CJR Zahratul Zannah
CJR Zahratul Zannah
Volume dan ISSN : Volume 1 nomor 1, Maret 2021 halaman 30-46, E-ISSN
: 2776-1835
Jurnal Ilmiah Akuntansi Pancasila (JIAP)
(univpancasila.ac.id)
Objek Penelitian : Perbandingan kinerja keuangan antara industri sub sektor
pakan ternak yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi deskriptif. Teknik analisis data
menggunakan analisis rasio yang dihitung dengan menggunakan Excel for Windows.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan
berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas antara sub sektor pakan
ternak yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.
3. Kinerja profitabilitas:
- Ratio Return On Assets: 3,21% < 5%
- Ratio Net Profit Margin: 1,50% < 5%
Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja sektor pakan ternak yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia memiliki kinerja likuiditas yang baik, tetapi kinerja
solvabilitas dan profitabilitas memiliki kinerja yang buruk. Selain itu, penelitian
juga mencakup konteks pasar modal, industri pakan ternak, dan teori agensi
terkait hubungan antara pemilik dan manajer perusahaan.
Kesimpulan :
Berdasarkan jurnal tersebut, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kinerja sub sektor
pakan ternak yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kinerja likuiditas yang baik, tetapi
kinerja solvabilitas dan profitabilitas memiliki kinerja yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa
industri sub sektor pakan ternak perlu meningkatkan kinerja profitabilitas dan solvabilitas untuk
menjaga stabilitas dan berkembangan yang seimbang. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi deskriptif dan teknik analisis data
menggunakan analisis rasio yang dihitung dengan menggunakan Excel for Windows. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja likuiditas perusahaan dinyatakan baik dengan rata-rata
rasio sebesar 168,65% > 200%, sedangkan kinerja solvabilitas dinyatakan buruk dengan rasio
sebesar 134,01% > 100%. Selanjutnya, kinerja profitabilitas dinyatakan buruk dengan nilai rata-
rata rasio sebesar 3,21% < 5% untuk return on assets dan 1,50% < 5% untuk net profit margin.
Judul Baru :
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan, judul baru yang cocok untuk penelitian
tersebut adalah "Analisis Kinerja Keuangan Sub Sektor Pakan Ternak di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2018: Studi Kasus pada Empat Perusahaan Terbesar". Hal ini
karena jurnal tersebut membahas analisis kinerja keuangan pada sub sektor pakan ternak
di Bursa Efek Indonesia pada periode 2014-2018, dengan fokus pada empat perusahaan
terbesar.
JURNAL 2
Metode Penelitian:
Hasil penelitian dalam jurnal "De-Antroposentrisme Pancasila: Sebuah Riset Awal Filsafat"
adalah merevisi dominasi pandangan Antroposentrisme dalam Pancasila dan membuka wacana
baru yang disebut de-antroposentrisme, yang mengakui eksistensi non-manusia dan menanggapi
isu ekologis melalui pendidikan kritis, gerakan sosial, dan adaptasi terhadap perubahan zaman.
Penelitian ini juga menekankan pentingnya mengembangkan pendidikan Pancasila yang
responsif terhadap isu ekologis kontemporer, bukan hanya sebagai 'jargon' identitas bangsa.
Selain itu, penelitian ini menyarankan perluadagan gerakan perubahan lingkungan untuk
menguatkan bahwa Pancasila dapat menjawab persoalan ekologis bangsa dan negara. Dengan
demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam mengembangkan pemahaman onto-
epistemologis Pancasila terhadap ekistensi non-manusia dan menunjukkan pentingnya
mengadaptasi Pancasila untuk mengatasi krisis ekologis global dan menjaga kesejahteraan
manusia dan lingkungan hidup. Namun, penelitian ini bersifat konseptual dan belum dilakukan
penelitian empiris untuk menguji validitas dan efektivitas dari strategi de-antroposentrisme yang
diusulkan.
Dalam jurnal "De-Antroposentrisme Pancasila: Sebuah Riset Awal Filsafat", hasil dan
pembahasan yang terdapat adalah:
1. Krisis keplanetan global dan perubahan iklim yang terjadi di era Antroposen tidak hanya
mempengaruhi Indonesia, tetapi juga menjadi persoalan global dan planetary crisis
2. Tanggung jawab masyarakat Indonesia dalam menjaga keseimbangan ekologis semakin
kompleks dan harus menciptakan sistem ekologis sosial dan alam yang layak untuk masa
depan masyarakatnya di kala Antroposen.
3. Penelitian ini menekankan pentingnya mengembangkan pendidikan Pancasila yang
responsif terhadap isu ekologis kontemporer, bukan hanya sebagai 'jargon' identitas
bangsa.
4. Penelitian ini menyarankan perluadagan gerakan perubahan lingkungan untuk
menguatkan bahwa Pancasila dapat menjawab persoalan ekologis bangsa dan negara
Kesimpulan :
Judul Baru :
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan, judul baru yang cocok untuk penelitian
tersebut adalah “De-Antroposentrisme Pancasila: Refleksi dan Strategi dalam
Menghadapi Krisis Ekologis Global”. Judul ini mencerminkan fokus penelitian pada
pentingnya mengembangkan pemahaman onto-epistemologis Pancasila terhadap
ekistensi non-manusia dan mengadaptasi filosofi ini untuk mengatasi krisis ekologis
global. Penelitian ini juga menyarankan perluadagan gerakan perubahan lingkungan
untuk menguatkan bahwa Pancasila dapat menjawab persoalan ekologis bangsa dan
negara. Dengan demikian, judul baru ini mencerminkan refleksi dan strategi dalam
menghadapi krisis ekologis global dengan menggunakan pendekatan de-
antroposentrisme Pancasila.
Jurnal 3
Dalam jurnal "Pancasila dalam Praksis Sosial: 'Manusia Pancasila' Menjawab Permasalahan
Masyarakat Digital" oleh M. Rodinal Khair Khasri, hasil dan pembahasan meliputi beberapa
aspek penting. Artikel ini menawarkan konsep "Manusia Pancasila" sebagai representasi nilai-
nilai Pancasila yang mencerminkan manusia ideal dalam memproses pengetahuan dan
mempertimbangkan konsekuensinya dalam ranah sosial sebagai masalah etis. Konstruksi
"Manusia Pancasila" didasarkan pada ontologi monodualis, sosio-epistemologi, pengetahuan
lokal, moral lokal, moral Pancasila, dan moral agama.
Pembahasan dalam jurnal ini juga mencakup relevansi prinsip-prinsip Pancasila dalam
mendukung kehidupan bangsa Indonesia, serta implementasi "Manusia Pancasila" dalam
formulasi dan evaluasi kebijakan di sektor pemerintah dan pendidikan. Artikel ini menyoroti
permasalahan masyarakat digital, khususnya fenomena hoax, sebagai permasalahan epistemik
dan etis yang jarang dikaji dalam penelitian atau tulisan ilmiah tentang hoax. Selain itu,
pembahasan juga melibatkan konsep kesatuan Pancasila dalam ontologi monodualis, di mana
kesatuan Pancasila didasarkan pada manusia sebagai subjek dan objek Pancasila. Konsep ini
menjadi pijakan ontologis dalam memahami dan mengontekstualkan Pancasila sebagai modal
implementatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, hasil dan pembahasan dalam jurnal ini mencakup konsep "Manusia
Pancasila" sebagai nomenklatur nilai-nilai Pancasila yang merepresentasikan manusia ideal,
relevansi prinsip-prinsip Pancasila dalam mendukung kehidupan bangsa Indonesia, serta
implementasi konsep ontologi monodualis dalam memahami dan mengontekstualkan Pancasila
sebagai modal implementatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kesimpulan :
Berdasarkan jurnal "Pancasila dalam Praksis Sosial: 'Manusia Pancasila' Menjawab
Permasalahan Masyarakat Digital" oleh M. Rodinal Khair Khasri, kesimpulan yang dapat
diambil meliputi:
1. Konsep "Manusia Pancasila" merupakan representasi nilai-nilai Pancasila yang
mencerminkan manusia ideal dalam memproses pengetahuan dan mempertimbangkan
konsekuensinya dalam ranah sosial sebagai perkara etis.
2. Konstruksi "Manusia Pancasila" didasarkan pada ontologi monodualis, sosio-
epistemologi, pengetahuan lokal, moral lokal, moral Pancasila, dan moral agama.
3. Penelitian ini menyarankan implementasi "Manusia Pancasila" di dalam langkah
strategis pencegahan hoax melalui sektor pendidikan, khususnya pendidikan karakter.
4. Konsep "Manusia Pancasila" hadir sebagai tawaran holistik di dalam menyikapi
fenomena hoax, yang merupakan kerancuan berpikir—ketidakmampuan subjek
(individu) di dalam mengolah informasi menjadi pengetahuan—yang berdampak secara
sosial.
5. Pada akhirnya, implementasi "Manusia Pancasila" diarahkan pada formulasi dan
evaluasi kebijakan pada sektor pemerintah dan sekolah.
Dengan demikian, kesimpulan dalam jurnal ini menunjukkan pentingnya konsep "Manusia
Pancasila" dalam mengatasi permasalahan epistemik dan etis, serta relevansi prinsip-prinsip
Pancasila dalam mendukung kehidupan bangsa Indonesia.
Judul Baru :
Berdasarkan jurnal tersebut, judul baru yang cocok untuk jurnal tersebut adalah "Manusia
Pancasila: Konsep Holistik dalam Mengatasi Permasalahan Masyarakat Digital". Judul ini
mencerminkan konsep "Manusia Pancasila" sebagai nomenklatur nilai-nilai Pancasila yang
merepresentasikan ideal manusia di dalam mengolah pengetahuan dan mempertimbangkan
konsekuensi dari pengetahuan pada ranah sosial sebagai perkara etis, serta pendekatan holistik
dalam mengatasi permasalahan masyarakat digital seperti fenomena hoax. Selain itu, judul ini
juga mencakup relevansi prinsip-prinsip Pancasila dalam mendukung kehidupan bangsa
Indonesia dan implementasi "Manusia Pancasila" dalam formulasi dan evaluasi kebijakan di
sektor pemerintah dan pendidikan.