Anda di halaman 1dari 29

REVALUASI PEMAHAMAN PEDAGANG PASAR RAKYAT

NGABANG TERHADAP KLASIFIKASI SAMPAH


ORGANIK DAN ANORGANIK: TINJAUAN PRESEPSI
DAN PRATIK
TUGAS UAS FILSAFAT ILU PENGETAHUAN

Dosen pengampu:
Mikhael Ardi. Pr

Disusun Oleh:
Helbi Tutui : 202201012
Reja Pratama : 202201027
Kresensia Julianti : 202201016
Lestina Sanova : 202201019
PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO AGUSTINUS HIPPO
NGABANG
2024
Revaluasi Pemahaman Pedagang Pasar Rakyat Ngabang
terhadap Klasifikasi Sampah Organik dan Anorganik: Tinjauan
Persepsi dan Praktik

Helbi Tutui
Reja Pratama
Kresensia Julianti
Lestina Sanova

Abstrak:
Studi ini melihat apa yang pedagang pasar rakyat Ngabang tahu dan
lakukan tentang pengelolaan sampah. Meskipun pemahaman dasar tentang
bagaimana limbah organik dan anorganik berbeda, praktik pemisahan limbah
masih tidak konsisten. Variasi dalam praktik pengelolaan sampah dipengaruhi
oleh variabel seperti kesadaran lingkungan individu, pengetahuan tentang
pengelolaan sampah, keterlibatan dalam program lingkungan, kondisi
infrastruktur, dan kemudahan akses. Meskipun pengetahuan dasar sudah ada,
observasi menunjukkan bahwa tidak ada pemisahan limbah di pasar Ngabang.
Kendala utama untuk pengelolaan limbah adalah infrastruktur yang tidak
memadai dan akses yang terbatas ke fasilitas. Studi ini menekankan upaya
perubahan ke arah pendekatan berorientasi keberlanjutan, seperti pembuatan
pusat daur ulang dan penilaian kinerja TPA Tebedak. Menurut tinjauan praktik,
pengetahuan teoritis tidak mencukupi untuk mengubah perilaku dalam
pengelolaan sampah. Alternatif pemisahan sampah termasuk penggunaan
teknologi ramah lingkungan dan metode proyek berbasis pembelajaran. Jika
orang tahu tentang keuntungan pemisahan limbah, mereka mungkin lebih
terlibat dalam pengelolaan sampah yang lebih baik. Evaluasi pemahaman
menunjukkan bahwa pedagang pasar Ngabang tidak memiliki pemahaman
mendalam tentang perbedaan sampah organik dan anorganik. Hambatan utama
adalah kurangnya informasi dan kurangnya sosialisasi. Pihak berwenang harus
proaktif dalam meningkatkan komunikasi dan sosialisasi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat. Dengan pariwisata, pengelolaan sampah di Ngabang
memiliki efek positif pada ekonomi, tetapi juga efek negatif, seperti penimbunan
sampah di daerah wisata. Pengelolaan sampah memerlukan pendidikan,
kerjasama dengan pemerintah, dan perubahan regulasi untuk membuat

1
lingkungan lebih bersih dan berkelanjutan. Singkatnya, untuk mencapai
pengelolaan sampah yang lebih efisien di pasar rakyat Ngabang dan masyarakat
umumnya, diperlukan pemahaman yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik,
dan penerapan praktik yang lebih baik.

Kata Kunci: Pengelolaan sampah, pasar rakyat Ngabang, klasifikasi sampah,


Pusat daur ulang, Kesadaran masyarakat

Abstract:
This study looks at what people's market traders in Ngabang know and do about
garbage management. Although basic understanding of how organic and
inorganic waste differ, waste separation practices are still inconsistent.
Variations in waste management practices are influenced by variables such as
individual environmental awareness, knowledge of waste management,
involvement in environmental programmes, infrastructure conditions, and ease
of access. Although basic knowledge already exists, observations show that there
is no waste separation in the Ngabang market. The main obstacles to waste
management are inadequate infrastructure and limited access to facilities. The
study emphasizes efforts to change towards sustainability-oriented approaches,
such as the construction of recycling centres and Tebedak TPA performance
assessments. According to a practice review, theoretical knowledge is
insufficient to change behavior in garbage management. Alternatives to garbage
separation include the use of environmentally friendly technologies and
learning-based project methods. If people knew about the benefits of waste
separation, they might be more involved in better waste management. The
evaluation of understanding suggests that the market trader has no in-depth
understanding of the difference between organic and inorganic garbage. The
main obstacles are lack of information and lack of socialization. Authorities must
be proactive in improving communication and socialization to raise public
awareness. With tourism, the management of garbage in Ngabang has a positive
effect on the economy, but also a negative effect, such as the dumping in tourist
areas. Waste management requires education, cooperation with governments,
and regulatory changes to make the environment cleaner and more sustainable.

2
In short, to more efficient waste management in the people's market and society
in general, better understanding, better education, and better practice application
are needed.

Keywords: Garbage management, people's market, classification of garbage, recycling


centres, public awareness

1. Pendahuluan
Pengendalian sampah sangat penting untuk keberlanjutan
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini berfokus pada
pasar rakyat Ngabang di Kabupaten Landak untuk menilai pemahaman
dan praktik pedagang tentang pengelolaan limbah. Klasifikasi sampah
menjadi suatu hal di perhatikan, adapun klasifikasi sampah yang disorot
yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dan sampah
anorganik memiliki komposisi dan cara pengolahan yang berbeda. Sampah
organik berasal dari sisa organisme hidup, seperti sayuran, buah-buahan,
dan daun-daunan. Sampah organik mudah terurai di alam dan dapat
digunakan sebagai pupuk kompos. Contoh sampah organik basah
termasuk sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, dan kulit bawang1.
Sampah organik dapat diolah menjadi pelet untuk ayam dan ikan, atau
menjadi bahan utama dalam produksi listrik.Tempat sampah berwarna
kuning biasanya digunakan untuk menyimpan sampah anorganik2.
Contoh sampah anorganik termasuk botol plastik, kardus, pembungkus

1 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. (n.d.). Pengertian dan Pengelolaan


Sampah Organik dan Anorganik. Diakses dari
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-
sampah-organik-dan-anorganik-13

2 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. (n.d.). Yuk Mengenal 5 Jenis
Sampah. Diakses dari https://ditsmp.kemdikbud.go.id/yuk-mengenal-5-jenis-sampah/

3
plastik, dan bahan yang mengandung minyak3. Fokus pengolahan sampah
anorganik adalah pembuatan barang atau kerajinan, seperti tas. Meskipun
pengetahuan dasar tentang bagaimana limbah organik dan anorganik
berbeda, metode pemisahan masih perlu ditingkatkan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melihat apa yang dipikirkan dan dilakukan
pedagang pasar rakyat Ngabang tentang pengelolaan sampah dan
bagaimana hal itu berdampak pada pengelolaan sampah di tingkat lokal.
Menurut pengamatan dan wawancara, setiap pedagang memiliki
cara berbeda untuk mengelola sampah di pasar rakyat Ngabang. Teori
dasar tentang limbah organik dan anorganik sudah ada, tetapi teknik
pemisahan masih perlu ditingkatkan. Beberapa individu memiliki
pemahaman yang lengkap, tetapi ketidaksepakatan mengenai metode
terbaik untuk pemisahan limbah menunjukkan bahwa pendekatan yang
lebih menyeluruh diperlukan. Variasi dalam pemahaman dan praktik
tentang sampah dipengaruhi oleh variabel seperti kesadaran lingkungan
individu, pengetahuan tentang pengelolaan sampah, kondisi infrastruktur,
dan akses ke fasilitas.
Observasi menunjukkan bahwa, meskipun pengetahuan dasar
tentang bagaimana limbah organik dan anorganik berbeda, prosedur
pemisahan limbah di pasar rakyat Ngabang tidak konsisten. Pembangunan
Pusat Daur Ulang (PDU) dan penggunaan sarana penanganan sampah
adalah beberapa cara alternatif untuk memisahkan sampah yang
disarankan. Untuk mengurangi jarak antara pengetahuan dan tindakan,
tidak hanya pemahaman teoritis yang penting tetapi juga tindakan praktis
yang mudah dilakukan.

3Kompas.com. (2022, November 29). Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik. Diakses
dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/29/100000869/perbedaan-
sampah-organik-dan-anorganik

4
Baik keuntungan maupun kerugian dari pengelolaan sampah di
Ngabang harus dipertimbangkan. Meskipun sektor pariwisata mendorong
pertumbuhan ekonomi, sampah menjadi masalah. Diperlukan tindakan
proaktif dari organisasi terkait untuk meningkatkan komunikasi,
sosialisasi, dan pendidikan tentang pengelolaan sampah.

Pendidikan dan pelatihan tambahan, terutama yang terfokus pada


manfaat pemisahan limbah, dianggap penting untuk meningkatkan
pemahaman dan praktik pengelolaan sampah. Perlu ada evaluasi terus-
menerus untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil memiliki hasil
yang lebih baik dan berkelanjutan.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan
strategi pengelolaan sampah yang lebih baik, meningkatkan kesadaran
masyarakat, dan mendukung inisiatif keberlanjutan lokal melalui
pemahaman mendalam tentang keadaan pasar rakyat Ngabang.

2. Pokok Permasalahan
Pertama, kita akan melihat bagaimana orang memahami klasifikasi
sampah organik dan anorganik. Apakah terdapat perbedaan signifikan
dalam tingkat pemahaman antar anggota masyarakat tentang cara
mengklasifikasikan sampah? Hal ini dapat membantu memahami seberapa
luas informasi tentang konsep-konsep fundamental ini dapat tersebar dan
diterima dengan baik di masyarakat.

Kedua, mengenai persepsi sampah organik dan anorganik, fokus


penelitian akan terletak pada pendapat masyarakat tentang sampah ini.
Apakah ada perbedaan pendapat tentang manfaat dan sifat sampah
organik dan anorganik di antara kelompok masyarakat tertentu? Ini dapat
menunjukkan peran persepsi dalam pengelolaan sampah di tingkat
masyarakat.

5
Ketiga, penelitian akan melihat bagaimana masyarakat menerapkan
praktik pengelolaan sampah. Apakah masyarakat secara konsisten
memilah sampah menurut jenisnya? Bagaimana praktik pengelolaan
sampah di tingkat individu atau kelompok dipengaruhi oleh elemen seperti
infrastruktur, peraturan, dan kesadaran lingkungan?

3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini melibatkan
observasi dan wawancara sebagai alat utama pengumpulan data.
Pengamatan dan wawancara dilakukan secara langsung dengan pedagang
pasar rakyat Ngabang, bertujuan untuk menyelidiki dan mengevaluasi
pemahaman serta praktik mereka terkait pengelolaan limbah. Pendekatan
ini membantu peneliti memperoleh wawasan mendalam tentang
bagaimana pedagang mengelola sampah mereka sehari-hari.

Dengan menggunakan observasi, peneliti dapat melihat perilaku


pedagang secara langsung di lingkungan pasar. Akibatnya, penelitian ini
dapat mendokumentasikan secara akurat bagaimana pedagang
memisahkan limbah dalam kehidupan sehari-hari mereka, dengan tujuan
untuk mengevaluasi praktik mereka. Selain itu, observasi memberikan
gambaran visual yang jelas tentang kondisi aktual dan kebiasaan pedagang
terkait pengelolaan limbah.

Sebagai alternatif, peneliti memiliki kesempatan untuk berinteraksi


secara langsung dengan pedagang melalui wawancara. Peneliti dapat
memeriksa pemahaman mereka tentang limbah organik dan anorganik
serta faktor-faktor yang memengaruhi praktik pemisahan limbah melalui
wawancara yang dirancang dengan cermat.

Selanjutnya, analisis sistematis dilakukan terhadap data yang


dikumpulkan dari observasi dan wawancara. Tujuan analisis data adalah

6
untuk menentukan tingkat pemahaman pedagang tentang limbah organik
dan anorganik serta seberapa efektif pemisahan limbah digunakan dalam
kehidupan sehari-hari pedagang di pasar rakyat Ngabang. Hasil analisis ini
akan membentuk dasar untuk pemahaman yang lebih baik tentang apa
yang perlu diperbaiki dan dikembangkan dalam manajemen limbah di
kalangan pedagang di pasar rakyat Ngabang.

4. Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Widiastuti et al. (2021) berjudul "Pemahaman dan
Praktik Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Kota Semarang".
Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara untuk
mengevaluasi pemahaman dan praktik pengelolaan sampah di pasar
tradisional Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar pedagang pasar tradisional Kota Semarang memiliki pemahaman
dasar tentang pengelolaan sampah, tetapi praktik pengelolaan sampah di
pasar tradisional Kota Semarang masih kurang konsisten.

Penelitian oleh Irawan et al. (2022) berjudul "Pemetaan Pemahaman


dan Praktik Pengelolaan Sampah di Pasar Rakyat Kecamatan Tanjung
Priok, Jakarta Utara". Penelitian ini menggunakan metode survei untuk
memetakan pemahaman dan praktik pengelolaan sampah di pasar rakyat
Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemahaman dan praktik pengelolaan sampah di pasar rakyat
Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara masih perlu ditingkatkan.

Penelitian oleh Setyawan et al. (2023) berjudul "Pemahaman dan


Praktik Pengelolaan Sampah di Pasar Rakyat Kota Pekanbaru". Penelitian
ini menggunakan metode survei dan wawancara untuk mengevaluasi
pemahaman dan praktik pengelolaan sampah di pasar rakyat Kota
Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman dan praktik

7
pengelolaan sampah di pasar rakyat Kota Pekanbaru masih perlu
ditingkatkan.

5. Hasil dan Pembahasan


5.1 Pemahaman pedagang pasar rakyat Ngabang
Setiap pedagang di pasar rakyat Ngabang memiliki metode yang
berbeda untuk menangani sampah. Pemahaman mendasar tentang
perbedaan limbah organik dan anorganik jelas terlihat dari pengamatan
dan wawancara yang dilakukan dengan pedagang pasar rakyat Ngabang.
Namun, masih kurang praktik pemisahan limbah menurut jenisnya.
Meskipun ada beberapa orang yang memiliki pemahaman yang jelas
tentang limbah organik dan anorganik, ada perbedaan pendapat tentang
bagaimana limbah dipisahkan. Singkatnya, meskipun pemahaman dasar
tentang limbah organik dan anorganik sudah ada, teknik pemisahan
limbah masih perlu ditingkatkan. Pendidikan dan promosi praktik ramah
lingkungan dapat secara signifikan meningkatkan kesadaran tentang
pengelolaan limbah dan tindakan nyata. Selain itu, penelitian
menunjukkan bahwa beberapa orang memiliki pemahaman parsial tentang
manajemen limbah, terutama tentang penggunaan ulang atau pemrosesan
limbah organik; namun, mereka seringkali tidak membedakan limbah
organik dari limbah anorganik sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa lebih
banyak pelatihan dan pendidikan diperlukan untuk meningkatkan
kesadaran dan praktik pengelolaan limbah yang lebih baik. Secara
keseluruhan, pengamatan menunjukkan bahwa pedagang pasar rakyat
Ngabang membutuhkan lebih banyak pendidikan dan dukungan untuk
praktik ramah lingkungan untuk meningkatkan pengelolaan limbah.
Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi variasi dalam
pemahaman dan praktik terkait sampah:

8
Kesadaran Lingkungan Individu: Tingkat kesadaran lingkungan
setiap pedagang bisa berbeda. Beberapa mungkin sangat peduli
dengan dampak lingkungan dari sampah dan berusaha untuk
mengurangi limbah mereka, sementara yang lain mungkin kurang
memperhatikan hal tersebut. Faktor-faktor seperti pendapatan,
pendidikan, kepedulian terhadap sampah, dan peraturan
pemerintah juga memengaruhi tingkat partisipasi pedagang dalam
kebersihan lingkungan. Semua faktor ini dapat saling memengaruhi
dan membentuk tingkat partisipasi pedagang. Meningkatkan
kesadaran, memberikan pendidikan, dan memberikan insentif yang
tepat dapat membantu orang lebih aktif berpartisipasi dalam upaya
pengelolaan sampah yang lebih baik4.
Pengetahuan Tentang Pengelolaan Sampah: Pengalaman,
pendidikan, dan pengetahuan tiap pedagang terkait pengelolaan
sampah juga bisa bervariasi. Ada yang mungkin memiliki
pengetahuan yang luas tentang cara-cara untuk mendaur ulang atau
mengelola sampah dengan lebih baik, sementara yang lain mungkin
tidak begitu terinformasi. Sampah adalah sisa barang yang sudah
tidak digunakan lagi tetapi dapat didaur ulang menjadi barang
bernilai. Pengelolaan sampah melibatkan pengurangan,
pengumpulan, pemrosesan, dan pembuatan produk sampai bernilai
lagi. Sampah organik, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat
didaur ulang menjadi pelet untuk ayam dan ikan. Tidak banyak
orang yang percaya bahwa sampah organik dapat diubah menjadi
pelet untuk makanan hewan5.

4Zulkarnaini, & Zulfan Saam. (2009). Faktor-faktor Penentu Tingkat Partisipasi Pedagang
dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru.
5 Admin dlh. (2019, October 1). Pengertian dan Pengelolahan Sampah Organik Dan

Anorganik. Dlh.Bulelengkab.Go.Id.

9
Keterlibatan dalam Program atau Inisiatif Lingkungan: Pedagang
berpartisipasi dalam program lingkungan yang berbeda, terutama
dalam hal pemahaman dan praktik pemilahan sampah. Dalam
wawancara kami pada tanggal 12 desember 2023, pedagang sayur
Pak Nasrian, bersama dengan narasumber lainnya, menunjukkan
pemahaman yang baik tentang perbedaan antara sampah organik
dan anorganik, meskipun pada awalnya kurang pengetahuan,
mampu memberikan contoh yang tepat, tetapi tidak melakukan
pemilahan sampah sesuai jenisnya. Sementara Pak Anto, pedagang
sayur dan sembako, memiliki pemahaman yang terbatas setelah
penjelasan, menyebutkan contoh sampah organik tetapi kurang Ibu
Muslimah, penjual es, memahami dengan baik perbedaan antara
kedua jenis sampah dan memberikan contoh yang tepat untuk
memanfaatkan kembali sampah daripada pemilahan konsisten.
Namun, dia tidak melakukan pemilahan secara resmi, tetapi dia
lebih cenderung untuk memanfaatkan kembali sampah daripada
pemilahan konsisten.
Kondisi Infrastruktur dan Akses: Berdasarkan pengamatan dan
wawancara, diperhatikan bahwa infrastruktur dan akses ke fasilitas
pengelolaan limbah di wilayah pasar tradisional Ngabang terbatas.
Kurangnya infrastruktur pengelolaan limbah yang tepat, seperti titik
pengumpulan limbah dan fasilitas daur ulang yang ditunjuk,
berkontribusi terhadap tantangan yang dihadapi pedagang pasar
rakyat Ngabang dalam mengelola limbah mereka secara efektif.
Akses terbatas ke fasilitas dan infrastruktur pengelolaan limbah
menghalangi kemampuan pedagang untuk memisahkan dan
membuang limbah mereka dengan benar, yang mengarah pada
sistem manajemen limbah yang kurang efisien. Hal ini
menggarisbawahi kebutuhan untuk meningkatkan infrastruktur

10
pengelolaan limbah dan akses ke fasilitas di wilayah pasar
tradisional Ngabang untuk mendukung praktik manajemen limbah
yang lebih baik di kalangan pedagang. Namun, sistem pengelolaan
sampah di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, sedang
mengalami perubahan menuju pendekatan yang lebih berorientasi
pada keberlanjutan. Dalam upaya untuk mengurangi sampah yang
tidak dikelola atau didaur ulang, kabupaten akan membangun pusat
daur ulang sampah. Studi kelayakan lokasi pusat daur ulang
persampahan di Kabupaten Landak telah dilakukan untuk
mengetahui infrastruktur, aksesibilitas, dan faktor ekonomi yang
berkaitan dengan pengelolaan sampah. Selain itu, ada juga evaluasi
kinerja pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tebedak di
Kota Ngabang, Kabupaten Landak. Evaluasi ini mencakup hal-hal
seperti kelembagaan, sumber daya manusia, dan pengeluaran6.
Variasi dalam pemahaman dan praktik ini menunjukkan bahwa
peningkatan keseluruhan dalam pengelolaan sampah di pasar rakyat
Ngabang dapat dicapai melalui peningkatan kesadaran masyarakat,
pemberian pendidikan tentang pengelolaan sampah, dan penyediaan
infrastruktur yang sesuai.Tinjauan presepsi
5.2 Tinjauan praktik
Berdasarkan observasi yang menunjukkan bahwa tidak ada
pemisahan limbah yang dilakukan meskipun pengetahuan dasar tentang
perbedaan limbah organik dan anorganik di antara pedagang di pasar
rakyat Ngabang.

6 Pratiwi, N. N. (n.d.). STUDI KELAYAKAN LOKASI PUSAT DAUR ULANG

PERSAMPAHAN KABUPATEN LANDAK.

11
Meskipun pemahaman dasar tentang perbedaan limbah telah ada,
praktik pemisahan limbah tidak terlaksana secara konsisten di pasar. Ini
menandakan bahwa pemahaman teoritis saja tidak cukup untuk mengubah
perilaku dalam pengelolaan limbah. Ada beberapa metode alternatif untuk
pemisahan sampah di pasar rakyat Ngabang, termasuk: pembangunan
Pusat Daur Ulang (PDU) untuk mengurangi tumpukan sampah dan
memberikan nilai ekonomi daur ulang; penggunaan sarana dan prasarana
penanganan sampah, termasuk koordinasi, pengumpulan, pengangkutan,
dan pemrosesan sampah; pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) di Kecamatan Ngabang untuk menjaga kelangsungan hidup
sampah; dan analisis kelayakan untuk menciptakan Pemerintah Kabupaten
Landak telah mengambil tindakan ini dalam konteks pasar rakyat Ngabang
untuk mengatasi masalah sampah dan melindungi lingkungan hidup.
Beberapa individu mungkin memiliki persepsi yang jelas tentang
limbah organik dan anorganik, tetapi hal ini tidak selalu tercermin dalam
tindakan nyata. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara pemahaman
konseptual dan implementasi praktis dalam pemisahan limbah. Untuk
mengatasi kesenjangan antara pemahaman konseptual dan implementasi
praktis dalam pemisahan limbah, terdapat beberapa strategi yang dapat
dilakukan. Salah satunya adalah dengan menerapkan model project based
learning (PjBl) pada materi pencemaran lingkungan untuk meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar siswa7. Selain itu, dapat dilakukan pengolahan
limbah dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan
pembuangan limbah yang tepat untuk membantu mengurangi dampak
pencemaran lingkungan dari limbah rumah tangga8. Prinsip pengolahan

7 Dian Novita Sari. (n.d.). Pengelolaan Sampah di Pasar Pagi Arengka Kota Pekanbaru.
[Online]. Tersedia di: [https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/7756/7/Dian%20Novita%20Sari.pdf]
8 Aliridho, R. (2021). Pengolahan Limbah dalam Upaya Mengurangi Dampak Limbah

Sampah Rumah Tangga terhadap Pencemaran Lingkungan. [Online]. Tersedia di:

12
limbah yang baik bagi lingkungan dapat dilakukan dengan cara 3R, yaitu
reduce, reuse, dan recycle9. Selain itu, dapat dilakukan pula pengolahan
limbah industri dengan memisahkan, memotong, mencuci, dan membuang
limbah plastik dengan baik10. Dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan
program pengolahan sampah oleh pemerintah serta pembentukan perilaku
yang baik pada masyarakat. Pengolahan limbah cair juga harus dilakukan
dengan baik dan sesuai dengan aturan, serta harus memenuhi standar
pengolahan yang ditetapkan. Selain itu, pengolahan sampah juga dapat
dijadikan media pembelajaran dalam bentuk alat peraga untuk
mengurangi dampak limbah sampah rumah tangga terhadap pencemaran
lingkungan.
Diperlukan upaya lebih lanjut dalam hal pendidikan dan pelatihan
terkait manfaat pemisahan limbah serta langkah-langkah praktis untuk
meningkatkan praktik pengelolaan limbah. Ini bisa termasuk program
pendidikan formal atau pelatihan praktis di lapangan. Pelatihan dan
pendidikan terkait manfaat pemisahan limbah, serta tindakan praktis
untuk meningkatkan praktik pengelolaan limbah meliputi beberapa
elemen penting:

[https://www.kompasiana.com/aliridho17/65981db312d50f46ae259d62/pengolahan-
limbah-dalam-upaya-mengurangi-dampak-limbah-sampah-rumah-tangga-terhadap-
pencemaran-lingkungan]
9 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. (n.d.). Prinsip Pengolahan Limbah

yang Baik bagi Lingkungan. [Online]. Tersedia di:


[https://ditsmp.kemdikbud.go.id/prinsip-pengolahan-limbah-yang-baik-bagi-
lingkungan/]
10 Miftahul Hidayah. (n.d.). Pemanfaatan Limbah Industri. [Online]. Tersedia di:

[https://fahutan.ulm.ac.id/id/buku/bukuajar/17_pemanfaatan_limbah_industri_buku
_ajar.pdf]

13
1. Menghemat Energi: Mengubah sampah menjadi energi baru dapat
menghemat energi yang dibutuhkan manusia. Ini mencakup
berbagai jenis energi, seperti bahan bakar dan pupuk kompos11.
2. Menghemat Uang: Orang harus mengeluarkan uang untuk
membeli sesuatu karena mereka membutuhkannya. Namun,
orang yang memahami manfaat pengolahan sampah dengan benar
dapat menghemat uang.
3. Mengurangi Ketergantungan Pada Sumber Energi Terbatas:
Pengolahan sampah yang efektif dapat membantu mengurangi
ketergantungan pada sumber energi terbatas dan mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan12.
4. Pemulihan dan Penggunaan Kembali Bahan Bernilai: Bahan
bernilai dapat dipulihkan dan dikurangi melalui daur ulang
sampah. Banyak komponen sampah masih berguna dan dapat
digunakan kembali.
5. Penciptaan Lapangan Kerja dan Dukungan Ekonomi: Industri
daur ulang sampah memberikan kontribusi ekonomi yang positif
dan menciptakan lapangan kerja baru.
6. Pemantauan Lingkungan: Daur ulang sampah dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
lingkungan.
Beberapa langkah-langkah praktis yang dapat diambil meliputi:

11 Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. (n.d.). 5 Manfaat Pengolahan Sampah yang
Baik. [Online]. Tersedia di: [https://dlh.semarangkota.go.id/5-manfaat-pengolahan-
sampah-yang-baik/]

12Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. (n.d.). Daur Ulang Sampah: Pengertian,


Manfaat, dan Cara. [Online]. Tersedia di: [https://umsu.ac.id/berita/daur-ulang-
sampah-pengertian-manfaat-dan-cara/]

14
1. Mengurangi bahan yang sulit didaur ulang, seperti botol air,
kantong plastik sekali pakai, atau kemasan berlebihan.
2. Mendaur ulang di rumah, seperti mengolah limbah peternakan
untuk menghasilkan produk bermanfaat13 Mengikuti prinsip
pengolahan limbah yang ramah lingkungan, seperti mengurangi
jumlah sampah, menggunakan ke mbali barang-barang, dan
mengurangi pemakaian plastik14.

Peningkatan Kesadaran Akan Keuntungan Pemisahan Limbah:


Meningkatkan kesadaran akan keuntungan nyata dari pemisahan limbah
dapat menjadi kunci dalam mendorong pedagang untuk mengadopsi
praktik pengelolaan limbah yang lebih baik. Peningkatan kesadaran akan
keuntungan pemisahan limbah merupakan hal yang penting untuk
menjaga kesejahteraan lingkungan dan mengurangi pencemaran. Berikut
adalah beberapa manfaat dan cara mengatasi sampah yang dapat Anda
lakukan:
1. Menghemat Energi: Pengolahan sampah dapat menghemat energi
yang dibutuhkan oleh manusia15.

13 Universitas Padjadjaran. (2023, September). Pakar UNPAD: Mengolah Limbah


Peternakan Punya Banyak Manfaat. [Online]. Tersedia di:
[https://www.unpad.ac.id/2023/09/pakar-unpad-mengolah-limbah-peternakan-
punya-banyak-manfaat/]
14 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. (n.d.). Prinsip Pengolahan Limbah

yang Baik bagi Lingkungan. [Online]. Tersedia di:


[https://ditsmp.kemdikbud.go.id/prinsip-pengolahan-limbah-yang-baik-bagi-
lingkungan/]
15 Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. "5 Manfaat Pengolahan Sampah yang Baik."

Tersedia di: [https://dlh.semarangkota.go.id/5-manfaat-pengolahan-sampah-yang-


baik/]

15
2. Mengurangi Polusi: Pemisahan sampah dapat mengurangi
pencemaran lingkungan dan penyebaran sampah, yang dapat
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan16.
3. Konservasi Sumber Daya Alam: Daur ulang sampah dapat
mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru, seperti tambang
dan pohon.
4. Pengembalian Sampah Organik: Sampah organik dapat didaur ulang
dan disimpan di tempat yang aman17.
5. Pengolahan Sampah Anorganik: Sampah anorganik dapat diubah
menjadi bahan bakar atau produk kerajinan tangan.
6. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Memahami pentingnya
pengelolaan sampah dan cara mengurangi pencemaran dapat
membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sampah.
Untuk mengatasi sampah, Anda dapat mengikuti beberapa cara berikut:
1. Mengurangi pemborosan dengan memilih produk yang mudah
dikolah atau dapat digunakan kembali.
2. Menggunakan kontainer daur ulang untuk menyimpan sampah
organik seperti kertas, plastik, logam, dan kaca.
3. Mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk, atau pakan
ternak.
4. Menggunakan sampah anorganik untuk membuat bahan bakar atau
media tanam.
5. Mengajarkan dan memberi tahu orang lain tentang pengelolaan
sampah.

16 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. "Daur Ulang Sampah: Pengertian,


Manfaat, dan Cara." Tersedia di: [https://umsu.ac.id/berita/daur-ulang-sampah-
pengertian-manfaat-dan-cara/]
17 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Katingan. "Manfaat Sampah Organik bagi

Kehidupan." Tersedia di: [https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/1869/manfaat-


sampah-organik-bagi-kehidupan]

16
Anda dapat menciptakan keuntungan dari sampah, melindungi
lingkungan, dan mengurangi pencemaran dengan mengikuti cara-cara di
atas.
Pemahaman teoritis tidak cukup untuk pemisahan limbah.
Dibutuhkan juga tindakan praktis yang mudah dilakukan. Ini akan
membantu mengurangi jarak antara pengetahuan dan tindakan yang
diambil. Pemahaman teoritis saja tidak cukup untuk pemisahan limbah,
dibutuhkan tindakan praktis yang mudah dilakukan. Berikut adalah
beberapa manfaat dan cara mengatasi sampah yang dapat dilakukan untuk
mengurangi pencemaran dan menjaga kesejahteraan lingkungan. Manfaat
dari pemisahan limbah antara lain:
1. Menghemat energi dengan mengubah sampah menjadi energi baru18.
2. Mengurangi polusi lingkungan dan penyebaran sampah yang
merusak kesehatan manusia dan lingkungan19.
3. Konservasi sumber daya alam dengan daur ulang sampah, yang
dapat mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru.
4. Pengolahan sampah organik menjadi kompos, pupuk, atau pakan
ternak20.
5. Pengolahan sampah anorganik menjadi produk kerajinan tangan
atau bahan bakar.
6. Pendidikan dan penelitian tentang cara mengubah sampah menjadi
energi.
Cara mengatasi sampah antara lain:

18 "Prinsip Pengolahan Limbah." Diakses dari:


https://www.gramedia.com/literasi/prinsip-pengolahan-limbah/
19 "Pengolahan Limbah Rumah Tangga." Diakses dari: https://eticon.co.id/pengolahan-

limbah-rumah-tangga/
20 "Manfaat Sampah Organik dan Anorganik untuk Lindungi Lingkungan." Diakses dari:

https://www.rinso.com/id/sustainability/manfaat-sampah-organik-dan-anorganik-
untuk-lindungi-lingkungan.html

17
1. Mengurangi pemborosan sampah dengan memilih produk yang mudah
dikolah atau dapat digunakan kembali.
2. Menggunakan kontainer daur ulang untuk menyimpan sampah
organik seperti kertas, plastik, logam, dan kaca.
3. Mengolah sampah organik menjadi kompos, pupuk, atau bahan pakan
ternak.
4. Menggunakan sampah anorganik untuk produksi bahan bakar atau
media tanam.
5. Mengajarkan dan menyampaikan informasi tentang pengelolaan
sampah ke teman, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, dapat berkontribusi dalam
mengurangi pencemaran, melindungi lingkungan, dan menciptakan
keuntungan dari sampah.
Dengan menggarisbawahi kebutuhan akan pendidikan lanjutan,
peningkatan kesadaran, dan pengenalan langkah-langkah praktis,
diharapkan dapat meningkatkan implementasi pemisahan limbah di pasar
rakyat Ngabang dan memperbaiki praktik pengelolaan limbah secara
keseluruhan.
5.3 Revaluasi pemahaman
Sebagai hasil dari observasi dan wawancara, terlihat bahwa para
pedagang di Pasar Rakyat Ngabang tidak memiliki pemahaman yang
mendalam tentang perbedaan antara sampah organik dan anorganik.
Masalah kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh instansi yang
bertanggung jawab atas pengelolaan sampah menjadi hambatan besar yang
perlu segera diatasi. Keterbatasan informasi yang disebabkan oleh
minimnya upaya komunikasi dari pihak terkait memperparah situasi
kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik.
Akibatnya, masyarakat kurang memahami pentingnya pemisahan
sampah, manfaatnya, dan cara yang dapat mereka lakukan untuk

18
mengelola sampah dengan lebih baik. Hal ini menyebabkan situasi di mana
pengelolaan sampah masih menjadi masalah yang belum diselesaikan
secara kolektif.
Diperlukan tindakan proaktif dari instansi terkait untuk
meningkatkan komunikasi dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah.
Akibatnya, kesadaran akan pentingnya pemisahan sampah dan metode
yang tepat dapat disebarluaskan dengan lebih baik. Ini dapat dicapai
melalui kampanye informasi yang terorganisir, seminar, atau kegiatan
interaktif lainnya yang mendorong partisipasi masyarakat dalam
peningkatan pengelolaan sampah. Meskipun sebagian orang memahami
perbedaan antara kedua jenis sampah, metode mereka untuk memisahkan
sampah tidak konsisten. Di antara mereka, beberapa bahkan tidak tahu apa
itu klasifikasi sampah. Di sisi lain, yang lain tahu tentangnya tetapi tidak
peduli. Kondisi ini menunjukkan bahwa orang tidak memahami atau tidak
menyadari pentingnya pengelolaan sampah.
Bagi sebagian orang, kurangnya pengetahuan tentang klasifikasi
sampah dapat dianggap sebagai hambatan utama dalam menerapkan
praktik pengelolaan sampah yang efektif. Namun, bagi mereka yang sudah
mengenal klasifikasi sampah, mungkin ada alasan lain yang membuat
mereka tidak peduli dengan masalah ini, seperti kurangnya motivasi atau
pemahaman tentang manfaat yang dapat diperoleh dari pemisahan
sampah.
Dalam kedua keadaan ini, pendekatan yang lebih luas dan terfokus
diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tentang klasifikasi sampah
dan mengatasi sikap tidak peduli terhadap pengelolaan. Pemahaman yang
kurang konsisten terhadap pemisahan sampah menandakan bahwa
terdapat kebutuhan mendesak akan pendidikan dan pelatihan lebih lanjut.
Diperlukan penjelasan yang lebih mendalam tentang manfaat dari

19
pemisahan sampah, serta metode praktis yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan pengelolaan sampah.
Pelatihan tambahan dapat berkonsentrasi pada memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep pemisahan
sampah, seperti perbedaan antara sampah organik dan anorganik, serta
metode yang berhasil untuk memisahkan sampah baik di tingkat individu
maupun komunitas. Pelatihan juga dapat mencakup diskusi tentang
manfaat yang dapat dihasilkan dari praktik pemisahan sampah terhadap
lingkungan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, program pendidikan dapat mempertimbangkan
pendekatan yang lebih pragmatis dan terarah, yang melibatkan orang
berinteraksi langsung dengan satu sama lain dan menunjukkan teknik
pemisahan sampah yang efektif. Menggunakan contoh dan situasi nyata
dari kehidupan sehari-hari juga dapat membantu menjelaskan pentingnya
pemisahan sampah dan cara-cara yang mudah dilakukan untuk
melakukannya.
Untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah yang lebih
berkelanjutan, pendidikan dan pelatihan yang lebih menyeluruh dan
terfokus diharapkan akan meningkatkan pemahaman dan penerapan
pengelolaan sampah di masyarakat, termasuk di antara para pedagang
pasar.
5.1 Dampak pada pengelolaan sampah
Dampak pada pengelolaan sampah di Ngabang, Kabupaten Landak,
termasuk dampak positif dan negatif. Dampak positif terlihat dalam bidang
perekonomian, di mana beberapa masyarakat mendapat manfaat dari
aktivitas pariwisata, seperti menyediakan makanan dan minuman untuk
pengunjung. Namun, terdapat juga dampak negatif, seperti penimbunan
sampah di kawasan wisata air terjun Dait dan Setegun. Upaya pengelolaan
sampah dilakukan melalui metode penyuluhan edukasi dan kerjasama

20
dengan pemerintah setempat21. Selain itu, terdapat peraturan terkait
pengelolaan sampah di Kabupaten Landak, misalnya terkait izin kegiatan
usaha pengelolaan sampah. Pemerintah juga sedang mengurangi jumlah
tempat pembuangan sampah sementara dan melakukan sosialisasi terkait
pengolahan sampah agar lebih ramah lingkungan. Kabupaten Landak juga
melakukan antisipasi penanggulangan bencana dan pengungsian akibat
peningkatan jumlah penduduk.
Di Ngabang, Kabupaten Landak, pengelolaan sampah memiliki
banyak efek positif dan negatif. Sektor pariwisata menguntungkan karena
menawarkan peluang bisnis baru, seperti menyediakan makanan dan
minuman untuk pengunjung. Selain itu, pendidikan tentang pengelolaan
sampah meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong mereka
untuk berperilaku dengan cara yang lebih bertanggung jawab terhadap
lingkungan..
Namun, efek yang merugikan harus diperhatikan, terutama yang
berkaitan dengan penimbunan sampah di kawasan wisata air terjun Dait
dan Setegun. Penanganan sampah yang tidak memadai juga menyebabkan
pencemaran lingkungan, masalah kesehatan, dan dampak sosial seperti
ketidaknyamanan. Dalam pengelolaan sampah, tindakan nyata telah
diambil. Ini termasuk pengembangan program pelatihan, kolaborasi
dengan pemerintah setempat, dan penerapan peraturan yang mengatur
izin kegiatan usaha pengelolaan sampah.
Pengendalian sampah ini melibatkan pengurangan tempat
pembuangan sampah sementara, sosialisasi pengolahan sampah yang
ramah lingkungan, dan pencegahan bencana dan pengungsian yang
disebabkan oleh peningkatan populasi. Untuk menciptakan lingkungan
yang lebih bersih dan berkelanjutan, pemerintah Kabupaten Landak

21 Ellissi et al., 2022

21
sedang berusaha mengoptimalkan regulasi pengelolaan sampah. Agar
hasilnya lebih baik dan berkelanjutan, evaluasi terus-menerus diperlukan
untuk menjalankan langkah-langkah tersebut.

6. Penutup
6.1 Kesimpulan
Studi ini menyelidiki pengetahuan dan praktik pedagang tentang
pengelolaan sampah di Pasar Rakyat Ngabang, Kabupaten Landak.
Pedagang menggunakan berbagai metode untuk menangani sampah,
dan meskipun ada pemahaman dasar tentang perbedaan limbah
organik dan anorganik, praktik pemisahan masih tidak konsisten.
Kesadaran lingkungan pedagang berbeda-beda. Pengalaman,
pendidikan, dan kesadaran terhadap dampak sampah memengaruhi
pengetahuan tentang pengelolaan sampah. Meskipun kendala
infrastruktur dan keterbatasan akses ke fasilitas pengelolaan limbah
menjadi hambatan utama, keterlibatan dalam program atau inisiatif
lingkungan juga penting.
Meskipun pemahaman dasar sudah ada, metode pemisahan sampah
di Pasar Rakyat Ngabang tidak digunakan secara konsisten. Perlu
tindakan yang lebih langsung karena adanya perbedaan antara
pemahaman konseptual dan penerapan praktis. Sektor ekonomi melihat
manfaat dari pengelolaan sampah, terutama melalui peluang bisnis
baru di sektor pariwisata. Namun, efek sampingnya, seperti
penimbunan sampah di daerah wisata, menunjukkan bahwa
pengelolaan sampah yang berkelanjutan diperlukan.
Salah satu hambatan utama dalam pengelolaan sampah adalah
pemahaman yang buruk tentang perbedaan antara sampah organik dan
anorganik. Ketidaktahuan ini diperparah oleh keterbatasan informasi
yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi. Oleh karena itu, instansi

22
terkait harus proaktif bertindak untuk meningkatkan komunikasi dan
pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah.
Pelatihan dan pendidikan tambahan diperlukan untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang klasifikasi sampah dan
mendorong penerapan praktik pemisahan. Pengendalian sampah juga
melibatkan penerapan peraturan pengelolaan sampah, kerjasama
dengan pemerintah setempat, dan penyuluhan pendidikan. Evaluasi
terus-menerus diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan ini
dilakukan dengan benar dan bahwa lingkungan menjadi lebih bersih
dan berkelanjutan.
6.2 Saran
1. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan:
mendorong program pendidikan dan kesadaran lingkungan di
Pasar Rakyat Ngabang. Untuk meningkatkan pemahaman
pedagang tentang pentingnya pemilahan sampah dan manfaatnya
terhadap lingkungan, ini dapat melibatkan penyelenggaraan
seminar, workshop, atau kampanye pendidikan.
2. Meningkatkan Akses ke Fasilitas Pengelolaan Sampah: Kerjasama
dengan pemerintah setempat dapat membantu meningkatkan
praktik pemisahan sampah dengan membangun tempat sampah
yang memadai dan lokasi pengelolaan limbah.
3. Pengembangan Program Keterlibatan Pedagang: Membangun
program yang memungkinkan pedagang berpartisipasi dalam
inisiatif lingkungan. Penghargaan atau insentif untuk pedagang
yang secara aktif terlibat dalam praktik pemilahan sampah dapat
mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi.
4. Komunikasi dan Sosialisasi yang Efektif: Meningkatkan upaya
untuk berbicara dan berbagi informasi tentang pengelolaan
sampah. Menyampaikan informasi tentang cara yang tepat untuk

23
memilah sampah dan manfaatnya menggunakan berbagai media,
seperti spanduk, pamflet, dan media sosial.
5. Pengawasan dan Evaluasi Berkala: Membangun mekanisme
pengawasan yang efektif untuk mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan protokol pemisahan sampah secara berkala. Oleh
karena itu, kami dapat menentukan area mana yang memerlukan
perbaikan tambahan.
6. Kerjasama dengan Pihak Eksternal: Berkolaborasi dengan
organisasi non-pemerintah, institusi pendidikan, atau perusahaan
swasta yang berpengalaman dalam pengelolaan sampah. Jenis kerja
sama ini dapat membantu dalam pembuatan solusi yang inovatif
dan berkelanjutan.
7. Penegakan Peraturan Pengelolaan Sampah: Menjalankan undang-
undang pengelolaan sampah yang berlaku dan memberikan sanksi
kepada pedagang yang melanggarnya. Ini dapat memberi
pedagang insentif tambahan untuk menerapkan metode pemisahan
sampah yang lebih baik.
Dengan menerapkan rekomendasi ini, pengelolaan sampah di Pasar
Rakyat Ngabang akan diperbaiki dan lingkungan akan menjadi lebih
bersih, sehat, dan berkelanjutan.

24
Daftar Pustaka
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. (n.d.). Pengertian dan
Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik. Diakses dari
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertia
n-dan-pengelolaan-sampah-organik-dan-anorganik-13

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. (n.d.). Yuk Mengenal


5 Jenis Sampah. Diakses dari https://ditsmp.kemdikbud.go.id/yuk-
mengenal-5-jenis-sampah/

Kompas.com. (2022, November 29). Perbedaan Sampah Organik dan


Anorganik. Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/29/100000869/p
erbedaan-sampah-organik-dan-anorganik

Zulkarnaini, & Zulfan Saam. (2009). Faktor-faktor Penentu Tingkat


Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Pagi
Arengka Kota Pekanbaru.
Admin dlh. (2019, October 1). Pengertian dan Pengelolahan Sampah
Organik Dan Anorganik. Dlh.Bulelengkab.Go.Id.
Pratiwi, N. N. (n.d.). STUDI KELAYAKAN LOKASI PUSAT DAUR
ULANG PERSAMPAHAN KABUPATEN LANDAK.
Dian Novita Sari. (n.d.). Pengelolaan Sampah di Pasar Pagi Arengka Kota
Pekanbaru. [Online]. Tersedia di: [https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/7756/7/Dian%20Novita%20Sari.pdf]
Aliridho, R. (2021). Pengolahan Limbah dalam Upaya Mengurangi Dampak
Limbah Sampah Rumah Tangga terhadap Pencemaran Lingkungan.
[Online]. Tersedia di:
[https://www.kompasiana.com/aliridho17/65981db312d50f46ae2
59d62/pengolahan-limbah-dalam-upaya-mengurangi-dampak-
limbah-sampah-rumah-tangga-terhadap-pencemaran-lingkungan]
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. (n.d.). Prinsip
Pengolahan Limbah yang Baik bagi Lingkungan. [Online]. Tersedia
di: [https://ditsmp.kemdikbud.go.id/prinsip-pengolahan-limbah-
yang-baik-bagi-lingkungan/]
Miftahul Hidayah. (n.d.). Pemanfaatan Limbah Industri. [Online]. Tersedia
di:

25
[https://fahutan.ulm.ac.id/id/buku/bukuajar/17_pemanfaatan_li
mbah_industri_buku_ajar.pdf]
Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. (n.d.). 5 Manfaat Pengolahan
Sampah yang Baik. [Online]. Tersedia di:
[https://dlh.semarangkota.go.id/5-manfaat-pengolahan-sampah-
yang-baik/]

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. (n.d.). Daur Ulang Sampah:


Pengertian, Manfaat, dan Cara. [Online]. Tersedia di:
[https://umsu.ac.id/berita/daur-ulang-sampah-pengertian-
manfaat-dan-cara/]
Universitas Padjadjaran. (2023, September). Pakar UNPAD: Mengolah
Limbah Peternakan Punya Banyak Manfaat. [Online]. Tersedia di:
[https://www.unpad.ac.id/2023/09/pakar-unpad-mengolah-
limbah-peternakan-punya-banyak-manfaat/]
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. (n.d.). Prinsip
Pengolahan Limbah yang Baik bagi Lingkungan. [Online]. Tersedia
di: [https://ditsmp.kemdikbud.go.id/prinsip-pengolahan-limbah-
yang-baik-bagi-lingkungan/]
Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. "5 Manfaat Pengolahan Sampah
yang Baik." Tersedia di: [https://dlh.semarangkota.go.id/5-
manfaat-pengolahan-sampah-yang-baik/]
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. "Daur Ulang Sampah:
Pengertian, Manfaat, dan Cara." Tersedia di:
[https://umsu.ac.id/berita/daur-ulang-sampah-pengertian-
manfaat-dan-cara/]
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Katingan. "Manfaat Sampah Organik
bagi Kehidupan." Tersedia di:
[https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/1869/manfaat-sampah-
organik-bagi-kehidupan]
"Prinsip Pengolahan Limbah." Diakses dari:
https://www.gramedia.com/literasi/prinsip-pengolahan-limbah/
"Pengolahan Limbah Rumah Tangga." Diakses dari:
https://eticon.co.id/pengolahan-limbah-rumah-tangga/
"Manfaat Sampah Organik dan Anorganik untuk Lindungi Lingkungan."
Diakses dari: https://www.rinso.com/id/sustainability/manfaat-
sampah-organik-dan-anorganik-untuk-lindungi-lingkungan.html
Ellissi, W., Irawan, Y. K., Prastowo, A., & Arisinta, M. S. (2022). UPAYA
PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PARIWISATA AIR
TERJUN DAIT DAN SETEGUNG. RESWARA: Jurnal Pengabdian

26
Kepada Masyarakat, 3(2), 379–385.
https://doi.org/10.46576/rjpkm.v3i2.1838

27
Lampiran

Wawancara pedagang sayur pak Nasrian

Pada tanggal 12 desember 2023

Wawancara pedagang sembako Pak Anto

Pada tanggal 12 desember 2023

Wawancara penjual minuman es ibu


muslima

Pada tanggal 12 desember 2023

28

Anda mungkin juga menyukai