Anda di halaman 1dari 4

Tugas Manajemen Operasional

Putri Amalia – 214014414

SOAL

Mencari atau membuat suatu contoh memilih beberapa alternatif strategi pemilihan lokasi

1. Menggunakan pusat gravitasi

2. Menggunakan factor rating

3. Menggunakan Analisa titik impas

JAWABAN

1. Metode pusat gravitasi

Contoh :

PT Putri Sejahtera merupakan perusahaan pemasok air galon Aqua yang akan memasok ke 3 lokasi
kantor di berbagai kota. Kota awal adalah Balikpapan yang akan memasok di 3 kota yaitu Samarinda,
Berau dan Sangatta. Metode pemilihan lokasi yang akan dievaluasi untuk menentukan lokasi pemasok
yang paling efisien dan efektif adalah sebagai berikut.

Kuantitas
Koordinat Koordinat
Kota Barang Ʃx.Q Ʃy.Q
(x) (y)
(Q)
Samarinda 30 40 1000 30000 40000
Berau 50 50 1000 50000 50000
Sangatta 70 80 1000 70000 80000
Total 3000 150000 170000

- Samarinda memiliki koordinat x (30) ; y (40)


- Berau memiliki koordinat x (50) ; y (50)
- Sangatta memiliki koordinat x (70) ; y (80)

Masing-masing kuantitas barang berupa jumlah Galon Aqua yang akan dikirim adalah 1000 Galon.
Maka dengan perhitungan rumus pusat gravitasi untuk menentukan lokasi pemasok menghasilkan
koordinat sebagai berikut :

Ʃ𝑥.𝑄 150000
x= = = 50
Ʃ𝑄 3000

Ʃ𝑦.𝑄 170000
y= = = 56,67
Ʃ𝑄 3000

Maka, didapat koordinat x (50) ; y (56,67) yang merupakan koordinat dari kota Bontang. Sehingga
Kota Bontang dipilih sebagai lokasi pemasok Air Galon Aqua PT Putri Sejahtera.
Koordinat Kota
90 Sangatta
80
70 Bontang (Pusat gravitasi)
Utara - Selatan 60
50 Samarinda
Berau
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Timur - Barat
2. Metode Factor Rating

Contoh : Bisnis Laundry PT Putri Sejahtera

a. Menentukan Faktor Penunjang :


- Jumlah Penduduk
- Jumlah Pusat Kegiatan
- Jarak terhadap pusat kegiatan (kampus, perkantoran, dll)
- Total harga bahan baku per liter (deterjen dan pengharum)
- Harga sewa tempat per bulan (ukuran 5x5 m)

b. Menentukan Bobot dan Kriteria


1 : Tidak Penting
2 : Kurang Penting
3 : Cukup Penting
4 : Penting
5 : Sangat Penting

c. Menentukan Skala pada factor penunjang


Jarak Terhadap Pusat Harga Bahan Harga Sewa Tempat
Skala Jumlah Penduduk Jumlah Pusat Kegiatan
Kegiatan Baku per liter per bulan (5x5 m)
Skala 0 - 20 25.000 - 50.000 Jiwa Radius ≤5 km : 1 pusat kegiatan ≤5 km ≤ Rp 60.000 Rp1.500.000
Skala 20 - 40 50.000 - 75.000 Jiwa Radius ≤5 km : 2 pusat kegiatan ≤4 km ≤ Rp 50.000 Rp1.250.000
Skala 40 - 60 75.000 - 100.000 Jiwa Radius ≤5 km : 3 pusat kegiatan ≤3 km ≤ Rp 40.000 Rp1.000.000

Skala 60 - 80 100.000 - 125.000 Jiwa Radius ≤5 km : 4 pusat kegiatan ≤2 km ≤ Rp 30.000 Rp750.000

Skala 80 - 100 125.000 - 150.000 Jiwa Radius ≤5 km : 5 pusat kegiatan ≤1 km ≤ Rp 20.000 Rp500.000

d. Perhitungan Bobot dan Skala untuk Kota yang dituju yaitu Samarinda dan Balikpapan
Kota Balikpapan Kota Samarinda
Bobot
No Faktor Skala Skala
(1 - 5) Nilai Nilai
(1-100) (1-100)
1 Jumlah Penduduk 2 80 160 90 180
2 Jumlah pusat kegiatan 4 100 200 90 180
Jarak terhadap pusat kegiatan
5 90 180 90 180
3 (kampus, perkantoran, dll)
Total Harga bahan baku (Deterjen
4 4 70 140 90 180
dan Pengharum per liter)
Harga sewa tempat per
3 75 150 80 160
5 bulan(ukuran 5x5 m)
JUMLAH NILAI 830 880

Dari hasil perkalian bobot dan skala pada masing-masing kota, didapatkan hasil nilai tertinggi adalah
lokasi Samarinda yang mendapatkan nilai 880.
3. Metode Analisa Titik Impas

Contoh :
PT Putri Sejahtera akan menentukan lokasi pabrik pembuatan sapu dengan harga jual Rp 10.000 per
unit dengan target penjualan 1000 unit per bulan. Beberapa lokasi yang akan dipilih antara lain Kota
Balikpapan dan Samarinda.

Total target penjualan adalah Rp 10.000 x 1000 = Rp 10.000.000 / bulan

a. Menentukan biaya tetap dan biaya variable masing-masing kota


Asumsi :
- Biaya Tetap adalah biaya gaji pegawai dan biaya sewa tempat
- Biaya variable adalah biaya bahan baku.

Kota Samarinda :
Biaya Tetap = Rp 6.000.000
Biaya Variabel = Rp 1.500 per unit

Kota Balikpapan :
Biaya Tetap = Rp 5.000.000
Biaya Variabel = Rp 2.000 per unit

Total Biaya masing-masing Kota :


Samarinda = Rp 6.000.000 + (Rp 1.500 x 1000 unit) = Rp 7.500.000
Balikpapan = Rp 5.000.000 + (Rp 2.000 x 1000 unit) = Rp 7.000.000

Total Margin (Penjualan – Produksi) :


Samarinda = Rp 10.000.000 – Rp 7.500.000 = Rp 2.500.000
Balikpapan = Rp 10.000.000 – Rp 7.000.000 = Rp 3.000.000

Jadi, Kota yang dipilih untuk dijadikan lokasi produksi sapu PT Putri Sejahtera adalah Kota
Balikpapan dengan Biaya produksi paling rendah dan Margin paling tinggi.

Grafik Analisis Titik Impas


Rp8.000.000
Biaya Bulanan

Rp6.000.000

Rp4.000.000
- 200 400 600 800 1.000 1.200
Volume Produksi

Anda mungkin juga menyukai