OVERVIEW KUP
(KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN)
Mata Kuliah:
PERPAJAKAN
Dosen Pengampu:
Dini Martinda Lestari, SE., M.Ak
KELAS 3M-MANAJEMEN
SERANG, 20 OKTOBER 2018
PROFIL ANGGOTA KELOMPOK 1
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
“Pajak dan
pungutan lain
Undang-Undang yang bersifat
Dasar 1945 memaksa untuk
Pasal 23A keperluan negara
diatur dengan
undang-undang”.
Dari isi pasal tersebut jelas sekali jika pasal 23A merupakan sumber
hukum utama dari peraturan-peraturan yang menetapkan sistem dan
tata cara seluruh perpajakan yang berlaku di Indonesia
DASAR HUKUM KUP
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
UU RI NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
UU RI NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983
TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
UU RI NOMOR 28 TAHUN 2007 PERUBAHAN KETIGA ATAS UU RI NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
Convinience
Certainty (Saat dan
(Kepastian) waktu yang
tepat)
Equality
(Keseimbangan Efficiency
berdasarkan Dalam Buku
kemampuan) “Welth Of
Nations” Adam
Smith
mengemukakan
empat asas:
TINJAUAN ASPEK HUKUM
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
OFFICIAL
ASSESSMENT
SYSTEM
SELF
ASSESSMENT
SYSTEM
WITHHOLDING
SYSTEM.
OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM
CIRI-CIRI SISTEM
Official Assessment System merupakan sistem PERPAJAKAN OFFICIAL
pemungutan pajak yang membebankan wewenang ASSESSMENT:
untuk menentukan besarnya pajak terutang pada
fiskus atau aparat perpajakan sebagai pemungut • Besarnya pajak terutang
pajak. dihitung oleh petugas pajak.
Dalam sistem pemungutan pajak Official Assessment, • Wajib pajak sifatnya pasif
wajib pajak bersifat pasif dan pajak terutang baru dalam perhitungan pajak
ada setelah dikeluarkannya surat ketetapan pajak mereka.
oleh fiskus. Sistem pemungutan pajak ini bisa • Pajak terutang ada setelah
diterapkan dalam pelunasan Pajak Bumi Bangunan petugas pajak menghitung
(PBB) atau jenis pajak daerah lainnya. pajak yang terutang dan
Dalam pembayaran PBB, KPP merupakan pihak menerbitkan surat ketetapan
yang mengeluarkan surat ketetapan pajak berisi pajak.
besaran PBB terutang setiap tahunnya. Jadi, wajib • Pemerintah memiliki hak
pajak tidak perlu lagi menghitung pajak terutang penuh dalam menentukan
melainkan cukup membayar PBB berdasarkan Surat besarnya pajak yang wajib
Pembayaran Pajak Terutang (SPPT) yang dibayarkan.
dikeluarkan oleh KPP tempat objek pajak terdaftar.
SELF ASSESSMENT SYSTEM
Self Assessment System merupakan sistem pemungutan CIRI-CIRI SISTEM
pajak yang membebankan penentuan besaran pajak PEMUNGUTAN PAJAK SELF
yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang ASSESSMENT:
bersangkutan.
Dengan kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang • Penentuan besaran pajak
berperan aktif dalam menghitung, membayar, dan terutang dilakukan oleh wajib
melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak pajak itu sendiri.
(KPP) atau melalui sistem administrasi online yang sudah • Wajib pajak berperan aktif
dibuat oleh pemerintah. dalam menuntaskan
Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini kewajiban pajaknya mulai
adalah sebagai pengawas dari para wajib pajak. Self dari menghitung, membayar,
assessment system diterapkan pada jenis pajak pusat. hingga melaporkan pajak.
Contohnya adalah jenis pajak PPN dan PPh. Sistem • Pemerintah tidak perlu
pemungutan pajak yang satu ini mulai diberlakukan di mengeluarkan surat ketetapan
Indonesia setelah masa reformasi pajak pada 1983 dan pajak, kecuali jika wajib
masih berlaku hingga saat ini. pajak telat lapor, telat bayar
Namun, terdapat konskuensi dalam sistem pemungutan pajak terutang, atau terdapat
pajak ini. Karena wajib pajak memiliki wewenang pajak yang seharusnya wajib
menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu pajak bayarkan namun tidak
dibayarkan, maka wajib pajak biasanya akan dibayarkan.
mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil mungkin.
WITHHOLDING SYSTEM
WP Badan
• Wajib mendaftarkan diri pada KPP/KP4 dimana badan tersebut berkedudukan wajib.
WP Perseorangan/Orang Pribadi
• Wajib mendaftarkan diri pada KPP/KP4 dimana orang tersebut bertempat tinggal.
• Pengusaha kena pajak adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang
dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang dan jasa.
TEMPAT PENDAFTARAN
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Penyampaian
Pengisian dan formulir pendaftaran
WP akan Penandatanganan WP yang telah diisi
mendaftarkan diri formulir dapat dan ditandatangani
wajib mengisi dilakukan oleh WP tersebut dapat
Formulir Pendaftaran sendiri atau orang dilakukan oleh WP
Wajib Pajak. lain yang diberikan sendiri atau orang
kuasa khusus. lain yang diberi
kuasa penuh
PENGHAPUSAN NPWP
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
• Bagi WP orang pribadi yang meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan syaratnya adalah adanya
pemberitahuan tertulis dari ahli waris yang dilengkapi dengan fotocopi akte kematian.
• Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan syaratnya adalah fotocopi surat
nikah atau akte perkawinan.
• Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai subyek pajak sesudah selesainya pembagian dengan
syarat adanya surat pernyataan dari ahli waris.
• WP badan yang telah dilikuidasi secara resmi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan syarat adanya akte pembubaran dan neraca likuidasi
• BUT yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT dengan syarat adanya surat atau dokumen
lain yang mendukung hal tersebut.
• WP orang pribadi lainnya yang tidak lagi memenuhi syarat sebagai WP berdasarkan Laporan Hasil
Pemeriksaan Lapangan.
6 PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Tanggal 10 masa pajak berikutnya 20 hari setelah masa pajak berakhir
Badan tertentu
7 PPh Ps.23/26 Tanggal 10 masa pajak berikutnya. 20 hari setelah masa pajak berakhir
Setelah masa pajak terutang
8 PPh Ps.25 Tanggal 15 masa pajak berikutnya 20 hari setelah masa pajak berakhir
9 PPh Ps.29/SPT Tahunan PPh OP Sebelum SPT Tahunan disampaikan Akhir bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir
10 PPh Ps.29/SPT Tahunan PPh dan Sebelum SPT Tahunan disampaikan Akhir bulan keempat setelah tahun pajak
Badan berakhir
11 PPN dan PPnBM yang terutang Paling lama akhir bulan berikutnya Paling lama akhir bulan berikutnya setelah
dalam satu Masa Pajak setelah berakhirnya masa pajak dan berakhirnya masa pajak
sebelum SPT disampaikan
12 PPN dan PPnBM Bendaharawan Tgl.7 Masa Pajak berikutnya 14 hari setelah masa pajak berakhir
13 PPN dan PPnBM yang dipungut Tgl. 15 masa pajak berikutnya 20 hari setelah masa pajak berakhir
oleh Pemungut PPN
Catatan: apabila tanggal jatuh tempo pembayaran jatuh pada hari libur maka pembayaran dan pernyetoran dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya, demikian pula bila tanggal jatuh tempo pelaporan jatuh hari libur maka pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
TEMPAT PEMBAYARAN PAJAK
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
• Adanya Kelebihan pembayaran pajak yang • Diajukan kepada Kepala KPP yang berwenang
besarnya dinyatakan dalam Surat Keputusan melaksanakan pemindahbukuan
Kelebihan Pembayaran Pajak (SKKPP atau • Diajukan secara tertulis dengan melampirkan
SKPLB) (SPP asli, Pemberitahuan Impor Barang (PIB) asli
• Telah dilakukan pembayaran pajak yang dalam hal impir, bila pemecahan ada daftar WP,
seharusnya tidak terutang yang besarnya untuk Pbk Pasal 23 ada bukti koreksi dan surat
dinyatakan dalam SKKPP (SKPLB) pernyataan, alasan-alasan lain yang
• Adanya Surat Keputusan lain yang menyebabkan menguatkan/mendukung permohonan Pbk)
timbulnya kelebihan pembayaran pajak, • Dalam hal nama dan pemegang asli SSP (yang
Misalnya: SK Keberatan, SK Peninjauan Kembali mengajukan PBK) tidak sama dengan nama dan
• Adanya pembayaran yang lebih besar dari NPWP yang tercantum dalam SSP, maka pada
pajak terutang dalam surat ketetepan pajak permohonan disamping harus melampirkan
yang mengakibatkan kelebihan pembayaran tersebut pada huruf a, s, d, f juga harus
pajak melampirkan surat pernyataan dari Wajib Pajak
• Adanya pemberian bunga terhadap WP akibat yang nama dan NPWP-nya tercantum dalam SSp
keterlambatan pengembalian kelebihan tersebut yang menyatakan bahwa SSP tersebut
pembayaran pajak sebenarnya buka pembayaran pajak untuk
• Adanya kesalahan dalam mengisi SSP baik yang kepentingan sendiri dan tidak keberatan
menyangkut WP sendiri maupun Wajib Pajak dipindahbukukan kepada Wajib Pajak yang
lain. mengajukan PBK.
• Adanya pemecahan setoran Pajak yang berasal
dari 1 SSp menjadi beberapa jenis pajak atau
setoran dari beberapa Wajib Pajak.
30
SANKSI PERPAJAKAN
Siti Aisah
SANKSI PERPAJAKAN
• Pasal 8 ayat (5), yaitu apabila WP dengan kemauan sendiri membetulkan SPT yang telah disampaikan dengan mengungkapkan
dalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan yang telah disampaikannya yang mengakibatkan
pajak yang masih harus bayar menjadi lebih besar maka dikenakan sanksi kenaikan sebesar 50% dari atas pajak yang kurang
bayar itu.
• Pasai 13 ayat (3) jo pasal 13 ayat (1) huruf b, yaitu kenaikan apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dan setelah ditegur secara tertulis tidak juga menyampaikan SPT dalam batas waktu sebagaimana telah ditentukan
dalam Surat Teguran yang besarnya kenaikan adalah 50% untuk PPh, 100% untuk PPh yang dipotong/dipungut dan 100% untuk
PPN.
• Pasal 13 ayat (3) jo pasal 13 ayat (1) huruf d, yaitu apabila WP tidak rnenyelenggarakan atau melaksanakan pembukuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 28 UU KUP atau tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam Pasal 29 ayat (3) UU
KUP dnegan besarnya kenaikan adalah 50% untuk PPh, 100% untuk PPh yang dipotong/dipungut dan 100% untuk PPN.
• Pasal 13 ayat (3), yailu apabila WP yang seharusnya memungut atau memotong PPh Pasal 21//23/26 dan PPN ternyata tidak
melakukan kewajibannya tersebut atau telah melakukan kewajibannya tersebut namun tidak semuanya, atau melakukan
penmngulan/pemotongan namun tidak atau kurang menyetorkan pemungutan/pemotongannya tersebut dikenakan kenaikan
sebesar 100%.
• Pasal 13 ayat (3) jo Pasal 13 ayat (1) huruf c yaitu apabila berdasarkan hasil pemeriksaan mengenai PPN dan PPnBM ternyata
tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0 % (nol persen) dengan besarnya
kenaikan 100%.
• Pasal 13A, yaitu apabila WP karena kealpaannya tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan letapi isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan apabila kealpaannya tersebut pertama kali dilakukan maka dikenakan sanksi
administrasi berupa kenaikan 200% dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui penerbitan SKPKB
• Pasal 15 ayat (2) KUP, yaitu apabila diterbitkan SKPKBT maka sanksinya adalah kenaikan sebesar 100% dari jumlah kekurangan
pajak tersebut. Sanki kenaikan ini tidak dikenakan apabila SKPBT ini diterbitkan berdasarkan keterangan tertulis dari WP atas
kehendak sendiri dengan syarat DJP belum mulai melakukan pemeriksaan.
• Pasal 17C, yaitu apabila kepada WP dengan kriteria tertentu telah diterbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan
Kelebihan Pembayaran Pajak, ternyata berdasarkan hasil pemeriksaan harus diterbitkan SKPKB maka dengan sanksi kenaikan
sebesar 100% dari jumlah kekurangan pembayaran pajak.
SANKSI PERPAJAKAN...
• Pasal 7 ayat (1) KUP, yaitu apabila WP terlambat menyampaikan SPT dalam batas waktu yang telah
ditentukan dengan besarnya denda Rp 50.000 untuk SPT Masa dan Rp 100.000 untuk SPT Tahunan.
• Pasal 8 ayat (3), yaitu apabila WP sebelum dilakukan tindakan penyidikan mau mengungkapan
ketidakbenaran perbuatannya, maka dendanya adalah sebesar 150% dari jumlah pajak yang
kurang dibayar.
• Pasal 14 ayat (4), yaitu apabila Pengusaha yang dikenakan PPN tetapi tidak rnelaporkan usaha
kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak atau Pengusaha yang tidak
dikukuhkan sebagai PKP membuat Faktur Pajak, atau Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP
tidak membuat Faktur Pajak atau membuat Faktur Pajak telapi tidak tepat waktu atau tidak mengisi
Faktur Pajak dengan lengkap, maka dikenakan denda sebesar 29-0 dari dasar Penger.aan Pajak..
• Pasal 38, yaitu apabila WP tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan telapi isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang
isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapalan negara dan perbuatan
tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13A di denda palng sedikit 1 kali jumlah pajak yang terutang atau kurang dibayar dan paling
banyak 2 kali jumlah pajak yang terutang atau kurang dibayar atau dipidana kurung paling singkat
3 bulan atau paling lama 1 tahun.
• Pasal 44B, yaitu apabila dalam tingkat penyidikan, berdasarkan permintaan Menteri Keuangan untuk
kepentingan penerimaan negara, tindakan penyidikan itu dihentikan maka WP dikenakan sanksi
denda sebesar 4 (ernpal) kali jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar atau yang tidak
seharusnya dikembalikan.
SANKSI PERPAJAKAN...
SANKSI PIDANA
• Wajib Pajak karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi
isinya tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana dengan kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah pajak yang
terutang yang tidak atau kurang dibayar.
• Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan tanpa hak
NPWP.PKP atau tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar,
atau menolak untuk dilakukan pemeriksaan, atau memperlihatkan pembukuan/dokumen palsu,
atau tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak memperlihatkan atau
meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lainnya atau tidak menyetorkan pajak yang telah
dipotong atau dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian negara dipidana penjara paling
lama 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau
kurang bayar dan denda paling banyak 4 kali jumlah pajak yang terutang yang tidak atau
kurang dibayar.
• Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan
tanpa hak NPWP/PKP atau tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT, atau
menyampaikan SPT tetapi isinya tidak benar dalam rangka mengajukan permohonan restitusi
atau melakukan kompensasi pajak dipidana dengan penjara paling lama 2 tahun dan denda
setinggi-tingginya 4 kali jumlah restitusi yang dimohon dan atau kompensasi yang dilakukan oleh
WP.
36
SURAT PEMBERITAHUAN
Anisa Nurmahlia
SURAT PEMEBERITAHUAN (SPT)
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Bagi WP PPh adalah untuk melaporkan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang dan untuk melaporkan:
Pembayaran atau pelunasan pajak yang
telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui Penghasilan yang merupakan Penyetoran dan pemotong atau
pemotongan atau pemungutan pihak lain
dalam 1 tahun pajak atau bagian tahun
obyek pajak dan atau bukan Harta dan kewajiban pemungut pajak orang pribadi atau
obyek pajak. badan lain dalam 1 masa pajak.
pajak.
Bagi PKP adalah untuk mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah PPN dan PPnBM yang
sebenarnya terutang dan untuk melaporkan:
Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah
Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran dilaksanakan sendiri oleh PKP dan atau melalui pihak lain
dalam satu masa pajak
Bagi pemotong atau pemungut pajak sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung
jawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya.
TEMPAT PENGAMBILAN SPT
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
Apabila SPT yang SPT harus dilengkapi Penyampaian SPT dapat juga dilakukan
mengisi dan dengan lampiran yang dengan media elektronik atau juga disebut
SPT dalam bentuk digital. Penyampaian SPT
menandatangani orang telah ditentukan termasuk Digital dilakukan dilakukan khusus untuk SPT
Masa PPh, SPT Masa PPN, dan SPT Tahunan
neraca dan perrhitungan
lain bukan WP, harus rugi laba (bagi WP yang
PPh. Yang dirnaksud dengan penyampaian
SPT dalam bentuk digital adalah
melampirkan surat wajib melakukan
penyampaian SPT dengan menggunakan
media komputer (CD, Floppy disk) atau secara
kuasa khusus. pembukuan) elektronik.
PENUNDAAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN/
PERPANJANGAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
• Apabila terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam pengisian SPT atau terjadi perubahan pada Laporan
Keuangan WP yang berakibat pada kesalahan/kekeliruan perhitungan Pajak penghasilan dalam SPT
tahunan/masa maka Wajib Pajak dapat membetulkan sendiri SPT dengan menyampaikan persyaratan tertulis
dengan syarat DIrektur Jendral Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan, Dalam hal pembetulan Surat
1 Pemberitahuan menyatakan rugi atau lebih bayar, pembetulan Surat Pemberitahuan harus disampaikan paling
lama dalam jangka waktu 2 tahun sebelum daluarsa penetapan (5 tahun) (Pasal 8 ayat (1) dan 1a) UU KUP).
• Apabila atas pembetulan SPT Tahunan yang berakibat utang pajak menjadi lebih besar maka dikenakan sanksi
sebesar 2% per bulan atas jumlah pajak yang kurang bayar dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir
2 sampai dengan tanggal pembayaran karena pembetulan tersebut. (Pasal 8 ayat (2) UU KUP).
• Apabila atas pembetulan SPT Masa yang berakibat utang pajak menjadi lebih besar maka dikenakan sanksi
sebesar 2% per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir
3 sampai dengan tanggal pembayaran karena pembetulan tersebut. (Pasal 8 ayat (2a) UU KUP).
LANJUTAN...
MANAJEMEN UNIBA TAHUN 2018
• Sekalipun telah melakukan tindakan pemeriksaan, tetapi sepanjang belum dilakuakan tindakan penyidikan mengenai adanya
ketidakbenaran yang dilakukan WP sebagaimana dimaksud salam Pasal 38 (dalam mengisi SPT), maka apabila WP dengan
kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya tersebut dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah
4
pajak yang sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar 150% dari jumlah pajak yang kurang dibayar
maka terhadap ketidakbenaran perbuatan WP tersebut tidak akan dilakukan penyidikan (Pasal 8 ayat (3) UU KUP).
• Sekalipun Dirjen Pajak telah melakukan pemeriksaan, dengan syarat Direktur Jendral Pajak belum menerbitkan surat ketetapan
pajak, WP dengan kesadaran sendiri dapat mengungkapkan dalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian SPT yang
telah disampaikannya, yang mengakibatkan: a. Pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecil; b.Rugi
berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besar; c. Jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecil; atau
5
d.Jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil. Atas pengungkapannya ini maka WP harus melunasi pajak yang kurang
dibayar ditambah sanksi sebesar 50% dari pajak yang kurang bayar dan harus dilunasi sendiri oleh WP sebelum laporan tersendiri
dimaksud disampaikan ke KPP dan proses pemeriksaan tetap dilanjutkan. (Pasal 8 ayat (4) dan (5)).
• Dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan, WP dapat membetulkan SPT tahunan PPh yang
telah disampaikan dalam hal WP menerima Keputusan Keberatan atau Putusan Banding mengenai surat ketetapan yang diajukan
keberatan atau keputusan keberatan yang diajukan Banding, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah menerima Keputusan