Sesi 1 PHP
Sesi 1 PHP
NPWP
SPT
Ketetapan Pajak
PENGANTAR
HUKUM PAJAK
Oliver Wendell Holmes Jr.
SUMMARY Hakim Asosiasi Pengadilan Tinggi Amerika Serikat Tahun 1902-1932
SUMMARY
“Taxes are the
price we pay for
Alcatel today
civilization”
Alcatel today
Alcatel values
Alcatel values
Alcatel’s vision and offering
Alcatel’s vision and offering
May
May 2006
2006 All
All rights
rights reserved
reserved ©
© 2006,
2006, Alcatel
Alcatel
Sumber: Laporan Tahunan DJP 2021
Fungsi
Asas
Prinsip
Hukum Pajak
Teori
Hierarki
HUKUM PAJAK
Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar
pajak
Keseluruhan Peraturan dari
Peraturan, meliputi :
Wewenang Pemerintah
Mengambil kekayaan seseorang
10/28/2023 9
Menyerahkan kembali kepada
masyarakat melalui kas Negara
10/28/2023 11
PENGERTIAN PAJAK
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH
Buku “Dasar – dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan”
( 1990 : 5 )
10/28/2023 12
Selanjutnya Disempurnakan :
10/28/2023 14
Menurut S. I. Djajadiningrat
Sebagai suatu kewajiban menyerahkan
sebagian dari kekayaan ke kas negara
Yang disebabkan oleh suatu keadaan,
kejadian dan perbuatan
Yang memberikan kedudukan tertentu
tetapi bukan sebagai hukuman
Menurut peraturan yang ditetapkan oleh
Pemerintah, dapat dipaksakan
Tidak ada jasa timbal balik secara langsung
Memelihara kesejahteraan secara umum
10/28/2023 15
Menurut Mr. Dr. N. J. Feldmann
10/28/2023 16
KESIMPULAN Definisi Pajak
1. Pajak dipungut berdasarkan undang – undang
serta aturan pelaksanaannya
2. Sifatnya dapat dipaksakan, artinya setiap
pelanggaran atas aturan perpajakan akan
dikenakan sanksi
3. Tidak ada timbal balik secara langsung
(kontraprestasi)
4. Pajak harus dipungut oleh Pemerintah, tidak
boleh swasta
5. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran –
pengeluaran Pemerintah, bila hasilnya surplus
dipakai untuk public investment
10/28/2023 17
Kedudukan Hukum Pajak Hukum
Perdata
Hukum
Perdata
Hukum
Individu-Individu Dagang
Hukum Tata
Hukum
Negara
Hukum Tata
Usaha Negara
Hukum Publik
Hukum
Pidana
Pemerintah-Rakyat
Hukum Pajak
Hierarki Peraturan Perpajakan
Undang-Undang Dasar (UUD)
Undang-Undang Perpajakan
Peraturan Pemerintah
10/28/2023 22
Penafsiran Hukum Pajak
1. Penafsiran Historis
Dengan melihat sejarah/latar belakang dibuatnya aturan, untuk mengetahui maksud
dari aturan tersebut
Contoh : melihat notula rapat pembahasan undang-undang
2. Penafsiran Sosiologis
Penafsiran atas aturan yang disesuaikan dengan kehidupan masyarakat yang
berkembang
3. Penafsiran Sistematik
Penafsiran aturan dengan mengaitkan dengan pasal lain atau ketentuan lain
Penafsiran Hukum Pajak
4. Penafsiran Otentik
Dengan melihat hal-hal yang telah dijelaskan dalam aturan tersebut (Bagian
Penjelasan)
7. Penafsiran A Contrario
Penafsiran yang sebaiknya tidak boleh digunakan. Yaitu apabila tidak tercantum jelas
pada aturan, maka dianggap tidak diatur pada aturan tersebut
PERLAWANAN PAJAK
PERLAWANAN PASIF
10/28/2023 26
PERLAWANAN AKTIF
10/28/2023 27
Asal Muasal Hukum Pajak
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat
• Pajak Pusat
pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara
Contoh: PPh, PPN
• Pajak Daerah
pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga daerah
Pajak Daerah terdiri atas :
– Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air,
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
– Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame
Sumber: Laporan Tahunan DJP 2021
Jenis Pajak Berdasarkan Golongan
• Pajak Langsung
Pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain
Contoh: Pajak Penghasilan
• Pajak Tidak Langsung
Pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
Jenis Pajak berdasarkan Sifat
• Pajak Subjektif
Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak
Contoh: PPh
• Pajak Objektif
Yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan
diri Wajib Pajak
Contoh: PPN dan PPnBM
Fungsi Penerimaan (Budgetair)
10/28/2023 35
Fungsi Mengatur (Reguler)
10/28/2023 36
Fiskal Policy
Fungsi tidak langsung yakni,
❖menyalurkan private saving ke arah
sektor – sektor produktif
❖mencegah pengeluaran–pengeluaran
yang menghambat pembangunan atau
yang mubazir dalam berbagai bentuk
10/28/2023 37
Perbedaan Pajak dan Jenis Pungutan Lain
10/28/2023 38
Pengertian Retribusi berdasarkan
UU. Nomor 1 Tahun 2022
❖Pungutan Daerah sebagai pembayaran
atas jasa atau pemberian izin tertentu
❖Khusus disediakan / diberikan oleh
Pemerintah Daerah
❖Untuk kepentingan orang pribadi atau
badan
10/28/2023 39
Pengertian Sumbangan
10/28/2023 40
Prinsip Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)
1. Equality
2. Certainty
3. Convenience
4. Economy
1. Teori Asuransi
2. Teori Kepentingan
3. Teori Gaya Pikul
4. Teori Bakti
5. Teori Gaya Beli
10/28/2023 45
TEORI PEMUNGUTAN
1. Teori Asuransi:
Premi Asuransi dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha
melindungi orang dari segala kepentingan misalnya keselamatan
atau keamanan harta bendanya. Jadi masyarakat harus membayar
premi kepada negara.
Teori ini menyamakan pembayaran premi dengan pembayaran
pajak.
2. Teori Kepentingan:
Negara yang melindungi kepentingan harta dan jiwa
warga negara dengan memperhatikan pembagian beban
yang dipungut dari masyarakat. Warganegara yang memiliki
harta lebih banyak, bayar pajak lebih besar; yang miskin
bayar pajak lebih kecil untuk melindungi kepentingan.
10/28/2023 46
TEORI PEMUNGUTAN
3. Teori Gaya Pikul:
Berpangkal pada asas keadilan, bahwa setiap orang dikenakan
pajak dengan bobot yang sama.
Contoh : PTKP unsur kemampuan dan keadilan
4. Teori Bakti:
Kewajiban pajak mutlak dimana negara mempunyai hak mutlak
untuk memungut pajak. Dilain pihak masyarakat menyadari
bahwa bayar pajak sebagai suatu kewajiban, tanda baktinya
kepada negara
10/28/2023 47
Yurisdiksi Pemungutan Pajak
Asas Domisili
Asas Sumber
Asas Kebangsaan
Sistem Pemungutan Pajak
A. OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM
- Fiskus berwenang menentukan besarnya pajak terutang
- WP bersifat pasif
- Utang pajak timbul setelah diterbitkan surat ketetapan
pajak oleh fiskus
Mendaftarkan
Menghitung Memperhitungkan
Diri
Membayar/
Melaporkan
Menyetor
Stelsel Pajak
A. STELSEL NYATA (RIIL STELSEL)
- Penggunaan pajak berdasarkan obyek (penghasilan yang
nyata)
- Pemungutan dilakukan pada akhir tahun pajak
B. STELSEL FIKTIF (FICTIVE STELSEL)
Pengenaan pajak berdasarkan suatu anggapan yang diatur
Undang-undang. Contoh: Angsuran PPh 25
C. STELSEL CAMPURAN
Kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel anggapan
Tarif Pajak
1. TARIF MARGINAL
contoh : Tarif Progresif
2. TARIF EFEKTIF
contoh : DPP
10/28/2023 52
Struktur Tarif
1. Tarif Proporsional/sebanding
contoh : Tarif Pajak Pertambahan Nilai 10%
Tarif PBB 0.5%
Tarif BPHTB 5%
2. Tarif Progresif
Prosentasi > dasar pengenaan semakin besar
contoh : Tarif PPH. OP
Tarif PPH Badan
10/28/2023 53
3. Tarif Degresif
Prosentasi tarif menurun apabila jumlah yang menjadi
dasar pengenaan pajak semakin besar
4. Tarif Tetap
Contoh : Bea Materai
5. Tarif Pajak Advalorem
Tarif atas harga /nilai suatu barang
Contoh : Tarif Bea Masuk
6. Tarif Spesifik
Tarif dengan jumlah tertentu atas suatu jenis atau satuan
jenis barang tertentu
Contoh : Tarif Bea Masuk yang jumlahnya tergantung atas jenis
barang yang diimpor
10/28/2023 54
Utang Pajak dan Hukuman Pajak
• Pasal 1 Ayat 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2000 mengenai Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, yang
mana utang pajak adalah pajak wajib dibayar, termasuk
didalamnya sanksi administrasi berbentuk denda, bunga atau
peningkatan yang tertulis di dalam surat ketetapan pajak
ataupun surat sejenisnya dengan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Hapusnya Utang Pajak
10/28/2023 56
Utang Pajak
- SECARA FORMAL : Utang pajak timbul karena
Surat Ketetapan Pajak
(OFFICIAL ASSESSMENT)
10/28/2023 57
Hukuman Perpajakan
1. Hukuman Administrasi
(tata usaha)
2. Hukuman Pidana
58
Penagihan Pajak
59
Penagihan Aktif vs Pasif
• 1. Penagihan Pajak Pasif
Pada jenis ini, DJP hanya menerbitkan surat yang menyebutkan jumlah
pajak yang harus dibayarkan beserta sanksinya. Surat tersebut antara
lain Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), SK
Keberatan, SK Pembetulan, dan Putusan Banding.
• 2. Penagihan Pajak Aktif
Pada jenis ini merupakan proses lanjutan setelah penagihan pasif tidak
berhasil atau dalam waktu 1 bulan sejak surat diterbitkan, Wajib Pajak
tetap tidak membayar pajak yang harus dibayar. Dan pada tahap ini, DJP
akan melakukan penyitaan atau pelelangan.
• Rp.100rb SPT Masa PPh Lainnya/SPT Tahunan PPh OP (Psl 7)
•
Denda •
Rp.500rb SPT Masa PPN (Psl 7)
Rp. 1jt SPT Tahunan PPh Badan (Psl 7)
• 1% (Pasal 14 (4)) tidak/terlambat/tdk lengkap membuat faktur
• 100% (Pasal 8 (3a)) Bukper Pengungkapan Ketidakbenaran perbuatan
• 30% (Psl 25 ayt 9) Keberatan ditolak/dikabulkan sebagian
• 60% (Psl 27 ayt 5d) Banding ditolak/dikabulkan Sebagian
• 60% (Psl 27 ayt 5f) Peninjauan Kembali ditolak/dikabulkan Sebagian
• 1x max 2x Pajak terutang (Psl 38) Pidana kealpaan
• 2x max 4x pajak terutang (Psl 39) Pidana sengaja
• 2x max 2x restitusi/kompensasi (Psl.39 (3))
• 2x max 6x pjk terutang (Psl 39A) TBTS
(Suku bunga acuan+ 0%)/12
Bunga • Bunga penagihan (Pasal 19 ayat (1))
• Angsuran/penundaan pembayaran pajak (Pasal 19 ayat (2))
• Penundaan penyampaian SPT Tahunan (Pasal 19 ayat (3))
(Suku bunga acuan+ 5%)/12
• Pembetulan SPT Tahunan atau SPT Masa (Pasal 8 ayat (2) & ayat (2a))
• Keterlambatan Pembayaran/penyetoran pajak (Pasal 9 ayat (2a) & ayat (2b))
• PPh thn berjalan tdk/krng byr atau salah tulis/hitung (Pasal 14 ayat (3))
(Suku bunga acuan+ 10%)/12
• Pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT (Pasal 8 ayat (5) )
(Suku bunga acuan+ 15%)/12
Sanksi • KB SKPKB atau NPWP/PKP jabatan (Pasal 13 ayat (2));
• PKP gagal berproduksi (Pasal 13 ayat (2a))
(Suku bunga acuan+ 20%)/12
• SPT Tidak masuk, ditegur (Pasal 13 (3) huruf b)
• Tidak memenuhi Psl 28 dan 29 Pembukuan/ Permintaan Dokumen(Pasal 13 (3) huruf d)
Kenaikan - 75 % Tdk sharusnya restitusi/kompensasi atau 0% (Pasal 13 (3) huruf c)
- 100% SKPKBT kurang bayar, SKPKB atas SKPPKP
• Kurungan min 3 bln max 1 thn (Psl 38) alpa tdk lapor SPT
• Penjara min 6 bln max 6 thn (Psl 39) sengaja tdk lapor SPT, dll.
• Penjara min 2 thn max 6 thn (Psl 39A) TBTS
• Kurungan max 1 thn & denda Rp. 25jt (Psl 41) pejabat Psl 34
Pidana • Penjara max 2 thn & denda Rp. 50Jt (Psl 41) pejabat Psl 34
• Kurungan max 1 thn & denda Rp.25jt (Pasal 41A) tdk memberi keterangan/bukti
(Penjara/Kuru • Penjara max 3 thn & denda Rp. 75jt (Pasal 41B) mempersulit penyidikan
ngan) • Kurungan max 1 thn & denda Rp. 1M (Pasal 41C(1)) tidak memenuhi ILAP
• Kurungan max 10 bln & denda Rp. 800jt (Pasal 41C (2)) pejabat tdk penuhi ILAP
• Kurungan max 10 bln & denda Rp. 800jt(Pasal 41C (3)) tidak memberi data/informasi
• Kurungan max 1 thn & denda Rp. 500jt (Pasal 41 C(4)) menyalahgunakan data