Anda di halaman 1dari 61

Ketentuan Umum &

Tata Cara Perpajakan


KUP-A
CONTENTS
Pengantar Hukum Pajak

NPWP

SPT

Wakil dan Kuasa

OUTLINE Pembayaran Pajak

Pembukuan dan Pencatatan

Ketetapan Pajak
PENGANTAR
HUKUM PAJAK
Oliver Wendell Holmes Jr.
SUMMARY Hakim Asosiasi Pengadilan Tinggi Amerika Serikat Tahun 1902-1932

SUMMARY
“Taxes are the
price we pay for
Alcatel today

civilization”
Alcatel today
Alcatel values
Alcatel values
Alcatel’s vision and offering
Alcatel’s vision and offering

Sumber: Laporan Tahunan DJP 2021

May
May 2006
2006 All
All rights
rights reserved
reserved ©
© 2006,
2006, Alcatel
Alcatel
Sumber: Laporan Tahunan DJP 2021
Fungsi

Asas

Prinsip
Hukum Pajak

Teori

Hierarki
HUKUM PAJAK
Kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar
pajak
Keseluruhan Peraturan dari
Peraturan, meliputi :

Wewenang Pemerintah
Mengambil kekayaan seseorang

10/28/2023 9
Menyerahkan kembali kepada
masyarakat melalui kas Negara

ATAU ; Hukum Pajak adalah bagian


dari Hukum Publik yang mengatur
hubungan – hubungan hukum
antara negara dan orang – orang
atau badan – badan (hukum) yang
berkewajiban membayar pajak
10/28/2023 10
Tugas Hukum Pajak
Menelaah keadaan – keadaan dalam
masyarakat (dihubungkan dengan
pengenaan pajak)
Merumuskan dalam peraturan – peraturan
hukum
Menafsirkan peraturan – peraturan hukum
dengan mempertimbangkan latar belakang
ekonomis dari keadaan – keadaan dalam
masyarakat

10/28/2023 11
PENGERTIAN PAJAK
Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH
Buku “Dasar – dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan”
( 1990 : 5 )

Iuran Rakyat kepada kas Negara


Berdasarkan undang – undang (dapat
dipaksakan)
Tidak mendapat jasa timbal balik
(kontraprestasi) secara langsung
Digunakan untuk pengeluaran umum

10/28/2023 12
Selanjutnya Disempurnakan :

Pajak adalah peralihan kekayaan


dari pihak Rakyat kepada kas
Negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan surplusnya
digunakan untuk public saving
yang merupakan sumber utama
untuk membiayai public
investment
10/28/2023 13
Menurut Prof. Dr. P.J.A Adriani

Iuran kepada Negara (dapat dipaksakan)


Terutang oleh yang wajib membayarnya
berdasarkan peraturan – peraturan
Tidak mendapat prestasi kembali
Digunakan untuk membiayai pengeluaran –
pengeluaran umum dalam penyelenggaraan
pemerintahan

10/28/2023 14
Menurut S. I. Djajadiningrat
Sebagai suatu kewajiban menyerahkan
sebagian dari kekayaan ke kas negara
Yang disebabkan oleh suatu keadaan,
kejadian dan perbuatan
Yang memberikan kedudukan tertentu
tetapi bukan sebagai hukuman
Menurut peraturan yang ditetapkan oleh
Pemerintah, dapat dipaksakan
Tidak ada jasa timbal balik secara langsung
Memelihara kesejahteraan secara umum
10/28/2023 15
Menurut Mr. Dr. N. J. Feldmann

Prestasi yang dipaksakan sepihak


Oleh dan terutang kepada penguasa
(menurut norma – norma yang
ditetapkannya secara umum)
Tanpa adanya kontraprestasi
Semata – mata digunakan untuk menutup
pengeluaran – pengeluaran umum

10/28/2023 16
KESIMPULAN Definisi Pajak
1. Pajak dipungut berdasarkan undang – undang
serta aturan pelaksanaannya
2. Sifatnya dapat dipaksakan, artinya setiap
pelanggaran atas aturan perpajakan akan
dikenakan sanksi
3. Tidak ada timbal balik secara langsung
(kontraprestasi)
4. Pajak harus dipungut oleh Pemerintah, tidak
boleh swasta
5. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran –
pengeluaran Pemerintah, bila hasilnya surplus
dipakai untuk public investment

10/28/2023 17
Kedudukan Hukum Pajak Hukum
Perdata
Hukum
Perdata
Hukum
Individu-Individu Dagang

Hukum Tata
Hukum
Negara

Hukum Tata
Usaha Negara
Hukum Publik
Hukum
Pidana
Pemerintah-Rakyat

Hukum Pajak
Hierarki Peraturan Perpajakan
Undang-Undang Dasar (UUD)

Undang-Undang Perpajakan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


(Perpu)

Peraturan Pemerintah

Keputusan Presiden (Keppres)

Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

Keputusan Menteri Keuangan (KMK)

Peraturan Dirjen Pajak (PER-Dirjen)

Keputusan Dirjen Pajak (KEP-Dirjen)

Surat Edaran Dirjen Pajak (SE-Dirjen)


Sistematika Hukum Pajak

• Hukum pajak materiil


Memuat norma-norma yang menerangkan keadaan, perbuatan,
peristiwa hukum yang dikenakan pajak (objek-objek), siapa yang
dikenakan pajak (subjek), berapa besar pajak yang dikenakan,
segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak dan
hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak
Contoh: UU PPh, UU PPN
Sistematika Hukum Pajak

• Hukum pajak formal


memuat bentuk / tata cara untuk mewujudkan hukum pajak materiil menjadi
kenyataan, hukum pajak formal ini memuat:
❑ Tata cara penetapan utang pajak
❑ Hak-hak fiskus untuk mengawasi WP mengenai keadaan, perbuatan dan
peristiwa yang dapat menimbulkan utang pajak
❑ Kewajiban WP, misal penyelenggaraan pembukuan / pencatatan dan hak-
hak Wajib Pajak mengajukan keberatan dan banding
Contoh: UU KUP, PPSP, Pengadilan Pajak, TA
Contoh Penggabungan Hukum Formal
dan Material
- UU. Pajak Bumi dan Bangunan
- UU. Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan
- UU. Bea Materai

10/28/2023 22
Penafsiran Hukum Pajak
1. Penafsiran Historis
Dengan melihat sejarah/latar belakang dibuatnya aturan, untuk mengetahui maksud
dari aturan tersebut
Contoh : melihat notula rapat pembahasan undang-undang
2. Penafsiran Sosiologis
Penafsiran atas aturan yang disesuaikan dengan kehidupan masyarakat yang
berkembang
3. Penafsiran Sistematik
Penafsiran aturan dengan mengaitkan dengan pasal lain atau ketentuan lain
Penafsiran Hukum Pajak
4. Penafsiran Otentik
Dengan melihat hal-hal yang telah dijelaskan dalam aturan tersebut (Bagian
Penjelasan)

5. Penafsiran Tata Bahasa/ Gramatikal


Penafsiran yang paling penting, didasarkan atas makna dari kalimat secara utuh yang
telah disusun pada aturan tersebut
Penafsiran Hukum Pajak
6. Penafsiran Analogis
Penafsiran yang sebaiknya tidak boleh digunakan. Yaitu dengan memberi kiasan pada
suatu kata
Contoh : “penjualan” menjadi “penyerahan barang”, sehingga hibah/waris dapat
diasumsikan menjadi penjualan

7. Penafsiran A Contrario
Penafsiran yang sebaiknya tidak boleh digunakan. Yaitu apabila tidak tercantum jelas
pada aturan, maka dianggap tidak diatur pada aturan tersebut
PERLAWANAN PAJAK
PERLAWANAN PASIF

Hambatan yang mempersulit pemungutan


pajak berhubungan erat dengan :

❖ Struktur ekonomi suatu negara


❖ Perkembangan intelektual dan moral penduduk
❖ Teknik pemungutan pajak itu sendiri

10/28/2023 26
PERLAWANAN AKTIF

Perlawanan secara nyata terlihat pada :


Usaha dan perbuatan secara langsung kepada
Pemerintah (fiskus)

Cara – cara perlawanan tersebut adalah :


▪ Penghindaran diri dari pajak (tax avoidance)
▪ Pengelakan diri dari pajak (tax evasion)
▪ Melalaikan pajak

10/28/2023 27
Asal Muasal Hukum Pajak

Pasal 23A UUD 1945 Segala pemungutan pajak


• Pajak dan pungutan lain yang pada dasarnya
bersifat memaksa untuk dilarang/tidak boleh,
keperluan negara diatur dengan
undang-undang kecuali ada undang-
undang yang mengaturnya

Berdasarkan Undang-Undang, Negara


memberikan mandat untuk memungut
Pajak Pusat kepada DJP
Definisi Pajak

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat

(UU KUP No. 28 tahun 2007 Pasal 1 (1))


Ciri-ciri Pajak
1. Kontribusi, Prestasi, Iuran yang dibayarkan
kepada Negara (yang berhak memungut
pajak hanyalah Negara)
2. Berdasarkan Undang-undang serta aturan
pelaksanaannya (dapat dipaksakan)
3. Tanpa jasa timbal (kontraprestasi) dari
Negara yang secara langsung dapat
ditunjukkan
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga
Negara, yaitu pengeluaran umum yang
bermanfaat bagi masyarakat luas
Jenis Pajak berdasarkan Wewenang Pemungut

• Pajak Pusat
pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara
Contoh: PPh, PPN
• Pajak Daerah
pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga daerah
Pajak Daerah terdiri atas :
– Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air,
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
– Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame
Sumber: Laporan Tahunan DJP 2021
Jenis Pajak Berdasarkan Golongan

• Pajak Langsung
Pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain
Contoh: Pajak Penghasilan
• Pajak Tidak Langsung
Pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
Jenis Pajak berdasarkan Sifat

• Pajak Subjektif
Yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak
Contoh: PPh
• Pajak Objektif
Yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan
diri Wajib Pajak
Contoh: PPN dan PPnBM
Fungsi Penerimaan (Budgetair)

✓ Sumber dana untuk pengeluaran pemerintah


(Rutin dan Pembangunan)
✓ Letak fungsi penerimaan ada di sektor publik

Pajak adalah merupakan suatu alat/ sumber untuk


memasukkan uang sebanyak – banyaknya ke kas
negara untuk membiayai pengeluaran negara

10/28/2023 35
Fungsi Mengatur (Reguler)

✓ Mengatur atau melaksanakan kebijakan


bidang sosial dan ekonomi

Contoh : Dikenakan pajak yang tinggi terhadap


minuman keras, agar konsumsi
terhadap minuman keras dapat
ditekan. Demikian pula terhadap
barang mewah, rokok, dll.

10/28/2023 36
Fiskal Policy
Fungsi tidak langsung yakni,
❖menyalurkan private saving ke arah
sektor – sektor produktif

❖mencegah pengeluaran–pengeluaran
yang menghambat pembangunan atau
yang mubazir dalam berbagai bentuk

10/28/2023 37
Perbedaan Pajak dan Jenis Pungutan Lain

➢ Retribusi : Ada hubungan langsung dengan


kembalinya prestasi (kontraprestasi secara
langsung)
Contoh : pembayaran uang kuliah, karcis masuk
terminal, kartu langganan, karcis masuk tol, dll.

➢ Dasar Hukum : UU.No 1 Tahun 2022


tentang Hubungan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

10/28/2023 38
Pengertian Retribusi berdasarkan
UU. Nomor 1 Tahun 2022
❖Pungutan Daerah sebagai pembayaran
atas jasa atau pemberian izin tertentu
❖Khusus disediakan / diberikan oleh
Pemerintah Daerah
❖Untuk kepentingan orang pribadi atau
badan

10/28/2023 39
Pengertian Sumbangan

Kalau dalam Retribusi dapat ditunjuk


seseorang atau badan yang menikmati
kontraprestasi secara langsung, maka :

Sumbangan adalah orang/badan yang


merasakan imbalan/manfaat langsung
Contoh : sumbangan bencana alam dan pengungsi,dll.

10/28/2023 40
Prinsip Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)

1. Equality

Pemungutan pajak harus bersifat adil dan


merata, yaitu pajak dikenakan kepada orang
pribadi yang harus sebanding dengan
kemampuan membayar pajak atau ability to pay
dan sesuai dengan manfaat yang diterima
Prinsip Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)

2. Certainty

Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-


wenang
Oleh karena itu, Wajib Pajak harus mengetahui
secara jelas dan pasti besarnya pajak yang
terutang, kapan harus dibayar serta batas
waktu pembayaran
Prinsip Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)

3. Convenience

Pemungutan pajak harus “nyaman” bagi Wajib


Pajak
Baik terkait dengan waktu dan tempat
pembayaran maupun pelaporan, pelayanan dll
Prinsip Pemungutan Pajak
(Four Maxims of Adam Smith)

4. Economy

Secara ekonomi bahwa biaya


pemungutan dan biaya pemenuhan
kewajiban pajak bagi Wajib Pajak
diharapkan seminimum mungkin
Dasar dan Teori Pemungutan Pajak

1. Teori Asuransi
2. Teori Kepentingan
3. Teori Gaya Pikul
4. Teori Bakti
5. Teori Gaya Beli

10/28/2023 45
TEORI PEMUNGUTAN
1. Teori Asuransi:
Premi Asuransi dimaksudkan sebagai pembayaran atas usaha
melindungi orang dari segala kepentingan misalnya keselamatan
atau keamanan harta bendanya. Jadi masyarakat harus membayar
premi kepada negara.
Teori ini menyamakan pembayaran premi dengan pembayaran
pajak.

2. Teori Kepentingan:
Negara yang melindungi kepentingan harta dan jiwa
warga negara dengan memperhatikan pembagian beban
yang dipungut dari masyarakat. Warganegara yang memiliki
harta lebih banyak, bayar pajak lebih besar; yang miskin
bayar pajak lebih kecil untuk melindungi kepentingan.

10/28/2023 46
TEORI PEMUNGUTAN
3. Teori Gaya Pikul:
Berpangkal pada asas keadilan, bahwa setiap orang dikenakan
pajak dengan bobot yang sama.
Contoh : PTKP unsur kemampuan dan keadilan

4. Teori Bakti:
Kewajiban pajak mutlak dimana negara mempunyai hak mutlak
untuk memungut pajak. Dilain pihak masyarakat menyadari
bahwa bayar pajak sebagai suatu kewajiban, tanda baktinya
kepada negara

5. Teori Gaya Beli :


Dalam teori ini pajak lebih menitikberatkan pada fungsi mengatur
agar masyarakat tetap exist dan penyelenggaraan kepentingan
masyarakat yang dianggap sebagai dasar pemungutan pajak. Jadi
bukan kepentingan individu atau negara

10/28/2023 47
Yurisdiksi Pemungutan Pajak

Asas Domisili

Asas Sumber

Asas Kebangsaan
Sistem Pemungutan Pajak
A. OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM
- Fiskus berwenang menentukan besarnya pajak terutang
- WP bersifat pasif
- Utang pajak timbul setelah diterbitkan surat ketetapan
pajak oleh fiskus

B. SELF ASSESSMENT SYSTEM


- Wewenang
- Kepercayaan diberikan kepada
- Tanggung jawab wajib pajak
C. WITHHOLDING SYSTEM
Wewenang diberikan kepada pihak ketiga untuk
memotong/memungut besarnya pajak terutang oleh WP
Self Assessment Process

Mendaftarkan
Menghitung Memperhitungkan
Diri

Membayar/
Melaporkan
Menyetor
Stelsel Pajak
A. STELSEL NYATA (RIIL STELSEL)
- Penggunaan pajak berdasarkan obyek (penghasilan yang
nyata)
- Pemungutan dilakukan pada akhir tahun pajak
B. STELSEL FIKTIF (FICTIVE STELSEL)
Pengenaan pajak berdasarkan suatu anggapan yang diatur
Undang-undang. Contoh: Angsuran PPh 25
C. STELSEL CAMPURAN
Kombinasi antara stelsel nyata dengan stelsel anggapan
Tarif Pajak
1. TARIF MARGINAL
contoh : Tarif Progresif

2. TARIF EFEKTIF
contoh : DPP

10/28/2023 52
Struktur Tarif

1. Tarif Proporsional/sebanding
contoh : Tarif Pajak Pertambahan Nilai 10%
Tarif PBB 0.5%
Tarif BPHTB 5%
2. Tarif Progresif
Prosentasi > dasar pengenaan semakin besar
contoh : Tarif PPH. OP
Tarif PPH Badan

A. Progresif Progresif (kenaikan prosentase pajak semakin besar)


B. Progresif Tetap (kenaikan prosentase tetap)
C. Progresif Degresif (kenaikan prosentase semakin kecil)

10/28/2023 53
3. Tarif Degresif
Prosentasi tarif menurun apabila jumlah yang menjadi
dasar pengenaan pajak semakin besar
4. Tarif Tetap
Contoh : Bea Materai
5. Tarif Pajak Advalorem
Tarif atas harga /nilai suatu barang
Contoh : Tarif Bea Masuk
6. Tarif Spesifik
Tarif dengan jumlah tertentu atas suatu jenis atau satuan
jenis barang tertentu
Contoh : Tarif Bea Masuk yang jumlahnya tergantung atas jenis
barang yang diimpor

10/28/2023 54
Utang Pajak dan Hukuman Pajak
• Pasal 1 Ayat 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2000 mengenai Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, yang
mana utang pajak adalah pajak wajib dibayar, termasuk
didalamnya sanksi administrasi berbentuk denda, bunga atau
peningkatan yang tertulis di dalam surat ketetapan pajak
ataupun surat sejenisnya dengan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Hapusnya Utang Pajak

1. PEMBAYARAN : Pelunasan ke kas negara


2. KOMPENSASI : Kelebihan dari pembayaran pajak lainnya
3. DALUWARSA : Setelah sepuluh tahun
4. PEMBEBASAN : Keputusan keberatan/ peninjauan kembali
5. PENGHAPUSAN : Keadaan keuangan WP

10/28/2023 56
Utang Pajak
- SECARA FORMAL : Utang pajak timbul karena
Surat Ketetapan Pajak
(OFFICIAL ASSESSMENT)

- SECARA MATERIAL : Utang pajak timbul karena


Undang – Undang
(SELF ASSESSMENT)

10/28/2023 57
Hukuman Perpajakan

1. Hukuman Administrasi
(tata usaha)

2. Hukuman Pidana

58
Penagihan Pajak

Undang – Undang Nomor 19


Tahun 1997 stdtd UU Nomor
19 Tahun 2000 Tentang
Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa

59
Penagihan Aktif vs Pasif
• 1. Penagihan Pajak Pasif
Pada jenis ini, DJP hanya menerbitkan surat yang menyebutkan jumlah
pajak yang harus dibayarkan beserta sanksinya. Surat tersebut antara
lain Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan (SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), SK
Keberatan, SK Pembetulan, dan Putusan Banding.
• 2. Penagihan Pajak Aktif
Pada jenis ini merupakan proses lanjutan setelah penagihan pasif tidak
berhasil atau dalam waktu 1 bulan sejak surat diterbitkan, Wajib Pajak
tetap tidak membayar pajak yang harus dibayar. Dan pada tahap ini, DJP
akan melakukan penyitaan atau pelelangan.
• Rp.100rb SPT Masa PPh Lainnya/SPT Tahunan PPh OP (Psl 7)

Denda •
Rp.500rb SPT Masa PPN (Psl 7)
Rp. 1jt SPT Tahunan PPh Badan (Psl 7)
• 1% (Pasal 14 (4)) tidak/terlambat/tdk lengkap membuat faktur
• 100% (Pasal 8 (3a)) Bukper Pengungkapan Ketidakbenaran perbuatan
• 30% (Psl 25 ayt 9) Keberatan ditolak/dikabulkan sebagian
• 60% (Psl 27 ayt 5d) Banding ditolak/dikabulkan Sebagian
• 60% (Psl 27 ayt 5f) Peninjauan Kembali ditolak/dikabulkan Sebagian
• 1x max 2x Pajak terutang (Psl 38) Pidana kealpaan
• 2x max 4x pajak terutang (Psl 39) Pidana sengaja
• 2x max 2x restitusi/kompensasi (Psl.39 (3))
• 2x max 6x pjk terutang (Psl 39A) TBTS
(Suku bunga acuan+ 0%)/12
Bunga • Bunga penagihan (Pasal 19 ayat (1))
• Angsuran/penundaan pembayaran pajak (Pasal 19 ayat (2))
• Penundaan penyampaian SPT Tahunan (Pasal 19 ayat (3))
(Suku bunga acuan+ 5%)/12
• Pembetulan SPT Tahunan atau SPT Masa (Pasal 8 ayat (2) & ayat (2a))
• Keterlambatan Pembayaran/penyetoran pajak (Pasal 9 ayat (2a) & ayat (2b))
• PPh thn berjalan tdk/krng byr atau salah tulis/hitung (Pasal 14 ayat (3))
(Suku bunga acuan+ 10%)/12
• Pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT (Pasal 8 ayat (5) )
(Suku bunga acuan+ 15%)/12
Sanksi • KB SKPKB atau NPWP/PKP jabatan (Pasal 13 ayat (2));
• PKP gagal berproduksi (Pasal 13 ayat (2a))
(Suku bunga acuan+ 20%)/12
• SPT Tidak masuk, ditegur (Pasal 13 (3) huruf b)
• Tidak memenuhi Psl 28 dan 29 Pembukuan/ Permintaan Dokumen(Pasal 13 (3) huruf d)
Kenaikan - 75 % Tdk sharusnya restitusi/kompensasi atau 0% (Pasal 13 (3) huruf c)
- 100% SKPKBT kurang bayar, SKPKB atas SKPPKP
• Kurungan min 3 bln max 1 thn (Psl 38) alpa tdk lapor SPT
• Penjara min 6 bln max 6 thn (Psl 39) sengaja tdk lapor SPT, dll.
• Penjara min 2 thn max 6 thn (Psl 39A) TBTS
• Kurungan max 1 thn & denda Rp. 25jt (Psl 41) pejabat Psl 34
Pidana • Penjara max 2 thn & denda Rp. 50Jt (Psl 41) pejabat Psl 34
• Kurungan max 1 thn & denda Rp.25jt (Pasal 41A) tdk memberi keterangan/bukti
(Penjara/Kuru • Penjara max 3 thn & denda Rp. 75jt (Pasal 41B) mempersulit penyidikan
ngan) • Kurungan max 1 thn & denda Rp. 1M (Pasal 41C(1)) tidak memenuhi ILAP
• Kurungan max 10 bln & denda Rp. 800jt (Pasal 41C (2)) pejabat tdk penuhi ILAP
• Kurungan max 10 bln & denda Rp. 800jt(Pasal 41C (3)) tidak memberi data/informasi
• Kurungan max 1 thn & denda Rp. 500jt (Pasal 41 C(4)) menyalahgunakan data

Anda mungkin juga menyukai