hukum Islam
yang amat bijak dalam
menetapkan hukumnya
berdasarkan System
sosial masyarakatnya
f) Mengetahui hikmah
ditetapkan dan
diterapkannya suatu
hukum
g)Mengetahui teknik dan
tahapan dakwah islamiah,
serta sistem dan pola
pendidikan al-Qur’an
yang disesuaikan dengan
taraf berpikir, komunikasi,
dan budaya
masyarakatnya
h)Mengetahui situasi dan
kondisi masyarakat Kota
Makkah dan Madinah
pada saat al-Qur’an
diturunkan

I) Menambah keimanan
seseorang terhadap
kebenaran kewahyuan al-
Qur’an, dan keaslian al-
Qur’an

24 2.1.1 2.1.1.6 Disajikan narasi C4 SE Tujuan kisah dalam Al- Perhatikan ayat berikut Menetapka Menjelaska Mengungka Menjelaskan Mengingatkan B
konsep Tujuan qashash dalam al- DA Quran adalah sebagai tentang kisah dalam al- n bahwa Al- n bahwa pkan janji nikmat dan anak cucu
qashash qashash quran, mahasiswa NG berikut: Qur’an pada QS. Quran agama pertolongan karunia Allah Adam atas tipu
dalam dalam dapat menganalisis adalah samawi Allah Swt daya syetan
al- Al-Quran tujuan qashash dalam 1. Untuk menetapkan benar- mentauhidk kepada yang
Quran surat atau ayat bahwa Al-Quran adalah benar an Allah para merupakan
dimaksud benar-benar wahyu dari wahyu dari Swt, bahwa Nabinya musuh yang
Allah dan Nabi Muhammad Allah dan Allah itu dan abadi bagi
Saw. adalah benar-benar Nabi Esa dan menghuku manusia
utusan Allah Tuhan bagi m orang-
semuanya orang yang
2. Untuk menerangkan
mendustak
bahwa semua agama
annya
samawi sejak Nabi Nuh
sampai kepada Nabi
Muhamad Saw. semuanya
bersumber sama yaitu
Allah Swt

3. Untuk menjelaskan
bahwa agama samawi
mentauhidkan Allah Swt,
bahwa Allah itu Esa dan
Tuhan bagi semuanya

4. Untuk menerangkan
bahwa misi para nabi
dalam berdakwah adalah Artinya: “Dan kepada kaum
sama, yaitu mengesakan ‘Ad (Kami utus) saudara
Allah mereka, Hud. Ia berkata:
“Hai kaumku, sembahlah
5. Untuk menjelaskan Allah, sekali-kali tidak ada
bahwa antara agama Nabi bagimu tuhan selain Dia.
Muhammad Saw. dan Nabi Kamu hanyalah mengada-
Ibrahim As. khususnya, dan adakan saja”. (Q.S. Hud:
dengan agama Bani Israil 50)
pada umumnya terdapat
kesamaan dasar serta
hubungan yang erat. Hal ini
sebagaimana tersirat dalam Tujuan Qashahsh dalam
kisah Nabi Ibrahim, Nabi
Surah Hud ayat 50 diatas
Musa, Nabi Isa, dan lain-
adalah ….
lain yang diulang dalam al-
Quran

6. untuk mengungkapkan
janji pertolongan Allah
kepada para Nabinya dan
menghukum orang-orang
yang mendustakannya

7. Untuk menjelaskan
nikmat dan karunia Allah
Swt. kepada para Nabi dan
utusan Allah seperti Nabi
Dawud, Nabi Ayyub, Nabi
Ibrahim, Nabi Sulaiman,
Nabi Musa, dan lain-lain 8.
Untuk mengingatkan anak
cucu Adam atas tipu daya
syetan yang merupakan
musuh yang abadi bagi
manusia.

25 2.1.1 2.1.1.9 Disajikan narasi C4 MU Hikmah pengulangan Dalam studi Makkiyah, Menguatka Mengulang- Memberika Menekankan Menjadikan B
konsep Hikmah tentang contoh DA Qoshash dalam al-Qur’an pengulangan qishash juga n ulang cerita n petunjuk pentingnya penguatan
qashash pengula pengulangan qashash H sering kali digunakan untuk keyakinan kembali hukum dan taqwa tujuan hidup
dalam ngan dalam al-quran, menguatkan keyakinan umat etika
al- qashash mahasiswa dapat umat Muslim yang sedang Muslim
Pengulangan qishash
Quran dalam merumuskan hikmah menghadapi tekanan dan
dalam Al-Quran adalah
Al-Quran adanya pengulangan penganiayaan. Sedangkan
qishash tersebut salah satu karakteristik dalam studi Madaniyyah,
dalam al-quran studi penting dalam penulisan Al- pengulangan qishash
Makkiyah dan Quran. Terdapat beberapa sering kali digunakan untuk
Madaniyyah dalam contoh pengulangan memberikan petunjuk
penafsiran al-quran qishash yang terdapat hukum dan etika kepada
dalam Al-Quran, baik umat Muslim.
dalam studi Makkiyah
maupun Madaniyyah.

Salah satu contoh Yang BUKAN termasuk


pengulangan qishash tujuan dari pengulangan
dalam Al-Quran adalah Qoshash dalam Al-Quran
kisah Nabi Musa AS dan berikut ini adalah ….
Fir'aun. Kisah ini
diceritakan dalam beberapa
surah, seperti Surah Al-
A'raf, Surah Yunus, dan
Surah Al-Qasas.
Pengulangan qishash ini
memberikan pengingat
yang kuat tentang kekuatan
Allah dan keadilan-Nya.
Fir'aun, sebagai penguasa
yang zalim dan sombong,
diulang-ulang dalam Al-
Quran untuk mengingatkan
manusia akan akibat dosa
dan kesombongan.

Hikmah adanya
pengulangan qishash ini
adalah untuk memberikan
pelajaran yang mendalam
kepada umat manusia.
Dalam kisah Nabi Musa AS
dan Fir'aun, pengulangan
qishash ini mengajarkan
kita tentang pentingnya
taqwa dan ketaatan kepada
Allah. Fir'aun yang
sombong dan zalim
mendapatkan hukuman
yang setimpal dari Allah,
sementara Nabi Musa AS
yang taat dan sabar
mendapatkan pertolongan-
Nya.

Selain itu, pengulangan


qishash juga memberikan
kekuatan retorika dalam
penulisan Al-Quran.
Dengan mengulang-ulang
cerita tentang Fir'aun, Al-
Quran menciptakan efek
dramatis yang kuat dan
mempengaruhi emosi
pembaca. Hal ini
memberikan kesan yang
mendalam dan membuat
pembaca lebih tergerak
untuk mengambil pelajaran
dari kisah tersebut.

Hikmah pengulangan
Qoshahs dalam al-Qur’an
adalah :

a.

b.

c.

26 2.1.1 2.1.1.11 Disajikan contoh satu C3 SU Struktur Hadis terdiri dari Mari kita perhatikan teks A
struktur struktur teks hadis secara LIT beberapa bagian yaitu hadis berikut ini:
hadis; hadis; utuh, mahasiswa dapat sanad, matan dan
Sanad, Sanad, menentukan struktur mukharrij. Untuk
Matan Matan hadis yang terdiri atas memudahkan definisi
Dan Dan sanad, matan dan istilah-istilah tersebut,
Mukharr Mukharri mukharrij/perawi terlebih dahulu perhatikan
ij. j secara tepat contoh struktur hadis
berdasarkan ilmu al- sebagai berikut:
quran

Kalimat yang di sebut


sebagai sanad dari hadis
diatas adalah ….

Bagimana Anda melihat


contoh kerangka Hadis di
atas? Ada 3
bagian yang perlu anda
perhatikan yaitu kalimat-
kalimat yang bergaris
bawah, yakni: Pertama,
penyandaran berita oleh
«al-Bukhâri kepada
Musaddad dari Abd al-
Wârits dari al-Ja`di dari Abi
Rajâ’ dari Ibn Abbas dari
Nabi‛ rangkaian
penyandaran ini disebut:
Sanad.
Kedua, Isi berita yang
disampaikan Nabi: «Barang
siapa yang benci
sesuatu dari
pimpinannya…» disebut :
Matan.
Ketiga, sedang pembawa
periwayatan berita terakhir
yang
termuat dalam buku
karyanya dan disampaikan
kepada kita yakni alBukhâri
disebut Perawi atau
Mukharrij yang artinya
orang yang
meriwayatkan Hadis. Untuk
memudahkan pemahaman
anda berikut ini
dibentangkan dalam bentuk
bagan sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya
masing-masing istilah ini
akan dipaparkan
secara terperinci dalam
uraian berikut:
a. Sanad Hadis
Sanad menurut bahasa:
sesuatu yang dijadikan
sandaran, pegangan,
dan pedoman.

b, Matan

Matan dalam Ulumul Hadis


adalah redaksi hadis itu
sendiri.
Redaksi hadis itu kemudian
disyarahi (diperjelas) lagi.
Contoh kitabkitab hadis
yang mensyarahi matan
dari kitab hadia adalah
kitab
Fath al-Bari karya Ibnu
Hajar al-Asqalani yang
merupakan syarah
dari Sahih Bukhari

c. Mukharrij atau
Periwayat Hadis
Kata Mukharrij adalah isim
fa`il (bentuk pelaku) dari
kata Takhrîj
atau istikhrâj dan ikhrâj
yang dalam bahasa
diartikan menampakkan,
mengeluarkan dan
menarik. Maksud Mukharrij
di sini adalah adalah
seorang yang menyebutkan
suatu hadis dalam kitabnya
dengan
sanadnya.

27 2.1.1 2.1.1.12 Disajikan contoh satu C3 SE A. Pengertian Hadis Perhatikan perkataan Hadist Sunnah Khabar Atsar Ijma’ D
Hadis, Hadis, teks hadis secara DA Dalam kamus Lisan Abdullah Ibn Mas’ud:
Sunah, Sunah, utuh, mahasiswa dapat NG al-‘Arab kata hadis yang
Khabar Khabar menentukan hadis, berasal dari bahasa Arab
dan dan sunnah, khabar dan memiliki arti al-Jadid min al-
‫اإلقتصاُد في الُّس ّن ِة خيٌر من اإلجتهاد في‬
Atsar; Atsar; atsar berdasarkan Asyya’ (sesuatu yang
‫البدعة‬
sandarannya baru), naqisul qadim (lawan
dari lama/kuno), dan
yutlaqu ‘alal kalam
(berkaitan dengan ucapan). Jika dilihat dari sandaran
Ada juga yang menyatakan periwayatannya, maka
bahwa kata hadis memiliki ungkapan tersebut
arti pembicaraan ,berita termasuk dalam kategori
artinya yang) khabar-al ( ‫ال‬
‫ َخَب ُ ر والَ كاَلم‬atau) baru (
‫الجدة‬/‫ الجديد‬dan perkataan.
Kata hadis juga digunakan
di dalam al-Qur’an dan
memiliki makna yang
berhubungan dengan
kalam.

Berdasarkan definisi di
atas, hadis merupakan
sumber berita yang datang
dari Nabi saw dalam segala
bentuk baik berupa
perkataan, perbuatan,
maupun sikap persetujuan.

B. Sunnah

Kata sunnah memiliki arti


suatu perjalanan atau
tradisi yang berlanjut terus-
menerus), Mayoritas ulama
berpendapat bahwa
sunnah sinonim hadis
Sunnah bersifat lebih
umum yaitu meliputi segala
sesuatu yang datang dari
Nabi dalam bentuk apapun,
baik berkaitan dengan
hukum atau tidak. Tetapi
sebagian ulama
membedakan bahwa
sunnah terfokus pada
perbuatan Nabi
Muhammad Saw. saja dan
yang dilakukan secara
terus menerus.
C. Khabar

Menurut bahasa, khabar


diartikan (al-naba’) artinya
berita. Dari segi istilah
khabar identik dengan
Hadis, yaitu segala sesuatu
yang disandarkan kepada
Nabi (baik secara marfû`
atau mawqûf dan atau
maqthu`) baik berupa
perkataan, perbuatan,
persetujuan, dan sifat.
Mayoritas ulama
menyatakan bahwa hadis
lebih khusus yang datang
dari Nabi, sedang khabar
adalah sesuatu yang
datang dari pada Nabi
Muhammad dan juga dari
yang lain, seperti para
sahabat, tabi’in dan tabi’ut
tabi’in dan yang lainnya.

D.Atsar dari sisi bahasa


berarti (peninggalan atau
bekas sesuatu).
Maksudnya, peninggalan
atau bekas Nabi
Muhammad Saw., sebab
hadis itu pada hakikatnya
adalah peninggalan nabi
Muhammad Saw.

Menurut istilah ada dua


pendapat terkait dengan
atsar ini. Pertama, Atsar
adalah sinonim dengan
hadis. Kedua, Atsar adalah
sesuatu yang disandarkan
kepada para sahabat
(mawqûf) dan tabi`in
(maqthû`) baik perkataan
maupun perbuatan.

28 2.2.1 2.2.1.3 Disajikan sejarah C4 MU Perbedaan antara ilmu Ilmu Hadis merupakan Ilmu hadis Ilmu hadis Ilmu hadis Ilmu hadis Ilmu hadis A
Ilmu Ilmu singkat ilmu hadis, DA hadis riwayah dengan ilmu salah satu disiplin ilmu riyawah riyawah riyawah riyawah riyawah hanya
Hadis Hadis mahasiswa dapat H hadis dirayah adalah penting dalam Islam yang fokus pada hanya menggunak berpusat memeriksa
Riwayah Riwayah menganalisis sebagai berikut: mempelajari berbagai perawi memeriksa an metode pada perawi kesahihan teks
dan dan ilmu perbedaan ilmu hadis aspek mengenai hadis, (sanad), kesahihan teks dalam hadis,
iomu hadis riyawah dan ilmu 1. Ilmu hadis riwayah yaitu ucapan, perbuatan, sementara perawi, sederhana, rangkaian sedangkan
hadis Dirayah hadis dirayah berkaitan dengan sanad dan persetujuan Nabi ilmu hadis sedangkan sedangkan sanad, ilmu hadis
Dirayah atau isnad hadis, yaitu Muhammad SAW. Dalam dirayah ilmu hadis ilmu hadis sedangkan dirayah
rantai perawi yang studi ilmu hadis, terdapat fokus pada dirayah dirayah ilmu hadis memeriksa
menghubungkan hadis dua metode utama yang konten dan memeriksa menggunak dirayah kesahihan
dengan Nabi Muhammad digunakan untuk isi hadis kesahihan an metode berpusat perawi dan
SAW. Sedangkan Ilmu mengumpulkan, perawi dan teks kritis pada perawi teks hadis
hadis dirayah berkaitan memverifikasi, dan isi hadis dan konteks
dengan matan atau teks mengklasifikasikan hadis, hadis dalam
hadis itu sendiri, yaitu kata- yaitu ilmu hadis riyawah masyarakat
kata atau narasi yang dan ilmu hadis dirayah.
disampaikan oleh Nabi
Muhammad SAW.

2. Fokus utama Ilmu hadis Berdasarkan narasi


riwayah adalah pada tersebut perbedaan utama
perawi-perawi dan rantai antara ilmu hadis riyawah
transmisi hadis. Para ahli dan ilmu hadis dirayah
hadis akan mengkaji adalah ….
integritas, kejujuran, dan
keandalan perawi-perawi
dalam rantai isnad
sedangkan fokus utama
Ilmu hadis dirayah adalah
pada teks hadis, termasuk
makna, struktur, konteks,
dan substansi dari hadis
tersebut.

3. Tujuan Ilmu hadis


riwayah adalah untuk
memverifikasi apakah
perawi-perawi dalam sanad
memiliki karakteristik yang
mendukung keabsahan
hadis atau tidak.
Sedangkan Ilmu Hadis
Dirayah tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa
teks hadis tersebut sesuai
dengan prinsip-prinsip
keagamaan, etika, dan
norma-norma Islam yang
dikenal.

29 2.2.1 2.2.1.5 Disajikan narasi C3 MU  Hadis pada masa Periwayatan hadis masih A. B C D E C
Periode Periodes sejarah perkembangan DA sahabat: pada masa ini bersifat dari mulut ke mulut
sasi asi hadis, mahasiswa dapat H perhatian para sahabat (al-Musyafahat), seperti Periodesasi Periodesasi Periodesasi Periodesasi Periodesasi
pertumb pertumb menentukan masih terfokus pada seorang murid langsung Hadis pada Hadis pada Hadis pada Hadis pada Hadis pada
uhan uhan periodesasi pemeliharaan dan memperoleh hadis dari masa masa masa masa masa
penyebaran Alquran. Rasulullah sahabat Kodifikasi kontemporer
dan dan pertumbuhan dan guru dan mendengarkan
Periwayatan hadis belum Tabi’in (Tadwin)
penghim penghim penghimpunan hadis langsung dari penuturan
begitu berkembang dan
punan punan masih dibatasi. Oleh mereka, dan selanjutnya
hadis hadis karena itu para ulama disimpan melalui hafalan
menganggap masalah ini mereka.
sebagai masa yang
menunjukan adanya
masa pembatasan Periodesasi perkembangan
periwayatan (Al-Tasabbut hadits yang sesuai dengan
wa al-Iqlal min al- narasi di atas adalah . . . .
Riwayah )
 Hadis pada masa
tabi’in: Pada masa ini
periwayatan hadis masih
bersifat dari mulut ke
mulut (al-Musyafahat),
seperti seorang murid
langsung memperoleh
hadis dari guru dan
mendengarkan langsung
dari penuturan mereka,
dan selanjutnya disimpan
melalui hafalan mereka.
Perbedaan antara masa
tabi’in ini dengan masa
sahabat adalah bahwa
pada masa ini
periwayatan hadis sudah
semakin meluas atau
pembanyakan riwayat
yang dikenal dengan
Iktsar al-Riwayah.

Masa kodifikasi (Tadwin


Hadis): Masa ini di kenal
dengan masa
penghimpunan atau
pembukuan hadis, usaha
ini di mulai ketika pada
masa pemerintahan
khalifah Umar bin Abdul
Aziz Alasan mengapa hadis
dibukukan/dikodifikasikan
karena: (1) Hilangnya
sejumlah hadis besar; (2)
Penyebaran kebohongan;
(3) Periwayatan makna; (4)
Perbedaan diantara
sesama muslim; (5)
Penyebarluasan ra’yu
(penilaian subyektif).

30 2.2.1 2.2.1.7 Disajikan contoh suatu C4 SE Modul 2_Ulumul Perhatikan Lafadz hadis Hadis Hadis Aziz Hadis Hadis Gharib Hadis C
Pembag Pembagi teks hadis lengkap DA Hadis_KB 3_Halaman 31 berikut ini! Mutawatir Masyhur Mutawatir
ian an hadis dengan sanad, matan NG Lafdhy Maknawi
hadis dari dan mukharrijnya, Menurut istilah Hadis Âhâd
dari perspekti mahasiswa dapat adalah: Hadis yang tidak
memenuhi beberapa ‫َع ْن َع ْب ِد ِهَّللا ْب ِن َع ْم ِر و ْب ِن اْلَع اِص َق اَل‬
perspekt f mengkategorikan hadis
persyaratan hadis ‫ه وسلم‬v‫لى هللا علي‬v‫َس ِمْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا ص‬
if kuantitas tersebut sebagai hadis
mutawâtir. ‫ ِإَّن َهَّللا َال َي ْق ِبُض اْلِع ْلَم اْن ِتَز اًع ا‬:‫َي ُق وُل‬
kuantita perawi ahad; masyhur, aziz
s perawi dan atau gharib ‫َي ْن َت ِز ُع ُه ِمَن اْلِعَب اِد َو َلِكْن َي ْق ِبُض اْلِع ْل َم‬
Periwayat Hadis âhâd tidak ، ‫ِبَقْب ِض اْلُع َلَم اِء َح َّت ى ِإَذ ا َلْم ُيْب ِق َع اِلًم ا‬
mencapai jumlah banyak ‫اَّتَخ َذ الَّن اُس ُرُءوًس ا ُجَّهاًال َفُسِئُلوا َف َأْف َت ْو ا‬
yang meyakinkan bahwa ‫ِبَغ ْي ِر ِع ْلٍم َف َض ُّلوا َو َأَض ُّلوا‬
mereka tidak mungkin
bersepakat bohong ) ‫(رواه البخاري و المسلم‬
sebagaimana dalam Hadis
Hadis di atas diriwayatkan
mutawâtir, ia hanya
oleh tiga sahabat: Ibn 'Amr,
diriwayatkan satu, dua,
'Aisyah, dan Abu Hurayrah.
tiga, empat, dan atau lima
Setiap shahabat
yang tidak mencapai
menyampaikan hadits
mutawâtir. Jika yang
tersebut kepada banyak
meriwayatkan itu satu
tabi'in, dan seterusnya.
orang dalam satu atau
Oleh karena itu, hadis
semua tingkatan sanad
tersebut termasuk ….
disebut Hadis Gharib. Jika
yang meriwayatakannya
dua orang disebut Hadis
Aziz dan jika 3 orang atau
lebih yang tidak
mencapai mutawatir
disebut Hadis masyhur.

31 2.2.1 2.2.1.8 Disajikan suatu teks C3 MU * Hal-hal yang menjadi Dalam ilmu tentang hadist Ahad Mardud Mutawattir d. Dhaif e. shahih E
Persyar Persyara hadis dilengkapi DA syarat diterimanya sebuah atau kita lebih sering
atan tan hadis dengan narasi tentang H hadits haruslah memiliki mendengar ilmu mustahul
hadis shalih persyaratan hadis kriteria dan kategori yang hadits, ada dikenal
jelas. Karena tidak semua dengan syarat sebuah
shahih (shahih, hasan, atai hadist bisa di katakana
dha’if), mahasiswa hadits mendapatkan
shahih, hasan hingga
dapat menentukan predikat sempurna. Berikut
dhaif, berikut ini syarat
penjelasan tentang syarat
kualitas hadis tersebut dari sebuah hadist :
yang harus terpenuhi
1. Sanadnya tidak terputus
sebuah hadits sesuai
kategorinya. .
2. ketepatan dan
* syarat hadits shahih : kejujuran.
a. 1. Sanad yang Tidak 3. memiliki ketepatan
Terputus (Mutaba'at al- menghafal.
Sanad):** Rantai sanad dari 4. konsisten dalam sanad
hadis haruslah tidak 5. Tidak terdapat ‘illah
terputus. Artinya, setiap dalam matan
narator dalam rantai harus Dari
bisa dikaitkan secara pernyataan
langsung dengan narator syarat hadist
sebelumnya hingga diatas masuk
mencapai Nabi Muhammad kategori
SAW. hadist………
b. 2. Ketepatan dan Kejujuran
(Adalah al-Ruwat):** Setiap
narator dalam rantai sanad
haruslah individu yang adil
(adil) dan memiliki integritas
yang tinggi. Mereka harus
terkenal sebagai orang
yang jujur, baik dalam
urusan agama maupun
urusan dunia.
c. 3. Memiliki Ketepatan
Menghafal (Dabt al-
Qadim):** Narator-narator
dalam rantai sanad harus
memiliki ketepatan dalam
menghafal dan
mentransmisikan hadis. Ini
berarti mereka harus
mampu meriwayatkan hadis
dengan tepat tanpa
kebingungan atau
kontradiksi.
d. 4. Tidak Ada Kecocokan
dengan Narator Palsu
(Tidak Ada 'Illah):** Narator-
narator dalam rantai sanad
tidak boleh memiliki
masalah tertentu, seperti
memiliki kebiasaan
berdusta atau memiliki
riwayat palsu dalam
meriwayatkan hadis.
e. 5. Konsistensi Dalam Sanad
(‘Adalat al- Mutaba'at):**
Semua narator dalam rantai
sanad harus memiliki
konsistensi dalam penilaian
moral dan agama mereka.
Jika ada kontradiksi antara
penilaian narator terhadap
satu narator dengan narator
lainnya, maka hadis bisa
diragukan keasliannya.
f. 6. Tidak Ada 'Illah Dalam
Matn (Tidak Ada Cacat
dalam Konten):** Matn
(konten) dari hadis tersebut
juga harus bebas dari cacat,
kontradiksi dengan prinsip-
prinsip Islam yang mapan,
atau kesalahan ilmiah yang
jelas.
g. 7. Tidak Ada Penyimpangan
(Tidak Ada Syudud):**
Hadis tidak boleh
mengandung
penyimpangan atau
perbedaan signifikan
dengan hadis-hadis lain
yang telah diterima dan
diakui dalam tradisi hadis.

32 2.2.1 2.2.1.10 Disajikan deskripsi C4 MU Hadis memiliki kedudukan Al quran dan hadits Pertama Kedua Ketiga keempat kelima B
keduduk keduduk singkat tentang DA yang sangat urgen bagi merupakan pedoman hidup
an dan an hadis sumber hukum yang H umat Islam. Hadis bagi setiap mukmin sejati.
fungsi dalam akan digunakan Muadz merupakan sumber hukum Namun dalam mengarungi
hadis syariat bin Jabal ketika kedua dalamsyari’at Islam kehidupan ini berbagai
dalam Islam bepergian ke Yaman atau sumber setelah persoalan yang muncul dan
syariat untuk berdakwah Alquran. Yusuf Musa membutuhkan solusi untuk
Islam Muadz bin Jabal menyatakan sejak abad dipecahkan, maka yang
ditanya Nabi tentang pertama seluruh umat pertama diambil sebagai
sumber hukum yang Islammenempatkan hadis rujukan adalah al quran.
digunakan jika ada sebagai peringkat pertama Tetapi ketika persoalan itu
pertanyaan sesudah Alquran dan kita tidak dapatkan
Berdasarkan deskripsi sekaligus sebagai rujukan solusinya didalam al quran
tersebut mahasiswa semua maka haditslah menjadikan
dapat menganalisis urusankeagamaan.Alquran rujukan berikutnya
kedudukan hadis akan sulit dipahami tanpa
dalam syariat Islam intervensi hadis, karena
Alquran mayoritas
bersifatmujmal (global), Dalam syariat islam, hadits
maka tidak mungkin merupakan sumber
menggunakan Alquran hukum . . . .
tanpa mengambil hadis
sebagai landasan
hukumdan pedoman hidup

33 2.2.1 2.2.1.11 Disajikan ayat al C4 SU Fungsi hadis dalam syariat Seorang peneliti sedang Bayan Bayan Bayan Bayan Bayan Nasakh A
Kedudu Fungsi Qur’an dan teks hadis LIT Islam diantaranya adalah melakukan studi tentang Tadzkir Taqrir atau Bayan
kan dan Hadis yang berkaitan, fungsinya terhadap Al- fungsi hadis terhadap Al- Tafsir Tasyrik atau Tabdil
Fungsi sebagai mahasiswa dapat Quran dapat Qur'an. Dalam konteks ini, Ziyadah
Hadits sumber menganalisis fungsi dikompromikan menjadi hadis memiliki peran yang
dalam ajaran hadis terhadap ayat al empat fungsi utama, yang sangat penting dalam
Syariat islam Qur’an dimaksud disebut sebagai "bayan": memberikan penjelasan
Islam terperinci dan konteks
1. Bayan Taqrir: Bayan untuk pemahaman
taqrir adalah terhadap ayat-ayat suci
penjelasan dalam hadis dalam al-Qur’an.
yang berfungsi untuk
menguatkan atau
mendukung hukum
yang ada dalam Al- Berikut yang BUKAN
Quran. Dengan kata Fungsi hadis terhadap al-
lain, hadis ini Qur’an adalah ….
mengonfirmasi atau
menguatkan hukum-
hukum yang sudah
terdapat dalam Al-
Quran. Dengan
demikian,
sebuah hukum dapat
memiliki dua sumber
sekaligus, yaitu Al-
Quran dan hadis.
Misalnya tentang
kewajiban shalat,
zakat, dan
lain sebagainya. Di
antaranya ayat wudu,
Allah berfirman dalan
al-Qur’an Surat al-
Maidah ayat 6 yang
artinya: Hai orang-
orang yang beriman,
apabila kamu hendak
mengerjakan shalat,
Maka basuhlah
mukamu dan
tanganmu sampai
dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata
kaki, ....(QS. Al-
Maidah; 6)

Dalam ayat ini Allah


menerangkan bahwa orang
yang berhadas kecil, kalau
mau salat harus wudhu
lebih dulu.
Keterangan ini dikuatkan
oleh hadis yang
diriwayatkan oleh alBukhari
sebagai berikut:

‫َص ّلُو ا َك َما َر َاْي ُتُمْو ِنْي ُاَص ِّلْى‬


2. Bayan Tafsir: Bayan
tafsir adalah penjelasan
dalam hadis yang
bertujuan merinci dan
menjelaskan hukum-
hukum dalam Al-Quran
yang masih bersifat
global atau umum. Ini
dilakukan untuk
menjelaskan maksud
Al-Quran atau untuk
memberikan rincian
teknis tentang
pelaksanaan hukum-
hukum tersebut.
Contohnya adalah
penjelasan tentang
teknis pelaksanaan
shalat.

3. Bayan Tasyri’ atau


Ziyadah: Bayan tasyri'
atau ziyadah adalah
penjelasan dalam hadis
yang digunakan untuk
membuat atau
menetapkan hukum
yang tidak ada
ketetapannya di dalam
Al-Quran. Contohnya
adalah larangan
memakan binatang
buas yang bertaring
atau yang berkuku,
serta larangan
memakai pakaian
sutera dan cincin emas
bagi laki-laki.

4. Bayan Nasakh atau


Bayan Tabdil: Bayan
nasakh atau bayan
tabdil adalah
penjelasan dalam hadis
yang berkaitan dengan
pembatalan,
penghapusan,
pemindahan, atau
perubahan hukum-
hukum. Terdapat
perbedaan pendapat di
antara para ulama
mengenai apakah
hadis dapat mengubah
atau membatalkan
hukum-hukum Al-
Quran.

Dalam konteks
pemahaman ini, hadis
dianggap sebagai sumber
ajaran agama Islam yang
memiliki fungsi penting
dalam menjelaskan,
menguatkan, dan mengkaji
hukum-hukum yang
terdapat dalam Al-Quran.
Hadis membantu
memahami dan
melaksanakan ajaran Islam
dengan lebih rinci, dan
dalam beberapa kasus,
hadis dapat memiliki
dampak langsung terhadap
hukum Islam. Oleh karena
itu, hadis dianggap sebagai
sumber kedua yang penting
setelah Al-Quran dalam
Islam.

34 2.2.1 2.2.1.12 Disajikan narasi C4 SE Kegiatan Takhrijul Hadis Seorang mahasiswa A. B. C. D. E. A


Konsep Tujuan tentang kegiatan DA mempunyai tujuan yang jurusan tafsir hadis, sedang Mengetahui
Takhrij takhrij takhrij hadis, NG ingin dicapai. meneliti sebuah hadis yang Mengetahui Mengetahui eksistensi Mengetahui Mengetahui
Hadis hadis mahasiswa dapat popular dalam masyarakat, kualitas sumber suatu hadis seluruh asal-usul
menganalisis tujuan Adapun tujuannya adalah apakah hadis tersebut bisa hadis otentik apakah riwayat bagi riwayat hadis
takhrij hadis sebagai berikut: diamalkan ataukah tidak maqbul suatu hadis benar suatu hadis yang yang akan
bisa, sehingga dia mencari (diterima) dari buku hadis yang akan diteliti. diteliti.
1. Mengetahui sumber atau hadis apa
hadis tersebut dalam ingin diteliti
otentik suatu hadis dari mardud saja yang
beberapa kitab hadis. terdapat
buku hadis apa saja (ditolak). didapatkan dalam
yang didapatkan.
buku-buku
2. Mengetahui ada berapa
hadis atau
tempat hadis tersebut Salah satu tujuan takhrij
tidak
dengan sanad yang hadis yang sesuai kegiatan
berbeda di dalam diatas adalah …
sebuah buku hadis atau
dalam beberapa buku
induk hadis.
3. Mengetahui kualitas
hadis maqbul (diterima)
atau mardud (ditolak).
4. Mengetahui eksistensi
suatu hadis apakah
benar suatu hadis yang
ingin diteliti terdapat
dalam buku-buku hadis
atau tidak.
5. Mengetahui asal-usul
riwayat hadis yang
akan diteliti.
6. Mengetahui seluruh
riwayat bagi hadis yang
akan diteliti.

Mengetahui ada atau tidak


adanya syahid dan mutabi’
pada hadis yang akan
diteliti.

35 2.3.1 2.3.1.2 Disajikan narasi C4 MU Diskursus seputar Jika para ulama terdahulu ‫البا حث الحديثي‬ ‫مكتبة تخريج‬ ‫الموسوعة‬ ‫جا مع الكتب‬ ‫لتابان الصحييحان‬ E
Konsep Metode kegiatan takhrij hadis, DA otoritas hadis sebagai dalam mempertahankan ‫الحـديثية‬
Takhrij Penelitia mahasiswa dapat H hujjah dalam syariat hadis serta menjaga ‫الحديث‬ ‫التسعة‬
hadis n Hadis menganalisis metode Islam, dan kajian atas hafalan hadis serta
yang digunakan dalam keotentikan hadis itu pengalaman dalam
kegiatan takhrij hadis sendiri (shahih atau mentakhrij hadis, maka
dimaksud tidaknya sebuah hadis). seiring waktu dan
perubahan zaman
menuntut pola baru.
Begitu juga dengan ilmu
Penelusuran atas
hadis. Penelusuran yang
keotentikan sebuah hadis
dahulunya manual seiring
dapat dilakukan dengan
dengan zaman modern
upaya ijtihad yang serius
maka kitab dan ilmu pun
dan komprehensip.
di akomadisikan dalam
bentuk digital. Sehingga
semua kebutuhan akan
Dalam hal ini Mahmûd al- ilmu pengetahuan
Thahhân membagi tersimpan dalam basis
metode takhrîj ke dalam data server yang dapat di
lima kategori, yaitu: akses oleh siapapun dan
kapanpu.

1. Takhrîj dengan jalan


mengetahui sahabat yang yang BUKAN termasuk
meriwayatkan hadis. aplikasi terkini untuk
melakukan takhrij hadis
2. Takhrîj dengan jalan yag bisa didownload di
mengetahui lafal awal playstore/app store a
matan hadis.

3. Takhrîj dengan jalan


mengetahui lafal matan
hadis yang jarang
beredar.

4. Takhrîj dengan jalan


mengetahui tema hadis.

5. Takhrîj dengan jalan


mengetahui keadaan
matan dan sanad hadis

36 2.3.1 2.3.1.3 Disajikan deskripsi C4 SE Terdapat istilah lain dalam Syarat sebagai perawi baik Menulis Menghafal Memiliki Memiliki fisik Berbicara C
Konsep Syarat- terkait tahammul wal DA ilmu hadis yang disebut dalam tahammul dan al hadis dengan dokumen yang kuat dengan sangat
tahamm syarat ada’, mahasiswa dapat NG dengan al tahammul dan ‘ada adalah dhabit, dengan sangat baik yang valid baik
ul wal perawi menganalisis ketentuan al-ada’. al-Tahammul maksud dhabit dalam baik
ada’ dalam syarat-syarat sebagai adalah menerima dan tahammul wal ada hadis
dalam tahamm perawi dalam mendengar suatu adalah …
kajian ul wal tahammul atau ada’ periwayatan hadis
hadis ada’
dari seorang guru dengan
menggunakan beberapa
metode tertentu.
Sedangkan yang dimaksud
dengan

al-ada’ adalah
menyampaikan atau
meriwayatkan suatu hadis
kepada orang lain dengan
cara-cara tertentu.

Dalam pembahasan
tentang tahammul wal ada’,
dikenal macam macam
metode penerimaan
Hadits :

a. melalui pendengaran

b. pembacaan

c. tulisan

d. ijazah

e. wasiat, dan lain-lain


yang sekiranya bisa
menjadi media penerimaan
hadis.

Syarat-syarat perawi
dalam tahammul hadis :

a. Penerima harus
dhabit (memiliki
hafalan yang kuat
atau memiliki
dokumen yang
valid)
b. Berakal sempurna
serta sehat secara
fisik dan mental
c. Tamyiz, Menurut
Imam Ahmad,
ukuran tamyiz
adalah adanya
kemampuan
menghafal yang
didengar dan
mengingat yang
dihafal. Ada juga
yang mengatakan
bahwa ukuran
tamyiz adalah
pemahaman anak
pada pembicaraan
dan kemampuan
menjawab
pertanyaan dengan
baik dan benar.

Syarat perawi dalam ada’


al-hadis :

Islam, Baligh, Adalah


(adil), Dhabit.

37 2.3.2 2.3.2.2 Disajikan narasi C4 Shighat tahammul wal ‫َح َّد َث َن ا َع ْبُد ِهللا ْبُن ُيْو ُسَف َق اَل َأْخ َبَر َن ا َم اِلٌك‬ Munqati’ Muttashil Maqbul Mardud Majhul B
Konsep sighat tentang teks hadis ada’ dalam kajian hadis ‫َع ِن اْب ِن ِش َهاٍب َع ْن ُمَح َّمِد ْب ِن ُجَب ْي ِر ْب ِن‬
tahamm tahamm secara utuh, ‫ُم ْط ِع ِم َع ْن َأِبْيِه َقاَل َس ِمْع ُت َر ُسْو َل ِهللا‬
ul wal ul wal mahasiswa dapat ‫م َق َر َأ ِفي اْلَم ْغ ِر ِب ِبالُّط ْو ِر “(رواه‬.‫ص‬
ada’ ada’ menganalisis sighat 1. As-sima’ (mendengar) )‫البخاري‬
dalam dalam tahammul wal ada’ ،‫ حدثنا‬/‫ حدثنى‬، ‫سمعت‬
kajian kajian yang digunakan dalam ‫ قال‬،‫ أنبأنى‬،‫ أخبرنا‬/‫أخبرنى‬ Telah menceritakan kepada
hadis hadis hadis dimaksud ... kami Abdullah bin yusuf ia
Shighat di atas berkata: telah
menunjukkan mengkhabarkan kepada
bersambungnya kami malik dari ibnu syihab
sanad dari Muhammad bin jubair
2. Al-qira’ah bin math’ami dari ayahnya
(membacakan hadis ia berkata: aku pernah
kepada guru)(Al- mendengar rasulullah saw
Ardhu) membaca dalam shalat
maghrib surat at-thur” (HR.
Ada 2 bentuk : Bukhari)

1. Seorang perawi
membacakan hadis pada
guru. Baik hadis yang Shighat tahammul wal ada’
dia hafal atau yang yang ditunjukkan pada
terdapat dalam sebuah sanad hadis di atas
kitab yang ada di menunjukkan kedudukan
depannya. sanad yang ....
2. Seseorang membacakan
hadis, sementara rawi
dan gurunya sama-sama
mendengarkan

Periwayatan termasuk dalam


sanad muttasil (bersambung
sanadnya)

3. Al-Ijazah

Seorang guru memberi izin


kepada muridnya atau orang
lain untuk meriwayatkan
hadis yang ada dalam
kitabnya, sekalipun murid
tersebut tidak pernah
membacakan atau
mendengar langsung dari
gurunya.

4. Al-Munawalah
Seorang guru memberikan
naskah hadisnya kepada
seseorang disertai ijazah
atau memberikan naskah
yang terbatas pada hadis-
hadis yang pernah
didengarnya sekalipun
tanpa ijazah.
Jadi, hadis yang diperoleh
melalui munawalah yang
disertai ijazah, boleh untuk
diriwayatkan. Sedangkan
yang tanpa ijazah tidak
dibolehkan (menurut
pendapat yang shahih).
 Munawalah ada 2 bentuk,
yaitu disertai dengan
riwayat dan tidak disertai
dengan riwayat.
 Berikut contoh munawalah
yang disertai riwayat:
 Guru berkata kepada
muridnya “ini adalah
hadis yang aku
dengar, aku berikan
dan aku ijazahkan
kepada mu”.
 Guru mengatakan
kepada muridnya
“ambillah kitab ini,
kutip dan telitilah, lalu
kembalikan lagi
kepadaku”.
 Seorang murid
membawakan hadis
kepada gurunya, lalu
diteliti dan
dikomentari,“ini adalah
hadisku, riwayatkanlah
dariku”.
 Contoh munawalah tanpa
ijazah:
 seorang guru
memberikan hadis
kepada muridnya lalu
berkata “ini adalah
hadis yang aku
dengar”, tanpa disertai
izin untuk
meriwayatkan.
5. Al-Mukatabah

seorang guru menuliskan


hadis, baik sendiri atau
ditulis orang lain. Kemudian
hadis tersebut diberikan
kepada orang dihadapannya
atau dikirim kepada
muridnya yang berada di
tempat lain.
 Pendapat jumhur,
dibolehkan
meriwayat hadis
dengan cara ini
 Metode periwayatan
ulama klasik
 Mukatabah dengan
ijazah, dan tanpa
ijazah
6. Al-I’lam Asy-Syaikh

Seoarang guru memberitahu


muridnya bahwa hadis ini
adalah riwayatnya, tanpa
memberi ijazah untuk
menyampaikannya.

 Contohnya : seorang
murid berkata
kepada gurunya, ini
adalah riwayatmu,
bolehkan saya
menyampaikannya ?
, lalu gurunya diam
saja.
 Mayoritas ulama
muhaddisin dan
ushuliyyin
memperbolehkan
metode penerimaan
hadis seperti ini
sepanjang
kredibilitas guru
dapat dipercaya.
Namun tidak
membolehkan
sebagai cara
menyampaikan
hadis, dengan
alasan tidak disertai
izin.
7. Al-Washiyyah

Wasiat seorang guru kepada


seseorang (muridnya)
tentang kitab tertentu yang
diriwayatkannya.

 Beberapa ulama
membolehkan
meriwayatkan hadis
yang diperoleh
melalui wasiat,
namun riwayat
tersebut tergolong
lemah.
 Dalam
meriwayatkan,
sesorang harus
mengikuti redaksi
asalnya dan
menjelaskan hadis
tersebut diterima
melalu wasiat.
8. Al-Wijadah

Memperoleh hadis dengan


cara mempelajari kitab-kitab,
bukan melalui as-sima’, al-
ijazah, atau al-munawalah.

 Mayoritas ahli hadis


dan ahli fiqh dari
mahdzab Malikiyah
tidak membolehkan
meriwayatkan hadis
dengan cara ini.
 Imam Syafi’i dan
beberapa
pengikutnya
membolehkan
beramal dengan
hadis yang
periwayatannya
dengan cara ini.
 Ibnu Shalah
mengatakan,
sebagian ulama
muhaqqiqin
mewajibkan
mengamalkan hadis
yang
periwayatannya
melalui al-wijadah
bila diyakini
kebenarannya.

38 2.3.2 2.3.2.3 Disajikan uraian C4 MU Menurut Ibn Hajar al- Dari hasil takhrij hadits bid’ah mukhlafah ghalath da’wa al- jahalah al- D
Konsep sebab- tentang hasil takhrij DA Asqolani, sebagaimana tentang sutrah riwayat Abu (melakukan (menyalahi (banyak inqitha’ hal(hal-hal
dasar sebab hadis terkait dengan H dikutip Hasbi, bahwa Daud, didapatkan bahwa tindakan periwayata kekeliruan (diduga yang tidak
Jarh wa perawi jarh atau ta’dil sebab-sebab yang Sahl bin Abi Hatsmah jelas tercela di n orang dalam keras dikenal
Ta’dil dikenaka terhadap salah satu menjadikan aibnya bertemu dengan Rasulullah luar yang lebih meriwayatk sanadnya identitasnya),
n Jarh sanad hadis seoarang perawi itu Saw, ia juga tercatat ketentuan
Wa mahasiswa dapat banyak, tetapi semuanya mempunyai murid bernama syara) tsiqat) an) terputus)
Ta’dil; menganalisis sebab- berkisar di sekitar lima Nafi’ bin Jubair. Dari segi
sebab tersebut macam saja: 1. bid’ah umur sangat dimungkinkan
berdasarkan kajian (melakukan tindakan Nafi’ bin Jubair dan Sahl
ilmu hadis tercela di luar ketentuan bin Abi Hatsmah bertemu.
syara), dilihat dari ke- dhabit-an
dan ke-’adil-an sesuai
2. mukhlafah (menyalahi dengan pendapat kritikus
periwayatan orang yang hadis, yaitu Abu Zur’ah
lebih tsiqat), berpendapat bahwa Nafi’
bin Jubair dinilai sebagai
3. ghalath (banyak
sanad yang tsiqah
kekeliruan dalam
(terpercaya).
meriwayatkan),

4. jahalah al-hal(hal-hal
yang tidak dikenal Berdasarkan uraian di atas
identitasnya), yang menunjukkan sebab-
sebab menjadikan aibnya
5. da’wa al-inqitha’ (diduga
seoarang perawi adalah ….
keras sanadnya terputus)

39 2.3.3 2.3.3.1Ti Disajikan cara C4 MU Dalam proses periwayatan Ahmad sedang membaca Tingkatan Tingkatan Tingkatan Tingkatan Tingkatan A
Konsep ngkatan- melakukan penilaian DA hadits, maka seorang buku Sirah Nabawiyah Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
Dasar tingkatan al-Jarh atau Ta’dil H perowi dalam hal keadilan Arrohiqul Makhtum karya
Jarh wa Jarh wa terhadap salah satu dan kedhabitannya memiliki Syaikh Shafiurrohman Al-
Ta’dil Ta’dil sanad hadis, beberapa tingkatan, hal itu Mubarokfuri, lalu
mahasiswa dapat dinilai dari berbagai faktor menemukan hadits yang
menganalisis tingkatan seperti ketaatan dan berbunyi:
jarh atau ta’dil kekuatan hafalannya.
terhadap sanad Namun demikian para ‫"الَّلُهَّم ُم ْن ِز َل اْلِك َت اِب َس ِر يَع اْل ِحَس اِب اْه ِز ْم‬
dimaksud ulama berbeda pendapat " ‫اَأْلْح َز اَب الَّلُهَّم اْه ِز ْمُهْم َو َز ْلِز ْلُهْم‬
terkait tingkatan tersebut,
ada yang membaginya
dalam 4 tingkatan seperti Dalam keterangannya
Ibnu Abi Hatim, Ibnu perawi – perawi hadits
Sholah dan An Nawawi. tersebut digambarkan
Dan ada juga yang dalam bentuk superlative (
membaginya dalam 5 ‫)أفعل‬, seperti ungkapan “ ‫فالن‬
tingkatan seperti Azzahabiy ‫ “فالن أعدل الناس وإليه‬, ”‫أوثق الناس‬
dan Al-Iroqiy. Dan ada juga ‫”المنتهي في التثبت‬.
yang membaginya dalam 6
tingkatan seperti Ibnu
Hajar.
Ditinjau dari tingkatan jarh
Tingkatan Pertama, dan ta’dilnya maka perawi
biasanya bagi perowi – tersebut masuk dalam
perowi yang digambarkan tingkatan…
dengan wazan “‫”أفعل‬.

Tingkatan Kedua, Dengan


menyebutkan sifat yang
menguatkan ketsiqah-
annya, ke-adil-annya, dan
ketepatan periwayatannya,
baik

dengan lafadh maupun


dengan makna

Tingkatan ketiga, Yang


menunjukan adanya
pentsiqahan tanpa

adanya penguatan atas hal


itu.

Tingkatan keempat, Yang


menunjukkan adanya ke-
adil-an dan

kepercayaan tanpa adanya


isyarat akan kekuatan
hafalan dan

ketelitian.

Tingkatan kelima, Yang


tidak menunjukkan adanya
pentsiqahan

ataupun celaan.

Tingkatan keenam, Isyarat


yang mendekati celaan
(jarh),

40 2.3.3 2.3.3.2L Disajikan hasil C5 SE langkah- langkah Penelitian hadis baik i`tibar yaitu Meneliti Memberika Meneliti Meneliti C
Langkah angkah- penelitian hadis, DA dalam mentakhrij melalui penelitian sanad menyertaka nama kemudahan Tarikh Ar- Jarh wa
-langkah langkah mahasiswa dapat NG hadis baik melalui dan rowi hadis serta n sanad- para bagi orang Ruwat, Ta`dil untuk
takhrij takhrij menentukan langkah- aplikasi maupun kitab penelitian matan hadis sanad yang rawi yang yaitu mengetahui
hadis hadis langkah dalam manual : harus berpedoman pada lain untuk yang hendak meneliti karakteristi
dengan melalui mentakhrij hadis baik langkah-langkah suatu hadis tercantu mengamalk al- k rawi yang
manual manual melalui aplikasi 1. Penelitian Sanad dan mentatakhrij hadis agar tertentu, m dalam an setelah Masyayik bersangkut
dan dan maupun kitab manual Rawi Hadis menghasilkan hadis dan hadis skema mengetahui h wa al- an, baik
digital. digital yang terhindar dari tersebut sanad bahwa Talamidz dari segi
a. Meneliti sanad
kebohongan- pada (peneliti hadis (Guru dan aspek
dan Rawi adalah
kebohongan bagian an asma tersebut murid) moral
takhrij.
periwayatan, bahkan sanadnya Ar- adlah dan al- maupun
b. I`tibar yaitu keabsahan matan hadis tampak ruwat). maqbul mawalid aspek
menyertakan tersebut. hanya (dapat wa al- intelektualn
sanad-sanad terdapat diterima), wafayat ya
yang lain untuk rawi saja. sebaliknya (tahun (keadilan
suatu hadis orang yang kelahiran dan
Berikut ini yang BUKAN
tertentu, dan tidak dan kedhobitan
Langkah-langkah praktis
hadis tersebut mengamalk kematian) nya
penelitihan hadis adalah
pada bagian annya ..
….
sanadnya tampak apabila
hanya terdapat mengetahui
rawi saja, dan bahwa
dengan hadis
menyertakan tersebut
sanad-sanad mardud
yang lain tersebut (ditolak)
akan dapat
diketahui apakah
ada rawi yang lain
atau tidak untuk
bagian sanad dari
sanad yang
dimaksud

c. Meneliti nama
para rawi yang
tercantum dalam
skema sanad
(penelitian asma
Ar-ruwat).

d. Meneliti Tarikh
Ar-Ruwat, yaitu
meneliti al-
Masyayikh wa al-
Talamidz (Guru
dan murid) dan
al-mawalid wa al-
wafayat (tahun
kelahiran dan
kematian).

e. Meneliti Jarh wa
Ta`dil untuk
mengetahui
karakteristik rawi
yang
bersangkutan,
baik dari segi
aspek moral
maupun aspek
intelektualnya
(keadilan dan
kedhobitannya

2. Penelitian Matan

Penelitian matan hadis


yaitu menganalisa matan
untuk mengetahui
kemungkinan adanya `illat
dan syudzudz padanya.

41 2.3.3 2.3.3.3 Disajikan narasi C4 Tahammul al-hadis Terdapat delapan metode Kemanusia Kemaslahat Toleransi Komitmen Penghormatan C
Konteks Kontekst tentang macam- menurut istilah adalah dalam penerimaan dan an an umum kebangsaan terhadap
tualisasi ualisasi macam tahammul wal menerima hadis dan penyampaian hadis yakni tradisi
modera moderas ada’ hadits, mahasiswa mengambilnya dari guru. al-Sima’, al-Qira’ah, al-
si i dapat menganalisis Sedangkan ada’ al-hadis Qira’ah, al-Munawalah, al-
beraga beragam nilai-nilai moderas adalah meriwayatkan hadis Mukatabah, al-I’lam al-
ma a dalam yang terkandung dan memberikannya pada Syaikh, al-Washiyyah, serta
dalam tahamm dalam variasi tersebut para murid. al-Wijadah.
tahamm ul wal
ul wal ada’ Adanya penerapan
ada’ hadits Terdapat delapan metode metode-metode tersebut
hadits dalam penerimaan dan
penyampaian hadis, yaitu: menunjukkan adanya
keragaman dalam
1. al-Sima’ kaitannya dengan metode
(mendengar) tahammul atau penerimaan
2. al-Qira’ah hadis.
(membacakan hadis
pada guru)
3. al-Qira’ah (guru
memberi ijin kepada Nilai keberagamaan yang
muridnya atau orang dapat diambil dari
lain untuk perbedaan sudut pandang
meriwayatkan hadis para ulama dalam tahmmul
yang ada dalam wal ada’ hadits tersebut
catatan pribadinya) adalah ….
4. al-Munawalah
(guru memberikan kitab
tertulis agar
disampaikan dengan
mengambil sanad
darinya)
5. al-Mukatabah
(guru menuliskan hadis
atau menyuruh orang
lain kemudian diberikan
kepada orang yang ada
di hadapannya /
dikirimkan kepada
orang yang berada di
tempat lain)
6. al-I’lam al-Syaikh
(memberitahukan
seorang guru)
7. al-Washiyyah
( wasiat kepada
seseorang tentang
kitab tertentu yang
diriwayatkannya
8. al-Wijadah

(seseorang memperoleh
hadis orang lain hanya
dengan mempelajari kitab-
kitab, tidak dengan
memlalui tahapan yang
pertama sampai yang
ketujuh.)

42 2.3.3 2.3.3.4 Disajikan narasi C4 MU Kontekstualisasi Nilai Dalam al-Qur'an, terdapat Penyemba Pengakuan Penghorma Penolakan Pengembanga B
Jarh wa Kontekst tentang beragam DA Moderasi Beragama beragam cerita yang han kepada terhadap tan terhadap n satu
Ta'dil ualisasi cerita dalam al-Qur’an, H dalam jarh wa ta’dil mencakup berbagai aspek satu Tuhan keberagam terhadap perbedaan keyakinan
dalam moderas mahasiswa dapat kehidupan manusia. Cerita- an satu pendapat agama
kajian i menganalisis sikap Dalam pembahasan cerita ini mengandung keyakinan kelompok
ilmu beragam pluralisme terkait tentang jarh wa ta’dil, pelajaran moral, hukum, dan etnis
hadis a dalam dengan keragaman dikenal adanya kritikus dan petunjuk bagi umat interpretasi
Qashas cerita dalam al-Qur’an hadis. Dengan kata lain, Islam. Keanekaragaman terhadap
al- dalam praktik periwayatan cerita dalam al-Qur'an ajaran
Qur’an hadis ternyata ada pihak- menunjukkan kompleksitas agama
pihak yang menjadi manusia dan hubungannya
pengkritik hadis. Para dengan Tuhan. Salah satu
pengkritik atau kritikus aspek penting dalam
hadis ini harus memenuhi memahami keragaman
persyaratan tertentu yang cerita ini adalah sikap
membuat dia layak sebagai pluralisme. Pluralisme
kritikus hadis. Hal yang dalam konteks ini merujuk
perlu ditegaskan di sini pada pengakuan,
adalah bahwa ternyata penghargaan, dan
dalam keilmuan Islam, sifat penerimaan terhadap
keilmuan yang keberagaman keyakinan
dikembangkan adalah dan interpretasi terhadap
terbuka (inklusif). Sikap ajaran agama. Bagi
terbuka ini penting dalam mahasiswa, menganalisis
ajaran moderasi beragama. sikap pluralisme terkait
Terbuka hati untuk bisa dengan keragaman cerita
menerima kritikan, tidaklah dalam al-Qur'an menjadi
mudah. Setidaknya harus esensial dalam memahami
dibarengi dengan dan menghormati
pemahaman dan keyakinan perspektif yang berbeda
sejauhmana satu atau lain dalam masyarakat.
hal itu diketahaui secara
benar. Hal yang sering
terjadi saat tidak ada sikap
Berikut yang dimaksud
maua terbuka atau maua
dengan pluralism dalam
menerima kritikan adalah
konteks terkait dengan
rapuhnya pemahaman dan
alquran adalah ….
keyakinan akan satu
persoalan itu.

Sejatinya, sikap Terbuka


artinya terbuka menerima
kritikan, dan tentu juga
terbuka menerima
perbedaan pandangan. Hal
ini menjadi bagian dari
nilai-nilai toleransi dan
pada akhirnya akan
memperkuat terwujudnya
nilai-nilai moderasi
beragama dalam
menjalankan agamanya.
Sikap terbuka menerima
kritikan dalam kajian ilmu
hadis secara riil ada dan ini
memberikan pelajaran
berharga bagi kita agar
dalam hidup ini juga
bersikap terbuka dan tidak
tertutup. Kritikan terhadap
hadis yang diriwayatkan
seseorang pada akhirnya
bisa menentukan apakah
hadis tersebut layak
dijadikan sebagai hujjah
atau sekadar ditulis saja
atau tidak layak keduanya.

Kritikan adalah sesuatu


yang biasa dan perlu
diberikan jika memang
dibutuhkan. Kritikan
tersebut bisa bersifat
menjatuhkan atau
menguatkan. Adanya
kritikan harus dihadapi
dengan jiwa besar dan
lapang dada. Jangan
sampai alergi dikritik atau
tidak mau menerima
kritikan. Kritikan bagian dari
adanya nuansa
keterbukaan dan
keterbukaan ini menjadi
bagian dari sikap toleransi.
Sementara itu toleransi
menjadi instrument penting
untuk menguatkan nilai-
nilai moderasi beragama.

43 2.4.1 2.4.1.2 Disajikan narasi C5 SE Tafsir tematik merupakan Dalam sejarahnya, Tafsir Tafsir bil Tafsir bis Tafsir bir Tafsir bil Tafsir bil E
Konsep Sejarah sejarah munculnya DA pengembangan tafsir tematik merupakan Qur’an Sunnah Ra’yi Ma’tsur Qur’an wa bis
Dasar munculn metode penafsiran NG tahliliy (menafsirkan ayat pengembangan tafsir Sunnah
tafsir ya tematik, mahasiswa demi ayat berdasarkan tahliliy, yaitu menafsirkan
tematik metode dapat menyimpulkan pada tartib al-quran, yang ayat demi ayat berdasarkan
tafsir keberadaan metode dimulai dengan makna pada tartib al-quran, yang
tematik tafsir tematik dalam mufradat, asbabun nuzul, dimulai dengan makna
penafsiran al-qur'an munasabah ayat, dan hal mufradat, asbabun nuzul,
lain yang berkaitan munasabah ayat, dan hal
dengan teks dan lain yang berkaitan dengan
kandungan ayat). teks dan kandungan ayat.
Kekurangan tafsir tahlily :
menghasilkan
pemahaman parsial, ayat-
Keberadaan tafsir tematik
ayat al-quran dijadikan
pada masa Rasulullah saw.
dalil untuk membenarkan
dikenal dengan model
pendapat ahli tafsir, dan
penafsiran ....
tidak tuntas menjawab
persoalan umat sebab
terlalu mengedepankan
teori.
Abad 20, tafsir tematik
menjadi salah satu mata
kuliah di Fakultas
Ushuluddin Universitas
al-Azhar.
Model tafsir tematik di
masa rasulullah Saw
adalah tafsir alqur’an bil
qur’an dan tafsir alqur’an
bissunnah.
Pendapat M. Quraisy
Syihab : penggagas
pertama metode tafsir
tematik adalah Ahmad
Sayyid Al-Kumi
langkah-langkah
penggunaan metode ini
dikemukakan oleh ‘Abd
al-Ḥayy al-Farmawi al-
Bidayah fī al-Tafsīr al-
Maudhu’i (1977)
karya-karya tafsir tematik,
 Karya mufassir klasik :
Sumpah dalam Al-
quran karya Ibn Qayyim
Al-Jauziyah, Ma’aniy
Al-quran karya Al-farra’.
Mufradat Al-quran
karya Ar-Raghib Al-
Isfahaniy
 Karya mufassir
kontemporer : Al-
ma’rifah fil quran dan
Al-Insan fil qur’an karya
Abbas Mahmud
Al-‘Aqqad, Wawasan
al-qur’an karya
Muhammad Quraish
Shihab
Sejarah perkembangan
tafsir di Indonesia
(Howard F Federspiel):
 Generasi Awal abad
20-1960, penerjemahan
dan penafsiran yang
masih terpisah-pisah,
seperti sejarah al-
qur’an karya Abu Bakar
Atjeh
 Generasi kedua
(1960an), terjemahan
al-Qur’an secara
lengkap, terdapat
catatan-catatan, makna
mufradat, dan indeks
sederhana. Seperti :
Kitab Al-furqan karya
Ahmad Hasan, Tafsir
Al-quran karya Hamidy,
Al-Qur’anul Karim karya
Mahmud Yunus

Generasi ketiga (1970an),


penafsiran menekankan
ajaran-ajaran al-Qur’an dan
kontekstualisasinya tentang
keislaman, contohnya:
Tafsir Al-Azhar karya Buya
Hamka

44 2.4.1 2.4.1.3 Disajikan narasi terkait  Kelebihan Metode Metode tafsir tematik ialah Kelebihann Kelebihany Kelebihan Kelebihanny Kelebihanya D
Konsep Kelebiha dengan metode tafsir Tafsir Tematik cara menafsirkan ayat Al- ya a Studi kemungkin a menjawab lebih tuntas
dasar n dan tematik, mahasiswa (Maudhu'iy) yaitu : Qur’an dengan memberika terhadap an untuk permasalaha dalam
n ayat-ayat mengetahui membahas
tafsir kekuran dapat menganalisis menghimpun ayat-ayat Al- n yang terjadi
a. Hasil tafsir maudhû’iy pemecahan terkumpul satu masalah,
tematik gan kelebihan dan Qur’an yang mempunyai terhadap dalam satu permasalah di kekurangan
tafsir kekurangan metode memberikan pemecahan maksud sama, dalam arti Masyarakat
permasalah topik an secara tidak
tematik tafsir tematik dalam terhadap permasalahan- sama-sama membicarakan an- tertentu lebih secara menafsirkan
penafsiran al- qur'an permasalahan hidup secara satu topik masalah permasalah juga mendalam umum, segala aspek
praktis, sekaligus berdasarkan kronologi dan an hidup merupakan dan lebih kekurangany yang
memberikan jawaban sebab turunnya ayat-ayat secara jalan terbuka, a tidak
praktis terbaik kekurangan dikandung
terhadap tuduhan/ dugaan itu. Kemudian penafsir membatasi
sedangkan dalam Mel satu ayat,
sementara Al-Qur’an mulai memberikan pemahaman
kekurangan merasakan ibatkan tetapi hanya
banyak mengandung teori- keterangan dan penjelasan ayat
ya fashâhah pemikiran salah satu
teori spekulatif tanpa serta mengambil Me dan terhadap
penafsiran aspek yang
menyentuh kehidupan kesimpulan, Berdasarkan mbatasi balâghah topik tertentu
terlalu menjadi topik
nyata. narasi di atas kelebihan pemahama al-Qurân,
dalam pembahasan
b. Sebagai jawaban dan kekurangan dari tafsir kekurangan
n ayat. saja.
ya
terhadap tuntutan tematik adalah… Dengan Tid
kehidupan yang selalu ditetapkann ak
berubah dan berkembang, ya judul menafsirka
menumbuhkan rasa penafsiran, n segala
kebanggaan terhadap Al- maka aspek yang
Qur’an. pemahama dikandung
c. Studi terhadap n suatu satu ayat,
ayat-ayat terkumpul dalam ayat tetapi
satu topik tertentu juga menjadi hanya
merupakan jalan terbaik terbatas salah satu
dalam merasakan pada aspek yang
fashâhah dan balâghatal- permasalah menjadi
Qurân. an yang topik
d. Kemungkinan dibahas pembahasa
untuk mengetahui satu tersebut n saja
permasalahan secara lebih
mendalam dan lebih
terbuka.
e. Tafsir maudhû’iy
lebih tuntas dalam
membahas masalah.

 Kekurangan metode
Tafsir Tematik
(Maudhu'iy), meliputi:

a. Melibatkan
pemikiran penafsiran terlalu
dalam
b. Tidak
menafsirkan segala aspek
yang dikandung satu ayat,
tetapi hanya salah satu
aspek yang menjadi topik
pembahasan saja. Yang
dimaksudkan di sini ialah
mengambil satu kasus
yang terdapat di dalam satu
ayat atau lebih yang
mengandung banyak
permasalahan yang
berbeda. Misalnya,
petunjuk tentang shalat dan
zakat. Biasanya kedua
ibadah itu diungkapkan
bersamaan dalam satu
ayat. Apabila ingin
membahas kajian tentang
zakat, misalnya, maka mau
tak mau ayat tentang shalat
harus ditinggalkan ketika
menukilkannya dari mushaf
agar tidak menganggu
pada waktu melakukan
analisis.
c. Membatasi
pemahaman ayat.

45 2.4.2 2.4.2.1 Disajikan narasi C5 MU Konsep tasamuh, tawasuth, Abu Darda’ Tasamuh Tawazun Al‘Adlah Tawasuth Ta’awun B
Konsep Konsep tentang konsep DA dan tawazun dalam senantiasa
Tawasut tasamuh tasamuh dalam H perspektif Al-Qur'an dan beribadah baik
h, dalam perspektif al-quran Hadis memiliki makna dan sunnah maupun
Tawazu perspekti dan hadis, mahasiswa tujuan yang sama, yaitu wajib, serta
n dan f al dapat menafsirkan mempromosikan sikap sangat hidup
Tasamu Qur’an konsep tasamuh toleransi, moderat, dan dengan
h dalam dan berdasarkan seimbang dalam berbagai sederhana
Perspek hadis prespektif al- Qur’an aspek kehidupan. Berikut pernah ditegur
tif Quran dan hadis penjelasan tentang konsep- oleh Salman Al
dan konsep tersebut: Farisi,
Hadis kemudian
mereka
mengadu
1. Tasamuh: Tasamuh
kepada
berarti sikap toleransi dan
saling menerima Rasulullah saw.
perbedaan. Dalam Al- Dan beliau
Qur'an, Allah SWT bersabda:
berfirman dalam Surah Al- Artinya:
Hujurat ayat 13, "Hai “Sesungguhnya
manusia, sesungguhnya Tuhanmu
Kami menciptakan kamu mempunyai
dari seorang laki-laki dan hak, tubuhmu
seorang perempuan dan mempunyai
menjadikan kamu hak, dan juga
berbangsa-bangsa dan keluargamu
bersuku-suku supaya kamu mempunyai hak
saling kenal-mengenal. atasmu. Maka
Sesungguhnya orang yang berikanlah hak
paling mulia di antara kamu itu pada
di sisi Allah ialah orang semuanya”.
yang paling takwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Dari kisah di
Maha Mengetahui lagi atas konsep
Maha Mengenal." yang ditegaskan
oleh nabi
Muhammad
saw.
Hadis juga mengajarkan merupakan
tentang pentingnya konsep….
tasamuh. Rasulullah
Muhammad SAW
bersabda, "Barangsiapa
yang tidak menunjukkan
belas kasihan kepada
orang lain, maka Allah tidak
akan menunjukkan belas
kasihan kepada mereka di
Hari Kiamat." (HR. Al-
Bukhari)
2. Tawasuth: Tawasuth
berarti sikap moderat atau
tengah-tengah dalam
berbagai aspek kehidupan.
Dalam Al-Qur'an, Allah
SWT berfirman dalam
Surah Al-Baqarah ayat 143,
"Dan demikianlah Kami
jadikan kamu umat yang
moderat, supaya kamu
menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan
supaya Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu."

Rasulullah SAW juga


mengajarkan pentingnya
sikap tawasuth. Beliau
bersabda, "Sesungguhnya
agama ini mudah, dan
tidaklah seorang yang
berlebihan kecuali dia akan
terkikis. Oleh karena itu,
berpeganglah kepada yang
moderat, bersukurlah, dan
berharaplah. Dan
ketahuilah, bahwa amalan
yang paling dicintai oleh
Allah adalah yang
dilakukan secara kontinu,
walaupun sedikit." (HR. Al-
Bukhari)

3. Tawazun: Tawazun
berarti sikap seimbang dan
adil dalam berbagai aspek
kehidupan. Dalam Al-
Qur'an, Allah SWT
berfirman dalam Surah Al-
Hadid ayat 25,
"Sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul-rasul Kami
dengan membawa bukti-
bukti yang nyata dan Kami
turunkan bersama mereka
Al-Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan
keadilan."

Rasulullah SAW juga


mengajarkan pentingnya
sikap tawazun. Beliau
bersabda, "Janganlah
kalian berlebihan dalam
agama, karena orang-
orang sebelum kalian telah
binasa karena berlebihan
dalam agama." (HR.
Ahmad)
Dalam kesimpulannya,
tasamuh, tawasuth, dan
tawazun adalah konsep-
konsep yang penting dalam
Islam yang mengajarkan
sikap toleransi, moderat,
dan seimbang dalam
berbagai aspek kehidupan.
Konsep-konsep ini
diajarkan dalam Al-Qur'an
dan Hadis sebagai
pedoman bagi umat Muslim
dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.

46 2.4.2 2.4.2.3K Disajikan narasi C4 Tawazun (keseimbangan) Islam merupakan agama Nabi Nabi Musa Ya’juj dan Fir’aun Qorun E
Konsep onsep tentang contoh sikap merupakan kunci yang mengajarkan Muhamma ma’jud
Tawasut tawazun tawazun dalam utama dari kesuksesan karakter yang baik, d
h, dalam kehidupan sosial, setiap individu dalam diantara karakter-karakter
Tawazu perspekti mahasiswa dapat melakukan semua hak dan tersebut adalah sikap
n dan f al menganalisis makna kewajibannya sebagai tawazun (seimbang). Dan
Tasamu Qur’an sikap tawazun manusia, Islam juga Islam adalah agama
h dalam dan berdasarkan memberikan ruang setiap yang tidak mengabaikan
Perspek hadis perspektif al-Qur'an jalan dua sisi yang bertolak
tif Quran dan Hadis dengan adil dan seimbang belakang antara ruhiyah
dan tanpa ada sikap (spiritual) dengan maadiyah
Hadis berlebihan dan menihilkan (material), fardiyah
yang lainnya. Dengan (individu) dengan jam’iyah
sikap tawazun ini manusia (kolektif), waqi’iyah
akan dapat hidup (realitas) dengan mitsaliyah
dengan baik dan Bahagia (idealisme), tsabat
Akar kata tawazun dari Al (statis) dengan taghayur
Wazn ( .) ‫الوزن‬Al Waznu (dinamis, keseimbangan).
ditambah ta’ dan alif Asbabun Nuzul surah
‫ توازَ ن–يتوازَ ن–توازَنَا‬. menjadi Qashash ayat 77 adalah
tawazun menurut bahasa contoh dari sikaf orang
berarti keseimbangan yang tidak memiliki sikaf
atau seimbang, dan Tawazun, yaitu kisah
menurut istilah tawazun tentang ….
merupakan suatu sikap
seseorang untuk memilih
titik yang seimbang atau
adil dalam menghadapi
suatu persoalan. Tawazun
merupakan Kemampuan
seorang individu untuk
menyeimbangkan
kehidupanya dalam
berbagai dimensi, sehingga
tercipta kondisi yang stabil,
sehat, aman dan
nyaman. sikap tawazun ini
harus dinternalisasikan
dalam diri peserta didik,
agar mereka dapat

melakukan segala sesuatu


dengan seimbang dalam
kehidupannya.
Pada tataran yang lebih
rinci bentuk-bentuk
keseimbangan dalam Islam
dapat diklasifikasikan
ke dalam berbagai ragam
pranata kehidupan
beragama sebagai berikut:
a. Keseimbangan teologi
b. Keseimbangan ritual
keagamaan
c. Keseimbangan moralitas
dan budi pekerti
d. Keseimbangan proses
tasyri’ (pembentukan
hukum)
Agama Islam mengajarkan
keseimbangandalam
memelihara eksistensi
kemanusiaan yang terdiri
dari unsur : al-Jasad,
al-‘aql, dan ar-ruh.

47 2.4.3 2.4.3.1 Disajikan tentang C2 MU A.Makna dan Konsep kegiatan untuk Tafsir Tafsir Ijmali Tafsir Tafsir Tafsir D
Konsep, Konsep narasi konsep analisis DA Tafsir Kontekstual mengeksplansi firman Allah Maudhu’i Muqaran Kontekstual Kontemporer
kompon tafsir tafsir kontekstual, H SWT dengan
en,dasa kontekst mahasiswa dapat Kata “kontekstual” berasal memperhatikan indikasi-
r, dan ual menemukan rumusan dari “konteks” yang dalam indikasi dari susunan
metode dalam konsep tafsir Kamus Besar Bahasa bahasa dan keterkaitan
Tafsir kajian kontekstual sebagai Indonesia mengandung kata demi kata yang
Konteks ilmu salah satu jenis dua arti: 1) bagian sesuatu tersusun dalam kalimat
tual. tafsir penafsiran al-quran uraian atau kalimat yang serta memperhatikan pula
dapat mendukung atau penggunaan susunan
menambah kejelasan bahasa itu oleh
makna; masyarakat, sesuai dengan
dimensi ruang dan waktu.
2) situasi yang ada
hubungan dengan suatu Adalah pengertian dari
kejadian. Kedua arti ini konsep tafsir?...
dapat digunakan karena
tidak terlepas istilah dalam
kajian pemahaman tafsir
kontekstual.

Dari sini pemahaman


kontekstual atas Al-Qur’an
adalah memahami makna
ayat-ayat Al-Qur’an dengan
memperhatikan dan
mengkaji keterkaitannya
dengan peristiwa atau
situasi yang
melatarbelakangi turunnya
ayat-ayat tersebut, atau
dengan kata lain, dengan
memperhatikan dan
mengkaji konteksnya.
Dengan demikian asbab
an-nuzul dalam kajian
kontekstual dimaksud
merupakan bagian yang
paling penting. Tetapi
kajian yang lebih luas
tentang pemahaman
kontekstual tidak hanya
terbatas pada asbab an-
nuzul dalam arti khusus
seperti yang biasa
dipahami, tetapi lebih luas
dari itu meliputi: konteks
sosio-historis di mana
asbab an-nuzul merupakan
bagian darinya. Dengan
demikian, pemahaman
kontekstual atas ayat-ayat
Al-Qur’an berarti
memahami Al-Qur’an
berdasarkan kaitannya
dengan peristiwa-peristiwa
dan situasi ketika ayat-ayat
diturunkan, dan kepada
siapa serta tujuannya apa
ayat tersebut diturunkan

48 2.4.3 2.4.3.3 Disajikan narasi C4 MU Komponen-Komponen Komponen pokok Memahami Memahami Menganalis Mengidentifik Menafsirkan B
Konsep, Kompon tentang contoh DA Dasar dalam Tafsir merupakan sesuatu yang makna konteks is tindakan asi ayat-ayat Al-
kompon en dasar penafsiran H Kontekstual, yaitu: saling terkait erat dan harfiah sejarah dan dan perbedaan Qur'an secara
en, tafsir konstekstual, menjadi hal yang harus ayat-ayat budaya pernyataan antara versi- bebas tanpa
dasar, kontekst mahasiswa dapat 1. Konteks literer Al- mendapatkan perhatian Al-Qur'an saat ayat- Nabi versi Al- pedoman
dan ual menganalisis Quran adalah konteks lebih intens dalam upaya ayat itu Muhammad Qur'an yang
metode dalam komponen dasar tafsir di mana topik/ungkapan merumuskan kembali nilai- diungkapka SAW terkait berbeda
Tafsir kajian kontekstual dalam nilai Al-Qur`an untuk n dengan
Konteks ilmu penafsiran al-quran tertentu muncul di memenuhi tantangan dan ayat-ayat
tual. tafsir. dalam Al-Qur'an, kebutuhan yang berbeda- tersebut
termasuk ayat-ayat beda di setiap zaman.

sebelum dan sesudah


topik atau ungkapan
Berdasarkan narasi
yang membentuk tersebut komponen dasar
konteks langsung, serta yang termasuk dalam tafsir
referensi silang ke kontekstual dalam
penafsiran Al-Qur'an
konteks yang relevan
adalah ….
di surat-surat lain.

2. Konteks historis Al-


Quran yang
merupakan latar
kesejarahan Al-Quran
baik yang bersifat
makro maupun mikro.

3. Konteks kronologis Al-


Quran yaitu kronologis
pewahyuan bagian-
bagian Al-Quran
tentang suatu tema atau
istilah tertentu yang
memperlihatkan
bagaimana tema
tersebut berkembang
dalam reentangan
pewahyuan Al-Quran
selama lebih kurang 23
tahun sesuai dengan
perkembangan misi
kenabian Muhammad
saw. dan komunitas
Muslim

4. Konteks spasio-
temporal merupakan
konteks ruang dan
waktu yang menjadi
lahan
pengimplementasian
gagasan-gagasan Al-
Quran
49 2.4.4 2.4.4.2 Disajikan narasi C4 Pendekatan-Pendekatan Dalam menafsirkan Al- A B C D E B
Kosep, Pendeka contoh penafsiran Tafsir Kontemporer. Qur’an tidak hanya
sejarah, tan kontemporer, mengandalkan perangkat Pendekata Pendekata Pendekata Pendekatan Pendekatan
dan dalam mahasiswa dapat keilmuan seperti yang n Ilmiah n n Semantik Ilmu Sosial Pluralisme
pendeka kajian menganalisis digunakan para penafsir Hermeneuti Agama
1. Pendekatan ilmiah ka
tan tafsir tafsir pendekatan yang dulu, seperti ilmu nahwu,
2. Pendekatan semantic
Kontem kontemp digunakan dalam sharaf, ushul fiqh dan
3. Pendekatan
porer. orer penafsiran tersebut balaghah, tetapi diperlukan
Hermeneutika
ilmu-ilmu lain seperti teori
Pendekatan sosiologi, antropologi,
hermeneutika filsafat
telah ilmu, sejarah,
mengilhami para sarjana gender, dan sebagainya.
muslim kontemporer untuk Pendekatan yang
membuka wacana baru, berkaitan dengan contoh di
seperti Arkoun, Hasan atas adalah . . . .
Hanafi, Farid Esack dan
Nasr Hamid Abu Zaid,
dalam melakukan
interpretasi. Konsekuensi
dari model hermeneutika, a.
dalam menafsirkan Al- b.
Qur’an tidak hanya c.
mengandalkan perangkat
keilmuan seperti yang
digunakan para ulama ahli
penafsir dulu, seperti ilmu
nahwu, sharaf, ushul fiqh
dan balaghah, tetapi
diperlukan ilmu-ilmu lain
seperti teori antropologi,
sosiologi, sejarah, filsafat
ilmu, gender, dan lain
sebagainya.

Dengan kentalnya
nuansa hermeneutik, maka
peran teks, pengarang dan
pembaca menjadi
berimbang, sehingga
kesewenang-wenangan
dan pemaksaan penafsiran
relatif dapat dihindari.
Dengan demikian,
meminjam istilah Khalid
Aboul Fadl, otoritarianisme
penafsiran dapat
dieliminasi dan produk-
produk tafsir menjadi lebih
otoritatif, tidak otoriter dan
despotic.

4. Pendekatan Ilmu-Ilmu
Sosial

Pendekatan yang bersifat


mengarah pada
pembebasan

50 2.4.4 2.4.4.3 Disajikan narasi C4 SE Modul 4_Tafsir Al-Qur’an Pendekatan tematik Kemuncula Kemuncula Ketetapan Kemunculan Kemunculan A
Kosep, Sejarah tentang contoh DA Kontemporer _KB kontekstual untuk n istilah n istilah istilah tajdid istilah istilah
sejarah, munculn penafsiran NG 4_Halaman 85-86 menafsirkan ayat Al- pembaharu tafsir yang yang terjemah pembaruan
dan ya tafsir kontemporer, Qur'an, dengan tema an yang dipopulerka dipopulerka yang yang
pendeka kontemp mahasiswa dapat Kemunculan tafsir "keadilan". Konsep dipopulerka n oleh n oleh dipopulerkan dipopulerkan
tan tafsir orer menganalisis sejarah kontemporer erat kaitannya keadilan dalam Al- n oleh beberapa beberapa oleh oleh beberapa
Kontem munculnya tafsir dengan: Qur'an mencakup beberapa ulama ulama beberapa ulama klasik
porer kontemporer persaudaraan dan ulama klasik yang kontempore ulama klasik yang
1. kemunculan istilah
toleransi antara orang- modern mengingink r yang yang menginginkan
pembaharuan yang
orang dari berbagai kontempore an mengingink menginginka pendekatan
dipopulerkan oleh
agama. Dalam surah Al- r yang pendekatan an n dan
beberapa ulama Hujurat (Q.S. 49:13), mengingink dan pendekatan pendekatan metodologi
modern kontemporer Allah berkata kepada an metodologi dan dan klasik dalam
yang menginginkan manusia, "Hai manusia, pendekatan baru dalam metodologi metodologi memahami
pendekatan dan sesungguhnya Kami dan memahami klasik baru dalam Islam.
metodologi baru menciptakan kamu dari metodologi Islam. dalam memahami
dalam memahami seorang laki-laki dan baru dalam memahami Islam.
Islam. seorang perempuan dan memahami Islam.
2. Persepsi para menjadikan kamu Islam.
pembaharu berbangsa-bangsa dan
memandang bahwa bersuku-suku supaya
pemahaman Al-Qur’an kamu saling kenal."
yang terkesan jalan di
tempat. Alih alih
mereka memandang
Berdasarkan narasi diatas,
bahwa metodologi
salah satu penyebab
klasik telah
sejarah munculnya tafsir
menghilangkan ciri
kontemporer adalah ….
khas Al-Qur’an
sebagai kitab yang
sangat sempurna dan
komplit sekaligus
dapat menjawab
segala permasalahan
klasik maupun
modern.

51 2.5.1 2.5.1.2 Disajikan narasi C3 MU Hermeneutika dalam Hermeneutika dalam kemajuan kemajuan kemajuan kemajuan kemajuan D
Pendek Faktor- tentang sejarah DA kajian Alqur'an muncul kajian Alqur'an muncul sistem sistem sistem pengetahuan sarana
atan faktor penafsiran al-quran H karena berbagai faktor karena berbagai faktor informasi Ekonomi informasi dan ilmu prasarana
Hermeu timbulny dengan pendekatan yang memengaruhi cara yang memengaruhi cara Pendidikan publikasi penyelidikan dalam
netika a hermeneutika Farid manusia memahami dan manusia memahami dan menggali
dalam hermene Essack, mahasiswa menafsirkan teks suci menafsirkan teks suci informasi dan
kajian utika dapat merumuskan Alqur'an. Beberapa faktor Alqur'an. Ilmu pemeriksaan
Quran dalam faktor-faktor yang memicu hermeneutika dalam kajian
kajian digunakannya perkembangan Alquran tentunya memiliki
alquran hermeneutika dalam hermeneutika dalam beberapa aspek
kajian dan penafsiran kajian pendukung sehingga ilmu
al-quran Alqur'an antara lain: ini digunakan oleh para
cendekiawan muslim
1.Kemajuan Linguistik
seperti farid esack untuk
2. Konteks Sejarah dan
mengkaji lebih dalam
Budaya yang Kompleks
alquran, berikut beberapa
3. Kemajuan Pengetahuan
faktor penyebab
dan Ilmu Penyelidikan
perkembangan ilmu ini
4. Perkembangan Metode
dalam kajian alquran
Kritik
adalah ……
5. Perbedaan Interpretasi
6. Konteks Sosial yang
Berubah
7. Kebutuhan akan
Pemahaman yang Lebih
Mendalam
Interaksi dengan
Pemikiran dan Budaya
Lain
Perkembangan
hermeneutika dalam
kajian
Alqur'an adalah proses
yang berkelanjutan dan
kompleks. Para
cendekiawan Islam terus
melakukan penelitian dan
berdiskusi untuk
memahami dan
menafsirkan Alqur'an
dengan lebih
baik dalam konteks zaman
mereka

52 2.5.1 2.5.1.3 Disajikan narasi C5 SE Sementara itu, yang Bagi sosok muslim yang Menemuka Hermeneuti Pembedaa Hermeneutik Hermeneutika D
Pendek Pendeka tinjauan hermeneutika DA dimaksud dengan tertindas dan marginal, baik n kembali ka n yang a objektif
atan tan Farid Esack dalam NG pewahyuan progresif secara individual maupun makna menawarka ketat penerimaan
Hermen hermene tafsir al-quran, adalah bahwa kalimat sosial, maka usaha n prinsip
eutika utika mahasiswa dapat Tuhan tetap hidup di dunia pembebasan mesti
dalam dalam mengkritisi konsep sampai kapanpun. Orang dilakukan dengan
kajian kajian dasar dan pendekatan beriman dituntut untuk mengambil momen
Quran alquran hermeneutika Esack pewahyuan saat itu yakni
perspekti dalam kajian al-quran mendapatkan makna dengan melihat perjuangan
f Farid sesuai dengan momen Nabi Muhammad di
Esack pewahyuan khusus. Esack Makkah yaitu antara
mengambil contoh bagi penindas dan yang
sosok muslim yang tertindas, di semenanjung
tertindas dan marginal, baik Abbesinia yaitu antara
secara individual maupun keramahan kaum yang lain,
sosial, maka usaha dan praksis kemerdekaan
pembebasan mesti di Makkah
dilakukan dengan
mengambil momen
pewahyuan saat itu yakni
dengan melihat perjuangan Konsep dasar dan
Nabi Muhammad di kerangka pendekatan
Makkah yaitu antara hermeneutika Esack dalam
penindas dan yang penafsiran al-quran
tertindas, di semenanjung adalah . . . .
Abbesinia yaitu antara
keramahan kaum yang lain,
dan praksis kemerdekaan
di Makkah.

Sebagai bukti kedua


statemen Esack di atas
adalah adanya asbab al-
nuzul dan bahasan naskh
al-Qur’an. Kedua ini
mencerminkan kehadiran
Tuhan yang mewujudkan
kehendakNya dalam situasi
umat-Nya, yang berbicara
sesuai realitas mereka dan
yang firman-Nya dibentuk
oleh realitas itu.
Pendeknya, dalam bahasa
Fazlur Rahman adalah
bahwa keduanya itu
menunjuk pada karakter
situasional al-Qur’an.

Melihat tiga kesulitan


tersebut, satu-satunya
hermeneutika yang bisa
diterima dalam tradisi Islam
adalah yang menyangkut
interpretasi dan
penerimaan atau
hermeneutika penerimaan
(reception hermeneutics).
Hermeneutika penerimaan
adalah studi tentang
pemaknaan teks yang
berfokus pada proses
penafsiran dan bagaimana
individu atau kelompok
yang berbeda
menggunakannya.

53 2.5.2 2.5.2.1 Diberikan data sejarah C4 MU Konsep Dasar Pendekatan Pada masa Khalifah Abu Zaid bin Abdullah Zaid bin Abu Musa al- Abdullah bin C
Historis Pendeka kodifikasi Quran, DA historis dalam kajian Al- Bakar banyak sahabat Haritsa bin Mas’ud Tsabit Ansory Umar
Sosiolog tan mahasiswa dapat H Quran; penghafal al-Qur’an yang
is dalam historis menganalisis konsep gugur dalam peperangan,
kajian dalam dasar pendekatan a. Pengertian Historis atas saran Umar Bin
Quran kajian historis dalam kajian (Sejarah): Khaththab kepada Khalifah
alquran al-quran Abu Bakar maka al-Qur'an
 Historis atau sejarah
mulai dikumpulkan dalam
adalah ilmu yang
satu mushhaf.
mempelajari peristiwa
dengan
memperhatikan
tempat, waktu, objek, Yang bertugas Menyusun
latar belakang, dan pengumpulan al-Qur'an
pelaku peristiwa. pada masa Abu Bakar as-
Siddiq adalah ….
 Dalam konteks Islam,
pemahaman sejarah
sangat penting
karena membantu
memahami
kebijaksanaan dan
kearifan para rasul,
menjadi alat untuk
memahami dan
menafsirkan Al-
Qur'an, menilai
kualitas hadis, dan
merekam peristiwa
sejarah penting.

 Faktor-faktor internal
(pembawaan, aspek
jasmaniah, psikologis,
spiritual) dan faktor-
faktor eksternal
(lingkungan sosial,
budaya, pendidikan,
ekonomi, politik)
memengaruhi
perubahan dan
perkembangan
individu dan
masyarakat.

b. Sejarah Kodifikasi
Al-Qur'an:

 Al-Qur'an adalah
wahyu Ilahi yang
diturunkan melalui
Nabi Muhammad
SAW.

 Pada awalnya,
Nabi Muhammad
SAW menghafal
dan mengajarkan
al-Qur'an kepada
sahabat-
sahabatnya.

 Pada masa
Rasulullah, ada
sahabat yang
menghafal al-
Qur'an, dan
beberapa sahabat
bertugas sebagai
juru tulis wahyu.
1. Pengumpulan Al-
Qur'an Pada masa
Khalifah Abu Bakar
banyak sahabat
penghafal al-Qur’an
yang gugur dalam
peperangan, atas
saran Umar Bin
Khaththab kepada
Khalifah Abu Bakar
maka al-Qur'an
mulai dikumpulkan
dalam satu
mushhaf untuk
menjaga kemurnian
dan mencegah
kesalahan atau
pemalsuan.

 Mushhaf tersebut
disusun oleh Zaid
bin Tsabit dengan
hati-hati.

2. Pengumpulan Al-
Qur'an pada Masa
Khalifah Usman bin
Affan:

 Pada masa
Khalifah Usman,
Islam telah tersebar
luas dan terjadi
perbedaan dalam
bacaan al-Qur'an
dan susunan surat.

 Usman bin Affan


membentuk panitia
untuk menyusun
mushhaf al-Qur'an
yang lebih
sempurna
berdasarkan
mushhaf yang telah
ada pada masa
Abu Bakar.

 Panitia ini terdiri


dari empat sahabat
yang handal.

 Tujuan utama
adalah menjaga
keseragaman
dalam bacaan dan
ejaan al-Qur'an
untuk mencegah
perpecahan dalam
umat Islam.

54 2.5.2Ko 2.5.2.2 Diberikan contoh C4 MU Dalam perspektif sosiologi Dalam mengkaji al Quran A. B. C. D. E. A
nsep Pendeka tentang perbedaan DA ini ada 4 (empat) asumsi bisa menggunakan
dasar tan konteks sosial, H beberapa pendekatan, Evolusionis Interaksioni Fungsionali Konflik Asumsi
pendeka sosiologi mahasiswa dapat dasar kerja ilmiah yang termasuk pendekatan me sme sme
tan s dalam menganalisis secara umum digunakan. sosiologis.pendekatan
sosiolog kajian pendekatan Adapun dalam pendekatan
i dalam alquran sosiologis dalam sosiologis ada kalanya
kajian al kajian al-quran konsep dasar dari masing- mengkaji proses perubahan
qur’an masing asumsi dasar dan perkembangan dalam
dimaksud masyarakat.

adalah:

a. Evolusionisme Konsep dasar yang


dimaksud diatas adalah ….
Pendekatan ini
memusatkan telaahnya
pada mencari pola
perubahan dan
perkembangan yang
muncul dalam masyarakat
yang berbeda. Contoh:
Apakah proses
memudarnya masyarakat
tradisional sama untuk
setiap bangsa dan negara?

b. Interaksionisme

Pendekatan ini
memusatkan perhatiannya
pada interaksi antara
individu dan kelompok.
Interaksi ini bisa
denganmenggunakan
simbol-simbol atau isyarat,
kemudian diperhatikan
reaksi orang terhadap
makna dari simbol-simbol
itu dan dihubungkan
dengan benda-benda atau
kejadian-kejadian yang
berlangsung.

c. Fungsionalisme

Dalam paham ini


masyarakat dipandang
sebagai satu jaringan kerja
sama kelompok yang saling
membutuhkan satu sama
lain dalam sebuah sistem
yang harmonis, misalnya:
fenomena saling
ketergantungan antara
sekolah, anak didik, guru,
dan orang tua.

d. Konflik

Menurut konflik bahwa


masyarakat itu terikat
kerjasama yang erat
karena kekuatan kelompok
atau kelas yang dominan.
Dia mewariskan sebuah
ketegangan yang terus
menerus dalam sebuah
fenomena setiap kelompok
ingin mempertahankan
dominasinya.Berkaitan
dengan studi al-Qur’an,
sesungguhnya penggunaan
sejarah juga sosiologi
tidaklah asing, mengingat
dalam perkembangan studi
al-Qur’an di masa awal
sudah dikenal asbab al-
nuzul, bahasan naskh wa
mansukh, bahasan tarikh
al-Qur’an, dan seterusnya

55 2.5.2 2.5.2.3 Disajikan data tentang C5 MU Kajian seputar Fazlur Rahman sendiri Pewahyua proses al-Qur’an studi cabang dari B
Konsep Pendeka proses pewahyuan DA pendekatan konsep dasar mengakui tanpa ragu n yang pewahyua karena al- tentang asa- linguistik atau
al tan ayat-ayat Alquran, H sejarah dalam qur’an bahwa al-Qur’an adalah bersumber n yang Qur’an usul kata ilmu bahasa
Qur’an Fazlur mahasiswa dapat tidak lepas dari 4 hal firman Allah dan Nabi dari Allah melibatkan sendiri sehubungan yang
dan Rahman menilai penolakan Muhammad benarbenar swt yang jibril berujud dengan membahas
Pewahy dalam Fazlur Rahman sebagai penerima pesan diturunkan sebagai teks, yang perubahan tentang
uannya studi tentang peran Malaikat dari Allah. Al-Qur’an kepada sosok juga bentuk hubungan
1. Kewajiban kaum nabi yang tersusun maupun antara tanda
alquran Jibril seperti tukang diwahyukan secara
muslimi untuk Muhamma bersifat dari kata, makna yang berdasarkan
pos dalam pendekatan verbal, bukan hanya
mencontoh nabi. d saw eksternal frasa, dan ada dalam kode-kode
historis sosiologis dalam makna dan ide-
Karena nabi sendiri melalui dan seterusnya al-qur’an. tertentu, yang
idenya saja. Namun disisi malaikat menganga . mana kode-
sosok yang harus di
lain Gagasannya sama jibril. p Jibril as kode tersebut
contoh karena nabi
sekali berbeda dengan tak akan nampak
sebagai tokoh senntral
mayoritas muslim. ubahnya pada tindak
nilai dalam aplikasi
Menurutnya bahwa seperti komunikasi
ajaran islam
meskipun al-Qur’an tukang manusia
2. Alat untuk dan
adalah firman Allah dan pos. lewat bahasa
menafsirkan pesan
dalam arti kata biasa, lisan, tulisan,
ajaran agama (wahyu) maupun
juga seluruhnya adalah
3. Pewarisan sanad isyarat.
perkataan Muhammad
dalam periwayatan
(The Qur’an is entirely the
Untuk melihat perbedaan word of God and in an
sejarah pra islam dan ordinary sense, also
pasca islam. entirely the word of
Muhammad). Terhadap
gagasan inilah Rahman
mendasarkan pada QS
Konsep dasar Asyura ayat: :193-194
pendekatan sosiologis “Dia dibawa turun oleh
dalam kajian al-Qur’an Ruh al-Amin (Jibril), Ke
diantaranaya adalah .. dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang
Pendekatan Fazlur
memberi peringatan.
Rahaman.

1. Al-Qur’an dan
Pewahyuannya Berdasarkan argumen
2. Double Movement: tersebut maka Rahman
Menafsirkan Al-Qur’an telah menolak adanya ….
Secara Historis
Sosiologis
3. Terapan Pendekatan
Rahman Atas ayat
Poligami dan
Perbudakan

56 2.5.3 2.5.3.2 Diberikan contoh teks C4 MU Menurut Izutsu bahwa ‫َو َما َأْر َس ْلَن ا ِفي َق ْر َيٍة ِمْن َن ِبٍّي ِإاَّل َأَخ ْذ َن ا‬ ‫َق ْر َيٍة‬ ‫َيَّضَّر ُعون‬ ‫اْلَب ْأَساِء و‬ ‫اْلَح َس َنَة‬ ‫الَّضَّر اُء َو الَّسَّر اُء‬ C
Pendek Perkemb ayat QS al-A'raf: 94-95 DA memaknai kosa kata al- ‫َأْه َلَها ِباْل َب ْأَساِء َو الَّض َّر اِء َلَع َّلُهْم‬ ‫الَّض َّر اِء‬
atan angan Berdasarkan ayat H Qur’an dengan pendekatan ‫َيَّضَّر ُعوَن‬.
Semanti makna tersebut mahasiswa semantik penting untuk
k dalam dalam dapat menganalisis mengetahui bagaimana al-
Kajian pendeka perkembangan makna Qur’an dimaknai
‫ُثَّم َب َّد ْلَن ا َم َك اَن الَّسِّي َئ ِة اْلَح َس َنَة َح َّتٰى َع َف ْو ا‬
Quran tan sinonim substitutif berdasarkan al-Qur’an itu
‫َو َقاُلوا َقْد َمَّس آَباَء َن ا الَّضَّر اُء َو الَّسَّر اُء‬
semantik sendiri. kasus dimana
‫َف َأَخ ْذ َن اُه ْم َب ْغ َت ًة َو ُه ْم اَل َي ْش ُعُروَن‬.
dalam setiap ayat secara jelas
kajian al mengandung kepentingan
quran strategis bagi metode
analisis semantik antara
lain :
Kata ‫ الَّسِّي َئ ِة‬pada surah al
“Sinonim substitutif” ; a’raf ayat 95 di atas
Apabila kata x diganti memiliki makna sinonim
dengan kata y dalam ayat subtitutif pada ayat 94
yang sama atau dalam sebelumnya, yakni
bentuk konteks verbal yang pengganti kata …
sama, entah itu tingkat
aplikasinya yang lebih luas
atau lebih sempit dari y,
maka penggantian itu perlu
diteliti juga. Contoh: kata
ba’sa’ dan dharra’ dalam
QS. al-A’raf: 94-95 yang
posisinya diganti dengan
kata sayyi’ah. Dalam ayat
94 dan 95 Surah Al-A'raf,
ada penggunaan kata
"ba'sa" dan "dharra" yang
pada dasarnya memiliki
makna "kemungkinan
buruk" atau "musibah."
Namun, dalam ayat
tersebut, kata-kata ini
digantikan dengan kata
"sayyi'ah," yang juga
mengacu pada hal yang
buruk atau malfungsi. Ini
adalah contoh sinonim
substitutif, di mana kata-
kata yang memiliki makna
serupa digunakan dalam
konteks yang sama.
Sinonim substitutif dalam
konteks ini
menggambarkan
perkembangan makna
yang memperkuat pesan
yang disampaikan oleh
ayat-ayat tersebut.
Penggunaan kata
"sayyi'ah" sebagai
pengganti "ba'sa" dan
"dharra" bisa jadi
dimaksudkan untuk
menggarisbawahi ide
tentang keburukan atau
musibah yang menimpa
kaum Firaun dan
pengikutnya. Dengan kata
lain, penggunaan sinonim
ini bisa digunakan untuk
menekankan sifat-sifat
buruk dan konsekuensi
negatif dari tindakan
mereka. Selain itu,
penggunaan kata-kata
yang serupa dalam konteks
yang sama juga dapat
meningkatkan makna dan
pesan secara keseluruhan
dalam teks tersebut,
sehingga mendalaminya.
Dalam hal ini, kata
"sayyi'ah" mungkin
digunakan untuk menyoroti
bahwa keburukan yang
menimpa Firaun dan
pengikutnya adalah hasil
dari tindakan mereka yang
jahat dan kesombongan
mereka terhadap ajaran
dan tanda-tanda
Allah.Penggunaan sinonim
dalam Al-Quran sering kali
memiliki makna mendalam
dan tujuan khusus, dan
memahaminya memerlukan
pemahaman yang
mendalam tentang bahasa
Arab dan konteks Al-Quran
itu sendiri. Sinonim
substitutif seperti ini adalah
salah satu cara di mana Al-
Quran menggambarkan
makna dan pesan dengan
cara yang kompleks dan
mendalam.

57 2.5.3 2.5.3.3 Disajikan tafsir C5 SE Izutsu berpandangan ‫۞ َلْي َس اْلِبَّر َاْن ُتَو ُّلْو ا ُو ُجْو َه ُك ْم ِقَبَل‬ Definisi Sinonim Struktur Prinsip non-x Bidang A
Pendek Pendeka moralitas dalam kata DA bahwa memaknai kosa ‫اْلَم ْش ِر ِق َو اْلَم ْغ ِر ِب َو ٰل ِكَّن اْلِبَّر َم ْن ٰا َمَن‬ kontekstual substitutif semantik semantik
‫ٰۤل‬
atan tan salih, khayr, hasan, NG kata al-Qur’an dengan ‫ِباِهّٰلل َو اْلَي ْو ِم اٰاْل ِخ ِر َو اْلَم ِٕىَك ِة َو اْلِك ٰت ِب‬
Semanti semantik birr, thayyib, dan pendekatan semantik ۚ ‫َو الَّن ِبّٖي َن‬
k dalam dalam mar'uf, mahasiswa penting untuk mengetahui
Kajian studi dapat mengkritisi bagaimana al-Qur’an
Quran alquran : pendekatan Semantik dimaknai berdasarkan al-
Menurut Toshihiko Izutsu,
perspekti dalam Studi al-quran Qur’an itu sendiri.
Kata ‘al-birr’ pada QS. al-
f menurut Toshihiko
Secara umum terdapat 7 Baqarah: 177 diatas bukan
Toshihik Izutsu
(tujuh) kasus dimana setiap sebagai aktifitas
o Izutsu
ayat secara jelas menjalankan aturan-aturan
mengandung kepentingan formalisme agama secara
strategis bagi metode lahiriyah, tetapi merupakan
analisis semantik: bentuk kebaktian sosial
yang sebetulnya muncul
dari kepercayaan
monoteisme kepada
A. Definisi kontekstual; Tuhan.
Sebuah ayat yang
merupakan kejadian
secara semantik
relevan, makna kata
yang tepat dijelaskan Tafsir Toshihiko Izutsu
secara konkret dalam diatas mengandung
konteksnya dengan kepentingan strategis bagi
cara deskriptif verbal. metode analisis semantik
Contohnya: kata al-birr yang dikenal dengan ….
pada QS. al-Baqarah:
177. Definisi al-birr
bukannya sebagai
aktifitas menjalankan
aturan-aturan
formalisme agama
secara lahiriyah, tetapi
merupakan bentuk
kebaktian sosial yang
sebetulnya muncul dari
kepercayaan
monoteisme kepada
Tuhan.

B. Sinonim substitutif;
Apabila kata x diganti
dengan kata y dalam
ayat yang sama atau
dalam bentuk konteks
verbal yang sama,
entah itu tingkat
aplikasinya yang lebih
luas atau lebih sempit
dari y, maka
penggantian itu perlu
diteliti juga. Contoh:
kata ba’sa’ dan dharra’
dalam QS. al-A’raf: 94-
95 yang posisinya
diganti dengan kata
sayyi’ah.

C. Struktur semantik,
istilah tertentu yang
dijelaskan dengan
lawan kata. Contoh:
kasus perbedaan kata
antara khair dan
hasanah dapat
dipahami dengan
melawankannya
terhadap syarr dan
sayyi’ah.
D. Prinsip non-x, struktur
semantik kata x yang
masih samar
diperjelas dengan
memandang bentuk
negatif, bukan. Secara
logika, bukan x berarti
yang berada di luar x.
Contoh: kata istakbara
dalam QS. al-Sajdah:
15 sebagai salah satu
istilah yang paling
penting bagi evaluasi
negatif di dalam al-
Qur’an.
‫ِاَّن َما ُيْؤ ِمُن ِبٰا ٰي ِتَن ا اَّل ِذْي َن ِاَذ ا‬
‫ُذ ِّك ُرْو ا ِبَها َخ ُّرْو ا ُسَّج ًد ا‬
‫َّو َس َّبُحْو ا ِبَح ْم ِد َر ِّب ِهْم َو ُه ْم اَل‬
۩ ‫َي ْس َت ْك ِبُرْو َن‬
15. Sesungguhnya orang-
orang yang beriman
dengan ayat-ayat Kami,
hanyalah orang-orang yang
apabila diperingatkan
dengannya (ayat-ayat
Kami), mereka
menyungkur (dalam
keadaan) sujud dan
bertasbih serta memuji
Tuhannya dan mereka pun
tidak menyombongkan diri.

E. Bidang semantik;
Sebagai seperangkat
hubungan semantik
antara kata tertentu
dengan suatu bahasa.
Contoh: kasus
kelompok tak
terpisahkan kata iftara
dan kata kadziba yang
bergabung dalam kata
zhalama.
F. Ungkapan paralelisme
retorik juga
memberikan
gambaran adanya
relasi sinonimitas.
Contoh: kata kafir,
dzalim, fasiq dalam
QS. al-Maidah: 44, 45,
47. Ketiga kata
tersebut ditempatkan
secara semantik di
mana satu sama lain
berada dalam
tingkatan yang sama
berdasarkan
pengingkarannya
terhadap apa yang
telah diwahyukan
Tuhan.
G. Membedakan antara
kata yang berkonteks
religius dengan yang
berkonteks non-
religius, ditandakan
dengan sebuah kata.
Contoh: kata kafir
yang konotasinya
bukan dalam konteks
religius, yakni dalam
QS. al-Syu’ara: 18-19.

58 2.5.4 2.5.4.2 Diberikan narasi C4 MU konsep dasar pendekatan Semiotika merupakan Tanda Tanda Tanda Adanya Adanya E
Pendek Konsep tentang relasi DA semiotika dalam kajian al- cabang dari linguistik (ilmu sebagai terdiri dari berkaitan elemendasar elemendasar
atan dasar semiotika dengan H quran : bahasa) yang membahas obyek teks erat : Penanda kisah (histori)
Semiotik pendeka tafsir al Qur’an, , tentang hubungan antara semiotik bahasa, dengan (signifier) & mitos
dalam tan mahasiswa dapat 1. Tanda sebagai obyek tanda berdasarkan kode- fenomena proses dan petanda
Kajian semiotik menganalisis konsep semiotik kode tertentu, yang mana sosial, komunikasi. (signified)
Quran a dalam dasar pendekatan 2. Tanda terdiri dari teks kode-kode tersebut akan maupun
kajian semiotika dalam kajian bahasa, fenomena sosial, nampak pada tindak fenomena
Quran al-quran maupun fenomena budaya komunikasi manusia lewat budaya
bahasa lisan, tulisan,
3. Tanda berkaitan erat
maupun isyarat. Hal
dengan proses komunikasi.
tersebut memiliki
Tanda ini berfungsi
menghubungkan antara keterkaitan dengan tafsir
penutur dan penerima. Al-Qur’an yaitu menyingkap
4. Elemen dasar sesuatu yang
pembahasan semiotika : tertutup/penjelasan makna
yang mendalam.
- Langue dan parole
- Sinkronik dan diakronik
- Sintagmatik dan
paradigmatik Dari uraian di atas, yang
BUKAN konsep dasar
- Penanda (signifier) dan pendekatan semiotika
petanda (signified) dalam kajian al-quran
adalah ….
- Mitos.

59 2.5.4 2.5.4.3 Diberikan narasi tafsir C5 SE Surat al-Fatihah sangat Dalam menafsirkan Surah Semiotik Semantik Sosiologis Hermeneutik Tafsir bi A
Pendek Pendeka QS Al-fatihah yang DA penting dalam Islam dan Al-Fatihan, al-Arkoun a Ma’tsur
atan tan dilakukan Mohammed NG memiliki berbagai makna memulai dengan
Semiotik semiotik Arkoun, mahasiswa dan simbolisme. Teks memperhatikan tanda –
dalam dalam dapat menilai tersebut menjelaskan dua tanda bahasa yang
Studi al studi pendekatan semiotik langkah utama dalam termaktub didalamnya.
Qur’an alquran: dalam pembacaan pendekatan semiotika: Seperti isim makrifah,
surah al perpektif Surat al-Fatihah oleh dhamir, fi’il, isim dan
Fathiha Moham Mohammed Arkoun Momen Linguistik Kritis: musamma, struktur
h med Langkah pertama adalah sintaksis dan persajakan,
Arkoun menganalisis teks dari segi dll.
linguistik. Ini mencakup
pemeriksaan determinan Selain aspek kebahasaan
(isim ma’rifah), pronomina ia juga menganalisis
(dhamir), kata kerja (fi’il), momen hubungan kritis
kata benda dan sistem melalui eksplorasi historis
pembendaan (ism dan dan eksplorasi
musamma), struktur antropologis.
sintaksis, dan prosodie
atau persajakan dalam
surat al-Fatihah.
Pemeriksaan ini membantu Arkoun menilai metode
dalam memahami status pengkajian yang dilakukan
linguistik dan tanda-tanda tersebut memungkinkan
bahasa yang untuk memahami banyak
mempengaruhi aspek dari sebuah teks
pemahaman teks. yang tidak dapat ditangkap
atas dasar suatu analisis
Momen Hubungan Kritis: yang bertolak dari unsur
Langkah kedua melibatkan tertentu yang terpisah dan
eksplorasi historis dan berdiri sediri dari teks yang
eksplorasi antropologis bersangkutan.
untuk memahami makna
dalam teks. Eksplorasi
historis melibatkan
Tahapan pengkajian yang
penelitian tafsir klasik
digunakan al-Arkoun
seperti tafsir Fakhr al-Din
merujuk kepada….
al-Razi. Eksplorasi
antropologis melibatkan
analisis mitis dan
simbolisme dalam teks
Alquran, termasuk
simbolisme yang berkaitan
dengan kesadaran akan
kejahatan, eskatologi,
ibadah, etika, ilmu
kenabian, dan sejarah
spiritual manusia.

Pendekatan ini
memungkinkan pembaca
untuk memahami makna
simbolis dan mitis dalam
surat al-Fatihah dan
bagaimana bahasa Alquran
mencerminkan realitas
manusia dalam berbagai
aspek kehidupan dan
keyakinan.

Pendekatan semiotika
membantu membuka pintu
pemahaman yang lebih
dalam terhadap Alquran
dan memahami berbagai
lapisan makna dalam teks
tersebut

60 2.6.1 2.6.1.2 Diberikan contoh C4 MU Menganalisis Ahmad adalah siswa Religius Jujur Toleransi cinta pada .Keadilan A
Pendidik Konsep tentang kasus DA pendidikan karakter kelas XI IPA Madrasah kebenaran
an pendidik pelaksanaan H dalam perspektif al- Aliyah Negeri Lamandau,
karakter an pendidikan karakter di Quran : dia orang yang selalu
dalam karakter madrasah, mahasiswa disiplin mengikuti
Quran dalam dapat menganalisis Pendidikan karakter dan kegiatan-kegiatan di
Hadis perspekti pendidikan karakter pendidikan akhlak Madrasah, setiap hari
f quran dalam perspektif al memiliki kesamaan yaitu sholat Zuhur dan Asar
quran untuk menjadikan secara berjamaa’h, selalu
manusia lebih baik. Sholat Dhuha pada jam
Pendidikan karakter istirahat dan selalu
bersumber pada nilai- mengikuti kegiatan Jum”at
nilai kebaikan universal berkah baik itu membaca
(nilai-nilai kehidupan Yasin atau infaq yang
yang baik atau buruknya selalu dilaksanakan setiap
diakui oleh seluruh umat hari Jumat sebelum
manusia), dan pada pelajaran di mulai.
dasarnya ajaran Islam
adalah agama yang
mengandung nilai-nilai
universal yang dapat Sikap dan perilaku Ahmad
diterima oleh seluruh merupakan nila-nilai
umat manusia. pendidikan karakter …

Ayat yang terkait


dengan pendidikan
karakter dan akhlak
adalah : Surah Al-
Baqarah, ayat 83. Ayat
lain yang juga terkait
dengan anjuran
berakhlak mulia atau
berkarakter mulia
adalah Surah Al-
Baqarah ayat 195

Pendidikan karakter
bertujuan untuk
mengajarkan dan
membiasakan perilaku
sebagai cerminan sikap-
sikap mulia yang dapat
dinarasikan dalam bahasa
Al-Quran untuk berbuat
baik, memiliki urgensi dan
posisi yang tinggi.

61 2.6.1 2.6.1.3 Diberikan contoh C4 SU Padanan kata yang dapat Salah satu Madrasah Semua Pembentuk Pendidik Manusia Setiap orang B
Pendidik Konsep tentang kasus LIT digunakan untuk Ibtidiyah di Maluku orang an karakter memegang yang memiliki
an pendidik pelaksanaan mengartikan makna menerapkan pembiasaan berilmu yang peranan dilahirkan karakter yang
karakter an pendidikan karakter di pendidikan karakter adalah berlaku jujur. Jujur harus didasari yang telah akan berfungsi
dalam karakter madrasah, mahasiswa kata akhlak yang baik atau merupakan karakter yang menjadi keteladana sangat memiliki jika
Quran dalam dapat menganalisis moral. Akhlaq merupakan terbentuk dari sikap teladan n akan penting karakter dan dikembangkan
Hadis perspekti pendidikan karakter bentuk jamak dari kata amanah. Pelaksanaannya bagi orang menuai terhadap pembawaan oleh
f hadis dalam perspektif hadis khuluq yang secara Bahasa dengan menggunakan lain dalam kebaikan peserta karena telah lingkungan
dapat diartikan sebagia teknik modeling. Hal ini tutur kata bagi dirinya ditakdirkan
budi pekerti, perangai, dilakukan guna membentuk dan tingkah dan orang didik demikian sekelilingnya.
tingkah laku atau tabiat. pribadi peserta didiknya lakunya lain
menjadi pribadi yang selalu
Terdapat banyak hadis
dipercaya dalam hal
yang membahas tentang
apapun.
akhlak yang mulia. Ini
mengisyaratkan bahwa
akhlak yang mulia adalah
hal utama yang harus Yang merupakan konsep
dimiliki setiap muslim. pendidikan karakter dalam
hadits adalah ....
Dalam salah satu hadis,
Rasulullah SAW pernah
menyatakan bahwa
pembentukan akhlak yang
mulia merupakan salah
satu maksud dan tujuan
diutusnya beliau oleh Allah
SWT ke tengah-tengah
umat manusia.

: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬


: ‫قاۡل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫إنما بعثت ألتمم صالۡح األخلق (رواه‬
)‫أحمد‬

Dari Abu Hurairah RA, ia


berkata. Rasulullah SAW
bersabda, sesungguhnya
aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak
yang mulia (H.R. Ahmad).

62 2.6.2 2.6.2.1 Diberikan narasi C4 MU Pengertian wawasan Generasi muda adalah Al Imran Al Mukmin Al Anbiya Al Imran ayat Al Baqarah A
Wawasa Konsep tentang pentingnya DA merupakan potensi bangsa
n wawasa wawasan kebangsaan H kebangsaan yang dipersiapkan untuk ayat 105 ayat 50 ayat 95 11 ayat 2
kebangs n dalam kehidupan dapat berprestasi dan
aan kebangs berbangsa dan Wawasan kebangsaan memberikan sumbangan
dalam aan bernegara, mahasiswa adalah cara pandang nyata bagi pembangunan
prespekt dalam dapat menemukan bangsa Indonesia bangsa dan Negara. Bila
if quran prespekti makna wawasan berdasarkan Pancasila dan pemahaman wawasan
hadis f Islam kebangsaan yang undang-undang dasar 1945 kebangsaan meningkat
sejalan dengan tentang diri dan lingkungan maka keutuhan persatuan
kandungan al-quran dalam mengekspresikan dan kesatuan NKRI akan
diri sebagai bangsa menjadi kuat karena
Indonesia ditengah-tengah dengan sadar muncul
lingkungan nusantara. semangat dan dorongan
Makna wawasan hati untuk mencintai tanah
kebangsaan adalah air, membela dan menjaga
mengamanatkan kepada keutuhan negara.
seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan,
kesatuan, mengembangkan
persatuan bangsa Pentingnya wawasan
Indonesia dan sebagai kebangsaan itu sejalan
pandangan hidup Pancasila dengan kandungan Al
serta mewujudkan NKRI Qur’an pada surat ….
yang merdeka, berdaulat,
adil dan Makmur. Bertekad
untuk mewujudkan bangsa
yang maju dan mandiri
serta sejahtera lahir dan
bathin serta sejajar dengan
bangsa lain yang sudah
maju. Ayat-ayat Alquran
yang membahas nilai-nilai
wawasan kebangsaan
seperti halnya Alquran
memerintahkan persatuan
dan kesatuan sebagaimana
dalam QS. al Anbiya’ : 92 ,
QS. al Mukmin : 52 dan
QS. al Imran : 105

63 2.6.2 2.6.2.2 Disajikan data dan C4 MU Ayat Al-Qur'an yang Perayaan HUT RI QS. Al- QS. Al- QS. Al- QS. Ar-Ruum QS. An-Anfal B
Wawasa Menjaba studi kasus yang DA relevan dengan konsep mencerminkan persatuan Baqarah Hujurat Baqarah (30): 22 (8): 61
n rkan terdapat di H wawasan kebangsaan dan kesatuan masyarakat (2): 256 (49): 13 (2): 143
kebangs dalil-dalil masyarakat, dalam perspektif Al-Qur'an Indonesia dalam semangat
aan naqli mahasiswa dapat adalah Surah Al-Hujurat kebangsaan. Meskipun
dalam wawasa menemukan dalil (49:13). Ayat ini Indonesia terdiri dari ribuan
prespekt n terkait dengan konsep menekankan persatuan pulau dan memiliki
if quran kebangs wawasan kebangsaan dan kesatuan manusia berbagai suku, bahasa, dan
hadis aan dalam prespektif al- sebagai makhluk Allah, tradisi, perayaan Hari
quran meskipun mereka berasal Kemerdekaan adalah
dari berbagai suku, bangsa, momen di mana semua
dan budaya. Hal ini warga negara bersatu
menegaskan pentingnya untuk merayakan
saling mengenal dan saling kebersamaan,
menghormati antara memperingati sejarah
individu dan kelompok perjuangan kemerdekaan,
dalam masyarakat, yang dan mempromosikan nilai-
merupakan prinsip-prinsip nilai persatuan, kesatuan,
utama dalam wawasan dan kebangsaan.
kebangsaan.

Berikut ini dalil Al-Qur’an


yang mencerminkan nilai
persatuan dan kesatuan
yang relevan dengan narasi
di atas adalah ....

64 2.6.2 2.6.2.3 Disajikan data dan C4 SE Wawasan kebangsaan Bullying kasus yang Al-Hujaraat Al-Hujaraat Al-Hujaraat Al-Hujaraat Al-Hujaraat B
Nilai- Konsep studi kasus yang DA adalah cara pandang yang sedang marak-maraknya di
nilai wawasa terdapat di NG mencerminkan sikap dan lingkungan sekolah, ayat 12 ayat 13 ayat 14 ayat 15 ayat 16
pendidik n masyarakat, kepribadian terhadap penyebab utama dari kasus
an kebangs mahasiswa dapat bangsa Indonesia dengan ini adalah bullying terhadap
memiliki rasa cinta tanah
karakter aan menemukan dalil kelompok, ras atau suku
air, menjunjung tinggi rasa
dan dalam wawasan kebangsaan kesatuan dan persatuan, tertentu sehingga
Kebang prespekti dalam prespektif hadis memiliki rasa persatuan menyebabkan perkelahian
saan f hadis sebagai warga negara dan pemukulan, dalam Al-
dalam sebangsa dan qur’an dan hadits perilaku
pespekti seperjuangan untuk ini di singgung dalam surah
Hadis" membangun bangsa dan ayat ….
Indonesia menuju masa
depan yang bermartabat,
unggul maju disegala
aspek kehidupan.
Wawasan kebangsaan
dalam perspektif Al-Qur’an
yaitu terdapat dalm Al-
Qur’an Surah Al-Hujaraat
ayat 13, QS. Al-Anbiya ayat
92, Q.S Al-Mu’minun ayat
52 dan Q.S Al-Imran ayat
105

65 2.6.3 2.6.3.1 Disajikan narasi studi C4 SU Salah satu surah yaitu Wawsan kebangsaan Mengutam Rela Taat dan Memandang Menghormati E
Nilai- Nilai-nilai kasus terkait wawasan LIT QS: al Hujurat ayat 13 memberikan pengertian akan berkorban patuh pada perbedaan perbedaan,
nilai dalam kebangsaan, membahas dari sisi, dan pemahaman bahwa, keunggula untuk hukum sebuah hal menjaga
pendidik pendidik mahasiswa dapat persatuan dan kesatuan pentinganya menjaga rasa n suatu kepentinga yang yang wajar persatuan,
an an menganalisis nilai-nilai tanpa melihat sisi persatuan dan kesatuan. suku n negara berlaku. dan mencitai
karakter karakter karakter yang terdapat perbedaan. Allah Swt, menciptakan tertentu negaranya
dan berdasar dalam al- quran atau manusia beranekaragam,
Kebang kan hadis karakteryang baik suku, warna kulit,
saan perspekti terdapat dalam mata golongan dan lain-lainya,
Di dalam hadis yang
dalam f Islam pelajaranal-quran untuk saling mengenal
diriwayatkan olah HR.
Quran hadis satu sama lainnya.
Bukhari, Ibnu Hibban, dan
Hadis" Sejalan dengan hal
Tirmidzi, Bahwa nabi
tresebut di atas nabi
Muhammad saw, sangat Muhammad saw juga
mencintai kota Madinah. mengajarkan bagaimana
Teks hadisnya sebagai: mencintai, dan
menghormati kota
‫َع ْن َأَن ٍس َأَّن الَّن ِبَّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬ Madinah sebagai salah
‫َك اَن ِإَذ ا َق ِد َم ِمْن َس َف ٍر َفَن َظ َر ِإَلى ُجُد َر اِت‬ satu kota bersejarah
‫اْلَمِد يَن ِة َأْو َضَع َن اَقَت ُه َو ِإْن َك اَن َع َلى َد اَّبٍة‬ dalam Islam. Adapun
‫ َو ِفي اْلَح ِديِث‬....... ‫َح َّر َك َها ِمْن ُحِّبَها‬ wawasan kebangsaan
‫َد اَل َلٌة َع َلى َفْض ِل اْلَمِد يَن ِة َو َع َلى‬ yang sesuai dengan al-
‫َم ْش ُروِع َّية ُحِّب الَو َط ِن والَح ِنيِن ِإَلْيِه‬ Quran (QS:al Hujurat ayat
13, dan hadis berikut ini
adalah….

66 2.6.3 "2.6.3.2 Disajikan narasi terkait C3 SE Nilai-Nilai Pendidikan Responsif pada hal-hal Nilai Nilai Rasa Nilai Nilai Nilai kerja D
Nilai- Nilai-nilai dengan contoh kasus DA Karakter dan Wawasan yang perlu dibantu dan Religius ingin tahu kejujuran kepedulian keras
nilai dalam permasalahan NG Kebangsaan tanggap ketika mendapati sosial
pendidik pendidik karakter siswa di dalam Perspektif Qu’ran orang lain dalam kesulitan
an an satuan pendidikan (Surat Yusuf) atau dalam kondisi
karakter karakter atau masyarakat, 1. Kelompok I (Surat berbahaya. Anak-anak di
dan perspekti mahasiswa dapat Yusuf Ayat 1-6) sekolah diajarkan
Kebang f merumuskan nilai-nilai Religius bagaimana dapat
saan alquran" karakter dan wawasan Kata dasar dari religius bekerjasama saat bermain,
dalam kebangsaan dalam adalah religi yang berasal mengerjakan tugas dari
pespekti perspektif quran dari bahasa asing religion guru, menjenguk
al sebagai bentuk dari kata teman/guru yang sakit atau
Qur’an benda yang berarti agama yang mendapat musibah,
atau kepercayaan akan dan lain-lain. Pada saat
adanya anak-anak dewasa, ini juga
sesuatu kekuatan kodrati di dapat melatih anak didik
atas manusia. Sedangkan untuk siap berkiprah dalam
religius berasal dari kata lingkungan kerja adalah
religious yang berarti sifat moral atau nilai aplikatif
religi yang melekat pada yang tidak cukup hanya
diri seseorang. dengan seruan selogan,
sebagaimana tujuan
2. Kelompok II (Surat pendidikan karakter yang
Yusuf Ayat 7-20) diungkap sebelumnya
Nilai Tanggung Jawab untuk mengetahui,
Sikap dan perilaku mencintai dan aplikasi dari
seseorang untuk perbuatan baik.
melaksanakan tugas dan
kewajibannya yang
seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, Dari narasi di atas nilai
masyarakat, lingkungan Pendidikan karakter apa
(alam sosial dan budaya), yang dapat kita ambil ….
negara dan Tuhan Yang
Maha Esa. Inilah yang
penulis temukan dalam
karakter ya’kub, karena
kepeduliannya sebagai
ayah untuk memberikan
kasih sayang dan
perlindungan terhadap
anaknya demi
kemashlahatan bersama.

3. Kelompok III (Surat


Yusuf Ayat 21-29)
Nilai Tanggung Jawab
Walaupun sebelumnya
sudah disebutkan tentang
tanggung jawab, namun
pada kelompok ini sosok
figur yang memiliki
tanggung jawab menurut
penulis adalah
raja Mesir yang membeli
Yusuf dari keterpurukan
dansetelah dibuang oleh
saudara-saudaranya.
Disebutkan
pada ayat 21-22.

Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran merupakan
perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang
dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan dan
pekerjaan.

4. Kelompok IV (Surat
Yusuf Ayat 30-35)
Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan
sikap dan tindakan yang
selalu berupaya untuk
mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar. Dan
inilah yang bisa
kita lihat dari sosok wanita-
wanita pembesar di Mesir
yang selalu berupaya
mengetahui lebih meluas
dan
mendalam sesuatu yang
didengarnya. Sebagaimana
tertera pada ayat 30-32.

5. Kelompok VI (Surat
Yusuf Ayat 36-42)
Bersahabat/Komunikatif
Sebagaimana yang telah
penulis sebutkan pada bab
sebelumnya bahwa
komunikatif adalah
tindakan yang
memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul,
dan
bekerjasama dengan orang
lain.

Kerja keras
Kerja keras merupakan
perilaku yang menunjukan
upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai
hambatan guna
menyelesaikan tugas
(belajar/pekerjaan)
dengan sebaik- baiknya.

5. Kelompok VI (Surat
Yusuf Ayat 42-49)

Rasa Ingin Tahu


Karakter ini sudah
disebutkan seelumnya,
namun pada kelompok ayat
ini beranjak dari munculnya
mimpi raja. Raja
menceritakan perihal
mimpinya itu kepada para
pejabat pemerintahannya,
serta agamawan, dan
orang yang cerdik dan
pandai tentang takwil
mimpi.

7. Kelompok VII (Surat


Yusuf Ayat 54-57)
Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi
Masyarakat dan mengakui,
serta menghormati
keberhasilan orang lain.

8. Kelompok VIII (Surat


Yusuf Ayat 58-68)
Nilai Tanggung Jawab
Walaupun karakter ini
sudah sebutkan
sebelumnya. Namun pada
kelompok ayat ini afiliasi
dari karakter tanggung
jawab itu terlihat dari sikap
Yusuf yang berusaha
menyiapkan dan
menyimpan hasil panen
selama tujuh tahun
berturut-turut demi
perbekalan untuk
menghadapi
musim paceklik di tahun-
tahun berikutnya.

Nilai kepedulian sosial


Pada kelompok ayat ini
juga tercermin karakter
kepedulian sosial dri pribadi
Yusuf, berkat wahyu yang
Allah karuniakan kepada
beliau untuk mengetahui
takwil mimipi dan
kebenaran dari takwil itu,
sehingga muncullah
kepedulian sosial dari
pribadi Yusuf.

Semangat kebangsaan
Karakter semangat
kebangsaan dapat kita
dapati dan kita lihat dalam
diri para pahlawan yang
telah berjuang merebut
kemerdekaan negara
Republik Indonesia
tanpa mengharapkan
balasan maupun pujian dari
orang lain.

9. Kelompok IX (Surat
Yusuf Ayat 69-79)
Nilai kejujuran
Sebenarnya nilai kejujuran
ini sudah kita
sebutkan dan sudah ada
pada ayat sebelumnya,
namun pada kelompok ayat
ini menjelaskan tentang
tulus dan jujurnya niatan
saudara Yusuf untuk
mendapatkan bahan
makanan dan tidak terbetik
sedikitpun untuk melakukan
tipu muslihat.

10.Kelompok X (Surat
Yusuf Ayat 80-93)
Religius
Perasaan religius ialah
perasaan berkaitan dengan
Tuhan atau Yang Maha
Kuasa, antara lain takjub,
kagum, percaya, yakin
keimanan, tawakal, pasrah
diri,
rendah hati ketergantungan
pada Ilahi, merasa diri
sangat kecil, kesadaran
akan dosa dan lain-lain.

11.Kelompok XI (Surat
Yusuf Ayat 94-104).
Cinta damai
Cinta damai ini bisa
dipahami apabila
kepribadian seseorang
memiliki sikap, perkataan,
dan tindakan yang
menyebabkan orang lain
merasa senang
dan amam atas kehadiran
dirinya.

67 2.6.3 2.6.3.3 Disajikan narasi terkait C3 SE Nilai-Nilai Pendidikan Pada saat jam sholat zuhur Disiplin, Cinta, Keimanan Toleransi, Cinta Ilmu, C
Nilai- Nilai-nilai dengan contoh kasus DA Karakter Dan Wawasan tiba, sebagian besar berani dan peduli dan dan tenggangras sabar dan
nilai dalam permasalahan NG Kebangsaan Dalam peserta didik segera berlari setia kasih ketakwaan a dalam berhati-hati
pendidik pendidik karakter siswa di Perspektif Hadis menuju masjid untuk sayang kepada membantu
an an satuan pendidikan menunaikan shoalat zuhur kepada Allah Swt, kepada
karakter karakter atau masyarakat, 1.Hadist tentang berjamaah, akan tetapi sesama Jujur dan sesama
dan perspekti mahasiswa dapat mengajarkan sholat. fulanah malah melarikan manusia disiplin manusia
Kebang f hadis" merumuskan nilai-nilai Rasulullah SAW diri dan bersembunyi dari
saan karakter dan wawasan mengajarkan kepada umat bapak dan ibu guru yang
dalam kebangsaan dalam Islam agar dalam bertugas piket dan
Quran perspektif hadis memberikan pendidikan berkeliling untuk
Hadis" kepada anak itu dilakukan mendisiplinkan siswa. Jika
secara bertahap. Pada usia ternyata fulanah ketahuan
7 tahun anak sekedar bersembunyi, dia
diperintah untuk shalat, menggunakan alasan uzur
kalau tidak mau, tidak usah untuk tidak melaksanakan
dipukul. Akan tetapi pada sholat. Sikap fulanah
usia 10 tahun, ketika tersebut tidak sesuai
diperintah untuk shalat, dengan karakter mulia yang
anak tidak mau shalat, pernah Rasululloh ajarkan,
maka orang tua yaitu…..
diperbolehkan untuk
memukul anaknya pada
bagian yang tidak
membahayakan, misalnya,
punggung; agar si anak
mau melaksanakan shalat.

Hadis tentang perintah


shalat kepada anak selain
mengandung nilai karakter
keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT, juga
mengandung nilai-nilai
perilaku manusia terhadap
diri sendiri. Nilai-nilai
perilaku manusia terhadap
diri sendiri mengandung
karakter reflektif, percaya
diri, rasional, logis, kritis,
analitis, kreatif, inovatif,
mandiri, hidup sehat,
bertanggung jawab, cinta
ilmu, sabar, berhati-hati,
rela berkorban, pemberani,
dapat dipercaya, jujur,
menepati janji, adil, rendah
hati, malu berbuat salah,
pemaaf, berhati lembut,
setia, bekerja keras, tekun,
ulet atau gigih, teliti,
berinisiatif, berpikir positif,

2.Hadist tentang konsep


pendidikan karakter.

pada suatu ketika shalat


dengan menggendong
cucunya yang bernama
Amamah binti Zainab binti
Muhammad SAW. Pada
waktu sujud, Rasulullah
menaruh cucunya, dan
pada waktu berdiri,
Rasulullah menggendong
cucunya tersebut. Hal ini
menunjukkan sikap dan
perilaku Rasulullah yang
cinta dan sayang kepada
anak, perempuan, dan
sesama. Perilaku ini
memberikan teladan
pembelajaran kepada umat
Islam untuk memiliki
karakter cinta kepada
sesama, kepada anak, dan
kepada perempuan.
Karakter cinta, peduli, kasih
sayang ini sejalan dengan
nilai-nilai perilaku manusia
terhadap sesama manusia.
Nilai-nilai perilaku manusia
terhadap sesama manusia
meliputi: taat peraturan,
toleran, peduli, kooperatif,
demokratis, apresiatif,
santun, bertanggung jawab,
menghormati orang lain,
menyayangi orang lain,
pemurah (dermawan),
mengajak berbuat baik,
berbaik sangka, empati dan
konstruktif.

3.Hadist tentang toleransi

suatu ketika ada seorang


Arab (badui) non Muslim
datang ke masjid lalu
kencing di dalam masjid.
Sahabat-sahabat marah
dan hampir memukuli
orang tersebut, tetapi
Rasulullah SAW melarang
sahabat-sahabat yang ada
di lokasi tersebut untuk
menindak orang yang
kencing tersebut.
Rasulullah menyuruh para
sahabat agar membiarkan
orang tersebut kencing
sampai tuntas. Setelah
orang tersebut
menyelesaikan kencingnya,
Rasulullah menyuruh para
sahabat agar menyucikan
lantai masjid tersebut
dengan air, dan kemudian
memberikan teguran serta
peringatan terhadap orang
kafir tersebut.

perilaku Rasulullah di atas


menunjukkan kandungan
nilai karakter cinta kepada
sesama manusia (antara
lain toleran), juga
menunjukkan nilai-nilai
perilaku etik manusia
terhadap lingkungan.
Rasulullah sangat peduli
terhadap lingkungan,
sehingga ketika suatu
lingkungan kotor, sebisa
mungkin kotoran itu tidak
meluber ke lingkungan
yang lain. Nilai-nilai
perilaku manusia terhadap
lingkungan meliputi: peduli
dan bertanggung jawab
terhadap pelestarian,
pemeliharaan dan
pemanfaatan tumbuhan,
binatang dan lingkungan
alam sekitar.

68 2.6.4 2.6.4.1 Disajikan sebuah kisah C4 MU Metode Ibrah merupakan Dalam perspektif Al-Qur'an, Larangana Larangan Larangan Larangan Larangan E
Metode Konsep dalam al Qur’an, DA salah satu upaya untuk metode internalisasi nilai- gar tidak agar tidak agar tidak agar tidak agartidak
internali metode mahasiswa dapat dapat H menginternalisasi nilai nilai pendidikan karakter mempunyai mengolok- menghina mendustakan
suku
sasi ibrah menganalisis metode karakter dan wawasan sering kali ditemukan sifat seperti olok orang orang lain ayat-ayat Al-
nilai- dalam internalisasi nilai-nilai kebangsaan kepada dalam kisah-kisah yang binatang lain menjulurka Qur’an
nilai internalis pendidikan karakter peserta didik adalah terdapat dalam Al-Qur'an. n lidahnya
pendidik asi nilai dalam perspektif al- dengan metode bercerita. Seperti “perumpamaan
seperti
an pada quran (metode ibrah, Metode bercerita diniali bagaikan anjing, jika kamu
karakter pendidik keteladanan, nasihat sangat efektif untuk menghalaunya dia akan anjing
dan an dan amtsal) mengunggah kesadaran menjulurkan lidahnya dan
wawasa karakter dan peserta didik jika kamu membiarkannya
n termotivasi untuk dia tetap menjulurkan
kebangs meneladani tokoh dalam lidahnya”.
aan kisah yang di anggap baik
dalam dan menghindari sikap
prespekt tokoh yang buruk.
Berdasarkan kisah
if quran
Di dalam Ala-Qur`an tersebut, konsep metode
hadis
banyak terdapat kisah- ibrah yang dapat dijadikan
kisah para Nabi, pelajaran dalam
perjuangannya, kisah internalisasi nilai-nilai
binatang dan lain-lain. pendidikan karakter adalah
Diantara kisah-kisah yang ….
akan menajdi pelajaran
bagi manusia adalah: Q S
Al-A'raf: 175-177.

Dan bacakanlah kepada


mereka berita orang yang
telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat Kami
(pengetahuan tentang isi
Al-Kitab), kemudian dia
melepaskan diri dari ayat-
ayat itu, lalu dia diikuti oleh
setan (sampai dia tergoda),
maka jadilah dia termasuk
orang-orang yang sesat
Dan kalau Kami
menghendaki,
sesungguhnya Kami
tinggikan (derajat)nya
dengan ayat-ayat itu, tetapi
dia cenderung kepada
dunia dan menurutkan
hawa nafsunya yang
rendah, maka
perumpamaannya seperti
anjing, jika kamu
meng¬halaunya
diulurkannya lidahnya, dan
jika kamu membiarkannya
dia mengulurkan lidahnya
(juga). Demikian itulah
perumpamaan orang-orang
yang mendustakan ayat-
ayat Kami Maka
ceritakanlah (kepada
mereka) kisah-kisah itu
agar mereka berpikir. Amat
buruklah perumpamaan
orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat
Kami, dan kepada diri
mereka sendirilah mereka
berbuat zalim.
69 2.6.4 2.6.4.2 Disajikan narasi terkait C3 SU Keteladanan adalah Indonesia saat ini berada A B C D E A
Metode Metode contoh krisis nilai-nilai LIT perilaku dan sikap guru dan dalam krisis keteladanan, di
internali ketelada karakater dan tenaga kependidikan yang mana para pemimpin Meneladani Meyakini Berharap Melakukan Pada diri
sasi nan kebangsaan dalam lain dalam memberikan bangsa ini akhlak akan hanya amal-amal Rasulullah
nilai- dalam kehidupan contoh terhadap tindakan- mempertontonkan hal-hal Rasulullah adanya hari kepada kebaiakan Terdapat suri
nilai internalis kebangsaan tindakan yang baik yang bertentangan dengan SAW akhir Allah SWT yang tauladan yang
pendidik asi nilai Indodnesia, mahasiswa sehingga diharapkan nilai-nilai berbangsa dan (kiamat) disyariatkan baik
an pada dapat merumuskan menjadi panutan bagi bernegara, korupsi, kolusi
karakter pendidik metode keteladanan peserta didik untuk dan nepotesme seakan
dan an dalam al-quran untuk mencontohnya. Kegiatan sudah menjadi penyakit
wawasa karakter diimplementasikan keteladanan ini dalam turunan yang sulit sekali
n dalam kehidupan ajaran Islam telah diajarkan untuk disembuhkan.
kebangs seharai-hari oleh Allah dalam
aan mendidikan manusia. Hal-hal yang dilakukan
dalam Contoh atau teladan untuk menghindari krisis
prespekt tersebut dijelaskan pada keteladan sebagaiamana
if quran QS. Al-Azhab ayat 21. narasi di atas menurut Al-
hadis" Qur’an surah Al-Ahzab ayat
“Sesungguhnya telah ada 21 adalah . . . .
pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah” (Q.S. Al-
Azhab: 21)

70 2.6.4 2.6.4.3 Disajikan narasi terkait C3 SU Modul 6_KB 4_Halaman Sebuah insiden terjadi ‫َو ِاْذ َق اَل ُلْق ٰم ُن‬ ‫َفَم َث ُلٗه َك َم َث ِل‬ ‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي‬ ‫َاَلْم َت َر َك ْي َف َض َر َب‬ ‫َم َث ُل اْلَق ْو ِم اَّلِذْي َن َك َّذ ُبْو ا‬ A
Metode Metode contoh krisis nilai-nilai LIT 68 di Madrasah Aliyah (MA) ‫اِل ْبِنٖه َو ُهَو َي ِع ُظ ٗه‬ ‫اْلَك ْلِۚب ِاْن َت ْح ِمْل‬ ‫َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة‬ ‫ُهّٰللا َم َثاًل َك ِلَم ًة َط ِّيَب ًة‬ ‫ِبٰا ٰي ِتَن ۚا َفاْق ُص ِص‬
internali nasehat karakater dan yang terletak di ‫ٰي ُبَن َّي اَل ُتْش ِر ْك‬ ‫َع َلْيِه َي ْلَه ْث َاْو‬ ‫َح َس َن ٌة‬ ‫َكَش َج َر ٍة َط ِّيَبٍة‬ ‫اْلَق َصَص َلَع َّل ْم‬
‫ُه‬
Berkaitan dengan ‫َت ْت ُر ْك ُه ْل ْۗث‬
sasi dalam kebangsaan dalam Pilangwetan, ‫ِباِهّٰلل‬ ‫َي َه‬ ‫َي َتَفَّك ُرْو َن‬
nilai- internalis kehidupan pelaksanaan pendidikan Kecamatan
nilai asi nilai kebangsaan akhlak pada anak, maka Kebonagung, Demak,
pendidik pada Indodnesia, mahasiswa kata-kata yang bagus Jawa Tengah, pada hari
an pendidik dapat merumuskan (nasehat) hendaknya selalu Senin tanggal 25
karakter an metode nasehat dalam diperdengarkan di telinga September 2023.
dan karakter al-quran untuk mereka. Sehingga apa Seorang siswa
wawasa diimplementasikan yang didengarnya tersebut membacok Gurunya
n dalam kehidupan masuk dalam hati yang dengan sebilah sabit
kebangs seharai-hari selanjutnya tergerak untuk sebanyak 3 kali.
aan mengamalkannya. Metode Kejadian tersebut
dalam ini ditemukan pada kisah berlangsung pada saat
prespekt Luqman menasehati kegiatan Ujian Tengah
if quran anaknya untuk beriman Semester. Dimana sang
hadis" kepada Alllah sebagaimana guru sedang bertugas
dalam QS. Al-Luqman sebagai pengawas ujian
ayat 13: di ruang tersebut.
Setelah melancarkan
‫َو ِاْذ َقاَل ُلْق ٰم ُن اِل ْبِنٖه َو ُهَو َيِع ُظ ٗه ٰي ُبَن َّي اَل‬ aksinya, sang murid
‫ُتْش ِر ْك ِباِهّٰللۗ ِاَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َعِظ ْي ٌم‬ kemudian kabur dari
Madrasah dan sang
Artinya: “Dan (ingatlah)
Guru langsung dilarikan
ketika Luqman berkata
ke Rumah Sakit
kepada anaknya, ketika dia
setempat.
memberi pelajaran
kepadanya, “Wahai
anakku! Janganlah engkau
mempersekutukan Allah, Berdasarkan fenomena
sesungguhnya tersebut diatas, salah
mempersekutukan (Allah) satu solusi dalam
adalah benar-benar mengatasi krisis
kezaliman yang besar.” karakter yang terjadi
(QS. al-Luqman: 13) dikalangan pelajar
dengan menerapkan
metode nasehat.
Rumusan metode
nasehat yang termaktub
dalam al-Qur’an adalah
….

71 3.1.1 3.1.1.1 Disajikan deskripsi C3 MU


Konsep Konsep tentang contoh DA
Dasar Dasar pengukuran dalam H
Penguk Penguku pembelajaran ,
uran, ran mahasiswa dapat
Penilaia menentukan konsep
n, dan pengukuran dalam
Evaluasi pembelajaran
Pembel
ajaran

72 3.1.1 3.1.1.2 Disajikan deskripsi C4 SU


Fungsi Tujuan tentang contoh evaluasi LIT
dan Evaluasi dalam pembelajaran,
Tujuan Pembela mahasiswa dapat
Evaluasi jaran menganalisis tujuan
Pembel evaluasi pembelajaran
ajaran

73 3.2.1 3.2.1.1 Disajikan deskripsi C6 SU


Jenis- Jenis tentang contoh jenis LIT
jenis Evaluasi evaluasi pembelajaran,
evaluasi berdasar mahasiswa dapat
pembela kan mengkategorikan salah
jaran pendeka satu jenis evaluasi
tan dan berdasarkan fungsinya
fungsiny
a

74 3.2.1 3.2.1.2 Disajikan deskripsi C4 SE


Asessm Konsep tentang perbedaan DA
en asesmen assessment as learning NG
dalam pembelaj dengan assessment for
kurikulu aran learning , mahasiswa
m dalam dapat menganalisis
merdek Kurikulu konsep asesmen
a m pembelajaran dalam
Merdeka Kurikulum Merdeka
;

75 3.2.1 3.2.1.3 Disajikan deskripsi C4 SE


Asesme Prinsip- tentang kasus guru DA
n Dalam prinsip dalam menyusun NG
Kurikulu asesmen asesmen pembelajaran
m pembelaj Kurikulum merdeka
Merdek aran mahasiswa dapat
a dalam menganalisis prinsip-
Kurikulu prinsip asesmen
m pembelajaran dalam
Merdeka Kurikulum Merdeka

76 3.3.1 3.3.1.1 Disajikan deskripsi C4 SE


Asesme Jenis- tentang contoh jenis DA
n Dalam jenis asesmen dalam NG
Kurikulu asesmen pembelajaran Kurikulum
m pembelaj Merdeka mahasiswa
Merdek aran mampu menyimpulkan
a dalam jenis asesmen
Kurikulu pembelajaran dalam
m Kurikulum Merdeka;
Merdeka
;
77 3.3.1 3.3.1.2 Disajikan deskripsi C2 MU
Pengem Langkah tentang langkah-langkah DA
bangan -langkah pengembangan H
dan pengem instrumen penilaian
Pengola bangan hasil belajar, mahasiswa
han instrume mampu mengurutkan
Nilai n langkah-langkah
Hasil penilaian pengembangan
Belajar hasil instrumen penilaian
belajar hasil belajar

78 3.3.1 3.3.1.3 Disajikan data hasil tes, C4 SE


Pengem Analisis mahasiswa dapat DA
bangan tes hasil menganalisis teknik NG
dan belajar pengolahan hasil tes
Pengola dengan menggunakan standar
han berbagai tertentu
Nilai Teknik
Hasil
Belajar

79 3.3.1 3.3.1.4 Disajikan tentang hasil C6 SU


Pengem Pengola tes seorang siswa, LIT
bangan han Nilai mahasiswa dapat
dan Hasil melakukan pengolahan
Pengola Belajar nilai hasil belajar
han
Nilai
Hasil
Belajar

80 3.3.1 3.3.1.5 Disajikan narasi tentang C4 SE


Asesme Pengerti konsep asesmen DA
n an AKM kompetensi minimum, NG
Kompet Tujuan mahasiswa mampu
ensi AKM menganalisis asesmen
Minimu Kompon kompetensi minimum
m en AKM
(AKM) Laporan
Hasil
AKM
Pemanfa
atan
Hasil
AKM

81 4.1.1 4.1.1.1 Disajikan narasi C4 SE


Asesme Konsep tentang konsep DA
n Asesme Asesmen Survey NG
Survey n Survey Karakter, mahasiswa
Karakter Karakter mampu menganalisis
asesmen survey
karakter

82 4.2.1 4.2.1.1 Disajikan narasi tentang C4 SE


Asesme Konsep konsep Asesmen DA
n Asesme Survey Lingkungan, NG
Survey n Survey mahasiswa mampu
Lingkun Lingkung menganalisis Asesmen
gan an Survey Lingkungan

83 4.2.1 4.2.1.2 Disajikan studi kasus C3 MU


Konsep Konsep seseorang dalam DA
Dasar profesi menjalankan profesinya, H
Profesi dan mahasiswa mampu
istilah- menentukan istilah yang
istilah terkait dengan Profesi
yang
terkait
dengan
Profesi
84 4.2.1 4.2.1.3 Disajikan deskripsi C5 SE
Konsep Syarat tentang proses DA
Dasar dan pencapaian suatu NG
Profesi urgensi profesi , mahasiswa
profesi mampu memilih syarat
profesi yang sesuai

85 4.3.1 4.3.1.1 Disajikan studi kasus C6 SU


Konsep Guru kondisi seorang guru LIT
Dasar sebagai dalam menjalankan
Profesi suatu profesinya, mahasiswa
profesi mampu membangun
peran guru sebagai
suatu profesi

86 4.3.1 4.3.1.2 Disajikan narasi tentang C3 MU


Profesio Pengerti profesionalisme guru, DA
nalisme an mahasiswa mampu H
Guru profesio menentukan pengertian
dalam nalisme profesionalisme guru
Pembel guru dengan tepat
ajaran

87 4.4.1 4.4.4.1 Disajikan suatu kasus C4 SE


Profesio Standard tentang kualifikasi DA
nalisme Kualifika beberapa guru, NG
Guru si Guru mahasiswa mampu
dalam menganalisis standar
Pembel kualifikasi guru yang
ajaran sesuai dengan
peraturan yang berlaku

88 4.5.1 4.5.1.1 Disajikan suatu kasus C5 SE


Profesio Kompete tentang kompetensi DA
nalisme nsi Guru guru, mahasiswa NG
Guru dalam mampu mengevaluasi
dalam Pembela kompetensi guru yang
Pembel jaran tepat dalam
ajaran pembelajaran

89 4.5.2 4.5.2.1 Disajikan studi C5 SE


KODE etos kasus/data atau DA
ETIK kerja informasi terkait dengan NG
GURU dan loyalitas kerja guru di
profesio lingkungan sekolahnya,
nalisme mahasiswa dapat
guru mengambil kesimpulan
tentang etos kerja guru

90 4.6.1 4.6.1.1 Disajikan studi C4 SE


KODE kode etik kasus/data atau DA
ETIK guru informasi terkait NG
GURU Indonesi tanggung jawab guru di
a sekolahnya, mahasiswa
dapat menguraikan
kode etik guru indonesia

91 5.1.1 5.1.1.1 Disajikan data dan C6 SU


KODE karakter informasi tentang LIT
ETIK Guru kemajuan teknologi,
GURU abad 21 mahasiswa dapat
dan mengkategorikan
Karakter karakteristik guru abad
Moderas 21
i
Beragam
a

92 5.1.1 5.1.1.2 Disajikan deskripsi C4 SE


Model Model tentang kasus DA
Pengem kompete pengembangan NG
bangan profesionalisme guru di
Profesio nsi Guru sekolah tertentu,
nalitas mahasiswa dapat
Guru menganalisis model
pengembangan
profesionalisme guru
yang digunakan

93 5.1.1 5.1.1.3 Disajikan deskripsi C4 SE


Strategi Model tentang kasus DA
Pengem strategi peningkatan NG
bangan peningka profesionalitas guru di
Profesio tan sekolah tertentu,
nalitas profesio mahasiswa dapat
Guru nalitas menganalisis strategi
guru peningkatan
profesionalitas guru
yang digunakan

94 5.1.1 5.1.1.4 Disajikan deskripsi C3 MU


Konsep Prinsip- tentang kasus DA
pengem prinsip pengembangan H
bangan pengem keprofesian
keprofes bangan berkelanjutan guru di
ian keprofesi sekolah tertentu ,
berkelan an mahasiswa dapat
jutan berkelanj menentukan prinsip-
guru utan prinsip pengembangan
guru keprofesian
berkelanjutan guru
yang digunakan

95 5.2.1 5.2.1.1 Disajikan studi C3 MU


Perkem Karakteri kasus/data atau DA
bangan stik informasi terkait dengan H
fisik dan perkemb kehidupan peserta didik
Psikomo angan di lingkungan dan
torik Peserta sekolah/masyarakat,
pesrta didik mahasiswa dapat
didik berdasar menganalisis perilaku
kan peserta didik
perkemb berdasarkan Teori
angan Perkembangan Fisik
fisik peserta didik

96 5.2.1 5.2.1.2 Disajikan studi C5 SE


Perkem Karakteri kasus/data atau DA
bangan stik informasi terkait dengan NG
fisik dan perkemb kehidupan peserta didik
Psikomo angan di lingkungan dan
torik Peserta sekolah/masyarakat,
peserta didik mahasiswa dapat
didik berdasar menganalisis perilaku
kan peserta didik
perkemb berdasarkan Teori
angan Perkembangan
psikomot Psikomotorik peserta
orik didik
97 5.2.1 5.2.1.3 Disajikan studi C6 SU
Perkem Faktor kasus/data atau LIT
bangan yang informasi terkait dengan
fisik dan mempen kehidupan peserta didik
Psikomo garuhi di lingkungan dan
torik perkemb sekolah/masyarakat,
peserta angan mahasiswa dapat
didik Peserta menganalisis Faktor
didik yang mempengaruhi
berdasar perkembangan Peserta
kan didik berdasarkan
perkemb perkembangan fisik dan
angan f Psikomotorik

98 5.2.2 5.2.2.1 Disajikan data dan C3 MU


Karakter Karakteri informasi tentang usia DA
istik stik peserta didik antara 7- H
perkem kemamp 17 tahun, mahasiswa
bangan uan dapat menentukan
Peserta proses karakteristik
didik dan kemampuan proses dan
berdasa keteram keterampilan kognitif
rkan pilan peserta didik
perkem kognitif
bangan peserta
kognitif didik.

99 5.2.3 5.2.3.1 Disajikan data dan C4 SE


Karakter Faktor informasi tentang usia DA
istik yang peserta didik antara 7- NG
perkem mempen 17 tahun, mahasiswa
bangan garuhi dapat menguraikan
Peserta perkemb Faktor yang
didik angan mempengaruhi
berdasa kognitif perkembangan kognitif
rkan peserta peserta didik
perkem didik.
bangan
kognitif

100 5.2.3 5.2.3.1 Disajikan data dan C6 SU


Karakter Implikasi informasi tentang usia LIT
istik perkemb peserta didik antara 7-
perkem angan 17 tahun, mahasiswa
bangan kognitif dapat memproyeksikan
Peserta peserta implikasi perkembangan
didik didik kognitif peserta didik
berdasa dalam dalam pembelajaran
rkan pembelaj
perkem aran.
bangan
kognitif

101 6.1.1 6.1.1.1 Disajikan satu contoh C4 SE


Perkem Pengerti definisi, mahasiswa DA
bangan an dapat menelaah definisi NG
Emosi, Perkemb perkembangan emosi
Sosial, angan peserta didik
dan Emosi,
Spiritual Sosial,
Peserta dan
didik Spiritual
Peserta
Didik

102 6.1.1 6.1.1.2 Disajikan beberapa C5 SE


Perkem Faktor faktor yang dapat DA
bangan yang mempengaruhi NG
Emosi, Mempen perkembangan emosi,
Sosial, garuhi sosial, dan spiritual,
dan Perkemb mahasiswa dapat
Spiritual angan mendeteksi faktor yang
Peserta Emosi, mempengaruhi
didik Sosial, perkembangan sosial
dan peserta didik
Spiritual
Peserta
Didik

103 6.1.2 6.1.2.1 Disajikan narasi tentang C6 SU


Perkem Implikasi manfaat mengetahui LIT
bangan Perkemb perkembangan emosi,
Emosi, angan sosial, dan spiritual
Sosial, Emosi, peserta didik,
dan Sosial, mahasiswa dapat
Spiritual dan Menganalisis implikasi
Peserta Spiritual perkembangan emosi,
didik Peserta sosial, dan spiritual
Didik peserta didik
dalam
Pembela
jaran

104 6.1.2 6.1.2.2 Diberikan contoh C3 MU


Karakter Definisi perilaku peserta didik DA
istik generasi dalam pembelajaran di H
generasi Z dan kelas, mahasiswa
Z dan generasi mampu menelaah
Alpha Alpha definisi generasi Z dan
dan generasi Alpha
impleme
ntasinya
dalam
pembela
jaran
105 6.1.2 6.1.2.3 Diberikan contoh- C4 SE
Karakter Karakteri contoh aktivitas DA
istik stik pembelajaran di kelas, NG
generasi generasi mahasiswa mampu
Z dan Z dan menguraikan
Alpha generasi karakteristik generasi Z
dan Alpha dan generasi Alpha
impleme
ntasinya
dalam
pembela
jaran

106 6.1.3 6.1.3.1 Diberikan C6 SU


Karakter Strategi permasalahan LIT
istik Pembela pembelajaran terkait
generasi jaran karakteristik generasi Z
Z dan generasi dan Alpha, mahasiswa
Alpha Z dan mampu merancang
dan generasi strategi pembelajaran
impleme Alpha generasi Z dan generasi
ntasinya Alpha
dalam
pembela
jaran

107 6.1.3 6.1.3.2 Diberikan deskripsi C3 SE


Teori Konsep tentang gaya belajar DA
belajar dasar peserta didik (tanpa NG
behavior terkait menyebut nama gaya
istik dan teori belajar) dalam
kognitivi behaviori pembelajaran,
stik dan stikdan mahasiswa dapat
penerap teori menemukan perbedaan
annya teori behavioristik dan
dalam kognitif teori kognitif dalam
pembela pembelajaran
jaran

108 6.1.3 6.1.3.3 Diberikan deskripsi C6 SU


Teori Konsep tentang gaya belajar LIT
belajar dasar peserta didik (tanpa
behavior terkait menyebut nama gaya
istik dan teori belajar) dalam
kognitivi behaviori pembelajaran,
stik dan stik dan mahasiswa dapat
penerap teori menganalisis implikasi
annya kognitif teori behavioristik dalam
dalam kegiatan pembelajaran
pembela Agama Islam
jaran

109 6.1.4 6.1.4.1 Diberikan deskripsi C6 SU


Teori Konsep tentang gaya belajar LIT
belajar dasar peserta didik (tanpa
behavior terkait menyebut nama gaya
istik dan teori belajar) dalam
kognitivi behaviori pembelajaran,
stik dan stik dan mahasiswa dapat
penerap teori merumuskan implokasi
annya kognitif teori kognitivistik dalam
dalam kegiatan pembelajaran
pembela Agama Islam
jaran

110 6.1.4 6.1.4.2 Diberikan deskripsi C3 MU


Teori Konsep tentang gaya belajar DA
belajar dasar siswa (tanpa menyebut H
humanis tentang nama gaya (belajar)
tik, teori dalam pembelajaran,
konstruk belajar mahasiswa dapat
tivistik, konstrukt menentukan konsep
dan ivistik dasar tentang teori
teori belajar Konstruktivistik
belajar dalam pembelajaran
sosial
serta
penerap
annya
dalam
kegiatan
pembela
jaran

111 7.1.1 7.1.1.1 Diberikan deskripsi C4 SE


Teori Konsep tentang gaya belajar DA
belajar dasar siswa (tanpa menyebut NG
humanis tentang nama gaya belajar)
tik, teori dalam pembelajaran,
konstruk belajar mahasiswa dapat
tivistik, humanist menentukan konsep
dan ik dasar tentang teori
teori belajar Humanistik
belajar dalam pembelajaran
sosial
serta
penerap
annya
dalam
kegiatan
pembela
jaran

112 7.1.1Te 7.1.1.1 Diberikan deskripsi C5 SE


ori Konsep tentang gaya belajar DA
belajar dasar siswa (tanpa menyebut
humanis tentang nama gaya belajar) NG
tik, teori dalam pembelajaran,
konstruk belajar mahasiswa dapat
tivistik, sosial menentukan jenis teori
dan belajar sosial dalam
teori pembelajaran tepat
belajar
sosial
serta
penerap
annya
dalam
kegiatan
pembela
jaran

113 7.1.1 7.1.1.2 Disajikan informasi C4 SE


KONSE PRINSIP tentang kegiatan DA
P PEMBEL pembelajaran yang NG
PEMBE AJARAN dilaksanakan guru,
LAJARA DALAM mahasiswa dapat
N KURIKU menganalisis prinsip
DALAM LUM pembelajaran dalam
KURIKU MERDE kurikulum merdeka yang
LUM KA paling sesuai
MERDE
KAA

114 7.1.1KO 7.1.1.3 Disajikan deskripsi C3 MU


NSEP Keterkait tentang kegiatan DA
PEMBE an pembelajaran, H
LAJARA antara mahasiswa dapat
N Pembela menentukan keterkaitan
DALAM jaran pembelajaran dan
KURIKU dan asesmen pada
LUM Asesme kurikulum merdeka
MERDE n pada
KAA Kurikulu
m
Merdeka

115 7.1.1 7.1.1.4 Disajikan informasi C5 SE


KONSE Pembela tentang kegiatan DA
P jaran pembelajaran, NG
PEMBE yang mahasiswa dapat
LAJARA Sesuai menyimpulkan
N dengan Pembelajaran yang
DALAM Tingkat Sesuai dengan Tingkat
KURIKU Kemamp Kemampuan
LUM uan
MERDE kurikulu
KAA m
merdeka

116 7.2.1 7.2.1.1 Disajikan deskripsi C3 MU


Konsep Konsep tentang langkah-langkah DA
Pembel Pembela pembelajaran dengan H
ajaran jaran menggunakan
Dalam Dalam pendekatan ilmiah,
Kurikulu Kurikulu mahasiswa dapat
m 2013 m 2013 menentukan keterkaitan
antara langkah
pembelajaran, kegiatan
belajar dan maknanya

117 7.2.1 7.2.1,2 Disajikan informasi C4 SE


Konsep Perubah tentang contoh kegiatan DA
Pembel an pembelajaran selama NG
ajaran Kurikulu satu semester,
Dalam m 2013 mahasiswa dapat
Kurikulu menganalisis perubahan
m 2013 kurikulum 2013

118 7.2.1 7.2.1.3 Disajikan deskripsi C6 SU


Konsep Menata tentang kegiatan LIT
Pembel Kelas pembelajaran di dalam
ajaran Pembela kelas, mahasiswa dapat
Dalam jaran merancang formasi
Kurikulu Aktif dan penataan ruang kelas
m 2013 Dinamis yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran
supaya dapat
mengaktifkan peserta
didik

119 7.3.1 7.3.1.1 Disajikan data hasil C6 SU


Asesme Refleksi asesmen peserta didik LIT
n Dalam diri dalam Kurikulum
Kurikulu dalam Merdeka, mahasiswa
m Kurikulu mampu merancang
Merdek m proses refleksi diri
a Merdeka dalam Kurikulum
Merdeka

120 7.3.1 7.3.1.2 Disajikan deskripsi C4 SE


Acuan Penilaia tentang proses DA
standar n Acuan pengolahan nilai uas, NG
penilaia Patokan mahasiswa dapat
n (criterion menentukan acuan
referenc standar penilaian
e) &
Penilaia
n Acuan
Normatif
(norm
referenc
e).

Anda mungkin juga menyukai