Aisyah Azani*
Pembimbing:
Dr. H. Elza Iskandar, Sp.M(K), Subsp. ROO
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2. Tujuan
v
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
vi
Gambar 2. Gambaran potongan melintang palpebra
Dikutip dari: American Academy of Ophtalmology; 2022.
vii
dibagi menjadi bagian orbital dan palpebral (preseptal dan pretarsal).
Diinervasi oleh CN VII (the facial nerve). 1,3
viii
2.1.3. Septum Orbital
ix
2.1.5. Otot Retraksi
1) Palpebra superior1,2
x
2) Palpebra inferior1,3
2.1.6. Tarsus
xi
kelenjar Meibomian serta folikel kelopak mata. Ada sekitar 30
kelenjar meibomian di kelopak mata bagian atas dan 20 kelenjangan
meibomik di bawahnya. Ada sekitar 100 bulu mata di lapisan atas
dalam 2 hingga 3 baris. Ada sekitar 50 bulu mata di kelopak mata
bawah. 1,3
2.1.7. Konjungtiva
xii
kemudian mengalir ke kantong air mata yang pada gilirannya
mengalirkan ke hidung di bawah turbinat bawah melalui saluran
nasolacrimal.1,3
xiii
yang lebih kecil berjalan di sepanjang tepi atas plat tarsal anterior ke
otot Müller. Arteri temporal superfisial adalah cabang terminal dari
arteri karotid eksternal. Sistem drainase vena kelopak mata dapat
dibagi menjadi 2 komponen: sistem superfisial (atau pra-arsal), yang
mengalir ke dalam dan luar vena jugular, dan sistem yang mendalam
(atau posttarsal) yang beredar ke sinus cavernosa. Dengan demikian,
sirkulasi vena kelopak mata menghubungkan wajah dengan sinus
cavernosa, memberikan rute untuk penyebaran infeksi.7
2.2. Entropion
xiv
luka, penipisan kornea atau neovaskularisasi kornea.3,8 Entropion dapat
bersifat unilateral atau bilateral. Ada empat jenis entropion: kongenital,
involutif, akut spastik, dan sikratik. Kelopak mata bawah seringkali
mengalami entropion involutif sedangkan kelopak mata atas adalah
entropion sikratikal. Entropion kelopak mata bawah jauh lebih umum
daripada entropion mata atas.9
2.3.1. Definisi
2.3.2. Epidemiologi
xv
tahun.3 Prevalensi entropion di Poliklinik Mata RSUP. Dr
Mohammad Hoesin Palembang dari tahun 2010-2012 berturut-
turut adalah 0,031%, 0,079%, dan 0,134%.4
2.3.3. Etiologi
xvi
3) Kelemahan palpebra horizontal
2.3.4. Patofisiologi
xvii
2.3.5. Gejala Klinis
Dikutip dari: Wills Eye Hospital Color Atlas and Synopsis of Clinical Ophtalmology
Oculoplastics; 2019.
xviii
2.3.6. Differential Diagnosis
2.3.7. Komplikasi
xix
Gambar 10. Snapback test
Dikutip dari: American Academy of Ophtalmology; 2022.
xx
Gambar 11. Distraction test
Dikutip dari: American Academy of Ophtalmology; 2022
xxi
penyempitan retraktor kelopak mata bawah dan otot orbikularis,
tindakan ini jarang menjadi solusi permanen yang berhasil.1,9
xxii
A B
C D
xxiii
A B
C D
E F
G H
Gambar 13. Quickert procedure. A) Setelah insisi sepanjang 5 mm- 6 mm, tarik
marginal palpebra untuk memperkirakan jarak perbaikan palpebra. B) Tutup
margin palpebra. C) Identifikasi konjungtiva/lapisan palpebra bawah. D) Double
armed suture pada konjugntiva/retractor palpebra bawah. E) Double armed suture
melewati bagian depan ke plat tarsal dan melalui kulit yang lebih rendah dari bulu
mata. F) Double armed suture menyatu untuk memperbaiki entropion. G) Palpebra
depresi mengonfirmasi retractor attachment. H) Satu minggu kemudian
Dikutip dari: Colour Atlas of Ophthalmic Plastic Surgery; 2018.
xxiv
A B
C D
E F
Gambar 14. Weis Procedure. A) Insisi full thickness pada setiap ujung insisi. B)
Insisi full thickness C) Identifikasi retractor palpebra bawah. D) Double-armed 4/0
sutur ditempatkan melalui konjungtiva dan retraktor palpebra bawah. E) Sutures
melewati anterior ke plat tarsal untuk keluar lebih rendah dari bulu mata. F) Jahit
hingga terbentuk ektropion ringan. G) Sepuluh hari setelah dilakukan prosedur.
xxv
Wies procedure, merupakan salah satu teknik operasi yang
dapat digunakan untuk memperbaiki kelopak mata atas maupun
kelopak mata bawah. Prosedur blefarotomi transversal dan rotasi
marginal kelopak mata tesebut dapat dilakukan dengan anestesi lokal.
Indikasi tindakan ini untuk tatalaksana jangka panjang (lebih dari 18
bulan) dengan entropion yang minimal.9
xxvi
entropion.17
A B
C D
E F
H
G
xxvii
Dikutip dari: Colour Atlas of Ophthalmic Plastic Surgery; 2018
xxviii
BAB III
KESIMPULAN
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Cochran M.L., Lopez M.J., dan Czyz C.N. Anatomy, Head and Neck:
Eyelid. [Updated 2023 Aug 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2023. Tersedia dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482304/
2. Korn B.S., Burkat C.N., Carter K.D., Perry J.D., Setabutr P., Steele E.A.,
dkk. Periocular Malpositions and Involutional Changes. Dalam: Basic and
Clinical Science Course 2022-2023 Oculofacial Plastic and Orbital
Surgery. San Fransisco: American Academy of Ophthalmology; 2022.
3. Lo C., dan Glavas I. Diagnosis and Management of Involutional
Entropion. Eyenet Magazine. San Fransisco: American Academy of
Ophthalmology; 2016. Tersedia dari:
https://www.aao.org/eyenet/article/diagnosis-management-of-involutional-
entropion
4. Rahmania, A., Iskandar, E., dan Hasyim Y.E., Prevalensi Entropion di
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. MKS 46(4); 2014.
5. Korn B.S., Burkat C.N., Carter K.D., Perry J.D., Setabutr P., Steele E.A.,
dkk. Facial and Eyelid Anatomy. Dalam: Basic and Clinical Science
Course 2022-2023 Oculofacial Plastic and Orbital Surgery. San Fransisco:
American Academy of Ophthalmology; 2022.
6. Rapuano, C.J., Stout, J.T., dan Colin, A.M. Orbit and Ocular Adnexa.
Dalam: Basic and Clinical Science Course 2022-2023 Fundamentals and
Principles of Ophtalmology. San Fransisco: American Academy of
Ophthalmology; 2022.
7. Tyres, A.G., dan Collin, J.R.O. Colour Atlas of Ophtalmology Plastic
Surgery Fourth Edition. London : Elsevier; 2018.
8. Benardino, C.R. The Yale Guide to Ophtalmic Surgery. Philadelphia:
Wolters Kluwer; 2011.
9. Salmon, J.F. Kanski’s Clinical Ophtalmology A Systematic Approach
Ninth Edition. Philadelphia: Elsevier; 2019.
30
31
10. Rapuano, C.J. Wills Eye Hospital Color Atlas & Synopsisof Clinical
Ophtalmology Oculoplastics Third Ed. Philadelphia: Wolters Kluwer;
2019.
11. Nerad, J.A., dkk. Techniques in Optahlmic Plastic Surgery A Personal
Tutorial. Philadelphia: 2021.
12. Collin, J. R. O. A Manual of Systematic Eyelid Surgery Third Edition.
London: Butterworth Heinemann Elsavier; 2006.
13. Han, J., Lee, S.H., dan Shin, H.J. Mini-Incisional Entropion Repair for
Correcting Involutional Entropion: Full Description And Surgical
Outcome. Medicine (Baltimore).2019; 98(33)..
14. Lubis, R.R., Sari, N.D., dan Hutasoit, H. Quickert Procedure For
Involutional Lower Eyelid Entropion: A Multi-Centre Study. Bali Med:
2020; 9(3).
15. Jia, P., Kaveh, V., dan Vladimir, T. Comparison of Four Combined
Procedures for Correction of Involutional Lower Eyelid Entropion. Journal
Of Craniofacial Surgery: 2019; 30(4).
16. Bergstrom R., dan Czyz, C.N. Entropion Eyelid Reconstruction. 2023 May
26. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2023 Jan–. PMID: 29262117.
17. Choi, E.W., dan Jang, S.Y. Correction of Involutional Entropion by
Excising Redundant Skin and Pretarsal Orbicularis Muscle without
Vertical and Horizontal Tarsal Fixation. Korean J Ophthalmol. 2023;
37(1).