Yulia Kurniaty2
Wahyu Haji Bani Nararaya3
Ranatasya Nabila Turawan4
Fendy Nurmuhamad5
Abstrak
Pengelolaan sampah yang benar diperlukan adanya keterpaduan dari berbagai
aspek, mulai dari hulu sampai hilir. Aspek hulu meliputi kegiatan pengelolaan sampah
di tingkat penghasil sampah tahap pertama, seperti rumah tangga dan badan usaha.
Sampah yang telah dipisah berdasarkan jenis di tahap awal ternyata dalam
pengangkutanya ke TPA dalam kondisi tercampur antara organik dan anorganik.
Berdasarkan fenomena di atas penulis menyusun karya tulis ilmiah dengan
judul : Mengefektifkan Pemisahan Jenis Sampah Sebagai Upaya Pengelolaan
Sampah Terpadu Di Kota Magelang. Adapun rumusan permasalahannya adalah
Apakah hambatan yang menyebabkan pemisahan sampah tidak dapat terlaksana? Dan
Apakah upaya yang dapat dilakukan agar pemisahan sampah dapat terlaksana?
Metode penelitian dalam penyusunan karya ilmaih ini menggunakan Yuridis Empiris.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara ke Dinas
Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota, dan kantor Lingkungan Hidup kota Magelang.
Selain itu penulis melakukan observasi tentang pemisahan dan pengolahan sampah.
Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif.
Hambatan yang menyebabkan pemisahan jenis sampah tidak dapat terlaksana
dikarenakan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mengelola sampah masih
kurang dan lemahnya kebijakan pemerintah sehingga kegiatan pemisahan jenis sampah
terhambat. Upaya yang dapat dilakukan adalah pembenahan dari hulu hingga hilir,
yaitu mulai dari penghasil sampah hingga tahap akhir pengolahan sampah di TPA.
Dengan demikian diharapkan pemisahan jenis sampah dapat terlaksana dengan
serentak sebagai upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang terpadu, dan
lingkungan dapat terjaga untuk keberlangsungan hidup anak cucu dimasa depan.
1
Artikel disampaikan pada Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta , 4 Maret 2016
2
Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang
3
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang
4
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang
5
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang
6
http://dkpt.magelangkota.go.id/bidang/kebersihan, diunduh pada tanggal 12 jan 2016, pukul 20.19 WIB
2. Rumusan Masalah
a. Apakah hambatan yang menyebabkan pemisahan sampah tidak dapat
terlaksana?
b. Apakah upaya yang dapat dilakukan agar pemisahan sampah dapat
terlaksana?
4. Manfaat Penulisan
a. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi pada saat pemisahan
sampah dan cara penanggulangannya.
b. Memberikan masukan kepada pemerintah Kota Magelang untuk mewujudkan
efektifitas pemisahan jenis sampah guna mendukung pengelolaan sampah
yang terpadu.
c. Memberikan masukan dan ajakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap
lingkungan melalui pentingnya pemisahan sampah sebagai tahap pertama
dalam melakukan proses pengelolaan sampah di kota magelang.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Sampah
Berdasarkan buku yang berjudul “Ayo ke Bank Sampah” yang ditulis oleh
kantor lingkungan hidup kota Magelang, dijelaskan bahwa menurut Lembaga
Penelitian Universitas Indonesia (1989), sampah adalah limbah yang berbentuk
padat atau setengah padat yang berasal dari kegiatan manusia pada suatu
lingkungan, terdiri dari bahan organik dan atau anorganik, logam, dan atau non
logam, dapat dibakar dan atau tidak dapat dibakar, tetapi tidak termasuk
buangan (kotoran) manusia.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang No.7 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Kebersihan, disebutkan bahwa, Sampah adalah limbah yang bersifat
padat terdiri dari zat organik dan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi
dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi
investasi pembangunan. Menurut Pasal 1 butir 8 Perda Kota Magelang No.7
Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-
hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan dalam
Kamus Lingkungan pengertian sampah adalah bahan yang tidak mempunyai
2. Jenis Sampah
Menurut Ir. Wied Harry Apriadji dalam bukunya berjudul Memproses
Sampah, Alur pembuangan sampah terdiri tiga tahap, yaitu penampungan
sampah (refuse storage), pengumpulan sampah (refuse collection) dan
pembuangan sampah (refuse disposal). 12 Proses pemisahan sampah seharusnya
dilakuan di setiap tahap atau perjalanan sampah. Di negara yang sudah
7
Butir 18 Perda Kota Magelang No 10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah
8
Butir 19 Perda Kota Magelang No 10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah
9
Butir 20 Perda Kota Magelang No 10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah
10
Butir 22 Perda Kota Magelang No 10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah
11
Butir 23 Perda Kota Magelang No 10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah
12
Ir. Wied Harry Apriadji, 2000, Memproses Sampah, Penebar Swadaya , Jakarta, h 7
13
Setyo Purwendro dan Nurhidayat, 2010, Mengolah Sampah Untuk Pupuk Pestisida Organik,
Penebar Swadaya, Jakarta, h 7
14
Ibid.
15
Kuncoro Sejati, 2009, Pengolahan Sampah Terpadu, Kanisius, Yogyakarta, h 13
16
Pasal 8 PERDA No.10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah
C. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penyusunan karya ilmaih ini menggunakan
Yuridis Empiris, yakni melakukan observasi tentang cara pemerintah kota
Magelang dalam mengelola sampah yang diawali dari sampah yang dihasilkan oleh
rumah tangga dan badan hukum, cara pengangkutan, dan diakhiri pengolahan
sampah di TPA.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara ke
responden, yaitu Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota, dan kantor
Lingkungan Hidup kota Magelang, selain itu penulis juga melakukan observasi,
mengamati bagaimana tahapan pengelolaan sampah mulai tingkat rumah tangga,
cara pengangkuta sampah, dan mengamati pengelolaan sampah di TPSA di Banyu
Urip, Tegalrejo, Magelang.
Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif, yaitu menjabarkan
tentang tahapan pengelolaan sampah oleh pemerintah kota Magelang, sehingga
penulis dapat membuat kesimpulan apakah tahapan pengelolaan sampah tersebut
telah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Magelang No. 10 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan sampah ataukah ada penyimpangan.
D. PEMBAHASAN
1. Faktor Penyebab Pemisahan Sampah Tidak Dapat Terlaksana
17
Pasal 28 ayat 2 PERDA No.10 Tahun 2013
18
Pasal 5 Perda Kota Magelang No.10 Tahun 2013
19
Pasal 6 butir d Perda Kota Magelang No.10 Tahun 2013
20
Pasal 6 butir g Perda Kota Magelang No.10 Tahun 2013
21
Pasal 21 ayat 1 Perda Kota Magelang No.10 Tahun 2013
22
Pasal 27 Perda Kota Magelang No.10 Tahun 2013
23
Merujuk pasal 11 butir c Perda Kota Magelang No.10 Tahun 2013
24
Wawancara dengan Bapak Raden Jaka Prawistara, Sos.,MM. selaku KaBid Kebersihan DKPTK Kota
Magelang,tanggal 13 januari 2016 pukul 14.30 WIB
25
Ibid
26
Laporan Timbulan dan Komposisi Sampah Rumah Tangga (Permukiman) Kota
Magelang Tahun 2015, h 1
27
Ibid
28
Ibid., h1-2
29
Ibid., h 2
30
Kuncoro Sejati, Op.Cit., h 57
A. Undang-undang
Perda Kota Magelang No 10 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah.
B. BUKU
Ir. Wied Harry Apriadji, 2000, Memproses Sampah, Penebar Swadaya, Jakarta.
Setyo Purwendro dan Nurhidayat, 2010, Mengolah Sampah Untuk Pupuk Pestisida
Organik, Penebar Swadaya, Jakarta.
Kuncoro Sejati, 2009, Pengolahan Sampah Terpadu, Kanisius, Yogyakarta.
Laporan Timbulan dan Komposisi Sampah Rumah Tangga (Permukiman) Kota
Magelang Tahun 2015.
C. WEBSITE
http://dkpt.magelangkota.go.id/bidang/kebersihan