penekanan pertumbuhan gulma dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman
jagung manis. Percobaan dilaksanakan pada November 2022 – Februari 2023 di Kebun Ciparanje
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tujuh perlakuan dan
empat ulangan, sehingga didapatkan 28 petak percobaan. Perlakuan pada penelitian ini meliputi
perlakuan herbisida Paraquat diklorida 376 g/l dosis 1,50 l/ha, 2,00 l/ha, 2,50 l/ha, 3,00 l/ha, 3,50
l/ha, penyiangan manual dan kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa herbisida Paraquat
diklorida 276 g/l mulai dosis 2,50 efektif menekan pertumbuhan gulma Bidens pilosa,
Alternanthera sessilis, Euphorbia hirta, Cynodon dactylon, gulma lainnya pada 3 MSA hingga 6
MSA. Pemberian herbisida Paraquat diklorida 276 g/l memberikan pengaruh baik terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
Perhitungan penggunaan pupuk
Pemupukan dilakukan dengan memberikan pupuk Urea 200 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCL 100
kg/ha. Seluruh pupuk diberikan pada saat awal tanam, kecuali pupuk urea yang diberikan 1/3 dosis
pada awal tanam dan 2/3 dosis pada 3 minggu setelah tanam. (sesuai pada protokol penelitian)
Jarak tanam = 40 x 60 cm
Luas 1 Hektar = 100.000.000 cm
Dosis Pupuk urea/ha = 200 kg/ha
Jumlah Tanaman = 100.000.000/2.400 = 41,666
= 13,44 kg
= 13,44 kg