Andika Suherman 8435122004 Tugas Resume Mikrobiologi
Andika Suherman 8435122004 Tugas Resume Mikrobiologi
NIM : 8435122004
Prodi : Peternakan
METODE
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan dua perlakuan dan tiga ulangan
pada setiap perlakuan. Perlakuan menggunakan bioaktivator rumen sapi dan mikroorganisme efektif,
sedangkan komposisi bahan yang digunakan pada masing-masing perlakuan sebagai berikut :
a.Pelepah Kelapa Sawit = 1kg
c.Molase = 50ml
d.Dedak =100gr
Kadar air
Kadar air pada pelepah kelapa sawit yang difermentasi dengan bioaktivator rumen sapi
mengalami kenaikan sebesar 1,74%, sedangkan dengan aktivator mikroorganisme efektif
kenaikan kadar air mencapai 2,71%. Proses fermentasi dengan EM4 menyebabkan
perkembangan mikroorganisme yang lebih banyak, menghasilkan peningkatan kadar air.
Peningkatan ini terjadi karena dalam proses fermentasi terjadi degradasi bahan organik,
menghasilkan air dan karbon dioksida. Dengan demikian, peningkatan kadar air pada pakan
hasil fermentasi menunjukkan aktivitas mikroorganisme yang memanfaatkan substrat
sebagai sumber energi untuk pertumbuhan mereka.
Kadar Abu
Kadar abu pada pelepah kelapa sawit setelah fermentasi dengan bioaktivator rumen sapi
meningkat 0,09% menjadi 6,24%, sementara dengan mikroorganisme efektif (EM4) kadar
abu meningkat 1,32% menjadi 7,17%. Peningkatan ini disebabkan oleh degradasi bahan oleh
mikroba dalam proses fermentasi, dan terdapat hubungan positif antara kadar serat kasar
dan kadar abu. Kadar abu menentukan kadar bahan organik dalam pakan, dan SNI
menetapkan batas maksimal kadar abu sebesar 12% dari total bahan.
Protein Kasar
Proses fermentasi pelepah kelapa sawit dengan bioaktivator rumen sapi menghasilkan
penurunan protein kasar sebesar 3,93%, sedangkan dengan aktivator mikroorganisme efektif
(EM4) penurunan hanya 0,36%. Hasil fermentasi menunjukkan kadar protein kasar sebanyak
4,28%, sedikit di bawah standar SNI yang menetapkan minimal 12%.
Penurunan protein kasar disebabkan kurangnya mikroorganisme dalam rumen, yang bisa
diatasi dengan penambahan bioaktivator rumen. Mikroorganisme rumen mampu
mengkonversi Non Protein Nitrogen (NPN) menjadi protein berkualitas tinggi dari pakan.
Fermentasi dengan EM4 juga menyebabkan penurunan protein kasar karena mikroba dalam
EM4 memanfaatkan protein pakan untuk hidup dan berkembang. Kesimpulannya,
penurunan protein kasar pada pakan fermentasi disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme
dalam proses fermentasi.
Lemak Kasar
Fermentasi pelepah kelapa sawit dengan bioaktivator rumen sapi menghasilkan penurunan
lemak kasar sebesar 2,21%, sementara dengan mikroorganisme efektif (EM4) mengalami
peningkatan 2,06%. Kandungan lemak kasar pada penelitian ini (2,21%) sesuai dengan batas
maksimal SNI untuk pakan ruminansia (6%). Lemak yang tinggi dapat mempengaruhi
aktivitas mikroba rumen dan memperpendek daya simpan pakan. Peningkatan kadar lemak
selama fermentasi disebabkan oleh kandungan lemak kasar dari mikroba yang berkembang
biak selama proses fermentasi.
Serat Kasar
Fermentasi pelepah kelapa sawit dengan bioaktivator rumen sapi meningkatkan serat kasar
sebesar 42,96%, sementara dengan mikroorganisme efektif (EM4) terjadi peningkatan
sebesar 55,49%. Penambahan dedak dan molase serta waktu fermentasi 21 hari
berkontribusi pada peningkatan serat kasar.
SNI menetapkan minimal 13% serat kasar untuk pakan ternak ruminansia. Peningkatan serat
kasar disebabkan oleh bahan tambahan dan waktu fermentasi. Aktivator EM4 dengan jamur
cepat tumbuh juga berkontribusi pada peningkatan serat kasar selama fermentasi. Dengan
demikian, hasil fermentasi dapat memenuhi standar serat kasar untuk pakan ternak
ruminansia.
Kesimpulan
1. Fermentasi pelepah kelapa sawit dengan bioaktivator rumen sapi meningkatkan kadar air
(1,74%), kadar abu (0,09%), dan serat kasar (8,21%).
2. Penggunaan aktivator EM4 dalam fermentasi dapat meningkatkan kandungan nutrisi,
termasuk serat kasar (14,57%), lemak kasar (0,87%), kadar abu (1,32%), dan kadar air
(2,71%).
3. Kedua perlakuan memiliki keunggulan masing-masing, dengan bioaktivator rumen cocok
di peternakan, sedangkan EM4 direkomendasikan jika bioaktivator rumen tidak tersedia.