SYARAT-SYARAT TEKNIS
PASAL I - UMUM
a. Cakupan pekerjaan dari kegiatan ini meliputi Aspek Arsitektural, Aspek Sipil, Aspek
Landscape. Keseluruhan tahapan pekerjaan dalam kegiatan ini, tidak hanya terbatas
pada salah satu atau keseluruhan klasifikasi/kelompok pekerjaan yang tersebut
diatas tetapi meliputi juga keseluruhan bagian-bagian pekerjaan dalam
klasifikasi/kelompok pekerjaan sebagaimana yang diuraikan dalam Daftar Kuantitas
Pekerjaan, dan merupakan satu kesatuan yang utuh dalam Kontrak. Bagian-bagian
pekerjaan yang lebih terinci dapat dilihat pada Daftar Kuantitas Pekerjaan.
b. Pekerjaan Arsitektural mencakup pekerjaan :
1) Memenuhi ukuran, pembuatan, jenis dan mutu yang disyaratkan dalam Gambar
dan Bagiani lain dari Spesifikasi ini, atau sebagaimana secara khusus disetujui
tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
2) Semua produk harus baru.
1) Sumber Bahan
b) Jika mutu bahan yang dikirim ke lapangan tidak sesuai dengan mutu bahan
yang sebelumnya telah diperiksa dan diuji, maka bahan tersebut harus
ditolak, dan harus disingkirkan dari lapangan dalam waktu 48 jam, kecuali
terdapat persetujuan lain dari Direksi
e. Penyimpanan Bahan
1) Umum
Tempat penyimpanan di lapangan harus bebas dari tanaman dan sampah, bebas
dari genangan air dan permukaannya harus lebih tinggi dari sekitamya. Bahan
yang langsung ditempatkan di atas tanah tidak boleh digunakan untuk
Pekerjaan, kecuali
jika permukaan tanah tersebut telah disiapkan sebelumnya dan diberi lapis
permukaan yang terbuat dari pasir atau kerikil setebal 10 cm sedemikian hingga
diterima oleh Direksi Pekerjaan.
a. Umum
1) Uraian
2) Pengajuan
1) Waktu
2) Laporan
a. Umum
Laporan ini berisikan kondisi dan kejadian faktual yang terjadi pada setiap kurun
waktu yang telah ditentukan yang sangat bermanfaat bagi dasar pengambilan
keputusan dan langkah-langkah atau kebijakan dalam Pelaksanaan kegiatan.
b. Materi Laporan
5) Apabila Pelaksana Pekerjaan tidak dapat menyetujui catatan yang dibuat Direksi,
maka harus mengajukan surat keberatan selambat-lambatnya 3 x 24 jam setelah
cacatan tersebut ditulis oleh Direksi.
6) Direksi Pekerjaan akan memberitahukan secara tertulis seberapa jauh catatan
tersebut dapat diubah sebagai akibat dari surat keberatan tersebut.
c. Waktu Pelaporan
3) Jika Pelaksana Pekerjaan lalai melakukan hal tersebut di atas ataupun Direksi
lalai melakukan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan, maka masing-masing
pihak dapat mengadakan kesepakatan baru sesuai peraturan yang berlaku.
a. Umum
1) Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar
rencana.
2) Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar
perincian maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau
ditanyakan pada Direksi Teknis.
5) Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan
mempergunakan alat-alat Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada
bangunan yang telah ada.
6) Setelah Ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan
Bouplank. Kayu papan yang digunakan minimal dari kelas kuat III dengan
ukuran lebih kurang 2/20 cm dan usuk 4/6. Bouplank dipasang dari titik luar
Pekerjaan dengan jarak kurang lebih 2 meter atau sesuai kondisi lapangan.
2) Papan Nama Proyek berbentuk segi empat dan berukuran 1.5 x 2 M, yang berisi
data tentang proyek yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
pemerintah dan mendapat persetujuan Direksi
3) Pelaksana Pekerjaan harus memasang dan menempatkan Papan Nama Proyek
pada lokasi yang mudah terlihat oleh publik dan wajib memelihara dan menjaga
keberadaan Papan Nama Proyek dalam keadaan baik selama masa pelaksanaan
dan pemeliharaan proyek.
4) Papan Nama Proyek harus terbuat dari bahan yang dapat bertahan selama masa
pelaksanaan pekerjaan. Pemilihan bahan tersebut diserahkan sepenuhnya
kepada Pelaksana Pekerjaan namun atas persetujuan Direksi Proyek.
2.4 PERLENGAKAPAN K3
APD atau alat perlindungan diri adalah komponen alat yang mampu memberi
perlindungan ekstra pada seseorang dari risiko menjadi korban kecelakaan kerja.
Dengan kata lain, APD merupakan perlengkapan wajib yang harus digunakan saat
bekerja.
Berikut merupakan APD yang harus disediakan oleh penyedia jasa di lokasi
pekerjaan :
Helm proyek harus standar ANSI Z.89.1-2014 atau minimal standar SNI atau
MSA Import.
Model helm adalah V-Guard dan dilengkapi dengan tali dagu karet serta model
otomatis untuk mengencangkan suspensi helm.
Helm dilarang untuk dicat (karena akan bersenyawa dengan cat) dan dilarang
ditulis dengan spidol.
Catat tanggal pembelian pada bagian dalam helm dan di buku catatan.
Masa pakai helm paling lama adalah 5 tahun setelah itu harus diganti baru. Helm
yang rusak atau terkena dampak (kejatuhan benda) harus diganti.
Cek kondisi helm minimal setiap 2 minggu sekali, ganti bila cacat atau rusak.
Semua pekerja dan orang yang memasuki proyek harus menggunakan pelindung
mata.
Pekerjaan pengelasan dan pemotongan baik dengan trafo las maupun las
potong harus menggunakan masker pengelasan.
Pekerjaan gerinda dan alat portabel yang berputar lainnya (mesin senai, sekop,
dll.) pada area terbuka harus menggunakan tameng wajah yang
dikombinasikan dengan helm , sedangkan pekerjaan di bengkel kerja dapat
menggunakan tameng wajah biasa.
Pekerjaan yang berpotensi terpajan debu, asap, uap atau gas harus
menggunakan pelindung pernapasan.
Untuk pelindung gas, uap dan asap harus menggunakan respirator dengan
penyaring yang sesuai.
Pada pekerjaan di ruang terbatas atau area yang terkontaminasi gas harus
menggunakan SCBA (alat bantu pernapasan).
Teknisi listrik harus menggunakan sarung tangan tahan listrik min. 5KV.
Cek kondisi sarung tangan setiap akan digunakan, ganti bila cacat atau
rusak.
Sepatu untuk pekerjaan galian dan pengecoran dapat digunakan sepatu karet
biasa
g. Rompi keselamatan Dan Kartu Identitas (Safety Vest And Identity Card)
Semua pekerja harus menggunakan seragam kerja yang rapi dan rompi
reflektif.
Semua pekerja dan orang yang memasuki proyek harus menggunakan baju
lengan panjang dan celana panjang yang baik, tidak robek atau bolong-bolong.
Pelindung lengan dari kulit atau pakaian pelindung tahan api harus dipakai
pada pekerjaan pengelasan, pemotongan atau gerinda bila diperlukan.
1) Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan
bersih dan siap untuk dipakai Pemilik. Kontraktor juga harus mengembalikan
bagian-bagian dari
tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke kondisi
semula termasuk kawasan proyek yang dimanfaatkan oleh Kontraktor.
2) Pada saat pembersihan akhir, semua bagian pekerjaan fisik, instalasi, dan
perlengkapan lainnya harus diperiksa ulang untuk mengetahui kerusakan fisik
yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras di
tempat kerja dan semua lokasi yang diperkeras untuk persiapan dan tempat
kerja harus digali dan dibersihkan. Semua permukaan lahan site maupun sekitar
site lainnya kondisi permukaannya harus dikembalikan seperti semula, bersih
dan semua kotoran yang terkumpul harus dibuang ke luar kawasan kegiatan.
1) Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi harus dibatasi sepadan
dengan pemeliharaan permukaan galian agar tetap dalam kondisi yang tetap
stabil dengan mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman
akibat hujan/rembesan dan gangguan lainnya dari operasi pekerjaan
berikutnya.
2) Pelaksanaan pekerjaan Galian di luar jadwal Kerja Harian anatara pk. 08.00
s.d. 17.00 WITA, harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan dan
menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
a. UMUM
1) Uraian
Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran dinding, kolom
beton, plat beton, listplang beton atau sesuai dengan yang tertera dalam
Gambar kerja.
Toleransi Dimensi
c) Setiap tahap pekerjaan, tebal plesteran tidak boleh lebih tebal dari 20
mm, hari guna memberikan kesempatan mengeringnya plesteran lapis
pertama sebelum pekerjaan plesteran dilanjutkan.
d) Setiap memulai pekerjaan plesteran harus sepengetahuan dan seijin
Direksi.
b. BAHAN
Untuk material Semen, Pasir dan Air, Kontraktor harus memberikan contoh
bahan terlebih dahulu kepada Direksi pekerjaan.
b) Plesteran kolom dan nat bata expos : 1pc : 3ps (ayakan halus)
c. PELAKSANAAN
1) Membuat campuran :
b) Semua dinding dan kolom beton yang akan diplester harus diketrik agar
plesterannya dapat melekat dengan baik atau disawut dengan adukan 1
pc : 2 ps ayakan halus.
c) Semua dinding bataco/beton cetak harus disawut dengan adukan 1pc :
2 ps ayakan halus sebelum diplester agar plesteran dapat melekat
dengan baik.
d) Semua bidang yang akan diplester harus disikat atau disapu sampai
bersih dan dibasahi hingga jenuh sebelum diplester.
4) Sudut-sudut dan bidang plesteran :
Semua sudut-sudut harus tegas, tajam dan lurus serta bidang–bidang
plesteran harus rata tidak bergelombang.
Untuk dapat memcapai permukaan yang rata dari suatu plesteran sebaiknya
diadakan pemeriksaan dengan garisan panjang, baik horisontal maupun
vertikal yang berpedoman kepada plesteran kepala.
Tebal plesteran tidak kurang dari 1,5 cm dan tidak lebih dari 2,0 cm.
Dipasang merata toleransi 1 mm setiap meter panjang. Untuk plesteran
lebih dari 20 mm dan kurang dari 40 mm, sebelum lapisan tahap pertama
kering benar permukaannya di garis silang-silang untuk mengikat lapisan
berikutnya. Permukaan harus dibasahi secara berkala dan dilindungi dari
terik matahari atau hujan.
Untuk plesteran Interior yang akan difinishing cat harus di aci terlebih
dahulu. Pengacian dilakukan setelah lapisan mengeras dan tidak berkerut
lagi. Tebal acian tidak kurang dari 1 mm dan tidak lebih dari 2 mm,
memakai bahan siap pakai seperti “hard finished” setara ex Jaya Board atau
dibuat dari kapur/mil dan semen yang diayak halus dengan perbandingan
campuran 1 pc : 8 kapur gamping/mil ayakan halus dan disetujui Direksi
Pekerjaan. Permukaannya halus dan rata, dilindungi dan dibasahi seperti
tersebut di atas.
Plesteran expose dengan adukan 1pc : 3ps ayakan halus ditambah adetif
jenis Lemkra FK 103, dikerjakan langsung jadi sesuai dengan luas bidang
yang dikehendaki dan sesuai petunjuk Gambar atau Direksi Pekerjaan.
Setiap satu satuan bidang plesteran dengan bidang lainnya harus dipisahkan
dengan alur ukuran 10x10 mm. Tebal plesteran tidak kurang dari 1,5 cm
dan tidak lebih dari 2,0 cm. Dipasang merata toleransi 1 mm setiap meter
panjang baik vertikal maupun horizontal.
Antara bidang plesteran dan kozyn atau kolom harus dibuat alur-alur
pemisah yang rapi. Bila tidak disebutkan dalam gambar ukuran alur dibuat
8x8 mm finish termasuk acian. Sedang benangan dibuat antara pertemuan
sudut dalam dan sudut luar bidang plesteran dengan bahan yang sama
dengan acian. Benangan harus lurus, siku dan bersudut tajam dan lurus.
1) Bidang plesteran halus, rata atau tidak bergelombang, dan tidak retak-retak
2. Cara pemasangan :
a. Perlindungan
b. Pembersihan
3) Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air
biasa, hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.
3) Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser harus sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam Spesifikasi ini.
5.2. BAHAN
a. SEMEN
b. A I R
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula, atau organik. Air akan diuji sesuai dengan; dan harus
memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air yang diketahui dapat diminum
dapat digunakan tanpa pengujian. Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka
harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen + pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling atau air
minum. Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan
air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minum 90% kuat tekan mortar dengan
air suling atau minum pada periode perawatan yang sama.
c. AGREGAT
1) Ketentuan Gradasi Agregat
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan
tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut tidak perlu
ditolak bila kontraktor dapat menunjukan dengan pengujian bahwa beton
yang dihasilkan memenuhi sifat-sifat campuran yang diisyaratkan.
a. RANCANGAN CAMPURAN
Proporsi bahan dan berat penakaran harus di tentukan dengan menggunakan metode
yang di isyaratkan dalam PBI dan sesuai dengan batas-batas yang ada dalam
peraturan.
1) Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan
dengan membuat dan menguji campuran percobaan, disaksikan oleh Direksi,
dengan menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan
digunakan untuk pekerjaan.
2) Penyesuaian campuran
Bilamana sulit memperoleh sifat kelecakan beton dengan proporsi yang semula
dirancang oleh Direksi Pekerjaan, maka Kontraktor akan melakukan perubahan
pada berat agregat sebagaimana diperlukan, asalkan dalam hal apapun kadar
semen yang semula dirancang tidak berubah, juga rasio air semen yang telah
ditentukan berdasarkan pengujian kuat tekan yang menghasilkan kuat tekan
yang memenuhi, tidak dinaikan.
Pengadukan kembali beton yang telah dicampur dengan cara menambah air
atau oleh cara lain tidak akan diperkenankan. Bahan tambah (aditif) untuk
meninggalkan sifat kelecakan hanya diijinkan bila secara khusus telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
b) Penyesuaian kekuatan
Perubahan sumber bahan atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
peberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan dan bahan baru tidak boleh
digunakan sampai Direksi Pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis
dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran
percobaan baru yang dilakukan oleh Kontraktor.
PASAL VI PEKERJAAN ATAP
a. UMUM
b. PERSYARATAN BAHAN
1. Rangka kuda-kuda mengunakan kuda-kuda dengan bahan dari baja ringan.
2. Baja ringan kuda-kuda yang dipakai adalah baja ringan setara Smart Truss
dengan sistem sambungan menggunakan Baut/Screw dan Dynabolt.
3. Rangka Atap Membran Pipa Galvanis 2.5''
4. Reng Pipa Galvanis 1.5''
1. 55 % Alumunium
2. 43,5 % Seng (Zinc)
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip channel
a. Batang C-75 tebal 0,80 mm, Batang C-75 tebal 0,60 mm ex Taso atau
setara, dan (sesuai perhitungan pabrik).
b. Reng Roof batten reng 150-R40.60 T=0,60 mm ex- taso atau setara, dan
(sesuai perhitungan pabrik)..
4. Persyaratan Design
b. Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disisni yang
diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan
harus diganti, kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidak cocokan,
kesalahan maupun kekurangan lain akibat kontraktor tidak teliti dan
cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitektur,
Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan tambah
dalam hal ini harus dikerjakan dengan biaya kontraktor dan tidak dapat
dikalaim sebagai biaya tambah.
c. Perubahan bahan/ detail karena alasan tertentu harus diajukan ke
Konsultan Manajemen Produksi dan Tim Perencanaa untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat
dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak,
kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah kurang.
6. Persyaratan Konstruksi
Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi
dan instalasi adalah maut menakik sendiri (self drilling screw) dengan
spesifikasi sebagai berikut :
b. Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalah type
Panjang : 20 mm
Socket)
Ukuran baut untuk struktur reng (batten fartener) adalah type 10-
16x16, dengan ketentuan sebagai berikut :
Diameter ulir : 10 Gauge (4,87 mm)
Jumlah ulir per inchi
(Threads Per Inch/TPI): 16 TPI
Panjang : 16 mm
Ukuran kepala baut : 5/16” (8 mm hex. Socket)
Pemotongan material :
Bagian bekas irisan harus benar benar datar, lurus dan bersih.
Pelaksanaan
Jarak kuda-kuda/gording maximal adalah 1,20 m, permukaan atas
semua gording atau rangka harus satu bidang sesuai dengan
kemiringan atap yang direncanakan.
a. UMUM
Pemasangan atas penutup atap lengkap dengan segala acesoriesnya paku, skrup,
atau pengait lainnya dan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan,
sesuai gambar.
b. BAHAN/ MATERIAL
1. Bahan Utama adalah atap spandek ukuran bahan 100 . 0.35 cm. SNI
bergaransi pabrik.
2. Bubungan adalah seng licin.
c. PELAKSANAAN
9. Pemasangan spandek
c. Setelah atap spandek terpasang, susunannya harus rapi sehingga jika pada
susunan tersebut ditarik garis horizontal maupun diagonal, garis tersebut
harus lurus.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan rangka plafond sesuai gambar.
2. Pemborong harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang.
2) Skrup baja ringan dan baut dynabolt penguat rangka induk dan rangka anak.
c. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Rangka plafond dibuat rata sesuai dengan gambar rangka holow 4x4 cm dan
2x4 cm.
2. Sebelum memasang Plafond, kontraktor wajib memeriksa bahwa kerangka
untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan gambar, baik letak, bentuk
maupun ukurannya
3. Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh
struktur atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran dalam gambar rencana.
7. Rangka harus datar (waterpass) sedang yang miring harus sesuai dengan
gambar detail arsitektur.
d. Contoh-contoh
a. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
biaya, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pekerjaan ini hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh pemasangan plafond termasuk
pemasangan list plafond, sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Direksi.
b. Bahan
1. Penutup plafond :
Digunakan gipsum Board tebal 9 mm yang bermutu baik, yang telah disetujui
dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
2. Rangka plafond :
Digunakan rangka holow alumunium 4x4 cm dan 2x4 cm, atau sesuai dengan
gambar.
Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang
bermutu baik produk yang telah disetujui Direksi. Sebelum pengecatan semua
sambungan/pertemuan harus rata dan halus (ditreatment). Plafond & list plafond
gypsum ini difinish dengan cat.
5. Lis plafon :
Digunakan lis plafond gipsum profil 8 cm yang bermutu baik, yang telah disetujui
profil, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut atau sesuai dengan gambar.
c. Pelaksanaan
6. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton atau rangka atap
dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan
baik dan kuat pada pelat beton atau rangka atap dan tidak dapat berubah-
ubah bentuk lagi.
11. Pada pekerjaan langit-langit perlu diperhatikan akan adanya pekerjaan lain
yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan
langit-langit seperti peletakan lampu, diffuser, fire detector dan lain-lain.
13. Harus diperhatikan adanya disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan tersebut tidak
tercantum dalam gambar rencana langit-langit, harus diteliti dalam gambar
Elektrikal, Plumbing, AC dan lain-lain.
a. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
2. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan, dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
3. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Pekerjaan listrik
b. Bahan
9. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test,
minimum 100 kg/m2. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr
dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang harus disertai hasil Test.
10 Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan. Untuk keseragaman warna disyaratkan
proses fabrikasi warna profil-profil sebelum harus diseleksi secermat mungkin.
Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain,
profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan
warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela,
dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
a. Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
11. Accesssories
a. Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium
harus ditutup caulking dan sealant.
c. Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi
untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan
dengan sistem konstruksi bahan lain.
2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk,
kualitas, bentuk, ukuran.
3. Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
a. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan kusen
b. Pekerjaan lantai
b. Bahan
1. Bahan :
a. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik,
seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah
disetujui Direksi.
b. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan
gambar.
c. Untuk pintu-pintu besi shaft menggunakan merk Dekkson atau setara
disertai pada posisi single action.
1. Engsel kupu-kupu
2. Engsel pintu
3. Kait angin
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari
pelat aluminium yang tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan
dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anak-anak kunci harus
disediakan sebuah lemari anak kunci dengan ‘backed enamel finish’
dilengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor
pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi
denah.
d. Seluruh kunci pintu yang akan dipasang harus direncanakan Setiap kunci
pintu dilengkapi 3(tiga) buah anak kunci.
f. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya
yang menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama
sekali.
Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi
door stop dari merk dan type seperti yang telah disyaratkan, dipasang
dengan baik pada dinding atau pada lantai (sesuai kondisi yang
memungkinkan) dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.
c. Pelaksanaan
a. URAIAN
3) LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik penerangan dan kontak-kontak
serta fixtures, secara lengkap dan berfungsi didalam maupun yang diluar
bangunan
Hubungan pentanahan seluruh sistem instalasi listrik sesuai peraturan yang
berlaku.
Pengujian sistem instalasi listrik sesuai dengan peraturan, sampai dinyatakan
baik secara tertulis.
4) MATERIAL
Material yang digunakan harus baru, bermutu baik dan Kontraktor harus
menyerahkan contoh material yang akan dipasang untuk mendapatkan
persetujuan dari : Pemberi tugas.
c. Kabel tanah harus diletakan pada pasir atau tanah halus, galian tanah
tersebut harus stabil, kuat, rata dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau
tanah halus tersebut tidak lebih dari 10 cm di sekelilling kabel tanah
tersebut.
d. Pada bagian atas pasir urug halus dipasang beton cetak pelindung kabel
dengan ukuran 40 cm x 20 cm x tebal 7 cm atau sesuai gambar
perencanaan.
e. Pada kondisi dimana terdapat kabel PLN tegangan menengah atau tinggi
dan kabel telekomunikasi maka kabel tanah harus di tempatkan di atas kabel
PLN (jarak 30 cm) dan kabel telekomunikasi (jarak 3 cm).
f. Pada persilangan dimana terdapat kabel tanah dan kabel lainya harus
diambil salah satu tindakan pengamanan yang disebutkan dalam ketentuan
di bawah ini, kecuali jika salah satu kabel yang bersilangan itu terletak
dalam satu saluran pemasangan batu beton dan semacam itu yang
mempunyai tebal dinding yang sekurang-kurangnya 6 cm.
3. Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus dipasang tutup pelindung
dari lempengan atau pipa beton atau sekurang-kurangnya dari bahan yang
tahan lama atau yang sederajat.
4. Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pipa belah beton atau dari bahan
lain yang cukup kuat, tahan lama dan tahan api. Pipa belah ini harus dipasang
menjorok keluar sekurang-kurangnya 0,5 meter dari kabel yang terletak di
bawah diukur dari sisi luar kabel.
Kotak-kontak biasa (KKB) yang dipakai adalah kotak-kontak satu fasa. Semua
kotak-kontak harus memiliki terminal fasa, netral dan pentanahan. Kotak-
kontak harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding dengan rating
250 Volt, 10 Amp. Merk yang boleh dipakai hanya Berker, National dan MK.
6. Sakelar Dinding
a. Sakelar harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding, tipe
rocker, mempunyai rating 250 Volt, 10 Amp dari jenis single atau double
gangs atau multiple gang (grid switch), RCS.
Kotak harus dari bahan baja dengan kedalaman minimal 35 mm, kotak harus
mempunyai terminal pentanahan. Sakelar dan kotak-kontak dipasang dalam
kotak dengan menggunakan baut.pemasangan dengan cakar yang mengembang
tidak diperbolehkan.
8. Kabel instalasi
a. Pada umumnya kabel instalasi kotak-kontak dan penerangan harus kabel inti
tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYY, NYM, NYFGBY atau
NYA). Kabel harus mempunyai penampang minimum 2,5 mm 2.
b. Kode warna insulasi kabel harus memenuhi ketentuan dalam PUIL sebagai
berikut :
c. Fasa R, S, T : merah, kuning, hitam
d. Netral : biru
e. Pembumian : hijau dan kuning
f. Sambungan kabel harus di buat baik secara listrik dengan menggunakan
konus penyambungan(lasdop) plastic atau konektor lain yang di setujui
pengawas.
g. Sambungan kabel hanya boleh dilakukan dalam kotak penyambungan (T-
doos).
h. Di dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel.
k. Untuk kabel instalasi Stop kontak lantai menggunakan kabel jenis NYM 3x2,5
mm2.
l. Untuk kabel Instalasi Stop Kontak AC menggunakan kabel jenis NYY 3x4
mm2.
a. Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk
instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan kelengkapan lainnya harus
sesuai antara satu dan lainya.
c. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan
armature lampu. PVC conduit setara merk : EGA, Clipsal atau setara.
3. Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan semua perlengkapan harus
siap menyala.
4. Semua fixture dan perlengkapan harus bersih dari debu, plester dan lain-
lain.
5. Semua reflector, kaca, panil pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak
sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh kontraktor tanpa biaya
tambahan.
6.
5. Kotak sambung (Junction Box) untuk saklar dan stop kontak harus dari
Bahan Metal yang mempunyai Terminal Grounding, dipasang pada
kedalaman tidak kurang dari 3,5 cm sehingga diperoleh pemasangan saklar
atau stop kontak yang rapi. Junction Box harus mempunyai Terminal
Grounding.
9.5. Pengujian
9.6 GROUNDING
1. Semua panel, ligthting fixtures, stop kontak, cable trunking , cable ladder dan
bagian-bagian metal lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik harus
digrounding.
2. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper
Conductor) atau kawat yang terisolasi yang diberi warna kuning strip hijau.
3. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk (incoming feeder).
4. Nilai tahanan grounding sistem untuk panel-panel harus lebih kecil dari 2 (dua)
Ohm, diukur setelah tidak hujan selama 2 hari.
a. UMUM
Uraian :
ii. Kontraktor harus membuat satu bidang contoh pengecatan untuk setiap
warna dan jenis Cat terpilih dalam rangka mendapatkan persetujuan
Direksi.
iii. Bilamana terdapat pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan
rencana Gambar dan ketentuan yang disyaratkan, harus segera
diperbaiki atas biaya dan tanggung jawab Kontraktor hingge dapat
diterima oleh Direksi.
c. Jadual Kerja :
4. BAHAN
2. PELAKSANAAN
5) Bidang cat rata atau tidak belang-belang, permukaan rata dan bersih dari
semua kotoran-kotoran.
6) Semua komponen cat teraplikasi dengan benar sesuai dengan jenis, merk,
dan petunjuk pabrik atau Direksi.
7) Finishing akhir warna merata, permukaan rata, dan tidak cacat dan kotor.
4. UMUM
a. Uraian :
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengecatan bidang plafondu, serta
bagian-bagian lainnya pada lokasi yang ditunjuk pada Gambar atau petunjuk
Direksi Pekerjaan.Pada pekerjaan ini sudah termasuk persiapan bidang cat,
cat dasar dan cat finishing.
ii. Kontraktor harus membuat satu bidang contoh pengecatan untuk setiap
warna dan jenis Cat terpilih dalam rangka mendapatkan persetujuan
Direksi.
iii. Bilamana terdapat pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan
rencana Gambar dan ketentuan yang disyaratkan, harus segera
diperbaiki atas biaya dan tanggung jawab Kontraktor hingge dapat
diterima oleh Direksi.
c. Jadual Kerja :
i. Kontraktor harus membuat/menyiapkan semua komponen bahan dan
peralatan pengecatan sesuai dengan kebutuhan aplikasi dilapangan.
ii. Pastikan bahwa semua bidang cat sudah kering sempurna sesuai
ketentuan pabrik cat serta tidak ada yang cacat apabila diperlukan harus
diperiksa dengan peralatan khusus humidity.
iii. Setiap memulai pekerjaan Pengecatan harus sepengetahuan dan seijin
Direksi.
f. BAHAN
1) Bidang Interior (dalam ruang) dipakai setara Mowilex :
a Permukaan bidang cat harus rata, tidak cacat/retak, dan semua acian
atau benangan sudah baik, serta dalam kondisi bersih dan kering.
b Bidang cat harus diamplas halus dibersihkan dari semua kotoran-kotoran
yang melekat, kemudian dibersihkan dengan kompresor 4 Bar.
c Setelah bidang cat siap di cat, lapisan pertama dipakai cat dasar yang
dikuaskan merata seluruh bidang dengan kuas roll : 1 lapis. Lapis kedua
digunakan Cat untuk mendapatkan permukaan bidang rata, setelah
kering diamplas hingga halus dan rata, semua siar dan benangan dibuat
rapi dan lurus. Lapis ketiga digunakan cat finish yang dikuas merata
dengan kuas roll, sedang lapis keempat dengan cat yang sama setelah
semua bidang cat dalam kondisi baik dan kering.
a. UMUM
Standard build up roof dengan lapisan inflasi Lapisan waterproofing bitumen
membran semi fleksibel terdiri dari bitumen diperkuat dengan lapisan felt atau
fabric serta lapisan non bituminus berupa mineral agregat yang bekerja
bersama-sama untuk mencegah retakan pada membran akibat panas daripada
sinar matahari.
b. BAHAN
c. Pelaksanaan
1. UMUM
a. Uraian :
Bantaeng, 2022
Perencana :