Anda di halaman 1dari 2

CATATAN PRIBADI:

PMII KOMISARIAT RADEN RAHMAT MALANG


Komisariat Raden Rahmat adalah komisariat terbesar di kabupaten malang yang
terletak di Kepanjen Malang, dikatakan besar karena komisariat ini mempunyai lima
rayon di bandingkan dengan komisariat-komisariat yang lain yang masih mempunyai
tiga rayon bahkan masih ada yang belum mempunyai rayon hal itu di karenkan baru
munculnya kampus-kampus di kabupaten malang sehingga PMII kabupaten malang
masih belum bisa besar secara kuantitas seperti PMII kota malang, kelima rayon yang
dimiliki oleh komisariat Raden Rahmat yaitu pertama, rayon “Pembela” al
asy’ari, kedua, rayon “Pemberontak” pandhawa, ketiga, rayon “Penggerak” Gajah
Mada, keempat, rayon “Babat jagat” tjokorda, dan kelima, rayon “Cakrawala” Sabdo
Paalon. Namun di balik kebesaran komisariat Raden Rahmat malang ada sedikit
masalah dan problematika yang sampai saat masih belum bisa terpecahkan yaitu
pemeliharaan kader-kader.
Kader-kader raden rahmat secara kualitas cukup bersaing dengan komisariat
yang lain bahkan dengan dengan ormek-ormek yang lain seperti HMI, PKPT, dan
GMNI yang saat ini mulai bermunculan di kabupaten malang dan secara kuantitas
PMII raden Raden Rahmat cukup besar namun seiring berjalannya waktu kader-kader
Raden Rahmat banyak yang menghilang seakan akan di telan bumi hilang entah
kemana, itu di karenakan tidak ada follow up atau pendampingan secara intens atau
terus menerus setelah MAPABA dan PKD, mengaca dari kepengurusan sebelumnya
banyak kader Raden Rahmat yang di biarkan begitu saja setelah acara MAPABA dan
PKD itulah yang menyebabkan kader Raden Rahmat menghilang, banyak kader-kader
Raden Rahmat yang mempunyai potensi dan talenta di bidangnya masing-masing, dan
mempunyai hobi dan kesenangan yang beragam seperti : suka baca buku, bermain
musik, olah raga, seni, menyanyi, dan ada yang suka berpetualang seperti jalan-jalan ke
pantai, mendaki gunung, mencari air terjun dll. Itulah beragam kesukaan dan hobi yang
di miliki kader-kader raden rahmat sehingga kami dari pengurus komisasriat kesulitan
untuk memfasilitasi mereka semua, karna jika mereka di berikan diskusi secara terus
menerus mereka akan jenuh dan suntuk jika tidak di imbangi dengan kesukaan atau
hobi mereka masing-masing, Itulah yang menyebabkan kader-kader Raden Rahmat
banyak yang menghilang.
Munculnya organisai lain seperti HMI, PKPT, dan GMNI di kampus kami
UNIRA itu juga menjadi salah satu problem di bidang kaderisasi PMII Raden Rahmat,
pasalnya PMII Raden Rahmat harus lebih kreatif dan inovatif lagi dalam merumuskan
kaderisasi dan bersaing dalam mencari kader dan pemeliharaan kader, karna apabila
kita tidak mampu bersaing dengan mereka pasti kita akan kalah dalam perekrutan
massa, disisi internal juga ada beberapa problem klasik yang sampai saat ini menjadi
virus mematikan bagi gerakan PMII Raden Rahmat. Pertama, kurangnya pemahaman
akan fungsi dan tanggung jawab structural di kepengurusan Rayon dan komisariat, Ini
yang mengakibatkan dwifungsi kepengurusan sehingga mendisfungsikan yang
lain. Kedua, konflik internal terlebih pra atau pasca momentum RTAR dan RTK.
Masalah ini menjadi hal paling klasik di PMII, sampai-sampai efek dan imbas dari
konflik tersebut menjangkiti kader-kader baru yang sejatinya tidak mengetahui akar
dari konflik tersebut. Ketiga, pola relasi kader dengan senior yang masih menjadi
momok dalam menjalankan roda kepengurusan. Intervensi senioritas juga masih
menjadi problem kuat di setiap kepengurusan rayon dan
komisariat. Keempat, ideologisasi dan mental kader yang rapuh dan tidak
kuat. Kelima, krisis figure dan kepercayaan. Problem ini juga sering terjadi di beberapa
kepengurusan rayon dan komisariat karna kalau sudah tidak ada yang di tokohkan dan
hilangnya kepercayaan satu sama lainnya inilah yang akan menghancurkan organisasi
tersebut.
Dari sisi eksternal juga ada beberapa problem, diantaranya; pertama, kerap kali
salah dalam menetukan pola strategi organisasi dan medan gerak. Kedua, fragmentasi
dan pilihan organisasi gerakan mahasiswa yang lebih variatif. Dari berbagai macam
problematika yang dihadapi PMII, baik dari segi internal maupun eksternal, penulis
dapat menggaris bawahi bahwa, akar permasalahn tersebut adalah pada proses dan
sitem kaderisasi yang di pakai oleh PMII selama ini. Ada beberapa proses dan sitem
kaderisasi PMII yang sejatinya sudah tidak kontekstual, tapi tetap di paksakan di
tunjang dengan adanya pola dan system kaderisasi yang tidak berbasis pada realitas dan
fakta lapangan.
Itulah sedikit tentang kondisi dan problematika PMII Raden Rahmat, pola dan
system kaderisasi yang lama, sudah terlanjur mengakar di dalam benak setiap kader
dan juga sudah terlanjur mendarah daging di tubuh PMII. Artinya PMII hari ini butuh
melakukan perubahan besar, maka dari itu demi terciptanya perubahan besar tersebut
butuh energy yang besar, konsolidasi antar elmen kepengurusan, kesabaran yang
ekstra, serta keyakinan untuk menciptakan sejarah.

Anda mungkin juga menyukai