DOSEN PEMBIMBING:
ANGGOTA MAHASISWA:
DIGITAL COMMUNICATION
2023
ABSTRAK
Makalah ini membahas peran strategi negosiasi yang dilakukan oleh panitia Seminar
Commfest oleh Mitra Organizer di Universitas Mercu Buana, dengan fokus yang dimainkan
oleh Organizer. Analisis mendalam dilakukan untuk mengidentifikasi startegi negosasi yang
efektif dalam mengelola aspek-aspek kunci seminar, termasukpengadaan sponsor, pemilihan
pembicara, dan pengaturan logistik. Hasilnya akan memberikan wawasan tentang taktik yang
berhasil diterapkan oleh Organizer dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan
dan menciptakan lingkungan seminar yang sukses.
Page | i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................................ i
2.2.2. Lobi...................................................................................................................... 8
Page | ii
4.2.3. Strategi Promosi yang Digunakan ....................................................................... 16
4.3.2. Strategi Utama Panitia dalam Menghadapi Negosiasi terhadap Pihak Internal dan
Eksternal ...................................................................................................................... 21
4.3.5. Peran Keahlian Komunikasi bagi Panitia untuk Mencapai Kesepakatan yang
Menguntungkan dalam Negosiasi ................................................................................. 24
5.1. Kesimpulan............................................................................................................... 25
LAMPIRAN ........................................................................................................................ v
Page | iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 3
Page | iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Page | 1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Page | 2
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1. State Of The Art
Dalam tabel State Of The Art dibawah ini, terdapat jurnal-jurnal yang diperoleh dari
Google Scholar yang berisi hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa penulis yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Jurnal yang diperoleh berkaitan dengan strategi
negosiasi dalam lingkup organisasi. Jurnal-jurnal tersebut juga dipisah menurut temanya dan
penulis juga memberikan perbedaan penelitian terdahulu dengan kajian ilmiah dalam
makalah ini dengan tujuan agar mengetahui perbedaan penelitian diantara keduanya.
Page | 3
dengan budaya yang berbeda dan
perusahaan taruhan tinggi
memiliki kelompok negosiator
yang tetap. Faktor produk,
industri, dan daerah lebih
memengaruhi perusahaan dengan
rentang waktu negosiasi yang
lebih besar dari pada faktor
budaya. Meskipun konflik tak
terhindarkan, upaya perlu
dilakukan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kerjasama,
sementara hubungan informal
diakui sebagai aset berharga pada
tingkat yang lebih rendah.
2. Peran Yayan Kuantitatif (Straub et al., 2004) menyatakan
Ketrampilan Hendrayana bahwa validitas konstruk adalah
Negosiasi (2020) jenis validitas yang menilai
terhadap Universitas sejauh mana instrumen penelitian
Manajemen Mitra Karya. dapat mengukur konstruk atau
Konflik melalui variabel teoritis. Metode yang
Intermediasi digunakan termasuk korelasi,
Efektivitas teknik diskriminan konvergen,
Komunikasi. dan analisis faktor. Standar
Cr: minimum validitas adalah
https://jurnal.stie korelasi Pearson ≥ 0,30. Pada
tribuana.ac.id/ind pengukuran model PLS SEM,
ex.php/parameter pengukuran reflektif digunakan,
/article/view/144 dievaluasi dengan reliabilitas
(Cronbach's Alpha) dan validitas.
Nilai ideal reliabilitas adalah ≥
0,8. Korelasi absolut antara
variabel laten dan indikatornya
Page | 4
harus >0,7. Tabel 2 menunjukkan
data yang reliabel.
Analisis inner model
menunjukkan bahwa koefisien
negosiasi dan komunikasi efektif
signifikan dan berpengaruh
positif. Komunikasi efektif
berpengaruh sebesar 0.462,
sementara negosiasi sebesar
0.497, keduanya signifikan.
Pengaruh total adalah 0.89,
dengan pengaruh langsung
negosiasi sebesar 0.497 dan
melalui komunikasi efektif
sebesar 0.393. Variabilitas
keterampilan negosiasi dan
komunikasi mampu menjelaskan
85.1% variasi manajemen
konflik. Hipotesa pertama dan
kedua diterima, menunjukkan
bahwa variabel berperan secara
positif dan signifikan.
3. Dinamika Caecilia Santi Kualitatif Program Community
Negosiasi Praharsiwi Development dalam unit
Organisasi (2021) kewirausahaan sosial didasarkan
Hybrid Universitas pada aspek tripple bottom line
Kewirausahaan Atma Jaya yang mencoba menyeimbangkan
Sosial Agradaya Yogyakarta. misis sosial, lingkungan, dan
dalam ekonomi. Melalui analisis
Melakukan komunikasi negosiasi ini, peneliti
Aktivitas menemukan bahwa
Community menyeimbangkan triple bottom
Development. line masih menjadi tantangan bagi
Page | 5
Cr: unit kewirausahaan sosial.
https://ejournal.u
pnvj.ac.id/JEP/ar
ticle/download/2
627/pdf/8770
4. Strategi Hilfi Biyan Kualitatif Tulisan ini akan dibagi dua dalam
Negosiasi Jepang Firza (2020) sub bab untuk melihat kebijakan
dalam Departemen Jepang pada kerjasama CPTPP,
Comprehensive Ilmu yaitu melihat negosiasi dalam
and Progressive Hubungan level internasional dan negosiasi
Agreement For Internasional, dalam level domestik. Untuk
Trans-Pacific Universitas melihat bagaimana berjalannya
Partnership Indonesia. negosiasi di kedua tingkatan
(CPTPP). tersebut, penulis menggunakan
Cr: tiga win-sets, yaitu pada Level II
http://jurnalonlin preferensi dan koalisi, Level II
e.unsoed.ac.id/in institusi, dan Level I strategi
dex.php/insignia/ negosiasi. Ukuran win-sets
article/view/2308 ditentukan oleh ukuran relatif
/1874 faktor “isolasionis” (yang
menolak kerjasama internasional
secara umum) dan
“internasionalis” (mendukung
kerja sama internasional).
5. Strategi Lobi dan Lukman Kualitatif Panitia IEF 2020 menggunakan
Negosiasi dalam Hakim, Farhan teknik lobi dan negosiasi untuk
Mendapatkan Nurikhsan, mendapatkan sponsorship dalam
Sponsorship Hidayat acara webinar. Mereka selektif
pada Event Purwanto memilih sponsor yang relevan
IKOM Jamil, Dini dengan tema acara, yakni
Entrepreneurship Safitri (2021) pemanfaatan media sosial dalam
Fest 2020. Bidang Studi memperkuat bisnis bagi pemilik
Cr: Ilmu UMKM dan calon pebisnis muda.
Page | 6
https://www.aca Komunikasi, Proses negosiasi melibatkan tiga
demia.edu/69552 Universitas win-sets: Level II preferensi dan
355/Strategi_Lob Negeri Jakarta. koalisi, Level II institusi, dan
i_dan_Negosiasi Level I strategi negosiasi.
_dalam_Mendap Panitia mencari sponsor terkait
atkan_Sponsorsh digital marketing yang memiliki
ip_pada_Event_I relevansi dengan anak muda,
KOM_Entrepren khususnya mahasiswa. Setelah
eurship_Fest_20 menemukan sponsor yang cocok,
20 divisi Public Relations
menghubungi mereka melalui
email, Whatsapp, dan seringkali
Zoom untuk membahas benefit
dan kerjasama.
Strategi lobi yang digunakan
adalah Direct Lobbying dengan
pertemuan langsung secara
virtual. Dalam negosiasi, mereka
menerapkan Pendekatan
Transaksional, menawarkan
exposure sebagai imbalan jika
sponsor mendukung acara IEF
2020. Selain itu, panitia
menggunakan Pendekatan
Networking untuk menjaga relasi
dengan sponsor, dengan tujuan
membangun hubungan baik untuk
kemungkinan kerjasama di masa
depan.
2.2.1. Negosiasi
Page | 7
Negosiasi adalah proses interaksi antara pihak-pihak yang berbeda dalam mencapai
kesepakatan. Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha memenuhi kebutuhan dan
kepentingan masing-masing melalui komunikasi, tawar-menawar, dan mencari solusi
yang saling menguntungkan. Negosiasi dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti
dalam organisasi, bisnis, politik, atau kehidupan sehari-hari. Tujuan dari negosiasi
adalah mencapai keputusan atau kesepakatan bersama yang memenuhi kebutuhan dan
kepentingan semua pihak yang terlibat.
2.2.2. Lobi
Lobi dalam negosiasi adalah upaya pendekatan yang dilakukan oleh satu pihak
untuk mempengaruhi keputusan atau tindakan dari pihak lain demi kepentingan bersama.
Lobi dilakukan secara tidak resmi dan menggunakan pendekatan komunikasi sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Pelobi yang mahir dan memiliki kemampuan berkomunikasi
yang tinggi sangat dibutuhkan dalam kegiatan lobi. Dalam konteks organisasi, lobi juga
memiliki peran penting dalam mencapai kesepakatan dan memperoleh keuntungan bagi
organisasi.Proses lobi melibatkan beberapa langkah, seperti menyiapkan diri dan
memahami lawan negosiasi serta sasaran lobi, serta menggunakan komunikasi yang
efektif untuk menyampaikan pesan dan mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi
sangat penting dalam lobi dan negosiasi, karena memungkinkan partisi untuk
menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif, serta memahami kebutuhan dan persepsi
pihak lain. Dalam negosiasi, lobi memungkinkan partisi untuk mencapai kesepakatan
dan memperoleh keuntungan bagi organisasi, baik itu sendiri maupun bersama dengan
pihak lain.
Strategi negosiasi adalah pendekatan yang digunakan dalam proses negosiasi untuk
mencapai tujuan dan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Ada beberapa strategi
negosiasi yang umum digunakan, antara lain:
1. Strategi Win-Win (Kemenangan Bersama): Tujuan utama dari strategi ini adalah
mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat. Fokus pada
kolaborasi, bukan persaingan, dan mencari cara untuk memaksimalkan nilai bagi
semua pihak.
Page | 8
2. Strategi Kompetitif (Kemenangan Sendiri): Dalam situasi tertentu, pihak yang
bernegosiasi mungkin lebih tertarik pada kemenangan pribadi daripada kemenangan
bersama. Strategi ini menekankan pada mencapai keunggulan atas pihak lain dalam
negosiasi.
3. Strategi Kompromi: Strategi ini harus digunakan dengan hati-hati karena dapat
merusak hubungan bisnis. Mengedepankan komunikasi yang jujur dan transparan
antara semua pihak adalah cara untuk menciptakan suasana yang efektif untuk
mencapai kesepakatan.
4. Strategi Terbuka (Transparansi): Mengedepankan komunikasi yang jujur dan
transparan antara semua pihak. Mengungkapkan semua informasi relevan dengan
tulus untuk menciptakan suasana kepercayaan.
5. Strategi Taktis: Dalam dunia bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk bernegosiasi
dengan baik adalah aset yang tak ternilai. Dengan menerapkan strategi dan teknik
negosiasi bisnis, Anda dapat meningkatkan peluang menjadi pemenang di pasar.
Page | 9
penyelesaian. Negosiasi juga dapat berorientasi pada pihak penengah atau tanpa pihak
penengah. Negosiasi dengan pihak penengah umumnya dilakukan oleh dua atau lebih
negosiator, sedangkan negosiasi tanpa pihak penengah dilakukan oleh pihak yang tidak
memiliki peranitian negosiator. Gunakan teks negosiasi untuk menjelaskan proses
negosiasi, seperti dialog, narasi, atau surat penawaran dan permintaan barang. Teks
negosiasi dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti dalam kajian, cerpen, atau teks
akademik. Dalam negosiasi organisasi, penting untuk memahami cara melakukan
pengajuan dan penawaran, serta menjaga suasana hati dan kepribadian untuk mencapai
kesepakatan bersama dan memperoleh keuntungan bagi organisasi.
Kerangka berpikir merupakan sebuah model atau juga gambaran yang berupa konsep
yang didalamnya itu menjelaskan mengenai suatu hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya kerangka berpikir tersebut dibuat dalam
bentuk diagram atau juga skema, dengan tujuan untuk dapat mepermudah memahami
beberapa variabel data yang kemudian akan dipelajari ditahap selanjutnya. Berdasarkan
uraian tersebut, maka
Page | 10
Kami bernegoisasi dengan penyelenggara event CommFest karena kami berada di ruang
lingkup yang sama dan event yang mereka selenggarakan juga berjalan dengan lancar.
Karena itu Kami memiliki rencana target luaran berbentuk Poster, yang bertujuan akan
memberikan informasi terkait penelitian yang kami lakukan kepada masyarakat. Oleh sebab
itu, kami akan memberikan karya poster kami dengan visual yang pastinya seputar negoisasi
luring during dalam konteks organisasi yang menjadi rencana dari target luaran kami tentu
diharuskan memiliki isi yang tentu jelas dan mudah dipahami oleh semua khalangan
masyarakat.
Page | 11
BAB III
Menurut Lexy J. Moleong, paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana
sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian bagian berfungsi
(perilaku yang didalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu. Sedangkan menurut Prof.
Kasiram, paradigma adalah acuan longgar alam penelitiaan yang berupa asumsi, dalil,
aksioma, postulat atau konsep yang akan digunakan sebagai petunjuk penelitian.
Ada dua paradigma yang umum digunakan dalam kajian ilmiah, yaitu paradigma ilmiah
dan paradigma alamiah. Menurut Harmon (Moleong,2012:49), paradigma merupakan cara
mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan
sesuatu secara khusus tentang realitas.
Dalam proposal makalah ini, digunakan paradigma kontrukivisme, yang akan menggali
pemahaman mendalam tentang strategi negosiasi yang digunakan oleh panitia Commfest
khususnya Divisi Humas, Divisi Acara, dan Divisi Perlengkapan dalam konteks persiapan
dan pelaksanaan Seminar Commfest di Universitas Mercu Buana. Paradigma kontrukivisme
itu sendiri adalah paradigma yang hampir merupakan antitesis dari pemahaman yang
meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu
pengetahuan. Melalui paradigma tersebut, peneliti ingin memaparkan pentingnya kemampuan
komunikasi dan negosiasi dari panitia seminar oleh mitra organizer di Mercu Buana.
Metode memegang peran penting dalam mencapai suatu tujuan, termasuk juga metode
dalam suatu kajian ilmiah. Metode penelitian yang dimaksud adalah cara-cara melaksanakan
penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis,
Page | 12
sampai menyusun laporan) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Dalam
suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan jenis penelitian yang tepat, Hal ini
dimaksud agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang
dihadapi serta langkah-langkah yang digunakan dalam menghadapi masalah tersebut.
Dalam pelaksanaan metode wawancara ini, tim peneliti akan mengajukan beberapa
pertanyaan yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Untuk mempermudah proses
pengolahan data, tim peneliti akan mencatat setiap detail jawaban yang dikemukakan
narasumber. Setelahnya tim peneliti akan melakukan analisis jawaban dengan teori umum
yang dibahas dalam tinjauan pustaka. Hasil dari analisis bertujuan menjawab apakah keahlian
komunikasi dan negosiasi yang dimiliki panitai event terhadap Mitra Organizer memiliki
pengaruh untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan dalam proses negosiasi.
Page | 13
7. Apa yang menjadi fokus utama dalam manajemen kehumasan dalam event dan
bagaimana hal tersebut berkontribusi terhadap kesuksesan event?
8. Bagaimana proses evaluasi kesuksesan event sebelumnya dilakukan dan apa saja yang
menjadi indikator keberhasilan event tersebut?
9. Apa yang menjadi tantangan terbesar dalam penyelenggaraan event dan bagaimana
cara mengatasi tantangan tersebut?
10. Bagaimana rencana pengembangan dan inovasi dalam penyelenggaraan event di masa
mendatang berdasarkan pembelajaran dari event?
Page | 14
BAB IV
Narasumber kami adalah Surya. Surya merupakan seorang mahasiswa aktif Universitas
Mercu Buana jurusan Ilmu Komunikasi program studi Public Relation, ia adalah seorang
Ketua Pelaksana event Commfest yang diadakan di Universitas Mercu Buana.
Pada wawancara yang telah dilakukan kepada narasumber yaitu Surya, penulis
mengajukan pertanyaan pertama kepada narasumber mengenai hal apa yang menjadi
kunci kesuksesan dalam penyelenggaraan event yang dilakukan oleh informan.
“Kesuksesan utama dalam event Commfest pastinya untuk seluruh panitia dalam event
mempunyai tujuan yang sama atau selaras, agar kita dapat menyelesaikan bersama
dengan kerja keras kita”
“peran media relation dalam event yang saya lakukan yaitu Commfest sangat berperan
penting, terlebih lagi untuk kegiatan lomba poster yang kami adakan secara nasional.
Page | 15
Jadi, peran media relation tuh berperan penting dalam penyebaran informasi
perlombaan poster yang Commfest adakan.”
“Strategi promosi yang kami lakukan seperti biasa saja yaitu membuat promosi yang
menarik dan interaktif serta adaptif dimana kita harus bisa membaca pasar yang ingin
kami tuju.”
“Persiapan pastinya harus dilakukan secara matang dan terukur, jika dibilang ada
hambatan jelas pasti ada hambatannya. Mulai dari segi komunikasi antar panitia
hingga koordinasi dengan eksternal pasti menjadi salah satu hambatan yang kami
alami.”
Page | 16
Hasil wawancara yang dilakukan kepada narasumber mengenai persiapan dan
hambatan yang terjadi pada event Commfest, yaitu persiapan yang paling utama harus
dilakukan dengan matang dan terukur. Komunikasi dapat menjadi hambatan untuk para
panitia Commfest, mulai dari antar panitia hingga koordinasi dengan pihak eksternal.
Maka dari itu, di setiap acara tentunya memiliki hambatannya tersendiri.
“Karena event ini diselenggarakan untuk memenuhi penilaian kelas event yang
berisikan anggota kelas, setiap orang pasti mempunyai peran yang sangat penting dan
berpengaruh.”
Sesuai dengan wawasan dari wawancara dengan narasumber mengenai peran acara,
terungkap bahwa Commfest diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan penilaian
kelas manajemen acara yang melibatkan anggota kelas. Narasumber menekankan peran
penting dan pengaruh yang dimainkan oleh setiap panitia dalam memastikan kesuksesan
acara.
“Untuk meningkatkan experience yang didapatkan oleh para tamu dan audience kita
harus memiliki standar yang baik dalam menjalankan sebuah acara karena itu menjadi
pedoman dimana acara itu akan dijalankan sehingga tidak mengurangi experience para
audiens dan para tamu.”
Page | 17
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada narasumber bahwa mereka
harus memiliki standar yang baik dalam menjalankan sebuah acara, karena menjadi
pedoman dimana acara itu akan dijalankan sehingga tidak mengurangi experience pada
audiens dan tamu undangan.
“Mengundang para petinggi serta tamu-tamu yang berasal dari external ini juga
menjadi salah satu peranan penting dimana kita bisa mendatangkan tamu dari berbagai
kampus di luar Universitas Mercu Buana.”
“Evaluasi menjadi nilai penting untuk kita improve kedepannya tetapi kita bisa
meminimalisir kesalahan atau kekurangan dengan mempunyai standar atau pedoman
yang tinggi yang sudah ditetapkan.”
Page | 18
signifikan dalam membentuk perbaikan di masa depan. Konsensus di antara para
narasumber menggarisbawahi pentingnya menggunakan evaluasi sebagai alat untuk
perbaikan yang berkelanjutan. Dengan menganalisis hasil evaluasi ini, penyelenggara
dapat mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan yang terpenting,
meminimalisir terjadinya kesalahan atau kekurangan di edisi Commfest selanjutnya.
Pemahaman kolektif ini memperkuat gagasan bahwa proses evaluasi yang bijaksana
tidak hanya berfungsi sebagai alat reflektif, tetapi juga sebagai langkah proaktif untuk
meningkatkan kesuksesan dan kualitas acara secara keseluruhan dalam jangka panjang.
“Komunikasi menjadi salah satu peranan penting dimana kita satu kelas mungkin belum
pernah bekerja sama untuk membuat sebuah event yang besar dalam waktu yang singkat
serta arah tujuan yang harus sama dikarenakan event ini mempunyai tingkat kesulitan
yang cukup tinggi. Dengan cara bonding menjadi salah satu cara kita untuk mempererat
serta menyatukan pandangan.”
Hasil wawancara yang dilakukan kepada narasumber mengenai tantangan dan cara
menangani yang terjadi pada event Commfest, yaitu dengan cara bonding antar panitia
karena di dalam kelompok panitia untuk Commfest tidak semuanya mengenal satu sama
lain. Maka dari itu, bonding antar panitia menjadi jalan efektif untuk menangani
tantangan komunikasi yang terjadi.
Page | 19
“Dengan melihat hasil evaluasi dan memperbaikinya di event kedepan dan terus
mempunyai standar yang ditingkatkan dalam penyelenggaran event selanjutnya itu
menjadi point ukur yang harus selalu kita pegang.”
4.3. Pembahasan
Dari hasil analisis yang kami lakukan dari jawaban narasumber tersebut, dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam
menyelenggarakan sebuah event. Hal-hal tersebut antara lain:
Page | 20
8. Evaluasi sebagai kunci untuk perbaikan dan peningkatan standar di masa mendatang.
9. Komunikasi dan bonding sebagai upaya untuk mempererat hubungan dan
menyatukan pandangan dalam panitia.
10. Pentingnya mempertahankan standar kualitas dalam penyelenggaraan event
selanjutnya.
Dari hasil analisis kami terhadap jawaban narasumber, terdapat sejumlah strategi
yang mewakili langkah-langkah krusial panitia dalam menghadapi negosiasi dengan
pihak internal dan eksternal.
Page | 21
8. Evaluasi untuk Perbaikan: Menekankan pentingnya evaluasi sebagai langkah untuk
perbaikan dan pengembangan, menunjukkan sikap proaktif dalam meningkatkan
kualitas event.
9. Komunikasi dan Bonding: Memahami pentingnya komunikasi dalam tim, terutama
saat bekerja bersama untuk event besar, menyoroti peran komunikasi internal dan
pembentukan hubungan yang kuat.
10. Standar Tinggi untuk Perbaikan Berkelanjutan: Menekankan perlunya standar tinggi
sebagai panduan untuk perbaikan berkelanjutan, menunjukkan kesadaran akan
pembelajaran dari setiap event.
Panitia event memiliki peran penting dalam negosiasi, terutama ketika negosiasi
melibatkan acara atau kegiatan yang berkaitan dengan komunikasi dan pemasaran.
Berikut adalah beberapa pendekatan panitia event dalam melakukan negosiasi:
Page | 22
6. Menghormati dan menghargai pihak-pihak: Dalam negosiasi, penting untuk
menghormati dan menghargai pihak-pihak yang berbeda, terutama bagi kedua belah
pihak yang melakukan tawar menawar. Jika kedua belah pihak menghormati dan
menghargai satu sama lain, maka keputusan akhir akan sama-sama menguntungkan
bagi keduanya.
Dalam rangkuman hasil diskusi dengan Ketua Pelaksana event CommFest 2023,
kami mendapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan event yang berjalan dengan lancar
melalui komunikasi negosiasi yang dilakukan profesional dan terstruktur dari ketua
pelaksanana yang bernama Surya. Seperti yang dikatakan oleh kak Surya “komunikasi
menjadi salah satu peranan penting dimana kita satu kelas mungkin belom pernah
bekerja sama untuk membuat sebuah event yang besar dalam waktu yang singkat serta
arah tujuan yang harus sama di karenakan event ini mempunyai tingkat kesulitan yang
cukup tinggi. dengan cara bonding menjadi salah satu cara kita untuk mempererat
serta menyatukan pandangan.”, pada statement tersebut kak Surya menyatakan
komunikasi merupakan peran yang sangat penting dalam internal, begitu juga
komunikasi negosiasi terhadap eksternal. Oleh sebab itu peran public relations saangat
berpengaruh terhadap hasil negosiasi kepada vendor-vendor terkait kebutuhan event
yang akan diselenggarakan. Dalam melakukan negosiasi, panitia event harus memahami
dan menerapkan pendekatan-pendekatan ini untuk mencapai tujuan negosiasi dan
meningkatkan kesan keseluruhan.
Narasumber, Kak Surya mengatakan “mengundang para petinggi serta tamu tamu
yang berasarl dari external ini juga menjadi salah satu peranan penting dimana kita
bisa mendatangkan tamu dari berbagai kampus diluar mercu buana.”, permasalahan
dalam bernegosiasi merupakan hal yang wajar jika kita tidak memiliki ilmu yang lebih
dan pengalaman dalam mengjalankan event. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui
problem solving dan juga strategi untuk kemungkinan permasalahan komunikasi
negosiasi yang akan dihadapi, agar kedepannya kita tidak kebingungan dalam
melaksanakan event yang lebih besar.
Page | 23
Pertama, komunikasi yang efektif dengan mendengarkan dengan seksama, tanyakan
pertanyaan yang relevan, dan pastikan bahwa pesan yang disampaikan jelas dan
dipahami oleh semua pihak.
Ketiga, jaga fleksibilitas dalam negosiasi dan mencari solusi alternatif atau opsi yang
kreatif dapat membantu mengatasi hambatan.
Keempat, jika emosi mulai menghalangi proses negosiasi, jeda sejenak untuk
menenangkan diri dapat membantu.
Kelima, bersikap terbuka, jujur, dan saling menghormati dapat membantu dalam
komunikasi yang efektif.
Keenam, mencari solusi alternatif atau opsi yang kreatif dapat membantu mengatasi
hambatan.
Terakhir, membuat rencana alternatif sebagai cara bagi negosiator untuk membawa
perundingan ke tahap yang lebih baik.
4.3.5. Peran Keahlian Komunikasi bagi Panitia untuk Mencapai Kesepakatan yang
Menguntungkan dalam Negosiasi
Dari jawaban narasumber tersebut, terlihat bahwa setiap anggota panitia memiliki
peran yang signifikan dalam memastikan kesuksesan acara. Dalam konteks keahlian
komunikasi, penting bagi setiap anggota panitia untuk memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif satu sama lain dan dengan pihak lain yang terlibat dalam
acara tersebut. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, panitia dapat menjalin
kerjasama yang kuat, memahami kebutuhan dan harapan masing-masing, serta
menegosiasikan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak terlibat dalam
penyelenggaraan acara Commfest. Komunikasi yang efektif memainkan peran kunci
dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan dalam situasi negosiasi yang
melibatkan berbagai pihak.
Page | 24
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Page | 25
LAMPIRAN
Lampiran Dokumentasi Wawancara
Berikut adalah lampiran dokumentasi tim penulis yang sedang melakukan wawancara
terhadap narasumber. Wawancara di lakukan secara online melali Google Meet. Diki sebagai
penanya dan Moza sebagai sekretaris yang mencatat setiap jawaban yang dilemparkan oleh
narasumber kami.
Page | v
Lampiran Susunan Tim Penulis & Pembagian Tugas
Page | vi
Lampiran Biodata Tim Penulis
NIM: 44522010029
Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 19 Juni 2003
No Hp: 0895-3581-00895
2. Nama: Diki
NIM: 44522010031
Tempat, Tanggal Lahir: Banten, 4 Agustus 2004
No Hp: 0877-9154-8912
3. Nama: Moza Octarining Tyas
NIM: 44522010026
Tempat, Tanggal Lahir: Tanggerang, 27 Oktober 2004
No Hp: 0813-8617-9740
No Hp: 0851-5527-0880
Page | vii
DAFTAR PUSTAKA
Adi Neka Fatyandri, M. N. (2023). Hubungan antara Manajemen Konflik dan Kinerja
Organisasi melalui Negosiasi pada Industri Manufaktur. Jurnal Nusantara , 536-537.
Aliana, W. (2023). Strategi Komunikasi Dalam Proses Lobby dan Negosiasi Strategi
Komunikasi Dalam Proses Lobby dan Negosiasi . UIN Walisongo Semarang , 2-3.
Chairul Nazar Saing, N. N. (2023). Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
Membangun Hubungan yang kuat Mencapai Kesepakatan Bersama. Jurnal Pendidikan
Tambusai , 14037-14039.
Lukman Hakim, F. N. (2021). Strategi Lobi dan Negosiasi dalam Mendapatkan Sponsorship
pada Event IKOM Entrepreneurship Fest 2020. Jurnal InterAct , 61-67.
Rita Dwi Lestari Hulu, M. F. (2023). Pentingnya Teknik Lobi dan Negosiasi Dalam
Komunikasi Bisnis. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi , 570-573.
Page | viii